Anda di halaman 1dari 4

 Spesifik/adaptif/imunitas yang didapat 

B21M1 pertahanan ditujukan khusus thdp suatu jenis antigen,


terdiri dari :
o Humoral/sel B
ANATOMI-HISTOLOGI KULIT
o Seluler/sel T (Th1&2), sel Ts, sel Tdh, sel Tc
Organ terbesar & bersifat water resistance
Pertahanan yg penting utk virus : interferon dan NK cells
Lapisan dari luar-dalam : Utk bakteri : komplemen, neutrofil, makrofag
- Epidermis  epitel gepeng berlapis dan berkeratin
Lapisan dr luar-dalam : FARMAKOLOGI ANTIVIRAL
 Str. korneum : terluar terdiri dari keratinosit yg mati, Acyclovir, cidofovir, foscarnet, ganciclovir, penciclovir,
cornified cell envelope dan granula lamelar famciclovir, trifluridine
membentuk susunan brick & mortar  Prototype obat antiherpes, analog guanosin
 Str. lusidum (hanya ada di kulit tebal) : sel bentuk  Indikasi : infeksi HSV tipe 1 & 2, virus varisela-zoster
pipih, organel & nukleus hilang
(VZV), dan sebagian infeksi virus Epstein-Barr
 Str. granulosum : keratinosit membentuk granula
 Mekanisme kerja : kompetisi dgn deoksiguanosin
keratohialin, mulai tjd apoptosis keratinosit
trifosfat sbg substrat bagi DNA polymerase dan
 Str. spinosum : lapisan plg tebal, bbrp lapis
keratinosit bentuk polihedral, mulai ada sel menghasilkan terminasi rantai DNA virus
langerhans  Farmakokinetik : PO/IV/Topikal, didistribusikan ke
 Str. basalis : di atas MB, keratinosit bentuk kuboid/ seluruh tubuh, dimetabolisme jd btk tidak aktif,
silindris, mengandung keratin intermediate filamen, ekskresi acyclovir melalui ginjal
di lapisan ini ada melanosit & sel merkel.  ES (tergantung pemberian) : iritasi lokal, sakit
- Dermis  terdapat PD, pemb limfe, kel. Keringat, kel. kepala, diare, mual, muntah, ggn ginjal (dosis tinggi
Minyak, folikel rambut, serabut saraf IV)
Lapisan dr luar-dalam :  Resistensi : pd px immunocompromised
 Str. papilare : j.i.longgar, ada korpuskulum meissner
(mekanoreseptor) TAMBAHAN DR MODUL 17
 Str. retikulare : lebih tebal, lebih sedikit sel, j.i.padat,
Agen penyebab infeksi pd manusia dibagi jd 5 grup utama:
ada korpuskulum pacini (mekanoreseptor)
virus, bakteri, fungi, protozoa, cacing.
- Hipodermis/subkutis  j.i.longgar, ada jar. lemak (sel
Virus  bukan sel, tidak bs replikasi&sintesis protein
lemak dipisahkan oleh septa), banyak PD
sendiri, replikasinya dalam sel
Respon imun seluler pada epidermis : Bakteri  prokariot, , berdasarkan bentuknya diklasifikasi
 Sel Langerhans kan jd kokus, batang, spirochetes
o APC utama, berasal dr sumsum tulang Fungi & protozoa  protista (uniseluler), eukariot
o Diaktivasi IL-3, diinaktivasi UV-B Cacing  animal, eukariot
 Keratinosit
o Ekspresikan MHC II dan ICAM-1

MEKANISME PERTAHANAN TUBUH


 Non-spesifik/non-adaptif/innate/imunitas alamiah 
pertahanan untuk antigen” :
o Fisik/mekanik, co : kulit & membran mukosa yg intak
o Larut : biokimia & humoral
o Seluler, fagosit, sel nol (sel NK, killer cells), sel
mediator (basofil, mastosit, trombosit)
o Protein : komplemen, lisosim, interferon

