INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)
B21M4
ANATOMI GENITALIA MASKULINA
Berdasarkan letaknya dibedakan jd organ externa & interna
Organ Interna :
- Testis : terdiri dr lobus2 yg isinya saluran keluar sperma
(tub. Seminiferus  rete testis  duct. Efferen  duct.
Epididimidis  vas deferens  duct. Ejaculatorius)
Fungsi hasilin sperma & testosteron
- Epididimis : tdr dari caput, corpus, cauda
Isinya ductus epididimidis
Fungsi : maturasi, penyimpanan, transport sperma
- Ductus deferens : p = 45cm, bergabung dgn duct.
Ekskretorius gld seminalis membentuk duct.
Ejaculatorius
- Ductus ejaculatorius
- Glandula asesorius :
o Vesicula seminalis : sekresi cairan alkali (fruktosa +
agen koagulasi) melalui duct. Ekskretorius gld
seminalis
o Prostat : jar. fibromuskular yg hasilin cairan semen
o Glandula bulbourethral/cowper : sekresi cairan spt
mukus ke proximal urethra pars spongiosa
Organ Externa :
- Penis  terbagi jadi Radix (2 crus + 1 bulbus), Corpus (2
corpus cavernosum + 1 corpus spongiosum), dan Glans
penis (corona, septum, collum)
Di corpus spongiosum ada urethra pars spongiosa
Di ujung glans urethra membuka sbg ostium urethra
externum, sebelumnya urethra melebar membentuk
fossa navicularis urethra
- Scrotum : jar. fibromuskular yg berfungsi mengontrol
suhu testis
- Urethra  tdr dr 4 bagian :
 Pars intramuralis : dikelilingi m.sphincter urethra
internus
 Pars prostatica : bagian plg luas
 Pars membranacea : dikelilingi m. sphincter urethra
externus
 Pars spongiosum : plg panjang,15 cm, melewati
corpus spongiosum
Ada 2 pelebaran : di bulbus penis (muara duct. gld
bulbourethralis) dan fossa navicularis urethra (muara
gld urethra)
Definisi : penyakit infeksi yg ditularkan melalui hub seksual
Etiologi :
- Bakteri :
o Neisseria gonorrhoeae : uretritis, epididimitis,
servisitis, proktitis, faringitis, konjungtivitis,
bartolinitis
o Lain2 : Chalmydia trachomatis, Mycoplasma
hominis, Treponema palidum (sifilis), Gardnerella
vaginalis (vaginitis)
- Virus : HSV, Hepatitis B & C, HPV, HIV
- Protozoa : Trichomonas vaginalis
- Fungus : Candida albicans
- Ektoparasit : Phthirus pubis, Sarcoptes scabei var.
hominis
Epidemiologi :
Di sebagian besar negara insidensi IMS relatif tinggi, pola
infeksi juga mengalami perubahan, bbrp penyakit infeksi
sudah resisten thp antibiotik
Faktor yg berpengaruh :
Perilaku risiko tinggi, penderita GO rata2 berhubungan
seks dgn 4 pasangan dan 73% penderita GO melakukan
promiskuitas krn ketagihan narkotik
Kelompok perilaku risiko tinggi :
 Pria 20-34 thn
 Wanita 16-24 thn
 Pria & wanita 20-24 thn
 Pelancong, PSK, pecandu narkotik, homoseksual,
pelaku promiskuitas
SOCA 2017 PRASYARATNYA KELUAR ANATOMI +
MEKANISME IMUN YG BERPERAN (AMBIL DARI MODUL 1
AJA YG SPESIFIK-NONSPESIFIK)
KEMUNGKINAN YG IMS DIATAS GA DITANYA, TPI
DEFISININYA DITANYA (JADI NNTI SEBUTIN DEFINISI IMS
DLU BARU GO)
1810173
 GONORRHEA
DEFINISI
Penyakit infeksi yg disebabkan o/ Neisseria gonorrhoeae
EPIDEMIOLOGI
→ diperkirakan >200 jt kasus GO/thn
→ pria > wanita
→ insidensinya bervariasi karena faktor kondisi sosial
budaya, faskes, & metode penelitian yg digunakan
FAKTOR RISIKO
1. Berganti-ganti pasangan seksual
2. Homoseksual & PSK
3. Wanita prapubertas dan menopause
4. Bayi dengan ibu penderia GO
5. Hubungan seksual dgn penderita tanpa proteksi
ETIOLOGI
Neisseria gonorrhoeae
Morfologi :
- Diplokokus gram - seperti biji kopi
- Ukuran 0,8-1 µm
- Tampak di luar & dlm leukosit
- Dapat tumbuh di : ph 7-7,4, suhu 35o-36oC, suasana
anaerob sedikit oksigen
- Terdiri dr 4 tipe : tipe 1 & 2 punya pili jadi bersifat
virulen, tipe 3 & 4 gapunya pili jdi nonvirulen
Kolonisasi di mukosa genital, mata, oral, nasofaring, rektal
Masa inkubasi 2-8 hari
Faktor virulensi : Kapsul, Pili, POR protein, OPA protein,
RMP protein, LOS, IgA protease, β-lactamase, plasmid
KLASIFIKASI
 Infeksi gonokokal tanpa komplikasi  terdiri dari
infeksi di : urogenital (serviks, uretra, rektum), faring,
konjungtivitis
 Infeksi gonokokal diseminasi  ditandai dgn
munculnya lesi pd kulit, arthritis, & komplikasi
perihepatisis, endokarditis, meningitis
 Infeksi gonokokal pada neonatus  terdiri dari :
ophtalmia neonatorum & gonokokal scalp abccess
 Infeksi gonokokal pada bayi & anak  sama kyk yg non
komplikasi & diseminasi, tapi dibuat utk pengobatan
berdasarkan usia
PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI
Faktor virulensi :
- Kapsul : hambat fagositosis
- Por di membran luar ddg sel : membuat saluran masuk
kelus sel + hambat fusi fagolisosom
- Opa : bantu nempel ke host & membentuk clumping
- RMP : induksi pembentukan antibodi
- LOS : endotoksin
- Lga protease : hancurin IgA
- β-lactamase : degradase cincin betalaktam
- Pili : melekat pd mukosa epitel urogenital
Faktor hospes :
- Berperan dlm mediasi masuknya bakteri ke dlm sel non
fagosit
- Aktivasi fosfolipase C o/ N. gonorrheae menyebabkan
pelepasan diseligliserol & ceramid  diperlukan bakteri
utk invasi ke dlm sel epitel
- Akumulasi ceramid di dlm sel  apoptosis sel 
kerusakan integritas epitel  bakteri masuk subepitel
Patogenesis klinis :
Transmisi melalui : kontak seksual, persalinan normal,
benda2 yg terkontaminasi bakteri
Pili melekat pada mukosa (genital, mata, oral, nasofaring,
rektal)  nembus mukosa  inflamasi urethra (uretritis)
(eritem & oedem)  kerusakan mukosa dan submukosa scr
progresif  supurasi akut (eksudat purulen), disuria,
ektropion, polakisuria  inklusi neutrofil yg akan fagosit
N.go  bisa terjadi infeksi kronik & sikatriks
MANIFESTASI KLINIS
Masa inkubasi 2-8 hari, pada wanita sulit ditentukan krn
umumnya asimptomatik
Pada Pria :
Uretritis (paling sering anterior, bisa menjalar ke proksimal
 komplikasi lokal ascendens & diseminata)
Keluhan Subjektif :
 Gatal & panas di bagian distal uretra dan sekitar ostium
urethra eksternum
 Disuria
 Keluar sekret dari ujung urethra (kadang + darah)
 Nyeri saat ereksi
Pemeriksaan Fisik :
 Ostium urethra eksternum eritem, edema, dan
ektropion
 Sekret mukopurulen
 Pembesaran KGB inguinal uni/bilateral
Kalau uda komplikasi epididimitis : tesis nyeri & bengkak
unilateral, limfadenitis inguinal, penile edema, abses &
1810173
