Anda di halaman 1dari 37

EFLORESENSI

GRACIA . FK UKI ,10-089.


DEFINISI
EFLORESENSI merupakan kelainan kulit yang
mempunyai sifat tertentu ; ruam.
-Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Efloresensi dibagi menjadi 2, yaitu
- Efloresensi primer
- Efloresensi sekunder

Menurut PRAKKEN (1966) yang disebut
efloresensi primer adalah: makula, papul,
plak, urtika, nodus, nodulus, vesikel, bula,
pustul dan kista. Sedangkan yang dianggap
sebagai efloresensi sekunder adalah
skuama, krusta, erosi, ulkus dan sikatriks.
Menurut SIEMENS (1958) pembagian kelainan
kulit adalah sbb :
- Setinggi permukaan kulit: makula.
- Bentuk peralihan, tidak terbatas pada
permukaan kulit: eritema, telangiektasis.
- Di atas permukaan kulit: urtika, vesikel, bula,
kista, pustul, abses, papul, nodus, tumor,
vegetasi.
- Bentuk peralihan, tidak terbatas pada suatu
lapisan saja: sikatriks, cekung, hipotrofi,
anetoderma, erosi, ekskoriasi, ulkus, yang
melekat di atas kulit (deposit), skuama, krusta,
sel-sel asing dan hasil metaboliknya, kotoran.


MAKULA
Kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan
warna semata-mata.

ERITEMA
Kemerahan pada kulit yang disebabkan
pelebaran pembuluh darah kapiler yang
reversibel.
URTIKA
Edema setempat yang timbul mendadak dan
hilang perlahan-lahan.
VESIKEL
Gelembung berisi cairan serum, beratap,
berukuran kurang dari cm garis tengah, dan
mempunyai dasar; vesikel berisi darah disebut
vesikel hemoragik.
PUSTUL
Vesikel yang berisi nanah, bila nanah
mengendap di bagian bawah vesikel disebut
vesikel hipopion.
BULA
Vesikel yang berukuran lebih besar. Dikenal juga
istilah bula hemoragik, bula purulen, dan bula
hipopion.
KISTA
Ruangan berdinding dan berisi cairan, sel,
maupun sisa sel. Kista terbentuk bukan dari
peradangan, walaupun kemudian dapat
meradang. Dapat berisi serum, cairan getah
bening, keringat, sebum, sel-sel epitel, lapisan
tanduk dan rambut.
ABSES
Merupakan kumpulan nanah dalam jaringan,
berada dalam lapisan kutis atau subkutis.
Biasanya terbentuk dari infiltrat radang. Batas
antara ruangan yang berisikan nanah dan
jaringan disekitarnya tidak jelas.
PAPUL
Penonjolan di atas permukaan kulit, sirkumskrip,
ukuran diameter lebih kecil dari cm dan
berisikan zat padat.
NODUS
Massa padat sirkumskrip terletak di kutan atau
subkutan, dapat menonjol. Jika diameternya
<1 cm disebut nodulus.
PLAK
Peninggian di atas permukaan kulit,
permukaannya rata dan berisi zat padat
(biasanya infiltrat), diameternya 2 cm atau
lebih.
TUMOR
Benjolan berdasarkan pertumbuhan sel atau
jaringan.
INFILTRAT
Tumor terdiri atas kumpulan sel radang.
VEGETASI
Pertumbuhan berupa penonjolan bulat atau
runcing yang menjadi satu. Bila terjadi di
bawah permukaan kulit disebut granulasi.
SIKATRIKS
Terdiri atas jaringan tak utuh, relief kulit tak
normal, permukaan kulit licin dan tidak
terdapat adneksa kulit. Sikatriks dapat atrofik,
kulit mencekung dan dapat hipertrofik, yang
secara klinis terlihat menonjol karena
kelebihan jaringan ikat pertumbuhan
melampaui batas luka = keloid.
ANETODERMA
Kutis kehilangan elastisitas tanpa perubahan
berarti pada bagian kulit yang lain, dapat
dilihat bagian-bagian yang bila ditekan dengan
jari seakan-akan berlubang
EROSI
Kelainan kulit dimana kehilangan jaringan yang
tidak melampaui stratum basal. Bila digaruk
keluar cairan serosa.
EKSKORIASI
Kelainan kulit dimana hilangnya jaringan sampai
dengan stratum papilare. Garuk keluar
darah+serum.
ULKUS
Hilangnya jaringan yang lebih dalam dari
ekskoriasi.
SKUAMA
Lapisan stratum korneum yang terlepas dari
kulit. Dapat halus seperti taburan tepung,
maupun lapisan tebal dan luas seperti
lembaran kertas.
Pitiriasiformis (halus), psoriasiformis (berlapis-
lapis), iktiosiformis (seperti ikan), kutikular
(tipis), lamelar (berlapis), membranosa atau
eksfoliativa (lembaran-lembaran), keratotik (
terdiri atas zat tanduk).
KRUSTA
Cairan badan yang mengering, dapat bercampur
dengan jaringan nekrotik, maupun benda
asing (kotoran, obat, dsb). Warna kuning
muda : serum, kuning kehijauan: pus,
kehitaman: darah.
LIKENIFIKASI
Penebalan kulit disertai relief kulit yang makin
jelas.
GUMA
Infiltrat sirkumskrip, menahun, destruktif,
biasanya melunak.
EKSANTEMA
Kelainan pada kulit yang timbul serentak dalam
waktu singkat dan tidak berlangsung lama,
umumnya didahului oleh demam.
TELEANGIEKTASIS
Pelebaran kapiler yang menetap pada kulit.
ROSEOLA
Eksantema yang lentikular berwarna merah
tembaga pada sifilis dan frambusia.
UKURAN LESI
MILIAR : sebesar kepala jarum pentul
LENTIKULAR : sebesar biji jagung
NUMULAR : sebesar uang logam
PLAKAT : lebih besar dari numular
SUSUNAN LESI
LINIAR : seperti garis lurus
SIRSINAR / ANULAR : seperti lingkaran
ARSINAR : seperti bulan sabit
POLISIKLIK : bentuk pinggiran sambung
menyambung
KORIMBIFORMIS : seperti induk ayam
mengelilingi anak-anaknya
BENTUK LESI
TERATUR : misalnya bulat, lonjong dsb.
TIDAK TERATUR : tidak mempunyai bentuk
teratur.
PENYEBARAN DAN
LOKALISASI
SIRKUMSKRIP : berbatas tegas
DIFUS : tidak berbatas tegas
GENERALISATA : tersebar pada sebagian
besar bagian tubuh
REGIONAL : mengenai daerah tertentu badan
UNIVERSALIS : seluruh atau hampir seluruh
tubuh (90-100%)
SOLITAR : hanya satu lesi
HERPETIFORMIS : vesikel berkelompok
seperti pada herpes zoster
KONFLUENS : dua atau lebih lesi yang
menjadi satu
DISKRET : terpisah satu dengan yang lain
SERPIGINOSA : proses yang menjalar ke satu
jurusan diikuti oleh penyembuhan pada bagian
yang ditinggalkan
IRISFORMIS : eritema berbentuk bulat lonjong
dengan vesikel warna yang lebih gelap
ditengahnya
SIMETRIK : mengenai kedua belah badan
yang sama
BILATERAL : mengenai kedua belah badan
UNILATERAL : mengenai sebelah badan
PUSTAKA
Djuanda, A. et al. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin edisi 6. Badan Penerbit FKUI:
Jakarta, 2011.

Anda mungkin juga menyukai