1810173
HERPES ZOSTER Reaktivasi dr latensi  fase kedua replikasi pd kulit,
DEFINISI biasanya lesi pada dermatom yg dipersarafi o/ ganglion
Infeksi virus yg terjadi dengan pengaktifan kembali virus sensorik yang terkena
varicella-zoster, dengan munculnya ruam dermatom yg Cara Replikasi VZV : gatau bakal ditanya atau ga, di foto
nyeri tetapi sembuh sendiri yg ada di modul ada soalnya 
EPIDEMIOLOGI Partikel VZV nempel di membran sel  memadukan &
→ insidensi 2-3 kasus/1000 orang/thn melepaskan protein tegument  kapsid nempel di pori”
→ insidensi & tingkat keparahan meningkat dgn ber+ usia inti, tempat DNA genom disuntikan ke dlm nukleus &
→ tidak ada predileksi gender beredar  ekspresi gen  nukleokapsid dirakit &
mengemas DNA genom yg baru disintesis  pindah ke
FAKTOR RISIKO membran inti dlm dan bertunas melintasi membran inti 
1. Usia dewasa/tua  ketebalan kulit berkurang kapsid masuk sitoplasma  glikoprotein virion yg matang
2. Imunosupresi, terapi imunosupresi & protein tegument berkumpul di vesikel  kapsul jd
3. Infeksi VZV primer saat hamil / respon imun ↓ pembungkus sekunder dan diangkut ke permukaan sel,
4. Faktor nekrosis antitumor (TNF) dmn partikel virus yg baru berkumpul & dilepaskan
5. Sindrom inflamasi pemulihan kekebalan
6. Leukemia limfositik akut & keganasan PATOFISIOLOGI
 Infeksi VZV menyebabkan 2 sindrom :
ETIOLOGI - Infeksi primer (cacar air)  menular, jinak (sembuh)
Varicella Zoster Virus (VZV)  virus berenvelop dgn - Partikel virus tetap pd akar dorsal/ganglia sensorik
nukleokapsid ikosahedral, genom linear double-stranded lain  tdk aktif hingga bbrp dekade
DNA, hanya ada 1 serotipe  Mekanisme host gagal menahan virus  VZV aktif
 Transmisi : varicella  inhalasi, herpes zoster  kembali, bisa terjadi viremia
reaktivasi virus laten  VZV diaktifkan di akar tlg blkg / neuron saraf kranial 
 Patogenesis : infeksi awal di orofaring, menyebar ke bisa disertai nekrosis hemoragik sel saraf  hilangnya
organ dlm melalui darah, ke kulit, setelah episode aku saraf & fibrosis
varisela, virus tetap laten di ganglion sensoris, dapat  Ruam kulit : saat proliferasi sel T spesifik VZV yg
reaktivasi jd herpes zoster bbrp thn kemudian, mendalam  produksi IFN-α pd px imunokompeten,
khususnya pd px tua & immunocompromised antibodi spesifik IgG, IgM, dan IgA muncul cepat dan
 Diagnosis laboratorium : kultur sel, tzanck smear, mencapai titer tertinggi
serologi  Lokasi anatomi dr dermatom yg terkena menentukan
 Gambaran histopatologis : tampak vesikel intraepiteliat manifestasi spesifik
dgn inklusi intranuklear pd sel epitel di dasar vesikel  Menular ke org yg tidak punya kekebalan thp VZV,
lewat kontak langsung dgn lesi/ jalur pernapasan
PREDILEKSI  Infeksi virus herpes dpt terjadi bersamaan pd inang yg
Sesuai dermatom sama

PATOGENESIS di modul cuman ada foto doang gaada MANIFESTASI KLINIS


penjelasannya, jdi ini diambil dr dafpusnya ANAMNESIS :
Siklus Hidup VZV : Partikel virus masuk lewat epitel - 1-10 hari timbul gejala prodormal : demam, anoreksia,
mukosa  replikasi lokal diikuti dgn penyebaran ke mialgia lokal, nyeri tulang, pegal, nyeri kepala, dan
amandel & jar. limfoid regional lainnya, dmn VZV sensasi abnormal seperti :
mendapatkan akses ke sel T  sel T yg terinfeksi o Rasa nyeri (terbakar, berdenyut, menusuk), bisa
mengirimkan virus ke tempat replikasi di kulit  VZV parah, ringan, konstan, jarang
membentuk latensi di ganglia sensorik setelah diangkut ke o Dapat dirasakan sbg sensasi lain spt gatal,
nukleus neuronal di sepanjang akson neuron/ oleh viremia kemerahan/ eritema sesuai dermatom, pembesaran
KBG, gelembung isi cairan
1810173
b. Sistemik
 Antiviral  dpt mengurangi durasi penyakit &
PEMERIKSAAN FISIK : derajat keparahan nyeri, obatnya asiklovir,
- Vesikula herpetiform mempengaruhi 1 dermatom famciclovir, valacyclovir  diberi 72 jam setelah
- Limfadenopati muncul gejala, selama 7-10 hari
- Makula eritematosa Dosis: famsiklovir 3 X 500 mg/hari, valasiklovir 3 X
- Papula  vesikel dermatomal &/ bilateral 1000 mg/hari, asiklovir 5 X 800 mg/hari
- Penurunan sensorik  Antipiretik & analgetik  nyeri akut ringan diberi
ADA TAMBAHAN DR MODUL 17 DI PALING BAWAH ! NSAID. Kalau kronik hebat bisa diberi opioid
 Kortikosteroid  masih perdebatan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Tambahan dr modul 17 :
 Kerokan kulit (Pemeriksaan Tzanck) : sel datia berinti
Antidepresan & antikonvulsan  Kombinasi
banyak & badan inklusi intranuklear
asiklovir + antidepresan trisiklik / gabapentin sejak
 Serologi
awal diduga dpt mengurangi NPH
 Kultur sel
Pada pasien di skenario :
 Pemeriksaan histopatologi : tampak vesikel
o Analgetik yang kuat : PCT 3x500mg
intraepiteliat dgn inklusi intranuklear pd sel epitel di
o Anti virus : Acyclovir 5x800mg/hari selama 7-10 hari
dasar vesikel
o Topikal : bedak salicyl 2%
PENATALAKSANAAN
Prinsip : me↓ nyeri dan kerusakan saraf lebih lanjut dgn PENCEGAHAN
membatasi replikasi virus - Vaksin virus varicella-zoster (terutama usia tua)
Non Farmakologis : (suportif & edukasi) - Konseling dan Edukasi
a. Hindari gesekan kulit  vesikel pecah o Edukasi ttg perjalanan penyakit HZ
b. Edukasi : istirahat cukup, makanan yang baik (tinggi o Edukasi bahwa lesi membaik dalam 2-3 mgg pada
kalori & protein), menjelaskan penyakit dpt reaktivasi individu imunokompeten
c. Cegah kontak dengan orang lain  hindari penularan o Edukasi ttg komplikasi neuralgia pasca herpetik
d. Identifikasi pasangan → cek apakah tertular / tidak
atau sumber infeksi. KOMPLIKASI
Farmakologis : - Neuralgia posterapetik (PHN)
a. Topikal - Sekuele posterapetik lain yang kurang umum
 Stadium vesikel : bedak salisil 2% / bedak kocok (hiperestesi, hipestesia, anestesi di area yang terkena)
kalamin  cegah pecah - Herpes zoster oticus (Sindrom Ramsay Hunt) → Sindrom
 Jika erosif : kompres terbuka, jika ulserasi  salep foramen jugularis akut
antibiotik - Zoster diseminata (pada px ggn sistem imun)
 Dr modul 17 : - Sindrom Guillain-Barre
o Analgetik topikal : pd stadium vesikel dpt diberi - Infeksi virus varicella zoster pada masa kanak-kanak →
lotion calamine, bila ada erosi dilakukan risiko stroke iskemik arteri & dapat memicu stroke
kompres terbuka dgn solusio burowi iskemik arteri pada anak
(alumunium asetat 5%) / solusio calamine.
Kompres dgn solusio burowi dilakukan selama
PROGNOSIS
30-60 mnt, 4-6 x/hari
· Ruam biasanya sembuh dalam 10 – 15 hari
o Antiinflamasi nonsteroid : bedak salisilat 2%,
· Px usia muda dan sehat → sangat baik.
krim indometasin, krim diklofenak
· Lansia → pe↑ risiko komplikasi
o Anestesi lokal  efikasi blm terbukti
· Jarang menyebabkan kematian pada px
o Antibiotik  bila terdapat ulserasi
imunokompeten, tapi dpt mengancam nyawa pada px
yg sangat lemah / immunocompromised

1810173
QaV : ad bonam kulit pada liang telinga luar / membran timpani, disertai
QaF : ad bonam paresis fasialis, gangguan lakrimasi, gangguan pengecap
QaS : dubia ad bonam (bisa rekuren) 2/3 bagian depan lidah, tinnitus, vertigo, atau tuli.
 Herpes zoster oftalmikus : penyakit menyerang cabang
pertama nervus trigeminus.
Hutchinson sign  vesikel yg tampak pada ujung
TAMBAHAN GEJALA KLINIS DR MODUL 17 hidung, berarti mengenai percabangan nervus
nasosiliaris, dan kemungkinan terjadi kelainan mata
Herpes zoster dimulai dengan timbulnya gejala prodromal lebih besar.
selama beberapa hari, berupa : sensasi abnormal, mialgia
lokal, nyeri tulang, pegal, parestesia sepanjang dermatom, Manifestasi klinis berdasarkan waktu setelah muncul
gatal, rasa terbakar yang bervariasi tingkat keparahannya gejala awal :
dari ringan sampai berat. 0 hari : muncul gejala prodormal
3-7 hari : ruam dermatomal unilateral + eritema + papul
Gejala konstitusi yg menyertai : nyeri kepala, malaise dan
demam. 4-8 hari : vesikel
6-10 hari : pustul
Setelah masa prodromal, timbul kulit yang dapat terasa 10-14 hari : krusta
gatal atau nyeri terlokalisir. Lesi kulit berupa : makula 2 mgg hingga 4-6 minggu : sembuh
eritema, kemudian berkembang menjadi papula, lalu
menjadi vesikel jernih herpetiformis. Selanjutnya isi vesikel
menjadi keruh, dan akhirnya pecah menjadi krusta.

Erupsi mengalami involusi setelah 2-4 minggu. Sebagian


besar erupsi kulit HZ menyembuh spontan tanpa gejala
sisa.

Pada sebagian kecil px, dpt tjd komplikasi kelainan mata


(10-20%) bila menyerang daerah mata, infeksi sekunder,
neuropati motorik. kadang dpt tjd meningitis, ensefalitis /
mielitis.

Komplikasi yang terjadi setelah lesi kulit mengalami


resolusi : neuralgia pasca herpes (NPH).

Perjalanan penyakit HZ pada penderita immunokompromis


sering rekuren, kronik persisten, dengan lesi kulit lebih
parah (bula hemoragik, jaringan nekrotik, atau terasa
sangat nyeri), penyebaran diseminata, disertai keterlibatan
organ dalam, dan penyembuhannya berlangsung lama.

Variasi klinis HZ :
 Zoster sine herpete : nyeri segmental tanpa erupsi kulit
 Herpes zoster hemoragik : vesikel berisi darah
 Herpes zoster abortif : eritema dengan / tanpa vesikel
yang langsung mengalami resolusi
 Herpes zoster aberans : erupsi kulit melewati garis
tengah badan
 Herpes zoster generalisata/diseminata : selain lesi
dermatomal, timbul erupsi kulit terluar dermatom
sehingga menyerupai varisela
 Sindrom Ramsay Hunt : penyakit menyerang nervus
fasialis dan nervus auditorius, sehingga timbul erupsi

1810173

Anda mungkin juga menyukai