PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN SIMALUNGUN
TAHUN 2019
Daftar Isi
3.4.Rencana Strategis
BAB V. Penutup
Bab 1. Pendahuluan
Kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum yang harus diwujudkan melalui
berbagai upaya kesehatan dalam rangkaian pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu yang didukung oleh suatu sistem kesehatan nasional. Sejalan dengan amanat Pasal 28
H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah ditegaskan
bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat
(3) dinyatakan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak.
Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang layak memberikan layanan kesehatan adalah
rumah sakit. Undang - undang nomor 44 tahun 2009 mendefenisikan rumah sakit sebagai
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah
Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat memiliki karakteristik tersendiri
yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang
lebih bermutu dan terjangkau bagi masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Jenis pelayanan yang diberikan Rumah Sakit dapat dikategorikan dalam Rumah Sakit Umum
dan Rumah Sakit Khusus. Rumah Sakit Umum memberikan pelayanan kesehatan pada semua
bidang dan jenis penyakit. Rumah Sakit umum dapat dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba. Rumah Sakit Umum yang dikelola oleh
Pemerintah Daerah adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang biasanya berada di
Ibukota Pemerintah Daerah masing-masing kabupaten.
Salah Satu Rumah Sakit Umum Daerah yang dikelola Pemerintah Daerah yang terletak di
Ibukota Kabupaten Simalungun adalah Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim
Pamatang Raya. Rumah sakit ini didirikan pada tahun 2012 oleh Bupati Simalungun dengan
klasifikasi Rumah Sakit kelas C. Alasan pendirian Rumah sakit ini adalah agar tersedianya
pelayanan kesehatan di ibukota Kabupaten Simalungun yang dapat memberikan pelayanan
kesehatan secara optimal karena jika ditinjau dari aspek demografis bahwa rumah sakit terdekat
yang tersedia membutuhkan waktu 1- 3 jam dari desa-desa ada di wilayah Kabupaten
Simalungun.
Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim Pamatang Raya ditetapkan sebagai rumah sakit
dengan klasifikasi Rumah Sakit kelas C setelah pengurusan ijin pendirian dan ijin operasional.
Penetapan klasifikasi kelas C juga didasarkan pada Undang – Undang nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit. Untuk mempertahankan syarat sebagai klasisikasi kelas C maka RSUD
Tuan Rondahaim Pamatang Raya menyesuaikan syarat-syarat pendirian dan kalsifikasi kelas
C dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan nomor 56 tahun 2014. Dalam
permenkes tersebut disebutkan bahwa syarat kelas C meliputi: pelayanan, sumber daya
manusia, peralatan, dan bangunan dan prasarana.
Berdasarakan hal tersebut diatas, maka untuk menguraikan masing-masing syarat pendirian
dan klasifikasi kelas C RSUD Tuan Rondahaim maka disusun profil RSUD Tuan Rondahaiam
Pamatang Raya. Profil ini akan menguraikan ketersedian pelayanan, sumber daya manusia
yang tersedia, peralatan, serta bangunan dan prasarana yang tersedia dan yan masih harus
dikembangkan secara bertahap yang sesuai dengan master plan dan busines plan yang sudah
di susun dan disesuaikan dengan rencana strategis RSUD Tuan Rondahaiam Pamatang Raya.
1.2.Tujuan
Tujuan dari penyusunan profil Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya yaitu:
a. Menguraikan struktur Organisasi RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya
b. Menguraikan pelayanan yang diberikan oleh Rumah sakit Tuan Rondahaim Pamatang Raya
c. Menguraikan sumber daya manusia di Rumah Sakit Tuan Rondahaim Pamatang Raya
d. Menguraikan peralatan yang tersedia di Rumah Sakit Tuan Rondahaim Pamatang Raya
e. Menguraikan bangunan serta prasarana yang tersedia di Rumah Sakit Tuan Rondahaim
Pamatang Raya.
f. Menguraikan rencana strategis dan rencana kerja Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim
Pamatang Raya
g.
Bab 2. Profil Rumah Sakit
2.1. Sejarah Rumah Sakit.
RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya didirikan pada tahun 2012 berdasarkan gagagsan
Bupati Simalungun yang pada saat itu dipimpin oleh Bapak Dr. J.R.saragih, SH., MM. Alasan
pendirian Rumah Sakit ini adalah berpindahnya ibukota Pemerintah Daerah Kabupaten
Simalungun dari Pematang Siantar ke Pematang Raya. Selain itu, agar masyarakat yang ada di
wilayah Ibukota Pamatang Raya lebih mudah menjangkau pelayanan kesehatan yang optimal
dan memudahkan sistem rujukan berjenjang dari puskesmas sehingga dapat meningkatkan
satus kesehatan masyarakat dan terlebih meningkatkan Anggaran pendapatan Daerah
Kabupaten Simalungun.
Pada awal pendirian Rumah Sakit Tuan Rondahaim Pamatang Raya dengan menggunakan
bangunan dengan desain awal kantor pemerintahan. Agar dapat menyesuikan dengan syaart
bangunan Rumah Sakit maka dengan berbagai upaya dilakukan dengan mengubah desain
ruangan dan menambah bangunan agar sesuai dengan syarat rumah sakit. Sedangkan untuk
sumber daya manusia pada saat berdirinya Rumah Sakit sebagian besar dipindahkan dari
Puskesmas Pamatang Raya dan dilakukan perekrutan Tenaga Harian Lepas yang digaji dari
Pemerintah Kabupaten Simalungun.
Sejak berdiri, RSUD Tuan Rondahaim direncanakan dengan klasidikasi Rumah Sakit kelas C.
Klasifikasi kelas C diperoleh berdasarkan keputusan Kemenkes Republik Indonesia Nomor
HK.02.03/1/0440/2015. Klasifikasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kelas C direncanakan
berdasarkan hasil rapat Pemerintah Kabupaten Simalungun dengan DPRD ditetapkan Surat
Keputusan Bupati PERDA no. 11 Tahun 2011 mengenai pembentukan RSUD Tuan
Rondahaim di Pamatang Raya. Hal ini mengingat bahwa perlunya dibangun RSUD untuk
melengkapi sarana dan prasarana kesehatan dan meningkatkan pelayanan kesehatan di Kota
Pamatang Raya yang merupakan Ibukota Kabupaten Simalungun yang baru dipindahkan dari
daerah kota Pematangsiantar berdasarkan PP No. 70 tahun 1999 dimana pejabat dan pegawai
pemerintah Kabupaten Simalungun diharuskan berdomisili di Kota Pamatang Raya. Selain itu
mayoiritas penduduk di Kota Pamatang Raya Merupakan Penduduk kurang mampu untuk
berobat ke Rumah Sakit dan Puskesmas yang terletak jauh dari kota Pamatang Raya.
2.1.1. Landasan Hukum
RSUD Tuan Rondahaim Kota Pamatang Raya adalah Rumah Sakit kelas C milik pemerintah
Kabupaten Simalungun, yang dibentuk dengan Surat Keputusan Bupati PERDA No.11 tahun
2011 tentang sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten Simalungun. Landasan hukum
berjalannya RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya adalah:
a. Landasan Idiil yaitu pancasila, Substansi dari Pancasila mempunyai kebenaran yang
universal dari bangsa Indonesia dahulu, sekarang dan di masa-masa yang akan datang.
Kelima sila Pancasila: Ketuhanan, Kemanusian, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan
merupakan landasan idiil yang kuat bagi pembangunan kesehatan
b. Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945, khususnya:
Setiap orang berhak untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupannya (Pasal
28 A)
Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (Pasal 28 B)
Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan ketentuan dasarnya,
berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari alam pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan koalitas hidup dan demi kesejahteraan
umat manusia (Pasal 28 C)
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan (Pasal 28 H)
Negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan (Pasal 34 ayat 2)
Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak (Pasal 34 ayat 3)
c. Landasan Operasional meliputi seluruh ketentuan peraturan perundangan yang berkaitan
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, terutama:
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia Nomor VII
Tahun 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan. Dalam ketetapan ini ditetapkan Visi
Indonesia Masa Depan terdiri dari tiga visi yaitu: 1) Visi idial yaitu cita-cita luhur
sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-undang Dasar Tahun 1945, 2) Visi
antara yaitu visi Indonesia 2020 yang berlaku sampai dengan tahun 2020, dan 3) Visi
lima tahunan sebagai mana termaktub dalam Garis-garis Besar Haluan Negara.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Dalam hal Undang-undang
ini antara lain ditetapkan bahwa pengelolaan kesehatan meliputi kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian program serta sumber daya yang
dapat menunjang peningkatan upaya kesehatan (Pasal 67 ayat 2)
Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit.
Peraturan Menteri Keshetan Nomor 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perijinan
Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 tahun 2018 tentang aplikasi sarana, prasarana,
dan alat kesehatan.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional. Dalam Undang-undang ini antara lain ditetapkan bahwa perencanaan adalah
suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan
dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Dalam Undang-undang ini juga
ditetapkan bahwa dalam system perencanaan tersebut mencakup lima pendekatan
dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu: 1) politik, 2) demokratik, 3) partisipatif,
4) atas-bawah, dan 5) bawah-atas
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam Undang-
undang ini antara lain ditetapkan bahwa urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintahan daerah terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.
Penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat wajib berpedoman pada standar
pelayanan minimal yang dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah.
Dalam pasal 13 ditetapkan bahwa urusan wajib yang menjadii kewenangan
pemerintahan daerah provinsi merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi,
antara lain penanganan bidang kesehatan. Demikian pula dalam pasal 14 ditetapkan
bahwa urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota
meliputi antara lain penanganan bidang kesehatan.
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Dalam
Undang- undang ini antara lain ditetapkan bahwa sistem ini bertujuan untuk
memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap
peserta dan/atau anggota keluarga (Pasal 3). Jenis program jaminan sosial ini meliputi
jaminan: 1) kesehatan, 2) keselamatan kerja, 3) hari tua, 4) pensiunan, dan 5) kematian
(Pasal 18).
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
Kepmenkes No. 574/Menkes/IV/2000 tentang Pembangunan Kesehatan menuju
Indonesia Sehat 2010
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457/Menkes/SK/X/ 2003, Standar Pelayanan
Minimal Kesehatan (SPM)
Permenkes RI No.741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Kesehatan Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
2.2.Struktur Organisasi
Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel. Organisasi
Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur
pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan
pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan. Kepala Rumah Sakit harus
seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan.
Tenaga struktural yang menduduki jabatan sebagai pimpinan harus berkewarganegaraan
Indonesia. Pemilik Rumah Sakit tidak boleh merangkap menjadi kepala Rumah Sakit.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka disusun struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah
Tuan Rondahaim Pamatang Raya Kabupaten Simalungun berdasarkan Peraturan Bupati
Simalungun No. 10 Tahun 2015 tanggal 22 Desember 2015. Struktur Organisasi tersebut yaitu
( struktur organisasi terlampir):
1. Direktur
2. Kepala Bagian Tata Usaha terdiri yang memiliki 3 kepala seksi
2.1. Kepala sub bagian Umum dan TU
2.2. Kepala su bagian Keuangan
2.3. Kepala su bagian Program
3. Kepala bidang pelayanan medis yang memiliki 2 kepala seksi
3.1.Kepala seksie Pelayanan medis
3.2.Kepala seksie Pengembangan kesehatan.
4.Kepala bidang Pelayanan Penunjang yang memiliki 2 kepala seksi
4.1. Kepala seksie Medikal record dan perawatan rawat
4.2. Kepala seksie rehabilitasi Medis
5.Kepala bidang Keperawatan terdiri yang memiliki 2 kepala seksi
5.1. Kepala seksie Keperawatan
5.2. Kepala seksie Profesi dan Mutu Asuhan Keperawatan
Lampiran
Keputusan Direktur RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya
Nomor : 35.1/121 /IV/2017
Tanggal : 04 April 201
A.
Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim Pamatang Raya adalah Rumah Sakit milik
Pemerintah Kabupaten Simalungun yang berada dilokasi Kompkek Perkantoran SKPD
Pemerintahan Kabupaten Simalungun, Kecamatan Raya.
Program pembangunan Rumah Sakit Umum Derah (RSUD) di Pamatang Raya, Ibukota
Kabupaten Simalungun, direncanakan berdasarkan hasil rapat Pemerintah Kabupaten Simalungun
dengan DPRD, ditetapkan Surat Keputusan Bupati PERDA Nomor 11 Tahun 2011, mengenai
pembentukan RSUD Tuan Rondahaim di Pamatang Raya. RSUD perlu dibangun di Pamatang
Raya untuk melengkapi sarana dan prasarana kesehatan dan meningkatkan pelayanan kesehatan
di Kota Pamatang Raya yang merupakan Ibukota Kabupaten Simalungun yang baru dipindahkan
dari daerah kota Pematangsiantar berdasarkan PP No. 70 tahun 1999, dimana pejabat dan pegawai
pemerintah Kabupaten Simalungun diharuskan berdomisili di Kota Pamatang Raya. Selain itu
mayoiritas penduduk di Kota Pamatang Raya merupakan penduduk kurang mampu untuk berobat
ke Rumah Sakit dan Puskesmas yang terletak jauh dari Kota Pamatang Raya.
1
RSUD Tuan Rondahaim adalah rumah sakit kelas C (berdasarkan Keputusan Kemenkes RI Nomor
HK.02.03/1/0440/2015), merupakan rumah sakit rujukan wilayah Kabupaten Simalungun
didirikan di Kompleks Perkantoran SKPD Pemerintahan Kabupaten Simalungun di Kecamatan
Raya yang merupakan wilayah padat penduduk yang sebagian besar penduduknya merupakan
sebagian besar masyarakat yang kurang mampu.
Perbaikan manajemen yang terus menerus dilaksanakan menghasilkan kinerja pelayanan yang
baik dengan didukung sumber daya yang potensial antara lain dari sumber daya manusia yang
potensial antara lain dari sumber daya manusia yang profesional terutama 4 dokter, 4 dokter
spesialis dasar menjadikan RSUD Tuan Rondahaim sebagai Rumah Sakit Pilihan Masyarakat di
Pamatang Raya.
RSUD Tuan Rondahaim mempunyai kapasitas 80 tempat tidur dan ditunjang dengan fasilitas
lengkap agar layanan dapat dilaksanakan secara optimal. Untuk memperluas captive market yang
memadai, RSUD Tuan Rondahaim bekerja sama dengan BPJS.
Untuk mengelola RSUD Tuan Rondahaim sebagai rumah sakit kelas C, diperlukan menajemen
pengelolaan yang fleksibel dan responsif yang ditopang perencanaan yang pro aktif,
berkesinambungan, dan tidak sekedar reaktif. Agar dalam pengelolaan Rumah Sakit dapat
fleksibel dan responsif diperlukan suatu bentuk tata kelola keuangan yang fleksibel dan efisien
disertai dengan peningkatan mutu pelayanan sesuai dengan amanah Peraturan Pemerintah Nomor
23 Tahun 2005 tentang penyelengaraan Keuangan Badan Layanan Umum dan Permendagri 61
tahun 2007 tentang pedoman teknis Pengelolaan Keuangan Bidang Layanan Umum Daerah.
2
3
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
Ka. Bid Pelayanan Medis Ka. Bid Pelayanan Penunjang Ka. Bid Keperawatan
Ka. Sie Ka. Sie Pengembangan Ka. Sie Medikal Record Ka. Sie Rehabilitasi Ka. Sie Ka. Sie Profesi dan
Kesehatan dan Perawatan Rawat Medis Keperawatan Mutu Asuhan
Pelayanan Medis 4
Keperawatan
5
2. BAB V STRUKTUR ORGANISASI RUANGAN
Pengurus
Bendahara Bendahara Barang
Supir Security
Penerima Pengeluaran
6. BIDANG PELAYANAN MEDIS
Perawat Pelaksana
7
STRUKTUR ORGANISASI RUANGAN POLIKLINIK
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA
Kepala Poliklinik
Penanggung Jawab
Ruangan Poliklinik
Perawat Pelaksana
8
STRUKTUR ORGANISASI KAMAR OPERASI
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA
Penanggung Jawab
Ruangan Kamar Operasi
9
A. BIDANG KEPERAWATAN
STRUKTUR ORGANISASI
RUANG RAWAT INAP KELAS I DAN KELAS II
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA
Penanggung Jawab
Ruang Rawat Inap
Ketua Tim
Anggota Tim/
Perawat Pelaksana
10
STRUKTUR ORGANISASI
RUANG RAWAT INAP KELAS III
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA
Penanggung Jawab
Ruang Rawat Inap
Ketua Tim
Anggota Tim/
Perawat Pelaksana
11
STRUKTUR ORGANISASI
RUANG RAWAT INAP VIP
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA
Penanggung Jawab
Ruang Rawat Inap
Ketua Tim
Anggota Tim/
Perawat Pelaksana
12
STRUKTUR ORGANISASI
RUANG RAWAT INAP ANAK
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA
Penanggung Jawab
Ruang Rawat Inap
Ketua Tim
Anggota Tim/
Perawat Pelaksana
13
STRUKTUR ORGANISASI
RUANG RAWAT INAP KEBIDANAN DAN PERINATOLOGI
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA
Penanggung Jawab
Ruang Rawat Inap
Ketua Tim
Anggota Tim/
Perawat Pelaksana
14
STRUKTUR ORGANISASI ICU (INTENSIVE CARE UNIT)
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA
Penanggung Jawab
Ruang ICU
Ketua Tim
Anggota Tim/
Perawat Pelaksana
15
B. BIDANG PENUNJANG MEDIS
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI GIZI
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA
16
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI RADIOLOGI
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA
Penanggung Jawab
Instalasi Radiologi
Radiografer
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI FARMASI
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA
Penanggung Jawab
Instalasi Farmasi
Koordinator Asisten
Apoteker
18
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI LABORATORIUM
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA
VI URAIAN JABATAN
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim Kabupaten Simalungun
disusun berdasarkan Peraturan Bupati Simalungun No. 10 Tahun 2015 tanggal 22 Desember
2015, dimana susunan dan tugas pokok organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim
Pamatang Raya Kabupaten Simalungun terdiri dari :
1. Direktur
2. Ka.Bagian Tata Usaha terdiri dari 3 kepala seksi
2.1 Kasubag Umum dan TU
2.2 Kasubag Keuangan
2.3 Kasubag Program
3. Kabid Pelayanan medis terdiri dari 2 kepala seksi
3.1 Kasie Pelayanan medis
3.2 Kasie Pengembangan kesehatan.
4. Kabid Pelayanan Penunjang terdiri dari 2 kepala seksi
4.1 Kasie Medikal record dan perawatan rawat
4.2 Kasie rehabilitasi Medis
5. Kabid. Keperawatan terdiri dari 2 kepala seksi
5.1 Kasie Keperawatan
5.2 Kasie Profesi dan Mutu Asuhan Keperawatan
Adapaun Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing dari jabatan Struktural yang ada di RSUD Tuan
Rondahaim adalah Sebagai berikut :
20
5. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum yang meliputi kesekretarian program,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan organisasi serta kegiatan pengembangan sarana,
prasarana pada Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim
6. Menyusun Pelaporan sesuai hasil kinerja yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas
7. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian
DP-3
8. Melaksanakan tugas lainnya yang deberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
21
2. Melaksanakan pembayaran gaji, biaya perjalanan dinas, rekening listrik, telepon dan air
serta pembelian barang.
3. Melakukan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan anggaran meliputi belanja
langsung dan belanja tidak langsung
4. Memilih dan menganalisa data untuk bahan penyusunan anggaran rutin dan
pembangunan
5. Meneliti dan menguji kebenaran setiap dokumen administrasi keuangan meliputi bukti
penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang.
6. Mempersiapkan laporan periode tentang pengeluaran keuangan
7. Melaksanakan tugas lainnya yang deberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2.3 Kepala Sub Bagian Program mempunyai rincian tugas :
22
g. Melakukan serah terima tugas dan tanggung jawab dengan personil shift selanjutnya
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
h. Security memiliki wewenang :
a) Melaporkan setiap kejadian kepada pimpinan
b) Mampu menerima delegasi tugas dari pimpinan
c) Mampu berkoordinasi antar personil dan pasien, keluarga pasien
7. Syarat Pekerjaan:
Keahlian : Mempunyai Pengalaman Kerja di Bidang Per securytian
Pendidikan : Minimal S1
23
Pengalaman : Pernah bertugas sebagai pengurus Barang.
2.6 Supir
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap Semua yang berhubungan dengan Penggunaan Ambulance dan
Mobil Jenazah.
1. Melakukan pengecekan menyeluruh, Mengecek BBM apakah sudah penuh di isi atau
belum, serta kesiapan mobil ambulance tersebut, terutama di bagian rem, roda ban dan
yang lainnya
2. Supir bertanggung jawab atas kesiapan mobil dan keselamatan dalam perjalanan.
3. Mengamankan posisi tandu di dalam ambulance, pastikan selalu bahwa pasien dalam
keadaan aman, selama perjalanan dari rumah sakit, klinik dokter ke RSUD Tuan
Rondahaim Pamatang Raya
4. Memastikan keluarga pasien yang mau di rujuk sudah berada di dalam mobil
5. Posisikan dan amankan pasien, Selama pemindahan ke bed ambulance pasien harus
diamankan dengan baik serta perubahan posisi di dalam ambulance dapat dilakukan
tetapi harus disesuaikan dengan kondisi penyakit pasien,agar pasien nyaman diatas
6. Pastikan pasien terikat dengan baik di tandu bed ambulance
7. Pengecekan kilometer dari pihak security, yang mau berangkat serta mengaturkan lalu
lintas penyebrangan untuk kelancaran perjalanan ambulance.
24
8. Setelah pasien dipindahkan ke bed IGD, maka di cek lagi apakah masih ada barang-
barang pasien dan keluarganya tidak ada yang tertinggal didalam ambulance
9. Supir memarkirkan ambulance di parkiran ambulance.
Syarat Pekerjaan:
Pendidikan : Minimal D3
25
2.8 Bendahara Pengeluaran
Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab terhadap Semua Sistem Pengeloaan Uang Keluar Rumah Sakit
Hubungan dengan : Bagian Keuangan
Tugas dan Tanggung Jawab:
1. Menerima,menyimpan,membayarkan dan menatausahakan dan mempertanggung
jawabkan uang untuk keperluan belanja SKPD
2. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan pejabat berwenang.
3. Menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam perintah pembayaran
4. Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan
5. Menyiapkan data realisasi pelaksanaan anggaran belanja SKPD
6. Melaksanakan Pembayaran setelah mendapat persetujuan dari KPA atas
tagihan/permintaan pembayaran tersebut.
7. Membuat Laporan Keadaan Kas dan Realisasi anggaran belanja sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Syarat Pekerjaan:
Pendidikan : Minimal S1
26
3.1 INSTALASI GAWAT DARURAT
3.1.1 KEPALA INSTALASI GAWAT DARURAT
1. Tujuan Jabatan
27
a. Kunjungan pasien 300 orang per bulan
b. Membawahi 22 orang (7 orang dokter, 15 orang perawat)
4. Hubungan Kerja:
a. Memenuhi target penanganan pelayanan IGD (respon time) kurang dari 5 menit.
b. Membentuk dan mengarahkan SDM IGD yang cepat tanggap dan profesional dalam
menangani kasus-kasus IGD
c. Memaksimalkan kebutuhan fasilitas dan peralatan yang ada dengan tetap
memeperhatikan tingkat kebutuhan layanan emergency yang ada.
6. 7Wewenang:
28
d. Ketrampilan: memiliki kemampuan kepemimpinan
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani
Tenaga dokter umum yang memberikan pelayanan kegawatdaruratan dalam sistem shift
selama 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu di IGD
29
m.
7 Melaporkan hal-hal yang penting atau yang perlu dikonsulkan kepada
konsulen/dokter spesialis yang bersangkutan
n. Menuliskan resep untuk pasien-pasien rawat inap sesuai instruksi dokter yang
merawat.
o. Menggunakan obat-obat yang dianjurkan dalam formularium
3. Dimensi
8 Kerja
a. Pelayanan pasien di Instalasi Gawat Darurat
b. Pelayanan pasien dengan kegawatdaruratan di ruang rawat inap dan ruang pelayanan
intensif, atas konsul dari perawat
4. Hubungan Kerja
a. Dengan dokter spesialis konsulen untuk konsultasi pelayanan medis spesialistik atas
pasien yang ditangani di IGD
b. Dengan perawat di ruangan untuk konsultasi penanganan kegawatdaruratan pasien
di ruang rawat inap dan ruang pelayanan intensif
5. Tantangan Terberat
a. Respon time pelayanan pasien di IGD kurang dari 5 menit
b. Menekan angka mortalitas penanganan pasien dengan kegawatdaruratan di IGD
kurang dari 1%
6. Wewenang:
a. Melakukan konsul pasien ke DPJP
b. Merujuk pasien ke fasilitas pelayanan yang lebih tinggi sesuai dengan kondisi
kegawatdaruratannya
7. Persyaratan dan kualifikasi:
a. Pendidikan formal: dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana,
memiliki Sertifikat Tanda Registrasi (STR) dan SIP (Surat Izin Praktik)
b. Pengalaman: diutamakan yang telah berpengalaman sebagai dokter IGD sedikitnya
2 tahun
c. Ketrampilan
1) Mampu melakukan tindakan bantuan hidup dasar
2) Mampu menggunakan peralatan medis life saving
d. Kepribadian: mampu bekerjasama dalam tim
e. Usia minimal 25 tahun
30
3.1.3 Penanggung Jawab Instalasi Gawat Darurat
1. Tujuan Jabatan:
Tenaga perawat profesional yang bertanggung jawab dan berwenang dalam mengelola
dan mengkoordinir kegiatan pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
31
12) Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat, untuk
mengetahui keadaannya dan menampung keluhaan serta membantu
memecahkan masalah yang dihadapinya
13) Mengadakan kerja sama yang baik kepada Penanggung Jawab lain, seluruh
manajer, dokter umum dan dokter spesialis
14) Menciptakan dan meemlihara suasana kerja yang baik antar petugas, pasien
dan keluarganya sehingga memberi ketenangan
15) Memberikan motivasi tenaga perawat dan tenaga lain dalam memelihara
kebersihan ruangaan dan lingkungannya
16) Memelihara buku register dan berkas catatan medik pasien.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penialian, meliputi:
1) Mengawasi pelaksanaan peraturan atau ketentuan prosedur yang berlaku
dalam lingkungan IGD
2) Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan alat –alat kesehatan serta
obat-obatan secara efektif dan efisien
3) Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatn serta mencatat kegiatan lain di IGD
4) Bertanggung jawab atas upaya penanggulangan kegawatdaruratan,
menyangkut pelayanan dan pelaksanaan tindakan life support.
5) Melaporkan pertanggungjawaban dan evaluasi seluruh kegiatan di IGD
secara berkala
6) Menilai dan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas setiap perawat pelaksana di
IGD
7) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lanjut.
8) Pengendalian logistik dan fasilitas ruangan.
9) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelayanan keperawatan.
10) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
11) Mengikuti rapat dengan Kepala Bidang Pelayanan Medis/Manajemen Rumah
Sakit
12) Memimpin rapat bulanan di ruangan
3. Dimensi Kerja:
32
a. Dengan Komite Keperawatan terkait pembinaan dan peningkatan ketrampilan
perawat di IGD
b. Dengan kepala ruangan terkiat kesinambungan pelayanan pasien di ruang rawat
inap
5. Tantangan Terberat:
35
3.1.5 ANGGOTA TIM/PERAWAT PELAKSANA
1. Tujuan Jabatan
Memberikan pelayanan kesehatan di Ruang Rawat Inap sesuai standar keperawatan
dan standar prosedur operasional.
2. Tugas dan Tanggung Jawab:
a. Perencanaan:
a) Bersama penanggung jawab ruangan dan ketua tim mengadakan serah terima
tugas
b) Menerima pembagian tugas dari ketua tim.
c) Bersama ketua tim menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan
keperawatan.
d) Mengikuti ronde keperawatan bersama kepala ruangan.
e) Menerima pasien baru.
f) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
b. Pengorganisasian dan ketenagaan:
a) Menerima pengarahan dan bimbingan dari ketua tim tentang tugas setiap
anggota tim/perawat pelaksana.
b) Menerima informasi dari ketua tim berhubungan dengan asuhan keperawatan.
c) Menerima pujian dari ketua tim.
d) Dapat menerima teguran dari ketua tim apabila melalaikan tugas atau membuat
kesalahan.
e) Mempunyai motivasi terhadap upaya perbaikan.
f) Terlibat aktif dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
36
g) Menunjang pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan:
37
3.2 POLIKLINIK
1. Tujuan Jabatan
Merencanakan dan mengelola suatu kebijakan Pelayanan Rawat Jalan dengan
menyediakan serta menyelenggarakan Pelayanan Rawat Jalan, dan Medical Check-up
menuju tercapainya pelayanan medik yang bermutu sesuai standar yang ditetapkan.
2. Tugas dan Tanggung Jawab Utama
a. Mengkoordinir jenis dan alokasi ketenagaan pelayanan yang terdiri dari dokter
spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat dengan keahlian (kompetensi) dan
ketrampilan sesuai kebutuhan pelayanan medis yang rasional.
b. Menjamin tersedianya pelayanan rawat jalan dan medical check-up yang bermutu
sesuai standar.
c. Menjamin terlaksananya Sistem Pelayanan Medik sesuai Panduan Praktik Klinik dan
Standar Pelayanan Minimal Kementrian Kesehatan
d. Tersedianya pelayanan peserta Asuransi Kesehatan & Perusahaan yang bekerja sama
dalam pelayanan kesehatan rawat jalan sesuai perjanjian yang telah dibuat.
e. Merencanakan program pelayanan medik di Rawat Jalan, dan medical check-up.
f. Mengatur dan mengkoordinir seluruh aktifitas pelayanan medis sub-unit yang
dibawahnya.
g. Mengevaluasi pelayanan medis unit.
h. Membuat dan memberi laporan tahunan kepada Kepala Seksi Pelayanan Medis
mengenai pelayanan medis yang dipimpinnya.
i. Mempelajari perkembangan baru teknologi medis dan mengusulkan pelaksanaannya
kepada Kepala Seksi Pelayanan Medis.
j. Mengadakan rapat dengan jajaran di Poliklinik seminggu sekali.
3. Dimensi Kerja
a. Kebijakan pelayanan medis dalam melaksanakan pelayanan medis dan menghadapi
customer komplain.
b. Meningkatkan pengetahuan ilmu manajerial dan ilmu kedokteran sesuai kemajuan
teknologi.
c. Menuntut keaktifan Komite Medis untuk kemajuan medis teknis staf medis.
d. Menyediakan tenaga medis tetap di semua klinik spesialis.
4. Hubungan Kerja
38
a. Mengadakan koordinasi dengan Bidang penunjang medis lainnya untuk kelancaran
pelayanan medis.
b. Mengadakan koordinasi dengan Kepala Bidang Keperawatan dan Penanggung jawab
ruangan dalam hal pembinaan perawat, diklat perawat dan pelayanan kerjasama.
c. Mengadakan koordinasi dengan Penanggung jawab pendaftaran dan rekam medis
dalam hal kelancaran pendaftaran dan penyerahan status pasien ke Pelayanan Rawat
Jalan, serta dalam hal data rekam medik pasien.
d. Mengadakan koordinasi dengan Bagian Tata Usaha atau Seksi Umum dan
Kepegawaian dalam hal permintaan SDM yang sesuai kualifikasi dan adanya
pelanggaran oleh jajaran dibawahnya.
e. Mengadakan koordinasi dengan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa dalam hal
permintaan pembelian barang medis dan non medis.
f. Mengadakan koordinasi dengan Kepala Seksi Umum dan Kepegawaian/Teknisi
dalam hal kelancaran pemeliharaan fasilitas sarana dan prasarana di unit dibawahnya.
g. Mengadakan koordinasi dengan Kepala Seksi Keuangan dalam hal pembayaran
pasien kerjasama, pasien tak mampu, kelancaran kasir.
5. Tantangan
Terberat
41
j. Memantau dan menilai kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang tepat
berdasarkan hasil pemantauan.
k. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara pasien, keluarga, dokter
serta sesama perawat
l. Bertanggung jawab terhadap Koordinator Perawat pada masing-masing Poliklinik
m. Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya tindakan medis sesuai dengan
kompetensi yang dimilikinya.
3. Dimensi Kerja
a. Menerima kunjungan pasien, dari jam bukanya Poliklinik sampai dengan berakhirnya
pelayanan
b. Jumlah kunjungan per hari 10 pasien
4. Hubungan Kerja
a. Bekerja sama dengan perawat dari Poliklinik lainnya untuk koordinasi pelayanan
terpadu bagi pasien
b. Bekerja sama dengan petugas pendaftaraan dan rekam medis dalam penyediaan berkas
rekam medis pasien.
5. Tantangan
Terberat
a. Menghadapi kasus medis sulit yang belum adanya fasilitas dan perlengkapan
pendukung yang lengkap.
b. Menerima pasien komplain, dikarenakan lamanya waktu pemeriksaan oleh dokter
pemeriksa
c. Kurang pahamnya pasien akan keterangan/instruksi dokter mengenai masalah
kesehatan pada dirinya yang menyebabkan kesalahan persepsi yang ada.
6. Wewenang
a. Mengatur proses jalannya pelayanan pasien yang berkunjung ke Poliklinik sesuai
dengan nomer urut antrian yang ada.
b. Memberikan asuhan keperawatan rawat jalan pada pasien sesuai kemampuan dan
batas kewenangan yang dimilikinya.
7. Kualifikasi
a. Memiliki pendidikan D3 Keperawatan/D3 Kebidanan
b. Diutamakan mempunyai pengalaman kerja di Poliklinik
42
c. Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian mantap dan
emosional yang stabil.
d. Berbadan sehat jasmani dan rohani.
1. Menyusun rencana dan program kerja di bidang pelayanan dan asuhan keperawatan
2. Memeriksa pelaksanaan asuhan keperawatan rawat inap
3. Menyusun draf keputusan direktur tentang rotasi paramedis
4. Menyusun data analisis kebutuhan tenaga paramedis
5. Melakukan evaluasi, monitoring dan pelaporan pelaksanaan asuhan keperawatan.
6. Menyusun kebutuhan administrasi rumah sakit untuk menunjang pelaksanaan pelayanan dan
asuhan keperawatan
7. Melaksanakan tugas lainnya yang deberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Dimensi Kerja
a. Menerapkan Metode asuhan keperawatan Metode Tim
b. Menghitung Kebutuhan tenaga keperawatan berdasarkan PPNI
4. Hubungan dengan: Kepala Bidang Keperawatan, Kepala Seksi Profesi dan Mutu
Asuhan keperawatan, Penanggung Jawab Ruangan, dan Seluruh Perawat.
5. Tantangan Terberat
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam melakukan asuhan
keperawatan kepada pasien sesuai dengan Standar Prosedur Operasional
b. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis antara teman sejawat
6. Wewenang:
a. Menjalankan dan mengembangkan Standar Prosedur Operasional (SPO)
Keperawatan
b. Melakukan pembinaan terhadap perawat pelaksana agar melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai dengan SPO;
c. Menghitung kebutuhan tenaga perawat di setiap ruang pelayanan keperawatan.
7. Kualifikasi:
a. Menguasai Ilmu Manajemen dan Keperawatan
b. Pendidikan S1 Keperawatan + Ners
c. Pengalaman Minimal 3 Tahun
d. Memiliki Sertifikat Manajemen Bangsal, Asuhan Keperawatan
44
a. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan tentang mutu dan asuhan
keperawatan
b. Menyusun standar asuhan keperawatan masing-masing ruangan
c. Bekerja sama dengan penanggung jawab ruangan dalam menilai mutu pelayanan
keperawatan secara berkala atau sewaktu-waktu agar pelayanan dapat ditingkatkan
dan perkembangan kemajuan di bidang keperawatan.
d. Mengadakan kunjungan keliling secara berkala ke ruang rawat inap, agar tujuan
pelayanan asuhan keperawatan yang ingin dicapai tetap terjamin
e. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada kepala Bidang Keperawatan
f. Melaksanakan tugas lainnya yang deberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya
g. Membuat penilaian secara berkala terhadap seluruh penanggung jawab ruangan
3. Dimensi Kerja
a. Menerapkan Metode asuhan keperawatan Metode Tim
b. Menerapkan pelayanan keperawatan berfokus pada pasien
4. Hubungan dengan: Kepala Bidang Keperawatan, Kepala Seksi Keperawatan,
Penanggung Jawab Ruangan, dan Seluruh Perawat.
5. Tantangan Terberat
a. Meningkatkan mutu pelayanan perawat kepada pasien
b. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis antara teman sejawat
6. Wewenang:
a. Melakukan pembinaan terhadap bagian keperawatan agar program
pengembangan staf keperawatan dapat terlaksana dengan baik;
b. Melakukan penilaian kinerja keperawatan secara objektif
c. Memberikan pendidikan dan pelatihan berkesinambungan sesuai kebutuhan
tenaga perawat dalam rangka pengembangan mutu pelayanan keperawatan
7. Kualifikasi:
a. Menguasai Ilmu Manajemen dan Keperawatan
b. Pendidikan S1 Keperawatan
c. Pengalaman Minimal 3 Tahun
d. Memiliki Sertifikat Manajemen Bangsal, Asuhan Keperawatan
45
a. Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan perawatan di masing-
masing Ruang Rawat Inap.
b. Menentukan standar pelaksanaan kerja
c. Memberi pengarahan kepada ketua dan anggota tim.
d. Supervisi dan evaluasi tugas staf
46
a) Menunjuk ketua tim yang bertugas di ruangan masing-masing.
b) Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya.
c) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien.
d) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas dan
kebutuhan pasien
e) Merencanakan metode penugasan dan penjadwalan staf.
f) Merencanakan kebutuhan logistik dan fasilitas ruangan kelolaan.
g) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
b. Pengorganisasian dan ketenagaan:
a) Merumuskan metode penugasan keperawatan.
b) Merumuskan tujuan dari metode penugasan keperawatan.
c) Merumuskan rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas.
d) Membuat rentang kendali diruang rawat.
e) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, misal: membuat jadwal
dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari sesuai dengan jumlah dan kondisi
pasien
f) Mengatur dan mengendalikan pelaksanaan asuhan keparawatan dalam bentuk
diskusi, bimbingan dan penyampaian informasi.
g) Mengatur dan mengendalikan logistik dan fasilitas ruangan
h) Mendelegasikan tugas kepada ketua tim.
i) Melakukan koordinasi dengan tim kesehatan lain.
j) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
c. Pengarahan:
a) Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim.
b) Memberikan pengarahan kepada ketua tim tentang pelaksanaan asuhan
keperawatan dan fungsi-fungsi manajemen.
c) Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan
asuhan keperawatan pasien.
d) Memberikan motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
e) Melaksanakan program orientasi bagi tenaga perawatan baru yang akan bekerja
di rumah sakit
f) Mengusahakan kelengkapan peralatan keperawatan sesuai prosedur yang
berlaku
g) Melalui supervisi:
47
Supervisi langsung terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan melalui
pengamatan sendiri atau laporan langsung secara lisan dari ketua tim
Supervisi tidak langsung dengan cara mengecek, membaca dan memeriksa
rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses
keperawatan dilaksanakan.
Memperbaiki, mengatasi kelemahan/kendala yang terjadi pada saat itu juga.
h) Membimbing bawahan yang kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.
i) Memberi pujian kepada bawahan yang melaksanakan tugas dengan baik.
j) Memberi teguran kepada bawahan yang membuat kesalahan.
k) Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.
l) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan:
a) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim
maupun anggota tim/pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan
secara langsung kepada pasien.
b) Melakukan penilaian kinerja: mengevaluasi upaya/kerja ketua tim dan anggota
tim/ pelaksana
c) Memberi umpan balik kepada ketua tim.
d) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lanjut.
e) Pengendalian logistik dan fasilitas ruangan.
f) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelayanan keperawatan.
m) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
g) Mengikuti rapat dengan Kepala Bidang Keperawatan/Manajemen Rumah Sakit
h) Memimpin rapat bulanan di ruangan
1. Dimensi Kerja
a. Mengembangkan pola pelayanan berfokus pada pasien
b. Memberikan Asuhan Keperawatan Rawat Inap 24 jam
2. Hubungan Kerja
a. Bekerjasama dengan Penanggung Jawab Ruang Rawat Inap dalam mengatur,
mengelola dan membuat kebijakan pelayanan di Ruang Rawat Inap.
b. Bekerjasama dengan bagian terkait akan kelancaran pelayanan yang ada, khususnya
bagian penunjang medis untuk membantu menegakkan diagnosa.
3. Tantangan
Terberat
48
a. Menciptakan kondisi kerja yang harmonis dengan rekan sejawat.
b. Memastikan jumlah stok material medis dan non medis sesuai dengan data stok di
buku
4. Wewenang
e. Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai.
f. Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan secara tepat
g. Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap pakai.
h. Mengawasi pelaksanaan inventaris secara periodik.
5. Kualifikasi
a. Memiliki pendidikan keperawatan/kebidanan minimal D3 atau S1 Keperawatan +
Ners
b. Mempunyai pengalaman 2 tahun
c. Memiliki sertifikat Manajemen Bangsal, Asuhan Keperawatan dan Bantuan Hidup
Dasar (BHD)
d. Memiliki jiwa kepemimpinan dan kemauan untuk berkembang
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani
49
f) Melakukan ronde keperawatan bersama penanggung jawab ruangan.
g) Mengorientasikan pasien baru.
h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
b. Pengorganisasian dan ketenagaan:
a) Merumuskan tujuan dari metode penugasan keperawatan tim.
b) Bersama kepala ruangan membuat rincian tugas untuk anggota tim/perawat
pelaksana sesuai dengan perencanaan terhadap pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dalam pemberian asuhan keperawatan.
c) Melakukan pembagian kerja anggota tim/perawat pelaksana sesuai dengan
tingkat ketergantungan pasien.
d) Melakukan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain.
e) Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim/perawat pelaksana
f) Mendelegasikan tugas pelaksanaan proses keperawatan kepada anggota
tim/perawat pelaksana.
g) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
c. Pengarahan:
a) Memberi pengarahan tentang tugas setiap anggota tim/perawat pelaksana.
b) Memberikan informasi kepada anggota tim/perawat pelaksana yang
berhubungan dengan asuhan keperawatan.
c) Melakukan bimbingan kepada anggota tim/perawat pelaksana yang
berhubungan dengan asuhan keperawatan.
d) Memberi pujian kepada anggota tim/perawat pelaksana yang melaksanakan
tugasnya dengan baik, tepat waktu, berdasarkan prinsip, rasional dan kebutuhan
pasien.
e) Memberi teguran kepada anggota tim/perawat pelaksana yang melalaikan tugas
atau membuat kesalahan.
f) Memberi motivasi kepada anggota tim/perawat pelaksana.
g) Melibatkan anggota tim/perawat pelaksana dari awal sampai dengan akhir
kegiatan.
h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan:
a) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan anggota
tim/perawat pelaksana asuhan keperawatan kepada pasien.
b) Melalui supervisi: melihat/mengawasi pelaksanaan asuhan keperawatan dan
catatan keperawatan yang dibuat oleh anggota tim/perawat pelaksana serta
50
menerima/mendengar laporan secara lisan dari anggota tim/perawat pelaksana
tentang tugas yang dilakukan.
c) Memperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi pada saat itu juga.
d) Melalui evaluasi:
Mengevaluasi kinerja dan laporan anggota tim/perawat pelaksana dan
membandingkan dengan peran masing-masing serta dengan rencana
keperawatan yang telah disusun.
Penampilan kerja anggota tim/perawat pelaksana dalam melaksanakan
tugas.
Upaya peningkatan kemampuan, keterampilan dan sikap.
e) Memberi umpan balik kepada anggota tim/perawat pelaksana.
f) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lanjut.
g) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
3. Dimensi Kerja
a. Mengembangkan pola pelayanan berfokus pada pasien
b. Memberikan Asuhan Keperawatan Rawat Inap 24 jam
4. Hubungan Kerja
a. Bekerjasama dengan Penanggung Jawab Ruang Rawat Inap dalam mengatur,
mengelola dan membuat kebijakan pelayanan di Ruang Rawat Inap.
b. Bekerjasama dengan bagian terkait akan kelancaran pelayanan yang ada,
khususnya bagian penunjang medis untuk membantu menegakkan diagnosa.
5. Tantangan
Terberat
a) Bersama penanggung jawab ruangan dan ketua tim mengadakan serah terima
tugas
b) Menerima pembagian tugas dari ketua tim.
c) Bersama ketua tim menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan
keperawatan.
d) Mengikuti ronde keperawatan bersama kepala ruangan.
e) Menerima pasien baru.
f) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
b. Pengorganisasian dan ketenagaan:
h) Menerima pengarahan dan bimbingan dari ketua tim tentang tugas setiap
anggota tim/perawat pelaksana.
i) Menerima informasi dari ketua tim berhubungan dengan asuhan keperawatan.
j) Menerima pujian dari ketua tim.
52
k) Dapat menerima teguran dari ketua tim apabila melalaikan tugas atau membuat
kesalahan.
l) Mempunyai motivasi terhadap upaya perbaikan.
m) Terlibat aktif dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
n) Menunjang pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan:
1. Menghadapi kasus medis sulit yang belum adanya fasilitas dan perlengkapan
pendukung yang lengkap.
2. Menerima pasien komplain, dikarenakan lamanya waktu pemeriksaan oleh dokter
pemeriksa
3. Kurang pahamnya pasien akan keterangan/instruksi dokter mengenai masalah
kesehatan pada dirinya yang menyebabkan kesalahan persepsi yang ada.
6. Wewenang
1. Mengatur proses jalannya pelayanan pasien yang berkunjung ke Ruang Rawat Inap.
2. Memberikan asuhan keperawatan rawat inap pada pasien sesuai kemampuan dan
batas kewenangan yang dimilikinya.
7. Kualifikasi
a. Memiliki pendidikan D3 Keperawatan/Kebidanan
53
b. Pendidikan non formal: memiliki sertifikat asuhan keperawatan dan Bantuan Hidup
Dasar (BHD)
c. Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian mantap dan
emosional yang stabil.
d. Berbadan sehat jasmani dan rohani.
c. Pengalaman Kerja
Mempunyai pengalaman kerja minimal 2 tahun dibidang Boga
54
d. Ketrampilan
1. Memiliki Jiwa kepemimpinan.
2. Menguasai menu makanan dan minuman.
e. Usia
Usia antara 25 – 55 tahun (berbadan sehat jasmani dan rohani)
3. Tanggung Jawab:
Mengawasi seluruh aktifitas staf Instalasi Gizi dalam mencapai mutu pelayanan makanan
& minuman kepada pasien dan seluruh kegiatan produksi makanan minuman sesuai
standard gizi yang ditentukan.
4. Uraian Tugas:
a. Membuat program kerja Instalasi Gizi.
b. Membuat laporan bulanan Instalasi Gizi.
c. Mengkoordinasikan, memastikan dan mengawasi seluruh aktivitas di Instalasi Gizi
dijalankan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
d. Mengkoordinasikan semua proses pemesanan bahan basah dan bahan kering serta
perlengkapannya, pelayanan, pendistribusian, stok dan keperluan Instalasi Gizi sesuai
standard Rumah Sakit.
e. Memeriksa, melakukan kegiatan administrasi dan sistim filling dokumen Instalasi Gizi
serta memastikan disiplin staf dalam pelaporan jadwal kerja, penyusunan menu pasien
dan pergantian menu, pedoman dan sistem kerja secara periodik sesuai bidang kerja
dan tanggung jawabnya.
f. Melakukan disposisi pekerjaan perbaikan/service, penambahan dan atau pengurangan
peralatan makan minum sesuai standard Rumah Sakit.
g. Memotivasi, membina, menilai, memeriksa kegiatan dan hasil kerja bawahan serta
menindak yang melanggar peraturan Rumah Sakit.
h. Bertanggung jawab terhadap ketrampilan, pengetahuan serta operasional sehari-hari di
Instalasi Gizi dan inventarisasi peralatan dan perlengkapannya.
i. Melakukan Sosialisasi tentang pengatahuan makanan dan minuman bergizi kepada
pasien dan keluarga pasien.
5. Wewenang:
a. Merencanakan dan menyusun anggaran belanja Instalasi Gizi.
b. Merencanakan dan menyusun standar menu.
c. Menyetujui/menolak jadwal dinas, rotasi staf, cuti dan waktu lembur.
d. Menangani komplain internal dan eksternal ke pasien.
55
e. Mengusulkan sanksi administrasi.
f. Melakukan evaluasi kinerja staf.
g. Mengevaluasi dan membantu menilai kinerja vendor, SDM dan supplier.
h. Mengusulkan pergantian peralatan Dapur yang sudah tak layak pakai atau perlatan
baru.
i. Memberikan Informasi dan pengetahuan tentang makanan dan minuman dalam segi
gizinya.
6. Hasil Kerja
a. Program Kerja Instalasi Gizi.
b. Standar Menu.
c. Usulan perencanaan ketenagaan & fasilitas yang dibutuhkandi Instalasi Gizi.
d. Standar Pelayanan Boga.
e. Usulan yang berkaitan dengan Mutu Layanan Boga.
f. Laporan kerja bulanan Instalasi Gizi.
g. Standar Asuhan Gizi.
1.1.2 Nutrisionis
1. Nama Unit Kerja: Instalasi Gizi
2. Nama Jabatan: Nutrisionis
3. Hubungan Jabatan:
a. Bertanggung jawab kepada: Kepala Instalasi Gizi
4. Persyaratan Jabatan:
a. Pendidikan formal:
D III Gizi
b. Keterampilan:
1) Mempunyai pengetahuaan dalam pengolahan makanan.
2) Mengetahui segala jenis resep dan menu.
3) Menguasai komputer minimal Microsoft Office
4) Kerjasama dan Kepribadian: Baik
c. Umur : Minimal 23 – 50 tahun.
5. Tujuan :
a. Membantu kepala unit dalam mengkoordinir pengolahan makanan dan minuman
bergizi pada pasien dan keluarga pasien.
b. Mengaplikasikan makanan dan minuman sesuai data pasien yang bermasalah gizi
menjadi makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi oleh pasien.
56
c. Menjaga standar gizi yang telah ditetapkan hingga tercapainya mutu makanan dan
minuman yang diharapkan.
6. Fungsi: Bertanggung jawab terhadap atas pelayanan distribusi makanan dan minuman serta
perawatan peralatan dan perlengkapan di Instalasi Gizi.
7. Tanggung jawab: Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Instalasi Gizi.
8. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
a. Membantu dalam proses perencanaan menu untuk menentukan resep yang akan
digunakan dalam proses pengolahan sesuai dengan standar gizi yang diharapkan.
b. Mengawasi dan membantu proses pengolahan makanan dan minuman sesuai dengan
menu yang direncanakan.
c. Mengawasi proses pencucian dan penataan peralatan dan perlengkapan dapur.
d. Mengiventarisasi peralatan dan perlengkapan dapur setiap bulanya.
e. Memesan dan menyusun bahan makanan dan minuman sesuai menu yang akan di olah.
f. Mengawasi pelaksanaan kegiatan di Instalasi Gizi berdasarkan hyegene, sanitasi, K3,
dan mutu.
g. Mengusulkan perbaikan maupun pergantian peralatan dan perlengkpan dapur yang
telah rusak ataupun tidak layak dipergunakan kembali.
h. Mengatur jadwal General Cleaning (GC) area dapur.
i. Memberikan motivasi kerja pada staf di bawahnya.
j. Menjaga alur kegiatan agar sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.
k. Membuat jadwal dinas staf di bawahnya.
9. Wewenang
a. Mengkoordinir pengolahan makanan dan minuman.
b. Mengkoordinir kebutuhan peralatan dan perlengkapan dapur.
c. Membuat, merubah dan mengatur jadwal dinas demi kepentingan pelayanan Instalasi
Gizi.
d. Memberi penilaiaan dan evaluasi kerja di InstalasiGizi.
1.1.3 Juru masak
1. Nama Unit Kerja: Instalasi Gizi
2. Nama Jabatan: juru masak
3. Pengertian
Seorang Staf yang bertangguang jawab dalam pengumpulan data asupan nutrisi pasien
rawat inap secara optimal.
57
a. Pendidikan Formal:
Minimal SMK Boga / Pariwisata “Food &Beverage” / D III Gizi
c. Pengalaman Kerja:
Memiliki pengalaman di pengolahan makanan dan minuman dengan pengalaman
minimal 3 tahun
d. Ketrampilan:
Bisa memasak masakan internasional dan Lokal.
e. Fisik:
1) Usia antara 25 - 40 Tahun
2) Berbadan sehat jasmani dan rohani.
5. Tanggung Jawab:
Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada Koordinator Pengolahan.
6. Tugas Pokok :
a. Bekerja sama dengan Cook Helper dalam mempersiapkan keperluan bahan makanan
dan minuman agar siap diolah.
b. Mengolah makanan dan minuman sesuai resep menu yang telah di berikan dimulai dari
hidangan pembuka hingga hidangan penutup.
c. Menangani pembuatan makanan pasien yang bermasalah gizi baik secara umum dan
khusus.
d. Mengutamakan pembuatan makanan dan minuman untuk pasien.
e. Menangani proses penataan makanan dan minuman ke piring saji agar siap
didistribusikan.
f. Menggolangkan makanan dan minuman sesuai dengan data asupan pasien.
g. Memutuskan bahwa makanan dan minuman telah siap di sajikan atau didistribusikan.
h. Mengontrol dalam penggunaan alat – alat pengolahan sesuai standar yang telah
ditetapkan.
i. Memberi arahan pada Cook Halper dalam membantu proses persiapan dan pengolahan
makanan dan minuman.
j. Melakukan pengetesan terhadap makanan dan minuman sebelum disajikan ke pasien
serta memastikan bahwa semuanya sudah sesuai dengan prosedur yang diberikan
secara tepat.
58
k. Memeriksa kebersihan serta kerapihan kerja di area dapur serta memastikan bahwa
semuanya dalam keadaan baik dan bersih.
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
d. Ketrampilan :
Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian mantap dan
emosional yang stabil.
e. Usia :
1) Usia antara 22 - 35 Tahun
2) Berbadan sehat jasmani dan rohani.
3. Tanggung Jawab :
Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada Koordinator Distribusi.
4. Uraian Tugas
a. Mempersiapkan keperluan peralatan dan perlengkapan yang akan di gunakan dalam
pendistribuasian makanan dan minuman.
b. Mendistribusikan makanan dan minuman yang telah siap ke seluruh ruangan pasien
sesuai data permintaan makanan.
c. Melakukan persiapan dan penyajian makanan dan minuman karyawan.
d. Melakuakan pengolahan dan persiapan minuman pasien dan karyawan.
e. Menjaga kebersiahan peralatan dan perlengkapan distribusi agar selalu siap digunakan.
f. Membantu mendata kembali makanan dan minuman yang akan didistribusi sesuai
dengan permintaan.
59
g. Menghidangkan makanan dan minuman pada pasien secara profesional.
h. Memberikan informasi dasar pengetahuan makanan dan minuman bergizi.
i. Menarik kembali peralatan dan perlengkapan makanan dan minuman (Clear-up).
j. Bekerja sama dengan Steward dalam membersihkan peralatan dan perlengkapan
makanan dan minuman.
k. Menjaga tetap kering dan menata kembali peralatan dan perlengkapan makanan dan
minuman.
l. Melaporkan dan mencatat peralatan dan perlengkapan makanan dan minuman yang
hilang maupun yang rusak / pecah.
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
1. Tujuan Jabatan
Mengkoordinasi, mengawasi dan bertanggung jawab atas segala bentuk pelayanan
radiodiagnostik dan imaging agar tercapai pelayanan yang terbaik dengan menyediakan
dan membuat prosedur kerja beserta fasilitas yang berkaitan dengan pelayanan Radiologi.
2. Tanggung Jawab dan Tugas
a. Memimpin, mengarahkan , mengkoordinasi dan memantau seluruh kegiatan di bidang
Radiologi
b. Membuat dan menetapkan Program Kerja Radiologi yang harus dilaksanakan oleh
seluruh staf dibawahnya
c. Membuat usulan kegiatan dan pengajuan anggaran Radiologi berdasarkan data dari
Radiodiagnostik & Imaging.
d. Mengevaluasi hasil kegiatan Radiologi serta memonitor kegiatan pemantapan mutu
internal dan eksternal.
e. Menganalisa hasil kegiatan pelayanan Radiologi yang berjalan dan menentukan
langkah-langkah perbaikannya
f. Memberikan persetujuan perbaikan sarana dan prasarana Radiologi serta usulan
penggantian dan penambahan peralatan yang diperlukan guna kelancaran pelayanan.
g. Mengkonsultasikan permasalahan-permasalahan yang ada pada Kepala Bagian
Penunjang Medis dan atau rekan sejawat Radiologi sesuai porsinya.
h. Memeriksa dan menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan sesuai dengan
kewenangan jabatannya
60
i. Mengevaluasi kegiatan Radiologi secara rutin untuk penentuan langkah-langkah
perbaikan dan pengembangannya.
j. Bertanggungjawab atas segala peralatan, material medis dan non medis dan segala
sarana prasarana di lingkungan Radiologi
3. Dimensi Kerja
a. Kunjungan pasien 300 orang per bulan
b. Membawahi 4 orang (1 orang dokter spesialis radiologi, 4 orang radiographer)
4. Hubungan Kerja
a. Koordinasi dengan Kepala Instalasi Gawat Darurat perihal penanganan keadaan
emergency yang sewaktu-waktu terjadi di unit radiologi, khususnya dalam pemberian
kontras ke pasien.
b. Koordinasi dengan Kepala Bidang Penunjang Medis terkait dengan system pelaporan
data pasien ke unit rekam medis, penanganan perbaikan dan pemeliharaan peralatan ke
unit pemeliharaan sarana, keamanan fasilitas dan ruangan radiologi ke bagian
keamanan dan kebutuhan pembacaan expertise serta transportasi ke bagian kendaraan.
c. Koordinasi dengan PJ Instalasi Farmasi dalam hal pemenuhan kebutuhan obat dan
bahan medis untuk proses pelayanan di radiologi.
d. Koordinasi dengan Bagian Pengadaan (PPTK) khususnya dalam penyediaan
kebutuhan pembelian/pengadaan barang medis, non medis baik rutin maupun non rutin.
e. Koordinasi dengan Kepala Bagian Tata Usaha tentang recruitmen, retention,
pelatihan/diklat, penilaian kinerja, kompensasi, program karier, surat izin praktek dan
pension/PHK staf.
f. Bekerjasama dengan BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) dalam hal perizinan
pesawat sinar x dibidang radiologi diagnostic dan intervensional
g. Bekerjasama dengan BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) dalam hal penyediaan
dan evaluasi TLD Badge untuk masing-masing pekerja radiasi di unit radiologi
h. Bekerjasama dengan BPFK (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan) dalam hal
kalibrasi dan uji kesesuaian pesawat sinar x-ray yang dilakukan secara berkala.
5. Tantangan Terberat
a. Menjamin kelancaran kegiatan Radiologi secara baik, lancar dan berkesinambungan.
b. Memastikan hasil expertise Radiologi sesuai dengan standar kompetensi profesi.
c. Menyediakan kebutuhan layanan Radiologi sesuai standar yang telah ditetapkan
pemerintah.
d. Memastikan keamanan informasi medis pasien terjaga kerahasiaannya.
61
6. Wewenang
a. Mengadakan penilaian kinerja karyawan dibawah jajarannya atas prestasi kerja yang
telah dilakukan.
b. Mengusulkan mutasi, rotasi dan promosi karyawan di bawah jajarannya
c. Memeriksa, menolak dan menandatangani segala bentuk dokumen-dokumen yang
menjadi kewenangannya.
d. Membimbing staf baru, kemudian menilai dan melalaporkan hasil penilaiannya pada
Kepala Bidang Penunjang Medis
e. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian bawahannya kepada Kepala Bidang
Penunjang Medis
7. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan Dokter Spesialis Radiologi
b. Mempunyai pengalaman di bidang Radiologi min 3 tahun
c. Mempunyai kemampuan Manajemen Radiologi dan Kepeminpinan
d. Berkepribadian sebagai pemimpin
5.2.2 RADIOGRAFER
1. Tujuan Jabatan
Melaksanakan kegiatan pelayanan radiography dengan pola pengembangan pelayanan
Radiologi yang tepat, akurat dan berkualitas.
2. Tanggung Jawab dan Tugas
a. Melaksanakan prosedur-prosedur pemeriksaan Radiologi dan administrasi yang sudah
ditetapkan oleh Kepala Unit Radiologi.
b. Melakukan persiapan-persiapan yang dibutuhkan sebelum proses pelayanan
diagnostik dilakukan.
c. Melaksanakan dan merawat baik-baik peralatan radiography yang menjadi tanggung
jawabnya.
d. Melaksanakan kegiatan administratif Radiologi berupa pengaturan pemakaian film,
kebutuhan material medis dan non medis
e. Melakukan, melaksanakan dan mentaati prosedur proteksi radiasi dalam setiap
penyelenggaran pelayanan Radiologi.
f. Membuat laporan dan evaluasi kegiatan Radiologi secara berkala tiap bulan
g. Meminimalkan faktor pengulangan radiography dan effisiensi segala bentuk
pengurangan yang tidak diperlukan
62
h. Melaporkan kepada Kepala Unit Radiologi bila terjadi kerusakan pesawat sinar x-ray
dan peralatan penunjang lain yang terdapat diunit Radiologi.
i. Memberikan kondisi penyinaran yang sesuai dengan kriteria kebutuhan layanan
radiodiagnostik.
j. Menghasilkan ketepatan (penegakan) diagnosis melalui pencitraan.
k. Menjaga sikap, tingkah laku, terampil dalam setiap menyelesaikan permasalahan.
3. Hubungan Kerja
a. Bekerjasama dengan unit rawat jalan dan rawat inap dalam proses layanan Radiologi
secara simultan.
b. Menjalin kerjasama dengan unit pengadaan dalam memenuhi kebutuhan barang barang
medis dan non medis radiologi
c. Melaporkan kerusakan barang barang dan peralatan Radiologi ke Unit Pemeliharaan
dalam upaya perbaikan dan penggantian barang apabila sudah tidak dapat
dipergunakan lagi.
4. Tantangan Terberat
a. Menjaga kualitas hasil radiography dapat dipertanggung jawabkan secara profesi.
b. Memastikan dosis radiasi yang diterima pasien tidak melampaui ambang batas NBD
yang telah ditentukan.
c. Menjamin proses layanan Radiologi tidak adanya kesalahan etik dan tuntutan hukum
dikemudian harinya.
5. Wewenang
a. Memberikan peringatan / keterangan dan informasi yang benar akan resiko dan bahaya
pemakaian radiasi kepada pengantar pasien agar tidak berada di dalam ruangan
pemeriksaan Radiologi.
b. Berwenang untuk tidak melaksanakan tindakan pemeriksaan apabila tugasnya itu dapat
membahayakan dirinya dan orang lain karena tidak adanya kelengkapan proteksi
radiasi atau persyaratan-persyaratan perijinan pemakaian radiasi lainnya belum atau
tidak memenuhi dalam keadaan darurat dengan seijin / perintah dari kepala unit kerja
Radiologi atau Direktur Rumah Sakit.
c. Berwenang melakukan tugas diluar batas wewenang yang telah ditentukan apabila
tempat dimana ia bekerja dibutuhkan, dengan seijin Direktur Rumah Sakit secara
tertulis.
6. Persyaratan dan Kualifikasi
63
a. Pendidikan DIII Radiologi / menguasai tehnik radiography
b. Menguasai quality control radiography
c. Dapat berkomunikasi dengan baik dan lancar
d. Menguasai dan dapat mengoperasikan komputer.
64
1.3 INSTALASI LABORATORIUM
5.3.1 KEPALA INSTALASI LABORATORIUM
1. Tujuan Jabatan
a. Mengelola Laboratorium secara profesional untuk memberi hasil pemeriksaan
penderita dari dalam rumah sakit maupun luar rumah sakit yang cepat dan akurat
dalam membantu menegakkan diagnosis, monitor perjalanan penyakit/pengobatan,
pemeliharaan kesehatan serta memberi kontribusi pemasukan rumah sakit yang
bermakna.
b. Mengelola Bank Darah secara profesional untuk membantu pengadaan darah
transfusi penderita Rawat Inap dalam waktu singkat.
2. Tanggung Jawab dan Tugas:
a. Pelayanan Laboratorium berjalan lancar, cepat, akurat dan tepat waktu
b. Tercapainya kualitas hasil Laboratorium yang baik
c. Tercapainya layanan Laboratorium 24 jam dengan performa Sumber Daya Manusia
yang profesional dan efisien
d. Melakukan pengendalian kontrol kualitas hasil pemeriksaan Laboratorium
e. Melakukan efisiensi dan pengendalian penggunaan bahan kerja di Laboratorium
f. Melayani keluhan yang timbul di pelayanan Laboratorium baik dari kastamer internal
maupun kastamer eksternal.
g. Memberi laporan data bulanan dan tahunan mengenai kegiatan pelayanan dan
pemantapan mutu
h. Melakukan pembinaan karyawan Laboratorium
i. Meneliti hasil dan memberi tanda tangan pada hasil pemeriksaan laboratorium di hari
kerja pukul 7.00 – 14.00
j. Membuat SPO di Laboratorium
k. Membuat anggaran tahunan untuk Laboratorium
l. Melakukan kerjasama dengan Laboratorium rekanan, pemasok peralatan
Laboratorium
m. Memimpin rapat rutin bulanan di Laboratorium
n. Melakukan pemeriksaan hapusan darah
o. Menentukan bentuk tampilan dan isi hasil Laboratorium serta form permintaan
pemeriksaan
p. Membuat laporan bulanan internal quality control dan external quality control
q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Manajer Penunjang Medik
65
3. Hubungan Kerja:
a. bersama dengan Pj Rawat Inap, Pj Rawat Jalan, Pj Instalasi Gawat Darurat, Pj
Asuransi Kesehatan mengadakan koordinasi dalam meningkatkan pelayanan intern
terpadu di Laboratorium
b. melakukan pertanggung jawaban pekerjaan dengan Kepala Bidang Penunjang Medik
c. melakukan kerjasama dengan PMI dalam pelayanan Bank Darah
d. melakukan kerjasama dengan pihak pemasok dari luar untuk pengadaan peralatan dan
reagen Laboratorium
e. melakukan kerja sama dengan Kepala Pemeliharaan Sipil dan Listrik untuk
pemeliharaan fasilitas di Laboratorium
f. melakukan kerja sama dengan Kepala Pembelian Medik dan Non Medik untuk
pengadaan bahan kerja di Laboratorium
4. Persyaratan dan Kualifikasi
a. berkepribadian sebagai pemimpin
b. pendidikan Dokter Umum dengan pelatihan tentang Patologi Klinik
c. Pengalaman kerja 1 tahun di Laboratorium
d. Pendidikan formal: dokter spesialis yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana,
memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) dan SIP (Surat Izin Praktik)
e. Usia antara 35 – 55 tahun,
f. Berbadan sehat jasmani dan rohani
66
f. Mengatur pelaksanaan pemeriksaan percobaan
g. Mengawasi / melaksanakan analisan dan pengecekan peralatan
h. Mengawasi tehnis pemeriksaan sesuai dengan metode pilihan
i. Melaksanakan pemantapan mutu internal dan eksternal
j. Mengawasi pelaksanaan pengiriman bahan rujukan sesuai dengan persyaratan
k. Membantu menyusun rencana pengadaan sarana dan material medis sesuai
kebutuhan
l. Membantu terlaksananya pemeriksaan yang canggih
m. Meneliti hasil pemeriksaan dari Rawat Inap serta mencocokan dengan permintaan
n. Melaksanakan orientasi dan pembinaan teknis pada petugas laboratorium baru
o. Tiap bulan membuat daftar jaga malam dan hari libur
p. Mengkoordinasi pelaksanaan pertemuan secara berkala
q. Mengatur alat-alat medik siap pakai dalam keadaan baik
r. Berkoordinasi dengan koordinator Pelayanan Administrasi untuk kelancaran
pelayanan pemeriksaan Laboratorium secara menyeluruh
s. Melaksanakan tugas khusus lain dari Kepala Instalasi.
3. Hubungan Kerja:
a. Melakukan kerja sama dengan bagian lain di laboratorium
b. Melakukan kerja sama dengan Poliklinik dan Ruang Rawat Inap
4. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Lulusan D III Analis Medis
b. Pengalaman kerja 5 tahun sebagai analis medis
c. memiliki kemampuan sebagai pembimbing dan tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas
d. mampu melakukan komunikasi antar teman dan pada pemakai jasa laboratorium
secara baik
e. bisa bekerjasama dengan baik antar teman kerja di Laboratorium maupun di bagian
lain.
67
Tercapainya hasil pemeriksaan hematologi yang cepat, akurat dan tepat waktu dalam
pelayanan 24 jam
Teknis:
68
5.3.5 ANALIS KIMIA KLINIK
1. Tujuan Jabatan
Mengerjakan pemeriksaan kimia klinik di Laboratorium dengan benar, tepat dan cepat.
69
a. Melakukan pengulangan pada pemeriksaan yang dicurigai terjadi kesalahan sesuai
dengan SPO yang berlaku;
b. Segera melaporkan hasil yang kritis ke petugas Rawat Inap, Rawat Jalan, Instalasi
Gawat Darurat.
5. Persyaratan dan Kualifikasi
a. minimal lulusan SMAK
b. memiliki ketrampilan, ketelitian dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
c. mampu melakukan komunikasi antar teman dan pada pemakai jasa laboratorium secara
baik
d. bisa bekerjasama dengan baik antar teman kerja di Laboratorium
70
j. Tersedianya peralatan yang akurat dapat dipertanggungjawabkan dan terawasi dengan
baik, melalui standarisasi dari semua alat ukur yang digunakan untuk penyimpanan
obat,
k. Terselenggaranya pelayanan administrasi kefarmasian yang cepat dan efisien,
l. Membuat sistem dan prosedur tentang permintaan sediaan, penyimpanan dan
pendistribusian obat/Alkes
m. Monitoring sediaan obat dan Alkes
n. Melakukan Kerjasama dengan Apotek rekanan
o. Melakukan monitoring pemberian obat pada kastamer
p. Memonitoring prosedur pembelian, penyimpanan, pemberian dan penghapusan obat
yang berkategore “G” /Khusus.
q. Mencatat kegiatan pelayanan Farmasi
r. Mengatur komposisi ketenagaan Apoteker, Asisten Apoteker di seluruh Kamar Obat
s. Mengevaluasi kinerja individu maupun Tim dari semua staf Kefarmasian.
t. Mengadakan rapat koordinasi dengan semua staf kefarmasian.
u. Merencanakan, memantau dan mengevaluasi semua SPO Instalasi Farmasi.
v. Melakukan perbaikan kendala-kendala di pelayanan Kamar Obat
w. Mengevaluasi Sasaran Mutu Instalasi Farmasi
3. Hubungan Kerja:
a. Lintas sektor dengan pelayanan medik meliputi Unit Rawat Inap, Unit Rawat Intensif,
Unit Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat, Unit Kamar Operasi,
b. Lintas sektor dengan Departemen Penunjang Medik meliputi Radiologi, USG, CT
Scan dan Laboratorium untuk keperluan bahan kerja
c. Dengan Unit Logistik untuk permintaan pengadaan bahan habis pakai dan alat-alat
medis dan non medis
d. Dengan Unit Pemeliharaan, untuk permintaan perbaikan, pembuatan dan pemeliharaan
Alat-alat
e. Penyediaan makanan untuk karyawan
f. Keamanan
4. Tantangan Terberat:
a. Response time obat jadi 15 menit
b. Response time obat racikan 20 menit
5. Wewenang:
a. Mengatur stok farmasi
71
b. Mengadakan perbekalan farmasi non fomularium yang dibutuhkan untuk kepentingan
penyelamatan jiwa
6. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Apoteker
b. pendidikan sarjana S-I Farmasi
c. Pengalaman kerja minimal 2 tahun di kefarmasian
d. Pendidikan formal: Apoteker memiliki STRA (Surat Tanda Registrasi Apoteker) dan
SIPA (Surat Izin Praktik Apoteker)
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani
5.4.2 APOTEKER
1. Tujuan Jabatan
Pelayanan Farmasi bermutu
72
3. Hubungan Kerja:
a. Melakukan kerja sama dengan bagian lain di Instalasi Farmasi
b. Melakukan kerja sama dengan Poliklinik, Unit Rawat Inap, Unit Rawat Intensif,
Instalasi Gawat Darurat
4. Tantangan Terberat:
a. Hasil pelayanan farmasi 90% selesai tepat waktu sesuai dengan target untuk resep tanpa
racikan adalah 20 menit.
b. Sistem pelayanan dan administrasi berjalan lancar sesuai dengan prosedur dan
kesepakatan yang berlaku.
c. Ketidaksesuaian 0.5% dari resep yang masuk.
5. Wewenang:
a. Menghubungi dokter apabila obat dalam resep ada yang tidak tersedia di farmasi dan
mengingatkan untuk diganti yang sesuai formularium
b. Mengganti obat yang tidak termasuk dalam formularium dengan obat isi sama dengan
merk lain yang termasuk dalam formularium atau dengan obat generik apabila tidak
berhasil menghubungi dokter penulis resep.
6. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Sarjana farmasi yang memiliki Surat Izin Kerja
b. Memiliki jiwa kepemimpinan, tegas, jujur, teliti dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas
c. Mampu mengkoordinasi, berkomunikasi dan bekerja sama antar teman, atasan, para
dokter, dan karyawan bagian lain serta pemakai jasa Farmasi dengan baik.
73
d. Mencatat dan melaporkan semua permasalahan yang mungkin timbul selama
pelayanan.
e. Mengawasi administrasi pelayanan perbekalan farmasi kepada pasien secara baik,
lengkap dan teratur.
f. Menggantikan posisi Asisten Apoteker yang bertugas apabila berhalangan atau saat
diperlukan.
g. Senantiasa memeriksa kesiapan pelayanan farmasi (tersedianya perbekalan farmasi
dalam jumlah yang cukup, saat yang tepat, tidak rusak, dan tidak kadaluarsa).
h. Mencatat dan merekap waktu kadaluarsa perbekalan farmasi pada buku kadaluarsa
sesuai pembagian masing-masing Kamar Obat.
i. Mengatur penyimpanan dan kelengkapan obat sesuai syarat-syarat teknis kefarmasian.
j. Mengajukan dan melayani permintaan perbekalan farmasi bagian pelayanan farmasi
lainnya beserta pencatatan administrasinya
k. Selalu memeriksa kebenaran/kesesuaian stok perbekalan farmasi antara fisik dan data
pada komputer sesuai pembagian masing-masing Kamar Obat.
l. Selalu mencatat dan melaporkan semua permasalahan yang mungkin timbul selama
pelayanan kepada Apoteker Penanggungjawab .
m. Melakukan usaha-usaha keselamatan kerja dalam hal penggunaan bahan/zat kimia
yang berbahaya.
n. Membantu Apoteker dalam mengelola obat narkotika.
o. Mencatat dan menyediakan perbekalan farmasi untuk pemesanan ruangan.
3. Hubungan Kerja:
a. Melakukan kerja sama dengan bagian lain di Instalasi Farmasi
b. Melakukan kerja sama dengan Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Kamar Intensif
dan Instalasi Gawat Darurat
4. Tantangan Terberat:
a. Hasil pelayanan farmasi 90% selesai tepat waktu sesuai dengan target untuk resep tanpa
racikan adalah 20 menit.
b. Sistem pelayanan dan administrasi berjalan lancar sesuai dengan prosedur dan
kesepakatan yang berlaku.
c. Ketidaksesuaian 0.5% dari resep yang masuk.
5. Wewenang:
a. Mengkoordinasikan jadwal petugas pelayanan farmasi
b. Memberikan rekomendasi terhadap obat-obat yang sejenis sesuai dengan Formularium
Rumah Sakit
74
c. Segera mengkonfirmasikan kepada dokter penulis resep apabila ditemukan keraguan
atau kesulitan dalam pelayanan kefarmasian
d. Melaporkan kepada Atasan apabila ditemukan kesalahan/kecurigaan untuk segera
ditindaklanjuti
6. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Minimal Lulusan Sekolah Menengah Farmasi (SMF) yang memiliki Surat Izin Kerja
b. Berpengalaman lebih dari 3 tahun sebagai AA di rumah sakit
c. Memiliki jiwa kepemimpinan, tegas, jujur, teliti dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas
d. Mampu mengkoordinasi, berkomunikasi dan bekerja sama antar teman, atasan, para
dokter, dan karyawan bagian lain serta pemakai jasa Farmasi dengan baik.
75
i. Mengawasi administrasi dan sistem, serta mencatat dan melaporkan semua
permasalahan yang mungkin timbul selama pelayanan penyimpanan dan
pendistribusian perbekalan farmasi.
j. Melakukan usaha-usaha keselamatan kerja dalam hal penggunaan bahan/zat kimia
yang berbahaya.
3. Hubungan Kerja:
a. Melakukan kerja sama dengan bagian lain di Instalasi Farmasi
b. Melakukan kerja sama dengan Poliklinik, Unit Rawat Inap, Unit Kamar Intensif,
Instalasi Gawat Darurat
4. Tantangan:
a. Kehilangan barang gudang < 5% dari jumlah barang
b. Kebutuhan perbekalan farmasi rutin > 95%
5. Wewenang:
a. Mengusulkan rencana perbekalan farmasi khusus perbekalan farmasi sediaan.
b. Menyetujui dan menolak perbekalan farmasi yang sesuai/tidak sesuai pesanan.
c. Mengembalikan perbekalan farmasi yang mendekati kadaluarsa ke pemasok
6. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Minimal lulusan Sekolah Menengah Farmasi (SMF) yang memiliki Surat Izin Kerja
b. Berpengalaman di rumah sakit minimal 3 tahun.
c. Memahami peraturan perundangan yang berlaku di bidangnya.
d. Memiliki ketrampilan, ketelitian dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
e. Mampu melakukan komunikasi dan bekerja sama antar teman, atasan, para dokter, dan
karyawan bagian lain serta pemakai jasa Farmasi dengan baik.
76
d. Mengkonfirmasikan dengan dokter penulis resep atau perawat yang berwenang apabila
didapati keraguan atau masalah dalam pembacaan resep dan penyediaan perbekalan
farmasi.
e. Melayani, menginput, dan menyediakan perbekalan farmasi sesuai resep yang diminta
secara cepat, tepat, dan aman
f. Membuat sediaan racikan dengan menghitung dan menentukan jumlah bahan sesuai
dengan resep permintaan dokter dan sesuai dengan SPO yang berlaku.
g. Mengecek/mencocokkan serta memberi etiket perbekalan farmasi yang disediakan
secara cepat, tepat dan aman.
h. Menyiapkan copy resep untuk pasien jika diperlukan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
i. Mengecek/mencocokkan dan menyerahkan obat kepada pasien secara cepat, tepat dan
aman.
j. Memberikan informasi tentang perbekalan farmasi dan hal-hal umum tentang
kesehatan dan prosedur rumah sakit dengan benar dan aman.
k. Memesan, memeriksa perbekalan farmasi dan menyiapkan turunan resep untuk
rekanan
l. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan syarat-syarat penerimaan perbekalan
farmasi dari rekanan atau distributor.
m. Mencatat waktu kadaluarsa perbekalan farmasi pada buku kadaluarsa.
n. Mengatur penyimpanan dan kelengkapan obat sesuai syarat-syarat teknis farmasi.
o. Mengajukan dan melayani permintaan perbekalan farmasi dari bagian pelayanan
farmasi lainnya beserta pencatatan administrasinya.
p. Menginput arsip resep rawat jalan dan rawat inap.
q. Mengambil dan memeriksa perbekalan farmasi dari gudang dan mencatat pada kartu
stok.
r. Selalu memeriksa kebenaran/kesesuaian stok perbekalan farmasi atara fisik dan data
pada komputer sesuai dengan pembagiannya masing-masing.
s. Selalu mencatat dan melaporkan semua permasalahan yang mungkin timbul selama
pelayanan kepada Apoteker Penanggung jawab.
t. Monitoring suhu penyimpanan
u. Melakukan usaha-usaha keselamatan kerja dalam hal penggunaan bahan/zat kimia
yang berbahaya.
3. Hubungan Kerja:
a. Melakukan kerja sama dengan bagian lain di laboratorium
77
b. Melakukan kerja sama dengan Poliklinik dan Unit-unit Rawat Inap
4. Tantangan Terberat:
A) hasil pelayanan farmasi 90% selesai tepat waktu sesuai dengan target untuk resep tanpa
racikan adalah 20 menit.
b) ketidaksesuaian 0.5% dari resep yang masuk.
5. Wewenang:
a. Menentukan jumlah bahan untuk peracikan obat sesuai dengan resep permintaan dokter
sesuai dengan SPO yang berlaku.
b. Memberikan rekomendasi terhadap obat-obat yang sejenis sesuai dengan Formularium.
c. Segera mengkonfirmasikan kepada dokter penulis resep apabila ditemukan keraguan
atau kesulitan dalam pelayanan kefarmasian
d. Melaporkan kepada Atasan apabila ditemukan ada kesalahan/kecurigaan untuk segera
ditindaklanjuti.
6. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Lulusan Diploma 3 Kefarmasian yang memiliki Surat Izin Kerja
b. Memiliki ketrampilan, ketelitian, kejujuran dan tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas
c. Mampu melakukan komunikasi dan bekerja sama antar teman, atasan, para dokter, dan
karyawan bagian lain serta pemakai jasa Farmasi dengan baik.
4. Tantangan Terberat:
A. Hasil pelayanan farmasi 90% selesai tepat waktu sesuai dengan target yang ditentukan.
b. Ketidaksesuaian 0.5% dari resep yang masuk.
5. Wewenang:
a. Segera melaporkan kepada Koordinator dan mencatat semua permasalahan yang
ditemukan atau kecurigaan kesalahan selama pelayanan baik untuk pasien rawat jalan
maupun rawat inap.
b. Mengatur pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan oleh Asisten Apoteker, Koordinator,
dan Apoteker dalam pelayanan kefarmasian.
6. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Minimal lulusan SMA
b. Memiliki ketrampilan, kejujuran, ketelitian dan tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas sebagai juru resep.
c. Mampu melakukan komunikasi dan bekerja sama antar teman, atasan, dan karyawan
bagian lain serta pemakai jasa Farmasi dengan baik.
79
Membantu terlaksananya pekerjaan administrasi dan pelayanan farmasi di Instalasi
Farmasi.
5. Wewenang:
Menyetujui atau menolak pengembalian obat sesuai prosedur yang berlaku.
80
2.3. VISI
Visi adalah suatu keadaan yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh
instansi pemerintah, dengan memperhatikan situasi dan kondisi pada saat ini dan
mengantisipasi perubahana di masa yang akan datang. Visi yang dibuat di Rumah Sakit Umum
Daerah Tuan Rondahaim Pamatang Raya disusun dengan mendukung Visi Pemerintah
Kabupaten Simalungun 5 (lima) tahun ke depan yakni Terwujudnya Masyarakat dan
Kabupaten Simalungun Yang Mandiri, Tentram, dan Berseri. Visi pemerintah ini didukung
oleh visi RSUD Tuan Rondahaim adalah “Menjadi Rumah Sakit Terdepan Di Kabupaten
Simalungun“.
2.4. MISI
Untuk mencapai Visi RSUD Tuan Rondahaiam Pamatang Raya maka disusun beberapa misi
diantaranya:
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat.
2. Menjadi Rumah Sakit Pusat Rujukan di Kabupaten Simalungun.
3. Memberikan pelayanan yang profesional, sepenuh hati dan terjangkau.
4. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan harmonis.
5. Mewujudkan RSUD Tuan Rondahaim menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
yang mampu mandiri untuk membiayai sendiri operasional dan mensejahterakan
karyawannya.
2.5. Tujuan
Tujuan berdirinya Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya yaitu:
1. Memenuhi pelayanan kesehatan dasar di bidang kesehatan di Ibukota Kabupaten
Simalungun.
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Simalungun yang optimal melalui
upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang professional.
Bab 3
Pelayanan, Sumberdaya Manusia, Peralatan, dan Sarana dan Bangunan
3.1. Pelayanan
Dalam upaya merespon tuntutan masyarakat akan pelayanan yang bermutu, maka RSUD Tuan
Rondahaim berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dan terjangkau serta profesional
sehingga memuaskan semua pihak yaitu masyarakat dan RSUD Tuan Rondahaim sendiri. Agar
dapat memberikan pelayanan yang terbaik, terjangkau, dan profesional maka RSUD Tuan
Rondahaim harus pula dikelola secara profesional. Prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi,
82
optimalisasi, cost and benefit dijadikan indikator dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan yang
diberikan.
