Anda di halaman 1dari 104

BUKU PETUNJUK

PRAKTIKUM ANATOMI

LABORATORIUM BIOMEDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIMUS
2019/2020

1
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM ANATOMI
BLOK 2

Penyusun
dr. Dyah Mustika, M.Biomed

Editor
dr. Kanti Ratnaningrum, MSc

Cetakan November 2019

Laboratorium biomedik
Fakultas kedokteran
Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No.18, Kecaatan Tembalang
Semarang 50273

2
VISI
PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIMUS

Menjadi program studi yang unggul dalam pendidikan


kedokteran dengan pendekatan Kedokteran Keluarga dan
kedokteran okupasi yang Islami, berbasis teknologi dan
berwawasan internasional pada tahun 2034

MISI
PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIMUS

1. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran yang unggul


berbasis Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) dan
Standar Kompetensi dan Karakter Dokter Muhammadiyah
(SKKDM).
2. Menyelenggarakan penelitian di bidang Kedokteran Dasar,
Kedokteran Klinik, Kedokteran Komunitas, dan Kedokteran
Islam guna mendukung pengembangan pendidikan
kedokteran dan kesehatan masyarakat.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat di bidang
kedokteran dan kesehatan masyarakat.
4. Mengembangkan dan memperkuat manajemen program
studi untuk mencapai kemandirian.
5. Mengembangkan dan menjalin kerjasama dengan pemangku
kepentingan melalui fakultas.

3
LEMBAR PENGESAHAN

Buku Petunjuk Praktikum anatomi Blok 2 Program Studi


Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Semarang ini telah disahkan pada
November 2019.

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT atas


karunia Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Buku Petunjuk Praktikum anatomi Blok 2. Buku
Petunjuk Praktikum Biomedik Blok 2 diharapkan dapat
digunakan sebagai panduan untuk dosen pengampu
praktikum biomedik dan mahasiswa pada blok 2 yang akan
diselenggarakan pada semester gasal tahun ajaran 2019-
2020. Buku Petunjuk ini berisi ketentuan umum
laboratorium Biomedik topik dan materi, tata cara penilaian
dan referensi sumber pembelajaran.
Terimakasih sebesar-besarnya kami sampaikan
kepada dosen, staf dan pihak-pihak yang berperan serta
dalam penyusunan buku petunjuk ini. Kami menyadari
masih banyak kekurangan dalam buku ini, oleh karena itu
tim penyusun sangat mengharapkan masukan untuk
kesempurnaan Buku Petunjuk Praktikum Biomedik ini.
Semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat
dalam sistem pembelajaran FK Unimus, khususnya dosen
dan mahasiswa.

Semarang, November 2019

Tim Penyusun

5
AREA KOMPETENSI
Kompetensi dibangun dengan pondasi yang terdiri
atas profesionalitas yang luhur, mawas diri dan
pengembangan diri, serta komunikasi efektif, dan ditunjang
oleh pilar berupa pengelolaan informasi, landasan ilmiah
kedokteran, ketrampilan klinis, dan pengelolaan masalah
kesehatan. Praktikum biomedik yang dilaksanakan di FK
UNIMUS disesuaikan dengan area kompentensi seperti
tercantum pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia
(SKDI) tabel 1 berikut:

Tabel 1. Area kompetensi UKDI terkait pelaksanaan praktikum


biomedik FK UNIMUS
Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri
6. Menerapkan mawas diri
7. Mempraktekkan belajar sepanjang hayat
8. Mengembangkan pengetahuan
Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
14. Menerapkan ilmu biomedik, ilmu humaniora, ilmu
kedokteran klinik, dan ilmu kesehatan
masyarakat/kedokteran pencegahan/kedokteran
komunitas yang terkini untuk mengelola masalah
kesehatan secara holistik dan komprehensif
Area Ketrampilan Klinis
6.3 Prinsip laboratorium dasar

6
6.4 Prinsip pemeriksaan penunjang lain
6.5 Prinsip ketrampilan terapeutik
Area Pengelolaan Masalah Kesehatan
b. Prinsip dasar berbagai pemeriksaan penunjang diagnostik
(laboratorium sederhana, USG, EKG, radiodiagnostik,
biopsy jaringan)

7
TATA TERTIB PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM
BIOMEDIK

Selama menjalankan kegiatan pembelajaran di


Laboratorium Biomedik, mahasiswa diwajibkan mengetahui
dan menaati peraturan berikut:
1. Mahasiswa dilarang memasuki ruangan praktikum sebelum
jam praktikum yang telah ditetapkan, kecuali ada keperluan
lain.
2. Mahasiswa wajib mengikuti keseluruhan proses kegiatan
pembelajaran Biomedik, yaitu mulai dari Kuliah Pengantar
Biomedik, Pretes, Tugas, Praktikum, Laporan akhir, Postes
hingga Ujian (100%). Kuliah Pengantar Biomedik, Tugas,
Praktikum, dan Laporan akhir merupakan prasyarat
mengikuti ujian.
3. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti Kuliah Pengantar
Biomedik, Praktikum dan Ujian sesuai dengan jadwalnya
dikarenakan alasan yang jelas, yaitu menjadi delegasi
kegiatan kampus, menikah atau ada keluarga yang menikah
(ayah, ibu, adik atau kakak kandung) atau terkena musibah
sebagai berikut: sakit/ kecelakaan yang menimbulkan
hendaya fisik, meninggalnya keluarga dekat akan
mendapatkan dispensasi (berupa boleh mengikuti remedi
pretes bagi yang tidak mengikuti Kuliah Pengantar
Biomedik dan boleh mengikuti praktikum pengganti (inhal)
dan ujian susulan bagi yang tidak mengikuti praktikum atau

8
ujian) dengan menunjukkan bukti yang kuat. Bukti yang
dimaksud adalah surat tugas dari institusi bagi mahasiswa
yang menjadi delegasi, surat keterangan dari orangtua, surat
keterangan sakit dari dokter ataupun pelayanan kesehatan
lainnya bagi mahasiswa yang sakit atau mengalami
kecelakaan, surat keterangan kematian. Bukti tersebut harus
ditunjukkan/diberikan kopinya kepada Bagian
Biomedik/dosen pengampu praktikum.
4. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktikum sesuai
dengan jadwalnya dikarenakan alasan lain selain poin
sebelumnya misalnya ketiduran, macet atau lupa, tidak
diperkenankan mengikuti kegiatan praktikum dan ujian dan
wajib mengulang praktikum Biomedik mata kuliah tersebut
pada tahun berikutnya.
5. Mahasiswa diwajibkan datang tepat waktu. Apabila
terlambat lebih dari 15 menit setelah praktikum dimulai,
dan tanpa alasan yang dapat diterima dosen pengampu
(seperti ketiduran, lupa, mengerjakan tugas yang lain), maka
mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti praktikum dan
ujian dan wajib mengulang praktikum Biomedik mata kuliah
tersebut pada tahun berikutnya.
6. Mahasiswa yang ingin mengikuti inhal harus melapor
kepada Bagian Biomedik dan dosen pengampu dan
mengikuti praktikum inhal sesuai dengan jadwal yang
ditentukan.

9
7. Mahasiswa diharuskan memakai jas praktikum (dikancing
penuh) dan alat pelindung diri (APD) lainnya yang sesuai,
selama mengikuti kegiatan pembelajaran di Laboratorium
Biomedik.
8. Mahasiswa dilarang meninggalkan ruang praktikum tanpa
seizin dari dosen pengampu atau asisten, makan, minum,
mengobrol maupun membuat kegaduhan dalam bentuk
apapun selama mengikuti kegiatan pembelajaran di
Laboratorium Biomedik. Dosen pengampu berhak
memberikan hukuman jika ada hal yang mengganggu
jalannya praktikum.
9. Mahasiswa harus bersungguh-sungguh, cermat, hati-hati
serta bertingkah laku sopan & santun, selama mengikuti
kegiatan pembelajaran di Laboratorium Biomedik.
10. Meja dan alat praktikum harus bersih dan alat dikembalikan
ke tempatnya setelah selesai praktikum.
11. Jika mahasiswa memecahkan atau merusakkan alat
laboratorium dengan alasan apapun, maka diwajibkan
mengganti alat tersebut dalam waktu selambat-lambatnya
sebelum ujian berlangsung sebagai prasyarat mengikuti
ujian praktikum.
12. Peraturan tambahan akan diterangkan lebih lanjut oleh
masing-masing Laboratorium.

10
ALUR & TATA CARA KEGIATAN PRAKTIKUM BIOMEDIK

Kuliah
Pengantar
Biomedik

Praktikum

Pretes & Laporan Postes


Tugas

Praktikum
Inhal
Ujian/ iden

A. KULIAH PENGANTAR BIOMEDIK


1. Tujuan kuliah pengantar biomedik adalah memberikan
bekal materi yang akan dipraktikumkan untuk
membantu mahasiswa menghadapi proses
pembelajaran praktikum biomedik selanjutnya dan juga
untuk mensosialisasikan tata tertib atau peraturan
tambahan setiap laboratorium.
2. Kuliah pengantar berisi tata tertib dan rangkuman
semua topik praktikum dari setiap dosen pengampu
praktikum biomedik pada blok tersebut.
3. Kuliah pengantar dilakukan satu kali, dijadwalkan
sebelum jadwal praktikum dimulai dan wajib diikuti
oleh seluruh mahasiswa tanpa terkecuali.

11
4. Mahasiswa wajib mengikuti, menyimak dan fokus
mendengarkan penyampaian materi oleh dosen.
5. Mahasiswa tidak diperkenankan makan, berbicara, atau
membuat kegaduhan ketika dosen menyampaikan
materi.
6. Mahasiswa diperkenankan bertanya pada sesi tanya
jawab.
7. Kuliah pengantar ini merupakan bagian dari kegiatan
praktikum Biomedik, bagi mahasiswa yang tidak hadir
karena menjadi delegasi kegiatan kampus atau terkena
musibah sebagai berikut : sakit, kecelakaan yang
menimbulkan hendaya fisik, meninggalnya keluarga
dekat, wajib menghadap dan menunjukkan bukti yang
kuat untuk dapat diperbolehkan mengikuti remedi
pretes. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti kegiatan
ini dikarenakan alasan lain selain diatas tidak
diperkenankan mengikuti pre-test ulang semua topik
praktikum terkait.

B. PRE-TEST
1. Tujuan pelaksanaan pre-test adalah untuk
mengetahui kesiapan mahasiswa mengikuti
praktikum.

12
2. Pre-test diadakan setiap awal praktikum setelah
pembukaan praktikum oleh masing-masing
dosen pengampu.
3. Soal yang diujikan dapat berupa soal esai atau
pilihan ganda mengenai teori dasar, cara kerja,
alat dan bahan dan teori interpretasi hasil
materi praktikum.
4. Nilai pre-test termasuk komponen penilaian.
Nilai minimal lulus adalah 70 (Skala 0-100). Jika
nilai dibawah nilai minimal lulus, maka
mahasiswa dapat mengulang pretest sebanyak
satu kali, kecuali bagi mahasiswa yang tidak
mengikuti kuliah “Pengantar Biomedik”.
5. Remedi pretes tidak dipungut biaya dan
dijadwalkan di kemudian hari.
6. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti pretes
karena alasan apapun akan mendapatkan nilai
0 dan mendapatkan kesempatan mengulang
pretest sebanyak satu kali, kecuali bagi
mahasiswa yang tidak mengikuti kuliah
“Pengantar Biomedik”.

C. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Praktikum merupakan salah satu prasyarat
mengikuti ujian praktikum.

13
2. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktikum
sesuai dengan jadwalnya dikarenakan alasan yang jelas,
yaitu menjadi delegasi kegiatan kampus, menikah atau
ada keluarga yang menikah (ayah, ibu, adik atau kakak
kandung) atau terkena musibah sebagai berikut: sakit/
kecelakaan yang menimbulkan hendaya fisik,
meninggalnya keluarga dekat dapat mengikuti
praktikum kelompok lain dengan menunjukkan bukti
yang kuat jika masih ada materi praktikum yang sama.
Jika sudah tidak ada jadwal praktikum lain, maka
diwajibkan mengikuti inhal. Bukti tersebut harus
ditunjukkan/diberikan kopinya kepada dosen
pengampu praktikum untuk menentukan inhal tidaknya
mahasiswa tersebut.
3. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktikum
sesuai dengan jadwalnya dikarenakan alasan lain selain
poin sebelumnya tidak diperkenankan mengikuti
kegiatan praktikum dan ujian dan wajib mengulang
praktikum Biomedik mata kuliah tersebut pada tahun
berikutnya.
4. Mahasiswa wajib membuat tugas sebelum
praktikum sesuai dengan format yang telah
ditentukan. Mahasiswa yang tidak
mengumpulkan tugas dengan alasan apapun

14
akan mendapatkan sanksi dari dosen
pembimbing.
5. Setiap kelompok melakukan praktikum, sesuai
cara kerja dalam buku petunjuk praktikum.
6. Hasil praktikum ditunjukkan kepada
pembimbing atau didokumentasikan oleh
mahasiswa.
7. Mahasiswa wajib mengesahkan laporan
sementara kepada pembimbing praktikum
sebelum meninggalkan laboratorium.
8. Mahasiswa wajib membuat dan mengumpulkan
laporan akhir dan penugasan sesuai dengan
format yang ditentukan masing-masing dosen
pengampu setelah mengikuti kegiatan
praktikum setiap topik sebagai prasyarat untuk
dapat mengikuti ujian.

D. PRAKTIKUM INHAL
1. Praktikum inhal adalah praktikum pengganti yang
dilakukan jika mahasiswa tidak dapat mengikuti
praktikum sesuai dengan jadwal dengan alasan yang
jelas dan mampu menunjukkan buktinya. Praktikum
inhal merupakan prasyarat mengikuti ujian bagi
mahasiswa tersebut.

15
2. Praktikum inhal dikenakan biaya. Biaya akan ditentukan
kemudian.
3. Kesempatan inhal hanya diberikan sampai H-1 ujian
laboratorium pengampu dilaksanakan.
4. Bagi mahasiswa yang tidak inhal sampai dengan waktu
yang telah diberikan, wajib mengikuti kembali seluruh
kegiatan praktikum laboratorium pengampu pada tahun
berikutnya
5. Mahasiswa yang ingin mengikuti inhal diwajibkan
melapor/memberitahukan/mendaftar dan membayar
biaya ke bagian biomedik lantai 2 sebelum praktikum
inhal berlangsung.
6. Jadwal praktikum inhal akan ditentukan kemudian.
7. Mahasiswa yang mengikuti praktikum inhal tetap wajib
membuat dan mengumpulkan laporan sementara dan
laporan akhir.

E. LAPORAN & TUGAS


1. Laporan terdiri dari Laporan sementara dan laporan
akhir. Keduanya merupakan prasyarat mengikuti ujian.
2. Mahasiswa diwajibkan membuat laporan sementara
sesuai dengan format yang telah ditentukan.
Keterlambatan mengumpulkan atau ketidaksesuaian
format akan mempengaruhi penilaian.

16
3. Laporan akhir merupakan laporan yang dikumpulkan
setelah selesai mengikuti kegiatan praktikum atau
praktikum inhal. Setiap mahasiswa wajib membuat dan
mengumpulkan laporan akhir dan penugasan sesuai
dengan format yang ditentukan masing-masing dosen
pengampu sebagai salah satu prasyarat mengikuti ujian.
Jika tidak mengumpulkan laporan akhir, maka tidak
diperbolehkan ujian dan diwajibkan mengulangi
keseluruhan proses pembelajaran Biomedik tersebut di
tahun depan.
4. Laporan akhir praktikum di tulis tangan, memakai tinta
biru. Format detail mengenai penulisan laporan akhir
ditentukan dalam peraturan masing-masing
laboratorium
5. Jangka waktu pengumpulan laporan ditentukan masing-
masing dosen pengampu praktikum

F. POSTEST
1. Tujuan pelaksanaan postest adalah mengevaluasi
kegiatan praktikum dan mempersiapkan mahasiswa
untuk ujian praktikum.
2. Postes dilakukan satu kali setelah kegiatan praktikum
selesai dilakukan. Jadwal akan ditentukan kemudian
oleh masing-masing dosen pengampu praktikum.

17
3. Postes wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa tanpa
terkecuali. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti
postest dengan alasan apapun, akan tetap dianggap
hadir dan diberikan nilai 0.
4. Postes masuk dalam komponen penilaian. Tidak ada
batas lulus dalam postest dan tidak ada remidi atau
susulan.

G. UJIAN
1. Merupakan tahap evaluasi kegiatan pembelajaran
praktikum biomedik
2. Mahasiswa harus mengikuti kegiatan pembelajaran
100% untuk dapat mengikuti ujian praktikum.
3. Ujian ident/ujian praktikum dilaksanakan setelah
seluruh materi kegiatan praktikum selesai dilaksanakan.
4. Ujian merupakan prasyarat mengikuti remedi
praktikum Biomedik.
5. Mahasiswa wajib datang 30 menit sebelum ujian
dimulai. Mahasiswa yang terlambat datang setelah ujian
dimulai tidak diperkenankan mengikuti ujian ident/
ujian praktikum.
6. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti ujian karena
alasan yang jelas, yaitu menjadi delegasi kegiatan
kampus, menikah atau ada keluarga yang menikah
(ayah, ibu, adik atau kakak kandung) atau terkena

18
musibah sebagai berikut: sakit/ kecelakaan yang
menimbulkan hendaya fisik, meninggalnya keluarga
dekat wajib menghadap dan mendapatkan izin
mengikuti ujian susulan dari dosen pengampu dengan
menunjukkan bukti yang kuat dan dengan
menyelesaikan semua prasyarat ujian sebelum hari H
ujian. Ujian susulan dilakukan bersamaan dengan ujian
remedi akhir semester.
7. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti ujian karena
alasan apapun selain yang sudah disebutkan pada poin
sebelumnya harus mengulang kegiatan praktikum
Biomedik Blok tersebut di tahun depan, kecuali bagi
mahasiswa yang telah menyelesaikan semua prasyarat
ujian pada periode tersebut.

SISTEM PENILAIAN

Komponen penilaian praktikum Biomedik terdapat


pada kegiatan Pretes, Praktikum, Laporan & tugas, Postes
dan Ujian dari setiap mata ajar praktikum. Penilaian dalam
biomedik terdiri dari:
1. Nilai harian mata ajar praktikum terdiri dari nilai pretes,
nilai perilaku, nilai laporan sementara/tugas sebelum
praktikum dan nilai keterampilan mahasiswa saat
praktikum. Nilai pre-test adalah nilai yang didapatkan dari

19
hasil penilaian secara tertulis mengenai materi kegiatan
praktikum. Nilai pre-test dinyatakan lulus apabila mencapai
angka minimal 70. Mahasiswa yang mendapatkan nilai di
bawah 70, diperbolehkan mengikuti remedi pre-test
sebanyak 1 (satu) kali. Nilai yang dipakai adalah nilai
terbaik dari kedua ujian pre-test (maksimal 70). Nilai
perilaku, nilai laporan sementara/tugas sebelum praktikum
dan nilai keterampilan mahasiswa saat praktikum akan
diberikan oleh masing-masing dosen pengampu mata ajar
terkait.
2. Nilai akhir mata ajar praktikum merupakan nilai gabungan
antara nilai laporan akhir tiap materi praktikum (15%), nilai
postes (15%) dan nilai ident/ujian praktikum (70%) suatu
mata ajar dalam satu blok tersebut. Nilai laporan akhir
adalah nilai rerata dari nilai laporan akhir semua materi
kegiatan praktikum. Nilai postes adalah rerata nilai hasil
postes semua topik/semua dosen pengampu. Nilai
ident/ujian praktikum adalah rerata nilai dari semua dosen
pengampu ujian ident/ujian praktikum.
3. Nilai akhir Biomedik adalah rerata dari seluruh akhir mata
ajar praktikum dalam satu blok. Dalam satu blok dapat
berjalan lebih dari satu mata ajar praktikum.

Nilai praktikum biomedik merupakan bagian dari nilai


blok. Nilai blok dinyatakan lulus apabila setiap komponen

20
nilai (kognitif CBT, tutorial, praktikum ketrampilan klinik,
dan praktikum biomedik) dinyatakan lulus. Batas minimal
kelulusan biomedik adalah 70, baik nilai akhir
Biomedik maupun nilai akhir mata ajar praktikum.
Apabila mahasiwa tidak lulus praktikum biomedik, dapat
mengulang pada saat ujian remidi akhir semester
(ganjil/genap) atau remidi khususdengan syarat mahasiswa
telah mengikuti ujian praktikum mata kuliah biomedik
tersebut. Remidi akhir semester adalah ujian remidi yang
dilaksanakan pada akhir semester ganjil atau genap (setelah
blok ketiga dalam semester tersebut selesai). Remidi khusus
adalah ujian remidi yang dilaksanakan pada akhir proses
pembelajaran S1 (akhir blok 21/semester 7). Ujian remidi
akhir semester dilaksanakan maksimal 1 kali.Ujian remedi
khusus dilaksanakan maksimal 1 kali dalam setiap periode
remedi. Pada remedi akhir semester ganjil (1,2,3,7,8,9 dst),
mahasiswa boleh mengambil remidi mata kuliah biomedik
yang pernah diambil sesuai dengan blok yang ada pada
semester ganjil. Pada remedi akhir semester genap
(4,5,6,10,11,12 dst), mahasiswa boleh mengambil remidi
mata kuliah biomedik yang pernah diambil sesuai dengan
blok yang ada pada semester genap. Pada remedi khusus,
mahasiswa boleh mengambil semua remidi mata kuliah
biomedik yang pernah diambil.

21
Mahasiswa yang tidak hadir pada saat ujian tanpa
alasan yang dapat diterima, secara otomatis akan mendapat
nilai 0 pada ujian tersebut. Apabila saat ujian mahasiswa ijin
dengan alasan yang dapat diterima serta membawa surat
ijin, maka diperbolehkan mengikuti ujian susulan dengan
menghubungi dosen pembimbing praktikum dan
laboratorium biomedik. Ujian susulan hanya diberikan
1(satu) kali dengan batasan waktu H-1 Rapat Yudisium.
Hal-hal lain yang belum tercantum dalam ketentuan ini
akan diatur kemudian sesuai kebijakan yang berlaku di
lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Semarang.

22
FORMAT COVER LAPORAN AKHIR

LAPORAN
PRAKTIKUM (NAMA MATA AJAR)

(JUDUL TOPIK PRAKTIKUM)

Logo Unimus

Disusun oleh:
Nama Mahasiswa/NIM
Kelompok……

Pembimbing:
…………………

LABORATORIUM (NAMA MATA AJAR)


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018

23
DAFTAR ISI

Cover ……………………………………………………………………………. 1
TimPenyusun Biomedik…………………………………………………. 2
Visi dan Misi Program Studi FK UNIMUS ………………………… 3
Lembar Pengesahan………………………………………………………... 4
Kata Pengantar ………………………………………………………………
5
Area dan level kompetensi………………………………………………
Tata tertib Pelaksanaan …………………………………………………. 6
Alur dan Tata Cara Kegiatan Praktikum Biomedik ………….. 8
Sistem Penilaian ……………………………………………………………. 11
Format cover ………………………………………………………………… 19
Daftar Isi ………………………………………………………………………. 23
Ketentuan umum praktikum anatomi……………………………… 24
Praktikum 1 anatomi kepala……………………………………………..
25
Praktikum 2 anatomi leher……………………………………………....
32
Praktikum 3 osteologi & arthrologi………………………………….
40
Praktikum 4 musculus membri superior…………………………
56
Praktikum 5 membrum inferior……………………………………….
71
Praktikum 6 topografi membri superior& inferior…………...
82
94

24
KETENTUAN UMUM PRAKTIKUM LABORATORIUM
ANATOMI

A. PENUGASAN
1. Penugasan diberikan oleh dosen dan/atau asisten.
2. Entry nilai dan arsip oleh laboran.
3. Ada 3 macam penugasan untuk mahasiswa:
a. Tugas wajib : pengerjaan tugas sesuai topik
praktikum.
b. Tugas tambahan : diberikan maksimal 3 kali
dalam 1 blok.
c. Tugas sanksi : diberikan karena mahasiswa
melanggar tata tertib.
4. Tugas wajib
a. Sifat : individu.
b. Berupa pengerjaan tugas prapraktikum dan
postpraktikum sesuai topik yang akan
dipraktikumkan.
c. Bagi yang tidak mengumpulkan akan mendapat
nilai tugas tersebut 0.
5. Tugas tambahan
a. Sifat : individu atau kelompok.
b. Berupa pembuatan gambar dan/atau skema,
makalah maupun pengerjaan soal.
c. Bagi yang tidak mengumpulkan tidak akan
mendapat nilai.
6. Tugas sanksi
a. Sifat : individu
b. Berupa pembuatan gambar dan/atau skema,
makalah maupun pengerjaan soal.
c. Diberikan kepada mereka yang :
i. Tidak mengumpulkan tugas wajib/LKS tepat
waktu

25
ii. Terlambat mengikuti asistensi
iii. Melanggar ketentuan-ketentuan dalam kegiatan
praktikum anatomi

B. INHAL
1. Diadakan bagi mahasiswa yang tidak mengikuti
praktikum.
2. Yang diperbolehkan mengikuti inhal :
a. Tidak hadir karena sakit harus melampirkan surat
keterangan dari dokter
b. Tidak hadir karena keluarga meninggal dunia harus
melampirkan fotocopy surat keterangan kematian
dan kartu keluarga (KK)
c. Tidak hadir karena mengalami musibah bencana
alam harus memberikan surat ijin dari orang tua
dan melampirkan surat keterangan dari
RT/RW/Kelurahan/Desa
d. Tidak hadir karena menikah atau keluarga menikah
harus memberikan surat ijin dari orang tua/wali
dan melampirkan undangan pernikahan dan
fotocopy kartu keluarga
e. Tidak hadir karena menjadi delegasi harus
melampirkan surat tugas yang ditandatangani oleh
pimpinan Fakultas atau Universitas (tidak
menerima surat tugas dari ormawa)
3. Materi inhal sama dengan materi praktikum yang tidak
dihadiri.

C. SANKSI-SANKSI
1. Tidak mengumpulkan tugas tepat waktu : pengurangan
nilai tugas/ nilai tugas 0/mendapat tugas sanksi.
2. Tidak mengikuti pretest : nilai pretest 0

26
3. Tidak mengikuti asistensi tanpa alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan : tidak boleh mengikuti
praktikum pada topik yang bersangkutan sehingga
kehadiran praktikum tidak 100% dan tidak
diperbolehkan inhal praktikum. Konsekwensinya,
mahasiswa harus mengikuti asistensi, praktikum dan
ident yang terkait dengan topik tsb pada tahun ajaran
mendatang.
4. Terlambat datang praktikum (> 15 menit) : tidak
diperkenankan mengikuti praktikum (dianggap tidak
hadir). Mengikuti praktikum dan ident pada tahun
ajaran mendatang.
5. Berpakaian tidak sesuai ketentuan : diberi kesempatan
10 menit untuk ganti pakaian di luar laboratorium, bila
dalam 10 menit tidak kembali maka dianggap tidak
hadir.
6. Merusak atau menghilangkan sarana dan prasarana di
laboratorium : memperbaiki atau mengganti sesuai
kerusakan atau penghilangannya.
7. Membuat suasana menjadi gaduh : peringatan/teguran
dari dosen/asisten/laboran hingga 2 kali, untuk ketiga
kalinya, praktikan tersebut dikeluarkan dari ruangan
dan kehadirannya dalam praktikum dibatalkan.
8. Mencontek saat pretest, berlaku untuk 1 kelas :
a. Ketahuan 1 orang mencontek, langsung berpindah ke
slide soal berikutnya
b. Ketahuan lagi ada yang mencontek, pretest selesai.
9. Kecurangan dalam bentuk apapun saat ident tidak
ditolerir, berlaku untuk individu atau general.
Mahasiswa yang curang akan dikeluarkan dari ruangan
dan mendapat nilai 0, dan dinyatakan gugur blok
Apabila terdapat bukti keterlibatan secara sistemik

27
maka nilai 0 akan diberikan kepada seluruh peserta
ujian.

B. DISPENSASI
1. Dispensasi diberikan kepada mahasiswa yang tidak
mengikuti praktikum, asistensi atau pretest dengan
sebab :
a. Sakit dibuktikan surat dokter yang sah
b. Keperluan keluarga melampirkan surat keterangan
dari orang tua/wali : keluarga meninggal dunia,
keluarga kecelakaan, keluarga menikah, keluarga
mendapat musibah/bencana alam (misalnya banjir
bandang, kebakaran).
c. Menjadi delegasi fakultas/universitas dalam
perlombaan atau seminar dibuktikan dengan surat
tugas.
2. Dispensasi berupa :
a. Bagi yang tidak mengikuti praktikum : inhal, atau
mengikuti praktikum saat jadwal praktikum
kelompok lain bila memungkinkan.
b. Bagi yang tidak mengikuti pretest : remed pretest /
pretest susulan.

C. PERLENGKAPAN & PERALATAN


1. Praktikan wajib mengenakan jas pratikum selama
berada di ruang pratikum.
2. Setiap praktikan wajib membawa peralatan tulis, atlas
anatomi dan textbook yang diperlukan selama pratikum.
3. Praktikan wajib membawa handscoon, scaple, bisturi,
dan pinset anatomis pada sesi diseksi.
4. Tas dan barang-barang lain yang tidak diperlukan untuk
praktikum diletakkan pada tempat yang tersedia.

28
D. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN WAKTU
PRAKTIKUM
1. Harus sudah sholat sebelum praktikum
2. Kuku jari wajib pendek, rapi dan tidak memakai cat
kuku
3. Praktikan laki-laki dan perempuan dilarang memakai
cincin, gelang dan kalung.
4. Praktikan diwajibkan berambut rapi dan sopan.
5. Pakaian:
a. Praktikan perempuan : rapi dan wajib mengenakan
jilbab hingga dada (rambut tidak kelihatan) dan
lengan panjang hingga pergelangan tangan dan
bawah hingga mata kaki dan tidak ada belahan, tidak
mengenakan celana.
b. Tidak dipebolehkan mengenakan kaos.
c. Tidak diperbolehkan mengenakan celana jeans.
d. Tidakdiperbolehkanmengenakan sandal dan sepatu
berhak tinggi (high heels).
e. Tidak ketat dan transparan
6. Praktikan telah siap dengan teori dan gambar/skema
yang diperlukan untuk praktikum.
7. Setiap kelompok praktikum bertanggung jawab penuh
atas kerusakan cadaver dan/atau manekin yang ada
pada kelompoknya saat praktikum.
8. Cadaver wajib diperlakukan sebagaimana mestinya.
9. Peralatan elektronik (ponsel, laptop, tablet,dll) boleh
dibawa hanya untuk kepentingan praktikum.
10. Selama pratikum berlangsung praktikan wajib menjaga
suasana belajar yang kondusif.

