Anda di halaman 1dari 13

KARYA TULIS ILMIAH

BAHASA INDONESIA
PENYEBAB KEHAMILAN KEMBAR SIAM
Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen pengampuh Cecep Dudung Julianto, M. Pd.

Disusun oleh :
Feryana Ardini Rahmah (KHGB 14057)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GARUT


JURUSAN DIII KEBIDANAN
GARUT

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat, ridho dan hidayahdari Nya lah sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami ini yang berjudul PENYEBAB KEHAMILAN
KEMBAR SIAM.
Tak lupa sholawat beriring salamkepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW, yang telah membawa kita semua ke zaman yang terang benderang seperti
sekarang.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.kami menyadari betul bahwa
memang makalah ini belum seutuhnya sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca guna untuk perbaikan di mas yang akan datang.
Terakhir pesan kami semoga makalah ini dapat dipahami dan selanjutnya dapat
diman faatkan dibidang pendidikan dan dunia kerja, serta bermanfaat untuk
pembangunan kesehatan Bangsa ini.

Garut, 15 Desember 2014

Penulis

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................
1.3 Tujuan penulisan ..........................................................................................
1.4 Manfaat penulisan ........................................................................................

1
2
2
2

BAB II KAJIAN TEORI


2.1 Pengertian..................................................................................................... 3
2.2 Jenis-jenis kembar siam................................................................................ 4

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Penyebab terjadinya kembar siam................................................................ 5
3.2 Penanganan kembar siam ............................................................................. 6

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................................... 9
4.2 Saran............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 10

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kejadian kehamilan kembar terjadi kira-kira 1 di antara 80 kehamilan tapi
perbandingan ini tergantung pada bangsa. Di beberapa Negara kejadian
kehamilan ganda meningkatkarena penggunaan clomiphene ialah semacam
obat perangsang ovulasi. Kehamilan 2 telur lebih sering diketemukan dari pada
kehamilan kembar 1 telur. Frekuensi kehamilan 2 telur dipengaruhi oleh
bangsa, keturunan, dan paritas umur ibu. Makin tua umur ibu dan makin tinggi
paritasnya makin besar kemungkinan anaknya kembar.
Sebaliknya kehamilan 1 telur tidak dipengaruhi oleh bangsa, keturunan dan
paritas dan umurnya tapi oleh faktor lingkungan , faktor-faktor yang
memperlambat pertumbuhan, misalnya karena nidasi terlambat

atau

kekurangan zat asam. Kehamilan ganda 3 dapat terjadi dari 1, 2 atau 3 buah sel
telur.
Kemungkinan suatu kehamilan kembar dapat diketahui sejak usia
kehamilan 5 minggu, dengan melihat jumlah kantung gestasi di dalam kavum
uteri.diagnosis definitive kehamilan kembar baru boleh ditegakkan bila terlihat
lebih dari satu mudigah yang menunjukkan aktivitas denyut jantung.
Berdasarkan istilah-istilah yang telah ada, bahwa kata kembar menunjukkan
pada sepasang anak yang telah bersama-sama sebelum atau saat lahir. Dari
istilah tersebut, maka timbul beberapa macam bentuk kembar yaitu :
a

Kembar fraternal (dizygotic) berasal dari dua sel zygote yang masingmasing akan membentuk menjadi janin yang terpisah. Sehingga
menimbulkan perbedaan jenis kelamin dan rupa.

b Kembar identik (monozygotic) yang berasal dari satu sel ovum dan dibuahi
oleh satu sperma kemudian membelah diri menjadi dua atau lebih. Sehingga
terjadi jenis kelamin yang serupa, gen yang sama, termasuk rupa dan fisik.
Tetapi, kembar ini dapat berpotensi menjadi penyebab kembar siam.

Kembar siam adalah keadaan menempelnya satu sama lainnya, dikarenakan


tidak sempurnanya proses pembelahan sel.
Disini kita akan membahas lebih lanjut mengenai bayi kembar siam. Bayi
kembar siam adalah keadaan menempelnya satu sama lainnya, dikarenakan
tidak sempurnanya proses pembelahan sel. Misalnya bayi kembar yang hanya
memiliki satu kepala, namun memiliki dua badan dan kaki yang utuh atau di
berbagai organ lainnya. Penyebab Kehamilan ini ada berbagai macam faktor
diantaranya karena faktor genetic dan mengkonsumsi obat penyubur pada saat
sebelum atau sesudah kehamilan. Dimana pemakaian obat penyubur ditujukan
agar sel telur matang secara sempurna dan diduga dapat memicu bayi kembar.
Namun pemakaian obat penyubur dapat menghasilkan sel telur yang matang
secara banyak yang akan memicu terjadinya kehamilan bayi kembar siam.
Karena adanya proses pembelahan sel telur yang tidak sempurna.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa penyebab terjadinya kembar siam ?
b. Bagaimana penanganan kehamilan kembar siam?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Mengetahui penyebab terjadinya kembar siam
b. Mencegah terjadinya kehamilan kembar siam
c. Mengetahui penanganan yang tepat untuk kembar siam

1.4 Manfaat Penulisan


a. Agar dapat mengetahui penyebab terjadinya kehamilan kembar siam
b. Agar dapat mengetahui penanganan dari kehamilan kembar siam

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian
Kembar Dempet (kembar yang berdempet bersamaan, biasa disebut juga
kembar siam) adalah suatu jenis kelainan congenital yang sangat jarang terjadi.
Kembar dempet terjadi akibat pembelahan yang tidak sempurna dari satu jenis
ovum menjadi 2 atau lebih fetus yang berdempet si salah satu bagian tubuh
yang lain. Kebanyakan dari kembar dempet adalah perempuan dibanding lakilaki.
Berdasarkan istilah-istilah yang telah ada, bahwa kata kembar
menunjukkan pada sepasang anak yang telah bersama-sama sebelum atau saat
lahir. Dari istilah tersebut, maka timbul beberapa macam bentuk kembar yaitu :
a. Kembar fraternal (dizygotic) berasal dari dua sel zygote yang masingmasing akan membentuk menjadi janin yang terpisah. Sehingga
menimbulkan perbedaan jenis kelamin dan rupa.
b. Kembar identik (monozygotic) yang berasal dari satu sel ovum dan dibuahi
oleh satu sperma kemudian membelah diri menjadi dua atau lebih. Sehingga
terjadi jenis kelamin yang serupa, gen yang sama, termasuk rupa dan fisik.
Tetapi, kembar ini dapat berpotensi menjadi penyebab kembar siam.
Kembar siam adalah keadaan menempelnya satu sama lainnya, dikarenakan
tidak sempurnanya proses pembelahan sel.
Presentasi hidup kembar siam dilihat dari sejumlah kesimpulan medis
menyebutkan, terjadi satu kasus kembar siam untuk setiap 200 ribu kelahiran.
Dari mereka yang lahir hidup, 75 persen meninggal pada hari-hari pertama dan
hanya 25 persen yang bertahan hidup. Itu pun sering kali disertai dengan
kelainan bawaan dalam tubuhnya (incomplete conjoined twins). Apakah itu
organ pada bagian ekstoderm, yakni kulit, hidung dan telinga, atau mesoderm
yang mencakup otot, tulang dan saraf, atau bias juga indoderm, yakni bagian
organ dalam seperti hati, jantung, paru dan otak.

2.2 Jenis-jenis kembar siam


Kembar siam itu sendiri yang kebanyakan berjenis kelamin perempuan,
terbagi dalam beberapa jenis kasus, yang didasari posisi pelekatan keduanya.
Dari seluruh kembar dempet, kebanyakan dempet terjadi pada empat anggota
tubuh, yaitu dada sebanyak 40 persen, perut 35 persen, kepala 12 persen dan
panggul antara enam hingga sepuluh persen. Ada beberapa jenis kembar siam :
a. Thoracopagus
kedua

tubuh

bersatu

di

bagian

dada

(thorax). Jantung selalu terlibat dalam kasus ini.


Ketika jantung hanya satu, harapan hidup baik
dengan atau tanpa operasi adalah rendah. (35-40%
dari seluruh kasus).
b. Omphalopagus
kedua tubuh bersatu di bagian bawah dada.
Umumnya masing-masing tubuh memiliki jantung
masing-masing, tetapi biasanya kembar siam jenis ini
hanya memiliki satu hati, sistem pencernaan,
diafragma dan organ-organ lain. (34% dari seluruh
kasus).
c. Pygopagus (iliopagus)
Kedua punggungnya berhubungan atau bersatunya
bagian belakang janin (19% dari seluruh kasus).
d. Cephalopagus
Bersatu di kepala dengan tubuh yang terpisah.
Kembar siam jenis ini umumnya tidak bisa bertahan
hidup karena kelainan serius di otak. Dikenal juga
dengan istilah janiceps (untuk dewa Janus yang
bermuka dua) atau syncephalus.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penyebab terjadinya kembar siam
Secara garis besar, kembar dibagi menjadi dua. Monozigot, kembar yang
berasal dari satu telur dan dizigot kembar yang berasal dari dua telur. Dari
seluruh jumlah kelahiran kembar, sepertiganya adalah monozigot. Kembar
dizigot berarti dua telur matang dalam waktu bersamaan, lalu dibuahi oleh
sperma. Akibatnya, kedua sel telur itu mengalami pembuahan dalam waktu
bersamaan. Sedangkan kembar monozigot berarti satu telur yang dibuahi
sperma, lalu membelah dua. Masa pembelahan inilah yang akan berpengaruh
pada kondisi bayi kelak.
Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 - 72 jam, 4 8 hari, 9-12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan terjadi
diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim
punya duaplasenta. Sedangkan pada pembelahan kedua, selaput ketuban tetap
dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini, bisa saja terjadi
salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya tidak.
Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat. Lalu, pada pembelahan ketiga,
selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih
membelah dengan baik.
Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu
selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar.
Pasalnya waktu pembelahannya kelamaan, sehingga sel telur keburu
berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang
pembelahannya lebih dari 13 hari.
Dari keempat pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah
pembelahan pertama, karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun,
keempat pembelahan ini tidak bisa diatur waktunya. Faktor yang memengaruhi
waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah tidak sempurna sehingga

mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi, dan


masalah lingkungan.
Kehamilan kembar monokorionik akan mengalami resiko kelainan yang
jauh lebih tinggi, seperti sindroma transfuse antar janin (twin to twin transfusion
syndrome) dan kembar akardiak. Pada kembar monoamniotik akan disertai pula
risiko kembar dempet (conjoined twins) atau saling membelitnya tali pusat
kedua janin dan kelainan kongenital janin (kelainan morfologi bentuk tubuh dan
sturktur janin, pertumbuhan janin terhambat, dan artei umbilical tunggal).
Banyak faktor diduga sebagai penyebab kehamilan kembar. Selain
faktor genetik, obat penyubur yang dikonsumsi dengan tujuan agar sel telur
matang secara sempurna, juga diduga ikut memicu terjadinya bayi kembar siam.
Alasannya, jika indung telur bisa memproduksi sel telur dan diberi obat
penyubur, maka sel telur yang matang pada saat bersamaan akan banyak,
bahkan sampai lima dan enam.
Selain itu juga penyebab lahirnya bayi kembar siam adalah karena adanya
proses pembelahan sel telur yang tidak sempurna.dimana kemajuan
pertumbuhan janin berlangsung lambat karena kekurangan asupan gizi yang
baik,(hamil disertai kurang darah [anemia]).
Anemia juga lebih banyak ditemukan pada kehamilan kembar, karena
kebutuhan terbagi menjadi dua anak dan ibu; toxsemia gravidarum lebih sering
terjadi pada kehamilan kembar, dibandingkan dengan kehamilan biasanya atau
hamil yang tunggal; partus prematurus selalu mengancam kehamilan kembar
karena regangan rahim yang berlebihan.

3.2 Penanganan kembar siam


a. Diagnosis Kehamilan Kembar
1. anamnesis
a) perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur tuanya
kehamilan
b) gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil
c) uterus terasa lebih cepat membesar

d) pernah hamil kembar atau ada riwayat keturunan kembar


e) apakah telah mendapat pengobatan infertilitas
2. inspeksi dan palpasi
a) pada pemeriksaan pertama dan ulangan ada kesan uterus lebih besar
dan lebih cepat tumbuhnya dari biasa
b) bagian-bagian kecil terasa lebih banyak
3. Auskultasi
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan
dengan perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut per menit atau bila
dihitung bersamaan terdapat selisih 10
4. Rotgen pada bagian abdomen
Tampak gambaran 2 janin
5. Ultrasonografi
Bila tampak 2 janin atau 2 jantung yang berdenyut yang telah dapat
ditentukan pada triwulan I/pada kehamilan 10 minggu.
6. elektrokardiogram
Terdapat gambaran 2 EKG yang berbeda dari kedua janin
7. reaksi kehamilan
Karena pada hamil kembar umumnya plasenta besar atau ada 2 plasenta,
maka produksi HCG akan tinggi, jadi titrasi reaksi kehamilan bisa
positif, kadang-kadang sampai 1/200. Hal ini dapat dikacaukan dengan
mola hidatidosa.
Kadangkala diagnosa baru diketahui setelah bayi pertama lahir,
uterus masih besar, ternyata masih ada janin satu lagi dalam rahim.
Kehamilan kembar sering terjadi bersamaan dengan hidramnion dan
toksemia gravidarum

b. Penanganan Dalam Kehamilan


1. Perawatan prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar dan
mencegah komplikasi yang timbul, dan bila diagnosis telah ditegakkan

pemeriksaan ulangan harus lebih sering (1 x seminggu pada kehamilan


> 32 minggu).
2. Setelah kehamilan 30 minggu, koitus dan perjalanan jauh sebaiknya
dihindari, karena akan merangsang partus prematurus
3. Pemakaian korset gurita yang tidak terlalu ketat diperbolehkan, supaya
terasa lebih ringan
4. Periksa darah lengkap, Hb, dan golongan darah
5. Pematangan paru janin bila ada tanda-tanda partus prematurus yang
mengancam dengan pemberian betamethason 24 mg/hari

d. Penanganan dalam persalinan


Dalam kasus kembar siam maka penanganan pascapersalinan dengan cara
operasi Caesar. Dengan beberapa penatalaksanaan sebagai berikut :
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa secara keseluruhan kondisi
umum ibu saat ini baik kesadarannya, keadaan emosional dan ibu telah
mengetahui

hasil pemeriksaan karena ibu sudah mengetahui

sebelumnya dari hasil USG.


2. Melakukan pemasangan dan pemberian infuse RL dengan 12 tetes
/menit sebagai pembantu pemenuhan kebutuhan bagi ibu, ibu telah
diinfus.
3. Memberikan ibu oksigen agar ibu tidak kekurangan oksigen,
pemasangan oksigen telah dilakukan.
4. Memberikan dukungan dan support dan doa kepada ibu agar dapat
bertahan dan bersemangat untuk melakukan Caesar, suami dan keluarga
selalu memberikan dukungan , support dan doa untuk keselamatan ibu
dan bayi.
5. Berkolaborasi dengan dokter untuk melakukan penanganan terhadap
ibu, pihak instansi kesehatan (RS) telah bersedia menempatkan
penanganan segera dengan melakukan operasi Caesar.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kembar Dempet (kembar yang berdempet bersamaan, biasa disebut juga
kembar siam) adalah suatu jenis kelainan congenital yang sangat jarang terjadi.
Kembar dempet terjadi akibat pembelahan yang tidak sempurna dari satu jenis
ovum menjadi 2 atau lebih fetus yang berdempet si salah satu bagian tubuh
yang lain. Kebanyakan dari kembar dempet adalah perempuan dibanding lakilaki. Kembar siam terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1) Thoracopagus
2) Omphalopagus
3) Pygopagus
4) Cephalopagus
Penyebab terjadinya kembar siam mulai dari faktor genetik, mengkonsumsi
obat penyubur dan kondisi ibu maupun janin dalam kandungan.

4.2 Saran
Agar dapat mencegah terjadinya kehamilan dengan keadaan kembar siam
maka :
1. Hendaklah ibu selama hamilnya dapat mengatur pola makan dan gizi yang
baik secara teratur
2. Memeriksakan kandungannya
3. Meminimalkan kegiatan yang terlalu berat untuk dilakukan
4. Mengurangi konsumsi obat-obatan perangsang ovulasi.

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Obstetri Fisiologi, Obstetri


Patologi. Jakarta: EGC
. 1984. Obstetric patologi. Bandung: elstar offset

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Ayu chandranita manuaba, Ida dkk. 2009. Memahami kesehatan reproduksi


wanita Ed.2 . Jakarta: EGC

http://duniabidanpendidik.blogspot.com/2014/01/konsep-dasar-penyulitkala-ii-bayi.html

http://liburanrame.blogspot.com/2009/09/secsio-caesarea-atas-gemellikehamilan.html

10

Anda mungkin juga menyukai