Anda di halaman 1dari 9

BIOKIMIA SEL DAN METABOLISME ENERGI OTOT AEROB DAN ANAEROB

• Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil penyusun Mahluk Hidup.

• Menurut Campbell, Sel berasal dari kata “cella ” yang berarti ruangan berukuran kecil.

• Sel merupakan unit terkecil organisasi yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologi. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel, oleh karena itu sel dapat berfungsi secara
autonomi bila kebutuhan hidupnya terpenuhi.

• ROBERT HOOKE- pertama kali melihat sel pada bag. tipis dari gabus/spon

• ANTONI VAN LEEUWENHOEK – membuat mikroskop pertama kali

• Schleiden –semua tumbuhan terdiri dari sel

• Schwann – semua makhluk hidup terdiri dari sel

• Sel dapat melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.

• Tubuh manusia tersusun atas 50-106 triliun sel.

• 200 jenis sel yang berbeda.

• Panjang sel antara 2 mm-1 meter.

• Organisme (Mahluk Hidup) yang terdiri dari banyak sel disebut multiseluler

Contohnya : manusia, hewan dan tumbuhan.

• Organisme yang hanya memiliki satu sel saja disebut uniseluler

Contohnya : bakteri dan ganggang.

Tubuh manusia terdiri dari 200 jenis sel yang berbeda variasi dalam hal ukuran, bentuk dan fungsinya.

• Sel yang menghubungkan bag tubuh atau melapisi organ : fibroblas, epitel

• Sel yang menghasilkan gerak bag tubuh : sel otot skeletal & otot polos

• Sel yang menyimpan nutrien : adiposit (sel lemak)

• Sel yang melawan penyakit : makrofag

• Sel yang mengumpulkan informasi dan mengontrol fungsi tubuh : neuron

• Sel reproduksi : oosit dan sperma

• Jenis Sel
• Sel prokariotik, merupakan tipe sel yang tidak memiliki sistem endomembran, memiliki materi
inti yang tidak dibatasi oleh sistem membran dan tidak memiliki organel yang dibatasi oleh
sistem membran.

Contoh : bakteri, ganggang biru.

• Sel eukariotik memiliki organel yang dibatasi oleh sistem membran yang sering disebut sebagai
membran inti.

Contoh : sel tumbuhan, hewan, manusia.

Sel Prokariotik

• Inti sel tidak jelas (nucleoid) karena tidak mempunyai membran inti.

• Struktur dan organel sel lebih sederhana terdiri dari :

- Membran sel/dinding sel : tersusun atas peptidoglikan, lipid, protein.

- Membran plasma : tersusun atas lipid dan protein.

- Sitoplasma: terdapat enzim pencernaan, air, protein, lipid,mineral.

- Ribosom: tempat sintesis protein.

- Mesosom (seperti mitokondria sel eukariot).

- Nukleus/nukleoid : DNA, RNA.

• Ukuran sel 0,1-10 micrometer.

Sel Eukariotik

- Inti sel tampak jelas karena dibatasi oleh membran inti.

- Sitoplasma memiliki berbagai jenis organel sel antara lain:

badan Golgi, retikulum endoplasma, mitokondria, ribosom, lisosom,

peroksisom, sitoskeleton.

- Ukuran sel : 10-100 micrometer.

Struktur sel merupakan bagian-bagian sel yang terdiri atas :

• Membran Sel. Pelindung bagi sel agar isi sel tidak keluar.

• Pengatur pertukaran zat yang keluar masuk sel (ion, molekul )


• Melakukan seleksi terhadap zat yang boleh keluar dan masuk dari dalam atau luar sel (selektif
permeable)

• Tersusun atas karbohidrat, protein dan lemakFluid Mosaic Model :

• 2 Lapis fosfolipid /Phospholipid bilayer.

• Protein.

• Nukleus. Nukleus (Inti sel)

• dibatasi oleh membran inti, mengandung benang-benang kromatin dan nukleolus(anak inti sel).

• Membran inti terdiri dari dua lapis dan mempunyai pori.

• Benang-benang kromatin akan memendek pd waktu proses pembelahan sel membentuk


kromosom.

• Fungsi Nukleus

• Mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom
berisi DNA yang mengatur sintesis protein.

• Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel.

• Menyimpan informasi genetik.

