Anda di halaman 1dari 5

CHOLELYTIASIS

Dosen Pengempu : Ns.Elin Hidayat, S.Kep.,M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 4:

Aisyah Putri E. Tangnga 202201003


Febrianti prafita 202201051
Mega S.Latalia 202201060
Ni Kadek Diane Dwiyanti 202201022
Nurul Putri Salsabilla 202201029
Putri passé 202201029
Putri Salsabilah 202201031
Regita Cahyani Putri 202201032
Ikbal Sidik 202201055

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA

PALU

2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadiran allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
hidayat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah kelompok ini.
Dalam pembuatan makalah ini banyak kesulitan yang kami alami terutama di sebabkan oleh
kurangnya pengatahuan namun berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhir nya
makalh kelompok ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.

Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing bapak
Ns.Elin Hidayat,S.Kep.,M.Kep dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan kelompok ini. Semoga laporan kelompok laporan kelompok ini bermanfaat bagi kita
semua. Makalah yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini lebih baik serta
berguna dimasa yang akan datang.

Palu, 18 April 2024

Kelompok
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kolelitiasis dalam bahasa medis atau sering disebut oleh orang awam dengan batu
empedu, penyakit ini salah satu penyakit yang berhubungan erat dengan gaya hidup atau
pola hidup yang tidak sehat. Seperti pola makan yang tidak memperhatikan asupan, dan
aktivitas yang kurang. Batu empedu ini terbentuk dari partikel-partikel keras yang
mengendap dalam kantong atau saluran empedu. Menurut buku Rencana Asuhan
Keperawatan Medikal-Bedah (Nugraha et al., 2017) kolelitiasis adalah peradangan
kandung empedu yang disebabkan karena adanya sumbatan berupa partikel keras atau
batu.
Kolelitiasis atau batu empedu adalah suatu komponen-komponen empedu seperti
bilirubin, kolesterol, garam empedu, protein, kalsium, asam lemak, dan fosfolipid yang
mengendap dalam kantong empedu (Rizky & Dessy, 2018). Endapan-endapan ini
biasanya dapat ditemukan di dalam kantong empedu atau di dalam saluran empedu atau
bahkan dapat ditemukan dalam keduanya. Dalam tulisan Gagola, Timban, & Ali (2015)
menyebutkan bahwa batu empedu ini dapat terbentuk dan ditemukan di dalam kandung
empedu (cholecytolithiasis) atau di dalam duktus choledochus (choledocholithiasis).
Menurut Hasanah (2015) batu empedu adalah suatu pembentukan dari sebuah unsur
endapan dari kolesterol, kalsium, dan campuran dari keduanya yang biasanya terbentuk
dalam kantong empedu, saluran empedu, bahkan dalam saluran hati. Penyakit batu
empedu ini dapat terjadi karena akibat dari adanya peradangan pada kantung empedu
yang mengakibatkan produksi sel dan zat yang tidak normal. Hal ini terjadi karena
adanya kristalisasi komponen empedu sehingga mengakibatkan kecacatan dalam
metabolisme di hati (Chen, Kong, & Wu, 2015).
Keluhan yang sering dikeluhkan pada penderita batu empedu adalah nyeri pada
ulu hati yang menjalar sampai bagian belakang (punggung). Dalam penelitian yang
dilakukan Veronika, Tarigan, & Sinatra (2016) menyebutkan bahwa mayoritas keluhan
pada penderita kolelitiasis adalah nyeri pada abdomen kuadran kanan atas. Dampak yang
akan ditimbulkan apabila tidak segera ditangani akan mengakibatkan infeksi pada
kantong empedu. Dimana saluran empedu akan mengalami aliran balik diakibatkan
adanya penyempitan oleh batuempedu, karena hal ini akan timbul infeksi berat pada
saluran empedu (kolangitis). Tersumbatnya saluran empedu ini akan digunakan bakteri
untuk tumbuh dan berkembang sehingga akan menimbulkan infeksi. Bakteri yang
tumbuh dan berkembang ini dapat menyebar dan menginfeksi bagian tubuh lain yang
beredar melalui aliran darah (Rizky & Dessy, 2018). Faktor risiko batu empedu secara
konvensional meliputi usia, jenis kelamin, dan diabetes mellitus (Manatsathit,
Leelasincharoen, Al-Hamid, Szpunar, & Hawasli, 2016). Dalam tulisan Febyan, Dhilion,
Ndraha, & Tendean, (2017) faktor risiko yang banyak dijumpai pada kasus batu empedu
biasa disebut “6F” yaitu (fat, female, forty,food, fertile, family histori). Seperti dijelaskan
diatas bawasannya perempuan lebih rentan dan lebih mendominasi dalam kasus batu
empedu ini dikarenakan hormone esterogen. Hormon esterogen ini dapat mempengaruhi
terbentuknya batu empedu, karena hormon esterogen dapat meningkatkan kadar
kolesterol sehingga menyebabkan kontraksi pada kandung empedu berkurang. Hal ini
dipicu karena wanita memiliki ekstra esterogen karena mengalami hamil, menjalani
terapi sulih hormon, atau mengkonsumsi obat KB (Gagola et al.,2015).

2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kolelitiasis?
2. Apa penyebab dari kolelitiasis?
3. Jelaskan patofisiologi kolelitiasis?
4. Jelaskan tanda dan gejala kolelitiaisis?
5. Jelaskan pemeriksaaan penunjang kolelitiasis?
6. Jelaskan penatalaksanaan kolelitiasis?

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kolelitiasis
2. Untuk mengetahui penyebab dari kolelitiasis
3. Untuk mengetahui patofisiologi kolelitiosis
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala kolelitiosis
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kolelitiasis
Kolelitiasis atau sering disebut batu empedu merupakan batu yang ditemukan di
kandung empedu, saluran empedu atau keduanya. Batu empedu ini tersusun dari
kolesterol, bilirubin dan empedu. Banyak kasus dari batu empedu ini tidak menunjukkan
gejala dan sering ditemukan tidak sengaja saat pemeriksaan kesehatan. Pada pasien yang
bergejala datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas setelah mengkonsumsi makanan
berminyak atau pedas, rasa mual, muntah, nyeri pada epigastrium yang menjalar ke
punggung tengah atau tulang belikat kanan. Manifestasi komplikasi kolelitiasis adalah
kolesistitis (radang kandung empedu). Kolesistitis merupakan peradangan (inflamasi)
pada kandung empedu, yang biasanya disebabkan oleh batu empedu yang menyumbat
saluran sistikus. Pasien dengan kolesistitis biasanya juga mengalami nyeri, demam, mual.
Kolelitiasis yakni batu empedu yang dimana batu tersebut berada di dalam kandung
empedu, saluran empedu dan bisa berada pada keduanya. Kolelitiasis biasanya disebut
juga batu empedu, gallstones, atau biliary calculus. Kolelitiasis memiliki beberapa
macam yakni batu kolesterol, batu pigmen atau batu bilirubin, dan batu campuran.
Kandung empedu memiliki letak yang terdapat pada bawah hati, pada sisi kanan atas
perut dan berada tepat di bawah lobus kanan hepar (Ilone I et al., 2019)
Kolelitiasis atau penyakit batu empedu merupakan penyakit gastro intenstinal yang
sering terjadi secara tiba-tiba dan juga dapat terjadi karena komplikasi¹. Batu empedu ini
berbentuk kristal yang terbentuk di dalam kandung empedu yang paling banyak
dikeluhkan oleh masyarakat terutama penduduk Amerika Serikat hingga dirawat dirumah
sakit². Kolelitiasis atau batu empedu ini juga terbentuk dari ketikdakseimbangan
kandungan kimia dalam cairan empedu yang menyebabkan pengendapan satu atau lebih
dari komponen empedu.

Anda mungkin juga menyukai