Anda di halaman 1dari 19

STATUS PASIEN

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn.J
Umur : 34 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Batak
Agama : Katolik
Status : Belum menikah
Pekerjaan : Ojek online
Pendidikan terakhir : D3
Alamat : Binjai kota
Hobi : Memancing
ANAMNESA (AUTOANAMNESA/ALLOANAMNESA)
1. Keluhan Utama : Luka di kemaluan
 O (Onset) : Sejak 10 hari lalu dan bertambah parah dalam 3 hari ini
 L (Location) : Kemaluan (disekitar lubang kencing)
 D (Duration) : Terus menerus
 C (Characteristik) : Adanya luka kemerahan dengan bentuk tidak beraturan,
berbatas tegas, berukuran ± 5-10 mm disertai adanya
pengelupasan kulit dan teraba halus disertai rasa gatal
dan sangat nyeri
 A (Aggravating)/ E (Elevating Factors) : Diperberat saat BAK dan ketika menggunakan celana
dalam
 R (Radiation) : Awalnya timbul bintil-bintil berisi nanah sebesar kepala
jarum pentul, kemudian beberapa hari ini pecah
mengeluarkan nanah berbau busuk dan melebar disekitar
lubang kencing berukuran ± 5-10 mm
 T (Time) : Menetap
 S (Severity) Probability/Tingkat Risiko : ( Ringan / Sedang / Berat )
TELAAH
Pasien datang dengan keluhan luka di
kemaluan, tepatnya disekitar lubang kencing sejak 10
hari yang lalu dan bertambah parah dalam 3 hari ini.
Awalnya timbul bintil-bintil sebesar kepala jarum
pentul berisi nanah yang berbau busuk disertai rasa
gatal dan sangat nyeri. Beberapa hari kemudian pecah
dan melebar disekitar lubang kencing menjadi luka
berukuran ± 5-10 mm yang berwarna merah, berbatas
tegas, tidak beraturan dan teraba halus
Pasien juga mengatakan keluhan terasa
memberat saat BAK dan ketika menggunakan celana
dalam
2. Keluhan Tambahan : Gatal dan sangat nyeri
3. Riwayat Pemakaian Obat : Amoxicilin
4. Riwayat Penyakit Terdahulu : Tidak ada
5. Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
6. Riwayat Alergi Obat/Makanan dll : Tidak ada
7. Status Gizi : Baik
8. Keadaan Lingkungan : Baik
9. Riwayat kebiasaan : Gonta-ganti pasangan
10. Riwayat hubungan seksual : Homosexual
11. Kebiasaan Merokok : Ada
12. Kebiasaan Minum Alkohol : Ada
13. Kebiasaan Psikotropika : Ada
14. Lain-lain : Tidak ada
PEMERIKSAAN UMUM

TD: 120/80 mmHg

HR: 79x/menit

RR: 20x/menit

TB: 170 cm

BB: 65 kg
PEMERIKSAAN FISIK
A. Kepala
• Inspeksi dan palpasi :
- Rambut : Dalam Batas Normal
- Wajah : Dalam Batas Normal
- Mata : Dalam Batas Normal
- Hidung : Dalam Batas Normal
- Mulut : Dalam Batas Normal
- Lidah : Dalam Batas Normal
- Alis : Dalam Batas Normal
- Tenggorokan : Dalam Batas Normal

B. Leher
- Inspeksi : Dalam Batas Normal
- Palpasi : Dalam Batas Normal
- Auskultasi : Dalam Batas Normal
C. Thorax
- Inspeksi : Dalam Batas Normal
- Palpasi : Dalam Batas Normal
- Perkusi : Dalam Batas Normal
- Auskutasi : Dalam Batas Normal

D. Abdomen
- Inspeksi : Dalam Batas Normal
- Palpasi : Dalam Batas Normal
- Perkusi : Dalam Batas Normal
- Auskultasi : Dalam Batas Normal
E. Genitalia
Inspeksi dan palpasi
- Regio Inguinal : Dalam Batas Normal
- Corpus Penis : Bengkak
- Glans Penis : luka kemerahan, berbatas tegas,
berukuran ± 5-10 mm disertai pengelupasan kulit
dan teraba halus.
- Uretra : Kemerahan
- Skrotum : Dalam Batas Normal
- Testis : Dalam Batas Normal

F. Ekstremitas
Superior
- Inspeksi : Dalam Batas Normal
- Palpasi : Dalam Batas Normal
Inferior
- Inspeksi : Dalam Batas Normal
- Palpasi : Dalam Batas Normal
STATUS LOKALISATA/DERMATOLOGI
Efloresensi/Gambaran Klinis/Objek dan Subjek

1. Inspeksi
a. Lokasi : Regio Urogenital
b. Distribusi : Regional
c. Bentuk/Susunan : Irreguler
d. Batas : Sirkumskripta
e. Ukuran : Miliar sampai numular
f. Efloresensi
Primer : Bula purulen, Makula Eritematosa,
Pustul
Sekunder : Ulkus

2. Palpasi : Teraba Halus


RESUME
Pasien datang dengan keluhan luka di kemaluan, tepatnya disekitar
lubang kencing sejak 10 hari yang lalu dan bertambah parah dalam 3 hari ini.
Awalnya timbul bintil-bintil sebesar kepala jarum pentul berisi nanah yang
berbau busuk disertai rasa gatal dan sangat nyeri. Beberapa hari kemudian
pecah dan melebar disekitar lubang kencing menjadi luka berukuran ± 5-10 mm
yang berwarna merah, berbatas tegas, tidak beraturan dan teraba halus.
Pasien mengatakan keluhan terasa memberat saat BAK dan ketika
menggunakan celana dalam. Pasien sebelumnya sudah pernah berobat dan ada
riwayat mengkonsumsi obat antibiotic amoxicilin namun tidak membaik.
Riwayat keluarga tidak ada yang mengalami keluhan seperti ini. Pasien mengaku
kalau dirinya menyukai pasangan sesama jenis (homoseksual) dan sering
bergonta-ganti pasangan.
Pada pemeriksaan fisik di genitalia ditemukan ulkus dengan diameter
berukuran ± 5-10 mm, ulkus berbentuk miliar sampai numular dengan tepi
eritematosa berbatas tegas, pengelupasan nekrotik dan teraba halus serta
sangat nyeri.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Px. Laboratorium 2. Px. Histopatologi
Pemeriksaan darah biasanya Dari pemeriksaan biopsy specimen
menunjukkan leukositosis diperoleh gambaran infiltrasi sel-sel
dengan neutrofilia tanpa inflamasi mononuclear, adanya
eosinofilia. Juga ditemukan trophozoit (noda merah pada gambar
anemia ringan, dan peningkatan B) serta ditemukan Entamoeba
kadar alkalin fosfatase, alanin histolytica (panah pada gambar D)
aminotransferase, bilirubin, (Moran dkk, 2016).
serta laju endap darah

(Saidin S dkk, 2018)


DIAGNOSA BANDING

33
22
KONDILOMA AKUMINATA
HERPES GENITAL
11
AMOEBIASIS CUTIS
Diagnosis Banding Etiologi Subjek Lokasi Efloresensi

Amebiasis Cutis Infeksi parasit Sering mengeluhkan Genitalia eksterna, sekitar Makula eritematosa dengan
Entamoeba Gatal dan sangat anus, perineum, dan bokong permukaan halus tidak beraturan. Jika
histolytica nyeri sudah lama, akan menjadi granuloma
merah di sekitar penis

Herpes genital
Infeksi herpes Gatal dan rasa Labia mayora, minora, Vesikel berkelompok di atas daerah
simplex virus terbakar klitoris, introitus vagina, eritematosa pada alat kelamin. Vesikel
tipe 2 (HSV 2) glans penis, prepusium dan mudah pecah, meninggalkan ulkus-
korpus penis ulkus kecil, dangkal dan jika sembuh
tidak menimbulkan jaringan parut.

Kondiloma akuminata Human Beberapa penderita Vulva, labia mayora, Tumor dengan permukaan berbenjol-
Papilloma Virus mengeluhkan kadang- minora, glans penis, benjol menyerupai kembang kol,
(HPV) tipe kadang nyeri prepusium dan korpus warna merah dan konsistensi lunak,
tertentu penis dapat berbentuk hiperplasia, sesil
(terutama tipe 6 atau tidak rata
dan 11 ).
(Siregar, 2016)
PENATALAKSANAAN
NON FARMAKOLOGI
1. Melakukan debridemen parsial dari ulkus
2. Pemberian antiseptik harian seperti povidon yodium
3. Pembedahan juga mungkin diperlukan dalam kasus
penyakit yang progresif dan sangat invasive

FARMAKOLOGI

R/ Diloksanid furoat tab 500 mg NO XXX


S 3 dd 1

R/ Metronidazol tab 50 mg NO XV
S 3 dd 1
Holiday
(Siregar, 2016)
KOMUNIKASI DAN EDUKASI
1. Selalu mencuci tangan dengan sabun dan dibawah air yang mengalir
2. Memasak air minum sampai mendidih sebelum diminum
3. Mencuci sayuran sampai bersih atau memasaknya sebelum dimakan
4. Buang air besar di jamban,
5. Menutup makanan yang dihidangkan agar tidak terkontaminasi
6. Menghindari hubungan anal atau vaginal dengan orang yang menderita
disentri amuba atau fistula rekto-vagina

(Shirley DT dkk, 2018)


KOMPLIKASI

1. Anemia akibat perdarahan usus, khususnya pada penderita yang mengalami


radang usus (amebic colitis)
2. Sumbatan atau obstruksi pada usus akibat gumpalan jaringan pada usus
(amoeboma)
3. Penyakit Liver, misalnya abses hati amebic, yaitu pembentukan abses di
jaringan hati
4. Sepsis, yaitu penyebaran infeksi parasit ke seluruh tubuh, termasuk otak

(Zulfiqar H dkk, 2020)


PROGNOSIS

Prognosis ditentukan oleh berat ringannya penyakit, diagnosis dan


pengobatan dini yang tepat serta kepekaan amoeba terhadap obat
yang diberikan. Umumnya prognosis amebiasis baik bila tanpa
Komplikasi

(Magana dkk, 2018).


PROFESIONALISME
 Membantu mengontrol kesembuhan pasien dengan
pengobatan yang tepat dan apabila keadaan tidak
membaik dan
 Apanila terjadi Komplikasi maka kontrol ulang ke
dokter spesialis kulit dan kelamin

(Indriatmi & Ronny. 2016).


Hello
c e mbe r
De
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai