Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan Unit Rawat Inap merupakan bagian intergral dari pelayanan
yang merawat semua kasus yang meliputi kasus Penyakit Dalam, kasus Bedah, kasus
Kebidanan dan Kandungan, kasus Anak, kasus Penyakit Paru, kasus Penyakit Saraf
dan kasus Psikiatri atau Kejiwaan.
Dalam rangka mendukung visi, misi, Rumah Sakit Mulia Amuntai yang
menjadi pusat pelayanan rawat inap yang berintegritas maka Unit Rawat Inap perlu
menyusun program yang jelas dan matang. Hal tersebut terkait dengan profesionalisme
tenaga keperawatan yang merupakan tolak ukur dalam meningkatkan produktifitas.
Guna keperluan tersebut, maka pengelolaan khusus terkait mutu profesional tenaga
perawat dan bidan, mutu pelayanan dan sarana prasarana pendukung pelayanan pada
Rumah Sakit Mulia Amuntai perlu direncanakan dengan baik.
Pelayanan Unit Rawat Inap Rumah Sakit Mulia Amuntai berpedoman pada
standar Undang-undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
yang menerangkan pengolahan dan penatalaksanaan Unit Rawat Inap Rumah Sakit
Tipe D beserta persyaratan yang harus dipenuhi dalam melaksanakannya.
Sekilas tentang Profil Unit Rawat Inap Rumah Sakit Mulia Amuntai
Nama : Rumah Sakit Mulia Amuntai
Nama Unit : Unit Rawat Inap Rumah Sakit Mulia Amuntai
Alamat : Jalan Norman Umar RT. 07 Kelurahan Kebun Sari
Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara
No Telepon : 0811 5018 403
Email : rs_mulia.amuntai@yahoo.com
Jam Pelayanan : 24 Jam
Melayani : Pasien Umum dan Tanggungan Perusahaan

B. TUJUAN PEDOMAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh Rumah Sakit Mulia Amuntai dalam
memberikan pelayanan rawat inap terbaik bagi pasien mencakup tujuan umum dan
tujuan khusus.
Tujuan Umum yaitu tercapainya Unit Rawat Inap sebagai unit yang dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan perkembangan dan
kemajuan teknologi kedokteran secara efektif dan efisien agar tercapai pelayanan
kesehatan yang optimal, serta dapat dijangkau oleh masyarakat yang membutuhkan.

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 1


Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai Rumah Sakit Mulia Amuntai
yaitu:
1. Mengetahui standar ketenagaan di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Mulia
Amuntai.
2. Mengetahui standar Fasilitas di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Mulia Amuntai.
3. Mengetahui Tata Laksana pelayanan di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Mulia
Amuntai.
4. Mengetahui penyediaan logistik di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Mulia
Amuntai.
5. Mengetahui Keselamatan pasien dalam pelayanan di Unit Rawat Inap Rumah
Sakit Mulia Amuntai.
6. Mengetahui Keselamatan kerja dalam pelayanan di Unit Rawat Inap Rumah Sakit
Mulia Amuntai.
7. Mengetahui pengendalian mutu pelayanan di Unit Rawat Inap Rumah Sakit
Mulia Amuntai.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Ruang Lingkup pelayanan Unit Rawat Inap yang berkaitan dengan profesi
lainnya pada Rumah Sakit Mulia Amuntai terdiri dari:
1. Staf Medis
2. Staf Perawat
3. Staf Bidan
4. Staf Farmasi
5. Staf Gizi
6. Staf Radiologi
7. Staf Laboratorium
8. Staf Rekam Medik
Ruang lingkup unit kerja yang terkait pelayanan Unit Rawat Inap pada Rumah
Sakit Mulia Amuntai adalah:
1. Unit Gawat Darurat
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Kebidanan
4. Unit Kamar Bedah
5. Unit Radiologi
6. Unit Laboratorium
Ruang lingkup Unit Rawat Inap Rumah Sakit Mulia Amuntai terdiri dari:
1. Ruang Perawatan VIP Kelas A

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 2


2. Ruang Perawatan VIP Kelas B
3. Ruang Perawatan Kelas I
4. Ruang Perawatan Kelas II
5. Ruang Perawatan Kelas III A
6. Ruang Perawatan Kelas III B
7. Ruang Perawatan Selasar
8. Ruang Perawatan Isolasi

D. BATASAN OPERASIONAL
Unit Rawat Inap Rumah Sakit Mulia Amuntai buka selama 24 jam nonstop
yang menerima pasien umum dan pasien tanggungan perusahaan yang merupakan
pasien rawat jalan, IGD, rujukan dari Puskesmas dan Rumah Sakit lainnya di Daerah
Hulu Sungai Utara maupun luar Hulu Sungai Utara, rujukan dokter luar yang punya
SIP (Surat Ijin Praktek) serta rujukan pasien yang merupakan tanggungan perusahaan.
Unit Rawat Inap Rumah Sakit Mulia Amuntai memenuhi undang undang dan
peraturan serta ada perjanjian tertulis yang menyangkut keselamatan pasien yaitu:
1. Berperan serta dalam pemantapan mutu internal dan eksternal.
2. Benar-benar menerapkan 6 sasaran keselamatan pasien di Rumah Sakit.
3. Dibawah tanggung jawab Kepala Unit Rawat Inap dan Bidang Keperawatan.

E. LANDASAN HUKUM
Sebagai dasar dikeluarkanya surat keputusan ini adalah ketentuan dalam bidang
kesehatan terutama yang menyangkut hak pasien dan keluarga, serta kwajiban staf
rumah sakit yang terlibat dalam pelayanan pasien dalam memenuhi kebutuhan pasien
sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
340/Menkes/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 8 tahun 1999 tentang perlindungan
konsumen
5. Peraturan Pemerintah Nomer 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
370/Menkes/SK/III/2207 Tentang Standar Profesi Ahli Teknologi Unit Rawat
Inap Kesehatan.
7. SK Direktur Rumah Sakit Mulia Amuntai Nomor….

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 3


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Tenaga
No Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
yang Ada

Direktur Rumah S-1 Profesi Dokter


1 1
Sakit Umum
Dokter Spesialis S-2 Profesi Dokter
2 2
Penyakit Dalam Spesialis
Dokter Spesialis S-2 Profesi Dokter
2 2
Anak Spesialis
3 Dokter Spesialis S-2 Profesi Dokter
1
Syaraf Spesialis
3 Dokter Spesialis S-2 Profesi Dokter
4 1
Paru Spesialis
Dokter Spesialis S-2 Profesi Dokter
5 1
Jiwa Spesialis
Dokter Spesialis S-2 Profesi Dokter
6 1
Bedah Spesialis
S-1 Profesi Dokter
7 Dokter Umum 9
Umum
S-1 Keperawatan
8 Perawat Ahli 3
Ners

10 Bidan Terampil D-III Kebidanan 4

11

Total
al

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Setiap tenaga yang ada di Unit Rawat Inap mempunyai tugas dan tanggung
jawab terhadap semua kegiatan yang berhubungan dengan mutu pelayanan terhadap
pasien dan keluarga yang ada di rawat inap.

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 4


C. PENGATURAN JAGA
Unit rawat inap dalam pengaturan jam dinas dibagi menjadi 3 shift dimana
pada shift I dinas mulai Jam 08.00 wita s/d jam 14.30 wita, shift 2 dinas mulai Jam
14.30 wita s/d jam 20.30 wita dan shift 3 dinas mulai 20.30 wita s/d jam 08.00 wita.

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 5


BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN
1. Denah Ruang Rawat Inap Lantai 1

2. Denah Ruang Rawat Inap Lantai 2

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 6


B. STANDAR FASILITAS
Unit Rawat Inap Rumah Sakit Mulia Amuntai terletak digedung utama lantai
satu dan lantai dua pada struktur bangunan Rumah Sakit Mulia Amuntai sebagai
sarana pendukung dalam memberikan informasi diagnostik. Unit Rawat Inap juga
dilengkapi dengan sarana prasarana alat medis yang memadai.
Tersedianya air bersih diolah dari pengolahan air Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Hulu Sungai Utara dan di monitor secara kontinue untuk
memastikan kadar air yang digunakan untuk pemeriksaan memenuhi syarat baku
mutu air.
Listrik di suplai dari PLN dengan sumber listrik yang stabil dan tegangan yang
konstan. Akan tetapi ketika tegangan listrik tidak stabil atau terputus maka sumber
listrik akan dibantu dengan mesin Generator Listrik atau Genset. Hal ini diperlukan
supaya pemeriksaan tidak terhenti mengingat Unit Rawat Inap Rumah Sakit Mulia
Amuntai memberikan pelayanan 24 jam. Pemantauan kestabilan voltage secara
kontinue dilakukan agar alat-alat yang ada di Unit Rawat Inap dapat digunakan
dengan baik dan hasil yang dikeluarkan juga akurat.
Fasilitas Prasarana untuk menunjang kegitan Unit Rawat Inap Rumah Sakit
Mulia Amuntai meliputi;

RUANG PERAWATAN VIP


Kamar Kelas Fasilitas Jumlah
VIP A dan VIP B VIP 1. Bed Pasien 1
2. Lemari Cabinet
1
3. Sofa Penunggu Pasien
4. Kulkas 1
5. Tiang Infus
1
6. Lemari TV
7. TV 1
8. AC
1
9. Dispenser
10. Bantal 1
11. Cermin
1
12. Bak Sampah
13. Bed / Trolly Bayi 1
14. Bracket Handsrub
1
1
1
1
1
RUANG PERAWATAN KELAS I
Kamar Kelas Fasilitas Jumlah
Kamaliah, dan Kelas I 1. Bed Pasien 1
2. Bed Penunggu Pasien

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 7


Nabilah 3. Tiang Infus 1
4. Lemari Cabinet
1
5. AC
6. TV 1
7. Bantal
1
8. Dispenser
9. Bracket Handsrub 1
10. Bak Sampah
1
1
1
1
Ruang Perawatan Kelas II
Kamar Kelas Fasilitas Jumlah
Anisah dan Nabilah II 1. Bed Pasien 1
2. Tiang Infus
1
3. AC
4. Bantal 1
5. Dispenser
1
6. Bak Sampah
1
1
Ruang Perawatan Kelas III
Kamar Kelas Fasilitas Jumlah
Kamaliah dan III 1. Bed Pasien 1
2. Tiang Infus
Sofiah 1
3. Lemari Cabinet
4. AC 1
5. Bantal
1
1
Ruang Perawatan Selasar
Kamar Kelas Fasilitas Jumlah
Anisah - 1. Bed Pasien 1
2. Tiang Infus
1
3. AC
4. Bantal 1
1
Ruang Perawatan Inkubator
Kamar Kelas Fasilitas Jumlah
Anisah - 1. Inkubator 1
2. Tiang Infus
1
3. AC
1

Ruang Perawatan Isolasi


Kamar Kelas Fasilitas Jumlah
Nabilah - 1. Bed Pasien 1
2. Tiang Infus
1
3. Lemari Cabinet
4. AC 1
5. Bantal

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 8


1
1

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. PELAKSANAAN PENERIMAAN PASIEN


1. Pasien tiba diruang perawatan diantar oleh perawat/bidan Unit Gawat Darurat.
2. Sampai diruang perawatan perawat melakukan verifikasi pasien (nama,
tanggal lahir, alamat, jenis kelamin) sambil mencocokkan dengan status pasien
dan gelang pasien bila sudah terpasang.
3. Perawat melakukan asesmen keperawatan awal (berdasarkan usia/ kelompok/
kasus pasien).
4. Pasien yang berasal dari perawat melakukan pengkajian awal yang terdiri dari
tanda- tanda vital, pengkajian nyeri., pengkajian jatuh, riwayat kesehatan, untuk

