PRAKTIKUM ANATOMI
LABORATORIUM BIOMEDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIMUS
2019/2020
1
BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM ANATOMI
BLOK 2
Penyusun
dr. Dyah Mustika, M.Biomed
Editor
dr. Kanti Ratnaningrum, MSc
Laboratorium biomedik
Fakultas kedokteran
Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No.18, Kecaatan Tembalang
Semarang 50273
2
VISI
PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIMUS
MISI
PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIMUS
3
LEMBAR PENGESAHAN
4
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
5
AREA KOMPETENSI
Kompetensi dibangun dengan pondasi yang terdiri
atas profesionalitas yang luhur, mawas diri dan
pengembangan diri, serta komunikasi efektif, dan ditunjang
oleh pilar berupa pengelolaan informasi, landasan ilmiah
kedokteran, ketrampilan klinis, dan pengelolaan masalah
kesehatan. Praktikum biomedik yang dilaksanakan di FK
UNIMUS disesuaikan dengan area kompentensi seperti
tercantum pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia
(SKDI) tabel 1 berikut:
6
6.4 Prinsip pemeriksaan penunjang lain
6.5 Prinsip ketrampilan terapeutik
Area Pengelolaan Masalah Kesehatan
b. Prinsip dasar berbagai pemeriksaan penunjang diagnostik
(laboratorium sederhana, USG, EKG, radiodiagnostik,
biopsy jaringan)
7
TATA TERTIB PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM
BIOMEDIK
8
ujian) dengan menunjukkan bukti yang kuat. Bukti yang
dimaksud adalah surat tugas dari institusi bagi mahasiswa
yang menjadi delegasi, surat keterangan dari orangtua, surat
keterangan sakit dari dokter ataupun pelayanan kesehatan
lainnya bagi mahasiswa yang sakit atau mengalami
kecelakaan, surat keterangan kematian. Bukti tersebut harus
ditunjukkan/diberikan kopinya kepada Bagian
Biomedik/dosen pengampu praktikum.
4. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktikum sesuai
dengan jadwalnya dikarenakan alasan lain selain poin
sebelumnya misalnya ketiduran, macet atau lupa, tidak
diperkenankan mengikuti kegiatan praktikum dan ujian dan
wajib mengulang praktikum Biomedik mata kuliah tersebut
pada tahun berikutnya.
5. Mahasiswa diwajibkan datang tepat waktu. Apabila
terlambat lebih dari 15 menit setelah praktikum dimulai,
dan tanpa alasan yang dapat diterima dosen pengampu
(seperti ketiduran, lupa, mengerjakan tugas yang lain), maka
mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti praktikum dan
ujian dan wajib mengulang praktikum Biomedik mata kuliah
tersebut pada tahun berikutnya.
6. Mahasiswa yang ingin mengikuti inhal harus melapor
kepada Bagian Biomedik dan dosen pengampu dan
mengikuti praktikum inhal sesuai dengan jadwal yang
ditentukan.
9
7. Mahasiswa diharuskan memakai jas praktikum (dikancing
penuh) dan alat pelindung diri (APD) lainnya yang sesuai,
selama mengikuti kegiatan pembelajaran di Laboratorium
Biomedik.
8. Mahasiswa dilarang meninggalkan ruang praktikum tanpa
seizin dari dosen pengampu atau asisten, makan, minum,
mengobrol maupun membuat kegaduhan dalam bentuk
apapun selama mengikuti kegiatan pembelajaran di
Laboratorium Biomedik. Dosen pengampu berhak
memberikan hukuman jika ada hal yang mengganggu
jalannya praktikum.
9. Mahasiswa harus bersungguh-sungguh, cermat, hati-hati
serta bertingkah laku sopan & santun, selama mengikuti
kegiatan pembelajaran di Laboratorium Biomedik.
10. Meja dan alat praktikum harus bersih dan alat dikembalikan
ke tempatnya setelah selesai praktikum.
11. Jika mahasiswa memecahkan atau merusakkan alat
laboratorium dengan alasan apapun, maka diwajibkan
mengganti alat tersebut dalam waktu selambat-lambatnya
sebelum ujian berlangsung sebagai prasyarat mengikuti
ujian praktikum.
12. Peraturan tambahan akan diterangkan lebih lanjut oleh
masing-masing Laboratorium.
10
ALUR & TATA CARA KEGIATAN PRAKTIKUM BIOMEDIK
Kuliah
Pengantar
Biomedik
Praktikum
Praktikum
Inhal
Ujian/ iden
11
4. Mahasiswa wajib mengikuti, menyimak dan fokus
mendengarkan penyampaian materi oleh dosen.
5. Mahasiswa tidak diperkenankan makan, berbicara, atau
membuat kegaduhan ketika dosen menyampaikan
materi.
6. Mahasiswa diperkenankan bertanya pada sesi tanya
jawab.
7. Kuliah pengantar ini merupakan bagian dari kegiatan
praktikum Biomedik, bagi mahasiswa yang tidak hadir
karena menjadi delegasi kegiatan kampus atau terkena
musibah sebagai berikut : sakit, kecelakaan yang
menimbulkan hendaya fisik, meninggalnya keluarga
dekat, wajib menghadap dan menunjukkan bukti yang
kuat untuk dapat diperbolehkan mengikuti remedi
pretes. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti kegiatan
ini dikarenakan alasan lain selain diatas tidak
diperkenankan mengikuti pre-test ulang semua topik
praktikum terkait.
B. PRE-TEST
1. Tujuan pelaksanaan pre-test adalah untuk
mengetahui kesiapan mahasiswa mengikuti
praktikum.
12
2. Pre-test diadakan setiap awal praktikum setelah
pembukaan praktikum oleh masing-masing
dosen pengampu.
3. Soal yang diujikan dapat berupa soal esai atau
pilihan ganda mengenai teori dasar, cara kerja,
alat dan bahan dan teori interpretasi hasil
materi praktikum.
4. Nilai pre-test termasuk komponen penilaian.
Nilai minimal lulus adalah 70 (Skala 0-100). Jika
nilai dibawah nilai minimal lulus, maka
mahasiswa dapat mengulang pretest sebanyak
satu kali, kecuali bagi mahasiswa yang tidak
mengikuti kuliah “Pengantar Biomedik”.
5. Remedi pretes tidak dipungut biaya dan
dijadwalkan di kemudian hari.
6. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti pretes
karena alasan apapun akan mendapatkan nilai
0 dan mendapatkan kesempatan mengulang
pretest sebanyak satu kali, kecuali bagi
mahasiswa yang tidak mengikuti kuliah
“Pengantar Biomedik”.
C. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Praktikum merupakan salah satu prasyarat
mengikuti ujian praktikum.
13
2. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktikum
sesuai dengan jadwalnya dikarenakan alasan yang jelas,
yaitu menjadi delegasi kegiatan kampus, menikah atau
ada keluarga yang menikah (ayah, ibu, adik atau kakak
kandung) atau terkena musibah sebagai berikut: sakit/
kecelakaan yang menimbulkan hendaya fisik,
meninggalnya keluarga dekat dapat mengikuti
praktikum kelompok lain dengan menunjukkan bukti
yang kuat jika masih ada materi praktikum yang sama.
Jika sudah tidak ada jadwal praktikum lain, maka
diwajibkan mengikuti inhal. Bukti tersebut harus
ditunjukkan/diberikan kopinya kepada dosen
pengampu praktikum untuk menentukan inhal tidaknya
mahasiswa tersebut.
3. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktikum
sesuai dengan jadwalnya dikarenakan alasan lain selain
poin sebelumnya tidak diperkenankan mengikuti
kegiatan praktikum dan ujian dan wajib mengulang
praktikum Biomedik mata kuliah tersebut pada tahun
berikutnya.
4. Mahasiswa wajib membuat tugas sebelum
praktikum sesuai dengan format yang telah
ditentukan. Mahasiswa yang tidak
mengumpulkan tugas dengan alasan apapun
14
akan mendapatkan sanksi dari dosen
pembimbing.
5. Setiap kelompok melakukan praktikum, sesuai
cara kerja dalam buku petunjuk praktikum.
6. Hasil praktikum ditunjukkan kepada
pembimbing atau didokumentasikan oleh
mahasiswa.
7. Mahasiswa wajib mengesahkan laporan
sementara kepada pembimbing praktikum
sebelum meninggalkan laboratorium.
8. Mahasiswa wajib membuat dan mengumpulkan
laporan akhir dan penugasan sesuai dengan
format yang ditentukan masing-masing dosen
pengampu setelah mengikuti kegiatan
praktikum setiap topik sebagai prasyarat untuk
dapat mengikuti ujian.
D. PRAKTIKUM INHAL
1. Praktikum inhal adalah praktikum pengganti yang
dilakukan jika mahasiswa tidak dapat mengikuti
praktikum sesuai dengan jadwal dengan alasan yang
jelas dan mampu menunjukkan buktinya. Praktikum
inhal merupakan prasyarat mengikuti ujian bagi
mahasiswa tersebut.
15
2. Praktikum inhal dikenakan biaya. Biaya akan ditentukan
kemudian.
3. Kesempatan inhal hanya diberikan sampai H-1 ujian
laboratorium pengampu dilaksanakan.
4. Bagi mahasiswa yang tidak inhal sampai dengan waktu
yang telah diberikan, wajib mengikuti kembali seluruh
kegiatan praktikum laboratorium pengampu pada tahun
berikutnya
5. Mahasiswa yang ingin mengikuti inhal diwajibkan
melapor/memberitahukan/mendaftar dan membayar
biaya ke bagian biomedik lantai 2 sebelum praktikum
inhal berlangsung.
6. Jadwal praktikum inhal akan ditentukan kemudian.
7. Mahasiswa yang mengikuti praktikum inhal tetap wajib
membuat dan mengumpulkan laporan sementara dan
laporan akhir.
16
3. Laporan akhir merupakan laporan yang dikumpulkan
setelah selesai mengikuti kegiatan praktikum atau
praktikum inhal. Setiap mahasiswa wajib membuat dan
mengumpulkan laporan akhir dan penugasan sesuai
dengan format yang ditentukan masing-masing dosen
pengampu sebagai salah satu prasyarat mengikuti ujian.
Jika tidak mengumpulkan laporan akhir, maka tidak
diperbolehkan ujian dan diwajibkan mengulangi
keseluruhan proses pembelajaran Biomedik tersebut di
tahun depan.
4. Laporan akhir praktikum di tulis tangan, memakai tinta
biru. Format detail mengenai penulisan laporan akhir
ditentukan dalam peraturan masing-masing
laboratorium
5. Jangka waktu pengumpulan laporan ditentukan masing-
masing dosen pengampu praktikum
F. POSTEST
1. Tujuan pelaksanaan postest adalah mengevaluasi
kegiatan praktikum dan mempersiapkan mahasiswa
untuk ujian praktikum.
2. Postes dilakukan satu kali setelah kegiatan praktikum
selesai dilakukan. Jadwal akan ditentukan kemudian
oleh masing-masing dosen pengampu praktikum.
17
3. Postes wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa tanpa
terkecuali. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti
postest dengan alasan apapun, akan tetap dianggap
hadir dan diberikan nilai 0.
4. Postes masuk dalam komponen penilaian. Tidak ada
batas lulus dalam postest dan tidak ada remidi atau
susulan.
G. UJIAN
1. Merupakan tahap evaluasi kegiatan pembelajaran
praktikum biomedik
2. Mahasiswa harus mengikuti kegiatan pembelajaran
100% untuk dapat mengikuti ujian praktikum.
3. Ujian ident/ujian praktikum dilaksanakan setelah
seluruh materi kegiatan praktikum selesai dilaksanakan.
4. Ujian merupakan prasyarat mengikuti remedi
praktikum Biomedik.
5. Mahasiswa wajib datang 30 menit sebelum ujian
dimulai. Mahasiswa yang terlambat datang setelah ujian
dimulai tidak diperkenankan mengikuti ujian ident/
ujian praktikum.
6. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti ujian karena
alasan yang jelas, yaitu menjadi delegasi kegiatan
kampus, menikah atau ada keluarga yang menikah
(ayah, ibu, adik atau kakak kandung) atau terkena
18
musibah sebagai berikut: sakit/ kecelakaan yang
menimbulkan hendaya fisik, meninggalnya keluarga
dekat wajib menghadap dan mendapatkan izin
mengikuti ujian susulan dari dosen pengampu dengan
menunjukkan bukti yang kuat dan dengan
menyelesaikan semua prasyarat ujian sebelum hari H
ujian. Ujian susulan dilakukan bersamaan dengan ujian
remedi akhir semester.
7. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti ujian karena
alasan apapun selain yang sudah disebutkan pada poin
sebelumnya harus mengulang kegiatan praktikum
Biomedik Blok tersebut di tahun depan, kecuali bagi
mahasiswa yang telah menyelesaikan semua prasyarat
ujian pada periode tersebut.
SISTEM PENILAIAN
19
hasil penilaian secara tertulis mengenai materi kegiatan
praktikum. Nilai pre-test dinyatakan lulus apabila mencapai
angka minimal 70. Mahasiswa yang mendapatkan nilai di
bawah 70, diperbolehkan mengikuti remedi pre-test
sebanyak 1 (satu) kali. Nilai yang dipakai adalah nilai
terbaik dari kedua ujian pre-test (maksimal 70). Nilai
perilaku, nilai laporan sementara/tugas sebelum praktikum
dan nilai keterampilan mahasiswa saat praktikum akan
diberikan oleh masing-masing dosen pengampu mata ajar
terkait.
2. Nilai akhir mata ajar praktikum merupakan nilai gabungan
antara nilai laporan akhir tiap materi praktikum (15%), nilai
postes (15%) dan nilai ident/ujian praktikum (70%) suatu
mata ajar dalam satu blok tersebut. Nilai laporan akhir
adalah nilai rerata dari nilai laporan akhir semua materi
kegiatan praktikum. Nilai postes adalah rerata nilai hasil
postes semua topik/semua dosen pengampu. Nilai
ident/ujian praktikum adalah rerata nilai dari semua dosen
pengampu ujian ident/ujian praktikum.
3. Nilai akhir Biomedik adalah rerata dari seluruh akhir mata
ajar praktikum dalam satu blok. Dalam satu blok dapat
berjalan lebih dari satu mata ajar praktikum.
20
nilai (kognitif CBT, tutorial, praktikum ketrampilan klinik,
dan praktikum biomedik) dinyatakan lulus. Batas minimal
kelulusan biomedik adalah 70, baik nilai akhir
Biomedik maupun nilai akhir mata ajar praktikum.
Apabila mahasiwa tidak lulus praktikum biomedik, dapat
mengulang pada saat ujian remidi akhir semester
(ganjil/genap) atau remidi khususdengan syarat mahasiswa
telah mengikuti ujian praktikum mata kuliah biomedik
tersebut. Remidi akhir semester adalah ujian remidi yang
dilaksanakan pada akhir semester ganjil atau genap (setelah
blok ketiga dalam semester tersebut selesai). Remidi khusus
adalah ujian remidi yang dilaksanakan pada akhir proses
pembelajaran S1 (akhir blok 21/semester 7). Ujian remidi
akhir semester dilaksanakan maksimal 1 kali.Ujian remedi
khusus dilaksanakan maksimal 1 kali dalam setiap periode
remedi. Pada remedi akhir semester ganjil (1,2,3,7,8,9 dst),
mahasiswa boleh mengambil remidi mata kuliah biomedik
yang pernah diambil sesuai dengan blok yang ada pada
semester ganjil. Pada remedi akhir semester genap
(4,5,6,10,11,12 dst), mahasiswa boleh mengambil remidi
mata kuliah biomedik yang pernah diambil sesuai dengan
blok yang ada pada semester genap. Pada remedi khusus,
mahasiswa boleh mengambil semua remidi mata kuliah
biomedik yang pernah diambil.
21
Mahasiswa yang tidak hadir pada saat ujian tanpa
alasan yang dapat diterima, secara otomatis akan mendapat
nilai 0 pada ujian tersebut. Apabila saat ujian mahasiswa ijin
dengan alasan yang dapat diterima serta membawa surat
ijin, maka diperbolehkan mengikuti ujian susulan dengan
menghubungi dosen pembimbing praktikum dan
laboratorium biomedik. Ujian susulan hanya diberikan
1(satu) kali dengan batasan waktu H-1 Rapat Yudisium.
Hal-hal lain yang belum tercantum dalam ketentuan ini
akan diatur kemudian sesuai kebijakan yang berlaku di
lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Semarang.
22
FORMAT COVER LAPORAN AKHIR
LAPORAN
PRAKTIKUM (NAMA MATA AJAR)
Logo Unimus
Disusun oleh:
Nama Mahasiswa/NIM
Kelompok……
Pembimbing:
…………………
23
DAFTAR ISI
Cover ……………………………………………………………………………. 1
TimPenyusun Biomedik…………………………………………………. 2
Visi dan Misi Program Studi FK UNIMUS ………………………… 3
Lembar Pengesahan………………………………………………………... 4
Kata Pengantar ………………………………………………………………
5
Area dan level kompetensi………………………………………………
Tata tertib Pelaksanaan …………………………………………………. 6
Alur dan Tata Cara Kegiatan Praktikum Biomedik ………….. 8
Sistem Penilaian ……………………………………………………………. 11
Format cover ………………………………………………………………… 19
Daftar Isi ………………………………………………………………………. 23
Ketentuan umum praktikum anatomi……………………………… 24
Praktikum 1 anatomi kepala……………………………………………..
25
Praktikum 2 anatomi leher……………………………………………....
32
Praktikum 3 osteologi & arthrologi………………………………….
40
Praktikum 4 musculus membri superior…………………………
56
Praktikum 5 membrum inferior……………………………………….
71
Praktikum 6 topografi membri superior& inferior…………...
82
94
24
KETENTUAN UMUM PRAKTIKUM LABORATORIUM
ANATOMI
A. PENUGASAN
1. Penugasan diberikan oleh dosen dan/atau asisten.
2. Entry nilai dan arsip oleh laboran.
3. Ada 3 macam penugasan untuk mahasiswa:
a. Tugas wajib : pengerjaan tugas sesuai topik
praktikum.
b. Tugas tambahan : diberikan maksimal 3 kali
dalam 1 blok.
c. Tugas sanksi : diberikan karena mahasiswa
melanggar tata tertib.
4. Tugas wajib
a. Sifat : individu.
b. Berupa pengerjaan tugas prapraktikum dan
postpraktikum sesuai topik yang akan
dipraktikumkan.
c. Bagi yang tidak mengumpulkan akan mendapat
nilai tugas tersebut 0.
5. Tugas tambahan
a. Sifat : individu atau kelompok.
b. Berupa pembuatan gambar dan/atau skema,
makalah maupun pengerjaan soal.
c. Bagi yang tidak mengumpulkan tidak akan
mendapat nilai.
6. Tugas sanksi
a. Sifat : individu
b. Berupa pembuatan gambar dan/atau skema,
makalah maupun pengerjaan soal.
c. Diberikan kepada mereka yang :
i. Tidak mengumpulkan tugas wajib/LKS tepat
waktu
25
ii. Terlambat mengikuti asistensi
iii. Melanggar ketentuan-ketentuan dalam kegiatan
praktikum anatomi
B. INHAL
1. Diadakan bagi mahasiswa yang tidak mengikuti
praktikum.
2. Yang diperbolehkan mengikuti inhal :
a. Tidak hadir karena sakit harus melampirkan surat
keterangan dari dokter
b. Tidak hadir karena keluarga meninggal dunia harus
melampirkan fotocopy surat keterangan kematian
dan kartu keluarga (KK)
c. Tidak hadir karena mengalami musibah bencana
alam harus memberikan surat ijin dari orang tua
dan melampirkan surat keterangan dari
RT/RW/Kelurahan/Desa
d. Tidak hadir karena menikah atau keluarga menikah
harus memberikan surat ijin dari orang tua/wali
dan melampirkan undangan pernikahan dan
fotocopy kartu keluarga
e. Tidak hadir karena menjadi delegasi harus
melampirkan surat tugas yang ditandatangani oleh
pimpinan Fakultas atau Universitas (tidak
menerima surat tugas dari ormawa)
3. Materi inhal sama dengan materi praktikum yang tidak
dihadiri.
C. SANKSI-SANKSI
1. Tidak mengumpulkan tugas tepat waktu : pengurangan
nilai tugas/ nilai tugas 0/mendapat tugas sanksi.
2. Tidak mengikuti pretest : nilai pretest 0
26
3. Tidak mengikuti asistensi tanpa alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan : tidak boleh mengikuti
praktikum pada topik yang bersangkutan sehingga
kehadiran praktikum tidak 100% dan tidak
diperbolehkan inhal praktikum. Konsekwensinya,
mahasiswa harus mengikuti asistensi, praktikum dan
ident yang terkait dengan topik tsb pada tahun ajaran
mendatang.
4. Terlambat datang praktikum (> 15 menit) : tidak
diperkenankan mengikuti praktikum (dianggap tidak
hadir). Mengikuti praktikum dan ident pada tahun
ajaran mendatang.
5. Berpakaian tidak sesuai ketentuan : diberi kesempatan
10 menit untuk ganti pakaian di luar laboratorium, bila
dalam 10 menit tidak kembali maka dianggap tidak
hadir.
6. Merusak atau menghilangkan sarana dan prasarana di
laboratorium : memperbaiki atau mengganti sesuai
kerusakan atau penghilangannya.
7. Membuat suasana menjadi gaduh : peringatan/teguran
dari dosen/asisten/laboran hingga 2 kali, untuk ketiga
kalinya, praktikan tersebut dikeluarkan dari ruangan
dan kehadirannya dalam praktikum dibatalkan.
8. Mencontek saat pretest, berlaku untuk 1 kelas :
a. Ketahuan 1 orang mencontek, langsung berpindah ke
slide soal berikutnya
b. Ketahuan lagi ada yang mencontek, pretest selesai.
9. Kecurangan dalam bentuk apapun saat ident tidak
ditolerir, berlaku untuk individu atau general.
Mahasiswa yang curang akan dikeluarkan dari ruangan
dan mendapat nilai 0, dan dinyatakan gugur blok
Apabila terdapat bukti keterlibatan secara sistemik
27
maka nilai 0 akan diberikan kepada seluruh peserta
ujian.
B. DISPENSASI
1. Dispensasi diberikan kepada mahasiswa yang tidak
mengikuti praktikum, asistensi atau pretest dengan
sebab :
a. Sakit dibuktikan surat dokter yang sah
b. Keperluan keluarga melampirkan surat keterangan
dari orang tua/wali : keluarga meninggal dunia,
keluarga kecelakaan, keluarga menikah, keluarga
mendapat musibah/bencana alam (misalnya banjir
bandang, kebakaran).
c. Menjadi delegasi fakultas/universitas dalam
perlombaan atau seminar dibuktikan dengan surat
tugas.
2. Dispensasi berupa :
a. Bagi yang tidak mengikuti praktikum : inhal, atau
mengikuti praktikum saat jadwal praktikum
kelompok lain bila memungkinkan.
b. Bagi yang tidak mengikuti pretest : remed pretest /
pretest susulan.
28
D. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN WAKTU
PRAKTIKUM
1. Harus sudah sholat sebelum praktikum
2. Kuku jari wajib pendek, rapi dan tidak memakai cat
kuku
3. Praktikan laki-laki dan perempuan dilarang memakai
cincin, gelang dan kalung.
4. Praktikan diwajibkan berambut rapi dan sopan.
5. Pakaian:
a. Praktikan perempuan : rapi dan wajib mengenakan
jilbab hingga dada (rambut tidak kelihatan) dan
lengan panjang hingga pergelangan tangan dan
bawah hingga mata kaki dan tidak ada belahan, tidak
mengenakan celana.
b. Tidak dipebolehkan mengenakan kaos.
c. Tidak diperbolehkan mengenakan celana jeans.
d. Tidakdiperbolehkanmengenakan sandal dan sepatu
berhak tinggi (high heels).
e. Tidak ketat dan transparan
6. Praktikan telah siap dengan teori dan gambar/skema
yang diperlukan untuk praktikum.
7. Setiap kelompok praktikum bertanggung jawab penuh
atas kerusakan cadaver dan/atau manekin yang ada
pada kelompoknya saat praktikum.
8. Cadaver wajib diperlakukan sebagaimana mestinya.
9. Peralatan elektronik (ponsel, laptop, tablet,dll) boleh
dibawa hanya untuk kepentingan praktikum.
10. Selama pratikum berlangsung praktikan wajib menjaga
suasana belajar yang kondusif.
29
b. Telah siap dengan materi yang akan dipraktikumkan
2. Pretest dilaksanakan di luar jam praktikum.
3. Apabila tidak lulus pretest I, diberikan kesempatan
mengikuti remidi pretest.
4. Bahan pretest adalah materi yang akan dipraktikumkan
pada hari itu.
5. Praktikan yang tidak mengikuti pretest I karena alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan diwajibkan
mengikuti pretest susulan. Apabila alasan tidak dapat
dipertanggungjawabkan, maka nilai pretest dianggap 0
(nol).
6. Praktikan yang tidak mengikuti asistensi dengan alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan akan diberi tugas
sanksi dan diperbolehkan mengikuti praktikum. Apabila
alasan tidak dapat dipertanggungjawabkan, maka tidak
diperkenankan mengikuti praktikum.
7. Praktikan yang tidak membawa atau belum
mengerjakan LKS akan mendapat tugas dan mengikuti
pretest II.
8. Praktikan yang terlambat tiba di ruang pretest tidak
diberikan penambahan waktu dalam mengerjakan
pretest.
9. Pada setiap akhir topik praktikum akan dilaksanakan
responsi. Responsi merupakan evaluasi kemampuan
mahasiswa selama praktikum berupa soal-soal dalam
bentuk powerpoint. Materi yang diujikan pada responsi
adalah materi dasar praktikum yang bersangkutan.
Responsi masuk dalam komponen penilaian dan
menjadi prasyarat ujian ident anatomi. Apabila tidak
mengikuti responsi, maka praktikan tidak
diperbolehkan mengikuti iden anatomi pada topik yang
bersangkutan dan iden kompre anatomi.
30
10. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam ketentuan ini
akan diatur kemudian sesuai kebijakan yang berlaku di
lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Semarang.
31
PRAKTIKUM 1
ANATOMI KEPALA
A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dan
mengidentifikasi struktur anatomi kepala dan fungsinya
meliputi tulang penyusun, otot, vaskularisasi, inervasi serta
kepentingan klinis yang berhubungan dengan materi sesuai
dengan level kompetensinya sebagai dokter umum.
C. Cara Kerja
a) Pra Praktikum
1. Mahasiswa wajib mengikuti asistensi
2. Mahasiswa wajib mengikuti pretest
3. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pra
praktikum
4. Tugas Pra praktikum :
Sebutkan tulang dan sendi penyusun kepala
Gambarkanlah struktur otot-otot mimik wajah
dan mastikasi beserta keterangannya!
32
Gambarkanlah cabang-cabang arteri carotis
externa!
Gambarkanlah struktur N.V, N.VII dan XI!
Jelaskan proses embriologi terbentuknya wajah
dan palatum!
b) Praktikum
1. Setiap mahasiswa wajib membawa Atlas, buku
petunjuk praktikum, textbook dan modul Anatomi
2. Mahasiswa mengidentifikasi struktur anatomi
selama kegiatan praktikum sesuai checklist, baik di
cadaver, manekin, maupun atlas.
3. Praktikum terdiri dari 2 stasion dan 2 instruktur
dengan sub topik yang berbeda. Alokasi waktu setiap
station 60 menit.
4. Pada setiap station, mahasiswa mengidentifikasi
struktur anatomi berdasarkan checklist selama 30
menit pertama, kemudian pada 30 menit berikutnya
akan dilakukan feedback dan evaluasi oleh
instruktur. Evaluasi dapat berupa pertanyaan
tentang struktur anatomi maupun teori yang
berhubungan.
a. Pasca Praktikum
1. Wajib mengikuti responsi (satu kali per topik)
2. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pasca
praktikum paling lambat 1minggu setelah
praktikum
33
Tugas Pasca Praktikum
Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke IGD
dengan penurunana kesadaran akibat kecelakaan.
Pasien mengendarai motor tanpa mengenakan helm.
Pada pemeriksaan GCS didapatkan E2M4V2. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan airway: gurgling, snoring,
stridor. Breathing 30x/menit, Saturasi O2 : 90%.
Circulation : Nadi 80/palpasi, akral dingin. Disability :
pupil anisokor (-), hemiparese (-), Exposure : terdapat
edema pada wajah, open bite anterior, hematoma pada
vestibulum, epistaksis dan orbital blow out. Pada
pemeriksaan foto Rontgent posisi waters didapatkan :
Pertanyaan:
a. Struktur apa yang terlibat pada peristiwa di
atas?kelaianan apa yang mungkin dapat timbul
karena peristiwa di atas?
34
b. Jelasakan struktur tulang dan sendi yang ada
pada kepala!
c. Jelasakan otot penyusun kepala(otot mimic
wajah dan mastikasi)!
d. Jelaskan vaskularisasi yang berada pada daerah
kepala (arteri, vena, limfatik)!
e. Jelaskan inervasi sensorik dan motorik umum
pada wajah!
f. Jelasakan inervasi afferent dan efferent khusus
yang melewati wajah!
D. Checklis Praktikum
No Nama Keterangan
1. Lapisan kulit kepala
a. Cutis
b. connective tissue
c. aponeurosis
d. jaringan sub
aponeurotica
e. pericranium
2. Cranium Neurocranium : Viscerocranium :
5. Otot pericranium
a. m.epicranius terdiri atas
35
(m.occipitofrontalis)
fungsi
6. Arteri daerah kepala
a. a. supratrochlearis
b. a.supraorbitalis
c. a.temporalis
superficialis
d. a.auricularis posterior
e. a.occipitalis
7. Vena daerah kepala
a. v.supratrochlearis
b. v.supraorbitalis
c. v.temporalis
superficialis
d. v.auricularis posterior
e. V. occipitalis
8. Noduli lymphatici kepala
a. Nnll. submandibulares Menerima muara Bermuara ke
dari
b. Nnll. preauriculares
c. Nnll. Mastoidei
d. Nnll. Occipitales
9. Otot-otot wajah
a. M.occipitalis
b. M.orbicularis occuli
c. M.corrugators supercilii
d. M.nasalis
e. M.procerus
f. M.orbicularis oris
g. M.levator labii superior
36
h. M.depressor inferior
i. M.zygomaticus major
j. M. zygomaticus minor
k. M.levator anguli oris
l. M. depresor anguli oris
m. M. risorius
10. Vascularisasi wajah
a. A.facialis
b. A.labialis superior
c. A.labialis inferior
d. A.angularis
e. A.temporalis
superficialis
f. A.transversa
facialis
11. Innervasi wajah
a. Cabang N. V
b. N facialis rr.temporalis
Rr.zygomaticus
rr. bucales
rr. cervicales
c. N. supratrochlerais
d. N. infratrochlearis
e. N. Lacrimalis
f. N. Infraorbitalis
37
g. N.bucalis
h. N.mentalis
Nyeri kepala
1 Tension headache 4A
2 Migren 4A
3 Arteritis cranial 1
4 Neuralgia trigeminal 3A
5 Cluster headache 3A
38
E. Daftar Pustaka
1. Sobotta;2003. Atlas Anatomi Manusia. Penerbit Buku
Kedoteran (EGC).jakarta
2. Schunke Michael et al. Prometheus Atlas Anatomi
Manusia. 2014. Ed ke 3. EGC: Jakarta
3. Modul Anatomi Kepala Leher. 2016. Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
4. Saladin Kneth, 2011. et al. Human Anatomy. Fourth
edition. Mc Graw Hill
5. SKDI 2012
6. Feneis H, Dauber W. Pocket Atlas of Human Anatomy.
Stuttgart: Thieme; 2000
7. Fritsch H.Kuehnel W. Color Atlas of Human Anatomy:
Internal Organs Volume 2, 5th Edition. Stuttgard:
Thieme; 2008
8. Omar Faiz, David Moffat. At a Glance ANATOMI.
Erlangga Jakarta 2004
9. Raftery AT. Applied Basic Science for Basic Surgical
Training 1st . Ed. Churcill Livingstone London 2000 314-
21.
10. Sinnatamby CS. Last’s Anatomi Regional and Applied 10
th. Ed. Churcill Livingstone London 1999 414-32
39
PRAKTIKUM 2
ANATOMI LEHER
A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dan
mengidentifikasi struktur anatomi leher dan fungsinya
meliputi tulang penyusun, otot, vaskularisasi, inervasi serta
kepentingan klinis yang berhubungan dengan materi sesuai
dengan level kompetensinya sebagai dokter umum.
C. Cara Kerja
a) Pra Praktikum
1. Mahasiswa wajib mengikuti asistensi
2. Mahasiswa wajib mengikuti pretest
3. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pra
praktikum
4. Tugas Pra praktikum :
Sebutkan tulang dan sendi penyusun kepala
Gambarkanlah struktur otot-otot mimik wajah
dan mastikasi beserta keterangannya!
40
Gambarkanlah cabang-cabang arteri carotis
externa!
Gambarkanlah struktur N.V, N.VII dan XI!
Jelaskan proses embriologi terbentuknya wajah
dan palatum!
5. Tugas pra praktikum dikumpulkan sebelum
praktikum dimulai.
b) Praktikum
1. Setiap mahasiswa wajib membawa Atlas, buku
petunjuk praktikum, textbook dan modul
Anatomi
2. Mahasiswa mengidentifikasi struktur anatomi
selama kegiatan praktikum sesuai checklist,
baik di cadaver, manekin, maupun atlas.
3. Praktikum terdiri dari 2 stasion dan 2
instruktur dengan sub topik yang berbeda.
Alokasi waktu setiap station 60 menit.
4. Pada setiap station, mahasiswa
mengidentifikasi struktur anatomi berdasarkan
checklist selama 30 menit pertama, kemudian
pada 30 menit berikutnya akan dilakukan
feedback dan evaluasi oleh instruktur. Evaluasi
dapat berupa pertanyaan tentang struktur
anatomi maupun teori yang berhubungan.
c) Pasca Praktikum
1. Wajib mengikuti responsi (satu kali per topik)
2. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pasca
praktikum paling lambat 1minggu setelah
praktikum
41
Tugas Pasca Praktikum
Serorang wanita berusia 50 tahun datang ke poliklinik
bedah dengan keluhan benjolan pada leher sejak 5
tahun yang lalu. Benjolan bertambah besar. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan : benjolan pada tyroid
sebelah kiri ukuran diameter 5 cm, berbentuk noduler,
batas tidak tegas, tidak dapat digerakkan dari dasarnya,
nyeri (-). Pada palpasi kelenjar limfe leher ditemukan
pembesarn nnll coli profunda sinistra, diameter 2 cm,
nyeri (-), batas tidak tegas, tidak dapat digerakan dari
dasar. Pada bipsi Fine needle Aspiration ditemukan
adenocarcinoma papiler yang telah menginfiltrasi
jaringan sekitaranya. Dokter tidak menyarankan pasien
untuk melakukan tyroidektomi karena tumor sudah
menginfiltrasi pada jaringan sekitar.
42
a. Jelasakan struktur organ yang terlibat pada
kasus di atas
b. Jelaskan tulang dan persendian yang berada
pada region coli
c. Jelaskan otot yang menyusun region coli
d. Jelaslkan bangunan penyusun viscera coli
e. Jelaskan vascularisasi yang berada pada region
coli
f. Jelaskan aliran limfatik pada region coli
43
g. Jelaskan inervasi sensorik, motoric dan
autonom yang melayani daerah coli
D. Checklist Praktikum
No. Nama Keterangan
1. Tulang
b. Os. Sternum
c. Os. Scapula
d. Os. Clavicula
e. Os. Hyoideum
f. Os. Mandibula
g. Basis cranii
2. Articulationes
a. Art.
Atlantooccipitali
s
b. Art.
Temporomandib
ularis
c. Art.
Acromioclavicul
aris
3 Innervasi kulit leher
44
a. N.cervicalis 1-4
r cutaneous
b. n.occipitalis minor
c. n. occipitalis magnus
d. n.cutaneus coli
e. n. supraclavicularis
b. Trigonum submentalis
c. Trigonum
submandibularis
d. Trigonum caroticum
e. Trigonum muscular
g. Trigonum occipitalis
h. Trigonum supraclavicula
i. Trigonum
scalenovertebrale
5 Musculi regio colli
Mm.Suprahyoidei
a. Platysma
45
b. M.sternocleidomasto
ideus
c. M.trapezius
Mm.Infrahyoidei
a. m. sternohyoideus
b. m. omohyoideus
c. m. sternothyroideus
d. m.tyrohyoideus
Otot profunda
a. m.scalenus anterior
b. m.scalenus medius
c. m.scalenus
posteriors
Otot pre vertebra
a. M.longus colli
b. M.capitis longus
6 Fascia colli
berisi
46
us
a. A. carotis communis
b. A. carotis interna
c. A. carotis externa
d. A.Temporalis
superficialis
e. A. thyroidea cabangnya
superior
f. A.
sternocleidomastoid
ea
g. A. occipitalis
h. A. lingualis
i. A. maxillaris interna
j. A. maxillaris externa
k. A. pharingea
ascendens
l. A.brachiocephalica
(truncus
brachiocephalica)
m. A. subclavia
n. A. vertebralis
o. A. thoracalis interna
47
p. Truncus
thyrocervicalis
q. A. thyroidea inferior
r. A. cervicalis
ascendens
s. A. transversa
scapulae
t. Truncus
costocervicalis
u. A. cervicalis profundi
v. A. dorsalis scapulae
8. Vena
a. V. jugularis interna
b. V. jugularis externa
a. Nnll. cervicalis
superficialis
b. Nnll. cervicalis
profundi
superior/nodus
jugulodigastricus
c. Nnll. cervicalis
profundi
media/juguloomohy
oid
d. Nnll. cervicalis
profundi inferior/
nodus cervicalis
transversa
48
e. Nnll. prelaryngeus
f. Nnll. pretrachealis
g. Nnll.
retropharyngealis
10 Syaraf
a. N. facialis
b. N. trigeminus
c. N. glossopharyngeus
d. N. vagus
e. N. Accesorius
f. N. Hypoglossus
g. Truncus
sympathicus
11 Vertebrae
a. Atlas
b. Axis
c. Prominens
12 Viscera colli
a. Thymus
b. glandula thyroidea
c. glandula
parathyroidea
d. trachea
49
e. oesophagus
f. glandula
submandibularis
g. glandula sublingualis
h. larynx
i. pharynx
13 Cartilagines larynges
a. cartilago tyroidea
b. cartilago cricoidea
c. cartilago
arytenoidea
d. cartilago epiglotica
e. cartilago corniculata
f. cartilago
cuneiformis
14 Otot intrinsic larynx
a. m. cricotyroideus fungsi
b. m.cricoarytenoideus
posterior
c. m. cricoarytenoideus
lateralis
d. m. arytenoideus
transversus
e. m. arytenoideus
obliquus
f. m.aryepigloticus
50
g. m.
thyroarytenoideus
h. m. thyroepiglotticus
i. m. vocalis
Otot depressor
a. m. omohyoideus
b. m. sternohyoideus
c. m. sternotyroideus
Otot elevator
- m.mylohyoideus
- m.stylohyoideus
- m.thyrohyoideus
- m.stylopharyngeus
- m.palatopharyngeus
- m.constrictor
pharyngis medius
- m.constrictor
pharingis inferior
16 Vascularisasi larynx
17 Innervasi larynk
51
Otot-otot :
Innervasi :
Bangunan
penting :
Arkus-
arkus
palatum :
Lingua :
b. sen
sorik
khusus :
52
Otot-otot
intrinsik :
Vascularisa
Otot-otot si :
ekstrinsik :
53
23 Embriologi : Menjadi Derivatnya
bangunan dipersarafi
apa saja ? oleh nervus
apa?
1. Arkus faring I
2. Arkus faring II
4. Arkus faring IV
5. Arkus faring VI
54
E. Daftar Pustaka
1. Sobotta;2003. Atlas Anatomi Manusia. Penerbit Buku
Kedoteran (EGC).jakarta
2. Schunke Michael et al. Prometheus Atlas Anatomi
Manusia. 2014. Ed ke 3. EGC: Jakarta
3. Modul Anatomi Kepala Leher. 2016. Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
4. Saladin Kneth, 2011. et al. Human Anatomy. Fourth
edition. Mc Graw Hill
5. SKDI 2012
6. Feneis H, Dauber W. Pocket Atlas of Human Anatomy.
Stuttgart: Thieme; 2000
7. Fritsch H.Kuehnel W. Color Atlas of Human Anatomy:
Internal Organs Volume 2, 5th Edition. Stuttgard:
Thieme; 2008
8. Omar Faiz, David Moffat. At a Glance ANATOMI.
Erlangga Jakarta 2004
9. Raftery AT. Applied Basic Science for Basic Surgical
Training 1st . Ed. Churcill Livingstone London 2000 314-
21.
10. Sinnatamby CS. Last’s Anatomi Regional and Applied 10
th. Ed. Churcill Livingstone London 1999 414-32
55
PRAKTIKUM 3
A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi
tulang yang menyusun cingulum membri superior,
cingulum membri inferior, ekstremitas superior,
ekstremitas inferior dan batang tubuh.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi
jenis persendian yang menyusun menyusun cingulum
membri superior, cingulum membri inferior,
ekstremitas superior, ekstremitas inferior dan batang
tubuh.
3. Mahasiswa dapatmenganalisis teori yang berhubungan
dan aplikasi klinisnya
C. Kegiatan
a) Pra Praktikum
1. Mahasiswa wajib mengikuti kuliah pengantar praktikum
56
2. Mahasiswa wajib mengikuti asistensi
3. Mahasiswa wajib mengikuti pretest
4. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pra -praktikum
5. Tugas pra-praktikum :
- gambarkan tulang penyusun ekstremitas superior,
ekstremitas inferior (Referensi Atlas
Sobotta/Prometheus)
- sebutkan jenis sendi penyusun ekstremitas superior,
ekstremitas inferior dan batang tubuh (Referensi
Atlas Sobotta/Prometheus)
6. Tugas pra praktikum dikumpulkan sebelum praktikum
dimulai
b) Praktikum
1. Setiap mahasiswa wajib membawa atlas anatomi, buku
petunjuk praktikum, checklist praktikum, textbook dan
modul anatomi
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi tulang-tulang
penyusun dan jenis persendian cingulum membri
superior, cingulum membri inferior, ekstremitas
superior, ekstremitas inferior dan batang tubuh.
3. Terdapat 2 stasion dan minimal 2 instruktur yang
membahas tema yang berbeda. Rotasi stasion dilakukan
setiap 60 menit.
4. Mahasiswa mencari barang berdasarkan checklist
selama 30 menit pertama di kadaver, manekin maupun
atlas. 30 menit berikutnya akan dilakukan feedback oleh
instruktur. Feedback dapat berupa pertanyaan barang,
teori yang berhubungan. Setelah 60 menit maka
berpindah kestasion berikutnya.
57
c) Pasca Praktikum
1.Wajib mengikuti responsi. Responsi dilakukan per topik
sebanyak satu kali.
2.Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pasca
praktikum paling lambat 1 minggu setelah praktikum.
