Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

GEMILI
A. SECTIO CESAREA
Sectio cesarea berasal dari bahasa latin “caedere” yang artinya
memotong.Operasi caesar atau sectio cesarea adalah proses persalinan yang
dilakukan dengan cara mengiris perut hingga rahim seorang ibu untuk
mengeluarkan bayi (Soewarto, 2008).
Sectio cesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan
membuka dinding perut dan dinding uterus (Hakimi, 2010).
Sectio cesarea adalah persalinan melalui sayatan pada dinding
abdomendan uterus yang masih utuh dengan berat janin >1000 gram atau u
mur kehamilan lebih dari 28 minggu (Manuaba, 2010)

B. DEFINISI
Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih
yang ada didalam kandungan selama proses kehamilan. Bahaya bagi ibu
tidak begitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan
perhatian dan pengawasan khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan
bagi ibu janin (Wiknjosastro, 2007). Sedangkan menurut Mochtar Rustam
(2012) kehamilan ganda atau kembar adalah kehamilan dengan dua jenis
janin atau lebih

C. ETIOLOGI
Menurut Mellyna (2007) kehamilan gemelli dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah : bangsa, umur dan paritas
sering mempengaruhi kehamilan 2 telur
2. Faktor obat-obat induksi ovulasi profertil, domid dan hormon gonadotropin
dapat menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebih dari dua
3. Faktor keturunan
4. Faktor yang lain belum diketahui
Bangsa, hereditas, umur dan paritas hanya mempunyai pengaruh
terhadap kehamilan kembar yang berasal dari 2 telur, juga hormon
gonadotropin yang dipergunakan untuk menimbulkan ovulasi dilaporkan
menyebabkan kehamilan dizigotik. Faktor-faktor tersebut dan mungkin
pula faktor lain dengan mekanisme tertentu menyebabkan matangnya 2
atau lebih folikel de graff atau terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam satu
folikel. Kemungkinan pertama dibuktikan dan ditemukan 21 korpora lutea
pada kehamilan kembar. Pada fertilisasi in vitro dapat pula terjadi
kehamilan kembar, jika telur-telur yang diperoleh dapat dibuahi lebih dari
satu, jika semua embrio yang kemudian dimasukan kedalam rongga rahim
ibu tumbuh berkembang lebih dari satu. Pada kembar yang berasal dari
satu telur, faktor bangsa, hereditas, umur dan paritas tidak atau sedikit
sekali mempengaruhi kehamilan kembar itu. Diperkirakan disini sebabnya
ialah faktor penghambat pada masa pertumbuhan dini hasil konsepsi.
Faktor penghambat yang mempengaruhi segmentasi sebelum
blastula terbentuk,menghasilkan kehamilan kembar dengan 2 amnion, 2
korion dan 2 plasenta seperti pada kehamilan kembar dizigotik.
D. PATOFISIOLOGI
Menurut Manuaba (2007:464) kehamilan kembar dibagi menjadi dua.
Monozigot, kembar yang berasal dari satu telur dan dizigot kembar yang
berasal dari dua telur. Dari seluruh jumlah kelahiran kembar, sepertiganya
adalah monozigot. Kembar dizigot berarti dua telur matang dalam waktu
bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kedua sel telur itu
mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan kembar
monozigot berarti satu telur yang dibuahi sperma, lalu membelah dua. Masa
pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak.
Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 – 72
jam, 4 – 8 hari, 9-12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan
terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau
rahim punya dua plasenta. Sedangkan pada pembelahan kedua, selaput
ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini,
bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi
satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat. Lalu, pada
pembelahan ketiga, selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya
sebuah, tapi bayi masih membelah dengan baik.
Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan
satu selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup
besar. Pasalnya waktu pembelahannya terlalu lama, sehingga sel telur
menjadi berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang
pembelahannya lebih dari 13 hari. Dari keempat pembelahan tersebut, tentu
saja yang terbaik adalah pembelahan pertama, karena bayi bisa membelah
dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa diatur
waktunya. Faktor yang mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa
membelah tidak sempurna sehingga mengakibatkan dempet, biasanya
dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi, dan masalah lingkungan.
E. PATHWAY
E. Tanda Dan Gejala
1. Pertumbuhan janin gemili
Dalam masa kehamilan pertumbuhan janin perlu diperhatikan.
Pertumbuhan janin pada kehamilan kembar tentu berbeda dengan
pertumbuhan janin pada kehamilan tunggal. Menurut Mochtar Rustam
(2012) pertumbuhan pada janin kembar adalah sebagai berikut:
a. Berat badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000 gr lebih
ringan dari janin tunggal.
b. Berat badan baru lahir biasanya pada kembar dibawah 2500 gr triplet
dibawah 2000 gr, duadriplet dibawah 1500 gr dan duintuplet dibawah
1000 gr.
c. Berat badan masing-masing janin dari kehamilan kembar tidak sama
umumnya berselisih antara 50 – 100 gr, karena pembagian sirkulasi
darah tidak sama, maka yang satu kurang bertumbuh dari yang
lainnya.
d. Pada kehamilan ganda monozigotik
1) Pembuluh darah janin yang satu beranastomosis dengan
pembuluh darah janin yang lain, karena itu setelah bayi satu lahir
tali pusat harus diikat untuk menghindari perdarahan
2) Karena itu janin yang satu dapat terganggu pertumbuhannya dan
menjadi monstrum seperti akardiakus dan kelainan lainnya.
3) Dapat terjadi sindroma transfusi fetal : pada janin yang dapat
darah lebih banyak terjadi hidramnion, polisitemia, edema dan
pertumbuhan yang baik. Sedangkan janin kedua kurang.
pertumbuhannya terjadilah bayi kecil, anemia, dehidrasi,
oligohidrami dan mikrokardia, karena kurang mendapat darah
e. Pada kehamilan kembar dizigotik
1) Dapat terjadi satu janin meninggal dan yang satu tumbuh sampai
cukup bulan.
2) Janin yang mati dapat diresorbsi (kalau pada kehamilan muda)
atau pada kehamilan agak tua janin jadi gepeng disebut fetus
papyraseus atau kompresus
2. Letak dan presentasi Janin
Menurut Mochtar Rustam (2012) pada hamil kembar sering terjadi
kesalahan presentasi dan posisi kedua janin. Begitu pula letak janin kedua
dapat berubah setelah janin pertama lahir, misalnya dari letak lintang
berubah jadi letak sungsang atau letak kepala. Berbagai kombinasi letak,
presentasi dan posisi bisa terjadi yang paling sering dijumpai adalah:
a. Kedua janin dalam letak membujur, presentasi kepala (44-47 %).
b. Letak membujur, presentasi kepala bokong (37-38 %).
c. Keduanya presentasi bokong (8-10 %).
d. Letak lintang dan presentasi kepala (5-5,3 %).
e. Letak lintang dan presentasi bokong (1,5-2 %).
f. Keduanya letak lintang (0,2-0,6 %).
g. Letak dan presentasi 69 adalah letak yang berbahaya karena dapat
terjadi kunci-mengunci (interlocking)
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Untuk mendiagnosa adanya suatu kehamilan kembar menurut Mochtar (2012)
dapat dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan sebagai berikut:
1. Anamnesa
a. Perut lebih buncit dari semestinya tua kehamilan
b. Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil
c. Uterus terasa lebih cepat membesar
d. Pernah hamil kembar atau ada sejarah keturunan.
2. Inspeksi dan palpasi
a. Pada pemeriksaan pertama dan ulang ada kesan uterus lebih besar
dan cepat tumbuhnya dari biasa.
b. Teraba gerakan-gerakan janin lebih banyak
c. Banyak bagian-bagian kecil teraba
d. Teraba 3 bagian besar janin
e. Teraba 2 balotemen
3. Auskultasi
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan
dengan perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut per menit atau sama-
sama dihitung dan berselisih 10.
4. Rontgen foto abdomen, tampak gambaran 2 janin.
5. Ultrasonografi
Tampak 2 janin, 2 jantung yang berdenyut telah dapat ditentukan pada
triwulan I.
6. Elektrokardiogram fetal
Diperoleh dua EKG yang berbeda dari kedua janin.
7. Reaksi kehamilan
Karena pada hamil kembar umumnya plasenta besar atau ada 2 plasenta,
maka produksi HCG akan tinggi. Jadi reaksi kehamilan bisa positif kadang-
kadang sampai 1/200. Hal ini dapat meragukan dengan molahidatidosa.
Kadangkala diagnosa baru diketahui setelah bayi pertama lahir, uterus
masih besar dan ternyata ada satu janin lagi didalam rahim. Kehamilan
kembar sering terjadi bersamaan dengan hidramnion dan toksemia
gravidarum.
G. PENATALAKSANAAN
Untuk kepentingan ibu dan janin perlu diadakan pencegahan
terhadap pre-eklamsia dan eklamsia, partus prematurus dan anemia.
Pemeriksaan antenatal perlu diadakan lebih sering. Sehingga tanda-tanda
pre-eklamsia dapat diketahui dini dan penanganan dapat dikerjakan dengan
segera.
Menurut Varney (2004) pemeriksaan antenatal dapat dilakukan
antara lain:
1. Pemeriksaan kehamilan setiap 2 minggu pada usia kehamilan 34 – 36
minggu
2. Pemeriksaan kehamilan setiap minggu pada usia kehamilan >36 minggu
3. Pertumbuhan janin dipantau dengan USG setiap 3 – 4 minggu yang dimulai
pada usia kehamilan 20 minggu

H. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian
a. Anamnesis : Perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur
tuanya kehamilan. Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu
hamil.Uterus terasa lebih cepat membesar. Pernah hamil kembar atau
ada riwayat keturunan kembar. Apakah telah menerima pengobatan
infertilitas.
b. Inspeksi dan palpasi : Pada investigasi pertama dan ulangan ada
kesan uterus lebih besar dan lebih cepat tumbuhnya dari
biasa.Gerakan – gerakan janin terasa lebih sering . Bagian – kepingan
kecil terasa lebih banyak. Teraba ada 3 kepingan besar janin. Teraba
ada 2 balotement
c. Auskultasi : Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 kawasan yang
agak berjauhan dengan perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut
per menit atau bila dihitung bersamaan terdapata selisih 10
d. Rotgen foto abdomen : Tampak citra 2 Janin.
e. Ultrasografi : Bila tampak 2 janin atau 2 jantung yang berdenyut yang
telah sanggup ditentukan pada triwulan I atau pada kehamilan 10
minggu
f. Elektrokardiogramn total : Terdapat citra 2 EKG yang berbeda dari
kedua janin.
g. Reaksi kehamilan : Karena pada hamil kembar pada umumnya
plasenta besar atau ada 2 plasenta, maka produksi HCG akan tinggi,
jadi titrasi reaksi kehamilan bisa positif, kadang – kadang hingga 1/200.
Hal ini sanggup dikacaukan dengan mola hidatidosa. Kadangkala
diagnose gres diketahui sehabis bayi pertama lahir, uterus masih
besar, ternyata masih ada janin satu lamgi dalam rahim. Kehamilan
kembar sering terjadi bersamaan dengan hidramnion dan toksemia
gravidarum.
h. Pemeriksaan klinik gejala-gejala dan tanda-tanda : Adanya cairan
amnion yang hiperbola dan renggangan dinding perut mengakibatkan
diagnosis dengan palpasi menjadi sukar. Lebih kurang 50 % diagnosis
kehamilan ganda dibentuk secara tepat jikalau berat satu janin kurang
dari 2500 gram, dan 75 % jikalau berat tubuh satu janin lebih dari 2500
gram. Untuk menghindari kesalahan diagnosis, kehamilan ganda perlu
dipikirkan bila dalam investigasi ditemukan hal-hal berikut; besarnya
uterus melebihi lamanya amenorea, uterus tumbuh lebih cepat dari
kehamilan normal, banyak kepingan kecil teraba, teraba tiga kepingan
besar, dan teraba dua balotemen, serta terdengar 2 DJJ dengan
perbedaan 10 atau lebih.

I. Diagnosa Keperawatan
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan meningkatnya
kebutuhan nutrisi ibu dan janin.
2. Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus
3. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan prosedur
penatalaksanaan kehamilan kembar
4. Resiko terjadinya kekurangan volume cairan berhubungan dengan HPP:
(Haemoragic Post Partum).
5. Resiko tinggi injury berhubungan dengan penurunan perfusi jaringan
sekunder / HPP (Hamorargie post partum)
J. Intervensi Keperawatan
Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
Ketidakseimbangan NOC: - Kaji adanya alergi
nutrisi kurang dari - Nutritional status: makanan
kebutuhan tubuh Adequacy of nutrienl - Kolaborasi
Berhubungan - Nutritional Status : food dengan ahli gizi
dengan : and Fluid Intake untuk
Ketidakmampuan - Weight Control menentukan
untuk memasukkan Setelah dilakukan tindakan jumlah kalori dan
atau mencerna keperawatan nutrisi yang
nutrisi oleh karena selama….nutrisi kurang dibutuhkan
faktor biologis, teratasi dengan indikator: pasien
psikologis atau - Albumin serum - Yakinkan diet
ekonomi. - Pre albumin serum yang dimakan
DS: - Hematokrit mengandung
- Nyeri abdomen - Hemoglobin tinggi serat untuk
- Muntah - Total iron binding mencegah
- Kejang perut capacity konstipasi
- Rasa penuh tiba - Jumlah limfosit - Ajarkan pasien
tiba setelah makan bagaimana
DO: membuat catatan
- Diare makanan harian.
- Rontok rambut - Monitor adanya
yang berlebih penurunan BB
dan gula darah
- Kurang nafsu - Monitor
makan lingkungan
selama makan
- Bising usus - Jadwalkan
berlebih pengobatan dan
- Konjungtiva tindakan tidak
pucat selama jam
makan
- Denyut nadi - Monitor turgor
lemah kulit
- Monitor
kekeringan,
rambut kusam,
total protein, Hb
dan kadar Ht
- Monitor mual dan
muntah
- Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
- Monitor intake
nuntrisi
- Informasikan
pada klien dan
keluarga tentang
manfaat nutrisi
- Kolaborasi
dengan dokter
tentang
kebutuhan
suplemen
makanan seperti
NGT/ TPN
sehingga intake
cairan yang
adekuat dapat
dipertahankan.
- Atur posisi semi
fowler atau fowler
tinggi selama
makan
- Kelola pemberan
anti emetik:.....
- Anjurkan banyak
minum
- Pertahankan
terapi IV line
- Catat adanya
edema,
hiperemik,
hipertonik papila
lidah dan cavitas
oval

Nyeri akut NOC : NIC :


berhubungan  Pain Level,  Lakukan pengkajian
dengan:  pain control, nyeri secara
Agen injuri (biologi,  comfort level komprehensif
kimia, fisik, termasuk lokasi,
psikologis), Setelah dilakukan tinfakan karakteristik, durasi,
kerusakan jaringan keperawatan selama …. frekuensi, kualitas
Pasien tidak mengalami dan faktor
DS: nyeri, dengan kriteria hasil: presipitasi
- Laporan secara  Observasi reaksi
verbal nonverbal dari
DO:  Mampu mengontrol nyeri ketidaknyamanan
- Posisi untuk (tahu penyebab nyeri,  Bantu pasien dan
menahan nyeri mampu menggunakan keluarga untuk
- Tingkah laku tehnik nonfarmakologi mencari dan
berhati-hati untuk mengurangi nyeri, menemukan
- Gangguan tidur mencari bantuan) dukungan
(mata sayu,  Melaporkan bahwa nyeri  Kontrol lingkungan
tampak capek, berkurang dengan yang dapat
sulit atau gerakan menggunakan manajemen mempengaruhi
kacau, nyeri nyeri seperti suhu
menyeringai) ruangan,
- Terfokus pada diri  Mampu mengenali nyeri pencahayaan dan
sendiri (skala, intensitas, kebisingan
- Fokus menyempit frekuensi dan tanda nyeri)  Kurangi faktor
(penurunan  Menyatakan rasa nyaman presipitasi nyeri
persepsi waktu, setelah nyeri berkurang  Kaji tipe dan
kerusakan proses  Tanda vital dalam rentang sumber nyeri untuk
berpikir, normal menentukan
penurunan  Tidak mengalami intervensi
interaksi dengan gangguan tidur  Ajarkan tentang
orang dan teknik non
lingkungan) farmakologi: napas
- Tingkah laku dala, relaksasi,
distraksi, contoh : distraksi, kompres
jalan-jalan, hangat/ dingin
menemui orang  Berikan analgetik
lain dan/atau untuk mengurangi
aktivitas, aktivitas nyeri: ……...
berulang-ulang)  Tingkatkan istirahat
- Respon autonom  Berikan informasi
(seperti tentang nyeri
diaphoresis, seperti penyebab
perubahan nyeri, berapa lama
tekanan darah, nyeri akan
perubahan nafas, berkurang dan
nadi dan dilatasi antisipasi
pupil) ketidaknyamanan
- Perubahan dari prosedur
autonomic dalam Monitor vital sign
tonus otot sebelum dan
(mungkin dalam sesudah pemberian
rentang dari lemah analgesik pertama
ke kaku) kali
- Tingkah laku
ekspresif (contoh :
gelisah, merintih,
menangis,
waspada, iritabel,
nafas
panjang/berkeluh
kesah)
Perubahan dalam
nafsu makan dan
minum
Defisit Volume NOC: NIC :
Cairan  Fluid balance
 Pertahankan
Berhubungan  Hydration
catatan intake
dengan:  Nutritional Status : Food
dan output yang
- Kehilangan and Fluid Intake
akurat
volume cairan
secara aktif Setelah dilakukan tindakan  Monitor status
keperawatan selama….. hidrasi (
defisit volume cairan kelembaban
membran
- Kegagalan teratasi dengan kriteria mukosa, nadi
mekanisme hasil: adekuat,
pengaturan  Mempertahankan urine tekanan darah
output sesuai dengan ortostatik ), jika
DS : usia dan BB, BJ urine diperlukan
- Haus normal,  Monitor hasil lab
DO:  Tekanan darah, nadi, yang sesuai
- Penurunan turgor suhu tubuh dalam batas dengan retensi
kulit/lidah normal cairan (BUN ,
- Membran  Tidak ada tanda tanda Hmt ,
mukosa/kulit dehidrasi, Elastisitas osmolalitas urin,
kering turgor kulit baik, albumin, total
- Peningkatan membran mukosa protein )
denyut nadi, lembab, tidak ada rasa  Monitor vital sign
penurunan haus yang berlebihan setiap 15menit –
tekanan darah,  Orientasi terhadap 1 jam
penurunan waktu dan tempat baik  Kolaborasi
volume/tekanan  Jumlah dan irama pemberian
nadi pernapasan dalam batas cairan IV
- Pengisian vena normal  Monitor status
menurun  Elektrolit, Hb, Hmt dalam nutrisi
- Perubahan status batas normal  Berikan cairan
mental  pH urin dalam batas oral
- Konsentrasi urine normal  Berikan
meningkat Intake oral dan intravena penggantian
- Temperatur tubuh adekuat nasogatrik
meningkat sesuai output
- Kehilangan berat (50 – 100cc/jam)
badan secara  Dorong keluarga
tiba-tiba untuk membantu
- Penurunan urine pasien makan
output
 Kolaborasi
- Kelemahan
dokter jika tanda
cairan berlebih
muncul meburuk
 Atur
kemungkinan
tranfusi
 Persiapan untuk
tranfusi
 Pasang kateter
jika perlu
 Monitor intake
dan urin output
setiap 8 jam
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoe, Arif. 2011. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius


Manuaba, 2012. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Mochtar, Rustam. 2008. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.
Prawiroharjo, Sarwono. 2010. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBS-
SP.
Winkjosastro, Hanifa. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai