Anda di halaman 1dari 48

CRITICAL APPRAISAL

KEPANITRAAN ILMU GERIATRI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNTAR
Combine effects of functionally-oriented
exercise regimens and nutritional
supplementation on both the
institutionalized and free-living frail
elderly (double-blind, randomized
clinical trial)
PENDAHULUAN
Usia harapan hidup manusia  meningkat dalam beberapa dekade
terakhir  berkaitan dengan penurunan kapabilitas fungsional 
berdampak pada masalah psikologis serta mortalitas pada lansia
tersebut.

Faktor lain yang memperberat keadaan lansia  adanya penyakit kronis


yang menyertai dan intake nutrisi yang inadekuat  sindrom geriatric
terbanyak pada pasien usia lanjut yang dirawat (42,6%).

Kriteria diagnosis sindrom frailty menurut The Frailty Task Force dari
American Geriatric Society adalah bila terdapat tiga dari lima gejala
berikut:
• penurunan berat badan yang tidak diinginkan (4-5 kg dalam 1 tahun)
• kelelahan yang disadari sendiri
• kelemahan (kekuatan genggam tangan pada tangan dominan)
• kecepatan berjalan yang kurang
• penurunan aktivitas fisik (< 20% dari pengeluaran kalori.
PENDAHULUAN
Prevalensi frailty di dunia 7% pada usia lanjut di masyarakat
berusia 65 tahun ke atas  mencapai 30% pada usia lanjut 80 tahun
atau lebih.

Frailty dipertimbangkan sebagai proses berkelanjutan dari robustness


 ke kondisi pre-frail hingga kondisi frail.

Di Indonesia, berdasarkan studi multisenter di klinik geriatrik


beberapa rumah sakit di Jakarta, Malang, Surabaya, Bali, dan
Bandung  didapatkan 61,6% lansia pre-frail dan 25,2% adalah frail.

Tatalaksana defisiensi fungsional  melalui program olahraga yang


terstruktur dan komprehensif serta dikombinasi dengan asupan
nutrisi yang adekuat
GAMBARAN UMUM PENELITIAN

Jurnal yang ditelaah studi eksperimental jenis randomized clinical


trial  membandingkan apakah terdapat perubahan pada kapasitas
fungsional (kekuatan otot, kemampuan berjalan, dan keseimbangan)
 jika diberikan regimen olahraga yang komprehensif, functionally
oreiented, ditambah dengan suplementasi nutrisi pada lansia yang
frail.

Sebanyak 80 subjek dibagi menjadi 4 kelompok dengan sistem


randomisasi terkomputerisasi
GAMBARAN UMUM PENELITIAN
Kualitas metodelogi penelitian ini adalah baik, karena

• Karakteristik subjek/baseline data pada keempat kelompok sebelum


penelitian adalah hampir sama pada semua indikator, yang ditunjukkan
dengan nilai signifikansi tidak bermakna

• Rumus perhitungan besar sampel tidak dituliskan oleh peneliti, namun


dinyatakan jika dibutuhkan 22-23 subjek pada masing masing kelompok
dengan mempertimbangkan nilai power 90%, dan signifikansi 0,05

• Peneliti menjelaskan alasan adanya subjek yang Drop Out (DO), beserta
alasannya, walaupun kurang detail (hanya dijelaskan mundur atas
permintaan sendiri), dan tidak ikut dimasukkan dalam analisis penelitian

• Dilakukan randomisasi yang merata kepada keempat kelompok penelitian


dengan system komputerisasi, yang dapat menyinkirkan factor perancu
dan bias
GAMBARAN UMUM PENELITIAN
• Dilakukan blinding kepada subjek, staf perawat, fisioterapis, dan petugas
analisis peneltiian. Hal ini menghindari terjadinya resiko bias

• Intervensi yang diberikan menggunakan instumen yang jelas dan


terstandarisasi, serta dijelaskan dengan detail oleh peneliti

• Terdapat perlakuan yang sama kepada kelompok pemberian


suplementasi nutrisi dan placebo, dalam hal bentuk, volume, warna, dan
rasa. Sehingga menghindari bias

• Terdapat pengawasan yang berkala dan objektif yang dilakukan oleh staf
perwat, yaitu 5 kali/minggu dalam bentuk CRF (Case Record Form)

• Outcome yang dimasukkan oleh peneliti dijabarkan dengan jelas dan


gamblang, menggunakan instrument yang valid dan tersandarisasi.
Meskipun ada beberapa outcome (terutama keseimbangan dan
kemampuan berjalan) yang tidak dijelaskan cara pengukurannya
PENILAIAN VALIDITAS/KESAHIHAN

Desain studi  randomized controlled trial, double blind, placebo


terkontrol, dan diadakan selama 7 minggu.

