Anda di halaman 1dari 8

Profesionalisme pada Pendidikan dan Praktek Kedokteran

Kenapa sih kita harus belajar tentang profesionalisme pada pendidikan dan praktek
kedokteran? Berikut hal-hal yang mendasari kita untuk belajar tentang profesionalisme pada
pendidikan dan praktek kedokteran :
1. Proses seleksi mahasiswa kedokteran lebih banyak menekankan pada aspek akademik
tidak menekankan pada kompetensi prilaku.
2. Reward sistem
3. Masih banyaknya perilaku menyimpang seperti mencontek baik di dalam negeri
maupun diluar negeri ini disebabkan karena kebiasaan yang dilakukan waktu SMA
atau sebelumnya. Semua ini juga disebabkan karena sudah menjadi budaya yang
mengakar turun temurun.
Dewasa ini WHO telah menerapkan aturan dasar bagi semua profil lulusan kedokteran
untuk memenuhi tuntutan pasar (aplikasi di lapangan) yaitu dengan menerapkan aturan five star
doctor :
1. Care provider
Adalah penyedia layanan kesehatan yang mampu melayani kesehatan masyarakat
secara umum.
2. Decision maker
Adalah pembuat keputusan yang sesuai dengan kebijakan d level nstitusi masingmasing
3. Communicator
4. Communicaty leader
5. Manager
Fakta menunjukkan bahwa Masalah unprofessional behavior lebih sering ditemukan dari
pada masalah keterampilan klinis (Cohen, 2001).
Didalam pembelajaran ini terdapat beberapa pokok pembahasan :
1.
2.
3.
4.
5.

Profesi dan professional


Profesionalisme
Praktik kedokteran
Ancaman dan tantangan profesionalisme
Etika kedokteran dan profesionalisme

1. Profesi dan Profesional


1

Profesionalisme pada Pendidikan dan Praktek Kedokteran


Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah
profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari
pekerjaan lainnya. Profesi adalah kelompok yang mendeklarasikan secara
terbuka bahwa anggotanya akan berkerja dengan cara tertentu dan bahwa
kelompok atau masyarakatnya akan mengambil tindakan disiplin bagi
anggotanya yang tidak mengikuti cara yang telah ditentukan.
Ciri-ciri profesi :
1. PELATIHAN DG KOMPONEN INTELEKTUAL
2. MELAYANI BIDANG YANG PENTING
3. PERLU SERTIFIKAT DAN IJIN
4. BERORGANISASI PROFESI & ETIK PROFESI
5. OTONOMI KERJA:
a. SELF REGULATION
b. SELF GOVERNING
c. SELF DISCIPLINING
Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang
ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan
tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek. Orang yang mencintai
profesinya terpacu untuk terus mengembangkan kemampuan yg mendukung
profesinya. Orang menjalankan profesinya secara benar dan menurut etika
yang berlaku :
1. Menguasai ilmu secara mendalam
2. Mampu mengkonversi ilmu menjadi ketrampilan
3. Menjunjung tinggi etika dan integritas profesi
Menjadi seorang profesional adalah membuat janji untujanjinya untuk
kepentingan terbaik dari pasien-pasien. k pengharapan, memegang janji itu,
dan melaksanakan . ketrampilan dan kompetensi yang didapat melalui
pelatihan klinis yang giat, pendidikan teoritis yang berbasis riset, dan kode
etik perilaku.
Yang harus kita ingat dan fahami betul bahwa PEKERJAAN / PROFESI dan
PROFESIONAL terdapat beberapa perbedaan : PROFESI :

Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.


Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.

2. Profesionalisme
2

Profesionalisme pada Pendidikan dan Praktek Kedokteran


Dalam Kamus Besar Indonesia, profesionalisme mempunyai makna; mutu,
kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau yang
profesional. Profesionalisme merupakan sikap dari seorang profesional.
Artinya sebuah term yang menjelaskan bahwa setiap pekerjaan hendaklah
dikerjakan oleh seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidangnya atau
profesinya.
Elemen-elemen dari profesionalisme
1. Alturisme
Berani berkorban, mementingkan orang lain / bukan diri sendiri : sikap
profesional : suka membantu, problem solver, membuat keputusan secara
tepat, obyektif.
2. Accountability

ACCOUNTABILITY

diperlukan di berbagai tingkatan - untuk pasien individu , masyarakat dan profesi.


3.Excellence
memerlukan upaya sungguh-sungguh untuk melebihi harapan
normal dan membuat komitmen untuk belajar seumur hidup.
4. Duty
adalah penerimaan bebas dari komitmen untuk layanan .
5. Honour and Intergrity
adalah hal yang konsisten untuk standar tertinggi perilaku dan
penolakan untuk melanggar kode pribadi dan profesional.
6. Respect for others
Menghormati orang lain ( pasien dan keluarga mereka , dokter lain
dan rekan profesional seperti perawat , mahasiswa kedokteran ,
penduduk , subspesialisasi rekan , dan self ) adalah inti dari
humanisme ... "

ALTRUISM

HUMANISME

EXCELLENCE

PROFESIONALISM

ETHICAL & LEGAL UNDERSTANDING


COMMUNICATION SKILL
CLINICAL COMPETENCE
3

Profesionalisme pada Pendidikan dan Praktek Kedokteran


Terdapat 2 komponen utama dalam profesionalisme :
1. Conduct/perilaku
-. Empati
- Duty of care
2. Kompetensi/kecakapan
- Kognitif dan keteramplan
- fisik
Fokus profesionalisme juga terdapat pada tidak meletakkan kepentingan (financial) layanan
kesehatan diatas kepentingan pasien.

