OLEH :
15302KH622034
PEMBIMBING
1. Ir. Mesha rizal sini,M.Eng, Selaku Ketua Yayasan Politeknik Karya Husada.
2. Feddia kamaruddin, S.kep, MH.Kes, Selaku Ketua BPH Politeknik Karya Husada.
3. Dr. Sobar Darmaja, Selaku Direktur Politeknik Karya Husada.
4. Wiwin Nur Fitriani, .S.ST, MKM Selaku Wakil Direktur Akademik Politeknik
Karya Husada
5. Yulianti,SE, MM Selaku Wakil Direktur Non Akademik Politeknik Karya Husada.
6. Eka bati widyaningsih, S.SIT, M.Kes. Selaku Kaprodi Kebidanan Sarjana Terapan
Kebidanan Politeknik Karya Husada.
7. Dr.Bdn Nur Handayani, S.SiT, M.Kes. selaku pembimbing akademik Politeknik
Karya Husada
8. Fitrya Ayu Anggraini, S.ST, M.Keb. Selaku Pembimbing Praktik Politeknik Karya
Husada.
9. Pipih Maryati, S.ST selaku CI Ruang Delima RSUD Pasar Rebo.
10. Devitra Sandi, S.Kep,Ners selaku CI Ruang OK RSUD Pasar Rebo
11. Seluruh dosen-dosen sarjana terapan kebidanan politeknik karya husada.
12. Seluruh temen-teman kuliah seperjuangan Sarjana Terapan Kebidanan di
Politeknik Karya Husada.
Saya menyadari bahwa laporan Praktik ini masih banyak kekurangan, sehingga saya
secara terbuka menerima setiap kritik dan saran dari pembaca.
Laporan Praktik Klinik Kegawatdaruratan yang saya tulis ini semoga bisa di jadikan
sebagai referensi bagi pembaca, terutama mahasiswa dengan satu program studi yang
sama.
Jakarta, 01 Januari 2023
DAFTAR ISI
Cover i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 3
2.d7 Kenapa 4
3.1 Manfaat 4
3.2 Manfaat 4
BAB IV PEMBAHASAN 3
BAB V PENUTUP 3
5.1 Kesimpulan 5
5.2 Saran 6
DAFTAR PUSTAKA iv
BAB II
TINJAUAN TEORI
Angka Kejadian
Greulich (1930) melaporkan frekwensi kehamilan kembar pada 121 juta
persalinan sebagai berikut :1
1. Gemelli = 1 : 85
2. Triplet = 1 : 7.629
3. Quadriplet = 1 : 670.743
1. Faktor ras/bangsa
2. Faktor keturunan atau herediter
3. Faktor umur atau paritas
Faktor tersebut berpengaruh terutama pada kehamilan gemelli dizigotik.
Pada kehamilan gemelli monozigotik, faktor-faktor di atas sedikit sekali atau tidak
berpengaruh sama sekali. Diperkirakan sebabnya adalah faktor penghambat pada
masa pertumbuhan dini hasil konsepsi.
Etiologi
Klasifikasi
1. Gemelli monozigotik yang berasal dari satu telur
2. Gemelli dizigotik yang berasal dari dua telur
Gemelli dizigotik adalah hasil fertilisasi dari dua telur oleh dua
spermatozoa. Dua sel telur dikeluarkan dari dua folikel de graaf pada waktu yang
hampir bersamaan.1
Ciri gemelli dizigotik adalah :
1. Jenis kelamin sama atau berbeda
2. Paras muka dan bentuk tubuh mirip dengan saudara kandung yang lain
3. Sidik jari tangan dan kaki berbeda
4. Plasenta dua buah atau bergabung menjadi satu dan sukar dibedakan.
Walaupun bergabung plasenta tetap berpisah seperti tampak pada gambar
2b.
5. Selaput ketuban terdiri dari dua amnion dan dua chorion dimana masing-
masing janin terbungkus oleh satu amnion dan satu chorion seperti tampak
pada gambar 2a.
Walaupun ciri khas yang ada pada masing-masing jenis gemelli biasanya
dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk membedakan gemelli monozigotik
dangan dizigotik, tetapi pada kenyataannya penentuan jenis zigot dari gemelli
tidaklah mudah.
Presentasi Janin
Mengenai presentasi anak umumnya beberapa penulis mendapatkan
presentasi kembar A dan kembar B yang paling sering adalah gabungan presentasi
kepala dengan kepala. Presentasi kembar A yang terbanyak adalah kepala.
Taylor mengemukakan bahwa bahwa letak bokong dan lintang pada
gemelli adalah 10 kali lebih sering daripada kehamilan tunggal, oleh karena janin
yang kecil dan biasanya banyak cairan ketuban maka sering terjadi perubahan
posisi dan presentasi.
2. Kepala-sungsang : 38,6%
3. Sungsang-sungsang : 9,2%
4. Kepala-lintang : 5,3%
5. Sungsang-lintang : 1,7%
6. Lintang-lintang : 0,2%
7. Lintang-sungsang :0
8. Sungsang-kepala :0
Pre-eklampsia (Pre-eklampsia)
Interval waktu antar kelahiran memanjang
Cara persalinan
Restriksi pertumbuhan dalam rahim
Berat bayi lahir rendah (BBLR)
Kelahiran prematur (Kelahiran prematur)
Perdarahan antepartum
KPD
Kelainan bentuk kaki atau panggul karena sempitnya rahim
Abortus
Malformasi kongenital (cacat bawaan)
Pada saat proses persalinan kehamilan kembar bisa ditemukan gangguan seperti posisi
bayi , lilitan tali pusat, perdarahan, dan lepasnya plasenta (Placenta Previa) sebelum
waktunya. Proses pembelahan pada kembar identik sering dianggap teratogenik, yakni
menyebabkan gangguan perkembangan embrio atau janin. Sehingga terdapat
kemungkinan lebih besar terjadinya anatomi ataupun fungsi organ tubuh, dibandingkan
kehamilan normal. Contohnya: kelainan saraf tulang belakang, kelainan jantung, kematian
salah satu janin, dan organ yang masih menyatu pada dua janin.
2.2.1 Prematur
kehamilan ≥ 38 minggu. Bayi gemelli menderita 5,4 kali lebih banyak daripada
bayi tunggal dengan usia kehamilan ≤ 37 minggu dan 8,2 kali lebih banyak
daripada bayi dengan usia kehamilan ≤ 33 minggu.18
Tabel 3. Usia Kehamilan dan Berat Lahir dari Bayi Tunggal dan Gemelli:
Amerika Serikat tahun 1991-1995
Bayi Tunggal Gemelli
(1995) (1991-1995)
Jumlah Kelahiran 3.503.971 4.603.856
Mean usia kehamilan 39,0 35,8
(minggu)
Sangat prematur (< 33 1,7% 13,5%
minggu)
Prematur (< 37 minggu) 9,4% 50,7%
Mean berat lahir (gram) 3357 2389
Berat lahir sangat rendah 1,1% 10,1%
(< 1500 g)
Berat lahir rendah (< 6,0% 52,2%
2500 g)
Berat lahir kecil untuk 9,4% 35,6%
masa kehamilan
Sumber : Alexander G.R 1998
2.2.8 Preeklamsia
Preeklamsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan
proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam
triwulan ke-3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya.
Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu daripada tanda-tanda lain. Untuk
menegakkan diagnosis preeklamsia, kenaikan tekanan sistolik harus 30 mmHg
atau lebih diatas tekanan yang biasa ditemukan, atau mencapai 140 mmHg atau
lebih. Kenaikan diastolik sebenarnya lebih dapat dipercaya. Apabila tekanan
diastolik naik dengan 15 mmHg atau lebih, atau menjadi 90 mmHg atau lebih,
maka diagnosis hipertensi dapat dibuat.1
Edema ialah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam
jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta
pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Proteinuria berarti konsentrasi protein
dalam air kencing yang melebihi 0,3 g/liter dalam air kencing 24 jam atau
pemeriksaan kualitatif menunjukan 1 atau 2+ atau 1g/liter atau lebih dalam air
kencing yang dikeluarkan dengan kateter atau midstream yang diambil minimal 2
kali dengan jarak waktu 6 jam.1
Preeklamsia sering terjadi pada kehamilan ganda (20%) dan angka
kejadian eklamsi akan meningkat lima kali lebih tinggi. Benson mengemukakan
bahwa preeklamsi dan eklamsi 3 kali lebih sering terjadi pada kehamilan kembar
daripada kehamilan tunggal. Sebagai faktor penyebab adalah distensi uterus,
gangguan sirkulasi uteroplasenter dan defisiensi makanan.12
Outcome buruk bayi baru lahir (skor APGAR menit pertama < 7) karena
preeklamsia juga lebih sering diderita gemelli dibanding kehamilan normal.
Tingginya kejadian asfiksia pada bayi baru lahir ini disebabkan karena pada
preeklamsi terjadi penurunan perfusi uteroplasenter sehingga kebutuhan janin
akan nutrisi dan oksigen tidak tercukupi.
2.3 PATOFISIOLOGI
Mekanisme terjadinya kehamilan kembar adalah ketika sperma bertemu dengan
ovum di tuba fallopi, fertilisasi -> bergabungnya ovum dan sperma -> ovum
yang telah dibuahi bergerak turun dari tuba falopii -> uterus -> nidasi dan
pertumbuhan fetus, selama proses ini kembar dapat terbentuk. Kehamilan
kembar dapat fraternal atau identikal. Kebanyakan kembar fraternal berkembang
dari telur dan sperma yang terpisah. Kembar fraternal memiliki plasenta dan
kantong amnion terpisah. Berbeda dengan kembar identikal, dapat terjadi ketika
telur yang dibuahi membelah lebih awal saat kehamilan dan berkembang
menjadi 2 fetus. Kembar identik memiliki 1 plasenta, tapi fetus biasanya
memiliki kantung amnion yang terpisah
2.4 DIAGNOSIS
Diagnosa gemelli seringkali tidak dapat ditegakkan sampai kehamilan tua, dan
terkadang sampai persalinan lanjut. Identifikasi kehamilan dengan penyulit janin
multipel banyak terlewat, bukan karena sangat sukar, tetapi karena pemeriksa tidak
memikirkan kemungkinan adanya kehamilan multipel tersebut.(9)
a. Anamnesis
Anamnesis yang dibutuhkan dalam menegakkan diagnosis kehamilan kembar
adalah riwayat adanya keturunan kembar dalam keluarga, telah mendapat
pengobatan infertilitas, adanya uterus yang cepat membesar: fundus uteri > 4 cm
dari amenorea, gerakan anak yang terlalu ramai dan adanya penambahan berat
badan ibu menyolok yang tidak disebabkan obesitas atau edema.
b. Pemeriksaan klinik gejala-gejala dan tanda-tanda
Adanya cairan amnion yang berlebihan dan renggangan dinding perut
menyebabkan diagnosis dengan palpasi menjadi sukar. Lebih kurang 50 %
diagnosis kehamilan ganda dibuat secara tepat jika berat satu janin kurang dari
2500 gram, dan 75 % jika berat badan satu janin lebih dari 2500 gram. Untuk
menghindari kesalahan diagnosis, kehamilan ganda perlu dipikirkan bila dalam
pemeriksaan ditemukan hal-hal berikut ; besarnya uterus melebihi lamanya
amenorea, uterus tumbuh lebih cepat dari kehamilan normal, banyak bagian kecil
teraba, teraba tiga bagian besar, dan teraba dua balotemen, serta terdengar 2 DJJ
dengan perbedaan 10 atau lebih.
c. Pemeriksaan USG
Berdasarkan pemeriksaan USG dapat terlihat 2 bayangan janin atau lebih dengan 1
atau 2 kantong amnion. Diagnosis dengan USG setelah kehamilan 6-8 minggu
dapat menentukan diagnosis akurat jumlah janin pada uterus dari jumlah kantong
gestasional yang terlihat.
d. Pemeriksaan radiologi
2. Polihidramnion
4. Kista abdominalis
5. Molahidatiform(7)
Preeklampsia lebih sering terjadi pada ibu yang mengandung bayi kembar,
meningkatnya risiko preeklampsia pada kehamilan kembar.
terkait dengan massa dari plasenta yang lebih besar, dan juga tingkat sirkulasi
plasenta tersebut (Laine et al., 2019).
Preeklamsia dapat teratasi jika janin dilahirkan atau dengan menangani gejala yang
dialami ibu hamil sampai kondisinya siap untuk melahirkan. Beberapa penanganan yang
dapat dilakukan yaitu:
Bila preeklamsia yang dialami ibu hamil cukup berat atau makin parah, perawatan di
rumah sakit diperlukan agar kondisinya tetap terpantau. Selama perawatan, dokter akan
melakukan tes darah, NST, dan USG secara rutin.
2.6.3 Perawatan setelah melahirkan
Setelah melahirkan, pemantauan kondisi ibu dan bayi tetap perlu dilakukan. Umumnya,
pasien perlu menjalani rawat inap beberapa hari setelah melahirkan. Pasien juga tetap
perlu mengonsumsi obat antihipertensi yang diresepkan oleh dokter dan melakukan
kontrol rutin selama 6 minggu setelah melahirkan.
BAB III
KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 18 januari 2023 pukul : 15:30 WIB oleh
mahasiswa politeknik karya husada dengan keluhan ibu mengatakan merasakan pusing
saat kerja. Ibu mengatakan sering sakit perut dari usia kehamilan 30 minggu. Ibu
mengatakan sering di rawat inap karena keluhan mules.ibu mengatakan ini kehamilan
yang ke 7 dan pernah keguguran 1x di kehamilan ke 5 karena kecapean kerja. Ibu
mengatakan sudah mengetahui kehamilan ganda dari pertama USG.ibu mengatakan haid
terakhirnya pada tanggal 10 mei 2023 pasti, lamanya ± 5-6 hari, banyaknya 3-4x ganti
pembalut, siklus 28 hari, teratur konsisten cair sedikit menggumpal.
No.REM : 723215
NAMA : Ny. Ss
Identitas
Umur : 39th / 42 th
Pendidikan : SMA / S1
Kebangsaan : Indonesia
Pengkajian di lakukan pada tanggal 18 januari 2023 pada pukul 15.30 oleh mahasiswa
politeknik karya husada Vita Selviana Devi.
Kesadaran : CM
Emosional : Stabil
N : 89x/m S :36,8°C
SpO² : 99%
Pemeriksaan Fisik
Muka : tidak ada oedema pada muka , tidak ada kemerahan pada muka.
Mulut : gigi tidak ada lubang , tidak ada caries , lidah bersih tidak ada sariawan
pada gusi dan bibir tidak pecah-pecah., tidak ada gigi palsu.
Ekstremitas : tidak ada oedema pada ekstremitas atas dan bawah , tidak ada
pembengkakan , tidak memakai nail (bersih)
Abdomen : TFU : 34 Px
Leopold I : pada bagian fundus ibu Terapa 2 bagian Kanan bulat melenting , dan Kiri
agak bulat tidak melenting ( kanan ibu kepala , kiri ibu bokong)
Leopold II : pada bagian kanan kiri perut ibu ,terapa bagian keras panjang janin
punggung kanan-kiri
Leopold III : pada bagian terbawah perut ibu teraba bulat keras melenting(kanan
kepala) dan agak bulat lunak tidak melenting (kiri bokong)
Hematocrit : 33%
Diagnose : Ny Ss Umur 39th G7P5A1 UK 36mg dengan Preeklamsi, janin Ganda hidup
presentasi kepela ,presentasi bokong .
Tindakan Segera : kolaborasi dengan dokter Sp.Og untuk pemberian obat dan
tindakan selanjutnya.
1. Melakukan inform consent dan infom chois kepada pasien dan keluarga .
inform consent sudah di berikan, pasien dan keluarga sudah setuju untuk
perawatan selanjutnya.
2. Menginformasikan hasil pemeriksaan Td 138/94 mmhg , n 89x/m ,p
18x/m, s 36.8 , djj kanan kiri terdengar jelas dan teratur . hasil
pemeriksaan sudah di informasikan , ibu sudah mengetahuinya .
3. Menginformasikan untuk pelaksanaan advice dokter untuk pemberian
obat ceftri 1gr premed dan pemaasangan infus RL ,dan pemberian
MGsO4 10gr DC(-) . pasien menerima untuk pemberian obat .
4. Menginformasikan untuk persiapan SC ibu dan Bayi . ibu dan suami
sudah mempersiapkan kebutuhan SC.
5. Menginformasikan untuk KB pasca bersalin , Untuk menunda kehamilan
jangka panjang karena ibu ada riwayat abortus dan SC,dan juga untuk
melaksanakan program pemerintah . informasi sudah di berikan , ibu
memilih untuk KB Spiral.
6. Menginformasikan kepada ibu dan suami untuk persiapanpindah ruangan
untuk pelaksanaan SC .ibu dan suami sudah siap untukpindah
ruangan .pasien sudah di antar ke ruang OK untukmenjalani SC .
7. Mendokumentasikan seluruh hasil tindakan yg di berikan , seluruh
tindakan sudah di dokumentasikan .
BAB IV
PEMBAHASAN
1.1