Definisi
Lichen sclerosus adalah penyakit kulit
kronik yang mengenai daerah anogenital
dan mempengaruhi kualitas hidup
dikarenakan adanya gatal dalam intensitas
(Marfatia dkk, 2020) yang berat. Penyakit ini dikenal juga
dengan nama lichen slerosus et atrophicus,
lichen albus atau white spot disease.
2. Etiologi
Belum diketahui secara pasti, namun di
01 duga berkaitan dengan
02 Faktor genetik
03 Imunologi
04 Tingkat estrogen
05 Infeksi papillomavirus
5.1 Anamnesis
Pada riwayat anamnesis pasien biasanya
datang dengan keluhan gatal dalam
intensitas yang berat di daerah anogenital
serta biasanya disertai nyeri saat buang air
kecil dan adanya riwayat keluarga.
Lokalisasi :
Wilayah anogenital. Klitoris, alat kelamin
Wanita
posterior, dan daerah anorectal
Glans penis, preputium.
Pria
Efloresensi : Ditemukan pruritus, papul-papul polygonal dan
plak putih seperti porcelain dengan kulit rapuh
yang atropi, fisura, teleangiektasis, purpura,
eritema, erosi dan derajat yang berbeda dari
sklerosis muncul pada area anogenital. infiltrasi
likenoid memisahkan epidermis dari dermis
Gambar 2 Gambar purpura, eritema, erosi dan sklerosis. Ukuran dari lesi LS bisa bervariasi
derajat yang berbeda dari sklerosis muncul pada area
anogenital. Bulla (khususnya haemoragik) dapat dari ukuran millimeter sampai ukuran luas
terbentuk ketika infiltrasi likenoid memisahkan dari batang tubuh.
epidermis dari dermis sklerosis
5.3. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan laboratorium
menunjukkan hasil jumlah darah
dan biokimia (glukosa serum,
urea, kreatinin, ALT, AST, GGT
dan koagulasi) dalam batas
Pemeriksaan normal.
01 laboratorium
Hipopigmentasi di
daerah lesional
dengan penampilan Epidermis dengan
terkait pigmenti
acanthosis tidak
inkontinenia
teratur,
hipergranulosis,
hiperkeratosis padat
disertai dengan
(Brănişteanu dkk, 2017). parakeratosis fokus
Pemeriksaan
Histopatologi
02
Lesi depigmentasi di area
lesi tipe lichenoid (bentuk Dermis tebal dengan
porclein) pengurangan lapisan
papiler
6. Patogenesis
Hipoksia atau iskemia
merangsang
Menyebabkan
Menyebabkan
Sehingga terjadi
8. DIAGNOSA BANDING
03
01
02 SIFILIS
LICHEN SCLEROSUS
KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS
Diagnosis Banding Etiologi Subjek Lokasi Efloresensi
Lichen sclerosus Belum diketahui Gatal,Nyeri saat Wanita : Wilayah Ditemukan pruritus, papul-papul polygonal dan
secara pasti, namun BAK. anogenital. Klitoris, plak putih seperti porcelain dengan kulit rapuh
diperkirakan oleh alat kelamin yang atropi, fisura, purpura, eritema, erosi.
faktor genetik, posterior, dan Ukuran dari lesi LS bisa bervariasi dari ukuran
imunologis; tingkat daerah anorectal millimeter sampai ukuran luas dari batang tubuh
estrogen; dan
infeksi Laki-laki : Glans
(Marfatia dkk, 2020)
papillomavirus penis, preputium
Sifillis ditemukan pembesaran Wanita : labia Lesi awal sifilis berupa papul yang muncul di
Infeksi bakteri kelenjar getah bening mayora, labia daerah genitalia kisaran tiga minggu setelah
Treponema inguinal medial minora, klitoris, kontak seksual. Papul membesar dengan ukuran 0,5
pallidum unilateral atau perineum – 1,5 cm kemudian mengalami ulserasi, membentuk
bilateral. Gatal (-), Laki-laki : Glans ulkus. Ulkus sifilis yang khas berupa bulat,
nyeri (-) penis, korpus penis diameter 1-2 cm , tidak nyeri, dasar ulkus bersih
tidak ada eksudat, teraba indurasi, soliter tetapi
dapat juga multipel. (Suryadi DPA, 2016)
Kandidiasis rasa Gatal terasa mukosa vagina Pruritus akut, plak keputihan, pada dinding vagina
vulvovaginalis Candida albican. terbakar di daerah dan vulva dengan dasar eritema dan dikelilingi edema yang
vagina dan keputihan dapat menyebar ke labia dan perineum. Labia
yangtidak normal menjadi eritematosa, basah dan maserasi, dan
hiperemis, bengkak dan erosi pada serviks,
vesikel kecil pada permukaannya
(Esse E
9. Penatalaksanaan
Non Farmakologi Farmakologi
Pembedahan Terapi topical
Cryotheraphy dan laser CO2 Bethametasone cream dioles 2x1
selama 6–12 minggu
Terapi sistemik
Acetonide triamcinolone injeksi 20 mg
ke dalam plak hipertrofi yang menebal
sebulan satu kali selama 3 bulan
mengurangi keluhan pasien
1. Menjaga kebersihan
2. Menjaga vulva tetap kering
3. Melindungi kulit dari trauma atau iritasi sabun, lotion
atau pun deodorant.
KESIMPULAN
Penatalaksaan secara non farmakologi berupa
pembedahan dan farmakologi berupa terapi topical
berupa betamethasone topical dan terapi sistemik
berupa Acetonide triamcinolone injeksi 20 mg ke
dalam plak hipertrofi yang menebal