Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN FAMILY SUPPORT DENGAN DIETARY ADHERANCE


PADA PENDERITA ASAM URAT DI DESA KARANGREJO
KECAMATAN KARANGREJO KABUPATEN
TULUNGAGUNG TAHUN 2021

SKRIPSI

Oleh :

WULAN TRIAS HIKMAWATI


NIM. A2R18045

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“ HUTAMA ABDI HUSADA”
TULUNGAGUNG
2021
PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN FAMILY SUPPORT DENGAN DIETARY ADHERANCE


PADA PENDERITA ASAM URAT DI DESA KARANGREJO
KECAMATAN KARANGREJO KABUPATEN
TULUNGAGUNG TAHUN 2021

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan


Pada Pendidikan Program Studi Sarjana Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
“Hutama Abdi Husada”
Tulungagung

Oleh :

WULAN TRIAS HIKMAWATI


NIM. A2R18045

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“ HUTAMA ABDI HUSADA”
TULUNGAGUNG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Wulan Trias Hikmawati

NIM : A2R18045

Judul : HUBUNGAN FAMILY SUPPORT DENGAN DIETARY


ADHERANCE PADA PENDERITA ASAM URAT DI DESA KARANGREJO
KECAMATAN KARANGREJO KABUPATEN TULUNGAGUNG

Disetujui untuk diseminarkan pada tanggal …………………………..

Pembimbing I : Dr. Farida, SKM, M. Kep

Pembimbing II : Hj. Nurhidayati, SST, MM

1
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu

komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan kadar

asam urat dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia seperti perasaan

linu-linu di daerah persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang

teramat sangat bagi penderitannya. Penyakit ini sering disebut gout atau lebih

dikenal dengan asam urat (Andry, 2019). Asam urat muncul sebagai serangan

peradangan sendi yang timbul berulang-ulang. Gejala khas dari serangan asam

urat adalah serangan akut dengan gejala pembengkakan, kemerahan, nyeri hebat,

panas dan gangguan gerak. Lokasi yang paling sering pada serangan pertama

adalah pada pangkal ibu jari kaki (Syarif, 2019)

Seseorang akan dikatakan menderita asam urat jika kadar asam urat dalam

darahnya di atas 7 mg/dl pada laki- laki dan diatas 5 mg/dl pada wanita. Penyakit

asam urat terjadi jika timbunan kristal asam urat yang mengendap dalam

persendian meningkat. Peningkatan tersebut dapat disebabkan ginjal yang

mengalami gangguan membuang asam urat dalam jumlah yang banyak (Fatmah,

2020). Asam urat pada umumnya sering terjadi pada orang yang berumur di atas

35 tahun. Penyakit asam urat merupakan penyakit yang sangat mengganggu dan

berbahaya, Apabila kadar asam urat sudah meningkat tinggi dan ginjal tidak akan

mampu mengatur keseimbangannya, maka akan terjadi penumpukan pada sendi

dan jaringan, serta dapat menyebabkan penyakit batu ginjal pada penderita asam
3

urat (Syarif, 2019).

Tanda dan gejala asam urat adalah terjadinya nyeri hebat yang datang tiba-

tiba, peningkatan kadar asam urat, pergerakan kaku, mudah merasa letih dan lesu,

kemerahan di kulit, sakit tenggorokan, nafsu makan berkurang, gusi berdarah

(Putrianti, 2019). Asam urat sangat berhubungan dengan riwayat keluarga sebesar

40%. Seseorang dengan riwayat keluarga/keturunan yang mempunyai asam urat,

bisa mempunyai risiko 1-2 kali lipat dibandingkan pada seseorang yang

keluarga/keturunannya tidak memiliki riwayat asam urat (Jaliana, 2018). Pada

kelompok pralansia, jenis kelamin laki-laki lebih banyak mengalami

hiperurisemia. laki-laki yang mengalami hiperurisemia sebesar 19,7%, sedangkan

pada perempuan sebesar 7,9%. Kadar asam urat pada laki-laki pada saat pubertas

sudah dapat mencapai 5,2 mg/dl dan akan terus meningkat seiring bertambahnya

usia (Rafidah, 2016).

Nilai kadar asam urat yang normal dapat berbeda pada setiap orang,

tergantung dari jenis kelamin, usia, kondisi kesehatan fisik dan pola makan.

Tinggi rendahnya nilai kadar asam urat dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut

dengan pemeriksaan, seperti tes darah menggunakan Uric Acid Sure digital. Tes

darah juga dapat memberi informasi seberapa baik kerja tubuh penderita asam urat

memproduksi dan menghilangkan asam urat. Nilai kadar asam urat yang normal

dalam darah yaitu Perempuan dewasa : 2,4-6,0 miligram per desiliter (mg/dL),

Laki-laki: 3,4-7,0 mg/dL, Anak-anak: 2,0-5,5 mg/dL (Jaliana, 2018). Faktor yang

menyebabkan nilai kadar asam urat meningkat adalah asupan purin berlebihan,

usia, konsumsi alkohol berlebih, kegemukan (obesitas), obat-obatan tertentu

(terutama diuretika) dan gangguan fungsi ginjal, hipertensi dan penyakit jantung.
4

Penderita penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap

100.000 orang (World Health Organization, 2020). Prevalensi penderita asam urat

di Indonesia tahun 2017 sebesar 11,9 % berdasarkan tenaga kesehatan dan 24,7 %

berdasarkan diagnosis atau gejala. Prevalensi asam urat di Jawa Timur pada tahun

2017 yaitu sebesar 12,7 % berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan 21,8%

berdasarkan diagnosis atau gejala (Riskesdas, 2018). Prevalensi penderita asam

urat di Kabupaten Bandung jumlah penderita asam urat sebanyak 3.793 kasus.

Menurut hasil laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung (2018) penderita

asam urat terbanyak terdapat di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten

Tulungagung berjumlah 1.248.

Peningkatan kandungan purin dalam darah dapat disebabkan karena

mengkonsumsi makanan yang tinggi purin sedangkan penurunan eksresi asam

urat dapat terjadi akibat gangguan fungsi ginjal (Nurhamidah, 2016). Diet yang

dianjurkan pada orang yang terkena asam urat yaitu diet rendah purin, dengan cara

menghindari atau membatasi jenis-jenis makanan yang tinggi purin JASBUKET

(Jerohan, Sardencis, Burung, Kaldu, Kacang, Emping, dan Tape) (Sutiono, 2018).

Dampak pada penderita asam urat jika asam urat ini terus menumpuk semakin

lama maka bisa menyebabkan pengendapan pada ginjal, sehingga seseorang

dengan asam urat yang tinggi dapat memiliki kecenderungan untuk mendapatkan

penyakit batu ginjal. Batu yang mengendap pada ginjal dapat merusak ginjal dan

mengganggu fungsi ginjal. Asam urat akan terus meningkat pada usia di atas 35

tahun terutama pada laki-laki. Dibandingkan dengan perempuan, perempuan

memiliki hormon esterogen yang dapat memperlancar proses pembuangan asam

urat dalam ginjal, sehingga perempuan lebih sedikit beresiko terkena asam urat.
5

Maka jika asam urat sudah menahun bisa mengakibatkan komplikasi seperti

persendian menjadi rusak hingga pincang, kerusakan ligamen dan tendon (otot)

(Henry Jefrisa, 2016).

Upaya yang dilakukan sebagai tenaga kesehatan dalam mengontrol kadar

asam urat dengan cara membatasi asupan purin yang tinggi atau mengkonsumsi

makanan rendah purin, lebih banyak mengkonsumsi karbohidrat, meningkatkan

asupan cairan, mengurangi konsumsi lemak, dan tidak mengkonsumsi minuman

beralkohol (Sutiono, 2018). Penderita menganggap bahwa asam urat penyakit

yang bisa langsung sembuh dalam satu kali pengobatan tetapi pada dasarnya

pengobatan asam urat memerlukan program terapi jangka panjang. Sehingga

dibutuhkan dukungan keluarga agar dapat mengedalikan kestabilan kadar asam

uratnya (Sutiono, 2018).