• Tempat terjadinya replikasi DNA

• Sitoplasma : sitosol dan organel-organel sel yaitu badan Golgi, retikulum endoplasma,
mitokondria, ribosom, lisosom, peroksisom dan sitoskeleton.

• Sitoplasma

• Cairan yang berada di luar inti.

• Terdiri atas air (90%) dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam organel sel (benda-
benda yang terdapat dalam sitoplasma).

• Organel dalam sitoplasma antara lain : retikulum endoplasma, ribosom, mitokondria,


lisosom, peroksisom, badan Golgi, sitoskeleton, sentriol.

Fungsi Sitoplasma

• Tempat penyimpanan jenis bahan reaksi kimia yang digunakan untuk metabolisme sel
 enzim, ion, gula, lemak dan protein.

• Tempat terjadinya metabolisme sitosolik.

• Fasilitator bagi organel tertentu agar dapat bergerak.

• Tempat proses pembentukan energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein dan
nukelotida.
• Menjamin berlangsungnya pertukaran zat, untuk menjaga berlangsungnya metabolisme
dengan baik.

• Sebagai tempat untuk sitoskeleton (jaringan filamen protein) yang membantu


mempertahankan bentuk dan konsistensi sel.

Protein membran sel fungsi spesifik

Protein Integral – transmembran

• Saluran/Pori.

• Transporter / pembawa ion.

• Reseptor.

Protein Perifer – permukaan membran

• Enzim : pada membran mitokondria, retikulum endoplasma, kloroplas.

• Glikokaliks pd bakteri- “sugar coating”

• Cell ID markers.

• Retikulum Endoplasma (RE) berupa saluran yg dibentuk oleh membran RE.

• Terdapat 2 macam RE yaitu :

• RE halus dan RE kasar.


Pada RE kasar terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein.

• RE halus tidak terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis lipid.

• RE juga sebagai tempat menyimpan ion Ca.

Ribosom

• Ribosom terdiri atas butiran2 nukleoprotein yang terdapat RNA,

berperan dalam sintesis protein.

• Ribosom ada yang menempel pada RE kasar dan ada yg terdapat bebas

dalam sitoplasma.

• Diameter sekitar 20 nm serta terdiri dari 65 % RNA ribosom (rRNA)

dan 35% protein ribosom ( Ribonukleoprotein/RNP).

Fungsi Ribosom : menerjemahkan mRNA untuk membentuk protein menggunakan Asam Amino yang
dibawa oleh tRNA pada proses Translasi.

Mitokondria
Memiliki membran luar dan dalam. Diantaranya terdapat ruang antar membran.

Membran dalam berlekuk-lekuk (krista), berfungsi untuk memperluas bidang permukaan agar
proses penyerapan 02 dan pembentukan energi lebih efektif.

Pada bagian membran dalam terdapat enzim ATP- sintase yang berfungsi sebagai tempat
sintesis ATP.

Fungsi mitokondria : tempat respirasi aerob.

Aparatus Golgi

berupa tumpukan kantung-kantung pipih, berfungsi sebagai tempat sintesis dari sekret (seperti getah
pencernaan, banyak ditemukan pada sel kelenjar), membentuk protein DNA/RNA, serta membentuk
dinding dan membran sel.

Lisosom

berupa butiran kecil/bundar, berisi enzim pencerna yg berfungsi dalam pencernaan intrasel.

Lisosom mengandung enzim hidrolitik untuk menguraikan/memecah molekul dan mencerna bakteri
yang masuk sel.

Peroksisom

Ukuran mirip lisosom, terdpt pd sel eukariot.

• Merupakan kantong kecil yang berisi enzim katalase dan oksidase.

• Fungsi katalase menguraikan peroksida (H2O2) yang merupakan sisa metabolisme yang bersifat
toksik menjadi air dan oksigen.

• Oksidase untuk mengoksidasi asam lemak rantai panjang menjadi lebih pendek lalu dibawa ke
mitokondria untuk oksidasi sempurna .

• Peroksisom banyak terdapat pada sel hati.

Sitoskeleton

Mikrotubulus : berupa silinder berongga yang memberi bentuk sel, membantu gerak organel
dan kromosom pada saat pembelahan sel. dan membentuk sentriol pada sel hewan. Silia dan
Flagela (alat bantu gerak) juga berisi mikrotubulus.

• Filamen intermediat : mendukung bentuk sel dan membuat organel tetap berada di tempatnya.

• Mikrofilamen : berupa batang tipis dari protein aktin, berfungsi untuk kontraksi otot.

• Protein Otot
• Aktin (Filamen tipis/thin filament )

• Myosin (Filamen tebal/ thick filament)


Struktur Filamen Tipis (Filamen Aktin)

• Tiap filamen tipis tersusun atas 2 filamen aktin (aktin F) saling terpilin membentuk spiral ganda,
tropomiosin dan troponin.

• Molekul aktin berbentuk bulat (aktin G), asimetris dan mengandung tempat perlekatan miosin
(miosin binding site).

• Tropomiosin berupa 2 benang berpilin ganda, terletak disisi luar antara benang aktin, fungsinya
menutup tempat perlekatan miosin pada saat otot relaksasi.

• Troponin merupakan kompleks 3 subunit: subunit T melekat erat pada tropomiosin, subunit C
berfungsi mengikat Ca2+ dan subunit I berfungsi menghambat interaksi antara aktin dan miosin.

Struktur Filamen Tebal (Filamen Miosin)

Filamen tebal terdiri dari molekul-molekul miosin, merupakan batang pipih tersusun atas dua
benang peptida saling berpilin, diujungnya terdapat 2 bulatan (bagian kepala), disebut jembatan
silang miosin (cross bridge).

Suatu mol miosin terdiri dari meromiosin ringan (bagian tangkai) dan meromiosin berat (bagian
leher dan kepala).

Pada bagian kepala mengandung enzim ATP-ase dan tempat perlekatan dengan aktin. ATP-ase
menghidrolisis ATP  ADP + Pi + Energi.

Pelepasan kepala miosin dari aktin juga memerlukan energi ATP. Bila tidak ada ATP baru, maka
kepala miosin tidak dapat terlepas dari aktin.

Kontraksi otot terjadi karena sliding filament tebal dan tipis

Energi kimia berasal dari hidrolisis ATP

Kontraksi diatur oleh ion Ca2+

Sumber energi otot berupa ATP berasal dari Kreatin fosfat, Glikolisis, oksidasi asam lemak,
glikogen dan asam amino tertentu yang mempunyai rantai gliserol.

 Metabolisme Energi Sel Otot

Pemecahan ATP oleh ATPase pada miosin menghasilkan energi untuk power stroke (tarikan
filamen tipis ke posisi dimana diikat). Pengikatan molekul ATP yang baru pada miosin
menyebabkan pelepasan jembatan silang dari filamen aktin pada akhir power stroke, sebagai
bagian dari siklus kontraksi otot.

• Transport aktif kalsium ke Retikulum Sarkoplasma selama relaksasi memerlukan ATP.

• ATP yang tersedia pada otot jumlahnya terbatas.

• Kreatin fosfat, merupakan energi simpanan otot, yaitu ATP yang mengandung fosfat berenergi
tinggi.
• Kekurangan kreatin fosfat menyebabkan pemecahan simpanan glikogen menjadi glukosa dan
glikolisis.

• Dalam kondisi aerob, oksidasi fosforilasi terjadi pada mitokondria otot.

Fungsi ATP

• Energi kontraksi otot

• Pompa Ca ke reticulum sarkoplasma saat relaksasi.

• Mempertahankan membran potensial (gradien ion Na/K)

Sintesis ATP

• Sintesis ATP pada otot dapat berasal dari proses glikolisis atau oksidasi asam lemak dan
kreatin fosfat.

• Glikolisis mengubah glukosa menjadi piruvat dan energi berupa ATP.

• Pada glikolisis anaerob piruvat diubah menjadi asam laktat oleh enzim laktat dehydrogenase.

Creatin fosfat/phosphocreatine/PCr

• Cadangan energi otot.

• Creatin disintesis oleh liver (arginin, glisin, metionin), dibawa ke sel ototfosforilasi oleh enzim
creatin kinase menjadi creatin fosfat.

• Disimpan sebagai buffer ATP.

Sintesis creatin

• Tahap 1 di ginjal, tahap 2 di liver.

• Ginjal : gugus guanidine arginin ditransfer ke glisin membentuk guanidine asetat.

• Liver : reaksi metilasi dari guanidine asetat membentuk creatin, dibantu koenzim S-
adenosylmetionin (SAM).

Metabolisme energi otot dalam keadaan anaerob

• Pada kondisi tidak adanya oksigen ( anaerob ), sumber energi untuk otot yaitu ATP yang berasal
dari :

- Creatin phosphate.

- Glikolisis anaerob.

• Hasil akhir akan terbentuk 2 molekul ATP dan asam laktat.

Sintesis Asam Laktat (C3H6O3)

Pembentukan asam laktat dalam glikolisis anaerob :


• Tanpa O2, asam piruvat diubah menjadi asam laktat.

• Bila aktivitas yang dilakukan sedang dan singkat, persediaan oksigen yang cukup akan
menghalangi penumpukan asam laktat.

• Asam laktat berdifusi ke luar dari otot dan dibawa ke hepar. Pada hepar, asam laktat
diubah menjadi piruvat oleh Laktat dehidrogenase. Selanjutnya piruvat diubah
menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis. Glukosa akan dibawa kembali ke otot
oleh darah sebagai substrat untuk glikolisis Siklus Cori.

Peristiwa fermentasi asam laktat pada otot manusia terjadi bila otot kekurangan oksigen, sementara
energi yang perlu dihasilkan cukup banyak.

• Energi yang terbentuk dari proses fermentasi asam laktat tersebut adalah sebanyak 2 ATP.

• Setelah otot berkontraksi, 1/5 bagian asam laktat dioksidasi menjadi H2O+CO2+ Energi. Energi
ini dipakai utk mengubah 4/5 bag asam laktat menjadi glikogen yg disimpan dalam otot.

Metabolisme energi otot dalam keadaan aerob

• Pada kondisi tidak adanya oksigen ( anaerob ), sumber energi untuk otot yaitu ATP yang berasal
dari :

- Glikolisis aerob.

- Siklus Kreb’s.

- Oksidasi fosforilasi.

- Rantai transport electron

Hasil akhir : 36 mol ATP

Metabolisme energi otot rangka

• Kontraksi otot membutuhkan banyak ATP.

• Cadangan ATP otot yang ada hanya dapat menyediakan kontraksi otot bbrp detik.

• Creatin fosfat berperan sebagai buffer ATP.

Metabolisme energi otot berdasarkan jenis serat otot :

• Serat otot merah ( serat otot tipe 1):

Energi berasal dari metabolisme aerob ( tergantung suplai O2); untuk

aktivitas otot yang lebih lama.

• Serat otot putih (serat otot tipe2):

energi berasal dari metabolisme anaerob (tanpa O2); untuk kontraksi

otot yg cepat dan kuat.


• Otot serat merah memiliki banyak myoglobin : afinitas terhadap O2 (dari haemoglobin) tinggi
dan mudah melepaskan O2 bila diperlukan.

• Sumber ATP untuk serat otot merah (tipe 1):

- Asam lemak –beta oksidasi.

- Siklus Kreb’s

- Rantai transport elektron

• Sarkoplasma banyak mengandung glikogen pada granula dekat pita I.

• Pelepasan glikogen / glikogenolisis diatur oleh fosforilasi glikogen otot melalui ion Ca 2+,
epinefrin dan AMP.

• Ca 2+ mengawali kontraksi dan mengaktifkan pembentukan energi melalui metabolisme.

**Mc Ardle disease---cacat gen untuk protein glikogen fosforilase

tubuh tidak bisa menguraikan glikogen nyeri otot, kram otot,

kelemahan otot dan urin warna merah anggur.

Sumber ATP pada olahragawan

• Pelari sprint (sprinter): menggunakan ATP yang berasal dari Creatin Phosphat & Gikolisis
anaerob.

• 4-5 detik pertama dengan creatin phosphate, selanjutnya glikolisis anaerob dengan
sumber glukosa dari glikogen otot.

• Pelari marathon menggunakan fosforilasi oksidatif.

• Sumber energi utama berasal dari glukosa dalam darah dan asam lemak bebas, sebagian
besar dari pemecahan triasilgliserol jaringan lemak yang distimulasi oleh epinefrin.

Otot polos

• Otot polos berada di dinding pembuluh darah dan usus, berbeda dg otot rangka, kontraksi
secara spontan.

• Ca 2+ mengaktifkan kontraksi otot polos tidak melalui troponin tetapi melalui ptotein kinase,
sehingga mengaktifkan myosin ATP-ase.

• Hormon epinefrin dan angiotensin II dapat mempengaruhi tonus vaskuler.

Anda mungkin juga menyukai