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 9


kasus anak ditambah riwayat tumbuh kembang, untuk kasus kehamilan ditambah
riwayat kebidanan. Sedangkan pasien yang berasal dari IGD maka perawat
meneruskan asesmen/ pengkajian awal dari pengkajian fisik sampai dengan
masalah keperawatan yang timbul dan didokumentasikan disertai dengan tanda
tangan dan nama lengkap perawat yang mengkaji.
5. Perawat melakukan orientasi pada pasien dan keluarga tentang petugas yang
akan merawat, asuhan keperawatan dan kebidanan, waktu konsultasi dan visite
dokter, hak dan kewajiban, fasilitas ruangan, cuci tangan.
6. Dokter melakukan asesmen medis awal di lembar anamnese dan pemeriksaan
fisik oleh dokter yang terdiri dari :
a. Subyek yang terdiri dari keluhan utama pasien, anamnesa.
b. Objek yang terdiri dari pemeriksaan fisik head to toe ,tanda tanda vital.
c. Assessment : diagnosis yang di dapatkan , diagnose banding bila ada
d. Planning : tindakan /pengobatan yang diberikan.
7. Perawat melakukan pengkajian sesuai dengan masalah pasien.
8. Tentukan diagnose pasien, buat rencana keperawatan / medis berdasarkan skala
prioritas ( mulai dari kaedaaan umum pasien, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang ) kolaborasikan dengan dokter spesialis lain atau yang merawat untuk
tindakan medis, pemberian terapi dan tindakan pelayanan selanjutnya atau
kolaborasikan dengan tim medis lain bila diperlukan.
9. Informasikan / berikan edukasi kepada keluarga/ pasien untuk ikut dalam
pengambilan keputusan untuk pelayanan selanjutnya dan didokukmentasikan.

B. PELAKSANAAN ORIENTASI PASIEN


Pasien dilakukan orientasi pada saat masuk dalam ruang perawatan yang
meliputi :
1. Perkenalan terhadap perawat jaga
2. Memperkenalkan Ruang perawatan yang ditempati pasien
3. Menjelaskan dokter penanggung jawab pelayanan ( DPJP) terhadap pasien
4. Menjelaskan cara penggunaaan peralatan seperti :
a. Jam visite dokter
b. Jam berkunjung
c. Jam makan pasien
d. Jam tindakan rutin
e. Cara pemasangan gelang identitas

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 10


f. Tanda resiko jatuh
g. Cara operasional TV dan AC

C. PELAKSANAAN PEMBERIAN ASUHAN PASIEN


1. Melakukan asesmen pasien baik asesmen medis dan asesmen keperawatan atau
asesmen lainya sesuai kebutuhan
2. Melakukan penegakan diagnosa baik medis dan keperawatan atau kebidanan
3. Membauat NCP ( Nursing Care Plant)
4. Melaksanakan tindakan baik tindakan dependen atau independen
5. Melakukan evaluasi (SOAP)
6. Dan melakukan dokumentasi asuhan pada Rekam Medis pasien

D. PELAKSANAAN PERAWATAN PASIEN


1. Observasi kondisi pasien setiap shiif atau sesuai kebutuhan
2. Pantau intake dan output pasien
3. Berikan penjelasan kepada pasien atau keluarga tentang kondisi maupun tindakan
yang akan dilakukan
4. Identifikasi pasien sebelum melakukan tindakan
5. Komunikasi efektif melalui metode S-BAR
6. Pengawasan penggunaan obat di ruangan
7. Pelaksanaan operasi sesuai prosedur
8. Mencegah infeksi nosokomial dengan cuci tangan sesuai standar WHO
9. Mencegah pasien jatuh
10. Kolaborasi dengan dokter dam tim kesehatan yang lain

E. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


No. JUDUL PROSEDUR TETAP
1 Memberikan oksigen
2 Melakukan resusitasi jantung paru
3 Mengeluarkan benda asing dari saluran nafas
4 Melakukan penghisapan lendir
5 Menggunakan nebulizer sederhana
6 Menyiapkan dan membantu melakukan punksi pleura
7 Persiapan pasien untuk intubasi endotracheal tube
8 Persiapan pasien untuk ekstubasi endotracheal tube
9 Merawat pasien yang terpasang endotracheal tube
10 Menghidangkan makanan dan minuman
11 Memasang pipa lambung
12 Memberi makan atau minum melalui pipa lambung
13 Membantu ibu memberikan ASI
14 Melakukan bilasan lambung

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 11


15 Memberikan cairan infus
16 Menghitung tetesan infus
17 Melepas infus
18 Menyiapkan tindakan venasectie
19 Memberikan tranfusi darah
20 Mengukur cairan yang masuk dan keluar
21 Menimbang berat badan pada dewasa
22 Menimbang berat badan pada anak
23 Menimbang berat badan pada bayi
24 Mengukur tinggi badan
25 Menolong bab/bak pada dewasa
26 Pemasangan kateter sementara
27 Pemasangan kateter menetap
28 Perawatan kateter
29 Memasang kondom kateter
30 Menghadapi kegawatan medik mendadak
31 Melakukan skin tes
32 Mengawasi tingkat kesadaran
33 Perawatan pasien di ruang isolasi
34 Menfiksasi dislokasi/patah tulang
35 Penanganan anafilatik syok pada pasien
36 Penenganan pasien dengan septik syok
37 Penanganan pasien dengan hipovolemik syok
38 Memandikan pasien di tempat tidur
39 Memandikan anak
40 Memandikan bayi
41 Memberi bantuan merawat payudara
42 Memelihara kebersihan vulva
43 Mengganti pakaian bayi
44 Merawat tali pusat
45 Membantu pasien istirahat
46 Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kereta dorong
47 Membantu pasien pindah dari kursi roda / sebaliknya
48 Melaksanakan ambulasi dini
49 Membantu pasien dalam latihan aktif
50 Membantu pasien dalam latihan pasif
51 Membantu pasien dalam latihan otot
52 Memiringkan pasien
53 Membantu pasien beribadah
54 Menerima pasien baru
55 Melaksanakan program orientasi
56 Membantu dan melayani visite dokter
57 Menyiapkan mental pasien pre operatif
58 Melaksanakan komunikasi terapeutik
59 Menyiapkan pasien keluar rumah sakit
60 Memindahkan pasien pasca operasi dari Unit Kamar Bedah ke ruang perawatan
61 Melaksanakan komunikasi secara langsung/lisan
62 Melaksanakan komunikasi secara tidak langsung / tertulis
63 Mengukur suhu badan melalui axila
64 Mengukur suhu badan melalui anus
65 Mengukur tekanan darah
66 Menghitung denyut nadi
67 Menghitung denyut pernafasan

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 12


68 Mengukur lingkar kepala bayi
69 Memonitor perdarahan masa nifas
70 Membuat rekaman EKG lengkap 12 lead
71 Melakukan pemeriksaan gula acak
72 Pengambilan darah vena
73 Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan radio diagnostik
74 Persiapan pasien pre operasi
75 Perawatan pasien post operasi
76 Memberikan kompres dingin
77 Memberikan kompres hangat
78 Pemberian obat melalui per oral
79 Pemberian obat melalui sublingual
80 Pemberian obat melalui vagina
81 Pemberian obat melalui rectum
82 Pemberian obat tetes mata
83 Pemberian obat salep mata
84 Memberikan obat tetes tilinga
85 Mengeluarkan benda asing dari telinga
86 Memberikan obat tetes hidung
87 Mengeluarkan benda asing dari hidung
88 Pertolongan pertama pasien kejang
89 Menjahit luka
90 Mengangkat jahitan luka
91 Pembalutan
92 Mengganti balutan luka
93 Melakukan irigari luka
94 Merawat luka yang memakai drain
95 Perawatan drainage
96 Merawat luka dekubitus
97 Mengompres luka
98 Perawatan luka bakar
99 Melakukan postural drainage
100 Perawatan payudara pada ibu menyusui
101 Pelayanan imunisasi
102 Tindik telinga bayi
103 Menimbang berat badan bayi
104 Pemberian ASI Eksklusif
105 Cara mengeluarkan ASI secara manual
106 Cara menyimpan ASI
107 Penyuluhan PPASI
108 Tehnik penyuluhan
109 Penyuluhan ibu post partum
110 Penyuluhan kesehatan bayi
111 Penanganan ibu hamil dengan emesis
112 Mendengarkan DJJ
113 Penanganan ibu hamil dengan anemi
114 Perawatan luka sectio
115 Pelayanan kebutuhan darah, obat dan cairan
116 Informasi/penjelasan tentang prosedur penanganan pada pasien dan keluarga
117 Larangan memberikan makan dan minuman pada bayi baru lahir
118 Larangan memberikan memberikan dot atau kempeng pada bayi
119 Rawat gabung
120 Pertolongan persalinan dengan solutio placenta

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 13


121 Perawatan bayi baru lahir
122 Perawatan post partum
123 Perawatan bayi BBLR
124 Persiapan pertolongan tindakan curetage
125 Perawatan pasien dengan pre eklamsi
126 Perawatan luka episiotomi
127 Perawatan payudara untuk ibu menyusui
128 Membimbing ibu menyusui
129 Membimbing ibu memandikan bayi
130 Metode pemberian ASI
131 Melakukan pendekatan pada pasien
132 Bayi pulang sembuh
133 Bayi pulang paksa
134 Pasien pulang paksa
135 Merujik pasien ke rumah sakit lain
136 Pasien pulang sembuh
137 Pasien pulang meninggal dunia
138 Inisiasi menyusui dini
139 Perawatan ibu dengan kehamilan kurang bulan (  37 minggu )
140 Perawatan ibu bersalin dengan tanda dan gejala infeksi
141 Perawatan ibu bersalin dengan infeksi intra partum
142 Eklamsi
BAB V
LOGISTIK

A. PENGERTIAN
Manajemen Unit rawat inap dan unit pelayanan lain yang terlibat dalam
penggunaan asesmen pasien merupakan penyelenggaraan pengurusan bahan habis
pakai dan formulir-formulir pendukung terhadap kebutuhan asesmen pasien dan
barang untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di rumah sakit secara teratur dalam
kurun waktu tertentu secara cermat dan tepat dengan biaya seefisien mungkin.

B. TUJUAN
1. Tujuan operasional yaitu tersedianya barang atau material dalam jumlah
yang tepat dan kualitas yang baik pada waktu yang dibutuhkan.
2. Tujuan keuangan yaitu agar tujuan operasional di atas tercapai, dengan biaya
yang rendah.
3. Tujuan keutuhan yaitu agar persediaan tidak terganggu oleh gangguan yang
menyebabkan hilang atau kurang, rusak, pemborosan, penggunaan tanpa
hak sehingga dapat mempengaruhi pembukuan atau sistem akuntansi.

C. SYARAT MANAJEMEN LOGISTIK


1. Sirkulasi pengeluaran bahan atau barang berdasar metode FIFO (First In First
Out).

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 14


2. Fasilitas penyimpanan terstandar (bersih dan suhu sesuai).
3. Stok bahan atau barang tersedia dalam kurun waktu tertentu
4. Menjaga kualitas bahan tetap terjamin.
5. Adanya sistem pencatatan.

D. KEGIATAN LOGISTIK DI UNIT


Pemesanan bahan/barang bahan habis pakai secara periodik dan sesuai dengan
kebutuhan masing-masing pasien.

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien adalah sistim yang sudah dijalankan dirumah sakit untuk
memberikan jaminan keselamatan pasien sehingga kepercayaan pasien terhadap
pelayan Unit Rawat Inap meningkat. Keselamatan pasien termasuk asesmen resiko
pasien. Pelaporan setiap kali terjadi insident dianalisis dan ditindak lanjuti dengan
implementasi yang dapat berulangnya kembali insident tersebut sehingga dapat
meminimalkan resiko terhadap pasien.

B. TUJUAN
Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
tindakan pelayanan yang tidak seharusnya atau seharusnya dikerjakan tidak
dilaksanakan. Selain itu agar tercipta budaya keselamatan pasien.

C. TATALAKSANA KESELAMATAN PASIEN


Pelaksanaan “Patient Safety” meliputi :
1. Sembilan solusi keselamatan Pasien di RS ( WHO Collaborating Centre for
Patien Safety, 2 May 2007), yaitu :
a. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look-alike, sound-alike
medication name)

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 15


b. Pastikan identifikasi pasien
c. Komunikasi secara benar saat serah terima pasien
d. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
e. Kendalikan cairan elektrolit pekat
f. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan
g. Hindari salah kateter dan salah sambung selang
h. Gunakan alat injeksi sekali pakai
i. Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosocomial.

2. Tujuh Standar Keselamatan Pasien (mengacu pada “Hospital Patient Safety


Standards” yan dikeluarkan oleh Joint Commision on Accreditation of Health
Organization, Illinois, USA, tahun 2002), yaitu :
a. Hak pasien
b. Mendidik pasien dan keluarga
c. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
d. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan program peningkatan keselamatan pasien
e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
f. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
g. Komunikasi mrupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 16


BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. PENGERTIAN
Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana rumah sakit
membuat kerja/aktifitas karyawan lebih aman. Sistem tersebut
diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan pribadi ataupun rumah sakit.

B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan kerja di Rumah Sakit Mulia
Amuntai
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
3. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,
lingkungan, cara dan proses kerjanya.
4. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada
pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah
tinggi.

C. TATALAKSANA KESELAMATAN KARYAWAN


1. Setiap petugas medis maupun non medis menjalankan
prinsip pencegahan infeksi, yaitu :

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 17


a. Menganggap bahwa pasien maupun dirinya sendiri dapat
menularkan infeksi.
b. Menggunakan alat pelindung (sarung tangan, kacamata,
sepatu boot/alas kaki tertutup, celemek, masker dll)
terutama bila terdapat kontak dengan spesimen pasien
yaitu: urin, darah, muntah, sekret, dan lain-lain.
c. Melakukan perasat yang aman bagi petugas maupun
pasien, sesuai prosedur yang ada, misalnya: memasang
kateter, menyuntik, menjahit luka, memasang infus, dan
lain-lain
d. Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum dan
sesudah menangani pasien.
2. Terdapat tempat sampah infeksius dan non infeksius
3. Mengelola alat dengan mengindahkan prinsip sterilitas yaitu:
a. Dekontaminasi dengan larutan klorin
b. Pencucian dengan sabun
c. Pengeringan
d. Menggunakan baju kerja yang bersih
e. Melakukan upaya-upaya medis yang tepat dalam menangani
kasus :
1) HIV/AIDS (sesuai prinsip pencegahan infeksi)
2) Flu burung
Kewaspadaan standar karyawan/petugas Unit rawat inap
dalam menghadapi penderita dengan dugaan flu burung
adalah:
a) Cuci tangan
Cuci tangan dilakukan dibawah air mengalir dengan
menggunakan sikat selama ± 5 menit, yaitu dengan
menyikat seluruh telapak tangan maupun punggung
tangan. Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah
memeriksa penderita.
b) Memakai masker N95 atau minimal masker badan
c) Menggunakan pelindung wajah/kaca mata goggle
(bila diperlukan)
d) Menggunakan apron/gaun pelindung
e) Menggunakan sarung tangan

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 18


f) Menggunakan pelindung kaki (sepatu boot)
3) Hepatitis B/C (sesuai prinsip pencegahan infeksi)

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Sejalan dengan perubahan social budaya masyarakat dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan
informasi yang demikian cepat dan diikuti oleh tuntutan masyarakat
akan pelayanan kesehatan yang lebih baik mengharuskan sarana
pelayanan kesehatan untuk mengembangkan diri secara terus menerus
seiring dengan perkembangan yang ada pada masyarakat tersebut.
Pengembangan yang dilaksanakan tahap demi tahap berusaha untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit tetap dapat

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 19


mengikuti perubahan yang ada.
Kepuasan masyarakat dalam mengakses pelayanan public
merupakan tujuan utama dalam penyelenggaraan pelayanan public,
karena pelayanan yang baik tidak dapat dinilai dari kuantitas
penyelesaian layanan belaka akan tetapi bagaimana kualitas unit
penyedia pelayanan dalam melayani masyarakat menjadi hal yan
utama. Penilaian kepuasan masyarakat akan pelayanan public yang
dilakukan terhadap instansi pemerintah mengacu kepada Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(KepMenpan & RB) Nomor 16 tahun 2014 yang terdiri dari 9 ruang
lingkup pelayanan public, dilanjutkan dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes) Nomor: 129/Menkes/SK/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
Pelayanan kesehatan yang baik akan mengacu ke pengendalian
mutu rumah sakit. Pengendalian mutu rawat inap di RS. Mulia Amuntai
sudah mengacu ke peraturan yang sudah disebutkan diatas. Untuk
rawat inap ada 8 indikator mutu yang digunakan yaitu :

NO PENANGGUNG
AREA INDIKATOR
. JAWAB UNIT
1 Asesmen pasien Angka kelengkapan Rawat Inap
asesmen medis pasien
rawat inap dalam 24 jam
2 Pencegahan dan Angka pasien lari Rawat Inap
pengendalian dari
kejadian yang dapat
menimbulkan
masalah bagi
keselamatan pasien,
keluarga pasien dan
staf
3 Ketetapan identifikasi Kepatuhan identifikasi Rawat Inap
pasien pasien dengan nama,
tanggal lahir, nomor
rekam medik
4 Peningkatan Angka Verifikasi DPJP Rawat Inap
Komunikasi yang setelah komunikasi

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 20


efektif melalui telpon
5 Pengurangan risiko Kelengkapan asesmen Rawat Inap
jatuh risiko jatuh pada pasien
rawat inap
6 Nett Death Rate (Kejadian Rawat Inap
Kematian 48 Jam Rawatan
Rumah Sakit)
7 Angka kejadian pasien Rawat Inap
yang dirawat inap
psikiatri > 42 hari
8 Angka kejadian rawat Rawat Inap
ulang (Re-Admission)
pasien < 1 bulan 5%

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 21


BAB IX
PENUTUP

Demikianlah buku Pedoman Pelayanan Unit Rawat Inap ini


disusun untuk menjaga pelayanan di Unit Rawat Inap berjalan dari
rencana, pelaksanaan kegiatan sampai evaluas, yang terencana dan
terprogram dengan baik. Kami mengajak semua pihak yang bekerja di
Rumah sakit Mulia Amuntai untuk dapat bersama-sama membina dan
mengembangkan sistem pelayanan di Unit Rawat Inap. Buku pedoman
ini juga dijadikan sebagai acuan dalam melaksnakan dan mengelola
pelayanan bagi kesehatan maternal neonatal di ruang lingkup Rumah
Sakit Mulia Amuntai semua petugas baik tenaga medis, paramedis,
maupun non medis yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pelayananan ini hendaknya selalu menaati ketentuan yang telah
digariskan di dalam buku pedoman ini.

PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT INAP 22

Anda mungkin juga menyukai