DERMATITIS
KONTAK IRITAN
(DKI)
DERMATITIS
KONTAK DERMATITIS
KONTAK ALERGI
(DKA)
12/15/2018
3
12/15/2018
4
12/15/2018
5 LAPORAN KASUS
Seorang perempuan berusia 46 tahun, suku Ambon,
bangsa Indonesia, alamat Serat bagian timur. Datang ke
RSUD Dr. M. Haulussy ke bagian penyakit kulit dan
kelamin (no RM 1365 20) tanggal 12-09-2018 dengan
keluhan utama adanya bercak kemerahan di tangan,
kaki, dada, leher, perut dan belakang.
12/15/2018
Autoanamnesis
6
Abdomen : Hepar dan lien tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
Eksteremitas
: Akral hangat, tidak ada kelainan
bawah
12/15/2018
8
ANJURAN : desoksimetasonedioleskan 2
menutup seluruh bagian tubuh serta kali sehari (pada badan,
wajah agar tidak terkena paparan
tangan, kaki, leher)
bahan kimia. Salep hidrokortison 2,5%
dioleskan 2 kali sehari
(pada wajah)
12/15/201
8
9
12/15/2018
10 PEMBAHASAN
Diagnosis DKA didasarkan atas hasil anamnesis yang cermat dan
pemeriksaan klinis yang teliti.
Pertanyaan mengenai kontakan yang dicurigai berdasarkan pada kelainan
kulit yang ditemukan.
Pemeriksaan fisis sangat penting, karena dengan melihat lokasi dan pola
kelainan kulit sering kali dapat diketahui kemungkinan penyebabnya.
12/15/2018
PEMBAHASAN
11
TEORI KASUS
12/15/2018
ETIOLOGI
12
TEORI KASUS
Menurut Belsito (2005) dermatitis pasien dicurigai menderita
kontak okupasi adalah penyakit kulit DKA sebagai akibat dari
okupasi yang paling sering
dilaporkan pada banyak negara di pajanan bahan kimia yang
dunia. berkontak dengan pasien
Dilaporkan dermatitis kontak setiap hari berhubungan
okupasi berkisar antara 5 hingga 9 dengan pekerjaan pasien
kasus tiap 10.000 karyawan full time yang bekerja di perkebunan.
setiap tahunnya.
kecenderungan pasien
Penggunaan alat pelindung diri saat
bekerja merupakan salah satu faktor terpapar sangat tinggi
yang berperan dalam dermatitis karena pasien kemungkinan
kontak alergi. tidak menggunakan alat
pelindung diri dengan baik.
12/15/201
8
GEJALA KLINIS
13
TEORI KASUS
eritema, edema dan papulovesikular, pasien mengeluh adanya bercak
dan dengan gejala utama berupa gatal. kemerahan di tangan, kaki,
Gejala klinis DKA muncul dalam 24-48 dada, leher, perut dan belakang
jam. disertai rasa gatal.
Temuan ini terbatas pada area kontak.
Keluhan dialami pasien kurang
Lesi awal dapat asimetrik.
lebih sejak 1 minggu yang lalu.
Reaksi akan timbul simetris walaupun lesi
awalnya tidaknya. Keluhan tersebut awalnya
Pada DKA kronis terlihat kulit kering, dirasakan hanya di kedua
berskuama, papul, likenifikasi dan tangan, namun lama kelamaan
mungkin juga fisura, berbatas tidak melebar.
tegas.
Pasien umumnya mengeluh gatal.
12/15/2018
PEMERIKSAAN FISIS
14
TEORI KASUS
12/15/201
8
DIAGNOSIS BANDING
15
12/15/2018
PENATALAKSANAAN
16
TEORI KASUS
Untuk terapi sistemik, dapat digunakan
beberapa obat seperti steroid. Penggunaan Sistemik
retinoid (asitrasin) dapat juga digunakan untuk
hiperkeratosis kronik atau fisura pada • methylprednisolone 8 mg 2 x 1
dermatitis pada tangan.
Antihistamin digunakan untuk mngatasi pruritus • cetirizine 10 mg 1 x 1
yang dialami oleh pasien.
Antibiotik juga digunakan dalam terapi DKA Topikal
pada pasien yang mengalami infeksi sekunder.
Kortikosteroid dapat diberikan dalam jangka
• salep desoximetasone 0,25%
pendek untuk mengatasi peradangan DKA akut (untuk tangan, kaki dan badan)
misalnya pemberian prednisone 30 mg/hari.
Untuk topical cukup dikompres dengan larutan • salep hidrokortison 2,5% (untuk
garam faal atau larutan asam salisilat 1 :
1000, atau pemberian kortikosteroid atau wajah).
makrolaktam (pimecrolimus atau tacrolimus)
secara topical.
12/15/201
8
18
TEORI KASUS
12/15/201
8
Prognosis
19
TEORI KASUS
12/15/201
8
20 TERIMA KASIH