DEFINISI EFLORESENSI merupakan kelainan kulit yang mempunyai sifat tertentu ; ruam. -Kamus Besar Bahasa Indonesia. Efloresensi dibagi menjadi 2, yaitu - Efloresensi primer - Efloresensi sekunder
Menurut PRAKKEN (1966) yang disebut efloresensi primer adalah: makula, papul, plak, urtika, nodus, nodulus, vesikel, bula, pustul dan kista. Sedangkan yang dianggap sebagai efloresensi sekunder adalah skuama, krusta, erosi, ulkus dan sikatriks. Menurut SIEMENS (1958) pembagian kelainan kulit adalah sbb : - Setinggi permukaan kulit: makula. - Bentuk peralihan, tidak terbatas pada permukaan kulit: eritema, telangiektasis. - Di atas permukaan kulit: urtika, vesikel, bula, kista, pustul, abses, papul, nodus, tumor, vegetasi. - Bentuk peralihan, tidak terbatas pada suatu lapisan saja: sikatriks, cekung, hipotrofi, anetoderma, erosi, ekskoriasi, ulkus, yang melekat di atas kulit (deposit), skuama, krusta, sel-sel asing dan hasil metaboliknya, kotoran.
MAKULA Kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata-mata.
ERITEMA Kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler yang reversibel. URTIKA Edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan. VESIKEL Gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang dari cm garis tengah, dan mempunyai dasar; vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik. PUSTUL Vesikel yang berisi nanah, bila nanah mengendap di bagian bawah vesikel disebut vesikel hipopion. BULA Vesikel yang berukuran lebih besar. Dikenal juga istilah bula hemoragik, bula purulen, dan bula hipopion. KISTA Ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa sel. Kista terbentuk bukan dari peradangan, walaupun kemudian dapat meradang. Dapat berisi serum, cairan getah bening, keringat, sebum, sel-sel epitel, lapisan tanduk dan rambut. ABSES Merupakan kumpulan nanah dalam jaringan, berada dalam lapisan kutis atau subkutis. Biasanya terbentuk dari infiltrat radang. Batas antara ruangan yang berisikan nanah dan jaringan disekitarnya tidak jelas. PAPUL Penonjolan di atas permukaan kulit, sirkumskrip, ukuran diameter lebih kecil dari cm dan berisikan zat padat. NODUS Massa padat sirkumskrip terletak di kutan atau subkutan, dapat menonjol. Jika diameternya <1 cm disebut nodulus. PLAK Peninggian di atas permukaan kulit, permukaannya rata dan berisi zat padat (biasanya infiltrat), diameternya 2 cm atau lebih. TUMOR Benjolan berdasarkan pertumbuhan sel atau jaringan. INFILTRAT Tumor terdiri atas kumpulan sel radang. VEGETASI Pertumbuhan berupa penonjolan bulat atau runcing yang menjadi satu. Bila terjadi di bawah permukaan kulit disebut granulasi. SIKATRIKS Terdiri atas jaringan tak utuh, relief kulit tak normal, permukaan kulit licin dan tidak terdapat adneksa kulit. Sikatriks dapat atrofik, kulit mencekung dan dapat hipertrofik, yang secara klinis terlihat menonjol karena kelebihan jaringan ikat pertumbuhan melampaui batas luka = keloid. ANETODERMA Kutis kehilangan elastisitas tanpa perubahan berarti pada bagian kulit yang lain, dapat dilihat bagian-bagian yang bila ditekan dengan jari seakan-akan berlubang EROSI Kelainan kulit dimana kehilangan jaringan yang tidak melampaui stratum basal. Bila digaruk keluar cairan serosa. EKSKORIASI Kelainan kulit dimana hilangnya jaringan sampai dengan stratum papilare. Garuk keluar darah+serum. ULKUS Hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi. SKUAMA Lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. Dapat halus seperti taburan tepung, maupun lapisan tebal dan luas seperti lembaran kertas. Pitiriasiformis (halus), psoriasiformis (berlapis- lapis), iktiosiformis (seperti ikan), kutikular (tipis), lamelar (berlapis), membranosa atau eksfoliativa (lembaran-lembaran), keratotik ( terdiri atas zat tanduk). KRUSTA Cairan badan yang mengering, dapat bercampur dengan jaringan nekrotik, maupun benda asing (kotoran, obat, dsb). Warna kuning muda : serum, kuning kehijauan: pus, kehitaman: darah. LIKENIFIKASI Penebalan kulit disertai relief kulit yang makin jelas. GUMA Infiltrat sirkumskrip, menahun, destruktif, biasanya melunak. EKSANTEMA Kelainan pada kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat dan tidak berlangsung lama, umumnya didahului oleh demam. TELEANGIEKTASIS Pelebaran kapiler yang menetap pada kulit. ROSEOLA Eksantema yang lentikular berwarna merah tembaga pada sifilis dan frambusia. UKURAN LESI MILIAR : sebesar kepala jarum pentul LENTIKULAR : sebesar biji jagung NUMULAR : sebesar uang logam PLAKAT : lebih besar dari numular SUSUNAN LESI LINIAR : seperti garis lurus SIRSINAR / ANULAR : seperti lingkaran ARSINAR : seperti bulan sabit POLISIKLIK : bentuk pinggiran sambung menyambung KORIMBIFORMIS : seperti induk ayam mengelilingi anak-anaknya BENTUK LESI TERATUR : misalnya bulat, lonjong dsb. TIDAK TERATUR : tidak mempunyai bentuk teratur. PENYEBARAN DAN LOKALISASI SIRKUMSKRIP : berbatas tegas DIFUS : tidak berbatas tegas GENERALISATA : tersebar pada sebagian besar bagian tubuh REGIONAL : mengenai daerah tertentu badan UNIVERSALIS : seluruh atau hampir seluruh tubuh (90-100%) SOLITAR : hanya satu lesi HERPETIFORMIS : vesikel berkelompok seperti pada herpes zoster KONFLUENS : dua atau lebih lesi yang menjadi satu DISKRET : terpisah satu dengan yang lain SERPIGINOSA : proses yang menjalar ke satu jurusan diikuti oleh penyembuhan pada bagian yang ditinggalkan IRISFORMIS : eritema berbentuk bulat lonjong dengan vesikel warna yang lebih gelap ditengahnya SIMETRIK : mengenai kedua belah badan yang sama BILATERAL : mengenai kedua belah badan UNILATERAL : mengenai sebelah badan PUSTAKA Djuanda, A. et al. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi 6. Badan Penerbit FKUI: Jakarta, 2011.