http://publichealth-journal.helpingpeopleideas.com/kriteria-rumah-sakit
pada ayat (1) meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik
Spesialis Dasar, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan
Penunjang Non Klinik.
(3) Pelayanan Medik Umum terdiri dari Pelayanan Medik Dasar, Pelayanan Medik Gigi Mulut
dan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana.
(4) Pelayanan Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan gawat darurat 24 (dua puluh
empat) jam dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan melakukan pemeriksaan awal kasuskasus gawat darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasi sesuai dengan standar.
(5) Pelayanan Medik Spesialis Dasar sekurang-kurangnya 2 (dua) dari 4 (empat) jenis pelayanan
spesialis dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, Bedah, Obstetri dan Ginekologi.
(6) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik yaitu laboratorium dan Radiologi.
(7) Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan keperawatan dan
asuhan kebidanan.
(8) Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan High Care Unit, Pelayanan Darah, Gizi,
Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik
(9) Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundry/Linen, Jasa Boga / Dapur,
Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance, Komunikasi, Kamar
Jenazah, Pemadam Kebakaran, Pengelolaan Gas Medik dan Penampungan Air Bersih.
Pasal 19
(1) Ketersediaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan jenis dan tingkat pelayanan.
(2) Pada Pelayanan Medik Dasar minimal harus ada 4 (empat) orang dokter umum dan 1 (satu)
orang dokter gigi sebagai tenaga tetap.
(3) Pada Pelayanan Medik Spesialis Dasar harus ada masing-masing minimal 1 (satu) orang
dokter spesialis dari 2 (dua) jenis pelayanan spesialis dasar dengan 1 (satu) orang dokter spesialis
sebagai tenaga tetap.
(4) Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 2:3 dengan kualifikasi tenaga
keperawatan sesuai dengan pelayanan di Rumah Sakit.
(5) Tenaga penunjang berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit.
Pasal 20
(1) Sarana prasarana Rumah Sakit harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Menteri.
(2) Peralatan yang dimiliki Rumah Sakit harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Menteri.
(3) Peralatan radiologi harus memenuhi standar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(4) Jumlah tempat tidur minimal 50 (lima puluh) buah.
Pasal 21
(1) Administrasi dan manajemen terdiri dari struktur organisasi dan tata laksana.
(2) Struktur organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri atas Kepala
Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsure keperawatan, unsur
penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan.
(3) Tatakelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tatalaksana organisasi, standar
pelayanan, standar operasional prosedur (SPO), Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMS), hospital by laws dan Medical Staff by laws.
Pasal 22
Kriteria klasifikasi Rumah Sakit Umum sebagaimana tercantum dalam lampiran I Peraturan
ini.
http://indah-undefined.blogspot.com/2012/03/syarat-rs-tipe-b-d.html
Rumah Sakit Umum: RS yang memberikan pelayanan kesehatan semua bidang dan jenis
penyakit.
Rumah Sakit Khusus: RS yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis
penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau kekhususan
lainnya
PT atau persero
Bab II Perizinan Rumah Sakit:
#Pasal 2:
1. Setiap rumah sakit harus memiliki izin
2. Izin terdiri atas : izin mendirikan rumah sakit dan izin operasional rumah sakit
3. Izin operasional terdiri atas izin operasional sementara dan izin operasional tetap
#Pasal 3:
1. Permohonan izin diajukan menurut jenis dan klasifikasi rumah sakit
2. Izin rumah sakit kelas A dan rumah sakit penanaman modal asing atau penanaman modal dalam negeri
diberikan oleh Menkes setelah mendapatkan rekomendasi dari pejabat yang berwenang di bidang
kesehatan pada pemda provinsi
3. Izin rumah sakit kelas B diberikan oleh pemda Provinsi setelah mendapatkan rekomendasi dari pejabat
yang berwenang di bidang kesehatan pada pemda kab/kota
4. Izin rumah sakit kelas C dan D diberikan oleh pemda kab/kota setelah mendapat rekomendasi dari
pejabat yang berwenang di bidang kesehatan pada pemda kab/kota
Izin Mendirikan Rumah Sakit:
# Pasal 4 :
Persyaratan izin mendirikan rumah sakit terdiri atas :
1. Studi kelayakan
2. Master plan
3. Status kepemilikan
4. Rekomendasi izin mendirikan
5. Izin undang-undang gangguan (HO)
6. Persyaratan pengolahan limbah
7. Luas tanah dan sertifikatnya
8. Penamaan
9. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
10. Izin Penggunaan Bangunan (IPB)
11. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Studi Kelayakan Rumah Sakit:
Studi Kelayakan RS: awal kegiatan perencanaan rumah sakit secara fisik dan non fisik yang
berisi tentang:
Kajian kebutuhan pelayanan rumah sakit
Kajian kebutuhan sarana/fasilitas dan peralatan medik/non medik, dana serta tenaga yang
Master plan:
strategi pengembangan aset untuk sekurang-kurangnya sepuluh tahun kedepan dalam pemberian
pelayanan kesehatan secara optimal yang meliputi identifikasi proyek perencanaan, demografis, tren
masa depan, fasilitas yang ada, modal dan pembiayaan.
Status kepemilikan:
Pemerintah, berbentuk UPT dari Instansi yang bertugas di bidang kesehatan dan instansi
Swasta, berbentuk badan hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang
perumahsakitan
1) Badan hukum dapat : Yayasan, Perseroan, PT, Perkumpulan dan Perusahaan Umum.
2) Badan hukum dalam rangka penanaman modal asing atau penanaman modal dalam negeri harus
mendapat rekomendasi dari instansi yang melaksanakan urusan penanaman modal asing atau PMDN.
Pengolahan limbah:
dilaksanakan sesuai jenis dan klasifikasi Rumah Sakit sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.
RS dengan bangunan tidak bertingkat, minimal 1 (satu setengah) kali luas bangunan dan
Luas tanah dibuktikan dengan akta kepemilikan tanah yang sah sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
# Penamaan Rumah Sakit :
a. harus menggunakan bahasa Indonesia, dan
b. tidak boleh menambahkan kata internasional, kelas dunia, world class, global dan/atau kata
lain yang dapat menimbulkan penafsiran yang menyesatkan bagi masyarakat.
#Memiliki Izin undang-undang gangguan (HO), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Penggunaan
Bangunan (IPB) dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh instansi berwenang sesuai
ketentuan yang berlaku.
#Pasal 5
1. Rumah sakit harus mulai dibangun setelah mendapatkan izin mendirikan
2. Izin mendirikan berlaku 2 tahun dan dapat diperpanjang 1 tahun
3. Apabila dalam jangka waktu tersebut belum/tidak melakukan pembangunan maka harus mengajukan
izin pendirian yang baru
Bagian ketiga: izin operasional
#Pasal 6 : persyaratan izin operasional rumah sakit :
1. Sarana dan prasarana
2. Peralatan
3. Sumber daya manusia
4. Administrasi dan manajemen
#Pasal 7 : Izin operasional sementara diberikan kepada RS yang belum dapat memenuhi seluruh
persyaratan pasal 6 dan diberikan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
Sarana dan prasarana:
Tersedia dan berfungsinya sarana dan prasarana pada rawat jalan, rawat inap, gawat darurat,
operasi/bedah, tenaga kesehatan, radiologi, ruang laboratorium, ruang sterilisasi, ruang farmasi, ruang
pendidikan dan latihan, ruang kantor dan administrasi, ruang ibadah, ruang tunggu, ruang penyuluhan
kesehatan masyarakat rumah sakit; ruang menyusui, ruang mekanik, ruang dapur, laundry, kamar
jenazah, taman, pengolahan sampah, dan pelataran parkir yang mencukupi sesuai dengan jenis dan
klasifikasinya.
Peralatan dan SDM:
Peralatan: Tersedia dan berfungsinya peralatan/perlengkapan medik dan non medik untuk
peralatan tertentu, misalnya; penggunaan peralatan radiologi harus mendapatkan izin dari Bapeten.
Sumber daya manusia,
Tersedianya tenaga medis, dan keperawatan yang purna waktu, tenaga kesehatan lain dan
tenaga non kesehatan telah terpenuhi sesuai dengan jumlah, jenis dan klasifikasinya.
Standar SDM di RS Umum: (yang memerlukan rangkuman jumlah sdm (dokter dan paramedis)
untuk masing-masing kelas Rumah Sakit harap mengisi pada kolom konsultasi, karena tabel tersebut
tidak dapat masuk dalam program ini, data akan kami kirim melalui email anda, terima kasih
e. Jumlah tempat tidur minimal 200 buah untuk PMA dari negara2 ASEAN dan minimal 300 buah
3. Rumah sakit PMDN/PMA juga harus memenuhi ketentuan tentang Penanaman Modal (Permenkes RI
No. 1244/Menkes/Per/XII/2009)
4. Permohonan diajukan kepada Departemen Kesehatan c.q. Dirjen Bina Yanmed dengan melampirkan :
Pembinaan dan pengawasan dilakukan secara berjenjang secara kewilayahan oleh pemerintah,
pemberdayaan lainnya
Dalam rangka pembinaan dan pengawasan maka masing-masing secara berjenjang dapat
mengambil tindakan administratif sesuai peraturan perundang-undangan (pasal 17) yang berupa :
1. Teguran lisan;
2. Teguran tertulis; atau
3. Pencabutan izin
Ketentuan peralihan dan penutup:
Pada saat peraturan ini mulai berlaku, izin rumah sakit yang telah ada tetap berlaku sampai
http://www.konsultanrumahsakit.com/home/index.php?
page=detail&cat=2&id=262
naungan pemerintah adalah rumah sakit swasta. Mereka berdiri dari orang yang
memiliki rumah sakit tersebut.
a) Direktur
Direktur Rumah Sakit Umum mempunyai Tugas Pokok : Membantu dalam pengelolaan
Rumah Sakit dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dalam menyelenggarakan tugas, Direktur RSUD Massenrempulu mempunyai fungsi
sebagai berikut ;
-Perumusan kebijakan rumah sakit
-Penyusunan Rencana Strategik Rumah Sakit
-Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kesehatan
b) Bagian Tata Usaha
Kepala Bagian Tata Usaha
Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai Tugas Pokok:Memberikan pelayanan teknis dan
administrasi kepada semua unsur dilingkungan kantor Rumah Sakit
Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai
berikut :
-Penyusunan kebijakan bidang teknis administrasi perencanaan, adminstrasi
umum dan kepegawaian serta adminstrasi keuangan dan asset Rumah Sakit
-Pembinaan, pengkoordinasian , pengendalian, pengawasan program dan
kegiatan bagian tata usaha
# Kepala Seksi Pelayanan Medik
Kepala Seksi Pelayanan Medik, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan
fasilitasi medis di RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas :
-Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik ;
-Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik;
-Pembinaan, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Pelayanan
Medik.
# Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan , mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan
perumusan dan fasilitasi Pelayanan Keperawatan di RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai
tugas :
-Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan;
-Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan;
-Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan
kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan.
# Kepala Seksi Perlengkapan Meik dan Non Medik