fistula periuretra, infeksi gld. Tyson, striktur uretra,
prostatitis
Gejala klasik GO  Disseminated Gonococcal Infection
(GDI), berupa sindrom arthritis-dermatitis :
Nyeri sendir & tendo di stadium awal, stadium sekunder
berupa septik arthritis (banyaknya di lutut)
Pada Wanita :
Awalnya hanya kena serviks, bisa asimptomatik
- Nyeri panggul bawah
- Serviks merah dgn erosi + sekret mukopurulen
- Sekret lebih banyak bila tjd servisitis akut / disertai
vaginitis yg disebabkan Trichomonas vaginalis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Media transport : media stuart & trans grow
Pengambilan sampel : bagian dlm utk minimalisir kontak
dgn udara
 Pemeriksaan mikroskopis sekret
Pewarnaan gram : diplokokus gram – intra/ekstrasel
Pada pria sediaan diambil dr fossa navikularis
Pada wanita diambil dr urethra, muara kelenjar bartolin,
serviks, dan rektum
 Pemeriksaan lain : kultur, tes beta laktamase, tes
thomson dgn sediaan urin
 Uji serologis :
 IgA, IgA, IgG anti-gonokokus (Metode ELISA & RIA)
 Antigen gonokokus (Metode Koaglutinasi) :
S.aureus memiliki protein A di permukaannya 
protein A mengikat fragmen Fc anti gonokokus 
aglutinasi antara S.aureus berlapiskan anti-
gonokokus + mikroorganisme yg diperoleh = dalam
spesimen ada gonokokus
PENATALAKSANAAN
Perlu diperhatikan : efektivitas, harga, dan efek toksik
sesedikit mungkin
Pemilihan rejimen harus dgn pertimbangan tempat infeksi
& resistensi thp antibiotik
Karena sering koinfeksi dgn C. trachomatis, dianjurkan
diberi bersamaan dgn rejimen utk C. trachomatis
Non Farmakologis :
a. Edukasi utk tidak melakukan kontak seksual hingga
dinyatakan sembuh
b. Jaga kebersihan genital
c. Edukasi utk tdk mengulangi kebiasaan lama utk cegah
rekurensi
d. Lakukan screening semua IMS pada pasangan seksual,
kalau terdiagnosis GO, harus diobati juga
Farmakologis :
a. Pilihan Terapi untuk GO tanpa Komplikasi
Sefiksim 400 mg, per oral dosis tunggal
Levofloxacin 500mg per oral dosis tunggal
Seftriakson 250mg IM dosis tunggal
Kanamisin 2 gr IM dosis tunggal
Spectinomycin 2 gr IM dosis tunggal
b. Pilihan Terapi untuk GO dengan Komplikasi
Lama pengobatan oral 5 hari atau injeksi 3 hari
Cefixime 1 x 400 mg/hari, per oral
Levofloksasin 1 x 250 mg/hari per oral
Seftriakson 250mg IM, satu kali sehari
Kanamisin 2 gr IM, satu kali sehari
Spectinomycin 2 gr IM, satu kali sehari
Catatan : levofloxacin gaboleh utk ibu hamil & anak
PENCEGAHAN
o Jangan lakukan hub seks sebelum nikah
o Hindari seks bebas, setia pada pasangan
o Pakai kondom
o Segera berobat agar tdk makin parah
KOMPLIKASI
Pria :
 Lokal : tysonitis, parauretritis, littritis, cowperitis
 Ascendens : prostatitis, vesiculitis, funiculitis,
epididimitis, trigonitis
Wanita :
 Lokal : bartholinitis, parauretritis, servisitis
 Ascendens : salpingitis, penyakit radang panggul
Diseminata :
Artritis, perikarditis, miokarditis, meningitis, endokarditis,
dermatitis
PROGNOSIS
Dengan terapi adekuat bisa sembuh total & fungsi balik
normal
Prognosis pasien skenario :
QaV : ad bonam
QaF : ad bonam
QaS : dubia ad bonam (tergantung perilaku px)
1810173