Anda di halaman 1dari 22

1.

DEFINISI
Kondilomata akuminata, atau kutil kelamin (venereal warts)
ialah lesi berbentuk papilomatosis, dengan permukaan verukosa

(Indriatmi dan Ronny, 2016).


2. ETIOLOGI
Kondilomata akuminata (KA) merupakan
lesi proliferasi jinak yang disebabkan oleh
Human Papilloma Virus (HPV) terutama tipe
6 dan 11

(Achdiat dkk,
3. EPIDEMIOLOGI

01 Insiden sering terjadi pada usia antara 20 dan 39 tahun

02 Insiden kondiloma akuminata sering terjadi pada laki-


laki yang suka laki-laki (LSL)

03 KA pada wanita hamil dari trimester pertama


sampai trimester ketiga dan menurun secara
bermakna setelah persalinan.

(Hastuti dkk, 2017)


FAKTOR RESIKO

Insidenya lebih mudah menyerang pada laki-laki


daripada perempuan. Jenis kelamin

Kondiloma akuminata paling banyak ditemukan pada Umur


kelompok umur 20 sampai 39 tahun

Memiliki pasangan seksual lebih dari satu Hubungan sex

Pada wanita hamil yang terserang KA, bayinya


mempunyai resiko tinggi untuk tertular
Ibu hamil

Sistem imun lemah akan membuat lebih rentan


terkena KA
Imun

(Rahmadi S, 2019)
5. Cara Penegakkan
Diagnosa

5.1 Anamnesis

Biasanya pasien datang dengan keluhan rasa nyeri dan


rasa terbakar pada saat BAK. Timbul bintil-bintil
berwarna agak kemerahan, lama kelamaan semakin
banyak dan bergerigi menyerupai seperti kembang
kol di sekitar penis. Adanya riwayat kebiasaan
gonta-ganti pasangan dan riwayat hubungan
seksual menyukai sesama jenis

(Indriatmi & Rommy, 2016)


5.2 Pemeriksaan Dermatologi/ Fisik

Vulva, labia mayora, minora, glans penis,


Lokalisasi :
prepusium dan korpus penis
     
Tumor dengan permukaan berbenjol-benjol
Efloresensi :
menyerupai kembang kol, warna merah dan
  konsistensi lunak, dapat berbentuk hiperplasia,
sesil atau tidak rata
(Achdiat dkk, 2016)  
 
   
   
5.3. Pemeriksaan Penunjang

1. Px. Laboratorium
Pemeriksaan darah serologis menunjukkan hasil
dalam batas normal

(Niode dkk, 2016).


Lanjut …

1. Px. Histopatologi
Hasil biopsy menunjukkan adanya gambaran papiler kompleks
yang terdiri dari sel-sel epitel skuamosa yang menjamur, beberapa
di antaranya menunjukkan fitur atipikal dengan inti hiperkromatik,
menunjukkan perubahan koilocytic di lapisan stroma

(Amirjannati dkk, 2018)


6. Patogenesis
HPV 6 & 11 Terganggunya
Penetrasi Mikroabrasi
masuk melalui melalui kulit permukaan epitel
Kemudian terjadi
mikro lesi

Kemudian pertumbuhan

Nodul kemerahan di sekitar Tidak


genitalia Timbulah terkendali
Dalam waktu lama

Penumpukan nodul merah


membentuk seperti bunga kol

(Glandis dkk, 2018)


7. Patofisiologi
invasi virus Human papillomavirus (HPV) tipe 6 dan 11
menyerang stratum basal
dari epidermis melalui mikroabrasi
pada

Kulit dan mukosa

Kemudian

Virus HPV melekatkan diri pada sel kulit dan masuk ke dalam nukleus secara endositosis
Kemudian protein virus mempersiapkan proses
replikasi genom virus, kemudian

sel epitel terinfeksi

(Glandis
dkk, 2018)
8. Diagnosa Banding

Kondiloma akuminata Amebiasis Cutis Herpes genital


Diagnosis Banding Etiologi Subjek Lokasi Efloresensi

Amebiasis Cutis Infeksi parasit Sering mengeluhkan Genitalia eksterna, sekitar Makula eritematosa dengan
Entamoeba Gatal dan sangat anus, perineum, dan bokong permukaan halus tidak beraturan.
histolytica nyeri Jika sudah lama, akan menjadi
granuloma merah di sekitar penis

Herpes genital
Infeksi herpes Gatal dan rasa Labia mayora, minora, Vesikel berkelompok di atas daerah
simplex virus terbakar klitoris, introitus vagina, eritematosa pada alat kelamin.
tipe 2 (HSV 2) glans penis, prepusium Vesikel mudah pecah,
dan korpus penis meninggalkan ulkus-ulkus kecil,
dangkal dan jika sembuh tidak
menimbulkan jaringan parut.