11. LEMBAR TUGAS, PRETEST DAN PRAKTIKUM


1. Syarat untuk dapat mengikuti praktikum:
a. Telah mengikuti asistensi

29
b. Telah siap dengan materi yang akan dipraktikumkan
2. Pretest dilaksanakan di luar jam praktikum.
3. Apabila tidak lulus pretest I, diberikan kesempatan
mengikuti remidi pretest.
4. Bahan pretest adalah materi yang akan dipraktikumkan
pada hari itu.
5. Praktikan yang tidak mengikuti pretest I karena alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan diwajibkan
mengikuti pretest susulan. Apabila alasan tidak dapat
dipertanggungjawabkan, maka nilai pretest dianggap 0
(nol).
6. Praktikan yang tidak mengikuti asistensi dengan alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan akan diberi tugas
sanksi dan diperbolehkan mengikuti praktikum. Apabila
alasan tidak dapat dipertanggungjawabkan, maka tidak
diperkenankan mengikuti praktikum.
7. Praktikan yang tidak membawa atau belum
mengerjakan LKS akan mendapat tugas dan mengikuti
pretest II.
8. Praktikan yang terlambat tiba di ruang pretest tidak
diberikan penambahan waktu dalam mengerjakan
pretest.
9. Pada setiap akhir topik praktikum akan dilaksanakan
responsi. Responsi merupakan evaluasi kemampuan
mahasiswa selama praktikum berupa soal-soal dalam
bentuk powerpoint. Materi yang diujikan pada responsi
adalah materi dasar praktikum yang bersangkutan.
Responsi masuk dalam komponen penilaian dan
menjadi prasyarat ujian ident anatomi. Apabila tidak
mengikuti responsi, maka praktikan tidak
diperbolehkan mengikuti iden anatomi pada topik yang
bersangkutan dan iden kompre anatomi.

30
10. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam ketentuan ini
akan diatur kemudian sesuai kebijakan yang berlaku di
lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Semarang.

31
PRAKTIKUM 1
ANATOMI KEPALA

A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dan
mengidentifikasi struktur anatomi kepala dan fungsinya
meliputi tulang penyusun, otot, vaskularisasi, inervasi serta
kepentingan klinis yang berhubungan dengan materi sesuai
dengan level kompetensinya sebagai dokter umum.

B. Alat dan Media/Sarana Pembelajaran


1. Laptop/PC
2. LCD projector
3. Cadaver
4. Manekin
5. Atlas Anatomi (Sobotta dan/atau Yokochi dan atau
Prometheus) tiap anak 1
6. Whiteboard
7. Text book (per kelompok 3)
8. Modul (tiap anak)
9. Petunjuk praktikum(tiap anak)

C. Cara Kerja
a) Pra Praktikum
1. Mahasiswa wajib mengikuti asistensi
2. Mahasiswa wajib mengikuti pretest
3. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pra
praktikum
4. Tugas Pra praktikum :
 Sebutkan tulang dan sendi penyusun kepala
 Gambarkanlah struktur otot-otot mimik wajah
dan mastikasi beserta keterangannya!

32
 Gambarkanlah cabang-cabang arteri carotis
externa!
 Gambarkanlah struktur N.V, N.VII dan XI!
 Jelaskan proses embriologi terbentuknya wajah
dan palatum!

5. Tugas pra praktikum dikumpulkan sebelum


praktikum dimulai

b) Praktikum
1. Setiap mahasiswa wajib membawa Atlas, buku
petunjuk praktikum, textbook dan modul Anatomi
2. Mahasiswa mengidentifikasi struktur anatomi
selama kegiatan praktikum sesuai checklist, baik di
cadaver, manekin, maupun atlas.
3. Praktikum terdiri dari 2 stasion dan 2 instruktur
dengan sub topik yang berbeda. Alokasi waktu setiap
station 60 menit.
4. Pada setiap station, mahasiswa mengidentifikasi
struktur anatomi berdasarkan checklist selama 30
menit pertama, kemudian pada 30 menit berikutnya
akan dilakukan feedback dan evaluasi oleh
instruktur. Evaluasi dapat berupa pertanyaan
tentang struktur anatomi maupun teori yang
berhubungan.
a. Pasca Praktikum
1. Wajib mengikuti responsi (satu kali per topik)
2. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pasca
praktikum paling lambat 1minggu setelah
praktikum

33
Tugas Pasca Praktikum
Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke IGD
dengan penurunana kesadaran akibat kecelakaan.
Pasien mengendarai motor tanpa mengenakan helm.
Pada pemeriksaan GCS didapatkan E2M4V2. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan airway: gurgling, snoring,
stridor. Breathing 30x/menit, Saturasi O2 : 90%.
Circulation : Nadi 80/palpasi, akral dingin. Disability :
pupil anisokor (-), hemiparese (-), Exposure : terdapat
edema pada wajah, open bite anterior, hematoma pada
vestibulum, epistaksis dan orbital blow out. Pada
pemeriksaan foto Rontgent posisi waters didapatkan :

Pertanyaan:
a. Struktur apa yang terlibat pada peristiwa di
atas?kelaianan apa yang mungkin dapat timbul
karena peristiwa di atas?

34
b. Jelasakan struktur tulang dan sendi yang ada
pada kepala!
c. Jelasakan otot penyusun kepala(otot mimic
wajah dan mastikasi)!
d. Jelaskan vaskularisasi yang berada pada daerah
kepala (arteri, vena, limfatik)!
e. Jelaskan inervasi sensorik dan motorik umum
pada wajah!
f. Jelasakan inervasi afferent dan efferent khusus
yang melewati wajah!

D. Checklis Praktikum

No Nama Keterangan
1. Lapisan kulit kepala

a. Cutis
b. connective tissue
c. aponeurosis
d. jaringan sub
aponeurotica
e. pericranium
2. Cranium Neurocranium : Viscerocranium :

3. Maksila Bangunan penting


:

4. Mandibula Bangunan penting Bersendi dengan :


:

5. Otot pericranium
a. m.epicranius terdiri atas

35
(m.occipitofrontalis)
fungsi
6. Arteri daerah kepala
a. a. supratrochlearis
b. a.supraorbitalis
c. a.temporalis
superficialis
d. a.auricularis posterior
e. a.occipitalis
7. Vena daerah kepala
a. v.supratrochlearis
b. v.supraorbitalis
c. v.temporalis
superficialis
d. v.auricularis posterior
e. V. occipitalis
8. Noduli lymphatici kepala
a. Nnll. submandibulares Menerima muara Bermuara ke
dari
b. Nnll. preauriculares
c. Nnll. Mastoidei
d. Nnll. Occipitales
9. Otot-otot wajah
a. M.occipitalis
b. M.orbicularis occuli

c. M.corrugators supercilii
d. M.nasalis

e. M.procerus

f. M.orbicularis oris
g. M.levator labii superior

36
h. M.depressor inferior
i. M.zygomaticus major
j. M. zygomaticus minor
k. M.levator anguli oris
l. M. depresor anguli oris
m. M. risorius
10. Vascularisasi wajah
a. A.facialis
b. A.labialis superior
c. A.labialis inferior

d. A.angularis

e. A.temporalis
superficialis
f. A.transversa
facialis
11. Innervasi wajah

a. Cabang N. V

b. N facialis rr.temporalis
Rr.zygomaticus

rr. bucales

rr. cervicales

c. N. supratrochlerais

d. N. infratrochlearis

e. N. Lacrimalis

f. N. Infraorbitalis

37
g. N.bucalis

h. N.mentalis

Daftar Penyakit Berdasarkan SKDI

No. Nama penyakit LoC Aspek anatomi terkait


Kepala dan leher
1 Fistula dan kista brankial medial 2
dan lateral
2 Higroma kistik 2
3 Tortikolis 3A
4 Abses Bezoid 3A

Nyeri kepala
1 Tension headache 4A
2 Migren 4A
3 Arteritis cranial 1
4 Neuralgia trigeminal 3A
5 Cluster headache 3A

38
E. Daftar Pustaka
1. Sobotta;2003. Atlas Anatomi Manusia. Penerbit Buku
Kedoteran (EGC).jakarta
2. Schunke Michael et al. Prometheus Atlas Anatomi
Manusia. 2014. Ed ke 3. EGC: Jakarta
3. Modul Anatomi Kepala Leher. 2016. Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
4. Saladin Kneth, 2011. et al. Human Anatomy. Fourth
edition. Mc Graw Hill
5. SKDI 2012
6. Feneis H, Dauber W. Pocket Atlas of Human Anatomy.
Stuttgart: Thieme; 2000
7. Fritsch H.Kuehnel W. Color Atlas of Human Anatomy:
Internal Organs Volume 2, 5th Edition. Stuttgard:
Thieme; 2008
8. Omar Faiz, David Moffat. At a Glance ANATOMI.
Erlangga Jakarta 2004
9. Raftery AT. Applied Basic Science for Basic Surgical
Training 1st . Ed. Churcill Livingstone London 2000 314-
21.
10. Sinnatamby CS. Last’s Anatomi Regional and Applied 10
th. Ed. Churcill Livingstone London 1999 414-32

39
PRAKTIKUM 2
ANATOMI LEHER

A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dan
mengidentifikasi struktur anatomi leher dan fungsinya
meliputi tulang penyusun, otot, vaskularisasi, inervasi serta
kepentingan klinis yang berhubungan dengan materi sesuai
dengan level kompetensinya sebagai dokter umum.

B. Alat dan Media/Sarana Pembelajaran


1. Laptop/PC
2. LCD projector
3. Cadaver
4. Manekin
5. Atlas Anatomi (Sobotta dan/atau Yokochi dan atau
Prometheus) tiap anak 1
6. Whiteboard
7. Text book (per kelompok 3)
8. Modul (tiap anak)
9. Petunjuk praktikum(tiap anak)

C. Cara Kerja
a) Pra Praktikum
1. Mahasiswa wajib mengikuti asistensi
2. Mahasiswa wajib mengikuti pretest
3. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pra
praktikum
4. Tugas Pra praktikum :
 Sebutkan tulang dan sendi penyusun kepala
 Gambarkanlah struktur otot-otot mimik wajah
dan mastikasi beserta keterangannya!

40
 Gambarkanlah cabang-cabang arteri carotis
externa!
 Gambarkanlah struktur N.V, N.VII dan XI!
 Jelaskan proses embriologi terbentuknya wajah
dan palatum!
5. Tugas pra praktikum dikumpulkan sebelum
praktikum dimulai.

b) Praktikum
1. Setiap mahasiswa wajib membawa Atlas, buku
petunjuk praktikum, textbook dan modul
Anatomi
2. Mahasiswa mengidentifikasi struktur anatomi
selama kegiatan praktikum sesuai checklist,
baik di cadaver, manekin, maupun atlas.
3. Praktikum terdiri dari 2 stasion dan 2
instruktur dengan sub topik yang berbeda.
Alokasi waktu setiap station 60 menit.
4. Pada setiap station, mahasiswa
mengidentifikasi struktur anatomi berdasarkan
checklist selama 30 menit pertama, kemudian
pada 30 menit berikutnya akan dilakukan
feedback dan evaluasi oleh instruktur. Evaluasi
dapat berupa pertanyaan tentang struktur
anatomi maupun teori yang berhubungan.
c) Pasca Praktikum
1. Wajib mengikuti responsi (satu kali per topik)
2. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pasca
praktikum paling lambat 1minggu setelah
praktikum

41
Tugas Pasca Praktikum
Serorang wanita berusia 50 tahun datang ke poliklinik
bedah dengan keluhan benjolan pada leher sejak 5
tahun yang lalu. Benjolan bertambah besar. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan : benjolan pada tyroid
sebelah kiri ukuran diameter 5 cm, berbentuk noduler,
batas tidak tegas, tidak dapat digerakkan dari dasarnya,
nyeri (-). Pada palpasi kelenjar limfe leher ditemukan
pembesarn nnll coli profunda sinistra, diameter 2 cm,
nyeri (-), batas tidak tegas, tidak dapat digerakan dari
dasar. Pada bipsi Fine needle Aspiration ditemukan
adenocarcinoma papiler yang telah menginfiltrasi
jaringan sekitaranya. Dokter tidak menyarankan pasien
untuk melakukan tyroidektomi karena tumor sudah
menginfiltrasi pada jaringan sekitar.

42
a. Jelasakan struktur organ yang terlibat pada
kasus di atas
b. Jelaskan tulang dan persendian yang berada
pada region coli
c. Jelaskan otot yang menyusun region coli
d. Jelaslkan bangunan penyusun viscera coli
e. Jelaskan vascularisasi yang berada pada region
coli
f. Jelaskan aliran limfatik pada region coli

43
g. Jelaskan inervasi sensorik, motoric dan
autonom yang melayani daerah coli

D. Checklist Praktikum
No. Nama Keterangan
1. Tulang

a. Vertebrae cervical 1- Apa


7 pebedaann
ya

b. Os. Sternum

c. Os. Scapula

d. Os. Clavicula

e. Os. Hyoideum

f. Os. Mandibula

g. Basis cranii

2. Articulationes

a. Art.
Atlantooccipitali
s
b. Art.
Temporomandib
ularis
c. Art.
Acromioclavicul
aris
3 Innervasi kulit leher

44
a. N.cervicalis 1-4
r cutaneous

b. n.occipitalis minor

c. n. occipitalis magnus

d. n.cutaneus coli

e. n. supraclavicularis

f.r. muscularis plexus


cervicalis
4 Bangunan penting Batas batas Isi

a. Trigonum colli anterior

b. Trigonum submentalis

c. Trigonum
submandibularis
d. Trigonum caroticum

e. Trigonum muscular

f. Trigonum colli posterior

g. Trigonum occipitalis

h. Trigonum supraclavicula

i. Trigonum
scalenovertebrale
5 Musculi regio colli

Mm.Suprahyoidei

a. Platysma

45
b. M.sternocleidomasto
ideus
c. M.trapezius

Mm.Infrahyoidei

a. m. sternohyoideus

b. m. omohyoideus

c. m. sternothyroideus

d. m.tyrohyoideus

Otot profunda

a. m.scalenus anterior

b. m.scalenus medius

c. m.scalenus
posteriors
Otot pre vertebra

a. M.longus colli

b. M.capitis longus

6 Fascia colli

a. Fascia colli membungk


superficial us

b. Fascia colli media Membungk


us

berisi

c. Faiscia colli membungk


profunda

46
us

d. Vagina carotica Isi :

7. Arteri daerah coli

a. A. carotis communis

b. A. carotis interna

c. A. carotis externa

d. A.Temporalis
superficialis
e. A. thyroidea cabangnya
superior
f. A.
sternocleidomastoid
ea
g. A. occipitalis

h. A. lingualis

i. A. maxillaris interna

j. A. maxillaris externa

k. A. pharingea
ascendens
l. A.brachiocephalica
(truncus
brachiocephalica)
m. A. subclavia

n. A. vertebralis

o. A. thoracalis interna

47
p. Truncus
thyrocervicalis
q. A. thyroidea inferior

r. A. cervicalis
ascendens
s. A. transversa
scapulae
t. Truncus
costocervicalis
u. A. cervicalis profundi

v. A. dorsalis scapulae

8. Vena

a. V. jugularis interna

b. V. jugularis externa

9 Vassa lymfatica Afferen dari Efferen ke :


:

a. Nnll. cervicalis
superficialis
b. Nnll. cervicalis
profundi
superior/nodus
jugulodigastricus
c. Nnll. cervicalis
profundi
media/juguloomohy
oid
d. Nnll. cervicalis
profundi inferior/
nodus cervicalis
transversa

48
e. Nnll. prelaryngeus

f. Nnll. pretrachealis

g. Nnll.
retropharyngealis
10 Syaraf

a. N. facialis

b. N. trigeminus

c. N. glossopharyngeus

d. N. vagus

e. N. Accesorius

f. N. Hypoglossus

g. Truncus
sympathicus
11 Vertebrae

a. Atlas

b. Axis

c. Prominens

12 Viscera colli

a. Thymus

b. glandula thyroidea

c. glandula
parathyroidea
d. trachea

49
e. oesophagus

f. glandula
submandibularis
g. glandula sublingualis

h. larynx

i. pharynx

13 Cartilagines larynges

a. cartilago tyroidea

b. cartilago cricoidea

c. cartilago
arytenoidea
d. cartilago epiglotica

e. cartilago corniculata

f. cartilago
cuneiformis
14 Otot intrinsic larynx

a. m. cricotyroideus fungsi

b. m.cricoarytenoideus
posterior
c. m. cricoarytenoideus
lateralis
d. m. arytenoideus
transversus
e. m. arytenoideus
obliquus
f. m.aryepigloticus

50
g. m.
thyroarytenoideus
h. m. thyroepiglotticus

i. m. vocalis

15 Otot ekstrinsik larynx

Otot depressor

a. m. omohyoideus

b. m. sternohyoideus

c. m. sternotyroideus

Otot elevator

- m.mylohyoideus

- m.stylohyoideus

- m.thyrohyoideus

- m.stylopharyngeus

- m.palatopharyngeus

- m.constrictor
pharyngis medius
- m.constrictor
pharingis inferior
16 Vascularisasi larynx

17 Innervasi larynk

18 Pharynx Pembagian Vascularisa


: si :

51
Otot-otot :

Innervasi :

Bangunan
penting :

19 Cavum oris Palatum : Bangunan


lain :

Arkus-
arkus
palatum :

Lingua :

20 Lingua Bagian- Innervasi :


bagian :
a.sensorik
umum :

b. sen
sorik
khusus :

52
Otot-otot
intrinsik :

Vascularisa
Otot-otot si :
ekstrinsik :

21 Gigi geligi Pembagian Nomenklat


: ur :

22 Cincin waldeyer Komponen : Fungsi :

53
23 Embriologi : Menjadi Derivatnya
bangunan dipersarafi
apa saja ? oleh nervus
apa?

1. Arkus faring I

2. Arkus faring II

3. Arkus faring III

4. Arkus faring IV

5. Arkus faring VI

54
E. Daftar Pustaka
1. Sobotta;2003. Atlas Anatomi Manusia. Penerbit Buku
Kedoteran (EGC).jakarta
2. Schunke Michael et al. Prometheus Atlas Anatomi
Manusia. 2014. Ed ke 3. EGC: Jakarta
3. Modul Anatomi Kepala Leher. 2016. Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
4. Saladin Kneth, 2011. et al. Human Anatomy. Fourth
edition. Mc Graw Hill
5. SKDI 2012
6. Feneis H, Dauber W. Pocket Atlas of Human Anatomy.
Stuttgart: Thieme; 2000
7. Fritsch H.Kuehnel W. Color Atlas of Human Anatomy:
Internal Organs Volume 2, 5th Edition. Stuttgard:
Thieme; 2008
8. Omar Faiz, David Moffat. At a Glance ANATOMI.
Erlangga Jakarta 2004
9. Raftery AT. Applied Basic Science for Basic Surgical
Training 1st . Ed. Churcill Livingstone London 2000 314-
21.
10. Sinnatamby CS. Last’s Anatomi Regional and Applied 10
th. Ed. Churcill Livingstone London 1999 414-32

55
PRAKTIKUM 3

OSTEOLOGI DAN ARTHROLOGI

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi
tulang yang menyusun cingulum membri superior,
cingulum membri inferior, ekstremitas superior,
ekstremitas inferior dan batang tubuh.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi
jenis persendian yang menyusun menyusun cingulum
membri superior, cingulum membri inferior,
ekstremitas superior, ekstremitas inferior dan batang
tubuh.
3. Mahasiswa dapatmenganalisis teori yang berhubungan
dan aplikasi klinisnya

B. Alat dan Media/Sarana Pembelajaran


1. Laptop/PC
2. LCD projector
3. Cadaver
4. Manekin
5. Atlas Anatomi (Sobotta/Prometheus dan/atau Yokochi)
6. Buku petunjuk praktikum
7. Checklist praktikum
8. Textbook anatomi
9. Modul anatomi
10. Whiteboard

C. Kegiatan
a) Pra Praktikum
1. Mahasiswa wajib mengikuti kuliah pengantar praktikum

56
2. Mahasiswa wajib mengikuti asistensi
3. Mahasiswa wajib mengikuti pretest
4. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pra -praktikum
5. Tugas pra-praktikum :
- gambarkan tulang penyusun ekstremitas superior,
ekstremitas inferior (Referensi Atlas
Sobotta/Prometheus)
- sebutkan jenis sendi penyusun ekstremitas superior,
ekstremitas inferior dan batang tubuh (Referensi
Atlas Sobotta/Prometheus)
6. Tugas pra praktikum dikumpulkan sebelum praktikum
dimulai

b) Praktikum
1. Setiap mahasiswa wajib membawa atlas anatomi, buku
petunjuk praktikum, checklist praktikum, textbook dan
modul anatomi
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi tulang-tulang
penyusun dan jenis persendian cingulum membri
superior, cingulum membri inferior, ekstremitas
superior, ekstremitas inferior dan batang tubuh.
3. Terdapat 2 stasion dan minimal 2 instruktur yang
membahas tema yang berbeda. Rotasi stasion dilakukan
setiap 60 menit.
4. Mahasiswa mencari barang berdasarkan checklist
selama 30 menit pertama di kadaver, manekin maupun
atlas. 30 menit berikutnya akan dilakukan feedback oleh
instruktur. Feedback dapat berupa pertanyaan barang,
teori yang berhubungan. Setelah 60 menit maka
berpindah kestasion berikutnya.

57
c) Pasca Praktikum
1.Wajib mengikuti responsi. Responsi dilakukan per topik
sebanyak satu kali.
2.Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pasca
praktikum paling lambat 1 minggu setelah praktikum.

Tugas Pasca Praktikum


Seorang laki-laki berumur 20 tahun dibawa ke IGD
karena lengan kiri tidak dapat digerakkan setelah
lengan kiri pasien terpuntir saat pertandingan karate.
Pada pemeriksaan fisik sendi glenohumeral tampak
lebih rendah dari kontralateralnya. Saat digerakkan
sendi terkunci dan terasa nyeri.
a. Apa yang terjadi pada pasien?
b. Struktur tulang apa yang terlibat?
c. Struktur sendi apa yang terlibat?
d. Fungsi pergerakan apakah yang terganggu?
e. Sebutkan tulang penyusun ekstremitas superior dan
inferior (cingulum dan pars libera)!
f. Sebutkan persendian yang terdapat pada ekstremitas
superior dan inferior, jelaskan jenis persendian dan
jenis gerakannya!
g. Sebutkan tulang dan persendian yang menyusun batang
tubuh!

58
D. Checklist Praktikum
Membri Superior
Struktur Anatomi Keterangan
Tulang :

Cingulum pectorale :

Os. Clavicula Bersendi Dilekati oleh


dengan : otot :

Bangunan
penting :

Os. Scapulae Bersendi Dilekati oleh


dengan : otot :

Bangunan
penting :

Brachii : Os. Humerus Bersendi Dilekati oleh


dengan : otot :

Bangunan
penting :

59
Antebrachii :

Os. Radius Bersendi Dilekati oleh


dengan : otot :

Bangunan
penting :

Os. Ulna Bersendi Dilekati oleh


dengan : otot :

Bangunan
penting :

Manus :

Ossa carpi Terdiri dari :

Ossa metacarpi Terdiri dari :

Ossa digitorum manus Terdiri dari :

Sendi :

60
Articulatio sternoclavicularis Dibentuk oleh : ROM :

Articulatio acromioclavicularis Dibentuk oleh : ROM :

Articulatio humerii Dibentuk oleh : ROM :

Articulatio humeroradialis Dibentuk oleh : ROM :

Articulatio humeroulnaris Dibentuk oleh : ROM :

Articulatio radioulnaris Dibentuk oleh : ROM :


proximalis

Articulatio radioulnaris Dibentuk oleh : ROM :


distalis

Articulatio radiocarpalis Dibentuk oleh : ROM :

Articulatio mediocarpalis Dibentuk oleh : ROM :

Articulatio carpometacarpales Dibentuk oleh : ROM :

61
Articulationes Dibentuk oleh : ROM :
metacarpophalangeae

Articulationes interphalangeae Dibentuk oleh : ROM :


manus proximales

Articulationes interphalangeae Dibentuk oleh : ROM :


manus distales

Membri Inferior

Struktur Anatomi Keterangan

Tulang :

Cingulum membri inferior :

Os. Coxae Bersendi Dilekati oleh


dengan : otot :

Bangunan
penting :

Os. Sacrum Bersendi Dilekati oleh


dengan : otot :

62
Bangunan
penting :

Regio Femur : Os. Femur Bersendi Dilekati oleh


dengan : otot :

Bangunan
penting :

Regio Patella : Os. Patella Bersendi Dilekati oleh


dengan : otot :

Bangunan
penting :

Cruris :

Os. Tibia Bersendi Dilekati oleh


dengan : otot :

Bangunan
penting :

63
Os. Fibula Bersendi Dilekati oleh
dengan : otot :

Bangunan
penting :

Regio Pes :

Ossa tarsi Terdiri dari : Dilekati oleh


otot :

Ossa metatarsi Terdiri dari : Dilekati oleh


otot :

Ossa digitorum pedis Terdiri dari : Dilekati oleh


otot :

Sendi :

Articulatio sacroiliaca Dibentuk oleh : ROM :

Articulatio coxae Dibentuk oleh : ROM :

Articulatio femoropatellaris Dibentuk oleh : ROM :

64
Articulatio meniscofemoralis Dibentuk oleh : ROM :

Articulatio meniscotibialis Dibentuk oleh : ROM :

Articulatio tibiofibularis Dibentuk oleh : ROM :

Syndesmosis tibiofibularis Dibentuk oleh : ROM :

Articulatio talocruralis Dibentuk oleh : ROM :

Articulatio subtalaris Dibentuk oleh : ROM :

Articulatio calcaneonavicularis Dibentuk oleh : ROM :

Articulationes Dibentuk oleh : ROM :


intercuneiformis

Articulatio cuneonavicularis Dibentuk oleh : ROM :

Articulatio cuneocuboidea Dibentuk oleh : ROM :

65
Articulationes Dibentuk oleh : ROM :
metatarsophalangeae

Articulationes interphalangeae Dibentuk oleh : ROM :


pedis

Struktur Anatomi Keterangan

Columna vertebralis : Terdiri dari : Embriologi :

Bagian-bagian
umum tulang :

Jenis persendian :

Vertebrae cervicales Terdiri dari : Pleksus


simpaticus :

Perbedaan
dengan vertebra
lainnya :

Atlas Keistimewaan :

66
Epistropheus / Axis Keistimewaan :

Vertebra prominens Keistimewaan :

Vertebrae thoracicae Terdiri dari :

Ciri :

Vertebrae thoracalis IX Perbedaan :

Vertebrae thoracalis X Perbedaan :

Vertebrae thoracalis XI Perbedaan :

Vertebrae thoracalis XII Perbedaan :

Vertebrae lumbalis Terdiri dari :

Ciri :

67
Vertebrae lumbalis V Ciri khas :

Os Sacrum Terdiri dari : Embriologi


vertebra
sacrales dan
vertebra
coccygeae :
Bersendi dengan
tulang apa saja :

Os Coccygis Terdiri dari :

Ossa Thoracis :

Sternum Bagian-bagian :

Bersendi dengan :

Costae Terdiri dari : Bersendi


dengan :

68
Ciri :

Bagian-bagian :

Costa I Ciri :

Costa II Ciri :

Costa X Ciri :

Costa XI dan XII Ciri :

E. Daftar Pustaka
1. F Paulsen, J Waschke. Sobotta Atlas Anatomi Manusia
Edisi 23 Jilid 1. EGC. Jakarta. 2014
2. Richard S Snell, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa
Kedokteran Edisi 6. EGC. Jakarta. 2006
3. Raftery AT. Applied Basic Science for Basic Surgical
Training 1st . Ed. Churcill Livingstone London 2000 314-
21.
4. Sinnatamby CS. Last’s Anatomi Regional and Applied 10
th. Ed. Churcill Livingstone London 1999 414-32

69
5. Omar Faiz, David Moffat. At a Glance ANATOMI.
Erlangga Jakarta 2004

70
PRAKTIKUM 4
MUSCULUS MEMBRI SUPERIOR

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi
otot-otot dan struktur penyusun memberi superior
2. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi otot-ototpenyusun
membri superior.
3. Mahasiswa dapat menganalisis teori yang berhubungan
dan kepentingan klinisnya

B. Alat dan Media/Sarana Pembelajaran


1. Laptop/PC
2. LCD projector
3. Cadaver
4. Manekin
5. Atlas Anatomi (Sobotta/Prometheus dan/atau Yokochi)
6. Buku petunjuk praktikum
7. Checklist praktikum
8. Textbook Anatomi
9. Modul anatomi
10. Whiteboard

C. Cara Kerja
a) Pra Praktikum
1. Mahasiswa wajib mengikuti kuliah pengantar praktikum
2. Mahasiswa wajib mengikuti asistensi
3. Mahasiswa wajib mengikuti pretest
4. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pra -praktikum
5. Tugas pra-praktikum :
- gambarkan otot-otot loge flexor dan extensor
membri superior (Referensi Atlas
Sobotta/Prometheus)

71
6. Tugas pra praktikum dikumpulkan sebelum praktikum
dimulai

b) Praktikum
1. Setiap mahasiswa wajib membawa atlas anatomi, buku
petunjuk praktikum, checklist praktikum, textbook dan
modul anatomi
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi tulang-tulang
penyusun dan jenis persendian cingulum membri
superior, cingulum membri inferior, ekstremitas
superior, ekstremitas inferior dan batang tubuh.
3. Terdapat 2 stasion dan minimal 2 instruktur yang
membahas tema yang berbeda. Rotasi stasion dilakukan
setiap 60 menit.
4. Mahasiswa mencari barang berdasarkan checklist
selama 30 menit pertama di kadaver, manekin maupun
atlas. 30 menit berikutnya akan dilakukan feedback oleh
instruktur. Feedback dapat berupa pertanyaan barang,
teori yang berhubungan. Setelah 60 menit maka
berpindah ke stasion berikutnya.

c) Pasca Praktikum
1. Wajib mengikuti responsi. Responsi dilakukan per topik
sebanyak satu kali.
2. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pasca praktikum
paling lambat 1minggu setelah praktikum

Tugas Pasca Praktikum


Seorang laki-laki berumur 20 tahun dibawa ke IGD
karena lengan kanan nyeri saat digerakkan setelah
pasien melakukan gerakan salto. Pada pemeriksaan fisik
musculus biceps tampak tegang baik pada saat ekstensi
maupun fleksi. Saat digerakkan terasa nyeri. Pada

72
pemeriksaan radiologi tidak didapatkan kelainan tulang
dan sendi.
a. Apa yang terjadi pada pasien?
b. Struktur otot apa yang terlibat?
c. Fungsi pergerakan apakah yang terganggu?
d. Jelaskan struktur kelompok otot daerah fleksor dan
ekstensor ekstremitas superior( nama otot, origo,
insertio, fungsi) dalam bentuk tabel!

D. Checklist Praktikum

Otot : Keterangan

Otot bahu ventral :

m. pectoralis mayor Origo : Fungsi :

Insertio :

m. pectoralis minor Origo : Fungsi :

Insertio :

m. subclavius Origo : Fungsi :

Insertio :

m. subscapularis Origo : Fungsi :

73
Insertio :

Otot bahu lateral : Origo : Fungsi :

Insertio :

m. deltoid Origo : Fungsi :

Insertio :

m. supraspinatus Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot bahu dorsal :

m. infraspinatus Origo : Fungsi :

Insertio :

m. teres minor Origo : Fungsi :

Insertio :

m. teres mayor Origo : Fungsi :

Insertio :

74
Otot lengan atas ventral :

m. biceps Origo : Fungsi :

Insertio :

m. coracobrachialis Origo : Fungsi :

Insertio :

m. brachialis Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot lengan atas dorsal :

m. triceps Origo : Fungsi :

Insertio :

m.anconeus Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot lengan bawah ventral superficial :

75
m. pronator teres Origo : Fungsi :

Insertio :

m. flexor carpi radialis Origo : Fungsi :

Insertio :

m. palmaris longus Origo : Fungsi :

Insertio :

m. flexor digitorum superior Origo : Fungsi :

Insertio :

m. flexor carpi ulnaris Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot lengan bawah ventral profundal :

m. flexor digitalis profundus Origo : Fungsi :

Insertio :

m. flexor pollicis longus Origo : Fungsi :

76
Insertio :

m. pronator quadratus Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot lengan bawah lateral :

m. brachioradialis Origo : Fungsi :

Insertio :

m. extensor carpi radialis Origo : Fungsi :


longus
Insertio :

m. extensor carpi radialis Origo : Fungsi :


breves
Insertio :

Otot lengan bawah dorsal superficialis :

m. extensor digitorum Origo : Fungsi :

Insertio :

m. extensor digiti minimi Origo : Fungsi :

77
Insertio :

m. extensor carpi ulnaris Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot lengan bawah dorsal profundal :

m. supinator Origo : Fungsi :

Insertio :

m. abductor pollicis longus Origo : Fungsi :

Insertio :

m. extensor pollicis brevis Origo : Fungsi :

Insertio :

m. extensor pollicis longus Origo : Fungsi :

Insertio :

m. extensor indicis Origo : Fungsi :

Insertio :

78
Otot eminentia thenaris :

m. abductor pollicis brevis Origo : Fungsi :

Insertio :

m. flexor pollicis brevis Origo : Fungsi :

Insertio :

m. opponens pollicis Origo : Fungsi :

Insertio :

m. adductor pollicis Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot telapak tangan :

mm. lumbricales I-IV Origo : Fungsi :

Insertio :

mm. interossei palmares I-III Origo : Fungsi :

Insertio :

79
mm. interossei dorsales I-IV Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot hipotenar :

m. palmaris brevis Origo : Fungsi :

Insertio :

m. abductor digiti minimi Origo : Fungsi :

Insertio :

m. flexor digiti minimi brevis Origo : Fungsi :

Insertio :

m. opponens digiti minimi Origo : Fungsi :

Insertio :

E. Daftar Pustaka
1. Diktat Osteologi Bagian Anatomi FK. UNDIP Semarang
2. F Paulsen, J Waschke. Sobotta Atlas Anatomi Manusia
Edisi 23 Jilid 1. EGC. Jakarta. 2014

80
3. Richard S Snell, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa
Kedokteran Edisi 6. EGC. Jakarta. 2006
4. Raftery AT. Applied Basic Science for Basic Surgical
Training 1st . Ed. Churcill Livingstone London 2000 314-
21.
5. Sigit Moerjono. Anatomi Fungsional Sistem Lokomosi (
Pengantar Kinesiologi ) Bagian Anatomi FK. UNDIP
Semarang 1-135
6. Sinnatamby CS. Last’s Anatomi Regional and Applied 10
th. Ed. Churcill Livingstone London 1999 414-32
7. Omar Faiz, David Moffat. At a Glance ANATOMI.
Erlangga Jakarta 2004

81
PRAKTIKUM 5
MEMBRUM INFERIOR

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi
otot-otot dan struktur penyusun membri inferior
2. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi otot-otot
penyusun membri inferior
3. Mahasiswa dapat menganalisis teori yang berhubungan
dan kepentingan klinisnya

B. Alat dan Media/Sarana Pembelajaran


1. Laptop/PC
2. LCD projector
3. Cadaver
4. Manekin
5. Atlas Anatomi (Sobotta/Prometheus dan/atau Yokochi)
6. Buku petunjuk praktikum
7. Checklist praktikum
8. Textbook Anatomi
9. Modul anatomi
10. Whiteboard

C. Cara Kerja
a) Pra Praktikum
1. Mahasiswa wajib mengikuti kuliah pengantar praktikum
2. Mahasiswa wajib mengikuti asistensi
3. Mahasiswa wajib mengikuti pretest
4. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pra -praktikum
5. Tugas pra-praktikum :
- gambarkan otot-otot loge flexor dan extensor
membri inferior (Referensi Atlas
Sobotta/Prometheus)

82
6. Tugas pra praktikum dikumpulkan sebelum praktikum
dimulai

b) Praktikum
1. Setiap mahasiswa wajib membawa atlas anatomi, buku
petunjuk praktikum, checklist praktikum, textbook dan
modul anatomi
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi tulang-tulang
penyusun dan jenis persendian cingulum membri
superior, cingulum membri inferior, ekstremitas
superior, ekstremitas inferior dan batang tubuh.
3. Terdapat 2 stasion dan minimal 2 instruktur yang
membahas tema yang berbeda. Rotasi stasion dilakukan
setiap 60 menit.
4. Mahasiswa mencari barang berdasarkan checklist
selama 30 menit pertama di kadaver, manekin maupun
atlas. 30 menit berikutnya akan dilakukan feedback oleh
instruktur. Feedback dapat berupa pertanyaan barang,
teori yang berhubungan. Setelah 60 menit maka
berpindah ke stasion berikutnya.

c) Pasca Praktikum
1. Wajib mengikuti responsi. Responsi dilakukan per topik
sebanyak satu kali.
2. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pasca praktikum
paling lambat 1minggu setelah praktikum

Tugas Pasca Praktikum


Seorang laki-laki berumur 20 tahun dibawa ke IGD
karena kaki kanan nyeri jika digerakkan. Kejadian ini
terjadi saat pasien melakukan gerakan lompat tinggi.
Pemeriksaan fisik ditemukan pasien kesulitan gerakan
plantar fleksi. Saat Musculus gastrocnemious

83
dikontraksikan akan terasa nyeri. Kontraksi musculus
gastrocnemious tidak menyebabkan gerakan
plantarfleksi. Tendo Achiles terlihat tidak menyatu
dengan musculusnya.
a. Apa yang terjadi pada pasien?
b. Struktur otot apa yang terlibat?
c. Fungsi pergerakan apakah yang terganggu?
d. Jelaskan struktur kelompok otot daerah fleksor dan
ekstensor ekstremitas inferior( nama otot, origo,
insertio, fungsi). Dalam bentuk tabel

D. Checklist Praktikum
Otot :

Otot pinggul ventral :

m. iliacus Origo : Fungsi :

Insertio :

m. psoas mayor Origo : Fungsi :

Insertio :

m. psoas minor Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot pinggul dorsal Origo : Fungsi :


superficialis :

84
Insertio :

m. gluteus maximus Origo : Fungsi :

Insertio :

m. gluteus medius Origo : Fungsi :

Insertio :

m. gluteus minimus Origo : Fungsi :

Insertio :

m. piriformis Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot pinggul dorsal profundal :

m. obturatorius internus Origo : Fungsi :

Insertio :

m. gemellus superior Origo : Fungsi :

Insertio :

85
m. gemellus inferior Origo : Fungsi :

Insertio :

m. quadratus femoris Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot paha ventral :

m. quadriceps femoris Terdiri dari : Fungsi :

Origo :

Insertio :

m. sartorius Origo : Fungsi :

Insertio :

m. tensor fasciae latae Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot paha medial :

86
m. pectineus Origo : Fungsi :

Insertio :

m. gracilis Origo : Fungsi :

Insertio :

m. adductor brevis Origo : Fungsi :

Insertio :

m. adductor longus Origo : Fungsi :

Insertio :

m. adductor magnus Origo : Fungsi :

Insertio :

m. obturatorius externus Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot paha dorsal(mm.ischiocrurales) :

m. biceps femoris Origo : Fungsi :

87
Insertio :

m. semitendinosus Origo : Fungsi :

Insertio :

m. semimembranosus Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot tungkai bawah bagian lateral :

m. fibularis/peroneus Origo : Fungsi :


longus
Insertio :

m. fibularis/peroneus brevis Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot tungkai bawah bagian ventral :

m. tibialis anterior Origo : Fungsi :

Insertio :

m. extensor extensor Origo : Fungsi :

88
hallucis longus Insertio :

m. extensor digitorum Origo : Fungsi :


longus
Insertio :

m. fibularis/peroneus
tertius

Otot tungkai bawah dorsal superficialis :

m. triceps surae Terdiri dari : Fungsi :

- M.
gastroknemius
- M. soleus
Origo dan
insersio :

m. extensor digiti minimi Origo : Fungsi :

Insertio :

m. extensor carpi ulnaris Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot tungkai bawah dorsal profundal :

89
m. popliteus Origo : Fungsi :

Insertio :

m. tibialis posterior Origo : Fungsi :

Insertio :

m. flexor digitorum longus Origo : Fungsi :

Insertio :

m. flexor hallucis longus Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot punggung kaki :

m. extensor digitorum Origo : Fungsi :


brevis
Insertio :

m. extensor hallucis brevis Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot telapak kaki medial :

90
m. abductor hallucis Origo : Fungsi :

Insertio :

m. flexor hallucis brevis Origo : Fungsi :

Insertio :

m. adductor hallucis Origo : Fungsi :

Insertio :

Otot telapak kaki bagian tengah :

m. flexor digitorum brevis Origo : Fungsi :

Insertio :

m. quadratus plantae / m. Origo : Fungsi :


flexor accessorius
Insertio :

mm. lumbricales pedis pedis Origo : Fungsi :


I-IV
Insertio :

mm. interossei plantares Origo : Fungsi :

91
pedis I-III Insertio :

mm. interossei dorsales Origo : Fungsi :


pedis I-IV
Insertio :

Otot telapak kaki bagian Origo : Fungsi :


lateral :
Insertio :

m. abductor digiti minimi Origo : Fungsi :

Insertio :

m. flexor digiti minimi Origo : Fungsi :


brevis
Insertio :

m. opponens digiti minimi Origo : Fungsi :

Insertio :

E. Daftar Pustaka
1. Diktat Myologi Bagian Anatomi FK. UNDIP Semarang
2. F Paulsen, J Waschke. Sobotta Atlas Anatomi Manusia
Edisi 23 Jilid 1. EGC. Jakarta. 2014

92
3. Richard S Snell, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa
Kedokteran Edisi 6. EGC. Jakarta. 2006
4. Raftery AT. Applied Basic Science for Basic Surgical
Training 1st . Ed. Churcill Livingstone London 2000 314-
21.
5. Sigit Moerjono. Anatomi Fungsional Sistem Lokomosi (
Pengantar Kinesiologi ) Bagian Anatomi FK. UNDIP
Semarang 1-135
6. Sinnatamby CS. Last’s Anatomi Regional and Applied 10
th. Ed. Churcill Livingstone London 1999 414-32
7. Omar Faiz, David Moffat. At a Glance ANATOMI.
Erlangga Jakarta 2004

93
PRAKTIKUM 6
TOPOGRAFI MEMBRI SUPERIOR DAN INFERIOR
(INERVASI, VASCULARISASI, ALIRAN LIMFE)

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi
struktur inervasi, pembuluh darah dan sistem limfatik
ekstremitas superior dan inferior.
2. Mahasiswa dapat menganalisis aplikasi klinis yang
terkait

B. Alat dan Media/Sarana Pembelajaran


1. Laptop/PC
2. LCD projector
3. Cadaver
4. Manekin
5. Atlas Anatomi (Sobotta/Prometheus dan/atau Yokochi)
6. Buku petunjuk praktikum
7. Checklist praktikum
8. Textbook anatomi
9. Modul anatomi
10. Whiteboard

C. Cara Kerja
a) Pra Praktikum
1. Mahasiswa wajib mengikuti kuliah pengantar praktikum
2. Mahasiswa wajib mengikuti asistensi
3. Mahasiswa wajib mengikuti pretest
4. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pra -praktikum
5. Tugas pra-praktikum :
 Gambarkanlah arteri dan vena yang berada
pada ekstremitas superior

94
 Gambarkanlah arteri dan vena yang berada
pada ekstremitas inferior
 Gambarkanlah pleksus brachialis dan cabang-
cabangnya
 Gambarkan pleksus lumbosakral dan cabang-
cabangnya
 Gambarkan limfonodi yang berada daerah
sekitar cingulum membri superior dan inferior
6. Tugas pra praktikum dikumpulkan sebelum praktikum
dimulai

b) Praktikum
1. Setiap mahasiswa wajib membawa Atlas, buku petunjuk
praktikum, textbook dan modul Anatomi
2. Dalam Praktikum ini mahasiswa dapat mengidentifikasi
musculus penyusun membri inferior baik yang berada
dalam cadaver,
3. Dalam praktikum terdapat 2 stasion dan 2 instruktur
yang membahas tema yang berbeda. Rotasi stassion
selama 60 menit
4. Dalam Praktikum mahasiswa mencari barang
berdasarkan checklist selama 30 menit. 30 menit
berikutnya akan dilakukan feedback oleh instruktur.
Feedback dapat berupa pertanyaan barang, teori yang
berhubungan. Setelah 60 menit maka berpindah ke
stasion berikutnya.

c) Pasca Praktikum
1. Wajib mengikuti responsi per topik 1x
2. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pasca
praktikum paling lambat 1minggu setelah praktikum

95
Tugas Pasca Praktikum
Seorang laki laki berumur 30 tahun datang ke praktek dokter
dengan keluhan lengan bawah kiri melepuh dan mati rasa.
Sebelumnya pasien terjatuh dari motor. Dokter mengatakan
ada patah tulang lengan atas. Dokter menyarankan operasi,
namun pasien menolak, justru datang ke Dukun Patah
Tulang. Disana lengan atas pasien dibebat denagn
menggunakan bambu daan kain. Pasien merasa balutan
terlalu ketat namun pasien tidak menghiraukan. Beberapa
hari kemudian pasien melihat lengan bawah kiri memucat,
terasa kesemutan dan sebagian kulitnya melepuh. Pada
pemerriksaan fisik didapatkan pulsasi arteri radialis kiri
menurun. Sensibilitas regio antebracii kiri lebih rendah
dibanding sebelah kanan. Kulit regio antebracii melepu,
timbul luka terinfeksi sehingga terjadi pembesaran limfonodi
axilla kiri.
a. Apa yang terjadi pada pasien?
b. Struktur apa yang berhubungan dengan kelainan diatas?
c. Fungsi apa yang terganggu?
d. Jelaskan vaskularisasi pada membri superior dan
inferior
e. Jelaskan inervasi pada membri superior dan inferior
f. Sebutkan lokasi limfonodi yang berada pada
ekstremitas dan pengaliran limfe nya

D. Checklist Praktikum
EKSTREMITAS SUPERIOR
Saraf Keterangan
Pleksus brachialis Dibentuk oleh : Topografi :

Bagian-bagian
(radix, truncus,

96
divisi, fasciculus)
:

Cabang-cabang :

n. radialis Komponen : Fungsi :

n. ulnaris Komponen : Fungsi :

n. medianis Komponen : Fungsi :

Bangunan penting :

Axilla Dibentuk oleh : Isi :

Manset rotator Dibentuk oleh : Fungsi :

Fossa cubiti Batas-batas : Isi :

Carpal tunnel Dibentuk oleh : Dilewati oleh :

97
Canalis Guyon Dibentuk oleh : Dilewati oleh :

Arteri :

a.subclavia Berasal dari : Topografi :

Cabang dan
daerah
perdarahan :

a.axillaris Lanjutan dari : Topografi :

Cabang dan
daerah
perdarahan :

a.brachialis Lanjutan dari : Topografi :

Cabang dan
daerah
perdarahan :

a.radialis Cabang dan


daerah

98
perdarahan :

a.ulnaris Cabang dan


daerah
perdarahan :

Arcus palmaris Dibentuk oleh : Memperdarahi :

Vena :

v. cephalica Muara dari : Menuju :

v. basilica Muara dari : Menuju :

v. mediana cubiti Muara dari : Menuju :

v. mediana Muara dari : Menuju :


antebrachii

v. brachialis Muara dari : Menuju :

v. axillaris Muara dari : Menuju :

99
Limfe

Nnll. Axillaris Afferen dari : Efferen ke :

Nnll. Afferen dari : Efferen ke :


Supratrochlearis

Nnll. Afferen dari : Efferen ke :


Infraclavicularis

ESKSTREMITAS INFERIOR
Saraf Keterangan

Pleksus lumbalis Dibentuk oleh : Topografi :

Cabang-cabang,
komponen dan
fungsi :

Pleksus sacralis Dibentuk oleh : Topografi :

Cabang-cabang,
komponen dan
fungsi :

100
Bangunan penting lain :

Vagina femoralis Dibentuk oleh : Isi :

Canalis femoralis – Annulus femoralis Isi :


annulus femoralis dibentuk oleh :

Trigonum femoralis Batas-batas : Isi :

Canalis adductorius / Batas/dinding : Isi :


subsartorius – hiatus
adductorius

Fossa poplitea Batas-batas : Isi :

Arteri :

a.glutea superior Cabang dari : Topografi :

Memperdarahi :

a.glutea inferior Cabang dari : Topografi :

101
Memperdarahi :

a.obturatoria Cabang dari : Topografi :

Memperdarahi :

a.femoralis Lanjutan dari : Topografi :

Cabang dan
daerah
perdarahan :

a.poplitea Lanjutan dari : Topografi :

Cabang dan
daerah
perdarahan :

a.tibialis anterior Cabang dari : Topografi :

Cabang dan
daerah

102
perdarahan :

a.dorsalis pedis Lanjutan dari : Topografi :

Cabang dan
daerah
perdarahan :

Vena :

v. dorsalis pedis Muara dari : Bermuara ke :

v. saphena magna Muara dari : Bermuara ke :

v. saphena parva Muara dari : Bermuara ke :

v. femoralis Muara dari : Bermuara ke :

v. poplitea Muara dari : Bermuara ke :

Limfe

103
Nnll. inguinalis Afferen dari : Efferen ke :

E. Daftar Pustaka
1. Diktat Osteologi Bagian Anatomi FK. UNDIP Semarang
2. F Paulsen, J Waschke. Sobotta Atlas Anatomi Manusia
Edisi 23 Jilid 1. EGC. Jakarta. 2014
3. Richard S Snell, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa
Kedokteran Edisi 6. EGC. Jakarta. 2006
4. Raftery AT. Applied Basic Science for Basic Surgical
Training 1st . Ed. Churcill Livingstone London 2000 314-
21.
5. Sigit Moerjono. Anatomi Fungsional Sistem Lokomosi (
Pengantar Kinesiologi ) Bagian Anatomi FK. UNDIP
Semarang 1-135
6. Sinnatamby CS. Last’s Anatomi Regional and Applied 10
th. Ed. Churcill Livingstone London 1999 414-32
7. Omar Faiz, David Moffat. At a Glance ANATOMI.
Erlangga Jakarta 2004

104

Anda mungkin juga menyukai