DALAM PRAKTEK
KEDOKTERAN
DR . H. YA N DRI N A L DI , M H. , M K M .
BAG I A N E T I KA KE DOK T ERA N U N SWAGATI
CI R E BON 2 0 1 9
Profesi dan Profesional
PROFESI
Istilah profesi berasal dari : Bahasa Latin “professio”, yang berarti pernyataan atau
janji. Bahasa Inggris “to profess”, yang berarti mengaku atau menyatakan.
PROFESIONAL
Orang yang dengan kebebasannya telah mengucapkan suatu janji kepada publik
untuk melayani masyarakat yang menginginkan suatu kebaikan tertentu.
Pengucapan janji tersebut dimaksudkan untuk memperoleh suatu kepercayaan
(trust) dari masyarakat.
Pengertian
Inti semua profesi melibatkan 2 elemen:
1) memiliki pengetahuan/kemampuan khusus yang tidak dimiliki masyarakat awam
2) komitmen untuk melayani
Kenyataan ini ciri yang membenarkan munculnya ilmu kedokteran sebagai
profesi
Dalam percakapan sehari-hari profesi pekerjaan (tetap) untuk memperoleh nafkah
baik legal maupun tidak
Dalam arti teknis, profesi dihubungkan dengan tingkat keahlian, berkarya dan hasil
karya yang bermutu tinggi yang sebanding dengan bayaran (imbalan) yang akan
diterima
Perbedaan profesi dengan pekerjaan
Perbedaan yang penting dan fundamental antara profesi dan
pekerjaan :
profesi mengandalkan keterampilan/keahlian khusus, dilaksanakan
sebagai pekerjaan utama dengan keterlibatan pribadi yang
mendalam
pengemban profesi orang yang mewujudkan pelayanan, bukan
mencari keuntungan untuk dirinya sendiri
Kriteria profesi
1. Meliputi jenis bidang tertentu (spesialisasi).
2. Berdasarkan keahlian atau ketrampilan khusus.
3. Bersifat tetap dan terus menerus
4. Lebih mendahulukan pelayanan daripada imbalan.
5. Bertanggung jawab terhadap dirisendiri dan masyarakat.
6. Terkelompok dalam suatu organisasi.
PROFESI KEDOKTERAN
SUATU PEKERJAAN KEDOKTERAN YANG DILAKSANAKAN
BERDASARKAN SUATU KEILMUAN, KOMPETENSI YANG
DIPEROLEH MELALUI PENDIDIKAN BERJENJANG DAN KODE ETIK
YANG BERSIFAT MELAYANI MASYARAKAT (UU PS 1 BUTIR 11 NO 29
TH 2004)
HAKIKAT PROFESI KEDOKTERAN ADALAH BISIKAN NURANI DAN
PANGGILAN JIWA UNTUK MENGABDIKAN DIRI PADA MANUSIA
BERLANDASKAN MORALITAS YASNG KENTAL, PRINSIP
KEJUJURAN, KEADILAN, EMPATI, KEIKHLASAN, KEPEDULIAN
SESAMA MANUSIA
SEORANG DOKTER HARUS MEMILIKI IQ, EQ DAN SQ YANG TINGGI
DAN SEIMBANG
Organisasi Dokter
ETIKA HUKUM
ATURAN
PENERAPAN ATURAN HUKUM
ETIKA KEDOK
(ETHICAL
CONDUCT)
PENGERTIAN DISIPLIN KEDOKTERAN
DISIPLIN DOKTER DAN DOKTER GIGI ADALAH ATURAN-ATURAN
DAN/ATAU KETENTUAN-KETENTUAN PENERAPAN KEILMUAN DALAM
PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN DI LINGKUP PENDIDIKAN,
PELATIHAN, PENELITIAN, DAN/ATAU PELAYANAN KESEHATAN
TERMASUK BAKTI SOSIAL YANG HARUS DIIKUTI OLEH DOKTER DAN
DOKTER GIGI
(PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 32 TAHUN
2015 TENTANG TATA CARA PENANGANAN KASUS DUGAAN
PELANGGARAN DISIPLIN DOKTER DAN DOKTER GIGI)
PELANGGARAN DISIPLIN KEDOKTERAN
PELANGGARAN DISIPLIN DOKTER DAN DOKTER GIGI ADALAH
PELANGGARAN ATURAN-ATURAN DAN/ATAU KETENTUAN-
KETENTUAN PENERAPAN KEILMUAN DALAM PELAKSANAAN PRAKTIK
KEDOKTERAN DI LINGKUP PENDIDIKAN, PELATIHAN, PENELITIAN,
DAN/ATAU PELAYANAN KESEHATAN TERMASUK BAKTI SOSIAL YANG
HARUS DIIKUTI OLEH DOKTER DAN DOKTER GIGI.
(PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 32 TAHUN
2015 TENTANG TATA CARA PENANGANAN KASUS DUGAAN
PELANGGARAN DISIPLIN DOKTER DAN DOKTER GIGI)
TUJUAN Penegakan Disiplin Dokter dan
Dokter Gigi
A. MELINDUNGI MASYARAKAT DARI TINDAKAN YANG
DILAKUKAN DOKTER DAN DOKTER GIGI YANG TIDAK
KOMPETEN;
B. MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN YANG
DIBERIKAN DOKTER DAN DOKTER GIGI; DAN
C. MENJAGA KEHORMATAN PROFESI KEDOKTERAN DAN
KEDOKTERAN GIGI.
Standar Dokter
•Pendidikan di FK
• Pendidikan dasar kurikulum standar
• Pendidikan spesialisasi & Subspesialisasi
•Pendidikan Lanjutan
• Mengikuti seminar
• Dik-lat
• Workshop
• CME Continuing Medical Education
Tanggung Jawab & Sikap Dokter
•Pelayanan Kedokteran
• Kompleks & berjenjang
• Pekerjaan yg harus dilakukan dengan penuh hati hati
• Berhubungan dengan manusia yang punya HAM
• Pasien sering dibawa terlambat
• Dokter multifungsi Banyak jabatan & Kerja overload.
Aspek Hukum Malpraktek
•Menahan-nahan pasien
•Membuka rahasia kedokteran tanpa hak
•Aborsi illegal
•Euthanasia (Mempercepat kematian pasien)
•Memberikan keterangan palsu
•Melakukan praktek tanpa izin
Neglicence
DR DISIPLIN
MKDKI
DRG
PERADILAN PIDANA
SENGKETA HUKUM
PERADILAN PERDATA
PERADILAN TUN