Anda di halaman 1dari 2

PENGOBATAN DRY EYE

Dry Eye merupakan kondisi kronik yang memerlukan terapi jangka panjang. Terapi Dry Eye
sangat bervariasi dan bergantung pada keluhan, jenis dan derajat Dry Eye pada mata Anda
yang ditentukan melalui berbagai pemeriksaan diagnostik.

JEC memiliki berbagai modalitas pengobatan, antara lain :

1. Artificial tears substitute atau lubricants

2. Anti-inflamasi dan antibiotik topikal maupun oral

3. Autologus serum

4. Punctal plug occlusion

5. E-eye Intense pulse light (IPL) therapy

E-eye merupakan teknologi paling mutakhir untuk terapi MGD sebagai salah satu faktor
utama yang menyebabkan dry eye. IPL pada E-eye yang ditujukan langsung ke kelopak mata
akan menstimulasi dan memperbaiki fungsi kelenjar Meibom sehingga kualitas lapisan lipid
menjadi lebih baik dan kadar penguapan air mata berkurang. Terapi awal dengan E-eye
dilakukan dalam 3 sesi yakni pada hari 1, hari 15 dan hari 45 selama 3-5 menit untuk
masing-masing mata dengan perbaikan keluhan dry eye mencapai 86-93%

Terapi dry eye harus disesuaikan dengan jenis dan derajat Dry Eye yang Anda alami. Selain
itu, disiplin dan kepatuhan terhadap pengobatan juga memegang penting terhadap
kesusksesan terapi dan hasil yang diharapkan.

DAPUS

Patel, S. dan Blades, K. Dry Eye: A Practical Approach. London: ElSevier Science Limited.
2003

FISIOLOGI PENGLIHATAN

cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. pupil merupakan lubang bundar
anterior di bagian tengah iris yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.
pupilmembesar bila intensitas cahaya kecil (bila berada di tempat gelap), dan apabila berada
di tempatterang atau intensitas cahayanya besar, maka pupil akan mengecil. yang mengatur
perubahan pupil tersebut adalah iris, yang merupakan cincin otot yang berpigmen dan
tampak di dalam aqueous humor, iris juga berperan dalam menentukan warna mata.
Setelah melalui pupil dan iris,

maka cahaya sampai ke lensa. $ensa ini berada diantara aqueous humor dan vitreous
humor,melekat ke otot otot siliaris melalui ligamentum suspensorium. fungsi lensa
selainmenghasilkan kemampuan refraktif yang bervariasi selama berakomodasi, !uga
berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke retina. apabila mata memfokuskan pada ob!ek
yang dekat, maka otot otot siliaris akan berkontraksi, sehingga lensa men!adi lebih tebal
dan lebih kuat. dan apabilamata memfokuskan objek yang jauh, maka otot otot siliaris akan
mengendur dan lensa menjadi lebih tipis dan lebih lemah. cahaya sampai ke retina, maka
sel>sel batang dan sel selkerucut yang merupakan sel sel yang sensitif terhadap cahaya akan
meneruskan sinyal sinyalcahaya tersebut ke otak melalui saraf optik. bayangan atau cahaya
yang tertangkap oleh retina adalah terbalik, nyata, lebih kecil, tetapi persepsi pada otak
terhadap benda tetap tegak, karenaotak sudah dilatih menangkap bayangan yang terbalik
itu sebagai keadaan normal.

DAPUS

Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : EGC, 1022

Anda mungkin juga menyukai