Profesinalisme
Kompetensi :

Sikap/perilaku :

1. Pengetahuan dan
skills
2. Fisik dan Pengolahan
mental

1. Empati
2. Duty of care
3. Tanggung jawab
sesama

Mengapa dokter harus professional ?? Salah satu alasannya adalah karena dokter sudah
mengatakan janji pada hal public melalui sumpah dokter. Ketika bersumpah kita sudah
membuat kontrak social dan ini menjadi tanggung jawab moral.
Komponen profesionalisme :
1. Etik
2. Disiplin
3. Hukum

Profesionalisme pada Pendidikan dan Praktek Kedokteran


3. Praktik Kedokteran
Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi
terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan.
Pengaturan praktik kedokteran bertujuan untuk:
a. memberikan perlindungan kepada pasien;
b. mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang diberikan oleh dokter
dan dokter gigi;
dan
c. memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi.
Karakteristik praktek kedokteran
1. Berdasarkan ilmu empiris
a. Probabilitas
b. Peluang bias dan unknown
c. Hubungan dokter-pasien berdasarkan upaya : kontrak terapaeutik
2. Perkembangan sangat cepat : Standar juga cepat berubah
3. Complex and tightly coupled system :
a. Akibat sosialisasi, teknologi dan interdependensi
b. Prone to accident

Kontrak Sosial

DOKTE
R

MASYARAK
AT

Pengakuan
atas:
Memberikan
- kemampuan
kemampuan
dokter
terbaik
Keuntungan
bagi
Profesio
- keberadaan
- Tanggung
nalisme
dokter
jawab moral masyarakat:
- Kontrol atas dokter
(market control)
- Terjaganya
hubungan baik
antara dokter dan
masyarakat.

Profesionalisme pada Pendidikan dan Praktek Kedokteran


Profesionalisme terdiri atas 3 pokok dasar :
1. Responsibility ethics
Adalah bagaiman kita bertanggung jawab atas diri kita terhadap kelayakan
lingkungan sekitar.
2. Accountability disciplines
Adalah bagaimana kita menilai anggota-anggota terkait
3. Liabilty
a. Disiplin Profesi :
Adalah Suatu perangkat pengaturan tentang sikap dan perilaku serta tindakan manusia
yang terwujud dari faktor-faktor intern manusia dan kaidah luar yang
memmpengaruhinya. Aturan-aturan dan/atau ketentuan penerapan keilmuan dalam
pelaksanaan, pelayanan yang harus diikuti oleh dr dan drg (PerKonsil 17/2006)
b. Hukum
Adalah sekumpulan norma atau kaidah yang memuat perintah/larangan yang jika
diabaikan/dilanggar dapat dikenakan sanksi.
Tanggung jawab profesionalisme :
a. Komitmen dalam kompetensi profesionalisme
b. Komitmen selalu jujur dengan pasien
c. Komitmen untuk selalu menjaga kenyamanan pasien
d. Komitmen untuk menjaga hubungan baik dengan pasien
e. Komitmen untuk selalu mengembangkan kualitas dalam pelayanan kesehatan
Didalam profesonalisme etika selalu tumpang tindih dengan norma dan hokum yang
berlaku. Dan profesionalisme juga memiliki berbagai ancaman :
a. Sistem pendidikan dokter yang mahal
b. Sistem pembayaran yang fee for service
c. Sistem pelayanan kedokteran yang for profit :komoditi ekonomi
d. Sistem liberasi pengadaan obat
e. Masyarakat yang semakin materealistik
f. Peraturan yang tidak lengkap

Tidak hanya itu, khususnya untuk kedokteran pun memilki ancaman :

Profesionalisme pada Pendidikan dan Praktek Kedokteran


1. Ketidakpercayaan masyarakat terjadi apabila masyarakat menilai bahwa profesi
kedokteran gagal melakukan swa-regulasi yang menjamin kompetensi, dan
meletakkan kepentingannya di atas kepentingan pasien
2. Atau bila kedokteran melindungi anggotanya yg tidak kompeten dan tidak etis atas
nama kolegialitas
Untuk itu diperlukan upaya-upaya dalam menghadapi ancaman tersebut :
a. Law reform
Memastikan professional medis kompeten, wenang, etis, dan sesuai standar
b. System reform
Keselamatan pasien, kepemerintahan klinik, manajemen resiko, alur klinkal,
system pembiayaan dll.
c. Attitude reform
Charter on medical professionalism, latihan keterampilan medis yang baik,
pendidikan etik dan humaniora, pendisiplinan.
Seorang dokter harus bisa :
a. Meminimalisirkan kesalahan atau jangan sampai berbuat kesalahan
b. Tidak boleh membuat kelalaian
c. Tak sesuai standar profesi
d. Tak sesuai S.O.P
Inilah yang disebut bottom line ethics dan tidak hanya ini seorang
professional harud mempunya juga rasa kepedulian kepada pasien dan profesi.

Kesimpulan :
Profesionalisme dari seorang dokter berarti suatu standart sikap, ketrampilan, dan
keilmuan yang harus dimiliki dokter untuk dapat dipakai dalam bekerja di masyarakat.

Profesionalisme pada Pendidikan dan Praktek Kedokteran


Profesionalisme dokter ditunjukkan dengan beberapa aspek yang harus dimiliki dengan
penghayatan sebagai bagian dari konsekuensi pekerjaannya atau profesinya sebagai
dokter. Aspek-aspek itu adalah :
a. aspek keilmuan atau disebut sebagai aspek disiplin
b. aspek etika
c. aspek hukum
Kepatuhan kepada Profesionalisme akan mencegah
malpraktik.

Anda mungkin juga menyukai