PENDAHULUAN
• Vulvovaginal candidiasis adalah infeksi vulva
dan vagina yang disebabkan oleh Candida sp.
PEMERIKSAAN BIAKAN
PEMERIKSAAN • bahan yang akan diperiksa ditanam dalam
LANGSUNG agar dektrosa glukosa Sabouraud, dapat
pula agar ini dibubuhi antibiotik
• kerokan kulit atau (kloramfenikol) untuk mencegah
pertumbuhan bakteri.
usapan mukokutan • Perbenihan disimpan dalam suhu kamar
atau lemari suhu 37ºC, koloni tumbuh
diperiksa dengan setelah 24-48 jam, berupa yeast like
colony.
larutan KOH 10% atau • Identifikasi Candida albicans dilakukan
dengan pewarnaan dengan membiakkan tumbuhan tersebut
pada corn meal agar.
gram,
• terlihat sel ragi,
blastospora, atau hifa
semu.
TUJUAN TERAPI
•menyembuhkan pasien dari gejala yang muncul akibat infeksi
ini.proses penyembuhan tidak perlu dilakukan jika gejala yang
muncul dapat diselesaikan.
•eridikasi infeksi,
•pembentukan semula flora vaginal yang telah rosak pencegahan
infeksi berulang pada kasus yang parah.
SASARAN TERAPI
•menghapus atau memperbaiki setiap faktor predisposisi.
•agen farmakologis harus memiliki efek samping lokal dan sistemik
yang terbatas, tingkat kesembuhan tinggi, dan mudah administrasi.
•terapi yang mampu menyelesaikan gejala dalam waktu 24 jam, yang
memiliki luas kegiatan antimycotic, yang dapat mencegah kambuh,
dan yang dapat digunakan untuk jangka waktu pendek selama 1-3
hari.
Mengurangi faktor predisposisi misalnya
•menghentikan pemakaian berulang antibiotika spectrum luas
•menghentikan pemakaian kontrasepsi yang mengandung estrogen yang
tinggi,
•mengendalikan diabetes mellitus.
•Selan itu juga menghindari pemakaian pakaian yang ketat,
•pemakaian obat pencuci vagina,
Terapi Supresif
Umumnya terapi inisial dilanjutkan sampai 10-14 hari, selanjutnya langsung
diikuti dengan regimen rumatan paling sedikit 6 bulan. Cth regimen yang
dianjurkan
•Pemberian ketokonazol 100 mg (1/2 tablet) peroral perhari
•150 mg flukonazol peroral setiap bulan sekali
•Pemberian klotrimazol 200 mg intravagina 2 kali perminggu
•Pemberiaan itrakonazol peroral 2 kali per minggu
Kegagalan Respon Terapi
•Pelaksanaan pengobatan yang buruk merupakan penyebab terbanyak
•Kunjungan ulang dan pemeriksaan mikrobiologi untuk pantau efektivitas
terapi antimikosis dan meningkatkan kepercayaan penderita terhadap
regimen yang telah dipilih.
KRITERIA PEMILIHAN TERAPI
IMIDAZOL
•generasi pertama kelompok azol
•mempunyai efek penyembuhan klinis dan mikologis sebesar 85-95%
•Pemakaian yang hanya satu kali perhari dan lama pemakaian hanya 1
sampai 7 hari yang dirasakan lebih nyaman untuk penderita maka banyak
dipakai sehingga menggeser pemakaian nystatin.
•Ctj obat yang tergolong dalam kelompok imidazol ialah
Klotrimazol,mikonazol,ketokonazol
•Ketokonazol adalah satu-satunya imidazol yang dapat diberikan peroral
TRIAZOL
•Azol generasi ketiga adalah golongan triazol
•Pada penelitian didapatkan angka kesembuhan mikologis intrakonazol 200
mg selama 3 hari sebesar 92% dibandingkan dengan 52 plasebo
•200 mg dosis tunggal itrakonazol peroral memberikan efek penghambatan 3
hari terhadap jaringan vagina wanita. Pemanjangan efek itrakonazol
diakibatkan karena danya kemampuan lipofilik obat tersebut.
•Flukonazol 150 mg dosis tunggal akan mencapai efek terapetik dalam waktu
72 jam kemudian dan cukup untuk menyembuhan pasien. Konsentrasi tinggi
flukonazol dalam plasma dan cairan vagina lebih ditunjukkan dengan 150 mg
dosis tunggal daripada regimen 50 mg selama 3 hari
•Kemampuan flukonazol untuk memberantas ragi yang menempel
intraseluler lebih baik daripada golongan imidazol topikal, membuat obat ini
sangat berguna untuk wanita yang menderita KVV rekuren
•Menyembuhkan pasien
•Mengurangi simptom dan gejala OUTCOME TERAPI
penyakit
•Mencegah terjadinya infeksi ulangan
MONITORING
•Respon terapeutik pasien dimonitor sesudah diberi
terapi antijamur
•Lakukan tinjauan pada laporan hasil kultur dan
sensitivitas dari spesimen yang diperoleh
•Sebaiknya digunakan antijamur yang bersifat
spesifik membunuh organisme yang menginfeksi
•Monitor suhu tubuh, gejala, simptom infeksi, dan
nafsu makan pasien
•Pengobatan VVC akan dianggap memiliki hasil
positif jika gejala VVC diselesaikan dalam waktu 24
hingga 48 jam dan tidak ada kejadian merugikan
dari pengobatan yang dilakukan. Penilaian sendiri
terhadap gejala, sesuai untuk sebagian besar kasus
VVC. Jika gejala masih tetap tidak terselesaikan
atau kambuh, maka pengujian lebih lanjut dan