DISUSUN OLEH :
Ali Akbar S Mbia
202201087
Kamu juga bisa kunjungi halaman ini untuk mendapatkan informasi lanjutan
mengenai kesehatan reproduksi untuk menunjang program kehamilan kamu.
E. Patofiologi Intervil
a. Patofisiologi infertilitas wanita dapat melibatkan gangguan ovulasi, adhesi pelvis
atau tuba, endometriosis, atau penyebab uterus lainnya :
1. Gangguan Ovulasi
Gangguan ovulasi seperti oligo-ovulasi atau anovulasi dapat menyebabkan
infertilitas karena tidak adanya oosit yang dikeluarkan setiap bulan sehingga tidak
ada kemungkinan untuk terjadi fertilitasi dan kehamilan. Gangguan ovulasi
berdasarkan World Health Organization (WHO) dapat dibagi menjadi empat
subklasifikasi, yaitu anovulasi hipogonadotropik hipogonadal, anovulasi
normogonadotropik normoestrogenik, anovulasi hipergonadotropik
hipoestrogenik, dan anovulasi hiperprolaktinemik.
2. Adhesi Pelvis atau Tuba
Penyebab utama adhesi pelvis atau tuba yakni penyakit radang panggul (PID).
PID dihubungkan dengan infeksi Chlamydia trachomatis. Infeksi akut dan kronik
pada tuba falopii dapat menyebabkan hidrosalpinx atau kerusakan pada struktur
falopii. Hal ini mengakibatkan terjadinya obstruksi pada tuba, sehingga
mengganggu aliran cairan fisiologis pada tuba falopii.
3. Endometriosis
Endometriosis merupakan keadaan dimana jaringan endometrium berada di luar
uterus. Endometriosis pelvis merupakan salah satu penyebab infertilitas
wanita.Pada endometriosis stadium I dan II, infertilitas umumnya disebabkan oleh
inflamasi yang meningkatkan produksi prostaglandin, sitokin, makrofag, dan
natural killer cells. Pada stadium III dan IV, infertilitas umumnya disebabkan oleh
adhesi atau massa pelvis yang mengganggu motilitas tuba, pengeluaran oosit, dan
motilitas sperma. Endometriosis juga telah dihubungkan dengan gangguan
folikulogenesis yang mengganggu fertilisasi.[3]