candidiasis
MORFOLOGI
Morfologi trichomonas vaginalis
Protozoa ini berbentuk oval, panjang 4 - 32 µm dan lebar 2,4 - 14,4 µm, ye bergelombang di
kepala. memiliki flagella dan undulating membrane yang panjangnya hanya setengah panjang
tubuhnya. Intinya berbentuk oval dan terletak dibagian atas tubuhnya, dibelakang ini terdapat
blefaroplas sebagai tempat keluarnya 4 buah flagella yang menjuntai bebas dan melengkung di
ujungnya sebagai alat geraknya yang maju mundur. Flagella kelima melekat ke undulating
membrane dan menjuntai ke belakang sepanjang setengah panjang tubuh protozoa ini.
Sitoplasma terdiri dari suatu struktur yang berfungsi seperti tulang yang disebut sebagai axostil.
Trichomonas vaginalis ini memperoleh makanan secara osmosis dan fagositosis.
Perkembangbiakannya dengan cara belah pasang membelah menjad longitudinal (binary fision),
dan inti membelah dengan cara mitosis yang dilakukan setiap 8 sampai 12 jam dengan kondisi
yang optimum. Tidak seperti protozoa lainnya, Trichomonas vaginalis tidak memiliki bentuk
kista, hanya stadium trofozoit saja. Diluar habitatnya Trichomonas vaginalis dapat hidup selama
5 hari pada suhu 0°C dan mati pada suhu 50°C. Parasit ini tidak dapat hidup pada pH vagina
normal (3,8-4,4).
Morfologi candida albicans
Candida albicans adalah sel ragi bertulang tipis, gram positif, tidak memiliki kapsul, berbentuk
oval hingga bulat dengan ukuran 3-4 µm. Candida albicans juga membentuk pseudohifa ketika
tunas-tunasnya terus bertumbuh, tetapi gagal melepaskan diri sehingga menghasilkan rantai-
rantai sel panjang yang bertakik atau menyempit pada lokasi penyekatan di antara sel. Candida
albicans bersifat dimorfik, selain ragi dan pseudohifa Candida albicans juga dapat menghasilkan
hifa sejati. Candida albicans berkembang biak dengan cara memperbanyak diri dengan spora
yang tumbuh dari tunas yang disebut dengan blastospora.
Organisme Candida tumbuh dengan mudah dalam botol kultur darah dan pada plate agar. Pada
kultur media, spesies Candida terbentuk halus, berwarna putih krem, dengan koloni berkilau.
Banyak spesies Candida mudah diidentifikasi berdasarkan karakteristik pertumbuhan dan kit
komersial yang mengevaluasi asimilasi karbohidrat dan reaksi fermentasi serta memberikan
identifikasi spesies dari isolat Candida selama 2-4 hari.
SIKLUS HIDUP
Siklus hidup trichomonas vaginalis
Pada wanita tempat hidup parasite ini di vagina dan
pada pria di uterus dan prostat. Parasit ini hidup
dimukosa vagina dengan makan bakteri dan leukosit.
Trichomonas vaginalis bergerak dengan cepat
berputar-putar di antara sel-sel epitel dan leukosit
dengan menggerakan flaggel antesias dan membrane
bergelombang.
Parasit ini hidup pada mukosa vagina dengan
memakan lekosit dan bakteri. Sekret vagina yang
terdiri dari parasit dan lekosit serta sel-sel epitel yang
rusak akan mengalir keluar vagina yang menimbulkan
gejala flour albus (keputihan) yang disebut juga dengan
frothy leucorrhoe (keputihan berbusa).
Siklus hidup kandida
Strobery Keputihan
Serviks berbusa
Patogenesis candida : Pada keadaan normal, jamur Candida memang hidup di kulit dan
beberapa bagian tubuh, seperti mulut, tenggorokan, saluran cerna, dan vagina, tanpa
menyebabkan gangguan kesehatan. Namun, jamur ini bisa membahayakan tubuh bila
berkembang biak tidak terkendali atau masuk ke aliran darah, ginjal, jantung, dan otak.
Pertumbuhan dan perkembangan yang tidak terkendali dari jamur Candida paling sering
disebabkan oleh daya tahan tubuh yang lemah. Beberapa faktor yang bisa melemahkan
daya tahan tubuh adalah:
• Menderita diabetes, HIV/AIDS, kanker, atau menjalani kemoterapi
• Menggunakan obat kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama
• Menggunakan antibiotik dalam jangka waktu yang lama
• Menderita obesitas atau malnutrisi
GEJALA KLINIS
Bila terdapat gejala, biasanya keluhan akan muncul 5–28 hari setelah terinfeksi.
Pada wanita, trikomoniasis dapat ditandai dengan gejala berikut:
• Keputihan yang banyak dan membuat vagina bau amis
• Keputihan berwarna kuning kehijauan, bisa kental atau encer, serta berbusa
• Gatal yang disertai kemerahan dan rasa terbakar di area vagina
• Nyeri saat berhubungan seksual atau saat buang air keci
sedangkan pada pria, gejala trikomoniasis yang dapat muncul antara lain:
• Sakit, bengkak, dan kemerahan di area ujung penis
• Keluar cairan putih dari penis
• Nyeri saat buang air kecil atau setelah ejakulasi
• Lebih sering buang air kecil dari biasanya
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Pada wanita, T.vaginalis dapat ditemukan dalam sedimen urin, preparat basah dari sekret
vagina atau apusan vagina.
• Pada laki-laki dapat ditemukan dalam urin/sekret uretra, preparat basah dari sekret prostat
• PCR
• Kultur anaerob dalam medium tioglikolat
• Kontaminasi spesimen dengan feses dapat membingungkan T.vaginalis dengan T.hominis
• Tes kalium hidroksida (KOH), untuk melihat jenis jamur yang tumbuh di kulit dengan meneliti
sampel kerokan kulit
• Tes darah, untuk mendeteksi infeksi di tubuh dengan memeriksa sampel darah
• Kultur jamur, untuk mendeteksi jenis jamur yang menginfeksi tubuh dengan memeriksa
sampel darah dan jaringan tubuh
• Tes cairan vagina, untuk mendeteksi pertumbuhan jamur dan jenis jamur yang menyebabkan
infeksi di vagina, dengan memeriksa sampel cairan keputihan di vagina
• Tes urine, untuk mendeteksi pertumbuhan jamur Candida dengan meneliti sampel urine
DIAGNOSA dan
DIFERENSIASI
Trico
Diagnosis : diagnosis ditegakan dengan keluhan keputihan dan gatal pada vagina, dysuria, dan
dyspareunia. Dan ditemukannya secret yang berbusa,bau tak sedap,bewarna putih kekuningan
atau putih kelabu.
Diagnosis laboratorium :
Pada wanita : dapat ditemukan dalam sedimmen urin,preparat basah dari secret vagina atau
apusan vagina.
Pada laki laki dapat ditemukan dalam urin atau secret uretra, preparat basah dari secret prostat.
Pcr
Kultur anaerob dalam medium tioglikolat.
Kontaminasi specimen dengan feses dapat membingungkan T.vaginalis dengan T.hominis.
candida
Diagnosa : Tes kalium hidroksida (KOH), untuk melihat jenis jamur yang tumbuh di kulit
dengan meneliti sampel kerokan kulit
• Tes darah, untuk mendeteksi infeksi di tubuh dengan memeriksa sampel darah
• Kultur jamur, untuk mendeteksi jenis jamur yang menginfeksi tubuh dengan memeriksa
sampel darah dan jaringan tubuh
• Tes cairan vagina, untuk mendeteksi pertumbuhan jamur dan jenis jamur yang menyebabkan
infeksi di vagina, dengan memeriksa sampel cairan keputihan di vagina
• Tes urine, untuk mendeteksi pertumbuhan jamur Candida dengan meneliti sampel urine
PENATALAKSANAAN
dan PENCEGAHAN
Trico
Terapi : pengobatan harus diberikan kepada pasangan (suami-istri). Yaitu obat mtranidazol
adalah obat pilihan, perdosis 2x250 mg/hari selama 5-7 hari.
Pencegahan :
• pasangan seks pria dan wanita harus diobati untuk menghindari infeksi ulang (pimpong
phenomen).
• Higine personal yang baik, menghindari berbagi barang toilet Bersama dan pakaian
Bersama.
• Melakukan hubungan seksual yang aman.
PENGOBATAN
Pengobatan harus dilberikan kepada pasangan
(suami-istri) yang disebut pimpong phenomen.
Metronidazole adalah obat pilihan, per os: 2 x
250 mg/hari selama 5-7 hari. Lokal untuk wanita
Metronidazol 500 mg dalam bentuk tablet vagina
satu kali sehari selama 5-7 hari. Memperbaiki
kondisi vagina. Jika terjadi kasus resisten, re-
treatment dengan dosis yang lebih tinggi
dibutuhkan.
Candida
Terapi :
- Beberapa jenis obat topikal dapat digunakan
untuk pengobatan kandidiasis genitalis. Pada
umumnya obat obatan tersebut termasuk
golongan polien antimikotik: nistatin,
amfoterisin-B, dan natamisin, yang daya
kerjanya terhadap dinding sel yaitu
menyebabkan perubahan permeabilitas
membrane protoplasma terutama sel sel ragi.
Golongan lain adalah golongan derivat
imidazole: klotrinazol, mikonazol, dan
ekonazol
EDUKASI
Edukasi pada pemeriksaan duh vagina adalah untuk menjaga kebersihan diri seperti dengan
mengganti pembalut secara berkala, menghindari douching dan alat pembersih vagina yang
berpotensi menyebabkan iritasi. Alat pembersih vagina yang dimaksud mencakup toiletries,
antiseptic, tisu basah, dan sabun pembersih vagina.
Pasien dapat diedukasi dalam rangka pencegahan penyakit infeksi menular seksual, yaitu dengan:
• Abstinensia
• Vaksinasi terhadap IMS seperti vaksin HPV dan Hepatitis B
• Mengurangi jumlah pasangan seksual
• Monogami
• Menggunakan kondom
• Rutin melakukan pemeriksaan diri terkait infeksi menular seksual
• Memeriksakan diri dan pasangan ke dokter untuk pengobatan tuntas dan menghindari
swamedikasi
02 Mekanisme system imun parasit
.