SKRIPSI
Oleh :
SKRIPSI
Oleh :
NIM : A2R18045
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan kadar
asam urat dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia seperti perasaan
linu-linu di daerah persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang
teramat sangat bagi penderitannya. Penyakit ini sering disebut gout atau lebih
dikenal dengan asam urat (Andry, 2019). Asam urat muncul sebagai serangan
peradangan sendi yang timbul berulang-ulang. Gejala khas dari serangan asam
urat adalah serangan akut dengan gejala pembengkakan, kemerahan, nyeri hebat,
panas dan gangguan gerak. Lokasi yang paling sering pada serangan pertama
Seseorang akan dikatakan menderita asam urat jika kadar asam urat dalam
darahnya di atas 7 mg/dl pada laki- laki dan diatas 5 mg/dl pada wanita. Penyakit
asam urat terjadi jika timbunan kristal asam urat yang mengendap dalam
mengalami gangguan membuang asam urat dalam jumlah yang banyak (Fatmah,
2020). Asam urat pada umumnya sering terjadi pada orang yang berumur di atas
35 tahun. Penyakit asam urat merupakan penyakit yang sangat mengganggu dan
berbahaya, Apabila kadar asam urat sudah meningkat tinggi dan ginjal tidak akan
dan jaringan, serta dapat menyebabkan penyakit batu ginjal pada penderita asam
3
Tanda dan gejala asam urat adalah terjadinya nyeri hebat yang datang tiba-
tiba, peningkatan kadar asam urat, pergerakan kaku, mudah merasa letih dan lesu,
(Putrianti, 2019). Asam urat sangat berhubungan dengan riwayat keluarga sebesar
bisa mempunyai risiko 1-2 kali lipat dibandingkan pada seseorang yang
pada perempuan sebesar 7,9%. Kadar asam urat pada laki-laki pada saat pubertas
sudah dapat mencapai 5,2 mg/dl dan akan terus meningkat seiring bertambahnya
Nilai kadar asam urat yang normal dapat berbeda pada setiap orang,
tergantung dari jenis kelamin, usia, kondisi kesehatan fisik dan pola makan.
Tinggi rendahnya nilai kadar asam urat dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
dengan pemeriksaan, seperti tes darah menggunakan Uric Acid Sure digital. Tes
darah juga dapat memberi informasi seberapa baik kerja tubuh penderita asam urat
memproduksi dan menghilangkan asam urat. Nilai kadar asam urat yang normal
dalam darah yaitu Perempuan dewasa : 2,4-6,0 miligram per desiliter (mg/dL),
Laki-laki: 3,4-7,0 mg/dL, Anak-anak: 2,0-5,5 mg/dL (Jaliana, 2018). Faktor yang
menyebabkan nilai kadar asam urat meningkat adalah asupan purin berlebihan,
(terutama diuretika) dan gangguan fungsi ginjal, hipertensi dan penyakit jantung.
4
Penderita penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap
100.000 orang (World Health Organization, 2020). Prevalensi penderita asam urat
di Indonesia tahun 2017 sebesar 11,9 % berdasarkan tenaga kesehatan dan 24,7 %
berdasarkan diagnosis atau gejala. Prevalensi asam urat di Jawa Timur pada tahun
2017 yaitu sebesar 12,7 % berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan 21,8%
urat di Kabupaten Bandung jumlah penderita asam urat sebanyak 3.793 kasus.
urat dapat terjadi akibat gangguan fungsi ginjal (Nurhamidah, 2016). Diet yang
dianjurkan pada orang yang terkena asam urat yaitu diet rendah purin, dengan cara
(Jerohan, Sardencis, Burung, Kaldu, Kacang, Emping, dan Tape) (Sutiono, 2018).
Dampak pada penderita asam urat jika asam urat ini terus menumpuk semakin
dengan asam urat yang tinggi dapat memiliki kecenderungan untuk mendapatkan
penyakit batu ginjal. Batu yang mengendap pada ginjal dapat merusak ginjal dan
mengganggu fungsi ginjal. Asam urat akan terus meningkat pada usia di atas 35
urat dalam ginjal, sehingga perempuan lebih sedikit beresiko terkena asam urat.
5
Maka jika asam urat sudah menahun bisa mengakibatkan komplikasi seperti
persendian menjadi rusak hingga pincang, kerusakan ligamen dan tendon (otot)
asam urat dengan cara membatasi asupan purin yang tinggi atau mengkonsumsi
yang bisa langsung sembuh dalam satu kali pengobatan tetapi pada dasarnya
Kepatuhan diet pada penderita asam urat dipengaruhi oleh dua factor yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dalam kepatuhan diet adalah
antara lain interaksi professional kesehatan dengan pasien, faktor lingkungan dan
pendidikan pasien asam urat dalam mematuhi diet. Ketika salah satu anggota
keluarga mengalami masalah kesehatan, maka anggota keluarga yang lain sangat
(Rafani&Ben, 2020).
penderita asam urat yaitu dapat mengontrol semua yang disarankan oleh tim
sehingga penderita asam urat terdorong untuk tetap menjalankan diet dan
(Soegondo, 2018).
pasien dalam menjaga kestabilan nilai kadar asam urat. Dukungan keluarga
merupakan suatu keadaan bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang lain
yang dipercaya, sehingga seseorang akan tahu bahwa ada orang lain yang
keluarga pada penderita asam urat akan membuat penderita mempunyai kesadaran
dalam menjaga asupan makannya, sehingga penderita asam urat tidak merasa
terbebani dengan penyakit yang diderita maupun proses pengobatan yang sedang
terjadinya asam urat pada lansia akan bertambah apabila disertai dengan pola
konsumsi makanan yang tidak seimbang. Banyaknya makanan tinggi purin yang
dikonsumsi akan memperbesar risiko terkena asam urat (Sylvia, 2018). Sehingga
untuk menurunkan kadar asam urat dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang
diet asam urat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Family
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
8
Tahun 2021.
2. Manfaat Teoritis
2021.