Anda di halaman 1dari 15

MORNING REPORT

15/01/2019
Tuberkulosis paru
aktif lesi luas
Idientitas Pasien

Nama : Tn. A
Tgl lahir : 06/04/1936
Umur : 82 tahun
Klinis : TB Paru
RM : 434168
KASUS 1
• Bercak berawan pada kedua lapangan
paru terutama paru kanan disertai garis
fibrosis yang meretraksi kedua hilus
dengan bintik kalsifikasi pada lapangan
atas kedua paru
- Cor : Kesan normal, aorta dilatasi dan
elongasi
- Sinus kanan tumpul, diafragma kiri
tenting, sinus kiri dan diafragma kana
baik
- Tulang-tulang intak
- Jaringan lunak sekita kesan baik
Kesan:
- TB paru lama aktif lesi luas
- Efusi minimal pleura dextra
- Dilatatio et elongatio aorta
Foro thorax AP
Pembahasan
Gejala klinik
◈ Gejala klinis tuberkulosis dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu
gejala lokal dan gejala sistemik, bila organ yang terkena
adalah paru maka gejala lokal ialah gejala respiratori (gejala lokal
sesuai organ yang terlibat)

Gejala respiratorik
◈ Batuk > 2 minggu
◈ Batuk darah
◈ Sesak napas
◈ Nyeri dada
Gejala sistemik
◈ Demam
◈ Gejala sistemik lain adalah malaise, keringat malam,
anoreksia dan berat badan menurun

Gejala tuberkulosis ekstraparu


◈ Gejala tuberkulosis ekstraparu tergantung dari organ yang
terlibat, misalnya pada limfadenitis tuberkulosis akan
terjadi pembesaran yang lambat dan tidak nyeri dari
kelenjar getah bening, pada meningitis tuberkulosis akan
terlihat gejala meningitis, sementara pada pleuritis
tuberkulosis terdapat gejala sesak napas dan kadang
nyeri dada pada sisi yang rongga pleuranya terdapat
cairan.
Pemeriksaan radiologik
Gambaran lesi aktif :

◈ Bayangan Berawan Segmen Apikal Dan Posterior


◈ Lobus Atas Dan Segmen Superior Lobus Bawah
◈ Kaviti Lebih Dari Satu Dikelilingi Bayangan Opak
◈ Berawan Atau Nodular
◈ Bercak Milier
◈ Efusi Pleura Unilateral/Bilateral
◈ Fibrotik
◈ Kalsifikasi
◈ Penebalan Pleura (Schwarte)
Lesi minimal :
◈ Bila proses mengenai sebagian dari satu
atau dua paru ,luas tidak lebih dari sela iga 2
depan

Lesi luas :
◈ Bila proses lebih luas dari lesi minimal
Fraktur kompresi CV L1
dengan terpasang
stabilisator posterior &
Spondilysis
thoracolumbalis
Idientitas Pasien

Nama : Ny. S
Tgl lahir : 15/07/1961
Umur : 57 tahun
Klinis : Post OP
RM : 836792
KASUS 2

◈ Alignment columna vetebralis


thoracal baik, tidak tampak listhesis
◈ Tampak pemipihan pada CV L1
dengan terpasang stabilisator
posterior
◈ Tampak osteofit pada aspek anterior
CV Th 12 – L 4
◈ Densitas tulang baik
◈ Discus dan foramen intervetebralis
kesan baik
◈ Jaringan lunak sekitar baik
Kesan:
- Fraktur kompresi CV L1 dengan
terpasang stabilisator posterior
Foro thoracal AP/LAteral - Spondilysis thoracolumbalis
Kasus 3

◈ Alignment columna vetebralis thoracal


baik, tidak tampak listhesis
◈ Tampak pemipihan pada CV L1 dengan
terpasang stabilisator posterior
◈ Tampak osteofit pada aspek anterior L1
– L5
◈ Densitas tulang baik
◈ Discus dan foramen intervetebralis
kesan baik
◈ Jaringan lunak sekitar baik
Kesan:
- Fraktur kompresi CV L1 dengan
terpasang stabilisator posterior
- Spondilysis thoracolumbalis
Foro Lumbosacral AP/LAteral
Pembahasan

Cedera Vertebra Thorakolumbar


1. Chance Fraktur
Fraktur transversal yang melibatkan
seluruh corpus vetebra, pedicles dan
processus spinosus  mobil dengan
kekuatan tinggi dan tiba-tiba mengerem
sehingga membuat vertebrae dalam
keadaan fleksi, dislokasi fraktur sering
terjadi pada thoracolumbar junction Th
12-L4  dapat berkaitan dengan
trauma organ intraabdomen.

Mekanisme cedera flexidistraksi,


columna media dan
posterior rusak karena distraksi,
columna anterior rusak karena
kompresi.
◈ Fraktur remuk (Burst fractures) fraktur yang terjadi ketika
ada penekanan corpus vertebralis secara langsung, dan
tulang menjadi hancur. Fragmen tulang berpotensi masuk
ke kanalis spinalis.

A. Ditemukan fraktur
kominutif, fraktur kompresi
dari korpus vertebra dimana
bagian anterior dari corpus
vertebra displaced ke anterior,
dan aspek posterior terdorong
ke arah dorsal dari canal
spinalis.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai