Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 8:

patofisiologi penyakit reproduktif


Disusun oleh:
1.RIZMA NUR LAILA (21142054)
2.SRI QINANTI (21142062)
3.SINTA NOVIKA SARI (21142060)
4.QORI EFFENDI (21142049)

DOSEN PENGAMPUH:
IJAZATI ALFITROH,S.Farm,M.Farm

Pengertian
Penyakit Reproduktif
Penyakit reproduksi merupakan penyakit yang
terjadi pada organ-organ reproduksi. Penyakit ini
bisa disebabkan oleh infeksi, hormon, genetik,
dan berbagai faktor lainnya. Infeksi yang terjadi
pada organ reproduksi perempuan dapat
disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus,
maupun kombinasinya
PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI
1.SIFILIS
Siflis adalah penyakit menular seksual yang
disebabkan olehTreponema pallidum Penyakit menular
seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui
hubungan seksual.
Tanda dan Gejala:
Tukak + Demam
Lesi + Anorexia
Pada pria selalu disertai pembesaran kelenjar limfe ingunal
medial unilateral/ bilateral
Terjadi kelainan kulit yaitu timbul berupa makula, postul
dan rupia.
untuk diagnosa sifilis dilakukan dengan pemeriksaan darah
di laboratorium,yaitu tes VDRL dan TPHA

patofisiologi sifilinis
Bakteri Treponema pallidum
masuk kedalam tubuh manusia menngalami kontak,organisme
dengan tepat menembus selaput lendir normal atau suatu lesi
kulit dalam beberapa jam.Kuman akan memasuki limfatik dan
darah dengan memberikan manifestasi infeksi sistemik.Pada
tahap sekunder, SSP merupakan target awal infeksi, pada
pemeriksaan menunjukkan bahwa lebih dari 30%. dari pasien
memiliki temuan abnormal dalam cairan cerebrospinal (CFS)

Pengobatan:
antibiotik penisilin(paling efektif)
Tetrasiklin / doksisiklin (jika alergi penisilin)
lama pengobatan selama 15 hari pagi s1 dan s2
30 hari untuk stadium laten.
2.keputihan / leukorea
leukorea atau keputihan yang terjadi pada wanita tidak
menyebabkan kematian tetapi kesakitan, karena cairan yang
keluar selalu membasahi bagian dalam dan terkadang
menimbulkan iritasi,rasa gatal sehingga membuat
ketidaknyamanan. leukorea merupakan gejala awal dari infeksi
keganasan atau tumor jinak.
Tanda dan Gejala:
gatall,berbau,dan berbuih
Sekret vagina bertambah banyak
Bergumpal,campur darah
Dispareunia/ sakit pada waktuk koitus
Disuria/ rasa panas saat kencing
Untuk diagnosa dilakukan berdasarkan gejala serta riwayat
perjalanan penyakit pasien,pemeriksaan pada cairan vagina
patofisiologi keputihan
Candidosis dalah penyebab paling umum pada gatal-gatal pada
vagina.Jamur menyerang sel pada saluran vagina dan sel+sel kulit
vulva. Pada beberapa wanita,jamur masuk kelapisan sel yang lebih
dalam dan beristirahat di sana sampai diaktifkan kembali karena
satu alasan. candida masuk ke vagina dari infeksi jamur pada jalur
khusus tetapi mungkin menyebar oleh hubungan seks
kelamin.Candida tumbuh lebih cepat jika lingkungan mengandun
gluklosa dan lebih umum terjadi dalam kehamilan atau pada wanita
penderita diabetes.Namun tidak tertutup kemungkinan dapat terjdi
pada wanita lain.

Trichomoniasis cairannya banyak,kental,berbuih seperti sabun,


bau,gatal, vulva kemerahan, nyeri bila ditekan atau perih saat buang
air kecil.
Pencegahan dan obat-obatan

obat yang biasanya digunakan berasal dari golongan


flukonazol untuk mengatasi infeksi candida dan golongan
metronidazol untuk mengatasi infeksi bakteri dan parsit
menjaga alat kelamin tetap bersih dan kering
menghindari pakaian ketat
sering mengganti pembalut saat datang haid
menghindari douche/membasuh vagina dengan antiseptik
mencuci alat kelamin bagian luar dengan air bersih
3.ENDOMETRIOSIS
Endometriosis adalah gangguan kesehatan yang terjadi
karena adanya pertumbuhan jaringan tidak normal dari
endometrium pada bagian luar dinding rahim. Pertumbuhan
jaringan endometrium yang tidak normal ini dapat terjadi
pada ovarium, vagina, saluran kemih, hingga usus.

Gejala Endometriosis
Gejala utama dari endometriosis adalah munculnya rasa nyeri hebat pada area pinggul dan
bagian bawah perut. Selain itu, gejala umum dari endometriosis adalah sebagai berikut:

Nyeri haid yang hebat hingga mengganggu aktivitas.


Nyeri saat berhubungan seksual.
BAB berdarah.
Muncul darah pada urine.
Volume darah yang keluar saat menstruasi melebihi batas normal.
Perdarahan di luar dari siklus menstruasi.Gangguan diare.
Sembelit atau konstipasi.
Perut terasa begah dan kembung.

diagnosa diawali dengan anamnesis yang lengkap untuk mengetahui riwayat


menstruasi dan gejala yang timbul
Penyebab Endometriosis

Penyebab endometriosis hingga kini masih belum diketahui secara pasti.


Namun, ada beberapa kondisi yang diduga menjadi faktor risiko endometriosis,
seperti:
1. Retrograde menstruation, yaitu kondisi medis ketika aliran darah
menstruasi tidak keluar menuju vagina, melainkan masuk ke dalam rongga
panggul.
2. Gangguan sistem imun.
3. Tindakan bedah tertentu, seperti operasi caesar dan histerektomi.
4. * Belum pernah melahirkan.
5. Memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit endometriosis.
6. * Mengonsumsi alkohol berlebih.
7. Bentuk vagina, leher rahim, atau rahim yang tidak normal sehingga membuat
siklus menstruasi terhambat.
8. Siklus menstruasi yang pendek, seperti kurang dari 27 hari.
9. Mendapatkan siklus menstruasi pertama di usia yang tergolong sangat muda,
seperti di bawah 12 tahun.
10. Berat badan di bawah normal.
Meresepkan obat pereda nyeri, seperti ibuprofen.
Terapi hormon, untuk menghambat pertumbuhan jaringan
tidak normal di dalam rahim.
Pembedahan, dilakukan apabila tindakan lain tidak efektif
dalam menangani endometriosis. Pembedahan dilakukan
dengan mengangkat jaringan endometriosis.
Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.
Menjaga berat badan agar tetap ideal.
Membatasi konsumsi alkohol dan kafein.
Berhenti merokok.
Rutin berolahraga
4.KANKER SERVIKS
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim.
Kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan
gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Oleh sebab itu, penting
untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum timbul
komplikasi serius.
Serviks atau leher rahim adalah bagian rahim yang terhubung ke
vagina. Fungsinya adalah untuk memproduksi lendir yang membantu
menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual.
Serviks juga berfungsi melindungi rahim dari bakteri dan benda asing
dari luar.
Diagnosa kanker serviks ditegakan dengan tes pap semar.

Jenis Kanker Serviks


Kanker serviks terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Karsinoma sel skuamosa (KSS)
Karsinoma sel skuamosa adalah jenis kanker serviks yang paling sering
terjadi. KSS bermula di sel skuamosa serviks, yaitu sel yang melapisi
bagian luar leher rahim.
Adenokarsinoma
Adenokarsinoma adalah jenis kanker serviks yang bermula di sel
kelenjar pada saluran leher rahim.
Penyebab Kanker Serviks
Kanker serviks terjadi ketika sel-sel yang sehat mengalami perubahan atau
mutasi. Mutasi ini menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh tidak normal dan tidak
terkendali sehingga membentuk sel kanker.

Belum diketahui apa yang menyebabkan perubahan pada gen sel-sel tersebut.
Namun, kondisi ini diketahui terkait dengan infeksi human papilloma virus (HPV),
yang bisa menular melalui hubungan seksual
TANDA DAN GEJALA KANKER SERVIKS
1. keputihan atau keluar cairan putih dari vagina
2. pendarahan setelah senggama yang kemudian berlanjut
menjadi pendarahan yang abnormal

3. pada fase invasif dapat keluar cairan berwarna


kekuningan dan berbau busuk
4. timbul gejala gejala anemia akibat pendarahan
5. kelemahan pada ekstremitas bawah
6. timbul nyeri panggul
7. pada stadium lanjut,badan menjadi kurus kering,kurang
gizi,edema kaki,timbul iritasi kandung kencing dan poros
usus besar bagian bawah rektrum,terbentuknya fistel
vesikovaginal,atau timbul gejala gejala akibat metasitas
jauh.
Daftar obat kanker serviks
1. Avastin. Avastin (bevacizumab) adalah salah satu obat yang
bertugas menghambat pertumbuhan serta penyebaran sel
kanker di dalam tubuh.
2. Cisplatin.
3. Pembrolizumab.
4. Topotecan.
5. Carboplatin.
6. Hycamtin.
7. Pencegahan yang utama agar tidak menderita kanker serviks
adalah tidak berperilaku seksual yang berisiko sehingga infeksi
HPV tidak akan terjadi. Misalnya dengan tidak melakukan
hubungan seksual pada usia dini (kurang dari 18 tahun) dan tidak
berganti-ganti pasangan
5.GONORHEA
Gonorhea atau yang biasa disebut dengan kencing nanah
merupakan penyakit pada sistem reproduksi pria yang sering
terjadi. Penyakit ini ditularkan melalui aktivitas seksual yang
bebas dan menyimpang.Penyakit ini disebabkan oleh infeksi
kuman Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri Gram negatif
berbentuk seperti biji kopi. Gonore sangat menular, dan
penularannya tak berbeda dengan IMS lainnya, yaitu melalui
kontak seksual yang tidak aman, baik hubungan seksual
melalui mulut, kelamin, maupun anus.
Diagnosa penyakit ini yaitu dengan pemeriksaan urine.untuk
membantu mengidentifikasi bakteri uretra pengidap.dan
dilakukan tes darah,untuk mengetahui infeksi sudah menyebar
apa belum.

GEJALA GONORHEA
Munculnya nanah atau cairan kental berwarna putih kuning,
atau kehijauan dari penis.
Testis terasa nyeri dan membengkak.
Meningkatnya frekuensi buang air kecil.
Terasa nyeri dan muncul sensasi terbakar saat buang air kecil.
Gatal di area dubur
OBAT YANG DIGUNAKAN:
Cefixime merupakan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri,
termasuk gonore. Cara kerja obat ini adalah membunuh bakteri dan
mencegah pertumbuhannya. Cefixime tersedia dalam bentuk kapsul
maupun tablet dan hanya perlu dikonsumsi 1 kali saja dengan dosis
400 mg
MACAM MACAM PENYAKIT
REPRODUKTIF LAINNYA:

PADA PRIA: PADA WANITA:


1.disfungsi ereksi 1.HIV/AIDS
2.varikokel 2.mioma uteri
3.Balantis 3.cysitissindrom ovarium
4.penyakit peyronie polikistik
5.hidrokel 4.Infeksi menular
6.hipogonadisme seksual(IMS)
7.protatitis 5.Radang panggul
6.Rahim turun
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai