1
B. PENYEBAB KELAINAN SISTEM REPRODUKSI
Penyebab Kelainan Sistem Reproduksi Karena Gangguan Hormon
1. Menstruasi
2
Menstruasi adalah pendarahan normal yang terjadi pada wanita
setiap bulannya. Kebanyakan periode menstruasi pada wanita terjadi
sekitar 4 sampai 6 hari. Masalah umum dari menstruasi biasanya adalah
telat nya periode menstruasi dan terjadinya dismenore.
3. Endometriosis dan Adenomiosis
Endometriosis dan adenomiosis adalah dua penyakit
sistemreproduksi wanita yang disebabkan
olehpertumbuhan endometrium secara tidak
normal. Endometrium adalah jaringan yang
melapisi rahim atauuterus. Ketika jaringan ini terbentuk di bagian
lain dari sistem reproduksi seperti di luar rahim, indung telur atau tuba
falopi. Jika pertumbuhan terjadi ke dalam otot yang mengelilingi rahim,
halitudisebutAdenomiosis.Karena semua jaringan endometrium didorong
keluar dari tubuh dengan selesainya siklus menstruasi, pertumbuhan
yang tidak normal apat menyebabkan nyeri di perut atau panggul.
3
4. Vulvovaginitis
5. Kanker ovarium
7. Infertilitas wanita
4
8. Sindrom Ovarium Polikistik
9. Menopause
10. Myoma
Ini adalah tumor jinak yang tumbuh pada leher rahim dan korpus
uterus. Myoma ini merupakan tumor yang paling umum yang sering
terjadi pada wanita. Uterus Leiomioma biasanya terjadi pada wanita di
atas usia 35 tahun. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi tingkat yang
berlebihan dari estrogen dan hormon pertumbuhan
manusia mungkin memengaruhi pembentukan tumor dan lebih rentan
untuk merangsang elemen fibromuskular. Penyakit myoma ini biasanya
akan hilang pada wanita yang sudah mengalami monopause.
11. Menorrhagia
5
Menorrhagia adalah pendarahan berat yang membutuhkan
pembalut atau tampon yang lebih banyak dan sering daripada periode
menstruasi pada umumnya. Kadang-kadang perdarahan mungkin begitu
berat sehingga tidak dapat dikendalikan oleh pembalut atau tampon.
Menorrhagia mungkin berhubungan dengan nyeri menyeret di perut
bagian bawah. Menstruasi juga mungkin tidak teratur, sekitar 1 dari 20
wanita memiliki menorrhagia teratur. Hal ini lebih sering terjadi pada
wanita menjelang menopause.
12. Kanker rahim
13. Bartholinitis
6
Peradangan vagina atau yang sering di kenal dengan sariawan
pada vagina terjadi karena disebabkan oleh infeksi jamur candida yang
dapat terjadi secara alami di dalam vagina, tumbuh lebih cepat dari
biasanya. sariawan vagina tidak serius, tetapi dapat menyebabkan gatal-
gatal pada vulva dan vagina.
15. Keputihan
1. VULVA
A. Himen Imperforata
Himen imperforate adalah selaput dara (hymen)
yang tidak mempunyai hiatus himenalis (lubang hymen).
Kelainan ini tidak nampak sebelum menarche. Penderita
akan mengeluh molimina menstrualia tiap bulan, tetapi
tidak diikuti menstruasi. Darah akan terkumpul di vagina
dan rongga rahim. Tampak hymen kebiruan karena
jendalan darah dan tampak menonjol. Penanganan
dengan melakukan himenektomi dan pemberian
antibiotika. Darah dari vagina dan rongga rahim
dilakukan drainase, penderita tidur posisi Fowler.
7
B. Atresia labium minus
Disebabkan karena membran urogenitalis tidak
menghilang. Ostium uretra tetap ada demikian juga
dengan liang vagina. Koitus dapat dilakukan, kehamilan
dapat terjadi. Saat persalinan memerlukan sayatan kecil
untuk melahirkan kepala bayi. Pada umumnya bedah
rekonstruksi sederhana dapat menyelesaikan masalah ini.
D. Duplikasi vulva
Sangat jarang ditemukan, bila terjadi biasanya
diikuti dengan kelainan congenital yang lain dan
seringkali bersifat lethal.
E. Hipoplasi vulva
Bila kelainan ini terjadinya, seringkali disertai
dengan tidak berkembangnya organ reproduksi yang lain.
Tanda seksual sekunder juga tidak nampak.
F. Kelainan perineum
Bila septum urogenitalis tidak terbentuk, maka
bayi tidak memiliki lubang anus atau anus bermuara
dalam sinus urogenital sehingga terdapat lubang untuk
keluar feces dan urine secara bersama-sama.
8
2. VAGINA
A. Septum vagina
Septum sagital dapat ditemukan sehingga
membagi vagina seakan menjadi 2 ruangan kanan-
kiri. Seringkali hal ini ditemukan juga dengan kelainan
pada uterus karena adanya gangguan fusi pada duktus
mulleri. Kelainan ini biasanya tidak menimbulkan
keluhan, menstruasi dapat terjadi normal. Saat hubungan
seksual dapat terjadi dyspareuni. Masalah dapat terjadi
saat persalinan, karena septum tersebut dapat
menghambat penurunan kepala. Tindakan septektomi
dapat mengatasi masalah tersebut.
C. Kista vagina
9
Terdapat dua macam kista kongenital yaitu kista dari sisa
epitel duktus mulleri dan kista dari sisa duktus gardner
(kista Gardner) yang terletak pada bagian anterolateral
vagina. TIndakan yang dapat dilakukan adalah ekstirpasi
kista.
A. Gagal pembentukan
Bila satu duktus tidak terbentuk,akan terjadi uterus
unikornis dengan satu tuba, satu ovarium dan satu ginjal
sedangkan vagina san serviks normal.
10
B. Gangguan fungsi
i. Uterus dengan 2 bagian simetris
c. Uterus arkuatus
Terdapat sekungan pada pundus dengan
subseptus.
11
Seperempat wanita dengan kelainan uterus kembar
tidak akan mengalami gangguan, dapat hamil dan
melahirkan secara normal. Gangguan yang mungkin
timbul adalah dismenorea, menoragia, metroragia,
dispareunia dan infertilitas. Tindakan korektif (operasi)
dapat dilakukan untuk mengatasi kelaian uterus tersebut.
4. OVARIUM
12
Kelainan sistem reproduksi karena gangguan hormone pada
wanita dapat menyebabkan berbagai masalah karena proses reproduksi
wanita dipengaruhi oleh hormon seperti estrogen, progesteron, dan
prolaktin. Hormon hormon pada wanita, Estrogen adalah hormon yang
berfungsi untuk perkembangan sifat seksual wanita. Hormon progesteron
berfungsi untuk persiapan hamil. Prolaktin merupakan hormon untuk
persiapan menyusui.
DAFTAR PUSTAKA
13