Definisi Dermatitis yg diperantarai reaksi Dermatitis non imunologik yg tjd Dermatitis kronik residif disertai Dermatitis kronis, gatal, sirkum- Dermatitis kronis, ditandai lesi
hipersensitivitas tipe IV karena lgsg tanpa proses sensitasi, gatal, terutama mengenai wajah skrip, ditandai kulit tebal & berbtk koin/agak lonjong, batas
kontak dgn alergen timbul akibat iritan kimia/fisik (fase infantil) & fleksural likenifikasi e.c garukan/gosokan tegas, efloresensi berupa
ekstrimitas (fase anak) berulang (Lichen Simplex papulovesikel yg mudah pecah
Chronicus) shg basah (oozing)
Etiologi / Bahan kimia sederhana dgn Bahan iritan (mis : pelarut, Faktor tjd nya atopi : genetik, Penyabab/peny. yg mendasari : Blm diketahui
Predisposisi berat mol. rendah (hapten), deterjen, minyak pelumas, asam, lingkungan, sawar kulit, gagal ginjal kronis, hipertiroid,
lipofilik, sgt reaktif, bisa nembus alkali, serbuk kayu imunologik, psikologis dermatitis atopi, DKA, gigitan
str. korneum serangga, psikologi, emosi
GK Riw. terpajan alergen DKI Akut segera stlh kontak Kulit kering & gatal Sgt gatal, biasanya timbul Sgt gatal
Stelah pajanan ulang muncul Penyebab : iritan kuat (asam Manifestasi bdskn fase : waktu tdk sibuk, px merasa Lesi akut : plak eritematosa
dermatitis, jika pajanan dihen /basa kuat) 1. Infantil (2 bln- 2 thn) nyaman bila digaruk btk koin batas tegas, terbtk
tikan lesi membaik GK : pedih, terbakar, panas a. Predileksi : wajah, kedua Lesi : tunggal, awalnya berupa dari papul & papulovesikel yg
Stadium : Lesi : eritem, edema, bulla, pipi, simetris, meluas ke plak eritematosa, sdkt edema, berkonfluens. Lama2 vesikel
Akut : eritem, edema, vesikel nekrosis (batas tegas) dahi, kulit kepala, telinga, lama2 menghilang pecah & tjd eksudasi berbtk
Subakut : eritem, eksudatif, leher,pergelangan tgn, Bagian tengah berskuama &
pin point eskudat mengring
krusta DKI Akut Lambat 8-24 jam tungkai (volar/fleksor), jika menebal, likenifikasi, ekskori-
post kontak anak mulai merangkak lesi jadi krusta kekuningan
Kronik : skuama, likenifikasi, asi, skuama, sekitarnya hiper-
fisura Penyebab : tretinoin, di daerah ekstensor (siku, pigmentasi, batas tdk jelas Tepi plak muncul papulovesi-
Lesi eksematosa : purpurik, podofilin, antralin, dll lutut) atau yg kena trauma GK dipengaruhi lokasi & kular keci yg kemudian ber-
likenoid, pigmented, limfoma GK & gejala sama b. Lesi : eritema, papulovesikel lamanya lesi konfluens dgn plak tsb jadi lesi
toid Lesi awal berupa eritem, halus & gatal (digaruk pecah Variasi klinis prurigo meluas (D 1-3 cm)
Gatal akhirnya jd vesikel/nekrosis eksudat krusta) nodularis (timbul e.c garukan Penyembuhan mulai dari
Lokalisata batas tegas, 2. Anak (2 thn- 10 thn) berulang) : lesi multiple, tengah
bentuk sesuai bhn penyebab DKI Kumulatif kontak ulang2 a. Predileksi : fossa kubiti & nodus kubah, permukaan Dalam 1-2 mgg masuk fase
Sistemik generalisata iritan lemah poplitea, fleksor pergela- erosi tertutup krusta & kronis : plak dgn skuama &
Penyebab : iritan lemah ngan tangan, kelopak mata, skuama, lama2 jd keras + likenifikasi
Predileksi : Tangan, lengan, (sabun, deterjen, pelarut) leher, simetris hiperpigmentasi. Tersering di Jumlah lesi 1 / multiple,
wajah, telinga, leher, badan, GK : gatal/nyeri krn fissura b. Kulit kering, cenderung jdi ekstrimitas
tersebar, pada ekstrimitas
genital, paha, tungkai, bisa juga Lesi : kulit kering, eritem, kronis (hiperkeratosis, bilateral/simetris
sistemik skuama, hiperkeratosis, hiperpigmentasi, erosi,
likenifikasi difus, fissura ekskoriasi, krusta, skuama) Predileksi : aspek ekstensor
3. Remaja & Dewasa ekstrimitas, punggung tgn,
DKI Traumatik a. Predileksi mirip fase anak, badan
Penyebab : trauma panas / dpt meluas kedua telapak
laserasi tgn, jari, pergelangan tgn,
GK idem D. Numularis, bibir, leher anterior, kulit
penyembuhan lambat, plg kepala, puting susu
byk di tangan b. Lesi kronis : plak hiperpig-
mentasi, hiperkeratosis,
likenifikasi, erosi, skuama
c. Gatal > hebat saat istirahat,
udara panas, berkeringat
Diagnosis - Kriteria William :
Harus ada : kulit gatal/ tanda
garukan pd anak
Tambah 3/lebih :
1. Riw. perubahan kulit/kering di
fossa kubiti; poplitea, anterior
dorsum pedis, sekitar leher
(kedua pipi pd anak <10thn)
2. Riw. asma/hay fever pd anak
(riw. atopi pd anak <4thn pd
generasi ke 1 dlm keluarga)
3. Riw. kulit kering spjg akhir thn
4. Dermatitis flexural (pipi, dahi,
paha lateral pd anak <4 thn)
Kriteria Hanifin-Rajka :
Kriteria Mayor (hrs ada 3) :
1. Riw. dermatitis flexural
2. Onset < 2 thn
3. Ruam yg gatal
4. Riw. asma
5. Riw, kulit kering
6. Dermatitis flexural terlihat
Kriteria Minor (hrs ada 3/lebih) :
Kulit kering, ichtyosis, palmar
hiperlinearity, alergi tipe 1,
serum IgE ningkat, dermatitis
tgn & kaki, chelitis, eczema
puting, perifolicular keratosis,
pityriasis alba, onset usia awal,
dennie-morgan orbital fold,
ketaoconus, katarak, orbital
darkening, facial erythema, gatal
saat keringat, food intolerance,
white dermographism, dll
DB DKI, D.atopi, D.numularis, D. atopi, DKA, D. Seboroik, D. Fase bayi : D.seboroik, D. Popok, D.atopi disertai likenifikasi, DKA, D.atopi, neurodermatitis,
D.seboroik, psoriasis, D.statis statis psoriasis psoriasis, liken planus hipertrofik D.statis, psoriasis, impetigo,
Fase anak : D.numularis, D.inter- dermatomikosis
triginosa, D.kontak, D.traumatika
Fase dewasa : neurodermatitis
PP Patch test utk memastikan Patch test dgn bahan yg dicurigai Hanya jika klinis diragukan PA : ortokeratosis, hipergranulo-
Patch test & IgE serum sis, akantosis dgn rete rdges
memanjang teratur
Tatalaksana Non Medikamentosa : Hindari Non Medikamentosa : hindari Non Medikamentosa : hindari Non Medikamentosa : hindari Non Medikamentosa : cari &
kontak dgn alergen, pakai APD pajanan dgn iritan, pakai APD alergen, diet stress, jangan garuk lesi hindari faktor penyebab
Terapi Sistemik : DKI Akut Terapi Sistemik : Terapi Sistemik : antihistamin Terapi Sistemik :
Simptomatik : sesuai GK Terapi Sistemik : Antihistamin Antihistamin
(Gatal AH : desloratadin Gatal AH : desloratadin tab Imunosupresi (last choice) : Terapi Topikal : Infeksi bakteri antibiotik
tab 5 mg 1 dd tab 1 pc) 5 mg 1 dd tab 1 pc kortikosteroid, siklosporin Emolien
Sakit berat kortikosteroid Kortikosteroid oral prednison Kortikosteroid topikal : Terapi Topikal :
oral prednison 20mg/hari 20mg/hari selama 3 hari Terapi Topikal : potensi kuat spt clobetasol Emolien
selama 3 hari Infeksi sekunder antibiotik Pelembab : humektan (glise- propionat 0,05% 1-2 kali shari Lini pertama : kortikosteroid
Terapi Topikal : rin, propilen gilkol), urea 10%, Calcineurin inhibitor topikal : topikal potensi menengah-
Terapi Topikal : emolien (lanolin 10%, kuat dgn vehikulum/salep
Pelembab (emolien) salep takrolimus 0,1% atau
Pelembab (mis vaselin) petrolatum) Preparat ter (LCD 5-10%) atau
Basah kompres terbuka krim pimekrolimus 0,1% 2x
Sesuai gambaran klinis : Kortikosteroid utk bayi & calcineurin inhibitor
(2-3 lapis kasa) dgn NaCl 0,9% sehari selama 12 mgg
Basah kompres terbuka (2- anak2 gol. VI-VII Lesi eksudatif : kompres dgn
3 lapis kasa) dgn NaCl 0,9% Kering kortikosteroid Preparat antipruritus non-
potensi sesuai derajat Stad. akut : potensi ringan steroid : mentol, pramoxine, lar. Permanganas kalikus
Kering krim kortikosteroid
inflamasi (VII-VI) doxepin
potensi sedang-tinggi, (mis :
mometason furoat cream Stad. Subakut : potensi
0,1% 5 gram 1 dd ue) DKI Kronik Kumulatif sedang (V-IV)
Terapi Sistemik : Stad. Kronis : potensi kuat-sgt Tindakan : kortikosteroid intra-
Kronis clobetasol propio-
nat ointment 0,05% 5 gr 2 dd Gatal AH : desloratadin tab kuat (II,II,I) lesi (triamcinolone acetonide)
ue 5 mg 1 dd tab 1 pc Kalsineurin inhibitor :
Azathioprine pimekrolimus/takrolimus
Cyclosporine
Terapi Topikal : Imunosupresi (last choice) :
Pelembab (emolien) kortikosteroid, siklosporin
Kortikosteroid potensi sesuai
derajat inflamasi
Inhibitor kalsineurin
Fototerapi BB/NB UVB