Kepatuhan diet pada penderita asam urat dipengaruhi oleh dua factor yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dalam kepatuhan diet adalah

pendidikan, pengetahuan, keyakinan dan sifat kepribadian. Faktor eksternal adalah

antara lain interaksi professional kesehatan dengan pasien, faktor lingkungan dan

faktor dukungan keluarga. Dukungan keluarga sangat penting dalam membantu

pendidikan pasien asam urat dalam mematuhi diet. Ketika salah satu anggota

keluarga mengalami masalah kesehatan, maka anggota keluarga yang lain sangat

penting memberikan dukungannya, terutama dalam mematuhi diet asam urat

(Rafani&Ben, 2020).

Dampak positif dari dukungan keluarga dalam menjalankan diet pada

penderita asam urat yaitu dapat mengontrol semua yang disarankan oleh tim

kesehatan dalam menjalankan dietnya, dengan saling mengingatkan antara


6

anggota keluarga terutama anggota keluarga yang sedang menjalankan diet

sehingga penderita asam urat terdorong untuk tetap menjalankan diet dan

berkeinginan terus untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas hidupnya

(Soegondo, 2018).

Dukungan keluarga yang baik dapat mencakup dukungan informasi,

penilaian, instrumental dan emosional yang sangat penting untuk memotivasi

pasien dalam menjaga kestabilan nilai kadar asam urat. Dukungan keluarga

merupakan suatu keadaan bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang lain

yang dipercaya, sehingga seseorang akan tahu bahwa ada orang lain yang

mencintai,menghargai dan memperhatikannya (Yenni, 2020). Manfaat dukungan

keluarga pada penderita asam urat akan membuat penderita mempunyai kesadaran

dalam menjaga asupan makannya, sehingga penderita asam urat tidak merasa

terbebani dengan penyakit yang diderita maupun proses pengobatan yang sedang

dijalani (Amalia, 2017). Dukungan keluarga sangat berperan penting untuk

memotivasi anggota keluarganya dengan memberikan informasi-informasi yang

dibutuhkan penderita asam urat (Amalia, 2017).

Penyakit asam urat semakin meningkat dengan bertambahnya usia. Risiko

terjadinya asam urat pada lansia akan bertambah apabila disertai dengan pola

konsumsi makanan yang tidak seimbang. Banyaknya makanan tinggi purin yang

dikonsumsi akan memperbesar risiko terkena asam urat (Sylvia, 2018). Sehingga

untuk menurunkan kadar asam urat dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang

diet asam urat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Family

Support Dengan Dietary Adherance Pada Penderita Asam Urat Di Desa

Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun 2021.


7

B. Rumusan Masalah

“Adakah hubungan Family Support Dengan Dietary Adherance Pada

Penderita Asam Urat Di Desa Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten

Tulungagung Tahun 2021”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan Family Support Dengan Dietary Adherance Pada

Penderita Asam Urat Di Desa Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten

Tulungagung Tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi Family Support Pada Penderita Asam Urat Di Desa

Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun 2021

b. Mengidentifikasi Dietary Adherance Pada Penderita Asam Urat Di Desa

Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun 2021

c. Menganalisis hubungan Family Support Dengan Dietary Adherance Pada

Penderita Asam Urat Di Desa Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten

Tulungagung Tahun 2021

D. Manfaat

1. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti
8

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman

bagi peneliti mengenai hubungan Family Support Dengan Dietary

Adherance Pada Penderita Asam Urat Di Desa Karangrejo Kecamatan

Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun 2021.

b. Manfaat bagi intansi tempat penelitian

Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan adanya

hubungan Family Support Dengan Dietary Adherance Pada Penderita Asam

Urat Di Desa Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung

Tahun 2021.

2. Manfaat Teoritis

a. Bagi Peneliti berikutnya

Memberikan referensi dasar penelitian dan data dasar tentang hubungan

Family Support Dengan Dietary Adherance Pada Penderita Asam Urat Di

Desa Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun

2021.

b. Bagi Instansi Pendidikan

Menambah kajian pustaka terkait dengan hubungan Family Support Dengan

Dietary Adherance Pada Penderita Asam Urat Di Desa Karangrejo

Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun 2021.

Anda mungkin juga menyukai