Anda di halaman 1dari 2

PROSES KERATINISASI PADA KULIT

(REGENERASI PADA KEADAAN NORMAL)

Peristiwa kornifikasi:

Epidermis menghasilkan lapisan luar sel-sel mati berkeratin yang relatif lunak, tidak
terlalu melekat pada kulit dan terlepas secara terus menerus. Keratinisasi berlangsung secara
terus menerus dan meliputi seluruh permukaan. Diferensiasi semua sel dalam arah yang sama
akan menghasilkan keratin.

Peristiwa kornifikasi pada laisan-lapisan yang ada di epidermis:

 Stratum Malphigi yang merupakan gabungan dari Stratum Korneum dan Stratum
Spinosum yang memiliki sel induk epidermis. Dari lapisan ini dimulai proses keratinisasi.
 Pada Stratum Granulosum terdapat granul keratohialin. Proses keratinisasi diduga
melibatkan gabungan unsur tonofibril dan keratohialin untuk memebentuk kompleks
keratin matang. Keratinocytes pada lapisan ini memiliki lapisan yang bernama
keratinosom yang berhubungan dengan golgi dan bergerak ke tepian sel dan
mencurahkan isinya ke dalam celah antar sel, yang berfungsi sebagai sawar pencegah
masuknya benda asing.
 Pada Stratum Lucidum sitoplasmanya mengandung bahan setengah cair yaitu
keratohialin yang dianggap sebgai hasil ubahan granul keratohialin yang terlihat di
lapisan di bawahnya.
 Pada Stratum Korneum sitoplasmanya juga mengandung keratin yang dianggap
terutama berasal dari tonofibril lapis-lapis epidermis di bawahnya. Ini merupakan ‘keratin
lunak’ yang berkadar sulfur rendah. Setelah mengalami keratinisasi, sel-sel hanya terdiri
dari protein amorf dan fibrilar dan membaran plasma yang menebal (sel tanduk).
Selama keratinisasi berlangsung, enzim hidrolitik lisosom berperan pada penghancuran
organel stoplasma. Sel-sel secara terus menerus dilepaskan pada Stratum Korneum.
REGENERASI FISIOLOGIS KULIT (KERATINISASI)

LAPISAN PROSES
Stratum  Sel bermitosis/membelah diri dan beberapa sel baru bergerak
basalis/germinativum kepermukaan yang lebih superfisialis.
 Adanya sel keratinosit  membentuk keratin suatu protein fibrosa
(awal proses keratinisasi)
Stratum Spinosum  Terakumulasinya serat keratin dan granul lamella di Lamellar bodi.
 Sel-sel mengalami perubahan bentuk, orientasi, struktur
sitoplasmik dan komposisi (pada tingkatan ini sel mengalami proses
pematangan  sel dewasa)

Stratum Granulosum  Terdapat granul keratohialin yang berfungsi pada proses


keratinisasi yang melibatkan gabungan unsur tonofibril dan
keratohialin untuk membentuk  kompleks keratin matang.
 Selain itu terbentuk “hard protein” beramplop  sel makin
gepeng
 Sitoplasma juga penuh oleh granul lamella  Sitoplasma sel
mengalami disosiasi (fase transisi) dan degradasi (peranan
enzim lisosom) sehingga  Lamellar bodi melepaskan lipid &
granul keratohialin  sel mati
 Keratinocytes pada lapisan ini memiliki lapisan yang bernama
keratinosom yang berhubungan dengan golgi dan bergerak ke
tepian sel dan mencurahkan isinya ke dalam celah antar sel,
yang berfungsi sebagai sawar pencegah masuknya benda
asing.

Stratum Lucidum Kematian sel masihberlangsung, beberapa sitoplasma sel berisi


Keratohyalin setengah cair (tersusun padat dengan adanya eleidin) 
beberapa sel tidak mempunyai nukleus/organela sel (tampakan bening)
Stratum Corneum  Sel mati,beberapa sitoplasma sel berisi keratin (keratin lunak
dengan kadar sulfur rendah) dan dkelilingi lipid dan membran
plasma menebal (bertanduk)  sel tanduk yang mengelilingi
kompleks amorf fibrosa
 Sel-sel secara terus-menerus dilepaskan

Anda mungkin juga menyukai