Subjek penelitian  didapatkan dari fasilitas panti jompo, pasien dari


Univerity Clinic Geriatric Ward, dan subjek yang tinggal mandiri.

Didapatkan 301 partisipan .yang bersedia, kemudian diambil 91 subjek


sesuai dengan kriteria eksklusi.
PENILAIAN VALIDITAS/KESAHIHAN
Dari 91 subjek tersebut, dibagi menjadi 4 kelompok dengan sistem
randomisasi :
• Grup I : Progressive resistance exercise (PRE) + Functionally-
oriented exercise (FOE) + suplementasi nutrisi  22 subjek (3 Drop
Out, tersisa 19 subjek)
• Grup II : Progressive resistance exercise (PRE) + Functionally-
oriented exercise (FOE) + suplementasi placebo  23 subjek (2
Drop Out, tersisa 21 subjek)
• Grup III : Standard Exercise (SE) + Functionally-oriented exercise
(FOE) + suplementasi nutrisi  23 subjek (4 Drop Out, tersisa 19
subjek) .
• Grup IV : Standard Exercise (SE) + Functionally-oriented exercise
(FOE) + suplementasi placebo  23 subjek (2 Drop Out, tersisa 21
subjek)
Total adalah 80 subjek (38 dari panti jompo dan 42 yang tinggal
mandiri). Alasan subjek yang DO adalah 10 karena keinginan sendiri,
dan 1 karena kejadian serius akibat regimen olahraga
PENILAIAN VALIDITAS/KESAHIHAN
Double blinding  dilakukan pada pemberian suplementasi nutrisi dan
plasebo untuk subjek dan staf perawat.

Regimen olahraga disupervisi oleh fisioterapis yang independen  tanpa


mengetahui tujuan dari olahraga tersebut  mereka tidak berkomunikasi
satu sama lain.

Semua staf perawat dan fisioterapis telah menjalani training Good Clinical
Practice.

Studi telah disahkan oleh Independent Ethic Committee (The M Sklodowska-


.
Curie Centre of Oncology, Krakow) sesuai dengan deklarasi Helsinki tahun
1964. Inform consent juga dimintakan pada setiap subjek.

Randomisasi yang dilakukan dengan sistem komputerisasi agar baseline


data menjadi merata
PENILAIAN VALIDITAS/KESAHIHAN
Intervensi yang diberikan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Regimen olahraga

Semua regimen didesain oleh peneliti bertujuan untuk memperbaiki


kapabilitas subjek yang sudah rapuh/frail  dg cara meningkatan
kemampuan mereka dalam hal keseimbangan, mobilitas, dan kekuatan
otot  didesain dalam bentuk yang simple dan mudah (seperti pedal
exercise, ball cushion, elastic resistance band, dan household furniture)
 efektif untuk diterapkan pada
. gaya hidup yang sedentary (tidak jauh
berbeda dengan rutinitas sehari-harinya).
PENILAIAN VALIDITAS/KESAHIHAN
2. Sesi olahraga terstruktur

Setiap latihan didesain untuk berlangsung selama 45 menit, 5 kali


semiggu (kecuali weekend)  dibagi menjadi : 5 menit pemanasan, 20
menit functional-oriented exercise (FOE), dan 20 menit long standard
exercise (SE) atau progressive resistance exercise (PRE)

• FOE  dialokasikan pada semua grup  memberikan efek benefit


(seperti stimulasi keseimbangan, memperbaiki postur pada posisi
yang aman, dan meningkatan kemampuan berjalan)  terdiri dari 3
.
seri olahraga untuk stabilisasi keseimbangan dari duduk di kursi ke
posisi berdiri tegak, kemudian diikuti latihan multi-sensori (dengan
bantuan ball cushion).
PENILAIAN VALIDITAS/KESAHIHAN
• SE  terdiri dari 10 latihan simple (dari posisi duduk ke berdiri),
kemudian diikuti dengan latihan pedal exercise untuk aktivasi
ekstremitas bawah

• PRE -> teridiri atas 4 series latihan resistens dengan bantuan elastik
band resistive terstandarisasi  terdiri atas 3x10 penarikan band
pada tiap kelompok otot (fleksi dan ekstensi lutut kanan dan kiri, felsi
dan ekstensi panggul kanan dan kiri)

.
Elastik band resistive yang sudah dikalibrasi  (Thera-BandR colour-
coding system) dialokasikan sesuai dengan kemampuan subjek 
Kode warna kuning (50 cm stretch, 2 kali lipatan band setara dengan
20 N) dan merah (50 cm stretch, 2 kali lipatan band setara dengan 30
N).
PENILAIAN VALIDITAS/KESAHIHAN
3. Suplementasi Nutrisi  NUTRIDRINKR, rasa strawberry  diberikan
1 kali sehari selama 7 minggu,  erdiri atas 300 kkali setiap 200 ml
(terdiri atas 49% karbohidrat, 35% lipid, 16% protein, 25% mineral an
vitamin) compliance dipastikan oleh perawat yang sudah terlatih 
kemudian didokumentasikan dalam CRF/Case Report Form.

4. Suplementasi Plasebo  suplementasi dengan volume yang sama


dari NUTRIDRINK (kalori 41 kcal), dengan pemanis buatan, rasa
strawberry, bentuk cairan, terdiri atas : 97,5% karbohidrat, 1% lipid, dan
1,5% protein (VitadrinkR oleh. Habiron).

Baik suplementasi nutrisi dan placebo ditempatkan pada container yang


tidak diberi tanda, dan juga tidak diketahui oleh staff perawat.
PENILAIAN VALIDITAS/KESAHIHAN
kriteri inklusi yang dinyatakan dalam penelitian, diantaranya sebagai berikut :
• Umur diantara 60-95 tahun
• Berat badan (overweight dalam range 20%)
• Indeks massa tubuh > 19
• Keseimbangan individual (skor > 21 berdasarkan skor Berg Balance
Scale/BBS)
• Tidak ada kontraindikasi dalam penelitian (tidak sedang dalam pengobatan
untuk masalah keseimbangan dan koordinasi)

Kriteria eksklusi yang dimasukkan dalam penelitian adalah sebagai berikut :


• Penyakit kanker stadium lanjut yang membuat penelitian tidak dapat dilakukan
• Riwayat operasi daerah abdomen beberapa bulan sebelum penelitian
dilaksanakan .
• Penyakit saluran cerna akut
• Pankreatitis akut atau diabetes
• Adanya fraktur (dalam 1 tahun terakhir)
• Adannya insidens serebrovaskular yang mengganggu fungsi fisik sehingga
intervensi penelitian tidak dapat dilakukan (missal hemiplegia yang membuat
kekakuan pada lutut)
PENILAIAN VALIDITAS/KESAHIHAN
Data yang dikur adalah :

• Fungsi Fisik  melalui test Berg Balance Scale (BBS), Six-Minute


Walk Test (6 MW) dan Tes Tinetti’s Performance Oriented Mobility
Assessment (POMA). Tidak dijelaskan bagaiman cara tes dikerjakan
kepada partisipan.

• Kekuatan otot menggunakan dynamometer HOGGAN MicroFET2


 Beban/band (TheraBandR) disesuaikan dengan masing masing
subjek  dilakukan pengukuran dan dokumentasi sebanyak 3 kali
pada 4 posisi ektremitas bawah yang berbeda  Pemeriksaan
dilakukan sebelum regimen. olahraga dimulai dan setelah regimen
selesai  Semua pengukuran dilakukan oleh fisioterapis yang sama
PENILAIAN VALIDITAS/KESAHIHAN
• Mini Nutritional Assesment (MNA)  dilakukan sebelum protocol
studi dimulai kepada semua subjek, tidak dijelaskan oleh siapa
pemeriksaan dilaksanakan

• Intake nutrisi  diukur melalui wawancara oleh nutrisionist untuk


merekam intake kalori dalam 7 hari terakhir dan sepanjang penelitian
Semua data kemudian didokumentasikan dalam bentuk Case
Report Form (CRF)  Semua data dianalisis oleh nutrisionist yang
sama, menggunakan aplikasi MS EXCEL, yang didesain khusus oleh
ahli IT.
.
PENILAIAN VALIDITAS/KESAHIHAN
Metode analisis penelitian ini adalah sebagai berikut :

• Perhitungan sampel dibutuhkan sebanya 22-23 subjek untuk


mendapatkan kekuatan 90%, dan level kepentingan p<0,05
• T-test  untuk analisis perbedaan antar kelompok studi pertama dan
kedua
• Paired-Sample-Comparison  untuk menentukan efektifitas actual
dari regimen yang diberikan
• ANOVA I dan Metode Bonferroni  untuk membandingkan hasil dari
tiap kelompok
• Non-parametrik Wilcoxon test  untuk membandingkan variable
yang berpasangan .
• Signifikansi statistic ditetapkan pada p<0,05
• Semua data dianalisis dengan STATGRAPHICS Plus v. 5.0 untuk
WindowsR software
PENILAIAN KEPENTINGAN/IMPORTANCE
Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut

• Tidak terdapat perbedaan dalam data baseline pada permulaan


studi pada setiap kelompok

• Terdapat perbedaan bermakna pada kekuatan otot di semua


kelompok gerakan, antara grup I dan grup II dibandingkan dengan
Grup III dan IV, p< 0,05. Tetapi peningkatan tersebut tidak
berkorelasi dengan kemampuan berjalan
PRE merupakan regimen yang dapat meningkatakan kekuatan otot,
dengan atau tanpa suplementasi nutrisi

• Perbaikan mobilitas tertinggi pada Grup III dengan skor Tinneti dan
6-MW (13,1 ± 3,3 pada skor Tinetti-Balance, p=0,01; dan 299±110
pada skor 6 MW test, p=0,002))
PENILAIAN KEPENTINGAN/IMPORTANCE

• Terdapat perbaikan yang signifikan dalam mobilitas (dengan 6 MW


test) hpada grup yang diberikan regimen SE setelah 7 minggu (Grup
III 36,4 ± 55,1, p=0,009 ; Grup IV 35,7 ± 58,9, p=0,01)

• Terdapat perbaikan yang signifikan dalam perbaikan otot kaki pada


kelompok yang diberikan regimen PRE (Grup I dan Grup II) setelah
7 minggu, rerata 3,5-6,6 N/otot, p<0,05

• Terdapat peningkatan berat badan yang signifikan pada grup III,


dengan rerata 1,72 kg dalam 7 minggu, p=0,01
PENILAIAN APPLICABILITY/KEMAMPUAN
TERAPAN
Penelitian ini melihat  ad/tdk perubahan pada kapasitas fungsional
(kekuatan otot, kemampuan berjalan, dan keseimbangan) jika diberikan
regimen olahraga yang komprehensif, functionally oreiented, ditambah
dengan suplementasi nutrisi pada lansia yang frail.

Di Indonesia  bukan merupakan hal yang baru  sudah dijalankan


untuk penatalaksaan komprehensif pada pasien geriatri  dianjurkan
untuk dilakukan aktivitas fisik pada lansia  dapat meningkatkan
massa dan fungsi otot

Resistance training  bentuk latihan yang paling efektif untuk


mencegah sarkopenia dan dapat ditoleransi dengan baik pada orang
tua  dilakukan selama 30 menit setiap sesi, 2 kali seminggu.

Selain itu diperlukan asupan protein yang adekuat  Kedua intervensi


tersebut harus berjalan beriringan
PENILAIAN APPLICABILITY/KEMAMPUAN
TERAPAN

Subjek yang diteliti dalam penelitian lansia frail yang berasal dari panti
jompo dan yang hidup mandiri  menyerupai keadaan lansia di
Indonesia  karena compliance lansia biasanya akan lebih baik jika
dilakukan di panti jompo dan sekitar 25,2% lansia Indonesia mengalami
frail.

Hasil penelitian adalah signifikan/bermakna dan penting.

Angka drop out 12%  maka penelitian ini dapat diterapkan pada
sampel terpilih di Indonesia (batas toleransi 10-20%).

.
PENILAIAN APPLICABILITY/KEMAMPUAN
TERAPAN

Metode pengambilan subjek dengan sistem randomisasi


terkomputerisasi dan double blinding  menunjukan dapat
diterapkannya penelitian tersebut pada populasi terjangkau  karena
variable perancu dan resiko bias dapat disingkirkan.

Generabilitas jurnal  dapat diterima dan diterapkan di Indonesia 


karena aktvitas fisik dan pemberian suplementasi nutris tersebut
merupakan hal yang lazim di masyarakat Indonesia pada umumnya,
termasuk kelompok lansia.
KETERBATASAN PENELITIAN
• Peneliti tidak menjelaskan kriteria frailty apa yang digunakan dalam inkulsi
subjek, padahal target penelitian adalah lansia yang frail/rapuh

• Tidak dimasukkan angka Odds Ratio, atau parameter lainnya, sehingga


korelasi intervensi dan outcome tidak dapat dinilai

• Waktu penelitian termasuk pendek (hanya 7 minggu), sedangkan rata


penelitian pendahulunya melalukan penelitian di atas 10 minggu

• Jumlah subjek penelitian termasuk sedikit (hanya 80 subjek), dan patut


dipertanyakan apakah hasil dapat diterapkan pada masyarakat secara
umum

• Adanya ketidaksesuaian antara


. rekomendasi pemberian nutrisi NUTRICIA
(1-3 serving/hari) dengan penelitian actual (hanya 1 serving), sehingga
membuat suplementasi nutrisi menjadi tidak terlalu berkmakna dalam
hasil penelitian
KEKUATAN PENELITIAN
• Karakteristik subjek/baseline data pada keempat kelompok sebelum penelitian
adalah hampir sama dengan system randomisasi terkomputerisasi

• Peneliti menjelaskan alasan adanya subjek yang Drop Out (DO), beserta
alasannya, walaupun kurang detail (hanya dijelaskan mundur atas permintaan
sendiri), dan tidak ikut dimasukkan dalam analisis penelitian

• Dilakukan blinding kepada subjek, staf perawat, fisioterapis, dan petugas


analisis peneltiian. Hal ini menghindari terjadinya resiko bias

• Intervensi dan outcome yang diberikan menggunakan instumen yang jelas dan
terstandarisasi, serta dijelaskan dengan detail oleh peneliti

• Terdapat perlakuan yang sama kepada kelompok pemberian suplementasi


nutrisi dan placebo, dalam hal
. bentuk, volume, warna, dan rasa.

• Terdapat pengawasan yang berkala dan objektif yang dilakukan oleh staf
perwat, yaitu 5 kali/minggu dalam bentuk CRF (Case Record Form)
PERBANDINGAN DENGAN PENELITIAN LAIN
• Penelitian oleh Buchner et al  menyatakan bahwa frailty
merupakan keadaan penurunan fungsi fisik dan terkait dengan
kemungkinan disabilitas, dimana penurunan aktivitas dan diet yang
inadekuat menjadi kontribusi utama. Sehingga dibutuhkan perbaikan
pada mobilitas, kekuatan otot, dan status nutrisi

• Penelitian oleh Skelton et al  menyatakan bahwa perbaikan pada


kekuatan saja tidak cukup untuk memperbaiki kemampuan fisik
lansia yang sudah turun kapabilitasnya

• Penelitian oleh Rosendah et al  menyatakan bahwa perbaikan


pada fungsi fisik membutuhkan aktivitas intensitas tinggi (HIFE) dan
kesadaran diri yang tinggi pada lansia yang frail tersebut. Namun
indikator perbaikan dalam jarak berjalan yang panjang (seperti test 6
MW), bukan merupakan marker yang penting dalam perbaikan
kapasitas fungsional
PERBANDINGAN DENGAN PENELITIAN LAIN
• Penelitian oleh Bunout et al  menyatakan bahwa tidak terdapat
perubahan pada kemampuan berjalan dengan exercise resistance
training selama 18 bulan

• Penelitian oleh Sulivan et al  menyatakan bahwa regimen PRE


dapat menurunkan kebutuhan pada alat bantu jalan, dan lebih
difokuskan pada kemampuan ekstensi kaki

• Penelitian oleh Fiatarone et al  menyatakan bahwa terdapat


peningkatan kekuatan pada otot yang diberikan PRE dan
suplementasi nutrisi selama 10 minggu

• Penelitan oleh Bonnefoy et al  menyatakan bahwa kombinasi


suplementasi nutrisi dan olahraga terstruktur merupakan modalitas
terapetik yang dapat dilakukan untuk lansia yang frail (50-60%
keberhasilan)
PERBANDINGAN DENGAN PENELITIAN LAIN

• Penelitian oleh Bunout et al  menyatakan bahwa hanya terapat


tingkat keberhasilan yang rendah dalam pemberian PRE dan
suplementasi nutrisi, sehingga intervensi tersebut menjadi diragukan

• Pendapat dari Paul L et al  menyatakan bahwa kekuatan otot


yang telah didapatkan dapat hilang jika PRE dihentikan, tetapi
adaptasi tubuh yang didapatkan dapat bertahan

• Penelitian oleh De Vrende et al  menyatakan bahwa functional


task exercise (FOE) lebih superior dibanding tipe resistance untuk
mempertahankan posisi berdiri lebih panjang pada lansia, dan lebih
efektif untuk jangka panjang. Dan dapat dijadikan sebagai tata
laksana primer
KESIMPULAN
jurnal ini termasuk jurnal baik  karena metodelogi penelitian yang
valid, pengambilan subjek yang jelas, instrumen penelitian yang jelas
dan valid.

Penelitian menunjukkan  bahwa olahraga yang komprehensif,


itensitas tinggi (FOA, PER)  dikombinasi dengan suplementasi
nutrisi dengan volume adekuat  dapat memperbaiki status
fungsional pada lansia yang frail (terutama kemampuan berjalan,
kekuatan otot, keseimbangan, serta penurunan kebutuhan alat bantu
jalan).

Hasil penelitian adalah signifikan dan penting.

Generabilitas penelitian dapat diterima secara umum di Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

1.Setiati S, Aryana S, Seto E, Sunarti S, Widajanti N, Dwipa L, et al. Frailty Status and
Its Associated Factors Among Indonesian Elderly People. Inovation in Aging.
2017:1;386

2.Setiati S. Geriatric Medicine, Sarkopenia, Frailty, dan Kualitas Hidup Pasien Usia
Lanjut : Tantangan Masa Depan Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan Kedokteran di
Indonesia. Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas Indonesia. December
2013:1(3);234-241
PICO

Patients/Population
• Lansia frail dengan usia 60-95 tahun

Intervention
• Pemberian intervensi PER dan suplementasi nutrisi

Comparison
• Pemberian intervensi Standard Exercise dan suplementasi plasebo

Outcome
• Perubahan pada kapasitas fungsional (kekuatan otot, kemampuan berjalan
dan keseimbangan)
CHECK LIST UMUM STRUKTUR
DAN ISI MAKALAH (Sudigdo, 2014)

No Kriteria Ya (Ya)
Tidak ada (Tidak)
TR (Tidak relevan)
Judul Makalah
1 Tidak terlalu panjang atau terlalu pendek Ya
2 Menggambarkan isi utama penelitian Ya

3 Cukup menarik Ya

4 Tanpa singkatan, selain yang baku Ya


Pengarang dan Institusi
5 Nama-nama dituliskan sesuai dengan aturan jurnal Ya
No Kriteria Ya (Ya) / Tdk (Tidak) / TR
Abstrak
6 Abstrak satu paragraf atau terstruktur Ya
7 Mencakup komponen IMRAD Ya
8 Secara keseluruhan informatif Ya
9 Tanpa singkatan, selain yang baku Ya
10 <250 kata Ya
Pendahuluan
11 Ringkas, terdiri atas 2-3 paragraf Ya

12 Paragraf I mengemukakan alasan dilakukan Ya


penelitian
13 Paragraf berikut menyatakan hipotesis atau Ya
tujuan penelitian
14 Didukung oleh pustaka yang relevan Ya
15 <1 halaman Ya
No Kriteria Ya (Ya) / Tdk (Tidak) / TR

Metode
16 Disebutkan desain, tempat dan waktu penelitian Ya

17 Disebutkan populasi sumber Ya


18 Dijelaskan kriteria inklusi dan eksklusi Ya
19 Disebutkan cara pemilihan subyek (teknik sampling) Ya

20 Disebutkan perkiraan besar sampel dan alasannya Ya

21 Besar sampel dihitung dengan rumus yang sesuai TR

22 Komponen-komponen rumus besar sampel dan alasannya Ya

23 Observasi, pengukuran, serta intervensi dirinci sehingga Ya


orang lain dapat mengulanginya
24 Ditulis rujukan bila teknik pengukuran tidak dirinci Tidak

25 Pengukuran dilakukan secara tersamar Ya

26 Dilakukan uji keandalan pengukuran (kappa) Tidak


No Kriteria Ya (Ya) / Tdk
(Tidak), / TR
Metode
27 Definisi istilah dan variabel penting dikemukakan Ya
28 Ethical clearance diperoleh Ya
29 Persetujuan subyek diperoleh Ya
30 Disebut rencana analisis, batas kemaknaan dan power Ya
penelitian
31 Disebutkan program komputer yang dipakai Ya
Hasil
32 Disertakan tabel karakteristik subyek penelitian Ya
33 Karakteristik subyek sebelum intervensi dideskripsikan Ya
34 Dilakukan uji hipotesis untuk kesetaraan pra-intervensi Tidak

35 Disebutkan jumlah subyek yang diteliti Ya


36 Dijelaskan subyek yang drop out dengan alasannya Ya
No Kriteria Ya (Ya) / Tdk (Tidak), / TR

Hasil
37 Ketepatan numerik dinyatakan dengan benar Ya
38 Penulisan tabel dilakukan dengan tepat Ya
39 Tabel dan ilustrasi informatif dan memang diperlukan Ya

40 Tidak semua hasil di dalam tabel disebutkan pada naskah Ya

41 Semua outcome yang penting disebutkan dalam hasil Ya

42 Subyek yang drop out diikutkan dalam analisis Tidak


43 Analisis dilakukan dengan uji yang sesuai Ya
44 Ditulis hasil uji statistika, degree of freedom, & nilai p TR (Hanya nilai p)

45 Tidak dilakukan analisis yang semula tidak direncanakan Ya

46 Disertakan interval kepercayaan Tidak


47 Dalam hasil tidak disertakan komentar atau pendapat Ya
No Kriteria Ya (Ya) / Tdk (Tidak), /
TR
DISKUSI
48 Semua hal yang relevan dibahas Ya
49 Tidak sering diulang hal yang dikemukakan pada hasil Ya

50 Dibahas keterbatasan penelitian dan dampaknya terhadap hasil Ya

51 Disebut penyimpangan protokol dan dampaknya terhadap hasil Ya

52 Diskusi dihubungkan dengan pertanyaan penelitian Ya


53 Dibahas hubungan antara hasil dengan teori / penelitian terdahulu Ya

54 Dibahas hubungan antara hasil dengan praktek klinis Ya


55 Efek samping dikemukakan dan dibahas Ya (Peningkatan BB)
56 Disebutkan hasil tambahan selama observasi Tidak
57 Hasil tambahan tersebut tidak dianalisis secara statistika Tidak

58 Disertakan simpulan utama penelitian Ya


No Kriteria Ya (Ya) / Tdk (Tidak),
/ TR
DISKUSI
59 Simpulan didasarkan pada data penelitian Ya
60 Simpulan tersebut sahih Ya
61 Disebutkan generalisasi hasil penelitian Ya
62 Disertakan saran penelitian selanjutnya Ya
UCAPAN TERIMA KASIH
63 Ucapan terima kasih ditujukan kepada orang yang tepat Ya

64 Ucapan terima kasih dinyatakan secara wajar Ya


DAFTAR PUSTAKA
65 Daftar pustaka disusun sesuai dengan aturan jurnal Ya

66 Kesesuaian sitasi pada naskah dan daftar pustaka Ya


No Kriteria Ya (Ya) / Tdk (Tidak), / TR

LAIN-LAIN
67 Bahasa yang baik dan benar, enak dibaca, Ya
informatif dan efektif
68 Makalah ditulis dengan ejaan yang taat azas Ya
CHECKLIST OXFORD
1a. R- Was the assignment of patients to treatments randomised?
What is best? Where do I find the information?
Centralised computer randomisation is ideal The Methods should tell you how patients
and often used in multi-centred trials. were allocated to groups and whether or not
Smaller trials may use an independent randomisation was concealed.
person (e.g, the hospital pharmacy) to
“police” the randomization.

This paper: Yes √ No  Unclear 


Comment: Subjek penelitian didapatkan dari fasilitas panti jompo, pasien dari Univerity Clinic
Geriatric Ward, dan subjek yang tinggal mandiri. Didapatkan 301 partisipan yang bersedia,
kemudian diambil 91 subjek sesuai dengan kriteria eksklusi. Dari 91 subjek tersebut, dibagi
menjadi 4 kelompok dengan sistem randomisasi
Studi telah disahkan oleh Independent Ethic Committee (The M Sklodowska-Curie Centre of
Oncology, Krakow
CHECKLIST OXFORD
1b. R- Were the groups similar at the start of the trial?
What is best? Where do I find the information?
If the randomisation process worked (that is, The Results should have a table of "Baseline
achieved comparable groups) the groups should be Characteristics" comparing the randomized
similar. The more similar the groups the better it is. groups on a number of variables that could
There should be some indication of whether affect the outcome (ie. age, risk factors etc). If
differences between groups are statistically not, there may be a description of group
significant (ie. p values). similarity in the first paragraphs of the Results
section.

This paper: Yes √ No  Unclear 


Comment: Kriteria subjek pada kedua kelompok seragam dari semua indikator baseline
CHECKLIST OXFORD
2a. A – Aside from the allocated treatment, were groups treated equally?
What is best? Where do I find the information?
Apart from the intervention the Look in the Methods section for the
patients in the different groups should follow-up schedule, and permitted
be treated the same, eg., additional additional treatments, etc and in
treatments or tests. Results for actual use.
This paper: Yes √ No  Unclear 
Comment: Dijelaskan dengan jelas oleh peneliti bagaimana keempat kelompok
akan diberikan intervensi.
CHECKLIST OXFORD
2b. A – Were all patients who entered the trial accounted for? – and were they analysed in
the groups to which they were randomised?
What is best? Where do I find the information?
Losses to follow-up should be minimal – The Results section should say how many
preferably less than 20%. However, if few patients were randomised (eg., Baseline
patients have the outcome of interest, then Characteristics table) and how many patients
even small losses to follow-up can bias the were actually included in the analysis. You will
results. Patients should also be analysed in need to read the results section to clarify the
the groups to which they were randomised – number and reason for losses to follow-up.
‘intention-to-treat analysis’.

This paper: Yes √ No  Unclear 

Comment: Total adalah 80 subjek setelah 7 minggu (38 dari panti jompo dan 42 yang tinggal
mandiri). Alasan subjek yang DO adalah 10 karena keinginan sendiri, dan 1 karena kejadian serius
akibat regimen olahraga
CHECKLIST OXFORD
3. M - Were measures objective or were the patients and clinicians kept “blind” to which
treatment was being received?
What is best? Where do I find the information?
It is ideal if the study is ‘double-blinded’ – First, look in the Methods section to see if
that is, both patients and investigators are there is some mention of masking of
unaware of treatment allocation. If the treatments, eg., placebos with the same
outcome is objective (eg., death) then appearance or sham therapy. Second, the
blinding is less critical. If the outcome is Methods section should describe how the
subjective (eg., symptoms or function) then outcome was assessed and whether the
blinding of the outcome assessor is critical. assessor/s were aware of the patients'
treatment.

This paper: Yes √ No  Unclear 


Comment: Dilakukan double blinding terhadap subjek dan peneliti
CHECKLIST OXFORD
1. How large was the treatment effect?
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa:

• Terdapat perbedaan bermakna pada kekuatan otot di semua kelompok gerakan, antara grup I dan grup II
dibandingkan dengan Grup III dan IV, p< 0,05. Tetapi peningkatan tersebut tidak berkorelasi dengan
kemampuan berjalan
PRE merupakan regimen yang dapat meningkatakan kekuatan otot, dengan atau tanpa suplementasi nutrisi

• Perbaikan mobilitas tertinggi pada Grup III dengan skor Tinneti dan 6-MW (13,1 ± 3,3 pada skor Tinetti-
Balance, p=0,01; dan 299±110 pada skor 6 MW test, p=0,002))

• Terdapat perbaikan yang signifikan dalam mobilitas (dengan 6 MW test) hpada grup yang diberikan regimen
SE setelah 7 minggu (Grup III 36,4 ± 55,1, p=0,009 ; Grup IV 35,7 ± 58,9, p=0,01)

• Terdapat perbaikan yang signifikan dalam perbaikan otot kaki pada kelompok yang diberikan regimen PRE
(Grup I dan Grup II) setelah 7 minggu, rerata 3,5-6,6 N/otot, p<0,05
CHECKLIST OXFORD
What is the measure? What does it mean?
Perubahan setelah dengan sebelum intervensi.

Perubahan pada kapasitas fungsional (kekuatan otot, kemampuan berjalan, dan keseimbangan)
Absolute Risk Reduction (ARR) = risk of the outcome in the The absolute risk reduction tells us the absolute difference in the rates of events
control group - risk of the outcome in the treatment group. This is between the two groups and gives an indication of the baseline risk and
also known as the absolute risk difference. treatment effect. An ARR of 0 means that there is no difference between the two
groups thus, the treatment had no effect.

Tidak dinyatakan dalam peneltiian Tidak dinyatakan dalam peneltiian


Relative Risk Reduction (RRR) = absolute risk reduction / risk of Relative Risk Reduction (RRR) adalah komplemen dari RR dan mungkin
the outcome in the control group. An alternative way to calculate merupakan ukuran efek pengobatan yang paling sering dilaporkan. Ini memberi
the RRR is to subtract the RR from 1 (eg. RRR = 1 - RR) tahu kita pengurangan tingkat hasil pada kelompok perlakuan dibandingkan
dengan kelompok kontrol.

Pada jurnal ini : Pada jurnal ini :

Tidak dinyatakan dalam peneltiian Tidak dinyatakan dalam peneltiian


Number Needed to Treat (NNT) = inverse of the ARR and is The number needed to treat represents the number of patients we need to treat
calculated as 1 / ARR. with the experimental therapy in order to prevent 1 bad outcome and
incorporates the duration of treatment. Clinical significance can be determined to
some extent by looking at the NNTs, but also by weighing the NNTs against any
harms or adverse effects (NNHs) of therapy.

Tidak dinyatakan dalam peneltiian Tidak dinyatakan dalam peneltiian


CHECKLIST OXFORD

2. How precise was the estimate of the treatment effect?


Rancangan penelitian ini dapat dipercaya, karena menggunakan instrument yang sudah valid dan jelas

Will the results help me in caring for my patient? (External Validity/Applicability

The questions that you should ask before you decide to apply the results of the study to
your patient are:
• Is my patient so different to those in the study that the results cannot apply? Yes
(Karakteristik subjek serupa dengan kondisi di Indonesia, termasuk compliance)
• Is the treatment feasible in my setting? Yes (Dapat laksana, dan bukan merupaka hal
yang baru di Indonesia)
• Will the potential benefits of treatment outweigh the potential harms of treatment for my
patient? Yes (Studi ini sejalan dengan tata laksana komprehensif pada pasien geriatric)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai