Anda di halaman 1dari 16

Asam Amino Non Esensial

Asam amino non esensial adalah asam amino yang berasal dari makanan maupun dibentuk sendiri
oleh tubuh bila tubuh membutuhkannya melalui proses metabolisme tubuh. Asam amino non
esensial adalah asam amino yang dapat di produksi oleh tubuh sehingga tidak harus mendapatkan
asupan dari luar sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah dibandingkan dengan
asam amino esensial.
Fungsi Asam Amino Non esensial
Alanine (5,82%)
Memperkuat membran sel. Membantu metabolisme glukosa menjadi energi tubuh.
Arginine (5,98%)
Penting untuk kesehatan reproduksi pria karena 80% cairan semen terdiri dari arginine.
Membantu detoxifikasi hati pada sirosis hati dan fatty liver. Membantu meningkatkan
sistem imun. Menghambat pertumbuhan sel tumor dan kanker. Membantu pelepasan
hormon pertumbuhan.
Aspartic acid (6,34%)
Membantu perubahan karbohidrat menjadi energi sel. Melindungi hati dengan membantu
mengeluarkan amonia berlebih dari tubuh. Membantu fungsi sel dan pembentukan
RNA/DNA.
Cystine (0,67%)
Membantu kesehatan pankreas. Menstabilkan gula darah dan metabolisme karbohidrat.
Mengurangi gejala alergi makanan dan intoleransi. Penting untuk pembentukan kulit,
terutama penyembuhan luka bakar dan luka operasi. Membantu penyembuhan kelainan
pernafasan seperti bronchitis. Meningkatkan aktifitas sel darah putih melawan penyakit.
Glutamic acid (8,94%)
Merupakan bahan bakar utama sel-sel otak bersama glukosa. Mengurangi ketergantungan
alkohol dan menstabilkan kesehatan mental.
Glycine (3,50%)
Meningkatkan energi dan penggunaan oksigen di dalam sel. Penting untuk kesehatansistem
syaraf pusat. Penting untuk menjaga kesehatan kelenjar prostat. Mencegah serangan
epilepsi dan pernah dipakai untuk mengobati depresi. Diperlukan sistem imun untuk
mensintesa asam amino non esensial.
Histidine (1,08%)
Memperkuat hubungan antar syaraf khususnya syaraf organ pendengaran. Telah dipakai
untuk memulihkan beberapa kasus ketulian. Perlu untuk perbaikan jaringan. Perlu dalam
pengobatan alergi, rheumatoid arthritis, anemia. Perlu untuk pembentukan sel darah merah
dan sel darah putih.
Proline (2,97%)
Sebagai bahan dasar glutamic acid. Bersama lycine dan vitamin C akan membentuk
jaringan kolagen yang penting untuk menjaga kecantikan kulit. Memperkuat persendian,
tendon, tulang rawan dan otot jantung.
Serine (4,00%)
Membantu pembentukan lemak pelindung serabut syaraf (myelinsheaths). Penting dalam
metabolisme lemak dan asam lemak, pertumbuhan otot dan kesehatan sistem imun.
Membantu produksi antibodi dan immunoglobulin.
Tyrosine (4,60%)
Memperlambat penuaan sel. Menekan pusat lapar di hipotalamus. Membantu produksi
melanin. Penting untuk fungsi kelenjar adrenal, tiroid dan pituitary. Penting untuk
pengobatan depresi, alergi dan sakit kepala. Kekurangan menyebabkan hypothyroidism
dengan gejala lemah, lelah, kulit kasar, pembengkakan pada tangan, kaki, dan muka, tidak
tahan dingin, suara kasar, daya ingat dan pendengaran menurun serta kejang otot.
Gamma - aminobutyric acid (gaba)
Menghambat sel dari ketegangan. Mencegah ansietas dan depresi bersama niacin dan
inositol.
Ornithine
Membantu pelepasan hormon pertumbuhan yang memetabolisir lemak tubuh yang
berlebihan jika digabung dengan arginine dan carnitine. Penting untuk fungsi sistem imun
dan fungsi hati yang sehat. Penting untuk detoxifikasi amonia dan membantu proses
penyembuhan.
Taurine
Menjaga kesehatan otot jantung, sel darah putih, otot rangka dan sistem syaraf pusat.
Komponen penting dari cairan empedu yang penting untuk pencernaan lemak, absorbsi
vitamin larut dalam lemak (A, D, E, K). Menjaga kadar kolesterol darah. Kekurangan
menyebabkan ansietas, epilepsi, hiperaktif dan fungsi otak yang buruk. Disintesa dari asam
amino cysteine.
Cysteine
Dibentuk dari asam amino methionine dengan bantuan vitamin B6. Merupakan bahan dasar
glutathione yaitu salah satu antioksidan terbaik yang bekerja optimum bila bersama vitamin
E dan selenium. Melindungi sel dari zat-zat berbahaya, efek radiasi. Melindungi hati dan
otak dari alkohol dan rokok. Penting dalam pengobatan bronchitis, emphysema, TBC, dan
rheumatoid arthritis. Mudah berubah menjadi cystine.
Citrulline
Menghasilkan energi. Meningkatkan sistem imunitas. Dimetabolisir menjadi arginine.
Penting dalam detoxifikasi amonia yang merusak sel-sel sehat.
JENIS-JENIS ASAM AMINO NON ESENSIAL
1. Tirosin
Tirosina (dari bahasa Yunani tyros, berarti keju, karena ditemukan pertama kali dari keju)
merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein. Ia memiliki satu gugus fenol (fenil dengan
satu tambahan gugus hidroksil). Bentuk yang umum adalah L-tirosin (S-tirosin), yang juga
ditemukan dalam tiga isomer struktur: para, meta, dan orto. Pembentukan tirosina menggunakan
bahan baku fenilalanin oleh enzim Phe-hidroksilase. Enzim ini hanya membuat para-tirosina. Dua
isomer yang lain terbentuk apabila terjadi “serangan” dari radikal bebas pada kondisi oksidatif
tinggi (keadaan stress).
2. Sistein
Sistein merupakan asam amino bukan esensial bagi manusia yang memiliki atom S, bersama-sama
dengan metionin. Atom S ini terdapat pada gugus tiol (dikenal juga sebagai sulfhidril atau
merkaptan). Karena memiliki atom S, sisteina menjadi sumber utama dalam sintesis senyawa-
senyawa biologis lain yang mengandung belerang. Sistein dan metionin pada protein juga berperan
dalam menentukan konformasi protein karena adanya ikatan hidrogen pada gugus tiol. Sistein
Membantu kesehatan pankreas. Menstabilkan gula darah dan metabolisme karbohidrat.
Mengurangi gejala alergi makanan dan intoleransi. Penting untuk pembentukan kulit, terutama
penyembuhan luka bakar dan luka operasi. Membantu penyembuhan kelainan pernafasan seperti
bronchitis. Meningkatkan aktifitas sel darah putih melawan penyakit.

3. Serin
Serin merupakan asam amino penyusun protein yang umum ditemukan pada protein hewan.
Protein mamalia hanya memiliki L-serin. Serina bukan merupakan asam amino esensial bagi
manusia.
Fungsi biologi dan kesehatan:
Serin penting bagi metabolisme karena terlibat dalam biosintesis senyawa-senyawa purin dan
pirimidin, sistein, triptofan (pada bakteria), dan sejumlah besar metabolit lain. Sebagai penyusun
enzim, serin sering memainkan peran penting dalam fungsi katalisator enzim. Ia diketahui berada
pada bagian aktif kimotripsin, tripsin, dan banyak enzim lainnya. Berbagai gas-gas perangsang
saraf dan senyawa aktif yang dipakai pada insektisida bekerja melalui residu serina pada enzim
asetilkolin esterase, sehingga melumpuhkan enzim itu sepenuhnya. Akibatnya, asetilkolin (suatu
neurotransmiter) yang seharusnya segera diuraikan oleh enzim itu segera setelah bekerja malah
menumpuk di sel dan mengakibatkan kekejangan dan kematian. Sebagai penyusun protein non-
enzim, rantai sampingnya dapat mengalami glikolisasi yang dapat menjelaskan gangguan akibat
diabetes. Serin juga merupakan satu dari tiga asam amino yang biasanya terfosforilasi oleh enzim
kinase pada saat transduksi signal pada eukariota Membantu pembentukan lemak pelindung
serabut syaraf (myelinsheaths). Penting dalam metabolisme lemak dan asam lemak, pertumbuhan
otot dan kesehatan sistem imun. Membantu produksi antibodi dan immunoglobulin.

4. Prolin
Sebagai bahan dasar glutamic acid. Bersama lycine dan vitamin C akan membentuk jaringan
kolagen yang penting untuk menjaga kecantikan kulit. Memperkuat persendian, tendon, tulang
rawan dan otot jantung.
Prolina merupakan satu-satunya asam amino dasar yang memiliki dua gugus samping yang terikat
satu-sama lain (gugus amino melepaskan satu atom H untuk berikatan dengan gugus sisa). Akibat
strukturnya ini, prolina hanya memiliki gugus amina sekunder (-NH-). Beberapa pihak
menganggap prolina bukanlah asam amino karena tidak memiliki gugus amina namun imina
namun pendapat ini tidak tepat.
Fungsi terpenting prolina tentunya adalah sebagai komponen protein. Sel tumbuh-tumbuhan
tertentu yang terpapar kondisi lingkungan yang kurang cocok (misalnya kekeringan) akan
menghasilkan prolina untuk menjaga keseimbangan osmotik sel. Prolina dibuat dari asam L-
glutamat dengan prekursor suatu asam imino. Prolina bukan merupakan asam amino esensial bagi
manusia.

5. Glisin
Glisin atau asam aminoetanoat adalah asam amino alami paling sederhana. Rumus kimianya
C2H5NO2. Asam amino ini bagi manusia bukan merupakan asam amino esensial karena tubuh
manusia dapat mencukupi kebutuhannya.
Glisin merupakan asam amino yang mudah menyesuaikan diri dengan berbagai situasi karena
strukturnya sederhana. Secara umum protein tidak banyak mengandung glisina. Pengecualiannya
ialah pada kolagen yang dua per tiga dari keseluruhan asam aminonya adalah glisina.
Glisin merupakan asam amino nonesensial bagi manusia. Tubuh manusia memproduksi glisina
dalam jumlah mencukupi. Glisina berperan dalam sistem saraf sebagai inhibitor neurotransmiter
pada sistem saraf pusat (CNS).
Meningkatkan energi dan penggunaan oksigen di dalam sel. Penting untuk kesehatan sistem syaraf
pusat. Penting untuk menjaga kesehatan kelenjar prostat. Mencegah serangan epilepsi dan pernah
dipakai untuk mengobati depresi. Diperlukan sistem imun untuk mensintesa asam amino non
esensial.

6. Asam Glutamat
Merupakan bahan bakar utama sel-sel otak bersama glukosa. Mengurangi ketergantungan alkohol
dan menstabilkan kesehatan mental.
Asam glutamat termasuk asam amino yang bermuatan (polar) bersama-sama dengan asam
aspartat. Ini terlihat dari titik isoelektriknya yang rendah, yang menandakan ia sangat mudah
menangkap elektron (bersifat asam menurut Lewis).
Asam glutamat dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia sehingga tidak tergolong esensial.
Ion glutamat merangsang beberapa tipe saraf yang ada di lidah manusia. Garam turunan dari asam
glutamat, yang dikenal sebagai mononatrium glutamat ( dikenal juga sebagai monosodium
glutamat, MSG, vetsin atau micin).
7. Asam Aspartat
Asam aspartat merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein. Asparagin merupakan asam
amino analognya karena terbentuk melalui aminasi aspartat pada satu gugus hidroksilnya.
Asam aspartat bersifat asam, dan dapat digolongkan sebagan asam karboksilat. Bagi mamalia
aspartat tidaklah esensial.
ketahui sebagai pembangkit neurotransmisi di otak dan saraf otot. Diduga, aspartat berperan dalam
daya tahan terhadap kepenatan. Senyawa ini juga merupakan produk dari daur urea dan terlibat
dalam glukoneogenesis.
Membantu perubahan karbohidrat menjadi energi sel. Melindungi hati dengan membantu
mengeluarkan amonia berlebih dari tubuh. Membantu fungsi sel dan pembentukan RNA/DNA.

8. Arginin
Asam amino arginin memiliki kecenderungan basa yang cukup tinggi akibat eksesi dua gugus
amina pada gugus residunya. Asam amino ini tergolong setengah esensial bagi manusia dan
mamalia lainnya, tergantung pada tingkat perkembangan atau kondisi kesehatan.
Bagi anak-anak, asam amino ini esensial. Pangan yang menjadi sumber utama arginin adalah
produk-produk peternakan (dairy products) seperti daging, susu (dan olahannya), dan telur. Dari
produk tumbuhan dapat disebutkan cokelat dan biji kacang tanah.
Penting untuk kesehatan reproduksi pria karena 80% cairan semen terdiri dari arginine. Membantu
detoxifikasi hati pada sirosis hati dan fatty liver. Membantu meningkatkan sistem imun.
Menghambat pertumbuhan sel tumor dan kanker. Membantu pelepasan hormon pertumbuhan.

