cairan, udara, semisolid, hingga zat lainnya. Kista dapat muncul pada beberapa bagian
tubuh hingga dibawah kulit.
Penyebab Kista
Berikut ini hal-hal yang dapat memicu atau memperparah kista:
Kondisi genetik.
Tumor.
Infeksi.
Kelainan pada perkembangan embrio.
Cacat pada sel.
Kondisi inflamasi kronis.
Penyumbatan pada saluran pada tubuh.
Parasit.
Cedera.
Usia
Menurut U.S National Library of Medicine (NLM), wanita yang berusia di antara usia
pubertas sampai menopause menempati risiko paling tinggi untuk terkena kista di
bagian ovarium. Pasalnya pada masa ini wanita masih mengalami periode menstruasi.
Pada saat wanita mengalami menstruasi, munculnya benjolan cairan di ovarium bisa
saja terbentuk. Ini bukan menjadi masalah selama benjolan di ovarium bisa hilang
dengan sendirinya, tidak membesar, dan tidak menyebabkan gejala.
Kondisi penyebab kista ovarium jarang terjadi pada wanita setelah menopause. Namun,
wanita yang sudah menopause dan mempunyai benjolan berisi cairan di ovarium
mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker ovarium.
Endometriosis
Endometriosis terjadi saat bagian dari jaringan yang melapisi rahim (endometrium)
terbentuk di bagian luar rahim, seperti pada tuba falopi, ovarium, kandung kemih, usus
besar, vagina, ataupun rektum. Terkadang, kantung berisi darah (benjolan/fibroid)
terbentuk pada jaringan ini. Benjolan berisi yang terbentuk karena endometriosis ini
disebut dengan endometrioma. Benjolan ini dapat menyebabkan pengidap merasa sakit
saat berhubungan intim dan selama periode menstruasi.
Penggunaan obat ini dapat menyebabkan terbentuknya kista dalam jumlah banyak dan
dalam ukuran besar pada ovarium. Kondisi ini disebut dengan sindrom hiperstimulasi
ovarium (ovarian hyperstimulation syndrome).
Gejala Kista
Gejala utama kista adalah benjolan yang tumbuh pada bagian tubuh tertentu, yang
letaknya tergantung kepada jenis kista yang dialami. Benjolan dapat tumbuh di wajah,
leher, dada, punggung, kulit kepala, telapak tangan, dan telapak kaki.
Kista memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang sangat lambat. Selain itu, kista
juga tidak menyebabkan rasa nyeri pada pengidapnya, kecuali jika kista mengalami
infeksi. Berikut ini tanda kista mengalami infeksi:
Selain infeksi, kista juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman ketika ukuran kista
sangat besar, menimpa saraf atau pembuluh darah, tumbuh pada area yang sensitif,
hingga memengaruhi fungsi organ tubuh.
Diagnosis Kista
Dokter dapat mendiagnosis kista dengan melakukan pemeriksaan fisik pada benjolan.
Namun untuk memastikannya, dokter perlu melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:
Pengobatan Kista
Kista dapat hilang dengan sendirinya tanpa diobati. Pengidap pun dapat mempercepat
proses penyembuhan dengan mengompres kista menggunakan kompres hangat.
Namun jangan mencoba memecahkan kista, karena dapat menyebabkan infeksi.
Bila kista tidak hilang, kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Dokter
dapat menghilangkan kista dengan beberapa metode berikut:
Komplikasi Kista
Kista yang membesar dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada pengidapnya. Maka
sebaiknya segera lakukan pemeriksaan jika mengalami berbagai keluhan kesehatan
yang terkait dengan munculnya kista.
Pencegahan Kista
Meskipun pada umumnya kista tidak dapat dicegah, tapi beberapa jenis kista dapat
dihindari. Contoh, Kalazion dapat dicegah dengan membersihkan kelopak mata
menggunakan pembersih yang lembut. Sedangkan kista pilonidal, bisa dicegah dengan
menjaga kulit tetap kering dan bersih, serta tidak duduk terlalu lama. Wanita dengan
kista ovarium dapat mencegah terbentuknya kista baru dengan minum pil KB.