Anda di halaman 1dari 14

REFERAT

LICHEN SCHLEROSUS
ET ATROPHICUS

OLEH :
Dian Ismail
K1A1 11 049

PEMBIMBING :
dr. Fauzan Azhari Marzuki, M.Kes, Sp.KK
PENDAHULUAN
Lichen sclerosus adalah penyakit
kulit kronik yang mengenai daerah
anogenital dan mempengaruhi
kualitas hidup dikarenakan adanya
gatal dalam intensitas yang berat.
Penyakit ini dikenal juga dengan
nama lichen slerosus et atrophicus,
lichen albus atau white spot disease.
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI

Lichen Sclerosus adalah penyakit kulit inflamasi kronis


dengan ciri khas kecenderungan pada daerah anogenital.
Hanya 6% LS lesi ekstragenital terisolasi. LS oral jarang
ditemukan, prevalensi LS yang tepat sulit ditentukan
karena pasien dengan LS mungkin hadir dengan berbagai
gejala klinis.

Penyakit ini dapat mengenai semua usia


PATOGENESIS DAN ETIOLOGI
Etiologi LS belum cukup
dijelaskan,tetapi ada Kadar rendah autoantibodi
semakin banyak bukti dibandingkan dengan
bahwa mekanisme extraselular matriks
autoimun memainkan protein-1 (ECM-1) dan
peran patogenetik. Adanya bukti klinis dan kolagen XVII
Tampaknya ada serologis menunjukkan ditemukan pada 70%
kerentanan genetik bahwa penyakit ini pasien Lichen sclerosus
terhadap LS. berhubungan dengan
kelainan thyroid, anemia
pernisiosa, alopesia
areata, dan vitiligo.
GEJALA KLINIS
Lesi kulit Papul-papul polygonal
dan plak putih seperti porcelain
dengan kulit lain dengan kulit
rapuh yang atropi,
teleangiektasis, purpura,
eritema, erosi dan derajat yang
berbeda dari sklerosis muncul
pada area anogenital.

Lichen sclerosus genital pria


biasanya dibatasi  pada glans
penis, preputium.
Lanjutan...
Ukuran dari lesi Lichen
sclerosus bisa bervariasi dari
ukuran millimeter sampai
ukuran luas dari batang
tubuh.

Frekuensi lichen sclerosus


anogenital menyebabkan gatal
yang sangat dan kesakitan,
dispareunia, disuria, rasa tidak
nyaman pada saat defekasi,
Perdarahan genital dan
sesekali waktu menyebabkan
skar.
Pemeriksaan Penunjang
HISTOPATOLOGI
Lichen sclerosus secara umum memperlihatkan
gambaran adanya epidermis yang atropi dan infiltrat
lichenoid pada dermal epidermal junction, serta adanya Pemeriksaan Lainnya
folikular plugging. Edema  papilla dermis biasanya terlihat seperti pencitraan hanya dibutuhkan
 papilla dermis biasanya terlihat pada LS stadium awal, pada keadaan tertentu (misalnya
tetapi secara bertahap akan digantikan oleh fibrosis
obstruksi saluran kemih sekunder
dengan homogenisasi dari acid muchopolysaccaride
begitu lesi mulai matur. hingga LS genital yang mengalami
stenosis). Ultrasonografi resolusi
tinggi terkadang digunakan untuk
Pembuluh darah dan pembuluh limfe dilatasi, dan
bisa ditemukan adanya perdarahan pada area
menentukan kedalaman sklerosis.
tertentu. Serabut elastik area tertentu dan pada  
beberapa lesi pada beberapa lesi yang kronis  
akan menghilang dan digantikan oleh
lymphedema
KORTIKOSTEROID
PENATALAKSANAAN
TERAPI SISTEMIK DENGAN
RETINOID
Cream steroid diaplikasikan 2x lichen sclerosis yang mengenai kulit
sehari selama 2-3 minggu dan genitalia harus diterapi, walaupun tidak 
kemudian diturunkan sekali sehari, menimbulkan gejala gatal ataupun nyeri,
biasanya pada malam hari, sampai karena dapat menimbulkan skar yang bisa
gejalanya menghilamg. Biasanya membuat lukaaan kecil pada area
genitalia dan menyebar ke traktus
penderita akan merasa lebih baik
urinarius atau pasangan seksual atau
dalam 1 bulan atau kurang. keduanya. Ada kemungkinan kecil juga
bisa berkembang menjadi kanker.

PEMBEDAHAN TERAPI UV

pembedaha Sirkumsisi bisa Tidak diberikan pada


area genitalia.
bermanfat untuk lichen sclerosus
pada pria. Pembedahan vulva tidak
dianjurkan walaupun telah disertai
keganasan.
KOMPLIKASI
Selain dyspareunia, gangguan saluran kemih, infeksi sekunder yang
berhubungan dengan ulserasi, karsinoma sel skuamous adalah komplikasi
utama pada wanita. Resiko seumur hidup untuk perkembangan sel kanker
sebagai komplikasi jangka panjang

Gambar A :
Ulkus berbatas tegas, berukuran 1,5 cm, pada sisi kanan
labium mayor, sebagai komplikasiliken sclerosus jangka
panjang.

Gambar B:

Gambaran Histologi menunjukkan


karsinoma sel skuamos

Pada pria, ereksi yang menyakitkan dan obstruksi saluran kemih


adalah komplikasi yang paling sering terjadi
TERIMA KASIH
Perawatan mandiri pada pasien Lichen Schlerosus

1. Mengoleskan pelembab yang tepat


pada daerah yang terkena
2. Menghindari sabun mandi yang
beraroma dan mengandung deterjen
karena dapat mengiritasi kulit
3. Menghindari menggaruk atau
mengusap daerah lesi agar tidak iritasi
4. Menggunakan lubrikan saat hendak
melakukan hubungan dengan
pasangan
5. Membersihkan alat kelamin setelah
buang air kecil atau menghindari iritasi
kulit oleh urine.
Faktor Risiko yang dapat meningkatkan kejadian
Lichen Schlerosus

1. Jenis kelamin wanita memiliki risiko 6


kali lebih besar untuk terkena LS
dibanding pria
2. Faktor usia, Risioko LS meningkat pada
wanita pasca menopause, dan anak-
anak sebelum usia pubertas
3. Faktor genetik
4. Faktor autoimun
5. Faktor Hormonal
6. Faktor lainnya, seperti : kerusakan kulit
yang pernah terjadi sebelumnya diduga
meningkatkan risiko terjadinya LS
DIAGNOSIS BANDING LS;
Vitiligo dan LS
Untuk kesamaan yang di dapatkan : dari segi
epidemiologi sama2 mengenai semua umur
dan paling banyak pada perempuan karena
perempuan biasa yang memeriksakan diri ke
dokter.
Penyebab : sama2 bisa karena autoimun
Area yang terkena pada lichen sclerosus :
anogenital dan ekstra genital, dan pada
vitiligo : pada wajah, bagian dorsal tangan,
puting susu, aksila, umbilikus, sakral,
inguinal, dan daerah anogenital, menyebar
secara sentrifugal.
LANJUTAN……

Gejala : sama2 hipopigmentasi, yang


membedakan : makula atau patch
depigmentasi berwarna seperti susu atau
putih yang dikelilingi oleh kulit normal. Lesi
vitiligo memiliki batas yang tegas dan
berbentuk bulat, oval, ireguler, atau linear.
Lesi membesar secara sentrifugal dengan
cepat maupun lambat. (HANYA BERCAK
PUTIH SAJA ) Sedangkan pada LS Lichen
sclerosus tidak hanya menyebabkan
munculnya bercak putih (hipopigmentasi)
pada area kulit yang terkena, tapi juga
membuat kulit menjadi keriput , terasa
gatal dan mudah berdarah jika tergores.
Seperti yang telah saya jelaskan tadi pada
gejala klinik.

Anda mungkin juga menyukai