Anda di halaman 1dari 5

ASAM AMINO ESENSIAL VS ASAM AMINO NON ESENSIAL

Terdapat 18 jenis asam amino yang terdiri dari 7 asam amino esensial dan
11 asam amino non-esensial. Protein tersusun dari asam-asam amino yang
berikatan satu sama lain. Asam-asam amino inilah yang berperan penting dalam
perkembangan dan pertumbuhan sel dalam tubuh. Asam amino terdiri dari asam
amino essensial yang sangat dibutuhkan tubuh karena tidak dapat diproduksi dan
asam amino non essensial yang dapat diproduksi oleh tubuh. Dalam tubuh
teripang diduga mengandung lebih banyak asam amino essensial
dibandingkan asamamino non essensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat 18 jenis asam amino dengan asam amino tertinggi adalah Glutamat
(4.170-5.985%) dan asam amino terendah adalah Valin (0.417-0.717%).
Teripang Gama memiliki jumlah asam amino yang lebih tinggi(38.450%)
dibandingkan teripang Pasir (29.634%)dan teripang Getah (26.297). Terdapat 9
jenis asam amino esensial yaitu Histidin, Treonin, Valin, Methionin, Isoleusin,
Leusin, Phenilalanin dan Lisin. Hasil penelitian Wen et al. (2010)
menyebutkan bahwa rata-rata jumlah asam amino yang terdapat pada teripang
berkisar 33.32–54.13g/100 g bk dengan asam amino terbanyak adalah glisin,
glutamat, aspatic, alanine dan arginin.Penelitian Haider et al. (2015)
memperoleh 18 jenis asam amino yang terdapat pada teripang Holothuria
arenicola dan Actinopyga mauritiana yang telah dikeringkan dan memiliki 9
jenis asam amino esensial. Asam amino esensial sangat penting bagi tubuh, hal
ini dikarenakan asam amino ini tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Kusnandar
(2010) menjelaskan bahwa asam amino esensial tidak dapat disintesis oleh tubuh
sedangkan asam amino non-esensial dapat disintesis oleh tubuh.

Mutu suatu protein ditentukan oleh jenis dan proporsi asam amino yang
dikandungnya. Protein yang bermutu adalah protein yang dapat menyediakan
asam amino esensial dalam perbandingan yang menyamai kebutuhan tubuh. Hasil
penelitian Winarno (2008). Asam amino merupakan komponen utama penyusun
protein, dan dibagi dalam dua kelompok yaitu asam amino esensial dan non
esensial. Asam amino esensial tidak dapat diproduksi dalam tubuh sehingga
sering harus ditambahkan dlam bentuk makanan, sedangkan asam amino non
esensial dapat diproduksi dalam tubuh. Hasil penelitian Sitompul (2004). Hasil
analisis pada komponen asam amino ikan terbang segar terdapat histidine, treonin,
arginine, metionin, valin, penilalanin, isoleusin, leusin dan lisin. Lisin merupakan
asam amino esensial tertinggi yang terdapat pada ikan terbang. Lisin tergolong
esensial bagi manusia dan kebutuhan rata rata per hari adalah 1,0-1,5 g. lisisn
menjadi kerangka dalam pembentukan niasin (vitamin B3), bahan dasar antibody
darah, memperkuat system sirkulasi, dan mempertahankan pertumbuhan sel sel
normal. Kekurangan lisin adalah menyebabkan mudah lelah , sulit konsentrasi,,
rambut rontok, anemia, pertumbuhan terhambat, dan kelainan reproduksi. Hasil
penelitian Harli (2008). Lalu, asam amino esensial terbanyak kedua adalah leusin.
Leusin merupakan asam amino esensial yang dibutuhkan untik pertumbuhan
adalah 14-19 mg/kg berat badan setiap hari. Leusin dan iso leusin merupakn asam
amino esensial yang diperlukan untuk menjamin pertumbuhan oleh karena itu
kedua asam amino ini sangat dibutuhkan oleh anak anak dan bayi dalam masa
pertumbuhannya. Selain itu, leusin dapat memacu fungsi otak, menambah tingkat
energy otot, membantu menurunkan kadar gula darahyang berlebihan, membantu
penyembuhan tulang, jaringan otot dan tulang leusin juga berfungsi dalam
menjaga system imun. Hasil analisis terdeteksi 6 jenis asam non esensial yaitu
asam aspartate, asam glutamate, serin, glisin, alanine dan tirosin. Asam glutamate
merupakan asam amino non esensial tertinggi yang terdapat pada ikan terbang.
Asam glutamate merupakan komponen penyusun alami dalam hampir semua
bahan makanan yang mengandung protein tinggi seperti daging, ikan, susu, dan
sayuran. Asam glutamate juga dapat diproduksi dalam tubuh manusia dan
merupakan komponen yang sangat penting bagi metabolisme manusia. Asam
amino non esensial kedua adalah asam asparat. Asam asparat merupakan asam
amino non esensial yang berfungsi untuk membantu meningkatkan sistem imun,
menghambat pertumbuhan sel tumor, membantu pelepasan hormone
pertumbuhan, membantu pertumbuhan karbohidrat menjadi energy. Hasil
penelitian Harli (2008).
Kadar asam amino esensial biji kakao fermentasi lebih tinggi dari pada biji
kakao tanpa fermentasi. Jenis asam amino esensial biji kakao yang terdeteksi pada
penelitian ini antara lain: Metionin, fenilalanin, leusin, treonin, lisin, arginine, iso
leusin, histidin, dan valin. Jenis asam amino esensial yang mengalami
peningkatan setelah fermentasi yaitu fenil alanin, Leusin, treonin, arginin, iso
leusin, dan valin. Menurut Zak dan Keeney (1976), bahwa biji kakao yang telah
melalui proses fermentasi akan mengalami peningkatan kadar asam amino bebas
khususnya leusin, fenil- alanin, alanin, valin, dan asam glutamate. Menurut
Adeyeye, et al.,(2010), perlakuan proses fermentasi dapat meningkatkan kadar
asam amino nib kakao khususnya Lisin, histidin, arginin, serin, glutamin, glisin,
alanin, valin, iso leusin, tirosin, dan fenil alanin. Hal ini berarti bahwa proses
fermentasi dapat meningkatkan kadar asam amino, baikasam amino esensial
maupun asam amino non esensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang
sangat penting bagi tubuh tetapi tubuh tidak bisa memproduksinya sehingga perlu
dari asupan atau sumber dari luar tubuh. Asam amino esensial sering juga disebut
asam amino indispensable. Manfaat asam amino terhadap kesehatan adalah :
menghambat pertumbuhan tumor dan kanker, meningkatkan detoksifikasi amonia,
merangsang produksi hormone pertumbuhan, memperkuat tulang serta kolagen,
menjaga kesehatan jantung, membantu menghindari depresi, dan meningkatkan
daya ingat (Anonim, 2013). Bahwa kandungan asam amino non esensial pada biji
kakao fermentasi lebih tinggi disbanding biji kakao tanpa fermentasi, demikian
pula kakao bubuk dari biji kakao (fermentasi – sangrai) mempunyai kandungan
asam amino non esensial lebih tinggi pada kakao bubuk dari biji kakao (tanpa
fermentasi – tanpa sangrai). Jenis asam amino non esensial yang terdeteksi pada
penelitian ini antara lain: asam aspartat, asam glutamat, serin, glisin, alanin, dan
tirosin. Asam amino non esensial adalah asam amino yang penting bagi tubuh
tetapi tubuh bisa membuatnya sendiri sehingga tidak perlu secara langsung dari
asupan atau sumber dari luar. Asam amino non esensial disebut juga asam
aminodispensable. Terlihat bahwa jenis asam amino non esensial yang paling
menonjol pada kakao bubuk baik dari biji kakao (fermentasi – sangrai) maupun
dari biji kakao (tanpa fermentasi – tanpa sangrai) adalah asam glutamat dan asam
aspartat, sedangkan jenis asam amino non esensial lainnya (serin, glisin, alanine,
dan tirosin) mempunyai nilai yang hampir sama. Hal ini sesuai hasil penelitian
Adeyeye et al., (2010), nib kakao fermentasi mempunyai kandungan asam
glutamat dan aspartat yang lebih besar dari pada nib kakao tanpa fermentasi,
dimana asam glutamat berada pada posisi pertama dan asam aspartat pada posisi
ke dua. sam glutamat memiliki peran penting dalam metabolisme gula dan lemak,
membantu dalam transportasi kalium ke dalam cairan tulang belakang, membantu
memperbaiki gangguan kepribadian. Asam glutamat digunakan sebagai bahan
pengobatan dalam mengatasi penyakit epilepsy, retardasi mental, distrofi otot, dan
bisul. Sedangkan Asam aspartat memiliki manfaat dalam membantu menjaga
metabolisme, mengatasi kelelahan dan depresi. Selain itu mendorong molekul
dinukleotida koenzim nikotinamida adenin (NADH) dari tubuh utama menuju
mitokondria dalam sel, dimana asam aspartat digunakan untuk menghasilkan
adenosine triphosphate (ATP), memberikan energi untuk kekuatan semua
aktivitas seluler. Asam Aspartat membantu mentransportsikan mineral yang
dibutuhkan untuk membentuk RNA dan DNA yang sehat dalam sel, memperkuat
sistem kekebalan tubuh dengan membantu meningkatkan produksi imunoglobulin
dan antibodi. Asam aspartat dapat mempertajam otak dengan cara meningkat
konsentrasi NADH di otak, yang diduga untuk meningkatkan produksi
neurotransmitter dan bahan kimia yang diperlukan untuk fungsi mental normal
(Anonim, 2017).
DAFTAR PUSTAKA

 Rosanti, Kalsum. Pengolahan Kakao Bubuk dari Biji Kakao Fermentasi


dan Tanpa Fermentasi Sebagai Sediaan Bahan Pangan Fungsional. Jurnal
Industri Hasil Perkebunan. 2018.13(2).112-113.
 Hardinoto S. Analisis Nilai Gizi, Komponen Asam Amino dan Asam
Lemak Ikan Terbang (Cypselurus hexazona) Presto. Jurnal Riset
Teknologi Industri. 2015. 9(2). 142-145.
 Cahyono E, Rieuwpassa FJ. Analisis Asam Amino Beberapa Jenis
Teripang Olahan Kering di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jurnal Ilmiah
Tindalung. 2017. 3(1).41-42.

Anda mungkin juga menyukai