10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Secara garis besar, kembar dibagi menjadi dua, yaitu : Monozygot dan Dizigot. Monozigot,
merupakan kembar yang berasal dari satu telur, sedangkan Dizigot merupakan kembar yang
berasal dari dua telur. Dari seluruh jumlah kelahiran kembar, sepertiganya adalah monozigot.
Kembar dizigot berarti dua telur matang dalam waktu bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma.
Akibatnya, kedua sel telur itu mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan
kembar monozigot berarti satu telur yang dibuahi sperma, lalu membelah dua. Masa
pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak.
1.2. Masalah
Dari uraian latar belakang mengenai bayi kembar diatas, maka masalah yang dihadapi
adalah
“Bagaimana proses terbentuknya bayi bembar atau kehamilan lebih dari satu?”
1.3. Batasan Masalah
Dari penjelasan masalah diatas, batasan masalah pada makalah ini adalah
“Masa pembelahan itu terjadi sehingga terbentuknya janin kembar di dalam rahim manusia dan
pengaruhnya pada kondisi bayi”.
BAB II
ISI
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam
tubuhnya. Embrio merupakan hasil individu baru dari pembuahan gamet betina oleh gamet
jantan dan mengalami pertumbuhan sampai jadi bentuk definitif.
2.1. Pertumbuhan Embrio
Embrio itu pada umumnya menempuh pertumbuhan lewat 3 tahap, yaitu :
1. Pertumbuhan awal :
Cleavage, yaitu pembelahan sel. Zygote (sel telur yang sudah dibuahi sel mani)
membelah 2, 2 membelah jadi 4, 4 membelah jadi 8, dan seterusnya. Pembelahan itu umumnya
secara mitosis (jumlah kromosom tetap sama dengan sel induk). Embrio yang terdiri dari
puluhan sel yang masuk masih disebut morula.
Blastulasi, yaitu suatu tingkat pembentukan pertumbuhan embrio yang terdiri dari
puluhan sel dan sudah memiliki rongga berisi cairan, terdiri dari hypoblast (gunpalan sel yang
terletak di bagian bawah) dan epiblast (sebelah atas).
Gastrulasi, yaitu suatu tingkat pembentukan pertumbuhan embrio yang berbentuk
gepeng.
Tubulasi, yaitu pembumbungan. Bumbung ektoderm membentuk bumbung saraf dan
bumbung epidermis (kulit ari). Bumbung mesoderm akan menjadi tiga daerah bumbung yaitu
epimere, mesomere dan hypomere. Sedangkan endoderm sudah langsung membentuk
bumbung.
2. Pertumbuhan transisi atau perantaraan :
Pada umumnya tingkat larva dan terjadi perubahan berangsur dari bentuk primitif embrio
menjadi bentuk definitif.
3. Definitif :
Terjadi metamorphosis larva dan lahir dalam bentuk seperti dewasa.
Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (hamil) misalnya : dalam kasus kembar,
atau triplet (kembar tiga).
Bayi kembar merupakan sebuah peristiwa yang jarang didapatkan oleh pasangan suami
istri. Kehamilan yang menghasilkan lebih dari satu bayi ini sangat diinginkan oleh kebanyakan
orang.
2.2. Proses Terjadinya Bayi Kembar
Secara garis besar, proses terjadinya bayi kembar dibagi menjadi dua yaitu :
1. Monozigot
2. Dizigot
2.2.1. Kembar Monozigot
Kembar identik yang disebut juga sebagai kembar Monozygotik, yaitu kembar yang
berasal dari satu telur. Mempunyai gen yang sama, jenis kelamin yang sama, dan muka yang
serupa.
Jika pembelahan zygote ini terjadi saat awal pembuahan (1-3 hari setelah pembuahan) maka
setiap embrio biasanya akan memiliki kantong ketuban yang berbeda, dan satu plasenta.
Tetapi bila pembelahan terjadi setelah 14 hari maka kemungkinan kembar akan terjadi join /
menempel bersama pada bagian dari tubuhnya atau pembelahan yang tidak sempurna yang
disebut sebagai kembar siam lebih tinggi. Jadi kembar siam terjadi pada kembar monozygot.
Dengan pemeriksaan USG (utrasonografi) dokter akan dapat menilai keadaan dari janin, jenis
kelamin, kelainan maupun posisi.
2.2.2. Kembar Dizigot
Kembar fraternal yang disebut juga sebagai kembar dizygotik, yaitu kembar yang berasal
dari dua telur. Mereka biasanya tidak terlalu mirip atau seperti kakak adik saja. Tidak selalu
memiliki jenis kelamin yang sama, dimana : ½ bagian dari kembar fraternal adalah anak laki –
anak perempuan; ¼ bagian adalah anak laki – anak laki dan ; ¼ bagian lagi anak perempuan-
anak perempuan.
Kira-kira 2/3 bagian dari bayi kembar adalah kembar fraternal. Biasanya dokter akan
menyatakan kembar identik atau fraternal setelah proses kelahiran dengan menilai dari
plasentannya.
Plasenta yang biasa juga disebut dengan istilah Tembuni atau uri dan ada juga yang
menyebutnya ari-ari merupakan jaringan temporer untuk melekatkan embrio ke rahim induk,
berbentuk seperti cakram. Plasenta ini tumbuh dari jaringan luar embrio (tropoblast) dan dari
jaringan rahim (lapisan decidua endometrium).
Embrio dihubungkan dengan plasenta oleh tali pusat (umbilical cord). Melalui plasenta
nutrisi disalurkan kepada embrio dari darah ibu, sedangkan ampas metabolisme disalurkan dari
darah embrio ke darah ibu lewat plasenta.
Ketuban merupakan cairan pelindung dalam pertumbuhan dan perkembangan janin, air
ketuban berfungsi sebagai ’bantalan’ untuk melindungi janin terhadap trauma dari luar. Tak
hanya itu saja, air ketuban juga berfungsi melindungi janin dari infeksi, menstabilkan perubahan
suhu, dan menjadi sarana yang memungkinkan janin bergerak bebas.
Seiring dengan pertambahan usia kehamilan, aktivitas organ tubuh janin juga mempengaruhi
komposisi cairan ketuban. Banyaknya air ketuban tidak terus sama dari minggu ke minggu
kehamilan. Saat usia kehamilan mulai memasuki usia 25 minggu, rata-rata air ketuban di dalam
rahim 239 ml, yang kemudian meningkat menjadi 984 ml pada usia kehamilan 33 minggu.
Volume air ketuban terkait dengan kecukupan nutrisi dan oksigen bagi janin. Bila air ketuban
berkurang, warnanya akan menjadi lebih keruh. Bila tidak keruh, berarti air ketuban sudah cukup
berfungsi menjamin kecukupan nutrisi dan oksigen. Kelebihan atau kekurangan cairan ketuban
akan menimbulkan komplikasi pada ibu atau janin.
Kelebihan cairan ketuban dapat berdampak pada kondisi janin. Untuk menjaga kestabilan air
ketuban, bayi meminum air ketuban di dalam tubuh ibunya dan kemudian mengeluarkannya
dalam bentuk kencing. Jadi jika terdapat volume air ketuban yang berlebih, diprediksi terdapat
gangguan pencernaan atau gangguan pada saluran pembuangan sang bayi yang ditandai
dengan kencingnya yang tidak normal.
Kekurangan cairan ketuban bisa disebabkan beberapa hal, diantaranya menurunnya fungsi
plasenta akibat kehamilan yang melebihi waktu, ketuban yang bocor atau kelainan janin yang
berhubungan dengan penyumbatan saluran kandung kemih.
Posisi bayi yang sungsang, dapat menyebabkan kepala bayi menjadi sumbatan, sehingga aliran
air ketuban menjadi begitu pelan. Jika hal ini yang terjadi, setelah 12 jam tidak kunjung
melahirkan, biasanya akan diinduksi untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi.
2.5. Masa Pembelahan Sel Telur
Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0-72 jam, 4-8 hari, 9-12 dan
13 hari atau lebih.
1. Pembelahan pertama (0-72 jam/ 1–3 hari)
Pada pembelahan pertama akan terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban,
dan dikorionik atau rahim punya dua plasenta.
2. Pembelahan kedua (4– 8hari)
Pada pembelahan kedua selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta.
Pada kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi
satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat.
3. Pembelahan ketiga (9-12 hari)
Pada pembelahan ketiga selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi
masih membelah dengan baik.
4. Pembelahan keempat (13 hari atau lebih)
Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu selaput ketuban,
sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar. Pasalnya waktu pembelahannya
kelamaan, sehingga sel telur keburu berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada
monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari.
Dari keempat pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama,
karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa
diatur waktunya.
2.6. Faktor yang mempengaruhi waktu pembelahan
Faktor yang mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah tidak
sempurna sehingga mengakibatkan dempet, yaitu :
dikaitkan dengan infeksi,
kurang gizi,
dan masalah lingkungan.
Kembar siam itu sendiri yang kebanyakan berjenis kelamin perempuan, terbagi dalam
beberapa jenis kasus, yang didasari posisi pelekatan keduanya.
Dari seluruh kembar dempet, kebanyakan dempet terjadi pada empat anggota tubuh, yaitu dada
sebanyak 40 persen, perut 35 persen, kepala 12 persen dan panggul antara enam hingga
sepuluh persen.
Ada beberapa jenis kembar siam yaitu :
Thoracopagus : kedua tubuh bersatu di bagian dada (thorax). Jantung selalu terlibat
dalam kasus ini. Ketika jantung hanya satu, harapan hidup baik dengan atau tanpa operasi
adalah rendah. (35-40% dari seluruh kasus)
Omphalopagus : kedua tubuh bersatu di bagian bawah dada. Umumnya masing-masing
tubuh memiliki jantung masing-masing, tetapi biasanya kembar siam jenis ini hanya memiliki
satu hati, sistem pencernaan, diafragma dan organ-organ lain. (34% dari seluruh kasus)
Xiphopagous : kedua tubuh bersatu di bagian xiphoid cartilage (tonjolan tulang dada).
Pygopagus (iliopagus) : bersatu di bagian belakang. (19% dari seluruh kasus).
Cephalopagus : bersatu di kepala dengan tubuh yang terpisah. Kembar siam jenis ini
umumnya tidak bisa bertahan hidup karena kelainan serius di otak.
Cephalothoracopagus : Tubuh bersatu di kepala dan thorax. Jenis kembar siam ini
umumnya tidak bisa bertahan hidup. (juga dikenal dengan epholothoracopagus atau
craniothoracopagus)
Craniopagus : tulang tengkorak bersatu dengan tubuh yang terpisah. (2%)
Craniopagus parasiticus : bagian kepala yang kedua yang tidak memiliki tubuh.
Dicephalus : dua kepala, satu tubuh dengan dua kaki dan dua atau tiga atau empat
lengan (dibrachius, tribrachius atau tetrabrachius) Abigail dan Brittany Hensel, adalah contoh
kembar siam dari Amerika Serikat jenis dicephalus tribrachius.
Ischiopagus : kembar siam anterior yang bersatu di bagian bawah tubuh. (6% dari
seluruh kasus)
Ischio-omphalopagus : Kembar siam yang bersatu dengan tulang belakang
membentuk huruf-Y. Mereka memiliki empat lengan dan biasanya dua atau tiga kaki. Jenis ini
biasanya memiliki satu sistem reproduksi dan sistem pembuangan.
Parapagus : Kembar siam yang bersatu pada bagian bawah tubuh dengan jantung yang
seringkali dibagi. (5% dari seluruh kasus)
Diprosopus : Satu kepala dengan dua wajah pada arah berlawanan.
2.8. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya bayi kembar
Bagi beberapa orang, memiliki anak kembar dianggap sangat menyenangkan. Tetapi
sesungguhnya di balik itu semua terdapat kesulitan terutama dalam membesarkan dan
mengasuh di kemudian hari. Yang sudah pasti adalah bahwa mereka tentu akan membutuhkan
perhatian lebih termasuk mempersiapkan dukungan finansial bagi perkembangan mereka.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya bayi kembar yaitu :
1. Sejarah keluarga
Apabila dalam keluarga terdapat sejarah kelahiran kembar. Baik ibu, saudara kandung,
paman, sepupu dengan kelahiran kembar, maka kemungkinan untuk dapat melahirkan
pasangan kembar tanpa perlu usaha lebih keras sering terjadi. Terkadang pasangan kembar
dapat terjadi secara turun-temurun. Jika ibu atau garis ibu ke atas memiliki sejarah kelahiran
kembar, maka akan memiliki gen dengan kecenderungan hiperovulasi yaitu pelepasan sel telur
secara berlebihan yang akan meningkatkan kemungkinan mengandung anak kembar.
3. Usia lanjut
Maksudnya adalah bahwa wanita yang berusia lebih tua akan memiliki kemungkinan
lebih besar memiliki anak kembar dibanding wanita yang lebih muda. Diperkirakan ini sebagai
akibat ovulasi yang makin cepat sesuai umur biologis yang bergerak makin cepat. 17 persen ibu
dengan usia di atas 45 tahun memiliki peluang mengandung anak kembar. Tunggu lima tahun
lagi maka peluangnya akan menjadi 1 banding 9. Tetapi bagaimanapun juga mengandung pada
usia tua akan meningkatkan resiko, termasuk resiko keguguran dan meningkatnya kadar gula
selama kehamilan. Sebagai tambahan bayi akan lebih banyak kemungkinan mengalami kelainan
kromosom.
Sekali anda mengandung kembar, maka pada kehamilan berikut anda akan memiliki
kemungkinan mengandung bayi kembar lebih besar. Sebagai perkiraan ibu bayi kembar akan
memiliki kemungkinan empat kali lipat mengandung kembar pada kehamilan berikutnya
dibanding yang belum pernah mengandung.
Memang belum terbukti secara medis, tetapi pada etnis Yoruba di Afrika Barat terbukti
dengan kelahiran kembar tertinggi di seluruh dunia. Diketahui bahwa pada jenis umbi-umbian
seperti ubi dan kentang mengandung zat kimia yang mampu memicu terjadinya hiperovulasi.
Sebagai tambahan bahwa penelitian tahun 2006 pada wanita yang mengkonsumsi susu lebih
banyak akan memiliki kemungkinan mengandung anak kembar.
7. Keluarga besar
Makin banyak anak yang anda miliki makin mungkin anda mengalami kehamilan kembar.
Tak seorangpun mengetahui dibutuhkan berapa kali hamil sehingga ibu dapat mengandung
kembar. Coba terus sampai berhasil, mungkin itu kata yang lebih tepat.
Banyak yang beranggapan bahwa wanita tidak bisa hamil ketika masih dalam masa
menyusui, tetapi proses laktasi menjaga ibu tetap berovulasi dan mengalami menstruasi.
Beberapa peneliti mendukung teori ini yang memungkinkan kehamilan kembar meningkat saat
masa menyusui.
Mengatur kehamilan dengan konsumsi pil sangat efektif sampai 99,9 persen. Tetapi 0,01
persennya adalah kemungkinan kehamilan kembar. Beberapa kehamilan masa konsumsi pil
kontrasepsi terjadi karena kurang konsisten dalam mengkonsumsi pil tersebut, sehingga
ketidakteraturan tersebut akan memicu perilaku hormon yang berubah-ubah yang dapat
mengakibatkan hiperovulasi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Setelah kita membahas dan mempelajari proses terbentuknya bayi kembar diatas, dapat
disimpulkan : Bayi kembar yang baik adalah kembar dizigot dan masa pembelahan yang baik
yaitu pembelahan yang terjadi pada hari pertama sampai hari ketiga. Selain itu kita juga dapat
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya bayi kembar. dan penyebab terjadinya
bayi kembar siam.
3.2. Saran
Belajar dengan tekun giat dan rajin. Belajar dari berbagai sumber misalnya : Guru, buku,
internet maupun penelitian langsung, karena dengan belajar yang tekun akan terus menambah
wawasan dan ilmu yang selalu bermanfaat dalam hidup kita. Selain itu diharapkan mahasiswa
agar terus berdisiplin dan berkompetensi.
DAFTAR PUSTAKA
http:// www.biology-online.org /
situs untuk mempelajari biologi lewat internet
http:// www.infoibu.com
situs untuk mempelajari tentang kehamilan
Kembar
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
1.
OCT
10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Secara garis besar, kembar dibagi menjadi dua, yaitu : Monozygot dan Dizigot. Monozigot,
merupakan kembar yang berasal dari satu telur, sedangkan Dizigot merupakan kembar yang
berasal dari dua telur. Dari seluruh jumlah kelahiran kembar, sepertiganya adalah monozigot.
Kembar dizigot berarti dua telur matang dalam waktu bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma.
Akibatnya, kedua sel telur itu mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan
kembar monozigot berarti satu telur yang dibuahi sperma, lalu membelah dua. Masa
pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak.
1.2. Masalah
Dari uraian latar belakang mengenai bayi kembar diatas, maka masalah yang dihadapi
adalah
“Bagaimana proses terbentuknya bayi bembar atau kehamilan lebih dari satu?”
1.3. Batasan Masalah
Dari penjelasan masalah diatas, batasan masalah pada makalah ini adalah
“Masa pembelahan itu terjadi sehingga terbentuknya janin kembar di dalam rahim manusia dan
pengaruhnya pada kondisi bayi”.
Hasil dari pada penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan
informasi dalam mempelajari proses kehamilan kembar dan kehamilan yang baik, serta faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhinya. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan
adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan kepada kita dalam menghadapi
kehamilan nantinya.
BAB II
ISI
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam
tubuhnya. Embrio merupakan hasil individu baru dari pembuahan gamet betina oleh gamet
jantan dan mengalami pertumbuhan sampai jadi bentuk definitif.
2.1. Pertumbuhan Embrio
Embrio itu pada umumnya menempuh pertumbuhan lewat 3 tahap, yaitu :
1. Pertumbuhan awal :
Cleavage, yaitu pembelahan sel. Zygote (sel telur yang sudah dibuahi sel mani)
membelah 2, 2 membelah jadi 4, 4 membelah jadi 8, dan seterusnya. Pembelahan itu umumnya
secara mitosis (jumlah kromosom tetap sama dengan sel induk). Embrio yang terdiri dari
puluhan sel yang masuk masih disebut morula.
Blastulasi, yaitu suatu tingkat pembentukan pertumbuhan embrio yang terdiri dari
puluhan sel dan sudah memiliki rongga berisi cairan, terdiri dari hypoblast (gunpalan sel yang
terletak di bagian bawah) dan epiblast (sebelah atas).
Gastrulasi, yaitu suatu tingkat pembentukan pertumbuhan embrio yang berbentuk
gepeng.
Tubulasi, yaitu pembumbungan. Bumbung ektoderm membentuk bumbung saraf dan
bumbung epidermis (kulit ari). Bumbung mesoderm akan menjadi tiga daerah bumbung yaitu
epimere, mesomere dan hypomere. Sedangkan endoderm sudah langsung membentuk
bumbung.
2. Pertumbuhan transisi atau perantaraan :
Pada umumnya tingkat larva dan terjadi perubahan berangsur dari bentuk primitif embrio
menjadi bentuk definitif.
3. Definitif :
Terjadi metamorphosis larva dan lahir dalam bentuk seperti dewasa.
Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (hamil) misalnya : dalam kasus kembar,
atau triplet (kembar tiga).
Bayi kembar merupakan sebuah peristiwa yang jarang didapatkan oleh pasangan suami
istri. Kehamilan yang menghasilkan lebih dari satu bayi ini sangat diinginkan oleh kebanyakan
orang.
2.2. Proses Terjadinya Bayi Kembar
Secara garis besar, proses terjadinya bayi kembar dibagi menjadi dua yaitu :
1. Monozigot
2. Dizigot
Kembar identik yang disebut juga sebagai kembar Monozygotik, yaitu kembar yang
berasal dari satu telur. Mempunyai gen yang sama, jenis kelamin yang sama, dan muka yang
serupa.
Jika pembelahan zygote ini terjadi saat awal pembuahan (1-3 hari setelah pembuahan) maka
setiap embrio biasanya akan memiliki kantong ketuban yang berbeda, dan satu plasenta.
Tetapi bila pembelahan terjadi setelah 14 hari maka kemungkinan kembar akan terjadi join /
menempel bersama pada bagian dari tubuhnya atau pembelahan yang tidak sempurna yang
disebut sebagai kembar siam lebih tinggi. Jadi kembar siam terjadi pada kembar monozygot.
Dengan pemeriksaan USG (utrasonografi) dokter akan dapat menilai keadaan dari janin, jenis
kelamin, kelainan maupun posisi.
2.2.2. Kembar Dizigot
Kembar fraternal yang disebut juga sebagai kembar dizygotik, yaitu kembar yang berasal
dari dua telur. Mereka biasanya tidak terlalu mirip atau seperti kakak adik saja. Tidak selalu
memiliki jenis kelamin yang sama, dimana : ½ bagian dari kembar fraternal adalah anak laki –
anak perempuan; ¼ bagian adalah anak laki – anak laki dan ; ¼ bagian lagi anak perempuan-
anak perempuan.
Kira-kira 2/3 bagian dari bayi kembar adalah kembar fraternal. Biasanya dokter akan
menyatakan kembar identik atau fraternal setelah proses kelahiran dengan menilai dari
plasentannya.
Plasenta yang biasa juga disebut dengan istilah Tembuni atau uri dan ada juga yang
menyebutnya ari-ari merupakan jaringan temporer untuk melekatkan embrio ke rahim induk,
berbentuk seperti cakram. Plasenta ini tumbuh dari jaringan luar embrio (tropoblast) dan dari
jaringan rahim (lapisan decidua endometrium).
Embrio dihubungkan dengan plasenta oleh tali pusat (umbilical cord). Melalui plasenta
nutrisi disalurkan kepada embrio dari darah ibu, sedangkan ampas metabolisme disalurkan dari
darah embrio ke darah ibu lewat plasenta.
Ketuban merupakan cairan pelindung dalam pertumbuhan dan perkembangan janin, air
ketuban berfungsi sebagai ’bantalan’ untuk melindungi janin terhadap trauma dari luar. Tak
hanya itu saja, air ketuban juga berfungsi melindungi janin dari infeksi, menstabilkan perubahan
suhu, dan menjadi sarana yang memungkinkan janin bergerak bebas.
Seiring dengan pertambahan usia kehamilan, aktivitas organ tubuh janin juga mempengaruhi
komposisi cairan ketuban. Banyaknya air ketuban tidak terus sama dari minggu ke minggu
kehamilan. Saat usia kehamilan mulai memasuki usia 25 minggu, rata-rata air ketuban di dalam
rahim 239 ml, yang kemudian meningkat menjadi 984 ml pada usia kehamilan 33 minggu.
Volume air ketuban terkait dengan kecukupan nutrisi dan oksigen bagi janin. Bila air ketuban
berkurang, warnanya akan menjadi lebih keruh. Bila tidak keruh, berarti air ketuban sudah cukup
berfungsi menjamin kecukupan nutrisi dan oksigen. Kelebihan atau kekurangan cairan ketuban
akan menimbulkan komplikasi pada ibu atau janin.
Kelebihan cairan ketuban dapat berdampak pada kondisi janin. Untuk menjaga kestabilan air
ketuban, bayi meminum air ketuban di dalam tubuh ibunya dan kemudian mengeluarkannya
dalam bentuk kencing. Jadi jika terdapat volume air ketuban yang berlebih, diprediksi terdapat
gangguan pencernaan atau gangguan pada saluran pembuangan sang bayi yang ditandai
dengan kencingnya yang tidak normal.
Kekurangan cairan ketuban bisa disebabkan beberapa hal, diantaranya menurunnya fungsi
plasenta akibat kehamilan yang melebihi waktu, ketuban yang bocor atau kelainan janin yang
berhubungan dengan penyumbatan saluran kandung kemih.
Posisi bayi yang sungsang, dapat menyebabkan kepala bayi menjadi sumbatan, sehingga aliran
air ketuban menjadi begitu pelan. Jika hal ini yang terjadi, setelah 12 jam tidak kunjung
melahirkan, biasanya akan diinduksi untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi.
2.5. Masa Pembelahan Sel Telur
Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0-72 jam, 4-8 hari, 9-12 dan
13 hari atau lebih.
1. Pembelahan pertama (0-72 jam/ 1–3 hari)
Pada pembelahan pertama akan terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban,
dan dikorionik atau rahim punya dua plasenta.
2. Pembelahan kedua (4– 8hari)
Pada pembelahan kedua selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta.
Pada kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi
satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat.
3. Pembelahan ketiga (9-12 hari)
Pada pembelahan ketiga selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi
masih membelah dengan baik.
4. Pembelahan keempat (13 hari atau lebih)
Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu selaput ketuban,
sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar. Pasalnya waktu pembelahannya
kelamaan, sehingga sel telur keburu berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada
monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari.
Dari keempat pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama,
karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa
diatur waktunya.
2.6. Faktor yang mempengaruhi waktu pembelahan
Faktor yang mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah tidak
sempurna sehingga mengakibatkan dempet, yaitu :
dikaitkan dengan infeksi,
kurang gizi,
dan masalah lingkungan.
1. Sejarah keluarga
Apabila dalam keluarga terdapat sejarah kelahiran kembar. Baik ibu, saudara kandung,
paman, sepupu dengan kelahiran kembar, maka kemungkinan untuk dapat melahirkan
pasangan kembar tanpa perlu usaha lebih keras sering terjadi. Terkadang pasangan kembar
dapat terjadi secara turun-temurun. Jika ibu atau garis ibu ke atas memiliki sejarah kelahiran
kembar, maka akan memiliki gen dengan kecenderungan hiperovulasi yaitu pelepasan sel telur
secara berlebihan yang akan meningkatkan kemungkinan mengandung anak kembar.
3. Usia lanjut
Maksudnya adalah bahwa wanita yang berusia lebih tua akan memiliki kemungkinan
lebih besar memiliki anak kembar dibanding wanita yang lebih muda. Diperkirakan ini sebagai
akibat ovulasi yang makin cepat sesuai umur biologis yang bergerak makin cepat. 17 persen ibu
dengan usia di atas 45 tahun memiliki peluang mengandung anak kembar. Tunggu lima tahun
lagi maka peluangnya akan menjadi 1 banding 9. Tetapi bagaimanapun juga mengandung pada
usia tua akan meningkatkan resiko, termasuk resiko keguguran dan meningkatnya kadar gula
selama kehamilan. Sebagai tambahan bayi akan lebih banyak kemungkinan mengalami kelainan
kromosom.
Sekali anda mengandung kembar, maka pada kehamilan berikut anda akan memiliki
kemungkinan mengandung bayi kembar lebih besar. Sebagai perkiraan ibu bayi kembar akan
memiliki kemungkinan empat kali lipat mengandung kembar pada kehamilan berikutnya
dibanding yang belum pernah mengandung.
Memang belum terbukti secara medis, tetapi pada etnis Yoruba di Afrika Barat terbukti
dengan kelahiran kembar tertinggi di seluruh dunia. Diketahui bahwa pada jenis umbi-umbian
seperti ubi dan kentang mengandung zat kimia yang mampu memicu terjadinya hiperovulasi.
Sebagai tambahan bahwa penelitian tahun 2006 pada wanita yang mengkonsumsi susu lebih
banyak akan memiliki kemungkinan mengandung anak kembar.
7. Keluarga besar
Makin banyak anak yang anda miliki makin mungkin anda mengalami kehamilan kembar.
Tak seorangpun mengetahui dibutuhkan berapa kali hamil sehingga ibu dapat mengandung
kembar. Coba terus sampai berhasil, mungkin itu kata yang lebih tepat.
Banyak yang beranggapan bahwa wanita tidak bisa hamil ketika masih dalam masa
menyusui, tetapi proses laktasi menjaga ibu tetap berovulasi dan mengalami menstruasi.
Beberapa peneliti mendukung teori ini yang memungkinkan kehamilan kembar meningkat saat
masa menyusui.
Mengatur kehamilan dengan konsumsi pil sangat efektif sampai 99,9 persen. Tetapi 0,01
persennya adalah kemungkinan kehamilan kembar. Beberapa kehamilan masa konsumsi pil
kontrasepsi terjadi karena kurang konsisten dalam mengkonsumsi pil tersebut, sehingga
ketidakteraturan tersebut akan memicu perilaku hormon yang berubah-ubah yang dapat
mengakibatkan hiperovulasi.
Banyak ibu bayi kembar yang tidak cocok dengan kriteria klasik di atas, maka berdoa
saja. Kembar identik (monozigot twin) adalah sesuatu yang misterius, tak seorangpun mampu
meramalkan bahwa sel telur akan memecahkan diri menjadi janin kembar.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Setelah kita membahas dan mempelajari proses terbentuknya bayi kembar diatas, dapat
disimpulkan : Bayi kembar yang baik adalah kembar dizigot dan masa pembelahan yang baik
yaitu pembelahan yang terjadi pada hari pertama sampai hari ketiga. Selain itu kita juga dapat
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya bayi kembar. dan penyebab terjadinya
bayi kembar siam.
3.2. Saran
Belajar dengan tekun giat dan rajin. Belajar dari berbagai sumber misalnya : Guru, buku,
internet maupun penelitian langsung, karena dengan belajar yang tekun akan terus menambah
wawasan dan ilmu yang selalu bermanfaat dalam hidup kita. Selain itu diharapkan mahasiswa
agar terus berdisiplin dan berkompetensi.
DAFTAR PUSTAKA
http:// www.biology-online.org /
situs untuk mempelajari biologi lewat internet
http:// www.infoibu.com
situs untuk mempelajari tentang kehamilan
Memuat
Tema Tampilan Dinamis. Gambar tema oleh minimil. Diberdayakan oleh Blogger.