Direktur
Dr. Hj. Suciati, M.Kes
Wakil Direktur Medik dan Keperawatan Komite Keperawatan dan Keteknisian Medik
Kasie Rawat Inap Bidang Keperawatan Kepala Instalasi & Supervisor Instalasi
Rusdian Noor, S. Kep, Ns. MM dr.Yoyi Farizah, M. Kes H. Alfianoor Pahri, S.Kep
Anniek , S.Kep, Ns
Kamilah, S. Kep, Ns
Kepala Ruangan
H. M. SANDI SUWARDI,.Ns.M.Kes
BYTANTY, AMK
GUSTI MARIAM, S.KEP MAHBUB HAMSAL ARIF, AMK
Poliklinik IGD
Klien Pulang
Klien rawat Inap
TPPRI
Klien pulang
APS/Ijin Dokter
2 Luar daerah
Total
Keterangan :
A : Jam efektif/24 jam →waktu perawatan yang dibutuhkan
klien/hari
B: Rata-rata jumlah klien perhari → BOR x Jumlah tempat tidur
C : Jumlah hari libur (82 hari), 365 = jumlah hari kerja dalam 1
tahun
Jumlah klien sebanyak 52 orang dengan kategori minimal
care tidak ada, 50 orang partial care, dan 2 orang total care.
Jumlah hari pertahun sebanyak 365 hari dengan 82 hari libur.
Jam kerja perawat 40 jam perminggu dengan 6 hari perminggu
sehingga didapatkan perawat bekerja selama 7 jam perhari.
b) Menurut Douglas
Tabel 2.10 Standar Jumlah Perawat Per Shift Berdasarkan
Klasifikasi Tingkat Ketergantungan Klien kelolaan
di Ruang Tulip II C RSUD Ulin Banjarmasin
Parsial
Tanggal
Pagi Siang Malam
01/05/18 2,43 1.65 0.77
Sumber: data sekunder
Tabel 2.12 Jumlah kebutuhan Perawat Pershift
Tanggal Pagi Siang Malam
24/4/17 2.43 1.65 0.77
= 8,67 x 0,75
= 6,50 = 7 orang
17
3) Kualitas Ketenagaan
a) Kualitas Ketenagaan
Tabel Distribusi Pendidikan Formal Tenaga Keperawatan
No Jenis Pendidikan Jumlah %
1 S2 Keperawatan 2 11,7
S1 Keperawatan +
2 4 23,5
Ners
3 S1 Keperawatan 9 53,1
4 DIII Keperawatan 2 11,7
5 SPK 0 0
Jumlah 17 100
Sumber data
Manajemen Kep TK
Ruang Rawat(2011)
Bimbingan Klinik
Keperawatan(2012)
Pola Bimbingan
Preseptorship(2013)
BTCLS (2014)
2. Hanifa Bi Perawat S1 Manajemen Kamar
Barito, Muda Keperawatan Bedah (2010)
S.Kep.,Ns Pelatihan Bedah
Dasar (2011)
Worshop dan
Seminar
Kardiovaskular
(2014)
a. BTCLS (2018)
Pelatihan
Kardiovaskular
Tingkat Dasar Tk.1
Tahun (2018)
b. ACLS (2018)
3. Hj. Siti Perawat S1 BTCLS (2011)
Fatimah, Pelaksana Keperawatan ACLS (2016)
AMK
4. Noorminawati Perawat S1 Kardiovaskular
S.Kep Pelaksana Keperawatan. Dasar (Jantung)
ners (2007)
ACLS (2007)
Seminar
Inkavin(2007)
5. Ismirani, Perawat S2
S.Kep.,Ns Pertama Keperawatan
6. Aspihani, Perawat S1 BTCLS (2013)
Amk Pelaksana Keperawatan.
ners
7. Fauziah Perawat S1 BTCLS(2013)
AMK Pelaksana Keperawatan Pelatihan EKG
(2013)
8. Bytanty AMK Perawat S1 BTCLS (2014)
Pelaksana Keperawatan ACLS (2018)
Pelatihan EKG
(2014)
Pelatihan
kardiovaskular
tingkat dasar (2018)
19
Tabel 2.4 Kepuasan kerja perawat PNS di Ruang Tulip II B-C RSUD
Ulin Banjarmasin
Jawaban
No Pernyataan
SS S TS STS
1 Saya puas
dengan sistem
0 6 0 0
pemberian gaji
(0%) (100%) (0%) (0%)
di tempat saya
Bekerja
2 Gaji yang saya
terima sesuai 0 6 0 0
dengan tingkat (0%) (100%) (0%) (0%)
pendidikan saya
3 Saya merasa
puas dengan
0 5 1 0
kondisi
(0%) (83,4%) (16,6%) (0%)
lingkungan kerja
saya
4 Kondisi kerja 0 6 0 0
sangat (0%) (100%) (0%) (0%)
20
menyenangkan
dan nyaman
5 Saya merasa
tidak puas
dengan cara
0 2 4 0
rumah sakit
(0%) (33,33%) (66,67%) (0%)
menerapkan
kebijakan yang
berlaku
6 Sanksi yang
diterapkan oleh
0 4 2 0
rumah sakit
(0%) (66,67%) (33,33%) (0%)
tidak merugikan
karyawan
7 Tingkat
kebersamaan
diantara rekan 1 5 0 0
kerja lebih (16,6%) (83,4%) (0%) (0%)
memuaskan
saya
8 Rekan kerja
2 4 0 0
saya dikantor ini
(33,33%) (66,67%) (0%) (0%)
menyenangkan
9 Komunikasi
2 4 0 0
dengan atasan
(33,33%) (66,67%) (0%) (0%)
sangat baik
10 Atasan
membantu
dalam
2 4 0 0
permasalahan
(33,33%) (66,67%) (0%) (0%)
yang
menyangkut
pekerjaan
11 Saya tidak puas
dengan prestasi 0 0 6 0
kerja saya saat (0%) (0%) (100%) (0%)
ini
12 Saya tidak
mendapatkan
pengakuan yang 0 1 3 2
selayaknya atas (0%) (17,3%) (50,00%) (33,33%)
prestasi kerja
saya
13 Saya sangat
0 6 0 0
dihargai di
(0%) (100%) (0%) (0%)
tempat kerja
14 Atasan saya
sangat 0 6 0 0
menghargai (0%) (100%) (0%) (0%)
hasil kerja saya
15 Pekerjaan yang 0 0 4 2
saya lakukan (0%) (0%) 66,67%) (33,33%)
21
tidak sesuai
dengan job
description
16 Saya tidak bisa
menyelesaikan
0 0 3 3
tugas-tugas
(0%) (0%) (50%) (50%)
saya selama
jam kerja
17 Saya merasa
puas dengan
tingkat tanggung 0 6 0 0
jawab dalam (0%) (100%) (0%) (0%)
pekerjaan yang
saya emban
18 Sebagai
perawat saya
bertanggung
2 4 0 0
jawab atas
(33,33%) (66,67%) (40%) (0%)
pekerjaan yang
diberikan
kepada saya.
19 Saya puas
karena
mendapat
pelatihan yang 0 6 0 0
sesuai untuk (0%) (100%) (0%) (0%)
mendukung
pelaksanaan
pekerjaan saya
20 Kenaikan posisi/
promosi / gaji
ditangani
dengan adil
0 5 1 0
dengan
(0%) (83,33%) (16,67%) (0%)
memperhatikan
masa kerja,
kinerja dan
kemampuan
bahwa responden yang mengatakan sangat setuju paling
tinggi pada item soal no 8,9,10 dan 18 yaitu sebanyak 2 (33,33%),
yang berkaitan dengan tingkat kebersamaan diantara rekan kerja.
Responden yang menyatakan setuju paling tinggi pada item soal no
1,2,4, 9,13,14,17 dan 19 sebanyak 6 (100%) yang berkaitan dengan
sistem pemberian gaji di tempat Bekerja, Gaji yang terima sesuai
dengan tingkat pendidikan, kondisi kerja yang menyenangkan dan
nyaman, rekan kerja yang menyenangkan, komunikasi dengan atasan
baik, atasan membantu dalam setiap permasalahan, dihargai ditempat
kerja, atasan sangat menghargai hasil kerja, puas dengan tingkat
22
Tabel 2.15 Kepuasan Klien di Ruang Tulip III B-C RSUD Ulin
Banjarmasin pada tanggal 23 Mei 2017
Presentase
No Pertanyaan
Ya Tidak
Perawat memperkenalkan diri
1 6 6
kepada klien/keluarga
Apakah perawat melarang anda atau
2 7 5
pengunjung merokok di ruangan
Apakah perawat selalu menanyakan
3 bagaimana nafsu makan anda atau 10 2
keluarga anda
Apakah perawat pernah
4 menanyakan pantangan dalam hal 9 3
makanan anda atau keluarga anda
Apakah perawat menanyakan atau
memperhatikan beberapa jumlah
5 10 2
makanan dan minuman yang biasa
anda dan keluarga habiskan
25
b. Money (M2)
1) Kajian Teori
a) BOR (Bed Occupancy Rate
Ruang Tulip IIC merawat klien dengan jumlah hari perawatan
dalam 3 bulan terakhir pada tahun 2018 berfluktuasi. Hal ini
dilihat dari data klien ruang tulip IIC bulan Febuari - April 20118
pada :
Table 2.23 Data Klien Periode Febuari- April 2018 Rekapitulasi
hasil Di Ruang Tulip IIC RSUD Ulin Banjarmasin
Jumlah Jumlah Hari Jumlah klien
BULAN Hari/Bulan Perawatan Keluar
