Anda di halaman 1dari 12

“KELAINAN ATAU PENYAKIT SERTA TEKNOLOGI PADA SISTEM REPRODUKSI”

Sistem reproduksi wanita sangat rapuh. Sedikit ketidakseimbangan hormon saja dapat berdampak
besar pada fungsi dan kesehatannya. Dibandingkan pria, sebagian besar penyakit pada wanita
berkaitan dengan gangguan sistem reproduksi.

Penyakit reproduksi pria merupakan suatu kondisi ketika pria mengalami gangguan kesehatan atau
penyakit tertentu yang memengaruhi kemampuan organ reproduksinya. Hal ini bisa diakibatkan oleh
kelainan bawaan, infeksi, cedera, atau bahkan tumor. Umumnya, orang-orang lebih
mengenal impotensi atau disfungsi ereksi sebagai penyakit reproduksi pria. Padahal masih banyak
jenis penyakit lainnya yang dapat memengaruhi kemampuan reproduksi pria.

Penyakit Pada Sistem Reproduksi Wanita

Berikut ini adalah beberapa penyakit pada sistem reproduksi wannita;

1. Endometriosisi

Penyakit pada sisitem reproduksi wanita ini mempengaruhi rahim wanita. Ini terjadi ketika jenis
jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di tempat lain. Di mana? Bisa di ovarium, di
belakang rahim, atau di daerah panggul. Beberapa wanita nggak mengalami gejala penyakit pada
sistem reproduksi ini, dan bisa aja mereka tahu saat memeriksakan kondisi mereka yang tidak
kunjung hamil. Penyakit pada sistem reproduksi ini bisa meyebabkan rasa sakit, infertilitas, atau
mentruasi yang berat.
2. Fibroid Rahim atau Miom

Fibroid rahim merupakan penyakit pada sistem reproduksi berupa tumor non-kanker yang paling
umum pada wanita usia subur. Fibroid terbuat dari sel-sel otot dan jaringan lain yang tumbuh di
dalam dan di sekitar dinding rahim, atau rahim.
Dan sayangnya, penyebab penyakit pada sistem reproduski fibroid ini masih belum diketahui.
Faktor risiko yang mungkin yaitu karena gangguan hormonal, dan faktor genetik atau keturunan.

3. Rahim turun atau Polaps Uteri

Penyakit pada sistem reproduksi ini terjadi ketika otot-otot dasar panggul dan ligamen meregang
dan melemah, yang akhirnya nggak lagi bisa memberikan dukungan yang cukup untuk rahim.
Akibatnya, rahim masuk ke dalam atau menjulur ke luar vagina.

4. Intertitial Cystitis

Merupakan penyakit pada sistem reproduksi yang menyebabkan tekanan kandung kemih, nyeri di
kandung kemih dan juga kadang nyeri di panggul. Kantung kemih adalah organ berongga dan
berotot untuk menyimpan urin. Saat sudah penuh, maka bakalan memberikan sinyal ke otak untuk
waktunya pipis. Dengan keberadaan penyakit pada sistem reproduksi ini, maka sinyal bakalan
tercampur aduk. penderita bakalan merasa sudah waktunya pipis, namun ternyata volume yang
dikeluakan lebih sedikit.Penyakit pada sistem reproduksi ini berakibat pada menurunnya kualitas
hidup.
5. Sindrom Ovarium Polikistik

Penyakit pada sistem reproduksi ini adalah kelainan hormon yang umum terjadi pada wanita usia
reproduksi. Gejalanya berupa amasa menstruasi yang panjang atau juga bisa kelebihan hormon
pria. Ovarium bisa mengembangkan banyak kumpulan kecil cairan dan kemudian gagal
melepaskan telur secara teratur.

6. Radang Panggul

Penyakit pada sistem reproduksi ini merupakan infeksi yang terjadi saat bakteri yang ditularkan
secara seksual menyebar dari vagina ke rahim, saluran tuba atau ovarium.
Radang panggul sering nggak menimbulkan tanda atau gejala. Akibatnya, banyak penderita yang
nggak menyadari kondisi tersebut dan nggak mendapatkan perawatan. Penyakit pada sistem
reproduksi ini mungkin baru terdeteksi saat penderita mengalami kesulitan hamil atau saat sudah
mengalami nyeri panggul kronis.

7. Kanker ginekologi

Kanker ginekologi adalah tumor ganas yang awalnya tumbuh di organ reproduksi. Kanker
ginekologi pada wanita biasanya muncul kali pertama di daerah panggul. Area ini terletak di perut
bagian bawah dan di antara tulang pinggul. Berdasarkan tempat awal pertumbuhan kanker,
terdapat beberapa jenis kanker ginekologi, antara lain :
▪ Kanker serviks: dimulai dari serviks atau daerah penghubung rahim (uterus) dan vagina
▪ Kanker ovarium: dimulai dari ovarium atau indung telur di setiap sisi rahim
▪ Kanker rahim: dimulai dari dalam rahim atau organ tempat janin tumbuh
▪ Kanker vagina: dimulai dari vagina
▪ Kanker vulva: dimulai dari vulva atau alat kelamin bagian luar wanita.

8. Vaginitis

Vaginitis adalah peradangan yang membuat rasa gatal, perih, infeksi, sampai pembengkakan pada
vagina. Penyebab peradangan vagina adalah bakteri, jamur, parasit, atau virus.
Namun, penyebab paling umum dari penyakit sistem reproduksi wanita ini adalah bacterial
vaginosis, infeksi jamur, trichomoniasis, dan vaginitis non infeksius.

9. Penyakit Menular Seksual (PMS)

PMS adalah infeksi bakteri, parasit atau virus yang penularannya berasal dari hubungan seks
dengan penderita yang terinfeksi penyakit. Terdapat lebih dari 20 jenis PMS. Penyakit pada
sistem reproduksi ini bisa menyerang pria maupun wanita, namun efeknya lebih berdampak pada
wanita. Ibu hamil yang menderita PMS bisa berdampak serius pada kesehatan bayinya.
Penggunaan kondom dengan benar bisa menjadi cara mencegah penyakit pada sistem reproduksi
wanita ini.

10. HIV/AIDS

Human immunodeficiency virus atau HIV adalah jenis virus yang menyerang sel CD4 bagian dari
sistem daya tahan tubuh. HIV dapat menyebabkan sindrom defisiensi imun atau AIDS. AIDS
adalah tahap akhir dari infeksi HIV, ketika sistem kekebalan seseorang rusak parah. Wanita bisa
terinfeksi HIV karena melakukan hubungan seks dengan penderita, atau menggunakan jarum
suntik bekas penderita HIV. Ibu hamil positif HIV bisa mengantisipasi penularan HIV pada bayi
dengan melakukan prosedur khusus selama hamil, bersalin, sampai menyusui.
Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria

berikut ini adalah beberapa gangguan atau penyakit pada sistem reproduksi pria;

1. Epididimitis

Adalah penyakit pada sistem reproduksi berupa peradangan pada tabung melingkar di bagain
belakang testis. Ini paling sering disebabkan karena infeksi bakteri, termasuk bakteri pada infeksi
menular seksual.
Gejala yang mungkin di penyakit pada sistem reproduksi ini yaitu :
▪ Skrotum yang bengkak, merah atau hangat
▪ Nyeri testis, biasanya di satu sisi, yang biasanya muncul secara bertahap
▪ Sakit saat buang air kecil
▪ Nyeri atau ketidaknyamanan di perut bagian bawah atau daerah panggul
▪ Darah dalam air mani
▪ Demam, meskipun ini jarang terjadi

2. Gangguan Prostat

Prostat adalah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus saluran kemih atau uretra.
Kelenjar ini memproduksi cairan mani yang berfungsi untuk menyuburkan dan melindungi
sperma. Dan ternyata sekitar 25 persen dari pria yang berumur lebih dari 55 tahun punya penyakit
pada sistem reproduksi berupa gangguan pada prostat. Angka tersebut meningkat sekitar 50
persen saat memasuki umur 70 tahun. Dan tahap awal pada penyakit pada sistem reproduksi ini
bisa aja tanpa gejala. Gangguan pada prostat bisa meliputi peradangan prostat, pembesaran prostat
dan kanker prostat.
3. Hipogonadisme

Ini merupakan penyakit pada sistem reproduksi di mana tubuh nggak menghasilkan cukup
hormon yang memainkan peran kunci dalam pertumbuhan dan perkembangan maskulin selama
masa pubertas (testosteron). Kondisi ini muncul bersama dengan kelahiran, atau bisa juga muncul
berkembang di kemudian hari, sebagai akibat dari cereda atau infeksi. Akibat dari penyakit pada
sistem reproduksi ini tergantung pada kemunculannya. Misalnya, saat kehamilan, bisa
mengakibatkan bayi laki-laki lahir dengan alat kelamin wanita, alat kelamin yang nggak jelas,
serta alat kelamin pria yag tidak berkembang.

4. Priapisme

Di mana terjadi ereksi yang persisten, kaku dan sakit banget serta bsia berlangsung beberapa jam
hinga beberapa hari. Ereksi priapismus ini nggak berhubungan dengan aktivitas seksual dan
nggak berkurang karena orgasme.

5. Peyronie

Penyakit Peyronie (Peyronie's disease) adalah penyakit reproduksi pria yang ditandai dengan
penis yang melengkung akibat adanya jaringan parut di dalamnya. Selain penis bengkok, kondisi
ini juga membuat penis sakit saat ereksi. Akibatnya, pria yang mengalaminya jadi kesulitan untuk
melakukan penetrasi saat menjalankan aktivitas seksual.

6. Balannitis
Balanitis adalah peradangan kelenjar atau kepala penis. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh
infeksi jamur namun dapat juga terjadi akibat infeksi bakteri maupun virus. Pria yang tidak
disunat lebih mungkin mengalaminya. Balanitis bisa menyebabkan sejumlah gangguan pada area
penis, seperti iritasi, kemerahan, bengkak, juga gatal. Penyakit ini juga bisa menyebabkan proses
buang air kecil terasa nyeri dan timbulnya bercak putih pada penis.

7. Hidrokel

Hidrokel adalah penyakit pada sistem reproduksi pria yang menyerang skrotum (kantong testis).
Penyakit ini terjadi ketika skrotum membengkak akibat adanya cairan. Hidrokel umumnya
dialami oleh bayi yang baru lahir, dan cairan tersebut akan hilang dengan sendirinya ketika bayi
menginjak usia 1 tahun. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi pada orang dewasa, dan biasanya
disebabkan oleh peradangan maupun infeksi. Hidrokel bukan merupakan kondisi yang berbahaya.
Akan tetapi, kondisi ini tetap saja harus ditangani karena menimbulkan ketidaknyamanan.

8. Orchitis

Yakni bentuk penyakit pada sistem rproduksi berupa peradangan pada satu atau kedua testis.
Penyakit pada sistem reproduksi Orkitis menyebabkan rasa sakit dan dapat mempengaruhi
kesuburan. Obat dapat mengobati penyebab orkitis bakteri dan dapat meringankan beberapa tanda
dan gejala orkitis virus. Tetapi perlu waktu beberapa minggu sampai nyeri skrotum menghilang.
Penyebabnya karena adanya bakteri atau virus, serta penyebab lain yang nggak diketahui.
Gejala yang mungkin terjadi yaitu :
▪ Pembengkakan pada satu atau kedua testis
▪ Nyeri mulai dari yang ringan sampai parah
▪ Demam
▪ Mual dan muntah
▪ Perasaan nggak enak badan
9. Kriptorkismus

Tidak turunnya testis (undescended testicle) atau kriptorkismus adalah kondisi ketika testis tidak
turun atau tertunda ke skrotum (kantong testis) saat bayi dilahirkan. Kondisi ini biasanya hanya
terjadi pada salah satu testis dan umumnya dialami oleh bayi yang lahir prematur. Umumnya,
testis akan turun dengan sendirinya dalam beberapa bulan setelah bayi lahir. Namun, pada
beberapa kasus, penanganan medis dibutuhkan untuk mengatasi kondisi ini. Penanganan dapat
dilakukan dengan cara operasi ataupun terapi hormon. Penanganan penting dilakukan karena
kriptorkismus bisa saja menyebabkan komplikasi bila dibiarkan, mulai dari gangguan kesuburan
hingga kanker testis.

10. Disfungsi ereksi

Disfungsi ereksi atau impotensi adalah kondisi ketidakmampuan penis untuk mempertahankan
ereksi saat berhubungan seks. Kondisi ini bisa menyebabkan stres dan turunnya rasa percaya diri
pada pria. Disfungsi ereksi bisa terjadi akibat berbagai macam hal, mulai dari gangguan fisik
maupun mental. Beberapa contohnya adalah penyakit jantung, hipertensi, obesitas, gangguan
tidur, rendahnya hormon testosteron, hingga depresi.
Penyakit reproduksi pria ini bisa diatasi dengan konsumsi obat-obatan ataupun tindakan medis,
seperti pemasangan pompa penis dan operasi. Penderita disfungsi ereksi juga disarankan untuk
rajin berolahraga dan melakukan konseling sehingga kondisinya membaik.
Teknologi pada Sistem Reproduksi Manusia

Teknologi sistem reproduksi adalah sistem rekayasa reproduksi hewan yang sudah dikembangkan
dalam suatu proses penelitian yang dilakukan oleh para ahli ilmuwan. Teknologi ini juga diterapkan
pada manusia agar sistem reproduksi semakin baik dan berkembang lagi.

Berbagai teknologi tersebut dapat kita gunakan untuk memperoleh sesuatu hal yang tidak bisa kita
dapatkan secara natural seperti misalnya teknik bayi tabung dan lain sebagainya. Oleh karena itu,
berikut ini berbagai teknologi sistem reproduksi yang dilakukan pada manusia.

1. Teknologi Sistem Reproduksi Pencitraan Ultrasound

Pencitraan Ultrasound yang selama ini kita kenal dan sering dilakukan oleh orang-orang yang
bermasalah di bagian perutnya atau juga ibu-ibu hamil. Teknik ini akan menunjukkan sebuah
gambar yang ada pada tubuh manusia terutama di bagian sekitar perut dengan memanfaatkan
gelombang suara yang memiliki frekuensi tinggi. Teknik ini tidak melibatkan rontgen hanya dengan
memanfaatkan gelombang suara dari perangkat genggam dan memukul tubuh kita. Suara tersebut
dipantulkan dan ditangkap lalu diproses dengan komputer dan menjadilah sebuah gambar visual
yang terlihat nyata.
Teknik Ultrasound berguna untuk mengamati dan memeriksa gerakan organ tubuh manusia yang
vital seperti hati, jantung, limpa, pankreas dan lain sebagainya. Terlebih lagi, USG sering
dimanfaatkan untuk melihat keadaan janin pada tubuh seorang wanita yang sedang hamil. Bahkan
sebelum janin itu lahir, manusia bisa melihat apakah jenis kelaminnya wanita atau pun pria. Semua
itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan USG. Manfaat lainnya dari USG adalah mudah
digunakan, tersedia pencitraan yang nyata, gambar yang tersedia pun mampu memvisualisasikan
struktur, gerakan dan fungsi hidup manusia di organ tubuh dan pembuluh darahnya.
Pada penggunaan USG, hanya ada 1 resiko yang terjadi yaitu pada diagnostik USG standar tidak
akan berefek bahaya yang dapat menyebabkan pada manusia.
2. Teknologi Sistem Reproduksi – Amniosentesis

Amniosentesis merupakan Teknologi Sistem Reproduksi di mana sebuah prosedur yang dianjurkan
dokter pada saat masa kehamilan. Prosedur ini dilakukan untuk memeriksa adanya kelainan janin
seperti misalnya sindrom Don, Spina Bifida dan kelainan lainnya. Prosesnya akan dijelaskan oleh
dokter tempat anda berkonsultasi. Dokter akan menjelaskan secara rinci apa saja yang harus anda
lakukan. Setelah proses prosedur Amniosentesis dilakukan anda harus menunggu operasi sekitar 20
menit sebelum pulang ke rumah. Tetapi wanita yang melakukan tes ini sering mengatakan bahwa
tindakan tersebut tidak terlalu menyakitkan seperti tidak terjadi apa-apa. Namun walaupun
demikian, dokter menyarankan untuk beristirahat sekitar 1 jam atau lebih setelah melakukan
operasi. Anda pun harus mengetahui komplikasi yang bisa saja terjadi saat ataupun setelah
melakukan prosedur Amniosentesis. Diantaranya adalah keguguran, bercak atau pendarahan pada
vagina, pecah ketuban sebelum waktunya, infeksi pada rahim wanita, kram, bayi mengalami cedera,
hasilnya tidak pasti, cairan yang diambil pun terdapat noda darah.

3. Teknologi Sistem Reproduksi – Fertilisasi In Vitro

Teknologi Sistem Reproduksi selanjutnya adalah Fertilisasi In Vitro. Kalau anda pernah mendengar
Bayi Tabung, maka itulah yang disebut Fertilisasi In Vitro. Tindakan ini adalah teknologi
kedokteran yang sering digunakan pasangan yang sulit mendapatkan seorang anak. Caranya adalah
dengan membuahi sel telur dan prosesnya terjadi di luar rahim. Teknologi ini dilakukan untuk
mengatasi masalah mengenai kesuburan untuk mendapatkan keturunan, tetapi bukan berarti wanita
atau si prianya mandul atau tidak bisa memiliki anak tetapi prosesnya saja yang tidak bisa bertemu
antara keduanya.
4. Teknologi Sistem Reproduksi – Kontrasepsi

Teknologi Sistem Reproduksi yang akan kami bahas selanjutnya adalah kontrasepsi. Kalau Bayi
Tabung adalah proses untuk mendapatkan keturunan maka berbeda halnya dengan kontrasepsi.
Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan setelah setelah berhubungan seksual
antara wanita dan pria. Kontrasepsi dilakukan dan dianjurkan oleh pemerintah dengan berbagai
alasan seperti usia si wanita masih terlalu muda sehingga sangat berisiko jika hamil dan melahirkan
anak. Si wanita pun terlalu tua sehingga akan begitu rentan saat hamil dan proses melahirkan.
Terlalu banyak anak pun mengharuskan keduanya untuk mencegah kehamilan karena akan
berdampak dari berbagai sudut pandang.
Dan alasan selanjutnya adalah jarak hamil dan melahirkan terlalu dekat dari satu anak ke anak lain.
Jelas hal itu sangat berisiko terhadap kehamilan anak dan ibu. Tetapi jika kita berbicara mengenai
agama, maka hal itu begitu dilarang karena anak adalah karunia berupa rezeki yang Tuhan berikan.
Kontrasepsi pun terdiri dari berbagai macam alat seperti pil, suntikan, minipil dan implan.

5. Teknologi Reproduksi Manusia – Kloning

merupakan salah satu teknologi dalam rekayasa genetika yang memungkinkan manusia untuk
membuat duplikat baik dalam skala molekuler bahkan hingga skala individu.Kloning adalah suatu
teknik perbanyakan suatu sekuen gen(DNA)dengan cara menggabungkan suatu sekuen DNA
makhluk hidup dengan DNA makhluk hidup lain.
~ Tugas Biologi KD 4.11 ~

.
Gangguan atau Penyakit serta Teknologi pada Sistem Reproduksi

.
Sherleene Madeline Riry

XI IPA 4

Anda mungkin juga menyukai