Pemanfaatan Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim Pamatang Raya Kabupaten
Simalungun Sudah memberikan Pelayanan yang baik terhadap Masyarakat yang mana RSUD
Tuan Rondahaim Pamatang Raya kabupaten Simalungun sudah melayani pasien Umum, BPJS
dan JAMKESMAS dan RSUD Tuan Rondahaiam Pamatang Raya Kabupaten Simalungun
Sudah ditetapkan Kelas C oleh Menteri kesehatan sesuai dengan keputusan Menteri kesehatan
Republik Indonesia Nomor: HK.02.03/I/0440/2015 tanggal 26 Pebruari 2015 dan pada tahun
ini akan berbenah menuju Akreditas dan BLUD
Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaiam Pamatang Raya juga
merujuk kepada Peraturan Menteri Kesehatan nomor 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan
perizinan rumah sakit meliputi:
a. Pelayanan medik.
Pelayanan medik yang ada di Rumah Sakit Tuan Rondahaim Pamatang Raya terdiri dari:
Pelayanan gawat darurat di Ruamh Sakit Tuan Rondahaiam Pamatang Raya
diselenggarakan 24 (dua puluh empat) jam sehari dan secara terus menerus selama 7 hari.
Pelayanan medik umum: pelayanan medik umum diselenggarakan pelayana medik oleh
dokter umum, kesehatan ibu dan anak, dan keluarga berencana. Jumlah dokter umum yang
memberikan pelayanan medik umum di Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang
Raya sebanyak 8 orang.
Pelayanan medik gigi dan mulut: pelayanan medik gigi dan mulut diselenggrakan di
poliklinik gigi dan mulut dengan pelayanan dimulai jam 08.00 WIB sampai dengan jam
16.00 WIB. Jumlah dokter gigi yang memberikan pelayanan medik gigi dan mulut sebanyak
1 orang.
Pelayanan medik spesialis dasar: pelayanan medik spesialis dasar yang diselenggarakan di
Ruamh Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya yaitu Spesialis penyakit Dalam
seanyak 2 orangg, Spesialis Obstetri dan Ginekologi sebanyak 2 orang, Spesialis Bedah
sebanyak 1 orang, dan Spesialis Anak sebanyak 2 orang. Jam pelayanan di poliklinik
spesialis dasar diselenggarakan hari senin sampai jumat dengan jam pelayanan jam 08.00-
16.00 WIB. Dokter spesialis juga stand by 24 jam dengan cara on call.
83
Pelayanan medik spesialis penunjang: pelayanan medik spesialis penunjang yang
diselenggarakan Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya yaitu Spesialis
Anastesi dan Reanimasi yang diselenggarakan 2 orang spesialis anastesi, Spesialis Patologi
Klinik 1 orang, dan Spesialis Radiologi 1 orang.
Pelayanan medik spesialis lain: Pelayanan medik spesialis lain yang diselenggarakan oleh
Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya diantaranya Spesialis Paru oleh 1
orang dokter spesialis, Spesialis Jiwa oleh satu orang dokter spesialis.
Kinerja Pelayanan
Pemanfaatan Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim Pamatang Raya Kabupaten
Simalungun Sudah memberikan Pelayanan yang baik terhadap Masyarakat yang mana RSUD
Tuan Rondahaim Pamatang Raya kabupaten Simalungun sudah melayani pasien Umum, BPJS
dan RSUD Tuan Rondahaiam Pamatang Raya Kabupaten Simalungun Sudah ditetapkan Kelas
C oleh Menteri kesehatan sesuai dengan keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor: HK.02.03/I/0440/2015 tanggal 26 Pebruari 2015 dan pada tahun ini akan berbenah
menuju Akreditas dan BLUD.
Tabel 5. Pemanfaatan Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim Pamatang Raya
Kabupaten Simalungun Tahun 2016 sampai Tahun 2018
No Pemanfaatan Rumah Sakit Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 BOR 13 % 24 % 49,3 %
84
5 Persentase rujukan rawat inap 1,5 % 1,7 % 1,9 %
6 NDR 0 0 0,11
b. Pelayanan kefarmasian
Persyaratan kefarmasian di RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya menjamin ketersediaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan yang bermutu, bermanfaat, aman dan terjangkau. Pelayanan
sediaan farmasi di Rumah Sakit harus mengikuti standar pelayanan kefarmasian. Pengelolaan
alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai di Rumah Sakit Umum Daerah Tuan
Rondahaim Pamatang Raya dilakukan oleh Instalasi farmasi sistem satu pintu. Besaran harga
perbekalan farmasi pada instalasi farmasi RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya berpatokan
kepada harga patokan yang ditetapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Simalungun.
Pelayanan kefarmasian yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Tuan
Rondahaiam Pamatang Raya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56
tahun 2014. Saat ini pelayanan kefarmasian di kepalai oleh seorang apoteker. Kepala
kefarmasian dibantu oleh satu orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi, dan
produksi pelayanan farmasi di rawat inap dan rawat jalan. Tenaga teknis kefarmasian yang
membantu apoteker berjumlah 4 orang.
85
d. Pelayanan penunjang klinik
Pelayanan Penunjang klinik yang diselenggarakan di rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim
Pamatang Raya meliputi pelayanan bank darah, perawatan intensif untuk semua golongan
umur dan jenis penyakit, gizi, sterilisasi instrumen dan rekam medik. Jumlah tenaga
disesuaikan dengan kebutuhan yang dianalisis berdasarkan kebutuhan masng-masing
pelayanan.
Tabel. Jumlah tempat tidur pada pelayanan rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Tuan
Rondahaim Pamatang Raya tahun 2019.
Jumlah Tempat Tidur
Nomor Nama Ruangan
Kelas 3 Kelas 2 Kelas 1
1 Rawat Bedah Pria 3 2 2
Wanita 3 2 2
2 Penyakit Dalam Pria 3 2 2
Wanita 6 4 4
3 Ruang Nifas 7 2 2
4 Perinatologi 6
5 Anak 7 2 2
86
6 ICU 3
7 IGD 5
8 Isolasi Pria 3
Wanita 3
9 VIP 8
Tabel. Tenaga medis yang tersedia di Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya
tahun 2018
Nomor Jenis Tenaga Medis Jumlah PNS Non PNS Ket
1 Dokter Umum 8 4 4
2 Spesialis Penyakit Dalam 2 - 2 WKDS=1
PPDS=1
3 Spesialis Bedah 1 1 WKDS
4 Spesialis Anak 2 1 1 PPDS = 1
5 Spesialis Obstetri dan Ginekologi 2 2 WKDS = 1
PPDS=1
6 Spesialis anastesi 2 1 1 PKS =1
7 Spesialis Patologi Klinik 1 - 1 PKS=1
8 Spesialis Radiologi 1 1 -
9 Spesialis Paru 1 1 -
10 Spesialis Jiwa 1 1 -
11 Dokter gigi 1 1 -
12 Dokter spesialis gigi - - -
b. Tenaga kefarmasian
87
Tenaga kefarmasian yang tersedia di RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya terdiri dari 1
(satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit, 1 (satu) orang apoteker
sebagai koordinator penerimaan, distribusi dan produksi yang dapat merangkap melakukan
pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis
kefarmasian pada pelayanan kefarmasian Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim
Pamatang Raya sebanyak 2 (dua) orang.
Tabel tenaga kefarmasian RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya tahun 2018
Nomor Jenis Ketenagaan Jumlah Keterangan
1 Apoteker 2 orang PNS 1, Honor =1
2 Assiten Apoteker 2 orang Honor = 2
3 Bidan 2 -
4 SMK Farmasi 2 -
c. Tenaga keperawatan;
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1)
Permenkes 56 tahun 2014 dihitung dengan perbandingan 2 (dua) perawat untuk 3 (tiga) tempat
tidur. Kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat
tersebut diuraikan pada tabel berikut:.
88
3 Radiografer 4 PNS=2, Honor =2
4 Rekam Medik - -
5 Fisioterapi - -
6 Akademi Gizi 5 PNS=2, Honor =3
7 Kesehatan Masyarakat - -
e. Tenaga nonkesehatan.
Jumlah dan kualifikasi tenaga nonkesehatan yang ada di pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah Tuan Rondahaim terdiri dari: satpam, teknisi, petugas kebersihan, petugas taman, supir
ambulan, petugas IPAL, petugas Laundry, juru masak, juru saji.
Tabel Jenis tenaga nonkesehatan RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya tahun 2018
Nomor Jenis tenaga nonkesehatan Jumlah Keterangan
1 Tenaga non profesi 50 PNS=10, honor=40
2 Struktural 14 PNS
Keterangan
3 Teknisi 4
4 Petugas Kebersihan 7
5 Petugas Taman 1
6 Supir Ambulan 4
7 Petugas IPAL 1
8 Petugas Laundry 2
9 Juru Masak 2
10 Juru Saji 1
11 Petugas Administrasi 8
12 Petugas BPJS 4
13 Petugas RM 8 PNS=1 Honor= 7
14 Security 5
15 Petugas Kamar Jenajah 1
3.3. Peralatan
89
Peralatan Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya terus menerus dibenahi agar
memenuhi standar kelas C yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2)
Peralatan Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondaham terdiri dari peralatan medis untuk
instalasi gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, rawat intensif, rawat operasi, persalinan,
radiologi, laboratorium klinik, pelayanan darah, rehabilitasi medik, farmasi, instalasi gizi, dan
kamar jenazah. Jenis peralatan tersebut kami susun dalam lampiran profil ini.
Prasarana Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya meliputi: instalasi air,
instalasi mekanikal dan elektrikal, instalasi gas medik, instalasi uap, instalasi pengelolaan
limbah, pencegahan dan penanggulangan kebakaran, petunjuk, standar dan sarana evakuasi
saat terjadi keadaan darurat, instalasi tata udara, sistem informasi dan komunikasi, dan
ambulan.
Peralatan yang terdapat di Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya meliputi
peralatan medis dan nonmedis yang memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu,
keamanan, keselamatan dan laik pakai. Peralatan medis sebagaimana diuji dan dikalibrasi
secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi pengujian fasilitas
kesehatan yang berwenang. Peralatan yang menggunakan sinar pengion harus memenuhi
ketentuan dan harus diawasi oleh lembaga yang berwenang. Penggunaan peralatan medis dan
nonmedis di Rumah Sakit harus dilakukan sesuai dengan indikasi medis pasien. Pengoperasian
dan pemeliharaan peralatan Rumah Sakit dilakukan oleh petugas yang mempunyai kompetensi
di bidangnya. Pemeliharaan peralatan didokumentasi dan dievaluasi secara berkala dan
berkesinambungan.
90
Bangunan Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya terdiri atas ruang: rawat
jalan, ruang rawat inap, ruang gawat darurat, ruang operasi, ruang tenaga kesehatan, ruang
radiologi, ruang laboratorium, ruang sterilisasi, ruang farmasi, ruang pendidikan dan latihan,
ruang kantor dan administrasi, ruang tunggu, ruang dapur, laundry, kamar jenazah, taman,
pengolahan sampah, dan pelataran parkir. Luas Tanah Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim
Pamatang Raya 7042 M2, , dan luas bangunan 6300 M2.
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan maka disusunlah program
Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Simalungun untuk kurun waktu 2016- 2021 yang
mengacu pada kebijakan Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
yang selanjutnya disinergiskan dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor : 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Adapun Program dan kegiatan RSUD Tuan Rondahaim Pamtang Raya kabupaten Simalungun
tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :
I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
b Penyediaan alat tulis kantor
c Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
d Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
e Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
f Penyediaan peralatan Rumah Tangga
g Penyediaan bahan Bacaan dan peraturan perundang-undangan
h Penyediaan makanan dan minuman
i Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
j Penyediaan jasa tenaga administrasi/teknis perkantoran
k Koordinasi pelaksanaan tugas dalam daerah
l Penyediaan jasa sewa menyewa
II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a Pengadaan kendaraan dinas /operasional
91
b Pemeliharaan rutin/berkala gedung kator
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor kendaraan dinas/ Operasional
c Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
d Kerjasama dengan pihak ketiga
92
93