9. Alanin
Alanin Memperkuat membran sel. Membantu metabolisme glukosa menjadi energi tubuh. Alanin
(Ala) atau asam 2-aminopropanoat merupakan salah satu asam amino bukan esensial. Bentuk yang
umum di alam adalah L-alanin (S-alanin) meskipun terdapat pula bentuk D-alanin (R-alanin) pada
dinding sel bakteri dan sejumlah antibiotika. L-alanin merupakan asam amino proteinogenik yang
paling banyak dipakai dalam protein setelah leusin
Gugus metil pada alanina sangat tidak reaktif sehingga jarang terlibat langsung dalam fungsi
protein (enzim). Alanina dapat berperan dalam pengenalan substrat atau spesifisitas, khususnya
dalam interaksi dengan atom nonreaktif seperti karbon. Dalam proses pembentukan glukosa dari
protein, alanina berperan dalam daur alanina.

10. Histidin
Histidina merupakan satu dari 20 asam amino dasar yang ada dalam protein. Bagi manusia
histidina merupakan asam amino yang esensial bagi anak-anak. Fungsi Histidina menjadi
prekursor histamin, suatu amina yang berperan dalam sistem saraf, dan karnosin, suatu asam
amino, Memperkuat hubungan antar syaraf khususnya syaraf organ pendengaran. Telah dipakai
untuk memulihkan beberapa kasus ketulian. Perlu untuk perbaikan jaringan. Perlu dalam
pengobatan alergi, rheumatoid arthritis, anemia. Perlu untuk pembentukan sel darah merah dan sel
darah putih.

11. Glutamin
Glutamin adalah satu dari 20 asam amino yang memiliki kode pada kode genetik standar. Rantai
sampingnya adalah suatu amida. Glutamina dibuat dengan mengganti rantai samping hidroksil
asam glutamat dengan gugus fungsional amina.
Glutamina merupakan bagian penting dari asimilasi nitrogen yang berlangsung pada tumbuhan.
Amonia yang diserap tumbuhan atau hasil reduksi nitrit diikat oleh asam glutamat menjadi
glutamina dengan bantuan enzim glutamin sintetase atau GS.
Glutamina dijadikan suplemen atlet binaraga untuk mengganti kerusakan otot dengan segera akibat
latihan beban yang berat.

12. Fungsi glutamin :


· Mengangkut amonia dari jaringan ekstrahepatik ke hati dan sphlanchnic bed
· Ikut dalam biosintesis nukleotida purin
· Ikut dalam biosintesis gmp
· Ikut dalam biosintesis nukleotida pirimidin
· Menghasilkan ion amonium melalui kerja glutaminase pada respon renal terhadap asidosis
· reaksi detoksifikasi di hati
· Zat bakal glutamat dalam neuron
· Bahan bakar utk enterosit

13. Asparagin
Asparagin adalah analog dari asam aspartat dengan penggantian gugus karboksil oleh gugus
karboksamid. Asparagin bersifat netral (tidak bermuatan) dalam pelarut air.
Asparagin merupakan asam amino pertama yang berhasil diisolasi. Namanya diambil karena
pertama kali diperoleh dari jus asparagus.
Fungsi biologi: Asparagina diperlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan dalam
transformasi asam amino. Ia berperan pula dalam sintesis amonia.

Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat disintesis sendiri oleh tubuh
makhluk hidup. contoh: Alanin (Ala), Asam Aspartat (Asp), Asam Glutamat (Glu), Prolin
(Pro), Glisin (Gly), Serin (Ser), Sistein (Cys), Triosin (Tyr), Asparagin (Asn), dan
Glutamin(Gln).
Klasifikasi berdasarkan gugus -R nya:
 )-R non polar (tidak mengutub):
-R alifatik : Alanin (Ala), Isoleusin (Ile), Valin (Val), Leusin (Leu), dan Glisin (Gly)
-R aromatik: Triptofan (Trp), Fenilalanin (Phe), Metionin (Met), dan Prolin (Pro)
 -R pola r(mengutu btidak bermuatan) amida:
Asparagin (Asn), Glutamin (Gln) OH: Serin (Ser), Treonin (Thr), Triosin (Tyr) SH: Sistein (Cys)
 -R polar (bermuatan negatif):
Asam Aspartat (Asp), Asam Glutamat (Glu)
d) -R polar (bermuatan positif): Lisin (Lys), Arginin (Arg), Histidin (His)
Histidin (His)

Alanin (Ala)
Valin (Val)

leusin (Leu)
Isoleusin (Ile)

Metionin (Met)
Fenilalanin (Phe)

Triptofan (Trp)
Prolin (Pro)

Serin (Ser)
Treonin (Thr)

Sistein (Cys)

Tirosin (Tyr)
Asparagin (Asn)

Glutamin (Gln)
Asam Aspartat (Asp)

Asam Glutamat (Glu)


Lisin (Lys)

Arginin (Arg)
Glisin (Gly)

Anda mungkin juga menyukai