58
D. Checklist Praktikum
Membri Superior
Struktur Anatomi Keterangan
Tulang :
Cingulum pectorale :
Bangunan
penting :
Bangunan
penting :
Bangunan
penting :
59
Antebrachii :
Bangunan
penting :
Bangunan
penting :
Manus :
Sendi :
60
Articulatio sternoclavicularis Dibentuk oleh : ROM :
61
Articulationes Dibentuk oleh : ROM :
metacarpophalangeae
Membri Inferior
Tulang :
Bangunan
penting :
62
Bangunan
penting :
Bangunan
penting :
Bangunan
penting :
Cruris :
Bangunan
penting :
63
Os. Fibula Bersendi Dilekati oleh
dengan : otot :
Bangunan
penting :
Regio Pes :
Sendi :
64
Articulatio meniscofemoralis Dibentuk oleh : ROM :
65
Articulationes Dibentuk oleh : ROM :
metatarsophalangeae
Bagian-bagian
umum tulang :
Jenis persendian :
Perbedaan
dengan vertebra
lainnya :
Atlas Keistimewaan :
66
Epistropheus / Axis Keistimewaan :
Ciri :
Ciri :
67
Vertebrae lumbalis V Ciri khas :
Ossa Thoracis :
Sternum Bagian-bagian :
Bersendi dengan :
68
Ciri :
Bagian-bagian :
Costa I Ciri :
Costa II Ciri :
Costa X Ciri :
E. Daftar Pustaka
1. F Paulsen, J Waschke. Sobotta Atlas Anatomi Manusia
Edisi 23 Jilid 1. EGC. Jakarta. 2014
2. Richard S Snell, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa
Kedokteran Edisi 6. EGC. Jakarta. 2006
3. Raftery AT. Applied Basic Science for Basic Surgical
Training 1st . Ed. Churcill Livingstone London 2000 314-
21.
4. Sinnatamby CS. Last’s Anatomi Regional and Applied 10
th. Ed. Churcill Livingstone London 1999 414-32
69
5. Omar Faiz, David Moffat. At a Glance ANATOMI.
Erlangga Jakarta 2004
70
PRAKTIKUM 4
MUSCULUS MEMBRI SUPERIOR
A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi
otot-otot dan struktur penyusun memberi superior
2. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi otot-ototpenyusun
membri superior.
3. Mahasiswa dapat menganalisis teori yang berhubungan
dan kepentingan klinisnya
C. Cara Kerja
a) Pra Praktikum
1. Mahasiswa wajib mengikuti kuliah pengantar praktikum
2. Mahasiswa wajib mengikuti asistensi
3. Mahasiswa wajib mengikuti pretest
4. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pra -praktikum
5. Tugas pra-praktikum :
- gambarkan otot-otot loge flexor dan extensor
membri superior (Referensi Atlas
Sobotta/Prometheus)
71
6. Tugas pra praktikum dikumpulkan sebelum praktikum
dimulai
b) Praktikum
1. Setiap mahasiswa wajib membawa atlas anatomi, buku
petunjuk praktikum, checklist praktikum, textbook dan
modul anatomi
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi tulang-tulang
penyusun dan jenis persendian cingulum membri
superior, cingulum membri inferior, ekstremitas
superior, ekstremitas inferior dan batang tubuh.
3. Terdapat 2 stasion dan minimal 2 instruktur yang
membahas tema yang berbeda. Rotasi stasion dilakukan
setiap 60 menit.
4. Mahasiswa mencari barang berdasarkan checklist
selama 30 menit pertama di kadaver, manekin maupun
atlas. 30 menit berikutnya akan dilakukan feedback oleh
instruktur. Feedback dapat berupa pertanyaan barang,
teori yang berhubungan. Setelah 60 menit maka
berpindah ke stasion berikutnya.
c) Pasca Praktikum
1. Wajib mengikuti responsi. Responsi dilakukan per topik
sebanyak satu kali.
2. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pasca praktikum
paling lambat 1minggu setelah praktikum
72
pemeriksaan radiologi tidak didapatkan kelainan tulang
dan sendi.
a. Apa yang terjadi pada pasien?
b. Struktur otot apa yang terlibat?
c. Fungsi pergerakan apakah yang terganggu?
d. Jelaskan struktur kelompok otot daerah fleksor dan
ekstensor ekstremitas superior( nama otot, origo,
insertio, fungsi) dalam bentuk tabel!
D. Checklist Praktikum
Otot : Keterangan
Insertio :
Insertio :
Insertio :
73
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
74
Otot lengan atas ventral :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
75
m. pronator teres Origo : Fungsi :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
76
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
77
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
78
Otot eminentia thenaris :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
79
mm. interossei dorsales I-IV Origo : Fungsi :
Insertio :
Otot hipotenar :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
E. Daftar Pustaka
1. Diktat Osteologi Bagian Anatomi FK. UNDIP Semarang
2. F Paulsen, J Waschke. Sobotta Atlas Anatomi Manusia
Edisi 23 Jilid 1. EGC. Jakarta. 2014
80
3. Richard S Snell, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa
Kedokteran Edisi 6. EGC. Jakarta. 2006
4. Raftery AT. Applied Basic Science for Basic Surgical
Training 1st . Ed. Churcill Livingstone London 2000 314-
21.
5. Sigit Moerjono. Anatomi Fungsional Sistem Lokomosi (
Pengantar Kinesiologi ) Bagian Anatomi FK. UNDIP
Semarang 1-135
6. Sinnatamby CS. Last’s Anatomi Regional and Applied 10
th. Ed. Churcill Livingstone London 1999 414-32
7. Omar Faiz, David Moffat. At a Glance ANATOMI.
Erlangga Jakarta 2004
81
PRAKTIKUM 5
MEMBRUM INFERIOR
A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi
otot-otot dan struktur penyusun membri inferior
2. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi otot-otot
penyusun membri inferior
3. Mahasiswa dapat menganalisis teori yang berhubungan
dan kepentingan klinisnya
C. Cara Kerja
a) Pra Praktikum
1. Mahasiswa wajib mengikuti kuliah pengantar praktikum
2. Mahasiswa wajib mengikuti asistensi
3. Mahasiswa wajib mengikuti pretest
4. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pra -praktikum
5. Tugas pra-praktikum :
- gambarkan otot-otot loge flexor dan extensor
membri inferior (Referensi Atlas
Sobotta/Prometheus)
82
6. Tugas pra praktikum dikumpulkan sebelum praktikum
dimulai
b) Praktikum
1. Setiap mahasiswa wajib membawa atlas anatomi, buku
petunjuk praktikum, checklist praktikum, textbook dan
modul anatomi
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi tulang-tulang
penyusun dan jenis persendian cingulum membri
superior, cingulum membri inferior, ekstremitas
superior, ekstremitas inferior dan batang tubuh.
3. Terdapat 2 stasion dan minimal 2 instruktur yang
membahas tema yang berbeda. Rotasi stasion dilakukan
setiap 60 menit.
4. Mahasiswa mencari barang berdasarkan checklist
selama 30 menit pertama di kadaver, manekin maupun
atlas. 30 menit berikutnya akan dilakukan feedback oleh
instruktur. Feedback dapat berupa pertanyaan barang,
teori yang berhubungan. Setelah 60 menit maka
berpindah ke stasion berikutnya.
c) Pasca Praktikum
1. Wajib mengikuti responsi. Responsi dilakukan per topik
sebanyak satu kali.
2. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pasca praktikum
paling lambat 1minggu setelah praktikum
83
dikontraksikan akan terasa nyeri. Kontraksi musculus
gastrocnemious tidak menyebabkan gerakan
plantarfleksi. Tendo Achiles terlihat tidak menyatu
dengan musculusnya.
a. Apa yang terjadi pada pasien?
b. Struktur otot apa yang terlibat?
c. Fungsi pergerakan apakah yang terganggu?
d. Jelaskan struktur kelompok otot daerah fleksor dan
ekstensor ekstremitas inferior( nama otot, origo,
insertio, fungsi). Dalam bentuk tabel
D. Checklist Praktikum
Otot :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
84
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
85
m. gemellus inferior Origo : Fungsi :
Insertio :
Insertio :
Origo :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
86
m. pectineus Origo : Fungsi :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
87
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
88
hallucis longus Insertio :
m. fibularis/peroneus
tertius
- M.
gastroknemius
- M. soleus
Origo dan
insersio :
Insertio :
Insertio :
89
m. popliteus Origo : Fungsi :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
90
m. abductor hallucis Origo : Fungsi :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
Insertio :
91
pedis I-III Insertio :
Insertio :
Insertio :
E. Daftar Pustaka
1. Diktat Myologi Bagian Anatomi FK. UNDIP Semarang
2. F Paulsen, J Waschke. Sobotta Atlas Anatomi Manusia
Edisi 23 Jilid 1. EGC. Jakarta. 2014
92
3. Richard S Snell, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa
Kedokteran Edisi 6. EGC. Jakarta. 2006
4. Raftery AT. Applied Basic Science for Basic Surgical
Training 1st . Ed. Churcill Livingstone London 2000 314-
21.
5. Sigit Moerjono. Anatomi Fungsional Sistem Lokomosi (
Pengantar Kinesiologi ) Bagian Anatomi FK. UNDIP
Semarang 1-135
6. Sinnatamby CS. Last’s Anatomi Regional and Applied 10
th. Ed. Churcill Livingstone London 1999 414-32
7. Omar Faiz, David Moffat. At a Glance ANATOMI.
Erlangga Jakarta 2004
93
PRAKTIKUM 6
TOPOGRAFI MEMBRI SUPERIOR DAN INFERIOR
(INERVASI, VASCULARISASI, ALIRAN LIMFE)
A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi
struktur inervasi, pembuluh darah dan sistem limfatik
ekstremitas superior dan inferior.
2. Mahasiswa dapat menganalisis aplikasi klinis yang
terkait
C. Cara Kerja
a) Pra Praktikum
1. Mahasiswa wajib mengikuti kuliah pengantar praktikum
2. Mahasiswa wajib mengikuti asistensi
3. Mahasiswa wajib mengikuti pretest
4. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pra -praktikum
5. Tugas pra-praktikum :
Gambarkanlah arteri dan vena yang berada
pada ekstremitas superior
94
Gambarkanlah arteri dan vena yang berada
pada ekstremitas inferior
Gambarkanlah pleksus brachialis dan cabang-
cabangnya
Gambarkan pleksus lumbosakral dan cabang-
cabangnya
Gambarkan limfonodi yang berada daerah
sekitar cingulum membri superior dan inferior
6. Tugas pra praktikum dikumpulkan sebelum praktikum
dimulai
b) Praktikum
1. Setiap mahasiswa wajib membawa Atlas, buku petunjuk
praktikum, textbook dan modul Anatomi
2. Dalam Praktikum ini mahasiswa dapat mengidentifikasi
musculus penyusun membri inferior baik yang berada
dalam cadaver,
3. Dalam praktikum terdapat 2 stasion dan 2 instruktur
yang membahas tema yang berbeda. Rotasi stassion
selama 60 menit
4. Dalam Praktikum mahasiswa mencari barang
berdasarkan checklist selama 30 menit. 30 menit
berikutnya akan dilakukan feedback oleh instruktur.
Feedback dapat berupa pertanyaan barang, teori yang
berhubungan. Setelah 60 menit maka berpindah ke
stasion berikutnya.
c) Pasca Praktikum
1. Wajib mengikuti responsi per topik 1x
2. Mahasiswa wajib mengumpulkan tugas pasca
praktikum paling lambat 1minggu setelah praktikum
95
Tugas Pasca Praktikum
Seorang laki laki berumur 30 tahun datang ke praktek dokter
dengan keluhan lengan bawah kiri melepuh dan mati rasa.
Sebelumnya pasien terjatuh dari motor. Dokter mengatakan
ada patah tulang lengan atas. Dokter menyarankan operasi,
namun pasien menolak, justru datang ke Dukun Patah
Tulang. Disana lengan atas pasien dibebat denagn
menggunakan bambu daan kain. Pasien merasa balutan
terlalu ketat namun pasien tidak menghiraukan. Beberapa
hari kemudian pasien melihat lengan bawah kiri memucat,
terasa kesemutan dan sebagian kulitnya melepuh. Pada
pemerriksaan fisik didapatkan pulsasi arteri radialis kiri
menurun. Sensibilitas regio antebracii kiri lebih rendah
dibanding sebelah kanan. Kulit regio antebracii melepu,
timbul luka terinfeksi sehingga terjadi pembesaran limfonodi
axilla kiri.
a. Apa yang terjadi pada pasien?
b. Struktur apa yang berhubungan dengan kelainan diatas?
c. Fungsi apa yang terganggu?
d. Jelaskan vaskularisasi pada membri superior dan
inferior
e. Jelaskan inervasi pada membri superior dan inferior
f. Sebutkan lokasi limfonodi yang berada pada
ekstremitas dan pengaliran limfe nya
D. Checklist Praktikum
EKSTREMITAS SUPERIOR
Saraf Keterangan
Pleksus brachialis Dibentuk oleh : Topografi :
Bagian-bagian
(radix, truncus,
96
divisi, fasciculus)
:
Cabang-cabang :
Bangunan penting :
97
Canalis Guyon Dibentuk oleh : Dilewati oleh :
Arteri :
Cabang dan
daerah
perdarahan :
Cabang dan
daerah
perdarahan :
Cabang dan
daerah
perdarahan :
98
perdarahan :
Vena :
99
Limfe
ESKSTREMITAS INFERIOR
Saraf Keterangan
Cabang-cabang,
komponen dan
fungsi :
Cabang-cabang,
komponen dan
fungsi :
100
Bangunan penting lain :
Arteri :
Memperdarahi :
101
Memperdarahi :
Memperdarahi :
Cabang dan
daerah
perdarahan :
Cabang dan
daerah
perdarahan :
Cabang dan
daerah
102
perdarahan :
Cabang dan
daerah
perdarahan :
Vena :
Limfe
103
Nnll. inguinalis Afferen dari : Efferen ke :
E. Daftar Pustaka
1. Diktat Osteologi Bagian Anatomi FK. UNDIP Semarang
2. F Paulsen, J Waschke. Sobotta Atlas Anatomi Manusia
Edisi 23 Jilid 1. EGC. Jakarta. 2014
3. Richard S Snell, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa
Kedokteran Edisi 6. EGC. Jakarta. 2006
4. Raftery AT. Applied Basic Science for Basic Surgical
Training 1st . Ed. Churcill Livingstone London 2000 314-
21.
5. Sigit Moerjono. Anatomi Fungsional Sistem Lokomosi (
Pengantar Kinesiologi ) Bagian Anatomi FK. UNDIP
Semarang 1-135
6. Sinnatamby CS. Last’s Anatomi Regional and Applied 10
th. Ed. Churcill Livingstone London 1999 414-32
7. Omar Faiz, David Moffat. At a Glance ANATOMI.
Erlangga Jakarta 2004
104