Anda di halaman 1dari 2

Penyebab Kista

Berikut ini hal-hal yang dapat memicu atau memperparah kista:

 Kondisi genetik.
 Tumor.
 Infeksi.
 Kelainan pada perkembangan embrio.
 Cacat pada sel.
 Kondisi inflamasi kronis.
 Penyumbatan pada saluran pada tubuh.
 Parasit.
 Cedera.

Faktor Risiko Kista


Berikut ini beberapa faktor pemicu yang harus diketahui:

1. Usia
Menurut U.S National Library of Medicine (NLM), wanita yang berusia di antara usia
pubertas sampai menopause menempati risiko paling tinggi untuk terkena kista di bagian
ovarium. Pasalnya pada masa ini wanita masih mengalami periode menstruasi. Pada saat
wanita mengalami menstruasi, munculnya benjolan cairan di ovarium bisa saja terbentuk. Ini
bukan menjadi masalah selama benjolan di ovarium bisa hilang dengan sendirinya, tidak
membesar, dan tidak menyebabkan gejala.

Kondisi penyebab kista ovarium jarang terjadi pada wanita setelah menopause. Namun,
wanita yang sudah menopause dan mempunyai benjolan berisi cairan di ovarium mempunyai
risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker ovarium.

2. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)


Wanita yang memiliki sindrom ovarium polikistik mempunyai risiko benjolan di ovarium
yang lebih tinggi. Sindrom ovarium polikistik terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup
hormon bagi folikel dalam ovarium untuk melepaskan sel telur. Akibatnya, terbentuklah
benjolan folikel. Sindrom ovarium polikistik juga dapat mengganggu produksi hormon pada
wanita, sehingga banyak masalah yang dapat terjadi karena hal ini.

3. Endometriosis
Endometriosis terjadi saat bagian dari jaringan yang melapisi rahim (endometrium) terbentuk
di bagian luar rahim, seperti pada tuba falopi, ovarium, kandung kemih, usus besar, vagina,
ataupun rektum. Terkadang, kantung berisi darah (benjolan/fibroid) terbentuk pada jaringan
ini. Benjolan berisi yang terbentuk karena endometriosis ini disebut dengan endometrioma.
Benjolan ini dapat menyebabkan pengidap merasa sakit saat berhubungan intim dan selama
periode menstruasi.

4. Obat penyubur kandungan


Obat penyubur kandungan biasanya dipakai untuk membantu ovulasi (melepaskan sel telur)
seperti gonadotropin, clomiphene citrate, ataupun letrozole. Ini karena mereka dapat
memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Penggunaan obat penyubur kandungan
juga dapat meningkatkan risiko adanya benjolan di ovarium, seringnya dalam jenis kista
fungsional.

Penggunaan obat ini dapat menyebabkan terbentuknya kondisi ini dalam jumlah banyak dan
dalam ukuran besar pada ovarium. Kondisi ini disebut dengan sindrom hiperstimulasi
ovarium (ovarian hyperstimulation syndrome).

5. Kemoterapi dengan tamoxifen


Wanita pengidap kanker payudara yang pernah menjalankan kemoterapi
dengan tamoxifen memiliki risiko adanya benjolan di ovarium yang lebih
tinggi. Tamoxifen dapat menyebabkan terbentuknya benjolan di ovarium Namun, benjolan
berisi cairan ini dapat hilang setelah pengobatan selesai.

Baca lebih lanjut mengenai kita dalam artikel ini: Hal-Hal yang Perlu Diketahui Tentang
Miom dan Kista.

Anda mungkin juga menyukai