Kondiloma akuminata Human Beberapa penderita Vulva, labia mayora, Tumor dengan permukaan
Papilloma Virus mengeluhkan minora, glans penis, berbenjol-benjol menyerupai
(HPV) tipe kadang-kadang prepusium dan korpus kembang kol, warna merah dan
tertentu nyeri penis konsistensi lunak, dapat berbentuk
(terutama tipe 6 hiperplasia, sesil atau tidak rata
dan 11 ).
(Siregar, 2016)
9. Penatalaksanaan
NON FARMAKOLOGI
 Eksisi
 Flap dan
 Split thickness skin graft (STSG)

FARMAKOLOGI

Pasca pembedahan diberikan pengobatan :


SISTEMIK

 Antibiotic injeksi ceftizoxime Natrium (cefizoxR) 2x1 g/hari


intravena (IV),
 Ranitidine 2x1 ampul/hari IV,
 Metamizole Natrium (antrainR) 3x1 ampul/ hari,
 Ketorolac 3% tetes dalam cairan dekstrosa 5% setiap 8 jam
(Niode dkk, 2016)
10. KOMUNIKASI DAN EDUKASI

(Verma dkk, 2016)  Tidak bergonta-ganti pasangan


 Tidak melakukan hubungan seksual dengan penderita KA
 Pasien harus dikonseling tentang pentingnya penggunaan kondom,
karena kondom telah terbukti melindungi terhadap infeksi HPV, yang
menyebabkan kutil kelamin
11. KOMPLIKASI

Dysuria, hematuria, dan kondiloma


akuminata raksasa.

(Amirjannati dkk, 2018)


12. PROGNOSIS

Walaupun sering mengalami residif,


prognosisnya baik.

(Indriatmi dan Ronny,


2016)
13. PROFESIONALISME

 Ganti balut dan perawatan luka


dilakukan setiap 2 hari.
 Pasien dipulangkan pada hari ke-38
pasca operasi, dengan keadaan umum
baik, luka bekas operasi mengering.
 Pasien dianjurkan untuk kunjungan ulang
pada bulan ke-3 atau jika lesi timbul
kembali.

(Niode dkk, 2016)


14. KESIMPULAN

Kondilomata akuminata, atau kutil kelamin (venereal warts) ialah


lesi berbentuk papilomatosis, dengan permukaan verukosa,
disebabkan oleh human papil/omavirus (HPV) tipe tertentu DEFINISI
(terutama tipe 6 dan
Pada 11), terdapat
anamnesis pasiendibiasanya
daerah kelamin dan atau
datang dengan anus.
rasa nyeri dan rasa terbakar pada
saat BAK. Timbul bintil-bintil berwarna agak kemerahan, lama kelamaan
semakin banyak dan bergerigi menyerupai seperti kembang kol di sekitar penis.
Adanya riwayat kebiasaan gonta-ganti pasangan dan riwayat hubungan seksual
menyukai sesama jenis. Pemeriksaaan fisik ditemukan tumor dengan permukaan
berbenjol-benjol menyerupai kembang kol, warna merah dan teraba lunak,
dapat berbentuk hiperplasia, sesil atau tidak rata. Lokalisasi di vulva, labia
mayora, minora, glans penis, prepusium dan korpus penis.
CARA Pada pemeriksaan penunjang, pemeriksaan laboratorium dalam keadaan normal.
PENEGAKKAN Pemeriksaan histopatologi didapatkan hasil biopsy yang menunjukkan adanya
gambaran papiler kompleks yang terdiri dari sel-sel epitel skuamosa yang
DIAGNOSIS
menjamur, beberapa di antaranya menunjukkan fitur atipikal dengan inti
hiperkromatik, menunjukkan perubahan koilocytic di lapisan stroma
KESIMPULAN
PENATALAKSANAAN
Non farmakologi dilakukan pembedahan, dan pasca pembedahan
diberikan Farmakologi
berupa: Antibiotic injeksi ceftizoxime Natrium (cefizoxR) 2x1g/hari
intravena (IV),
Ranitidine 2x1 ampul/hari IV, Metamizole Natrium (antrainR) 3x1
ampul/ hari, dan
Ketorolac 3% tetes dalam cairan dekstrosa 5% setiap 8 jam.
Diberikan pengarahan kepada pasien untuk tidak bergonta-ganti pasangan,
tidak melakukan
hubungan seksual dengan penderita KA dan pasien harus dikonseling
tentang pentingnya
penggunaan kondom, karena kondom untuk melindungi terhadap infeksi
HPV, yang menyebabkan
KOMUNIKASI DAN kutil kelamin
EDUKASI
KESIMPULAN
KOMPLIKASI

Komplikasi kondiloma akuminata yaitu Dysuria, hematuria, dan


kondiloma akuminata
raksasa. Walaupun sering mengalami residif,
.

Prognosisnya baik walau sering mengalami residif

PROGNOSIS
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai