Anda di halaman 1dari 36

Sindrom Discharge Genital

Oleh : Preseptor :
Adilla Oktariza Zarwin 2040312118 dr. H. Masrizal, SpOG (K)
Sharon Serafim Bosawer 2040312116

RSUD ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Sindrom Discharge Genital adalah sekelompok keluhan pada genitalia dengan gejala keluarnya cairan
putih hingga kekuningan (fluor albus / leukorea / duh tubuh vagina) melalui vagina

Penyebab duh :
 Non Infeksi  Fisiologis
 Non Infeksi Menular Seksual  Vaginosis Bakterialis, Candidiasis
 Infeksi Menular Seksual  Chlamydia trachomatis, N. gonorrheae, Trichomonas
vaginalis
INDONESIA

80% Leukorea Patologis

Keluhan : rasa gatal, duh berbau, rasa panas, sakit


saat bersenggama
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Sindrom Discharge Genital Vaginal Discharge


Sekelompok keluhan pada genitalia dengan gejala Bukan merupakan suatu penyakit, melainkan
keluarnya cairan putih hingga kekuningan ( fluor manifestasi klinis dari suatu penyakit.
albus/ leukorea/ duh tubuh vagina) melalui vagina.
 Fisiologis
 Patologis
EPIDEMIOLOGI

• WHO  340 juta kasus IMS per tahun di dunia


• Di AS, tercatat IMS terbanyak yakni trikomoniasis, vb,
kandidiasi
• Di Indonesia, data masih terbatas karena sedikitnya
pasien memeriksakan keluhan ini. Menurut Depkes, skt
75% yang mengalami keputihan.
KLASIFIKASI

o Leukorea Fisiologis  Cairan/ sekret tidak berwarna, tidak gatal dan tidak berbau yang keluar dari
vagina; banyak epitel & sedikit leukosit. Banyak ditemukan pada bayi baru lahir, saat menarche, saat
ovulasi, sebelum koitus, stress, kehamilan, kelelahan, dan saat pemakaian kontrasepsi hormonal.

o Leukorea Patologis  Cairan/ sekret yang keluar dari vagina dengan jumlah, bau dan konsistensi yang
bervariasi berdasarkan penyebabnya; ciri2 adanya gatal, rasa terbakar di kemaluan, dan nyeri saat
berkemih & bersenggama. Banyak leukosit. Disebabkan oleh infeksi (bakteri, jamur, parasit), iritasi,
benda asing, tumor/ jaringan abnormal lain, dan radiasi.
ETIOLOGI & FAKTOR RISIKO
Etiologi :
• Fisiologis  Lactobacillus
acidophilus
• Patologis

Penyebab lain (jarang) :


• Polip servikalis dan neoplasma
• Tampon yang tidak diganti
• Fistula
Faktor Risiko :
a. Non Infeksi : Leukorea fisiologis,
Benda Asing, Iritasi
b. Infeksi : N. gonorrheae, Vaginosis
bakterialis candidosis, trikomoniasis,
infeksi genital non spesifik
01 Gonore

Infeksi Etiologi : Neissera gonorrheae  bakteri diplokokus gram


negatif yang menempel pada permukaan mukosa
Faktor Risiko :
• Status sosial ekonomi yang rendah, ,
• homoseksual, heteroseksual, biseksual
• riwayat infeksi Neisseria gonorrhoeaea
• pengobatan gonore dengan antibiotik yang tidak adekuat
• seks bebas.

02 Vaginosis Bakterialis
Etiologi : Bertambahnya organisme anaerob lebih banyak
dari flora normal Lactobaciluus Sp. terutama yang
menghasilkan hydrogen peroksida  Gardnerella vaginalis,
Prevotella, Mobilincus spp, Peptostreptococcus, Mycoplasma
hominis.
Faktor Risiko : ras kulit hitam, merokok, mestruasi, wanita
dengan pasangan laki-laki yang tidak di sirkumsisi,
kemisikinan, kekurangan vitamin D, stress kronik dan
genetik.
03 Candidosis

Infeksi Etiologi : Candida  spesies jamur dari deutromycota yang merupakan


mikroorganisme oportunistik.
Faktor Risiko :
• Perubahan Fisiologis (usia, kehamilan, haid)
• Faktor mekanik (trauma (luka bakar), oklusi lokal, kelembapan, maserasi ,
kegemukan)
• Faktor nutrisi (avitaminosis, defisiensi zat besi, malnutrisi)
• Penyakit sistemik (penyakit endokrin ( diabetes, sindrom cushing), keganasan,
imunodefisiensi)
• Iatrogenik (penggunaan kateter, radiasi sinar X, penggunaan obat-obat (steroid,
04 Trikomoniasis
glukokortikoid, obat imunosupresif, antibiotik))
• Alat kontrasepsi (kondom, , spermisida, seks oral, kontrasepsi oral).
Etiologi : Invasi parasit Trichomonas vaginalis pada epitel vagina 
flagelata berbentuk filiformis, berkembang biak secara belah pasang
memanjang dan dapat hidup dalam suasan pH 5-7.5, tumbuh baik
dlm keadaan anaerob
Menginfeksi wanita > laki-laki.
Faktor Risiko : Kemiskinan, aktivitas seksual tinggi.
Infeksi 05 Infeksi Genital Non Spesifik

Etiologi : Chlamydia trachomatis (50%), Ureaplasma


urealyticum dan Mycoplasma hominis.
Faktor Risiko :
Wanita seksual aktif termasuk usia muda (usia 15-24 tahun),
hubungan seksual usia muda, riwayat infertilitas, memiliki
lebih dari 1 partner seksual, tidak menikah, ras kulit hitam,
riwayat atau sedang menderita penyakit menular seksual,
riwayat keguguran, riwayat infeksi saluran kemih, servikal
ektopik, dan penggunaan tidak teratur dari kontrasepsi
barrier.
PATOFISIOLOGI
Neisseria Gonorrheae Vaginosis Bakterialis

• Terdiri atas 4 tipe yaitu tipe 1 dan 2 • Vaginosis bakterial timbul akibat perubahan
yang mempunyai pili sehingga ekosistem mikrobiologis vagina, sehingga
bersifat virulen dan tipe 3 dan 4 yang bakteri normal dalam vagina (Lactobacillus sp)
tidak memiliki vili sehingga bersifat sangat berkurang. Secara invitro, Lactobacillus
nonvirulen. sp akan menghambat G. vaginallis,
Mobiluncus dan batang anaerob gram negatif.
• Pili ini akan melekat ke mukosa epitel • Cairan vagina pasien vaginosis bakterial
dan akan menimbulkan reaksi radang. mengandung banyak endotoksin, sialidase dan
Daerah yang paling mudah terinfeksi glikosidase yang akan mendegradasi musin
adalah daerah dengan epitel mukosa sehingga mengurangi viskositas duh dan
kuboid atau lapis gepeng yang belum menghasilkan duh tubuh vagina yang homogen
berkembang (immature). dan encer.
• Bau amis dihasilkan dari produksi amin dari
bakteri anaerob. Bau amis meningkat dengan
bertambahnya pH. Saat pH vagina menjadi
basa terutama setelah hubungan seksual dan
saat menstruasi bau amis semakin meningkat.
PATOFISIOLOGI
Trikomoniasis
Candidosis
• • Trichomonas Vaginalis mampu menimbulkan
Terjadi karena perubahan kondisi
lingkungan vagina. peradangan pada dinding saluran urogenital
dengan cara invasi sampai mencapai jaringan
• Sel Ragi akan berkompetisi dengan flora epitel dan subepitel.
normal. Hal-hal yang memudahkan
• Pada wanita, yang diserang bagian dinding vagina
pertumbuhan sel ragi antara lain, keadaan
penurunan daya tahan tubuh, penyakit sedangkan pada laki-laki yang diserang etrutama
kronis, penggunaan antibiotik spektrum uretra, kelenjar prostat kadang preputium,
luas jangka lama, penggunaan kontrasepsi, vesikula seminalis kadang epididimis.
kadar estrogen yang tinggi, kehamilan, • T. vaginalis menginvasi epitel kemudian
diabetes yang tidak terkontrol, penggunaan menimbulkan gejala pada 4 hari - 3 minggu
obat imunsupresan, pemakaian pakaian setelahnya dengan mengakibatkan peradangan
ketat dan berlapis-lapis yang tidak epitel skumosa vagina dan ektoserviks,
menyerap keringat dengan baik.
• Peradangan ini menyebabkan peningkatan sekresi
kelenjar vagina dan sekret yang mukopurulen.
Pada kasus lanjut akan terbentuk jaringan
granulasi dan terjadi nekrosis epitel sampai
subepitel
PATOFISIOLOGI
Infeksi Genital Non Spesifik
• Chlamydia Trachomatis merupakan parasit
intraobligat, mirip bakteri gram negatif.
• C. Trachomatis mengalami 2 fase
perkembangan : 1) Fase non infeksius/
laten. Dapat ditemukan kuman di genitalia
maupun konjungtiva. Kuman berada di
intraselular dalam vakuol yang melekat
pada inti sel host, disebut badan inklusi 2)
Fase Penularan. Vakuol pecah kuman
keluar dalam bentuk badan elementer dan
dapat menimbulkan infeksi pada sel
hospes yang baru.
• Pematangan badan inisial dan badan
elementer diikuti dengan peningkatan
sintesis DNA dan RNA. Organisme ini
lebih menyukai infeksi sel-sel
skuamokolumnar yaitu pada zona transisi
serviks.
GEJALA KLINIS
Vaginosis Bakterialis
Neisseria gonorrheae • 50% Wanita tidak menunjukkan gejala
• Jika ada gejala : duh berbau amis (sering
• Gejala umum : dysuria, polyuria, rasa nyeri terjadi setelah hub seksual). Jarang terjadi
pinggul bawah gatal, dysuria, dyspareunia.
• Labia mayora : bengkak, merah, nyeri • Duh tubuh vagina berwarna abu-abu
tekan homogen, viskositas rendah atau normal,
• Kelenjar bartholini : meradang berbau amis, melekat di dinding vagina,
(menimbulkan nyeri saat berjalan/duduk) seringkali terlihat di labia dan fourchette,
• Serviks : tampak merah dgn erosi, secret pH sekret vagina berkisar antara 4.5-5.5.
mukopurulen tidak ditemukan tanda peradangan
gambaran serviks normal
GEJALA KLINIS
Trichomonas Vaginalis
Candidosis vulvovaginalis
• Dapat akut/kronik
• Gejala umum : rasa gatal, terbakar / panas • Akut : terlihat sekret vagina seropurulen berwarna
sering kali disertai dengan iritasi vagina, kekuning-kuningan, kuning-hijau, berbau tidak
dysuria enak (malodorous), berbusa, rasa gatal dan dapat
• Cairan vagina yang keluar berwarna putih disertai disuria.
seperti susu yang bergumpal-gumpal • Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab.
(“cottage cheese-like”), tidak berbau dan Kadang terbentuk abses kecil pada dinding vagina
pH sekret vagina <4.5. dan serviks yang tampak seperti granulasi
• Pemeriksaan dalam : eritema dinding vulva berwarna merah yang dikenal sebagai
dan vagina, kadang-kadang dengan plak “strawberry appearance” dan disertai
putih yang menempel. dispareunia, pendarahan pasca koitus dan
• Pada laki-laki biasanya mengeluh rasa perdarahan inter menstrual. Bila ada sekret,
gatal dan kemerahan pada penis. banyak yang keluar dapat timbul iritasi pada lipat
paha atau sekitar genitalia eksterna.
• Pada kasus kronik, gejala lebih ringan dan
biasanya sekret vagina tidak berbusa.
GEJALA KLINIS

Infeksi Genital Non Spesifik

• Cairan mukopurulen dari vagina, disuria ringan,


sering kencing, dispareunia, , dispareunia, bercak
berdarah atau perdarahan pasca senggama.
• Serviks : hiperemis, edema, disertai folikel-folikel
kecil mudah berdarah, tampak erosi, rapuh dan
terdapat cairan mukopurulen berwarna kuning-
hijau. Bila tidak segera ditangani, klamidia dapat
menyebabkan penyakit radang panggul.
• Radang panggul dapat menyebabkan infertilitas
dan kehamilan ektopik
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik Semua infeksi