Febuari 28 257 49
Maret 31 256 45
April 30 250 52
Total 89 1.543 146
Februari
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑅𝑆
𝐵𝑂𝑅 = 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑑 𝑥 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒
257
= 𝑥 100 % = 53,99 ~ 54 %
476
Maret
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑅𝑆 256
𝐵𝑂𝑅 = 𝑥 100% = 𝑥 100 %
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑑 𝑥 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 527
= 48,57 ~ 49 %
April
29
Februari
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖 𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡
𝐿𝑂𝑆 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑅𝑆 (ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 + 𝑚𝑎𝑡𝑖)
257
𝐿𝑂𝑆 =
49
𝐿𝑂𝑆 = 5,2 ~ 5 hari
Maret
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖 𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡
𝐿𝑂𝑆 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑅𝑆 (ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 + 𝑚𝑎𝑡𝑖)
256
𝐿𝑂𝑆 = = 5,6 ~ 6 hari
45
April
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖 𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡
𝐿𝑂𝑆 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑅𝑆 (ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 + 𝑚𝑎𝑡𝑖)
30
250
𝐿𝑂𝑆 = = 4,8~ 5 hari
52
49
𝐵𝑇𝑂 = = 2,8 𝑘𝑎𝑙𝑖
17
Maret
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑅𝑆 (ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 + 𝑚𝑎𝑡𝑖)
𝐵𝑇𝑂 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟
45
𝐵𝑇𝑂 = = 2,6 𝑘𝑎𝑙𝑖
17
April
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑅𝑆 (ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 + 𝑚𝑎𝑡𝑖)
𝐵𝑇𝑂 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟
52
𝐵𝑇𝑂 = = 3 𝑘𝑎𝑙𝑖
17
d) TOI
Formula :
31
f) Keuangan
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari bagian
Administrasi Ruang perawatan Jantung Tulip IIC BLUD Ulin
Banjarmasin, anggaran dana untuk pembayaran gajih
perawat yang PNS suda diatur oleh pihak pemerintah
ditambambah insentif dari jasa pelayanan, jamkesmas,
jamkesprof/jamkesda, sedangkan untuk gajih pegawai Non
PNS/BLUD diatur oleh pihak rumah sakit ditambah insentif
dari jasa pelayanan, jamkesmas, jamkesprof/jamkesda.
Pemeliharaan ruangan seperti sarana atau prasarana
dan alat kesehatan serta perbaikan keadaan Ruang
Perawatan Jantung Tulip IIC BLUD RS Ulin Banjarmasin
biasanya diperoleh dari penghasilan yang dikelola sendiri oleh
rumah sakit dan dari anggaran pertahun oleh APBN/APBD,
sedangkan prosedur pengadaan barang dan jasa, dananya
bersumber dari BLUD Ulin Banjarmasin.
ICCU 450.000
Ruang Intermediate/High
200.000
Care Setara
c. Material (M3)
1) Kajian Teori
a) Fasilitas/alat (Material)
Material merupakan peralatan penunjang yang
mendukung kelancaran dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien. Secara kualitatif fasilitas yang
tersedia seharusnya sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Fasilitas dan alat-alat kedokteran maupun
keperawatan dipenuhi melalui standar resmi yang telah
ditetapkan oleh Rumah Sakit yang disesuaikan dengan jenis
dan kapasitas unit pelayanan. Adapun yang menjadi
syarat/standar sebuah ruangan perawatan yang baik antara
lain:
b) Tenang
Lingkungan di Ruang Tulip II C tampak tenang dimana
tidak adanya suara atau suasana yang mengganggu klien di
ruang Jantung, hal ini disebabkan karena perawat
memberlakukan sistem pembatasan pengunjung sebanyak 1
atau 2 orang yang menjaga klien.
c) Kebersihannya
Lingkungan di Ruang Tulip II C tampak bersih, hal ini
disebabkan karena barang klien dan keluarga tidak teratur
sehingga cleaning service memiliki keterbatasan untuk
membersihkan ruangan.
d) Sirkulasi udara dan cahaya baik
Dari hasil observasi didapatkan bahwa setiap ruang
perawatan memiliki jendela yang selalu dibuka sehingga
pencahayaan dan sirkulasi udara didapatkan baik. Sirkulasi
udara dan cahaya yang baik dibutuhkan bagi klien agar
mendapatkan udara yang baik untuk pernafasan.
35
2) Kajian Data
a) Daftar Inventaris Barang
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan data
inventaris tanggal 01 Mei 2018 Ruang Tulip II C RSUD Ulin
Banjarmasin mengenai perlengkapan standar dan inventaris
fasilitas untuk pasien, peralatan dan fasilitas untuk perawat,
obat-obatan dan bahan habis pakai seperti uraian dibawah ini
:
WC WC
WC WC
NURSE
STATION
e) Administrasi Penunjang
Pada saat observasi pada tanggal 01 Mei 2018, buku
kelengkapan administrasi yang terdapat di Ruang Tulip II C
42
3) Analisa Data
Berdasarkan data dari pengkajian di atas, sebagian besar
peralatan di Ruang tulip II C sudah memenuhi standar jumlah
yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI (2001).
d. Mechine (M4)
Kegiatan penilaian terhadap kesesuaian pelaksanaan tindakan
keperawatan maupun medis dengan Standar Operasional Prosedur
(SOP) memerlukan lembar penilaian berupa SOP kegiatan yang
dilakukan. Ruang Tulip IIC sudah memiliki SOP tindakan keperawatan
(terlampir).
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala
ruangan Tulip IIC, SOP yang ada di ruangan merupakan SOP yang
lama dan sudah direvisi.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di ruangan,
penilaian terhadap kesesuaian pelaksanaan tindakan keperawatan
maupun medis dengan SOP didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 2.28 Hasil penilaian observasi tindakan SOP di Ruang
Tulip IIC RSUD Ulin Banjarmasin
N Aspek yang Dinilai Jumlah Persentase
o. Tindakan %
1. Pemeriksaan EKG 2 70%
2. Memasang Venflon 2 76.5%
Jumlah dan Rata-rata 2 73.25%
yang ada dan memiliki nilai 70%, namun masih ada beberapa
kekurangan seperti masih jarangnya perawat melakukan
membersihkan dada sebelum melakukan pemasangan EKG.
Pada tindakan pemasangan Venflon memiliki nilai 84%,
sesuai dengan SOP yang ada. Pada tahap kerja pelaksanaan
pemasangan Venflon sudah baik diantaranya desinfeksi area, fiksasi,
dan menghitung jumlah tetesan sudah dilakukan, namun pada tahap
persiapan masih ada peralatan yang kurang seperti gunting,
pengalas dan bengkok.
e. Method (M5)
SP2KP merupakan model asuhan keperawatan yang
dipergunakan untuk kegiatan pengelolaan asuhan keperawatan
disetiap unit ruang rawat di rumah sakit. Pada aspek proses ditetapkan
penggunaan metode modifikasi keperawatan primer (kombinasi
metode tim dan metode keperawatan primer). Komponennya terdiri
dari: perawat, profil klien, sistem pemberian asuhan keperawatan,
kepemimpinan, nilai-nilai profesional, fasilitas, sarana prasarana
(logistik) serta dokumentasi asuhan keperawatan (Direktorat Bina
Pelayanan Keperawatan DEPKES RI, 2009).
Metode keperawatan Tim dalam pelaksanaannya harus
berlandaskan konsep yaitu Ketua tim, sebagai perawat profesional
harus mampu menggunakan berbagai tekhnik kepemimpinan
(Prioritas perencanaan, supervisi dan evaluasi asuhan keperawatan),
sedangkan peran kepala ruangan penting dalam metode tim yaitu
untuk menetapkan standar kinerja yang diharapkan dari staf.
Dengan berkembangnya Ilmu Keperawatan dan berbagai ilmu
dalam bidang kesehatan, serta meningkatknya tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan keperawatan yang bermutu tinggi, dengan
didasarkan bahwa pemberian asuhan keperawatan model tim masih
mempunyai beberapa kekurangan, maka berdasarkan studi, para
pakar keperawatan mengembangkan model pemberian asuhan
keperawatan yang terbaru yaitu Model Primer (Primary Nursing). Dan
perawat yang melaksanakan asuhan keperawatan disebut sebagai
“Primary Nurse”.
44
f) Supervisi Keperawatan
Supervisi adalah suatu proses kemudahan untuk
penyelesaian tugas-tugas keperawatan. Supervisi adalah
upaya untuk membantu pembinaan dan peningkatan
kemampuan pihak yang disupervisi agar mereka dapat
melaksanakan tugas kegiatan yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien. Tujuan dilaksanakannya supervisi dalam
memberikan bantuan kepada bawahan secara langsung
sehingga bawahan memiliki bekalyang cukup untuk dapat
50
5) Standar V : Evaluasi
Tahapan ini perawat melakukan tindakan intelektual
untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan
seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan,
dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada
pendokumentasian asuhan keperawatan didapatkan hasil
pada poin pengkajian sampai evaluasi telah diterapkan
52
1 Pengkajian 100%
2 Diagnosa Keperawatan 96,6%
3 Perencanaan 68,3%
4 Tindakan keperawatan 75%
5 Evaluasi 100%
6 Catatan Keperawatan 82%
Rata-rata 87%