• Pewarnaan Gram
• Kriteria Amsel
• Skor Nugent
• Kriteria Hay Ison Vaginosis
• Pemeriksaan pembantu : KOH & tes whiff, pemeriksaan bakterialis

pH, pewarnaan gram


• Kandidosis  sedian basah KOH 10% / pewarnaan gram,
kultur
• Trikomoniasis  sedian basah sekret duh forniks, kultur
(gold standard)
• Chlamydia  kriteria2 temuan pada apusan gram, KOH
Kriteria Amsel
 
1. Duh tubuh homogen, putih ke abu-abuan, melekat di vulva dan vagina
2. Terdapat clue cells pada duh vagina (>20% total epitel vagina tampak pada pemeriksaan
sediaan basah dengan NaCl fisiologis dan pembesaran 100 kali
3. Timbul bau amis pada duh vagina bila ditetesi KOH 10%
4. pH duh vagina > 4.5

Kriteria Hay Ison

1. Grade 0 : tidak terkait dengan vaginosis bakterial, hanya sel


epitel tanpa adanya bakteri Lactobacillus
2. Grade 1 (normal): Lactobacillus sp mendominasi
3. Grade 2 (Intermediate): Kombinasi flora dengan beberapa
Lactobacilli, dan juga Gardnerella atau Mobiluncus
morphotypes.
4. Grade 3 (BV): Terutama Gardnerella dan / atau Mobiluncus
morphotypes. Sedikit atau tidak ada Lactobacilli.
DUH genital Infeksi Genital Non Gonore Trikomoniasis Kandidiosi Vaginosis
Spesifik Vulvovaginalis Bakterial
Kuman C. Trachomatis. N. Gonorrheae Trikomonas Candida sp G. Vaginalis.
DIAGNOSIS Penyebab Ureaplasma U.
Mycoplasma H
Vaginalis Prevotela
Mobilincus
BANDING Masa Inkubasi 1-3 minggu 2-5 hari 4hari-3 minggu Sukar ditentukan Sukar
tergantung ditentukan etio
predisposisi bukan
organisme
tungal
Klinis Asimtomatik Asimtomatik, Bau tidak enak Gatal daerah Duh
  Seringnya uretritis berbuih, vaginitis. vulva. Rasa homogeny,
  servisitis, (polyuria, Abses kecil pada panas, nyeri warna putih
  hiperemis, dysuria OUE dinding vagina dan setelah miksi keabu-abuan
  edema, folikel- merah), serviks brupa dipareunia, melekat ke
  folikel kecil servisitis Granulasi Hiperemis di diding vagina
  mudah berdarah (servik merah“strawberry labia minora dan
    hiperemis, appearance”. introitus vagina vestibulum
    erosi), sekret Dispareunia. dan sepertiga bau amis
    mukopurulen Perdarahan post bawah vagina, terutama
      coitus dan flour albus setelah
      intermenstrual (gumpalan hubungan
      Sekret vagina seperti susu seks
      seropurulen- putih  
      mukopurulen (warna kekuningan).  
      kuning kehijauan).    
Pemeriksaan Sediaan apus Sediaan Sediaan basah Nacl; Duh dari Tes whiff,
Penunjang gram . Kriteria langsung gram 0.9% sekret duh di dinding lateral clue cell,
  ABCD kelenjar fornix posterior , vagina dengan Kriteria
    bartolin serviks   pemeriksaan AMSEL
    dan OUE.   KOH 10%.  
Mikroskopis Kriteria ABCD Tampak Dari forniks Leukosit 80% Sedikit
    diplokokus posterior: ditemukan leukosit, clue
           
    gram (-) intra Trikomonas 70-80%. pseudohifa dan cell +
    dan ekstrasel tampak T. vaginalis blastospora  
    dan PMN >> dengan pergerakan    
      yang khas    
pH     >5.0 <4.5 >4.5
Tatalaksana
Gonore
02 Non Medikamentosa
01 Medikamentosa • Periksa dan lakukan pengobatan
pada pasangan
Rekomendasi CDC 2010 : • Anjurkan abstinensia sampai infeksi
Injeksi seftriaksin 250 mg IM dinyatakan sembuh secara
laboratoris.
dosis tunggal dikombinasikan
• Kunjungan ulang untuk tindak lanjut
dengan azitromisin 1 gr oral di hari ke 3 dan ke 7
dosis tunggal. • Konseling
• Lakukan Provider Initated Testing
and Counseling (PITC) terhadap
infeksi HIV dan kemungkinan
mendapatkan infeksi menular
seksual lain.
Vaginosis Bakterial

Metronidazole 500 mg: tablet


Metronidazole 2 gram : Metronidazole 0.75% gel :
oral, 2 kali sehari selama 7 hari,
dosis tunggal atau aplikasi 5 g intravagina, 1 kali
atau
sehari selama 5 hari.

2% klindamisin krim :
5g intravagina seelum tidur selama 7 hari
Kandidiasis Vulvovaginalis

• Klotrimazol 1% krim 5 g intravagina satu kali sehari selama 7-14 hari


• Klotrimazole 2% krim 5 g intravagina satu kali sehari selama 3 hari
• Mikonazol 2% krim 5g intravagina satu kali sehari selama 7 hari
• Mikonazol 4% krim 5g intravagina satu kali sehari selama 3 hari
• Mikonazol 100 mg suppose intravagina, satu kali sehari selama 7 hari
• Mikonazol 200 mg suppose intravagina, satu kali sehari selama 3 hari
• Mikonazol 1.200 mg suppose intravagina, dosis tunggal
 
• Tiokonazol 6.5% ointment 5g intravagina, dosis tunggal
Trikomoniasis
01 Medikamentosa
02 Non Medikamentosa
• Periksa dan lakukan pengobatan
Obat yang digunakan tergolong pada pasangan
derivate nitroimidazole seperti : • Anjurkan abstinensia sampai infeksi
• Metronidazole 2 g oral dosis dinyatakan sembuh secara
laboratoris.
tunggal
• Kunjungan ulang untuk tindak lanjut
• Metronidazol : 2x 500 mg per
di hari ke 7
haru selama 7 hari atau dosis • Konseling
tunggal 2 gram atau • Lakukan Provider Initated Testing
• Tinidazol : oral dosis tunggal 2 and Counseling (PITC) terhadap
gram infeksi HIV dan kemungkinan
mendapatkan infeksi menular
seksual lain.
Infeksi Genital Non Spesifik
Pilihan Utama :
• Doksisiklin : 2x100 mg sehari selama 7 hari
• Azitromisisn : 1 gram dosis tunggal

 
Pencegahan
Pencegahan

Memperhatikan pakaian
Menjaga kebersihan
organ kewanitaan kering dan
genitalia
tidak lembab

Mengatur pola hidup


yang sehat
Komplikasi &
Prognosis
Komplikasi

Gonore :
Vaginosis Bakterial : Infertilitas akibat PIC
1. Endometriosis
2. Ketuban Pecah Dini
3. Peny. Radang Panggul
4. Lahir Preterm

Trikomoniasis :
Klamidiasis : 1.Persalinan premature
1.PID 2.Ketuban pecah dini
2.Nyeri panggul kronis 3. Bayi letak rendah
3.Infertilitas faktor tuba
4. Resiko kehamilan ektopik
Prognosis

• Prognosis Baik
• Pada Vaginosis Bakterial kesembuhan baik yakni 70-80%
• Kandidiasis sekitar 80-95%
• Trikomoniasis sekitar 95% dengan terapi adekuat
BAB 3
PENUTUP
“Sindroma Discharge Genital adalah sekelompok keluhan pada genitalia dengan gejala keluarnya
cairan putih hingga kekuningan ( fluor albus/ leukorea/ duh tubuh vagina) melalui vagina.
Sedangkan Vaginal discharge bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu manifestasi klinis
terhadap suatu penyakit. Vaginal discharge ini ada yang bersifat fisiologis dan ada yang bersifat
patologis. Vaginal discharge yang patologis sering terjadi berupa kandidosis vulvovaginal, vaginosis
bakterialis, trikomoniasis, Infeksi Genital Non Spesifik (IGNS), uretritis / vaginitis gonore. Masing-
masing penyakit terebut memiliki penyebab, manifestasi klinis dan tatlaksana yang berbeda-beda”

—Penutup—
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai