Anda di halaman 1dari 101

PROFIL

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA

PEMERINTAH DAERAH

KABUPATEN SIMALUNGUN

TAHUN 2019
Daftar Isi

1.1. Latar Belakang


1.2.Tujuan

BAB II. Profil Rumah Sakit

2.1. Sejarah Berdiri Rumah Sakit

2.2. Strukur Organisasi

2.3 Tugas pokok dan fungsi jabatan

BAB III. Sarana dan Prasarana

3.1. Sumber Daya Manusia

3.2. Sarana dan Prsarana

3.3. Master Plan

3.4.Rencana Strategis

3.5. BOR, LOS

BAB V. Penutup
Bab 1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum yang harus diwujudkan melalui
berbagai upaya kesehatan dalam rangkaian pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu yang didukung oleh suatu sistem kesehatan nasional. Sejalan dengan amanat Pasal 28
H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah ditegaskan
bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat
(3) dinyatakan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak.

Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang layak memberikan layanan kesehatan adalah
rumah sakit. Undang - undang nomor 44 tahun 2009 mendefenisikan rumah sakit sebagai
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah
Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat memiliki karakteristik tersendiri
yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang
lebih bermutu dan terjangkau bagi masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.

Jenis pelayanan yang diberikan Rumah Sakit dapat dikategorikan dalam Rumah Sakit Umum
dan Rumah Sakit Khusus. Rumah Sakit Umum memberikan pelayanan kesehatan pada semua
bidang dan jenis penyakit. Rumah Sakit umum dapat dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba. Rumah Sakit Umum yang dikelola oleh
Pemerintah Daerah adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang biasanya berada di
Ibukota Pemerintah Daerah masing-masing kabupaten.

Salah Satu Rumah Sakit Umum Daerah yang dikelola Pemerintah Daerah yang terletak di
Ibukota Kabupaten Simalungun adalah Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim
Pamatang Raya. Rumah sakit ini didirikan pada tahun 2012 oleh Bupati Simalungun dengan
klasifikasi Rumah Sakit kelas C. Alasan pendirian Rumah sakit ini adalah agar tersedianya
pelayanan kesehatan di ibukota Kabupaten Simalungun yang dapat memberikan pelayanan
kesehatan secara optimal karena jika ditinjau dari aspek demografis bahwa rumah sakit terdekat
yang tersedia membutuhkan waktu 1- 3 jam dari desa-desa ada di wilayah Kabupaten
Simalungun.

Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim Pamatang Raya ditetapkan sebagai rumah sakit
dengan klasifikasi Rumah Sakit kelas C setelah pengurusan ijin pendirian dan ijin operasional.
Penetapan klasifikasi kelas C juga didasarkan pada Undang – Undang nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit. Untuk mempertahankan syarat sebagai klasisikasi kelas C maka RSUD
Tuan Rondahaim Pamatang Raya menyesuaikan syarat-syarat pendirian dan kalsifikasi kelas
C dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan nomor 56 tahun 2014. Dalam
permenkes tersebut disebutkan bahwa syarat kelas C meliputi: pelayanan, sumber daya
manusia, peralatan, dan bangunan dan prasarana.

Berdasarakan hal tersebut diatas, maka untuk menguraikan masing-masing syarat pendirian
dan klasifikasi kelas C RSUD Tuan Rondahaim maka disusun profil RSUD Tuan Rondahaiam
Pamatang Raya. Profil ini akan menguraikan ketersedian pelayanan, sumber daya manusia
yang tersedia, peralatan, serta bangunan dan prasarana yang tersedia dan yan masih harus
dikembangkan secara bertahap yang sesuai dengan master plan dan busines plan yang sudah
di susun dan disesuaikan dengan rencana strategis RSUD Tuan Rondahaiam Pamatang Raya.

1.2.Tujuan
Tujuan dari penyusunan profil Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya yaitu:
a. Menguraikan struktur Organisasi RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya
b. Menguraikan pelayanan yang diberikan oleh Rumah sakit Tuan Rondahaim Pamatang Raya
c. Menguraikan sumber daya manusia di Rumah Sakit Tuan Rondahaim Pamatang Raya
d. Menguraikan peralatan yang tersedia di Rumah Sakit Tuan Rondahaim Pamatang Raya
e. Menguraikan bangunan serta prasarana yang tersedia di Rumah Sakit Tuan Rondahaim
Pamatang Raya.
f. Menguraikan rencana strategis dan rencana kerja Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim
Pamatang Raya
g.
Bab 2. Profil Rumah Sakit
2.1. Sejarah Rumah Sakit.
RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya didirikan pada tahun 2012 berdasarkan gagagsan
Bupati Simalungun yang pada saat itu dipimpin oleh Bapak Dr. J.R.saragih, SH., MM. Alasan
pendirian Rumah Sakit ini adalah berpindahnya ibukota Pemerintah Daerah Kabupaten
Simalungun dari Pematang Siantar ke Pematang Raya. Selain itu, agar masyarakat yang ada di
wilayah Ibukota Pamatang Raya lebih mudah menjangkau pelayanan kesehatan yang optimal
dan memudahkan sistem rujukan berjenjang dari puskesmas sehingga dapat meningkatkan
satus kesehatan masyarakat dan terlebih meningkatkan Anggaran pendapatan Daerah
Kabupaten Simalungun.

Pada awal pendirian Rumah Sakit Tuan Rondahaim Pamatang Raya dengan menggunakan
bangunan dengan desain awal kantor pemerintahan. Agar dapat menyesuikan dengan syaart
bangunan Rumah Sakit maka dengan berbagai upaya dilakukan dengan mengubah desain
ruangan dan menambah bangunan agar sesuai dengan syarat rumah sakit. Sedangkan untuk
sumber daya manusia pada saat berdirinya Rumah Sakit sebagian besar dipindahkan dari
Puskesmas Pamatang Raya dan dilakukan perekrutan Tenaga Harian Lepas yang digaji dari
Pemerintah Kabupaten Simalungun.

Sejak berdiri, RSUD Tuan Rondahaim direncanakan dengan klasidikasi Rumah Sakit kelas C.
Klasifikasi kelas C diperoleh berdasarkan keputusan Kemenkes Republik Indonesia Nomor
HK.02.03/1/0440/2015. Klasifikasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kelas C direncanakan
berdasarkan hasil rapat Pemerintah Kabupaten Simalungun dengan DPRD ditetapkan Surat
Keputusan Bupati PERDA no. 11 Tahun 2011 mengenai pembentukan RSUD Tuan
Rondahaim di Pamatang Raya. Hal ini mengingat bahwa perlunya dibangun RSUD untuk
melengkapi sarana dan prasarana kesehatan dan meningkatkan pelayanan kesehatan di Kota
Pamatang Raya yang merupakan Ibukota Kabupaten Simalungun yang baru dipindahkan dari
daerah kota Pematangsiantar berdasarkan PP No. 70 tahun 1999 dimana pejabat dan pegawai
pemerintah Kabupaten Simalungun diharuskan berdomisili di Kota Pamatang Raya. Selain itu
mayoiritas penduduk di Kota Pamatang Raya Merupakan Penduduk kurang mampu untuk
berobat ke Rumah Sakit dan Puskesmas yang terletak jauh dari kota Pamatang Raya.
2.1.1. Landasan Hukum
RSUD Tuan Rondahaim Kota Pamatang Raya adalah Rumah Sakit kelas C milik pemerintah
Kabupaten Simalungun, yang dibentuk dengan Surat Keputusan Bupati PERDA No.11 tahun
2011 tentang sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten Simalungun. Landasan hukum
berjalannya RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya adalah:
a. Landasan Idiil yaitu pancasila, Substansi dari Pancasila mempunyai kebenaran yang
universal dari bangsa Indonesia dahulu, sekarang dan di masa-masa yang akan datang.
Kelima sila Pancasila: Ketuhanan, Kemanusian, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan
merupakan landasan idiil yang kuat bagi pembangunan kesehatan
b. Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945, khususnya:
 Setiap orang berhak untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupannya (Pasal
28 A)
 Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (Pasal 28 B)
 Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan ketentuan dasarnya,
berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari alam pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan koalitas hidup dan demi kesejahteraan
umat manusia (Pasal 28 C)
 Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan (Pasal 28 H)
 Negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan (Pasal 34 ayat 2)
 Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak (Pasal 34 ayat 3)
c. Landasan Operasional meliputi seluruh ketentuan peraturan perundangan yang berkaitan
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, terutama:
 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia Nomor VII
Tahun 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan. Dalam ketetapan ini ditetapkan Visi
Indonesia Masa Depan terdiri dari tiga visi yaitu: 1) Visi idial yaitu cita-cita luhur
sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-undang Dasar Tahun 1945, 2) Visi
antara yaitu visi Indonesia 2020 yang berlaku sampai dengan tahun 2020, dan 3) Visi
lima tahunan sebagai mana termaktub dalam Garis-garis Besar Haluan Negara.
 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Dalam hal Undang-undang
ini antara lain ditetapkan bahwa pengelolaan kesehatan meliputi kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian program serta sumber daya yang
dapat menunjang peningkatan upaya kesehatan (Pasal 67 ayat 2)
 Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit.
 Peraturan Menteri Keshetan Nomor 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perijinan
Rumah Sakit.
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 tahun 2018 tentang aplikasi sarana, prasarana,
dan alat kesehatan.
 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional. Dalam Undang-undang ini antara lain ditetapkan bahwa perencanaan adalah
suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan
dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Dalam Undang-undang ini juga
ditetapkan bahwa dalam system perencanaan tersebut mencakup lima pendekatan
dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu: 1) politik, 2) demokratik, 3) partisipatif,
4) atas-bawah, dan 5) bawah-atas
 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam Undang-
undang ini antara lain ditetapkan bahwa urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintahan daerah terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.
Penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat wajib berpedoman pada standar
pelayanan minimal yang dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah.
Dalam pasal 13 ditetapkan bahwa urusan wajib yang menjadii kewenangan
pemerintahan daerah provinsi merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi,
antara lain penanganan bidang kesehatan. Demikian pula dalam pasal 14 ditetapkan
bahwa urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota
meliputi antara lain penanganan bidang kesehatan.
 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Dalam
Undang- undang ini antara lain ditetapkan bahwa sistem ini bertujuan untuk
memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap
peserta dan/atau anggota keluarga (Pasal 3). Jenis program jaminan sosial ini meliputi
jaminan: 1) kesehatan, 2) keselamatan kerja, 3) hari tua, 4) pensiunan, dan 5) kematian
(Pasal 18).
 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah
 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
 Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
 Kepmenkes No. 574/Menkes/IV/2000 tentang Pembangunan Kesehatan menuju
Indonesia Sehat 2010
 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457/Menkes/SK/X/ 2003, Standar Pelayanan
Minimal Kesehatan (SPM)
 Permenkes RI No.741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Kesehatan Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.

2.2.Struktur Organisasi
Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel. Organisasi
Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur
pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan
pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan. Kepala Rumah Sakit harus
seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan.
Tenaga struktural yang menduduki jabatan sebagai pimpinan harus berkewarganegaraan
Indonesia. Pemilik Rumah Sakit tidak boleh merangkap menjadi kepala Rumah Sakit.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka disusun struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah
Tuan Rondahaim Pamatang Raya Kabupaten Simalungun berdasarkan Peraturan Bupati
Simalungun No. 10 Tahun 2015 tanggal 22 Desember 2015. Struktur Organisasi tersebut yaitu
( struktur organisasi terlampir):
1. Direktur
2. Kepala Bagian Tata Usaha terdiri yang memiliki 3 kepala seksi
2.1. Kepala sub bagian Umum dan TU
2.2. Kepala su bagian Keuangan
2.3. Kepala su bagian Program
3. Kepala bidang pelayanan medis yang memiliki 2 kepala seksi
3.1.Kepala seksie Pelayanan medis
3.2.Kepala seksie Pengembangan kesehatan.
4.Kepala bidang Pelayanan Penunjang yang memiliki 2 kepala seksi
4.1. Kepala seksie Medikal record dan perawatan rawat
4.2. Kepala seksie rehabilitasi Medis
5.Kepala bidang Keperawatan terdiri yang memiliki 2 kepala seksi
5.1. Kepala seksie Keperawatan
5.2. Kepala seksie Profesi dan Mutu Asuhan Keperawatan
Lampiran
Keputusan Direktur RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya
Nomor : 35.1/121 /IV/2017
Tanggal : 04 April 201

A.
Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim Pamatang Raya adalah Rumah Sakit milik
Pemerintah Kabupaten Simalungun yang berada dilokasi Kompkek Perkantoran SKPD
Pemerintahan Kabupaten Simalungun, Kecamatan Raya.

Program pembangunan Rumah Sakit Umum Derah (RSUD) di Pamatang Raya, Ibukota
Kabupaten Simalungun, direncanakan berdasarkan hasil rapat Pemerintah Kabupaten Simalungun
dengan DPRD, ditetapkan Surat Keputusan Bupati PERDA Nomor 11 Tahun 2011, mengenai
pembentukan RSUD Tuan Rondahaim di Pamatang Raya. RSUD perlu dibangun di Pamatang
Raya untuk melengkapi sarana dan prasarana kesehatan dan meningkatkan pelayanan kesehatan
di Kota Pamatang Raya yang merupakan Ibukota Kabupaten Simalungun yang baru dipindahkan
dari daerah kota Pematangsiantar berdasarkan PP No. 70 tahun 1999, dimana pejabat dan pegawai
pemerintah Kabupaten Simalungun diharuskan berdomisili di Kota Pamatang Raya. Selain itu
mayoiritas penduduk di Kota Pamatang Raya merupakan penduduk kurang mampu untuk berobat
ke Rumah Sakit dan Puskesmas yang terletak jauh dari Kota Pamatang Raya.

1
RSUD Tuan Rondahaim adalah rumah sakit kelas C (berdasarkan Keputusan Kemenkes RI Nomor
HK.02.03/1/0440/2015), merupakan rumah sakit rujukan wilayah Kabupaten Simalungun
didirikan di Kompleks Perkantoran SKPD Pemerintahan Kabupaten Simalungun di Kecamatan
Raya yang merupakan wilayah padat penduduk yang sebagian besar penduduknya merupakan
sebagian besar masyarakat yang kurang mampu.

Perbaikan manajemen yang terus menerus dilaksanakan menghasilkan kinerja pelayanan yang
baik dengan didukung sumber daya yang potensial antara lain dari sumber daya manusia yang
potensial antara lain dari sumber daya manusia yang profesional terutama 4 dokter, 4 dokter
spesialis dasar menjadikan RSUD Tuan Rondahaim sebagai Rumah Sakit Pilihan Masyarakat di
Pamatang Raya.

RSUD Tuan Rondahaim mempunyai kapasitas 80 tempat tidur dan ditunjang dengan fasilitas
lengkap agar layanan dapat dilaksanakan secara optimal. Untuk memperluas captive market yang
memadai, RSUD Tuan Rondahaim bekerja sama dengan BPJS.

Untuk mengelola RSUD Tuan Rondahaim sebagai rumah sakit kelas C, diperlukan menajemen
pengelolaan yang fleksibel dan responsif yang ditopang perencanaan yang pro aktif,
berkesinambungan, dan tidak sekedar reaktif. Agar dalam pengelolaan Rumah Sakit dapat
fleksibel dan responsif diperlukan suatu bentuk tata kelola keuangan yang fleksibel dan efisien
disertai dengan peningkatan mutu pelayanan sesuai dengan amanah Peraturan Pemerintah Nomor
23 Tahun 2005 tentang penyelengaraan Keuangan Badan Layanan Umum dan Permendagri 61
tahun 2007 tentang pedoman teknis Pengelolaan Keuangan Bidang Layanan Umum Daerah.

2
3
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

1. STRUKTUR ORGANISASI RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA

DIREKTUR RUMAH SAKIT

Ka. Bagian Tata Usaha

Ka. subbag Ka. subbag Ka. subbag


Umum dan TU Keuangan Program

Ka. Bid Pelayanan Medis Ka. Bid Pelayanan Penunjang Ka. Bid Keperawatan

Ka. Sie Ka. Sie Pengembangan Ka. Sie Medikal Record Ka. Sie Rehabilitasi Ka. Sie Ka. Sie Profesi dan
Kesehatan dan Perawatan Rawat Medis Keperawatan Mutu Asuhan
Pelayanan Medis 4
Keperawatan
5
2. BAB V STRUKTUR ORGANISASI RUANGAN

3. BAGIAN TATA USAHA

4. STRUKTUR ORGANISASI TATA USAHA


5. RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA

Kepala Bagian tata Usaha

Ka. Subbag Umum dan Ka.Subbag Keuangan Kasubbag Program


TU

Pengurus
Bendahara Bendahara Barang
Supir Security
Penerima Pengeluaran
6. BIDANG PELAYANAN MEDIS

7. STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GAWAT DARURAT


8. RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA

Kepala Bidang Pelayanan Medis

Kepala Instalasi Gawat Darurat

Penanggung Jawab Dokter Jaga


Instalasi Gawat Darurat Instalasi Gawat Darurat

Ketua Tim IGD

Perawat Pelaksana

7
STRUKTUR ORGANISASI RUANGAN POLIKLINIK
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA

Kepala Bidang Pelayanan Medis

Kepala Poliklinik

Penanggung Jawab
Ruangan Poliklinik

Perawat Pelaksana

8
STRUKTUR ORGANISASI KAMAR OPERASI
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA

Kepala Bidang Pelayanan Medis

Kepala Kamar Operasi

Penanggung Jawab
Ruangan Kamar Operasi

Perawat Perawat Asisten Perawat Perawat Sterilisasi


Anestesi Instrumen Sirkuler

9
A. BIDANG KEPERAWATAN

STRUKTUR ORGANISASI
RUANG RAWAT INAP KELAS I DAN KELAS II
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA

Kepala Bidang Keperawatan

Ka. Sie Keperawatan Ka. Sie Profesi dan Mutu Asuhan


Keperawatan

Penanggung Jawab
Ruang Rawat Inap

Ketua Tim

Anggota Tim/
Perawat Pelaksana

10
STRUKTUR ORGANISASI
RUANG RAWAT INAP KELAS III
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA

Kepala Bidang Keperawatan

Ka. Sie Keperawatan Ka. Sie Profesi dan Mutu Asuhan


Keperawatan

Penanggung Jawab
Ruang Rawat Inap

Ketua Tim

Anggota Tim/
Perawat Pelaksana

11
STRUKTUR ORGANISASI
RUANG RAWAT INAP VIP
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA

Kepala Bidang Keperawatan

Ka. Sie Keperawatan Ka. Sie Profesi dan Mutu Asuhan


Keperawatan

Penanggung Jawab
Ruang Rawat Inap

Ketua Tim

Anggota Tim/
Perawat Pelaksana

12
STRUKTUR ORGANISASI
RUANG RAWAT INAP ANAK
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA

Kepala Bidang Keperawatan

Ka. Sie Keperawatan Ka. Sie Profesi dan Mutu Asuhan


Keperawatan

Penanggung Jawab
Ruang Rawat Inap

Ketua Tim

Anggota Tim/
Perawat Pelaksana

13
STRUKTUR ORGANISASI
RUANG RAWAT INAP KEBIDANAN DAN PERINATOLOGI
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA

Kepala Bidang Keperawatan

Ka. Sie Keperawatan Ka. Sie Profesi dan Mutu Asuhan


Keperawatan

Penanggung Jawab
Ruang Rawat Inap

Ketua Tim

Anggota Tim/
Perawat Pelaksana

14
STRUKTUR ORGANISASI ICU (INTENSIVE CARE UNIT)
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA

Kepala Bidang Keperawatan

Ka. Sie Keperawatan Ka. Sie Profesi dan Mutu Asuhan


Keperawatan

Penanggung Jawab
Ruang ICU

Ketua Tim

Anggota Tim/
Perawat Pelaksana

15
B. BIDANG PENUNJANG MEDIS

STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI GIZI
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA

Kepala Bidang Penunjang Medis

Kepala Seksi Rehabilitas Medis

Penanggung jawab Instalasi Gizi

Nutrisionis Juru Masak Juru Saji

16
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI RADIOLOGI
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA

Kepala Bidang Penunjang


Medis

Kepala Instalasi Radiologi

Penanggung Jawab
Instalasi Radiologi

Radiografer
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI FARMASI
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA

Kepala Bidang Penunjang


Medis

Penanggung Jawab
Instalasi Farmasi

Koordinator Asisten
Apoteker

Juru Resep Petugas Gudang Farmasi Administrasi

18
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI LABORATORIUM
RSUD TUAN RONDAHAIM PAMATANG RAYA
VI URAIAN JABATAN

Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim Kabupaten Simalungun
disusun berdasarkan Peraturan Bupati Simalungun No. 10 Tahun 2015 tanggal 22 Desember
2015, dimana susunan dan tugas pokok organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim
Pamatang Raya Kabupaten Simalungun terdiri dari :

1. Direktur
2. Ka.Bagian Tata Usaha terdiri dari 3 kepala seksi
2.1 Kasubag Umum dan TU
2.2 Kasubag Keuangan
2.3 Kasubag Program
3. Kabid Pelayanan medis terdiri dari 2 kepala seksi
3.1 Kasie Pelayanan medis
3.2 Kasie Pengembangan kesehatan.
4. Kabid Pelayanan Penunjang terdiri dari 2 kepala seksi
4.1 Kasie Medikal record dan perawatan rawat
4.2 Kasie rehabilitasi Medis
5. Kabid. Keperawatan terdiri dari 2 kepala seksi
5.1 Kasie Keperawatan
5.2 Kasie Profesi dan Mutu Asuhan Keperawatan
Adapaun Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing dari jabatan Struktural yang ada di RSUD Tuan
Rondahaim adalah Sebagai berikut :

I. DIREKTUR RUMAH SAKIT


Direktur mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan Kebijakan teknis dibidang pelayanan upaya kesehatan terhadap masyarakat


2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang upaya kesehatan
terhadap masyrakat
3. Pembinaan dan pelaksanaan tuga di bidang pelayanan upaya kesehatan terhadap masyarakat
4. Pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan upaya kesehatan terhadap masyarakat

20
5. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum yang meliputi kesekretarian program,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan organisasi serta kegiatan pengembangan sarana,
prasarana pada Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim
6. Menyusun Pelaporan sesuai hasil kinerja yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas
7. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian
DP-3
8. Melaksanakan tugas lainnya yang deberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

II. KEPALA BAGIAN TATA USAHA


Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai rincian tugas :

1. Mengelola urusan ketatausahaan kantor


2. Mengelola Perlengkapan/ peralatan dan ATK yang meliputi perencanaan, pengadaan,
perawatan/pemeliharaan barang-barang inventaris
3. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian
4. Melaksanakan Pengelolaan urusan rumah tangga kantor
5. Melaksanakan Pengelolaan Administrasi keuangan
6. Melaksanakan administrasi perjalanan dinas pegawai
7. Melaksanakan tugas lainnya yang deberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya
2.1 Kepala Sub Bagian Umum dan tata Usaha mempunyai rincian tugas :

1. Melakukan penatausahaan administrasi perkantoran meliputi, pembukuan, pengelolaan


surat surat, pendistribusian surat masuk dan surat keluar, arsip dan dokumentasi.
2. Melaksanakan Penatausahaan kepegawaian antara lain kenaikan Gaji berkala, mutasi,
penyusunan DUK, kehadiran pegawai, cuti dan DP-3
3. Menyusun perencanaan kebutuhan perlengkapan rumah tangga rumah sakit
4. Melaksanakan inventarisasi pemeliharaan/perawatan barang- barang inventaris
5. Mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan rapat-rapat dinas.
6. Melaksanakan tugas lainnya yang deberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya
2.2 Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai rincian tugas :

1. Melaksanakan Pengelolaan dan penatausahaan keuangan meliputi Penerimaan,


penyimpanan, penyaluran, pertanggungjawaban, dan pembukuan pengarsipan
dokumen/bukti pengeluaran Uang.

21
2. Melaksanakan pembayaran gaji, biaya perjalanan dinas, rekening listrik, telepon dan air
serta pembelian barang.
3. Melakukan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan anggaran meliputi belanja
langsung dan belanja tidak langsung
4. Memilih dan menganalisa data untuk bahan penyusunan anggaran rutin dan
pembangunan
5. Meneliti dan menguji kebenaran setiap dokumen administrasi keuangan meliputi bukti
penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang.
6. Mempersiapkan laporan periode tentang pengeluaran keuangan
7. Melaksanakan tugas lainnya yang deberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2.3 Kepala Sub Bagian Program mempunyai rincian tugas :

1. Menyusun rencana program dan kegiatan tahunan


2. Mengkoordinasikan kegiatan antar bidang
3. Melaksanakan evaluasi, menyusun dan melaporkan pelaksanaan kegiatan tahunan
RSUD Tuan Rondahaim
4. Melaksanakan tugas lainnya yang deberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya
2.4 Security
1. Tanggung Jawab:
2. Bertanggungjawab atas segala Semua Sitem keamanan di RSUD Tuan Rondahaim
Pamatang Raya Kabupaten Simalungun.
3. Laporan Kepada : Kasubag Umum dan Tata Usaha
4. Hubungan dengan : Semua Unit di RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya
5. Tanggung jawab area : Seluruh Area RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya.
6. Deskripsi Kerja:
a. Hadir di RSUD 15 Menit Sebelum pergantian sift
b. Menggunakan uniform lengkap den siap pakai.
c. Menjaga keamanan RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya
d. Stand by di flotingan sesuai arahan pimpinan
e. Melakukan pengawasan di RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya dan
mengantisipasi hal hal yang tidak di inginkan terjadi
f. Melaporkan setiap kejadian kepada pimpinan dan mendokumentasikannya

22
g. Melakukan serah terima tugas dan tanggung jawab dengan personil shift selanjutnya
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
h. Security memiliki wewenang :
a) Melaporkan setiap kejadian kepada pimpinan
b) Mampu menerima delegasi tugas dari pimpinan
c) Mampu berkoordinasi antar personil dan pasien, keluarga pasien
7. Syarat Pekerjaan:
Keahlian : Mempunyai Pengalaman Kerja di Bidang Per securytian

Pendidikan : Minimal SMA

Pengalaman : Pernah Menjadi jaga di Rumah Sakit

2.5 Pengurus Barang


Tanggung Jawab:
Bertanggung-jawab atas segala Asset di RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya.
Laporan Kepada : Kasubag Umum dan Tata Usaha.
Hubungan dengan : Semua Unit yang ada di Rumah Sakit.
Tanggung jawab area : Semua Unit Yang ada di Rumah Sakit.
Tugas dan Tanggung Jawab:

1. Membantu melakukan pendataan secara keseluruhan asset/inventaris yang ada di RSUD


Tuan Rondahaim Pamatang Raya dan dirumah Dinas Dokter.
2. Melakukan pengawasan terhadap seluruh asset/inventaris yang ada di RSUD Tuan
Rondahaim Pamatang Raya.
3. Melakukan pengecekan Asset/inventaris yang ada di RSUD Tuan Rondahaim Pamatang
Raya.
4. Menerima laporan kerusakan asset/inventaris
5. Membuat berita acara serah terima inventaris jika ada penambahan inventaris
6. Membuat berita acara serah terima inventaris ke Ruangan dan ke pegawai.
7. Bertanggung jawab membantu menyimpan dan mengamankan aset dan inventaris RSUD
Tuan Rondahaim Pamatang Raya
Syarat Pekerjaan:

Keahlian : Harus Mampu Mengoperasikan Komputer

Pendidikan : Minimal S1

23
Pengalaman : Pernah bertugas sebagai pengurus Barang.

2.6 Supir
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap Semua yang berhubungan dengan Penggunaan Ambulance dan
Mobil Jenazah.

Hubungan dengan : Semua Unit yang berhubungan dengan Pelayanan Ambulans

Tugas dan Tanggung Jawab:

1. Melakukan pengecekan menyeluruh, Mengecek BBM apakah sudah penuh di isi atau
belum, serta kesiapan mobil ambulance tersebut, terutama di bagian rem, roda ban dan
yang lainnya
2. Supir bertanggung jawab atas kesiapan mobil dan keselamatan dalam perjalanan.
3. Mengamankan posisi tandu di dalam ambulance, pastikan selalu bahwa pasien dalam
keadaan aman, selama perjalanan dari rumah sakit, klinik dokter ke RSUD Tuan
Rondahaim Pamatang Raya
4. Memastikan keluarga pasien yang mau di rujuk sudah berada di dalam mobil
5. Posisikan dan amankan pasien, Selama pemindahan ke bed ambulance pasien harus
diamankan dengan baik serta perubahan posisi di dalam ambulance dapat dilakukan
tetapi harus disesuaikan dengan kondisi penyakit pasien,agar pasien nyaman diatas
6. Pastikan pasien terikat dengan baik di tandu bed ambulance
7. Pengecekan kilometer dari pihak security, yang mau berangkat serta mengaturkan lalu
lintas penyebrangan untuk kelancaran perjalanan ambulance.
24
8. Setelah pasien dipindahkan ke bed IGD, maka di cek lagi apakah masih ada barang-
barang pasien dan keluarganya tidak ada yang tertinggal didalam ambulance
9. Supir memarkirkan ambulance di parkiran ambulance.

Syarat Pekerjaan:

Keahlian : Mampu Mengoperasikan Kendaraan Ambulance

Pendidikan : Minimal SMA

Pengalaman : Pernah menjadi Supir

2.7 Bendahara Penerima


Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab terhadap Semua Sistem Pengeloaan Uang Masuk Rumah Sakit
Hubungan dengan : Bagian Keuangan
Tugas dan Tanggung Jawab:
1. Menerima penerimaan yang bersumber dari pendapatan daerah
2. Menyetorkan penerimaan yang diterima dari pihak ketiga ke rekening kas umum
daerah paling lambat satu hari kerja.
3. Mendapatkan bukti transaksi atas pendapatan yang diterima melalui Bank
Syarat Pekerjaan:

Keahlian : Mampu Mengendalikan tata kelola Keuangan

Pendidikan : Minimal D3

Pengalaman : Diutamakan mempunyai Pengalaman bagian keuangan

25
2.8 Bendahara Pengeluaran
Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab terhadap Semua Sistem Pengeloaan Uang Keluar Rumah Sakit
Hubungan dengan : Bagian Keuangan
Tugas dan Tanggung Jawab:
1. Menerima,menyimpan,membayarkan dan menatausahakan dan mempertanggung
jawabkan uang untuk keperluan belanja SKPD
2. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan pejabat berwenang.
3. Menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam perintah pembayaran
4. Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan
5. Menyiapkan data realisasi pelaksanaan anggaran belanja SKPD
6. Melaksanakan Pembayaran setelah mendapat persetujuan dari KPA atas
tagihan/permintaan pembayaran tersebut.
7. Membuat Laporan Keadaan Kas dan Realisasi anggaran belanja sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Syarat Pekerjaan:

Keahlian : Mampu Mengelola Tata Kelola keuangan Rumah sakit

Pendidikan : Minimal S1

Pengalaman : Pernah Menjabat Bendahara/pengalaman kerja di bagian keuangan

III. BIDANG PELAYANAN MEDIS


Kepala Bidang pelayanan Medis mempunyai rincian tugas :

1. Membantu direktur RSUD Tuan Rondahaiam menyusun kebijakan teknis dan


penyelenggaraan di bidang teknis
2. Pengkoordinasian penyusunan penetapan kebijakan operasional dan melaksanakan
bidang pelayanan medis
3. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan
medis.
4. Melaksanakan tugas lainnya yang deberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya

26
3.1 INSTALASI GAWAT DARURAT
3.1.1 KEPALA INSTALASI GAWAT DARURAT
1. Tujuan Jabatan

Melaksanakan pengorganisasian IGD dalam aspek fungsional dan manajerial,


peningkatan mutu dan keselamatan pasien pelayanan kegawatdaruratan.

2. 5Tanggung Jawab dan Tugas:


.
a. Bertanggung jawab atas pelayanan pasien dengan kegawatdaruratan selama 24 jam
sehari dan tujuh hari seminggu
b. Bertanggung jawab atas pelayanan yang terintegrasi multidisiplin dan multiprofesi
c. Bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya manusia, sarana dan prasarana di
IGD
d. Bertanggung jawab atas terjaminnya peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien IGD
e. Bertanggung jawab atas inventaris, obat-obatan, dan material habis pakai, baik medis
maupun non medis di IGD
f. Bertanggung jawab atas kualitas kerja staf pelaksana di IGD
g. Menyusun program kerja Instalasi Gawat Darurat.
h. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional IGD secara
efektif, efisien dan bermutu.
i. Melakukan koordinasi dengan Unit Rawat Inap dan Unit Rawat Jalan jika pasien
yang bersangkutan membutuhkan penanganan/tindakan lebih lanjut setelah
penanganan gawat darurat.
j. Memberikan pembinaan terhadap dokter jaga dan perawat pelaksana IGD.
k. Membuat daftar jaga dokter IGD dan ruangan.
l. Membuat perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mencapai
pelayanan yang berkualitas di IGD.
m. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan staf IGD untuk membahas dan
menginformasikan hal-hal penting yang berkaitan dengan pelayanan di IGD.
n. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan.
o. Membuat laporan kinerja IGD setiap bulan dan akhir tahun.
p. Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen yang berkaitan dengan
peningkatan mutu pelayanan di IGD.
3. Dimensi Kerja:

27
a. Kunjungan pasien 300 orang per bulan
b. Membawahi 22 orang (7 orang dokter, 15 orang perawat)
4. Hubungan Kerja:

a. Bekerjasama dengan SMF terkait dalam pelaksanaan tindakan medis


kegawatdaruratan
b. Bekerjasama dengan Kepala Seksi Program dan Perencanaan dalam perencanaan
budget anggaran IGD.
c. Bekerjasama dengan Penanggung Jawab Ruang Rawat Inap dalam pelaksanaan
penempatan pasien masuk Rumah Sakit
d. Bagian Pengadaan Barang (PPTK) terkait pengadaan logistik kegawatdaruratan
e. Penanggung Jawab Ruang Rawat Inap terkait pelayanan rawat inap
f. Penanggung Jawab penunjang lain terkait pemeriksaan penunjang diagnostik
kegawatdaruratan
g. Penanggung Jawab Rekam Medis terkait ketersediaan berkas rekam medis pasien dan
pencatatan serta pelaporan
5. Tantangan Terberat:

a. Memenuhi target penanganan pelayanan IGD (respon time) kurang dari 5 menit.
b. Membentuk dan mengarahkan SDM IGD yang cepat tanggap dan profesional dalam
menangani kasus-kasus IGD
c. Memaksimalkan kebutuhan fasilitas dan peralatan yang ada dengan tetap
memeperhatikan tingkat kebutuhan layanan emergency yang ada.
6. 7Wewenang:

a. Memberikan penilaian atas kinerja bawahannya sesuai stándar penilaian yang


ditetapkan oleh Rumah Sakit
b. Menetapkan spesifikasi alat dan peralatan yang dibutuhkan oleh unit kerja yang
dibawahinya
c. Menandatangani surat menyurat, absensi, cuti, yang berhubungan dengan SDM
d. Melaksanakan wewenang lain yang akan ditetapkan kemudian oleh direktur.
7. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan formal: dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana,
memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) dan SIP (Surat Izin Praktik)
b. Pendidikan non formal: memiliki sertifikat tentang kegawatdaruratan (ATLS/ACLS)
c. Pengalaman Kerja: sebagai dokter IGD minimal 1 tahun.

28
d. Ketrampilan: memiliki kemampuan kepemimpinan
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani

3.1.2 DOKTER IGD


1. Tujuan Jabatan:

Tenaga dokter umum yang memberikan pelayanan kegawatdaruratan dalam sistem shift
selama 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu di IGD

2. Tanggung jawab dan Tugas:

a. Bertanggung jawab atas penanganan pasien di IGD dengan mengutamakan


kegawatdaruratan
b. Bertanggung jawab atas upaya stabilisasi kondisi medis pasien sebelum dipindahkan
atau mendapatkan perawatan lanjutan.
c. Bertanggung jawab atas penanganan pasien gawat di ruangan rawat inap atas
konsultasi perawat jaga di ruangan
d. Bertanggung jawab atas konsultasi per telepon dengan dokter spesialis (DPJP) atas
pasien di IGD maupun di ruangan rawat inap
e. Bertanggung jawab atas permasalahan medis seluruh pasien yang dirawat, baik di
ruangan perawatan biasa maupun di ICU yang berkoordinasi dengan dokter yang
memiliki pasien / dokter yang merawat
f. Mengutamakan keselamatan jiwa pasien
g. Mendahulukan penanganan penderita gawat darurat
h. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan RJP dan intubasi
i. Memahami gambaran EKG normal dan gambaran EKG yang mengancam jiwa serta
memerlukan penanganan segera seperti ventrikel fibrilasi, ventrikel takikardi, infark
miocard akut, ventrikel ekstrasistole yang mengancam jiwa.
j. Melakukan pencatatan atas pelayanan medis pasien pada berkas status rekam medis
pasien yang meliputi : anamnesis, pemeriksaan Fisik, diagnosis kerja, terapi, dan
pemeriksaan penunjang
k. Bersikap dan bertindak demi nama rumah sakit secara benar, ramah, informatif, tegas
dan bijaksana
l. Memberikan edukasi dan informasi kepada pasien dan keluarganya mengenai
kondisi medis pasien, rencana penanganan, serta meminta persetujuan tertulis atas
tindakan medis yang akan diberikan.

29
m.
7 Melaporkan hal-hal yang penting atau yang perlu dikonsulkan kepada
konsulen/dokter spesialis yang bersangkutan
n. Menuliskan resep untuk pasien-pasien rawat inap sesuai instruksi dokter yang
merawat.
o. Menggunakan obat-obat yang dianjurkan dalam formularium
3. Dimensi
8 Kerja
a. Pelayanan pasien di Instalasi Gawat Darurat
b. Pelayanan pasien dengan kegawatdaruratan di ruang rawat inap dan ruang pelayanan
intensif, atas konsul dari perawat
4. Hubungan Kerja
a. Dengan dokter spesialis konsulen untuk konsultasi pelayanan medis spesialistik atas
pasien yang ditangani di IGD
b. Dengan perawat di ruangan untuk konsultasi penanganan kegawatdaruratan pasien
di ruang rawat inap dan ruang pelayanan intensif
5. Tantangan Terberat
a. Respon time pelayanan pasien di IGD kurang dari 5 menit
b. Menekan angka mortalitas penanganan pasien dengan kegawatdaruratan di IGD
kurang dari 1%
6. Wewenang:
a. Melakukan konsul pasien ke DPJP
b. Merujuk pasien ke fasilitas pelayanan yang lebih tinggi sesuai dengan kondisi
kegawatdaruratannya
7. Persyaratan dan kualifikasi:

a. Pendidikan formal: dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana,
memiliki Sertifikat Tanda Registrasi (STR) dan SIP (Surat Izin Praktik)
b. Pengalaman: diutamakan yang telah berpengalaman sebagai dokter IGD sedikitnya
2 tahun
c. Ketrampilan
1) Mampu melakukan tindakan bantuan hidup dasar
2) Mampu menggunakan peralatan medis life saving
d. Kepribadian: mampu bekerjasama dalam tim
e. Usia minimal 25 tahun

30
3.1.3 Penanggung Jawab Instalasi Gawat Darurat
1. Tujuan Jabatan:

Tenaga perawat profesional yang bertanggung jawab dan berwenang dalam mengelola
dan mengkoordinir kegiatan pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

2. Tanggung Jawab dan Tugas:

a. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :


1) Merencanakan jumlah, jenis peralatan kepaerawatan serta tenaga perawat
sesuai kebutuhan
2) Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan yang akan
diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan meliputi :
1) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan di IGD
2) Menyusun daftar dinas tenaga perawatan, sesuai kebutuhan dan ketentuan
yang berlaku
3) Melaksanakan program orientasi dan bimbingan kepada tenaga perawat baru
4) Memberikan pengarahan dan motifasi kepada tenaga perawat untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan /standar
5) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama
dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di IGD
6) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan antara
lain melalui pertemuan ilmiah
7) Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan
pengadaannya sesuai kebutuhan pasien, agar tercapai pelayanan optimal
8) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat kesehatan, obat dan
barang lain yang dibutuhkan di IGD
9) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam
keadaan siap pakai serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan
inventarisasi peralatan
10) Mendampingi dokter dalam memeriksa pasien dan mencatat program
pengobatan, serta menyampaikan kepada staff dalam pelaksanaannya
11) Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di IGD menurut
tingkat kegawatannya

31
12) Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat, untuk
mengetahui keadaannya dan menampung keluhaan serta membantu
memecahkan masalah yang dihadapinya
13) Mengadakan kerja sama yang baik kepada Penanggung Jawab lain, seluruh
manajer, dokter umum dan dokter spesialis
14) Menciptakan dan meemlihara suasana kerja yang baik antar petugas, pasien
dan keluarganya sehingga memberi ketenangan
15) Memberikan motivasi tenaga perawat dan tenaga lain dalam memelihara
kebersihan ruangaan dan lingkungannya
16) Memelihara buku register dan berkas catatan medik pasien.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penialian, meliputi:
1) Mengawasi pelaksanaan peraturan atau ketentuan prosedur yang berlaku
dalam lingkungan IGD
2) Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan alat –alat kesehatan serta
obat-obatan secara efektif dan efisien
3) Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatn serta mencatat kegiatan lain di IGD
4) Bertanggung jawab atas upaya penanggulangan kegawatdaruratan,
menyangkut pelayanan dan pelaksanaan tindakan life support.
5) Melaporkan pertanggungjawaban dan evaluasi seluruh kegiatan di IGD
secara berkala
6) Menilai dan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas setiap perawat pelaksana di
IGD
7) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lanjut.
8) Pengendalian logistik dan fasilitas ruangan.
9) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelayanan keperawatan.
10) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
11) Mengikuti rapat dengan Kepala Bidang Pelayanan Medis/Manajemen Rumah
Sakit
12) Memimpin rapat bulanan di ruangan
3. Dimensi Kerja:

a. Sedikitnya 4 orang perawat IGD dan 2 orang tenaga administrasi IGD


b. Pengelolaan peralatan medis dan obat-obatan di IGD
4. Hubungan Kerja:

32
a. Dengan Komite Keperawatan terkait pembinaan dan peningkatan ketrampilan
perawat di IGD
b. Dengan kepala ruangan terkiat kesinambungan pelayanan pasien di ruang rawat
inap
5. Tantangan Terberat:

a. Respon time pelayanan pasien di IGD kurang dari 5 menit


b. Menekan angka mortalitas penanganan pasien dengan kegawatdaruratan di IGD
kurang dari 1%
6. Wewenang:

a. Membuat dan menetepkan jadwal dinas perawat IGD


b. Mengajukan permintaan persediaan peralatan medis, bahan habis pakai, dan obat-
obatan di IGD untuk disetujui oleh Kepala IGD

3.1.4 KETUA TIM


1. Tujuan Jabatan
a. Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya yang didelegasikan
oleh penanggung jawab ruangan.
b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi kinerja anggota tim/perawat pelaksana.
c. Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan pasien.
d. Mengembangkan kemampuan anggota tim/perawat pelaksana.
e. Menyelenggarakan konferensi
2. Tugas dan Tanggung Jawab:
a. Perencanaan:
a) Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya bersama penanggung jawab
ruangan.
b) Bersama penanggung jawab ruangan melakukan pembagian tugas untuk anggota
tim/perawat pelaksana.
c) Menyusun rencana asuhan keperawatan.
d) Menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan keperawatan.
e) Memberi pertolongan segera pada pasien dengan masalah kedaruratan.
f) Melakukan ronde keperawatan bersama penanggung jawab ruangan.
g) Mengorientasikan pasien baru.
h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
b. Pengorganisasian dan ketenagaan:
33
a) Merumuskan tujuan dari metode penugasan keperawatan tim.
b) Bersama kepala ruangan membuat rincian tugas untuk anggota tim/perawat
pelaksana sesuai dengan perencanaan terhadap pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dalam pemberian asuhan keperawatan.
c) Melakukan pembagian kerja anggota tim/perawat pelaksana sesuai dengan
tingkat ketergantungan pasien.
d) Melakukan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain.
e) Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim/perawat pelaksana
f) Mendelegasikan tugas pelaksanaan proses keperawatan kepada anggota
tim/perawat pelaksana.
g) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
c. Pengarahan:
a) Memberi pengarahan tentang tugas setiap anggota tim/perawat pelaksana.
b) Memberikan informasi kepada anggota tim/perawat pelaksana yang
berhubungan dengan asuhan keperawatan.
c) Melakukan bimbingan kepada anggota tim/perawat pelaksana yang
berhubungan dengan asuhan keperawatan.
d) Memberi pujian kepada anggota tim/perawat pelaksana yang melaksanakan
tugasnya dengan baik, tepat waktu, berdasarkan prinsip, rasional dan kebutuhan
pasien.
e) Memberi teguran kepada anggota tim/perawat pelaksana yang melalaikan tugas
atau membuat kesalahan.
f) Memberi motivasi kepada anggota tim/perawat pelaksana.
g) Melibatkan anggota tim/perawat pelaksana dari awal sampai dengan akhir
kegiatan.
h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan:
a) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan anggota
tim/perawat pelaksana asuhan keperawatan kepada pasien.
b) Melalui supervisi: melihat/mengawasi pelaksanaan asuhan keperawatan dan
catatan keperawatan yang dibuat oleh anggota tim/perawat pelaksana serta
menerima/mendengar laporan secara lisan dari anggota tim/perawat pelaksana
tentang tugas yang dilakukan.
c) Memperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi pada saat itu juga.
d) Melalui evaluasi:
34
 Mengevaluasi kinerja dan laporan anggota tim/perawat pelaksana dan
membandingkan dengan peran masing-masing serta dengan rencana
keperawatan yang telah disusun.
 Penampilan kerja anggota tim/perawat pelaksana dalam melaksanakan
tugas.
 Upaya peningkatan kemampuan, keterampilan dan sikap.
e) Memberi umpan balik kepada anggota tim/perawat pelaksana.
f) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lanjut.
g) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
3. Dimensi Kerja
a. Mengembangkan pola pelayanan berfokus pada pasien
b. Memberikan Asuhan Keperawatan IGD 24 jam
4. Hubungan Kerja:
Dengan perawat ruangan terkait kesinambungan pelayanan pasien IGD
5. Tantangan Terberat:
a. Respon time pelayanan pasien di IGD kurang dari 5 menit
b. Menekan angka mortalitas penanganan pasien dengan kegawatdaruratan di IGD
kurang dari 1%
6. Wewenang
a. Mengawasi pelaksanaan tugas masing anggota tim/perawat pelaksana.
b. Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan secara tepat
c. Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap pakai.
7. Kualifikasi
a. Pendidikan Formal : minimal DIII Keperawatan/Kebidanan
b. Pendidikan Non Formal : sertifikat PPGD/GELS/BLS
c. Pengalaman Kerja: memiliki pengalaman kerja di bidang kegawatdaruratan 2
tahun
d. Ketrampilan: memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian
mantap dan emosional yang stabil.
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani.

35
3.1.5 ANGGOTA TIM/PERAWAT PELAKSANA
1. Tujuan Jabatan
Memberikan pelayanan kesehatan di Ruang Rawat Inap sesuai standar keperawatan
dan standar prosedur operasional.
2. Tugas dan Tanggung Jawab:
a. Perencanaan:

a) Bersama penanggung jawab ruangan dan ketua tim mengadakan serah terima
tugas
b) Menerima pembagian tugas dari ketua tim.
c) Bersama ketua tim menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan
keperawatan.
d) Mengikuti ronde keperawatan bersama kepala ruangan.
e) Menerima pasien baru.
f) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
b. Pengorganisasian dan ketenagaan:

a) Menerima penjelasan tujuan dari metode penugasan keperawatan tim.


b) Menerima rincian tugas dari ketua tim sesuai dengan perencanaan terhadap
pasien yang menjadi tanggung jawabnya dalam pemberian asuhan
keperawatan.
c) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh ketua tim.
d) Melaksanakan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain.
e) Menyesuaikan waktu istirahat dengan anggota tim/perawat pelaksana lainnya.
f) Melaksanakan asuhan keperawatan.
g) Menunjang pelaporan dan pendokumentasian tindakan keperawatan yang
dilakukan.
c. Pengarahan:

a) Menerima pengarahan dan bimbingan dari ketua tim tentang tugas setiap
anggota tim/perawat pelaksana.
b) Menerima informasi dari ketua tim berhubungan dengan asuhan keperawatan.
c) Menerima pujian dari ketua tim.
d) Dapat menerima teguran dari ketua tim apabila melalaikan tugas atau membuat
kesalahan.
e) Mempunyai motivasi terhadap upaya perbaikan.
f) Terlibat aktif dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
36
g) Menunjang pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan:

a) Menyiapkan dan menunjukkan bahan yang diperlukan untuk proses evaluasi


serta terlibat aktif dalam mengevaluasi kondisi pasien.
b) Menunjang pelaporan dan pendokumentasian.
3. Dimensi Kerja
Menerima pelayanan pasien IGD 24 jam
4. Hubungan Kerja:
Dengan perawat ruangan terkait kesinambungan pelayanan pasien IGD
5. Tantangan Terberat:
a. Respon time pelayanan pasien di IGD kurang dari 5 menit
b. Menekan angka mortalitas penanganan pasien dengan kegawatdaruratan di IGD
kurang dari 1%
6. Wewenang :
a. Melakukan tindakan bantuan hidup dasar
b. Memberikan asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien sesuai kemampuan
dan batas kewenangannya.
7. Persayaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal :
Berijazah Keperawatan dari semua jenjang yang disyahkan oleh pemerintah atau
yang berwenang.

b. Pendidikan Non Formal: sertifikat PPGD/GELS/BLS/BHD


c. Pengalaman Kerja: memiliki pengalaman kerja di bidang kegawatdaruratan 1
tahun
d. Ketrampilan: memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian
mantap dan emosional yang stabil.
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani.

37
3.2 POLIKLINIK

3.2.1 KEPALA POLIKLINIK

1. Tujuan Jabatan
Merencanakan dan mengelola suatu kebijakan Pelayanan Rawat Jalan dengan
menyediakan serta menyelenggarakan Pelayanan Rawat Jalan, dan Medical Check-up
menuju tercapainya pelayanan medik yang bermutu sesuai standar yang ditetapkan.
2. Tugas dan Tanggung Jawab Utama
a. Mengkoordinir jenis dan alokasi ketenagaan pelayanan yang terdiri dari dokter
spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat dengan keahlian (kompetensi) dan
ketrampilan sesuai kebutuhan pelayanan medis yang rasional.
b. Menjamin tersedianya pelayanan rawat jalan dan medical check-up yang bermutu
sesuai standar.
c. Menjamin terlaksananya Sistem Pelayanan Medik sesuai Panduan Praktik Klinik dan
Standar Pelayanan Minimal Kementrian Kesehatan
d. Tersedianya pelayanan peserta Asuransi Kesehatan & Perusahaan yang bekerja sama
dalam pelayanan kesehatan rawat jalan sesuai perjanjian yang telah dibuat.
e. Merencanakan program pelayanan medik di Rawat Jalan, dan medical check-up.
f. Mengatur dan mengkoordinir seluruh aktifitas pelayanan medis sub-unit yang
dibawahnya.
g. Mengevaluasi pelayanan medis unit.
h. Membuat dan memberi laporan tahunan kepada Kepala Seksi Pelayanan Medis
mengenai pelayanan medis yang dipimpinnya.
i. Mempelajari perkembangan baru teknologi medis dan mengusulkan pelaksanaannya
kepada Kepala Seksi Pelayanan Medis.
j. Mengadakan rapat dengan jajaran di Poliklinik seminggu sekali.
3. Dimensi Kerja
a. Kebijakan pelayanan medis dalam melaksanakan pelayanan medis dan menghadapi
customer komplain.
b. Meningkatkan pengetahuan ilmu manajerial dan ilmu kedokteran sesuai kemajuan
teknologi.
c. Menuntut keaktifan Komite Medis untuk kemajuan medis teknis staf medis.
d. Menyediakan tenaga medis tetap di semua klinik spesialis.
4. Hubungan Kerja

38
a. Mengadakan koordinasi dengan Bidang penunjang medis lainnya untuk kelancaran
pelayanan medis.
b. Mengadakan koordinasi dengan Kepala Bidang Keperawatan dan Penanggung jawab
ruangan dalam hal pembinaan perawat, diklat perawat dan pelayanan kerjasama.
c. Mengadakan koordinasi dengan Penanggung jawab pendaftaran dan rekam medis
dalam hal kelancaran pendaftaran dan penyerahan status pasien ke Pelayanan Rawat
Jalan, serta dalam hal data rekam medik pasien.
d. Mengadakan koordinasi dengan Bagian Tata Usaha atau Seksi Umum dan
Kepegawaian dalam hal permintaan SDM yang sesuai kualifikasi dan adanya
pelanggaran oleh jajaran dibawahnya.
e. Mengadakan koordinasi dengan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa dalam hal
permintaan pembelian barang medis dan non medis.
f. Mengadakan koordinasi dengan Kepala Seksi Umum dan Kepegawaian/Teknisi
dalam hal kelancaran pemeliharaan fasilitas sarana dan prasarana di unit dibawahnya.
g. Mengadakan koordinasi dengan Kepala Seksi Keuangan dalam hal pembayaran
pasien kerjasama, pasien tak mampu, kelancaran kasir.
5. Tantangan
Terberat

a. Menghadapi komplain pelanggan. Untuk mencegah komplain pelanggan terhadap


pelayanan yang kurang memuaskan maka harus melakukan kontrol yang ketat
terhadap kinerja staf medis dalam shiftnya.
b. Menjamin ketepatan jam praktek dokter spesialis untuk menghindari terjadinya
komplain atas pelayanan rawat jalan.
6. Wewenang
a. Melakukan supervisi atas penggunaan obat-obatan dan pemeriksaan diagnostik yang
efektif dan efisien
b. Mengajukan usulan perbaikan Panduan Praktik Klinis dan prosedur kerja medis
c. Mengajukan usulan penambahan atau perbaikan alat, obat dan alat kesehatan.
7. Kualifikasi
a. Dokter dengan kemampuan manajerial dan pengalaman di bidang manajemen klinik
minimal 2 tahun.
b. Memiliki sikap dan perilaku yang baik
c. Mempunyai kemampuan komunikasi verbal dan non verbal yang baik serta bisa
bahasa Inggris minimal pasif
39
3.2.2 PENANGGUNG JAWAB PERAWAT POLIKLINIK
A. Tujuan Jabatan
Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan perawatan di masing-masing
klinik.

B. Tugas dan Tanggung Jawab Utama


a. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan jenis, jumlah, mutu tenaga keperawatan serta
tenaga lainnya sesuai kebutuhan di Poliklinik
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawat yang berlaku tiap minggu.
c. Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan tingkat kemampuan
perawatan.
d. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan
e. Menyusun program pengembangan staf
f. Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan di rawat jalan
g. Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan tugas yang dibebankan.
h. Mengadakan pelatihan untuk pegawai secara berkesinambungan.
i. Memberi orientasi kepada pegawai baru.
j. Mengadakan pengadaan, pemeliharaan dan penggunaan alat-alat maupun obat-obatan.
k. Menciptakan suasana kerja yang harmonis.
l. Menilai hasil kerja pegawai dan memberikan penghargaan yang berprestasi baik.
C. Dimensi Kerja
a. Mengembangkan pola pelayanan “one stop service”
b. Asuhan Keperawatan Rawat Jalan
D. Hubungan Kerja
a. Bekerjasama dengan Kepala Poliklinik dalam mengatur, mengelola dan membuat
kebijakan pelayanan di Rawat jalan
b. Bekerjasama dengan unit terkait akan kelancaran pelayanan yang ada, khususnya unit
penunjang medik untuk membantu menegakkan diagnosa
E. Tantangan
Terberat

a. Menciptakan kondisi kerja yang harmonis dengan rekan sejawat.


b. Memastikan jumlah stok material medis dan non medis sesuai dengan data stok di buku
40
F. Wewenang
a. Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai.
b. Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan secara tepat
c. Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap pakai.
d. Mengawasi pelaksanaan inventaris secara periodik.
G. Kualifikasi
a. Memiliki pendidikan keperawatan minimal D3 atau S1 Keperawatan
b. Mempunyai pengalaman 3 tahun
c. Memiliki sertifikat BHD
d. Memiliki jiwa kepemimpinan dan kemauan untuk berkembang
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani

3.2.3 PERAWAT PELAKSANA


1. Tujuan Jabatan
Memberikan dan membantu terlaksananya pelayanan kesehatan di Poliklinik sesuai
standar keperawatan dan prosedur klinik
2. Tugas dan Tanggung Jawab Utama
a. Menyiapkan segala kebutuhan medis dan non medis, fasilitas dan lingkungan
Poliklinik untuk kelancaran pelayanan
b. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien rawat jalan dan melaksanakan
evaluasi tindakan perawatan yang telah dilakukan
c. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku serta
melaksanakan orientasi kepada pasien
d. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan anggota tim
yang terlibat di Poliklinik
e. Mengikuti pertemuan ilmiah, seminar, workshop dan penataran yang ditugaskan
Rumah Sakit maupun profesinya untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan.
f. Mengikuti pertemuan berkala/morning report yang diadakan oleh profesi ataupun
lainnya untuk kepentingan peningkatan pelayanan di Poliklinik
g. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan perawatan yang tepat dan benar
sesuai dengan yang ditetapkan oleh Komite Keperawatan Rumah Sakit
h. Menyiapkan pasien yang akan pulang lengkap dengan administrasinya
i. Memberikan health education kepada penderita dan keluarga

41
j. Memantau dan menilai kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang tepat
berdasarkan hasil pemantauan.
k. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara pasien, keluarga, dokter
serta sesama perawat
l. Bertanggung jawab terhadap Koordinator Perawat pada masing-masing Poliklinik
m. Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya tindakan medis sesuai dengan
kompetensi yang dimilikinya.
3. Dimensi Kerja
a. Menerima kunjungan pasien, dari jam bukanya Poliklinik sampai dengan berakhirnya
pelayanan
b. Jumlah kunjungan per hari 10 pasien
4. Hubungan Kerja
a. Bekerja sama dengan perawat dari Poliklinik lainnya untuk koordinasi pelayanan
terpadu bagi pasien
b. Bekerja sama dengan petugas pendaftaraan dan rekam medis dalam penyediaan berkas
rekam medis pasien.
5. Tantangan
Terberat

a. Menghadapi kasus medis sulit yang belum adanya fasilitas dan perlengkapan
pendukung yang lengkap.
b. Menerima pasien komplain, dikarenakan lamanya waktu pemeriksaan oleh dokter
pemeriksa
c. Kurang pahamnya pasien akan keterangan/instruksi dokter mengenai masalah
kesehatan pada dirinya yang menyebabkan kesalahan persepsi yang ada.
6. Wewenang
a. Mengatur proses jalannya pelayanan pasien yang berkunjung ke Poliklinik sesuai
dengan nomer urut antrian yang ada.
b. Memberikan asuhan keperawatan rawat jalan pada pasien sesuai kemampuan dan
batas kewenangan yang dimilikinya.
7. Kualifikasi
a. Memiliki pendidikan D3 Keperawatan/D3 Kebidanan
b. Diutamakan mempunyai pengalaman kerja di Poliklinik

42
c. Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian mantap dan
emosional yang stabil.
d. Berbadan sehat jasmani dan rohani.

IV. BIDANG KEPERAWATAN


Kepala Bidang Keperawatan mempunyai rincian tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja di bidang pelayanan dan asuhan keperawatan
2. Memeriksa pelaksanaan asuhan keperawatan rawat inap
3. Menyusun draf keputusan direktur tentang rotasi paramedis
4. Menyusun data analisis kebutuhan tenaga paramedis
5. Melakukan evaluasi, monitoring dan pelaporan pelaksanaan asuhan keperawatan.
6. Menyusun kebutuhan administrasi rumah sakit untuk menunjang pelaksanaan pelayanan dan
asuhan keperawatan
7. Melaksanakan tugas lainnya yang deberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4.1 KEPALA SEKSI KEPERAWATAN


1. Tujuan Jabatan
Kepala Seksi Keperawatan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Keperawatan
untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengembangan program,
pengawasan dan evaluasi tenaga Keperawatan dan Standar Prosedur Operasional
(SPO) Keperawatan.

2. Tugas dan Tanggung Jawab:


a. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan ketenagaan dan
pengembangan keperawatan
b. Mengkoordinasikan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan tugas seksi
keperawatan
c. Melaksanakan program orientasi bagi tenaga keperawatan baru yang bekerja di
RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya.
d. Mengendalikan pelaksanaan pengaturan dan tata tertib pelayanan keperawatan
yang berlaku.
e. Melaksanakan kunjungan keliling secara berkala
f. Membantu pemecahan masalah yang timbul di unit-unit pelayanan keperawatan.
43
g. Menyusun, menata dan membuat Prosedur tetap (Protap) dan Standar Prosedur
Operasional (SPO) setiap langkah-langkah kegiatan yang dilakukan.
h. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
i. Membuat penilaian secara berkala terhadap seluruh penanggung jawab ruangan

3. Dimensi Kerja
a. Menerapkan Metode asuhan keperawatan Metode Tim
b. Menghitung Kebutuhan tenaga keperawatan berdasarkan PPNI
4. Hubungan dengan: Kepala Bidang Keperawatan, Kepala Seksi Profesi dan Mutu
Asuhan keperawatan, Penanggung Jawab Ruangan, dan Seluruh Perawat.
5. Tantangan Terberat
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam melakukan asuhan
keperawatan kepada pasien sesuai dengan Standar Prosedur Operasional
b. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis antara teman sejawat
6. Wewenang:
a. Menjalankan dan mengembangkan Standar Prosedur Operasional (SPO)
Keperawatan
b. Melakukan pembinaan terhadap perawat pelaksana agar melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai dengan SPO;
c. Menghitung kebutuhan tenaga perawat di setiap ruang pelayanan keperawatan.
7. Kualifikasi:
a. Menguasai Ilmu Manajemen dan Keperawatan
b. Pendidikan S1 Keperawatan + Ners
c. Pengalaman Minimal 3 Tahun
d. Memiliki Sertifikat Manajemen Bangsal, Asuhan Keperawatan

4.2 KEPALA SEKSI PROFESI DAN MUTU ASUHAN KEPERAWATAN


1. Tujuan Jabatan
Kepala Seksi Profesi dan Mutu Asuhan Keperawatan mempunyai tugas membantu
Kepala Bidang Keperawatan untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian,
pengembangan program, pengawasan dan evaluasi mutu asuhan keperawatan.

2. Tugas dan Tanggung Jawab:

44
a. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan tentang mutu dan asuhan
keperawatan
b. Menyusun standar asuhan keperawatan masing-masing ruangan
c. Bekerja sama dengan penanggung jawab ruangan dalam menilai mutu pelayanan
keperawatan secara berkala atau sewaktu-waktu agar pelayanan dapat ditingkatkan
dan perkembangan kemajuan di bidang keperawatan.
d. Mengadakan kunjungan keliling secara berkala ke ruang rawat inap, agar tujuan
pelayanan asuhan keperawatan yang ingin dicapai tetap terjamin
e. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada kepala Bidang Keperawatan
f. Melaksanakan tugas lainnya yang deberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya
g. Membuat penilaian secara berkala terhadap seluruh penanggung jawab ruangan
3. Dimensi Kerja
a. Menerapkan Metode asuhan keperawatan Metode Tim
b. Menerapkan pelayanan keperawatan berfokus pada pasien
4. Hubungan dengan: Kepala Bidang Keperawatan, Kepala Seksi Keperawatan,
Penanggung Jawab Ruangan, dan Seluruh Perawat.
5. Tantangan Terberat
a. Meningkatkan mutu pelayanan perawat kepada pasien
b. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis antara teman sejawat
6. Wewenang:
a. Melakukan pembinaan terhadap bagian keperawatan agar program
pengembangan staf keperawatan dapat terlaksana dengan baik;
b. Melakukan penilaian kinerja keperawatan secara objektif
c. Memberikan pendidikan dan pelatihan berkesinambungan sesuai kebutuhan
tenaga perawat dalam rangka pengembangan mutu pelayanan keperawatan
7. Kualifikasi:
a. Menguasai Ilmu Manajemen dan Keperawatan
b. Pendidikan S1 Keperawatan
c. Pengalaman Minimal 3 Tahun
d. Memiliki Sertifikat Manajemen Bangsal, Asuhan Keperawatan

4.3 PENANGGUNG JAWAB RUANG RAWAT INAP


1. Tujuan Jabatan

45
a. Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan perawatan di masing-
masing Ruang Rawat Inap.
b. Menentukan standar pelaksanaan kerja
c. Memberi pengarahan kepada ketua dan anggota tim.
d. Supervisi dan evaluasi tugas staf

2. Tugas dan Tanggung Jawab:


a. Perencanaan:

46
a) Menunjuk ketua tim yang bertugas di ruangan masing-masing.
b) Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya.
c) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien.
d) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas dan
kebutuhan pasien
e) Merencanakan metode penugasan dan penjadwalan staf.
f) Merencanakan kebutuhan logistik dan fasilitas ruangan kelolaan.
g) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
b. Pengorganisasian dan ketenagaan:
a) Merumuskan metode penugasan keperawatan.
b) Merumuskan tujuan dari metode penugasan keperawatan.
c) Merumuskan rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas.
d) Membuat rentang kendali diruang rawat.
e) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, misal: membuat jadwal
dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari sesuai dengan jumlah dan kondisi
pasien
f) Mengatur dan mengendalikan pelaksanaan asuhan keparawatan dalam bentuk
diskusi, bimbingan dan penyampaian informasi.
g) Mengatur dan mengendalikan logistik dan fasilitas ruangan
h) Mendelegasikan tugas kepada ketua tim.
i) Melakukan koordinasi dengan tim kesehatan lain.
j) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
c. Pengarahan:
a) Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim.
b) Memberikan pengarahan kepada ketua tim tentang pelaksanaan asuhan
keperawatan dan fungsi-fungsi manajemen.
c) Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan
asuhan keperawatan pasien.
d) Memberikan motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
e) Melaksanakan program orientasi bagi tenaga perawatan baru yang akan bekerja
di rumah sakit
f) Mengusahakan kelengkapan peralatan keperawatan sesuai prosedur yang
berlaku
g) Melalui supervisi:
47
 Supervisi langsung terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan melalui
pengamatan sendiri atau laporan langsung secara lisan dari ketua tim
 Supervisi tidak langsung dengan cara mengecek, membaca dan memeriksa
rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses
keperawatan dilaksanakan.
 Memperbaiki, mengatasi kelemahan/kendala yang terjadi pada saat itu juga.
h) Membimbing bawahan yang kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.
i) Memberi pujian kepada bawahan yang melaksanakan tugas dengan baik.
j) Memberi teguran kepada bawahan yang membuat kesalahan.
k) Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.
l) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan:
a) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim
maupun anggota tim/pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan
secara langsung kepada pasien.
b) Melakukan penilaian kinerja: mengevaluasi upaya/kerja ketua tim dan anggota
tim/ pelaksana
c) Memberi umpan balik kepada ketua tim.
d) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lanjut.
e) Pengendalian logistik dan fasilitas ruangan.
f) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelayanan keperawatan.
m) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
g) Mengikuti rapat dengan Kepala Bidang Keperawatan/Manajemen Rumah Sakit
h) Memimpin rapat bulanan di ruangan
1. Dimensi Kerja
a. Mengembangkan pola pelayanan berfokus pada pasien
b. Memberikan Asuhan Keperawatan Rawat Inap 24 jam
2. Hubungan Kerja
a. Bekerjasama dengan Penanggung Jawab Ruang Rawat Inap dalam mengatur,
mengelola dan membuat kebijakan pelayanan di Ruang Rawat Inap.
b. Bekerjasama dengan bagian terkait akan kelancaran pelayanan yang ada, khususnya
bagian penunjang medis untuk membantu menegakkan diagnosa.
3. Tantangan
Terberat

48
a. Menciptakan kondisi kerja yang harmonis dengan rekan sejawat.
b. Memastikan jumlah stok material medis dan non medis sesuai dengan data stok di
buku
4. Wewenang
e. Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai.
f. Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan secara tepat
g. Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap pakai.
h. Mengawasi pelaksanaan inventaris secara periodik.
5. Kualifikasi
a. Memiliki pendidikan keperawatan/kebidanan minimal D3 atau S1 Keperawatan +
Ners
b. Mempunyai pengalaman 2 tahun
c. Memiliki sertifikat Manajemen Bangsal, Asuhan Keperawatan dan Bantuan Hidup
Dasar (BHD)
d. Memiliki jiwa kepemimpinan dan kemauan untuk berkembang
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani

4.4 KETUA TIM


1. Tujuan Jabatan
a. Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya yang didelegasikan
oleh penanggung jawab ruangan.
b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi kinerja anggota tim/perawat pelaksana.
c. Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan pasien.
d. Mengembangkan kemampuan anggota tim/perawat pelaksana.
e. Menyelenggarakan konferensi
2. Tugas dan Tanggung Jawab:
a. Perencanaan:
a) Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya bersama penanggung jawab
ruangan.
b) Bersama penanggung jawab ruangan melakukan pembagian tugas untuk anggota
tim/perawat pelaksana.
c) Menyusun rencana asuhan keperawatan.
d) Menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan keperawatan.
e) Memberi pertolongan segera pada pasien dengan masalah kedaruratan.

49
f) Melakukan ronde keperawatan bersama penanggung jawab ruangan.
g) Mengorientasikan pasien baru.
h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
b. Pengorganisasian dan ketenagaan:
a) Merumuskan tujuan dari metode penugasan keperawatan tim.
b) Bersama kepala ruangan membuat rincian tugas untuk anggota tim/perawat
pelaksana sesuai dengan perencanaan terhadap pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dalam pemberian asuhan keperawatan.
c) Melakukan pembagian kerja anggota tim/perawat pelaksana sesuai dengan
tingkat ketergantungan pasien.
d) Melakukan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain.
e) Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim/perawat pelaksana
f) Mendelegasikan tugas pelaksanaan proses keperawatan kepada anggota
tim/perawat pelaksana.
g) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
c. Pengarahan:
a) Memberi pengarahan tentang tugas setiap anggota tim/perawat pelaksana.
b) Memberikan informasi kepada anggota tim/perawat pelaksana yang
berhubungan dengan asuhan keperawatan.
c) Melakukan bimbingan kepada anggota tim/perawat pelaksana yang
berhubungan dengan asuhan keperawatan.
d) Memberi pujian kepada anggota tim/perawat pelaksana yang melaksanakan
tugasnya dengan baik, tepat waktu, berdasarkan prinsip, rasional dan kebutuhan
pasien.
e) Memberi teguran kepada anggota tim/perawat pelaksana yang melalaikan tugas
atau membuat kesalahan.
f) Memberi motivasi kepada anggota tim/perawat pelaksana.
g) Melibatkan anggota tim/perawat pelaksana dari awal sampai dengan akhir
kegiatan.
h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan:
a) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan anggota
tim/perawat pelaksana asuhan keperawatan kepada pasien.
b) Melalui supervisi: melihat/mengawasi pelaksanaan asuhan keperawatan dan
catatan keperawatan yang dibuat oleh anggota tim/perawat pelaksana serta
50
menerima/mendengar laporan secara lisan dari anggota tim/perawat pelaksana
tentang tugas yang dilakukan.
c) Memperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi pada saat itu juga.
d) Melalui evaluasi:
 Mengevaluasi kinerja dan laporan anggota tim/perawat pelaksana dan
membandingkan dengan peran masing-masing serta dengan rencana
keperawatan yang telah disusun.
 Penampilan kerja anggota tim/perawat pelaksana dalam melaksanakan
tugas.
 Upaya peningkatan kemampuan, keterampilan dan sikap.
e) Memberi umpan balik kepada anggota tim/perawat pelaksana.
f) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lanjut.
g) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
3. Dimensi Kerja
a. Mengembangkan pola pelayanan berfokus pada pasien
b. Memberikan Asuhan Keperawatan Rawat Inap 24 jam
4. Hubungan Kerja
a. Bekerjasama dengan Penanggung Jawab Ruang Rawat Inap dalam mengatur,
mengelola dan membuat kebijakan pelayanan di Ruang Rawat Inap.
b. Bekerjasama dengan bagian terkait akan kelancaran pelayanan yang ada,
khususnya bagian penunjang medis untuk membantu menegakkan diagnosa.
5. Tantangan
Terberat

a. Menciptakan kondisi kerja yang harmonis dengan rekan sejawat.


b. Memastikan jumlah stok material medis dan non medis sesuai dengan data stok di
buku
6. Wewenang
d. Mengawasi pelaksanaan tugas masing anggota tim/perawat pelaksana.
e. Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan secara tepat
f. Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap pakai.
7. Kualifikasi
a. Memiliki pendidikan minimal D3 Keperawatan/Kebidanan
b. Mempunyai pengalaman 2 tahun
51
c. Memiliki sertifikat Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Asuhan Keperawatan
d. Berbadan sehat jasmani dan rohani

4.5 ANGGOTA TIM/PERAWAT PELAKSANA


1. Tujuan Jabatan
Memberikan pelayanan kesehatan di Ruang Rawat Inap sesuai standar keperawatan
dan standar prosedur operasional.
2. Tugas dan Tanggung Jawab:
a. Perencanaan:

a) Bersama penanggung jawab ruangan dan ketua tim mengadakan serah terima
tugas
b) Menerima pembagian tugas dari ketua tim.
c) Bersama ketua tim menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan
keperawatan.
d) Mengikuti ronde keperawatan bersama kepala ruangan.
e) Menerima pasien baru.
f) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
b. Pengorganisasian dan ketenagaan:

a) Menerima penjelasan tujuan dari metode penugasan keperawatan tim.


b) Menerima rincian tugas dari ketua tim sesuai dengan perencanaan terhadap
pasien yang menjadi tanggung jawabnya dalam pemberian asuhan
keperawatan.
c) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh ketua tim.
d) Melaksanakan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain.
e) Menyesuaikan waktu istirahat dengan anggota tim/perawat pelaksana lainnya.
f) Melaksanakan asuhan keperawatan.
g) Menunjang pelaporan dan pendokumentasian tindakan keperawatan yang
dilakukan.
c. Pengarahan:

h) Menerima pengarahan dan bimbingan dari ketua tim tentang tugas setiap
anggota tim/perawat pelaksana.
i) Menerima informasi dari ketua tim berhubungan dengan asuhan keperawatan.
j) Menerima pujian dari ketua tim.

52
k) Dapat menerima teguran dari ketua tim apabila melalaikan tugas atau membuat
kesalahan.
l) Mempunyai motivasi terhadap upaya perbaikan.
m) Terlibat aktif dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
n) Menunjang pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan:

c) Menyiapkan dan menunjukkan bahan yang diperlukan untuk proses evaluasi


serta terlibat aktif dalam mengevaluasi kondisi pasien.
d) Menunjang pelaporan dan pendokumentasian.
3. Dimensi Kerja
Menerima pelayanan pasien rawat inap 24 jam
4. Hubungan Kerja
1. Bekerja sama dengan perawat dari IGD dan Poliklinin untuk koordinasi pelayanan
terpadu bagi pasien
2. Bekerja sama dengan perawat dari Ruang Rawat Inap lainnya untuk koordinasi
pelayanan terpadu bagi pasien
3. Bekerja sama dengan petugas pendaftaraan dan rekam medis dalam penyediaan
berkas rekam medis pasien.
5. Tantangan
Terberat

1. Menghadapi kasus medis sulit yang belum adanya fasilitas dan perlengkapan
pendukung yang lengkap.
2. Menerima pasien komplain, dikarenakan lamanya waktu pemeriksaan oleh dokter
pemeriksa
3. Kurang pahamnya pasien akan keterangan/instruksi dokter mengenai masalah
kesehatan pada dirinya yang menyebabkan kesalahan persepsi yang ada.
6. Wewenang
1. Mengatur proses jalannya pelayanan pasien yang berkunjung ke Ruang Rawat Inap.
2. Memberikan asuhan keperawatan rawat inap pada pasien sesuai kemampuan dan
batas kewenangan yang dimilikinya.
7. Kualifikasi
a. Memiliki pendidikan D3 Keperawatan/Kebidanan

53
b. Pendidikan non formal: memiliki sertifikat asuhan keperawatan dan Bantuan Hidup
Dasar (BHD)
c. Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian mantap dan
emosional yang stabil.
d. Berbadan sehat jasmani dan rohani.

V. BIDANG PENUNJANG MEDIS


Kepala Bidang Pelayanan Penunjang mempunyai rincian tugas:

1. Mengkoordinasikan dan menyusun rencana seluruh kebutuhan pelayanan bidang penunjang


pelayanan medis meliputi : IGD,instalasi bedah sentral,instalasi kamar jenazah, instalasi
farmasi, laboratorium, instalasi gizi, radiologi, rawat jalan dan instalasi rawat inap serta
kebutuhan instalasi pelayanan dan penunjang medis.
2. Melaksanakan pengaturan, monitoring,evluasi dan pengawasan dan pengendalian seluruh
pembinaan kebutuhan pelayanan penunjang medis
3. Menyusun dan mengususlkan rencana kebutuhan sarana prasarana dan tenaga medis setiap
tahun sesuai bobot tugas bidangnya.
4. Melaksanakan tugas lainnya yang deberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5.1 INSTALASI GIZI


5.1.1 PENANGGUNG JAWAB INSTALASI GIZI
1. Nama Unit Kerja : Instalasi Gizi
2. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Instalasi Gizi
3. Pengertian :
Seorang ahli gizi profesional yang diberi tugas tanggungjawab dan wewenang dalam
mengelola pelayanan makanan dan minuman di Instalasi Gizi.

4. Persyaratan dan Kualifikasi


a. Pendidikan Formal
D III Gizi

b. Pendidikan Non Formal


Memiliki sertifikat tentang pengetahuaan makanan dan minuman

c. Pengalaman Kerja
Mempunyai pengalaman kerja minimal 2 tahun dibidang Boga

54
d. Ketrampilan
1. Memiliki Jiwa kepemimpinan.
2. Menguasai menu makanan dan minuman.
e. Usia
Usia antara 25 – 55 tahun (berbadan sehat jasmani dan rohani)

3. Tanggung Jawab:
Mengawasi seluruh aktifitas staf Instalasi Gizi dalam mencapai mutu pelayanan makanan
& minuman kepada pasien dan seluruh kegiatan produksi makanan minuman sesuai
standard gizi yang ditentukan.

4. Uraian Tugas:
a. Membuat program kerja Instalasi Gizi.
b. Membuat laporan bulanan Instalasi Gizi.
c. Mengkoordinasikan, memastikan dan mengawasi seluruh aktivitas di Instalasi Gizi
dijalankan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
d. Mengkoordinasikan semua proses pemesanan bahan basah dan bahan kering serta
perlengkapannya, pelayanan, pendistribusian, stok dan keperluan Instalasi Gizi sesuai
standard Rumah Sakit.
e. Memeriksa, melakukan kegiatan administrasi dan sistim filling dokumen Instalasi Gizi
serta memastikan disiplin staf dalam pelaporan jadwal kerja, penyusunan menu pasien
dan pergantian menu, pedoman dan sistem kerja secara periodik sesuai bidang kerja
dan tanggung jawabnya.
f. Melakukan disposisi pekerjaan perbaikan/service, penambahan dan atau pengurangan
peralatan makan minum sesuai standard Rumah Sakit.
g. Memotivasi, membina, menilai, memeriksa kegiatan dan hasil kerja bawahan serta
menindak yang melanggar peraturan Rumah Sakit.
h. Bertanggung jawab terhadap ketrampilan, pengetahuan serta operasional sehari-hari di
Instalasi Gizi dan inventarisasi peralatan dan perlengkapannya.
i. Melakukan Sosialisasi tentang pengatahuan makanan dan minuman bergizi kepada
pasien dan keluarga pasien.
5. Wewenang:
a. Merencanakan dan menyusun anggaran belanja Instalasi Gizi.
b. Merencanakan dan menyusun standar menu.
c. Menyetujui/menolak jadwal dinas, rotasi staf, cuti dan waktu lembur.
d. Menangani komplain internal dan eksternal ke pasien.
55
e. Mengusulkan sanksi administrasi.
f. Melakukan evaluasi kinerja staf.
g. Mengevaluasi dan membantu menilai kinerja vendor, SDM dan supplier.
h. Mengusulkan pergantian peralatan Dapur yang sudah tak layak pakai atau perlatan
baru.
i. Memberikan Informasi dan pengetahuan tentang makanan dan minuman dalam segi
gizinya.
6. Hasil Kerja
a. Program Kerja Instalasi Gizi.
b. Standar Menu.
c. Usulan perencanaan ketenagaan & fasilitas yang dibutuhkandi Instalasi Gizi.
d. Standar Pelayanan Boga.
e. Usulan yang berkaitan dengan Mutu Layanan Boga.
f. Laporan kerja bulanan Instalasi Gizi.
g. Standar Asuhan Gizi.
1.1.2 Nutrisionis
1. Nama Unit Kerja: Instalasi Gizi
2. Nama Jabatan: Nutrisionis
3. Hubungan Jabatan:
a. Bertanggung jawab kepada: Kepala Instalasi Gizi
4. Persyaratan Jabatan:
a. Pendidikan formal:
D III Gizi

b. Keterampilan:
1) Mempunyai pengetahuaan dalam pengolahan makanan.
2) Mengetahui segala jenis resep dan menu.
3) Menguasai komputer minimal Microsoft Office
4) Kerjasama dan Kepribadian: Baik
c. Umur : Minimal 23 – 50 tahun.
5. Tujuan :
a. Membantu kepala unit dalam mengkoordinir pengolahan makanan dan minuman
bergizi pada pasien dan keluarga pasien.
b. Mengaplikasikan makanan dan minuman sesuai data pasien yang bermasalah gizi
menjadi makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi oleh pasien.

56
c. Menjaga standar gizi yang telah ditetapkan hingga tercapainya mutu makanan dan
minuman yang diharapkan.
6. Fungsi: Bertanggung jawab terhadap atas pelayanan distribusi makanan dan minuman serta
perawatan peralatan dan perlengkapan di Instalasi Gizi.
7. Tanggung jawab: Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Instalasi Gizi.
8. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
a. Membantu dalam proses perencanaan menu untuk menentukan resep yang akan
digunakan dalam proses pengolahan sesuai dengan standar gizi yang diharapkan.
b. Mengawasi dan membantu proses pengolahan makanan dan minuman sesuai dengan
menu yang direncanakan.
c. Mengawasi proses pencucian dan penataan peralatan dan perlengkapan dapur.
d. Mengiventarisasi peralatan dan perlengkapan dapur setiap bulanya.
e. Memesan dan menyusun bahan makanan dan minuman sesuai menu yang akan di olah.
f. Mengawasi pelaksanaan kegiatan di Instalasi Gizi berdasarkan hyegene, sanitasi, K3,
dan mutu.
g. Mengusulkan perbaikan maupun pergantian peralatan dan perlengkpan dapur yang
telah rusak ataupun tidak layak dipergunakan kembali.
h. Mengatur jadwal General Cleaning (GC) area dapur.
i. Memberikan motivasi kerja pada staf di bawahnya.
j. Menjaga alur kegiatan agar sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.
k. Membuat jadwal dinas staf di bawahnya.
9. Wewenang
a. Mengkoordinir pengolahan makanan dan minuman.
b. Mengkoordinir kebutuhan peralatan dan perlengkapan dapur.
c. Membuat, merubah dan mengatur jadwal dinas demi kepentingan pelayanan Instalasi
Gizi.
d. Memberi penilaiaan dan evaluasi kerja di InstalasiGizi.
1.1.3 Juru masak
1. Nama Unit Kerja: Instalasi Gizi
2. Nama Jabatan: juru masak
3. Pengertian
Seorang Staf yang bertangguang jawab dalam pengumpulan data asupan nutrisi pasien
rawat inap secara optimal.

4. Persayaratan dan Kualifikasi

57
a. Pendidikan Formal:
Minimal SMK Boga / Pariwisata “Food &Beverage” / D III Gizi

b. Pendidikan Non Formal:


Sertifikat Food & Beverage Products

c. Pengalaman Kerja:
Memiliki pengalaman di pengolahan makanan dan minuman dengan pengalaman
minimal 3 tahun

d. Ketrampilan:
Bisa memasak masakan internasional dan Lokal.

e. Fisik:
1) Usia antara 25 - 40 Tahun
2) Berbadan sehat jasmani dan rohani.
5. Tanggung Jawab:
Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada Koordinator Pengolahan.

6. Tugas Pokok :
a. Bekerja sama dengan Cook Helper dalam mempersiapkan keperluan bahan makanan
dan minuman agar siap diolah.
b. Mengolah makanan dan minuman sesuai resep menu yang telah di berikan dimulai dari
hidangan pembuka hingga hidangan penutup.
c. Menangani pembuatan makanan pasien yang bermasalah gizi baik secara umum dan
khusus.
d. Mengutamakan pembuatan makanan dan minuman untuk pasien.
e. Menangani proses penataan makanan dan minuman ke piring saji agar siap
didistribusikan.
f. Menggolangkan makanan dan minuman sesuai dengan data asupan pasien.
g. Memutuskan bahwa makanan dan minuman telah siap di sajikan atau didistribusikan.
h. Mengontrol dalam penggunaan alat – alat pengolahan sesuai standar yang telah
ditetapkan.
i. Memberi arahan pada Cook Halper dalam membantu proses persiapan dan pengolahan
makanan dan minuman.
j. Melakukan pengetesan terhadap makanan dan minuman sebelum disajikan ke pasien
serta memastikan bahwa semuanya sudah sesuai dengan prosedur yang diberikan
secara tepat.
58
k. Memeriksa kebersihan serta kerapihan kerja di area dapur serta memastikan bahwa
semuanya dalam keadaan baik dan bersih.
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

1.1.4 JURU SAJI


1. Pengertian
Seorang Staf yang bertanggung jawab dalam pendistribusian makanan dan minuman.

2. Persyaratan dan Kualifikasi


a. Pendidikan Formal :
Minimal SMA/SMK Pariwisata jurusan Perhotelan

b. Pendidikan Non Formal : -


c. Pengalaman Kerja :
Memiliki pengalaman di pelayanan makanan dan minuman

d. Ketrampilan :
Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian mantap dan
emosional yang stabil.

e. Usia :
1) Usia antara 22 - 35 Tahun
2) Berbadan sehat jasmani dan rohani.
3. Tanggung Jawab :
Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada Koordinator Distribusi.

4. Uraian Tugas
a. Mempersiapkan keperluan peralatan dan perlengkapan yang akan di gunakan dalam
pendistribuasian makanan dan minuman.
b. Mendistribusikan makanan dan minuman yang telah siap ke seluruh ruangan pasien
sesuai data permintaan makanan.
c. Melakukan persiapan dan penyajian makanan dan minuman karyawan.
d. Melakuakan pengolahan dan persiapan minuman pasien dan karyawan.
e. Menjaga kebersiahan peralatan dan perlengkapan distribusi agar selalu siap digunakan.
f. Membantu mendata kembali makanan dan minuman yang akan didistribusi sesuai
dengan permintaan.

59
g. Menghidangkan makanan dan minuman pada pasien secara profesional.
h. Memberikan informasi dasar pengetahuan makanan dan minuman bergizi.
i. Menarik kembali peralatan dan perlengkapan makanan dan minuman (Clear-up).
j. Bekerja sama dengan Steward dalam membersihkan peralatan dan perlengkapan
makanan dan minuman.
k. Menjaga tetap kering dan menata kembali peralatan dan perlengkapan makanan dan
minuman.
l. Melaporkan dan mencatat peralatan dan perlengkapan makanan dan minuman yang
hilang maupun yang rusak / pecah.
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

1.2 INSTALASI RADIOLOGI


5.2.1 KEPALA INSTALASI RADIOLOGI

1. Tujuan Jabatan
Mengkoordinasi, mengawasi dan bertanggung jawab atas segala bentuk pelayanan
radiodiagnostik dan imaging agar tercapai pelayanan yang terbaik dengan menyediakan
dan membuat prosedur kerja beserta fasilitas yang berkaitan dengan pelayanan Radiologi.
2. Tanggung Jawab dan Tugas
a. Memimpin, mengarahkan , mengkoordinasi dan memantau seluruh kegiatan di bidang
Radiologi
b. Membuat dan menetapkan Program Kerja Radiologi yang harus dilaksanakan oleh
seluruh staf dibawahnya
c. Membuat usulan kegiatan dan pengajuan anggaran Radiologi berdasarkan data dari
Radiodiagnostik & Imaging.
d. Mengevaluasi hasil kegiatan Radiologi serta memonitor kegiatan pemantapan mutu
internal dan eksternal.
e. Menganalisa hasil kegiatan pelayanan Radiologi yang berjalan dan menentukan
langkah-langkah perbaikannya
f. Memberikan persetujuan perbaikan sarana dan prasarana Radiologi serta usulan
penggantian dan penambahan peralatan yang diperlukan guna kelancaran pelayanan.
g. Mengkonsultasikan permasalahan-permasalahan yang ada pada Kepala Bagian
Penunjang Medis dan atau rekan sejawat Radiologi sesuai porsinya.
h. Memeriksa dan menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan sesuai dengan
kewenangan jabatannya
60
i. Mengevaluasi kegiatan Radiologi secara rutin untuk penentuan langkah-langkah
perbaikan dan pengembangannya.
j. Bertanggungjawab atas segala peralatan, material medis dan non medis dan segala
sarana prasarana di lingkungan Radiologi
3. Dimensi Kerja
a. Kunjungan pasien 300 orang per bulan
b. Membawahi 4 orang (1 orang dokter spesialis radiologi, 4 orang radiographer)

4. Hubungan Kerja
a. Koordinasi dengan Kepala Instalasi Gawat Darurat perihal penanganan keadaan
emergency yang sewaktu-waktu terjadi di unit radiologi, khususnya dalam pemberian
kontras ke pasien.
b. Koordinasi dengan Kepala Bidang Penunjang Medis terkait dengan system pelaporan
data pasien ke unit rekam medis, penanganan perbaikan dan pemeliharaan peralatan ke
unit pemeliharaan sarana, keamanan fasilitas dan ruangan radiologi ke bagian
keamanan dan kebutuhan pembacaan expertise serta transportasi ke bagian kendaraan.
c. Koordinasi dengan PJ Instalasi Farmasi dalam hal pemenuhan kebutuhan obat dan
bahan medis untuk proses pelayanan di radiologi.
d. Koordinasi dengan Bagian Pengadaan (PPTK) khususnya dalam penyediaan
kebutuhan pembelian/pengadaan barang medis, non medis baik rutin maupun non rutin.
e. Koordinasi dengan Kepala Bagian Tata Usaha tentang recruitmen, retention,
pelatihan/diklat, penilaian kinerja, kompensasi, program karier, surat izin praktek dan
pension/PHK staf.
f. Bekerjasama dengan BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) dalam hal perizinan
pesawat sinar x dibidang radiologi diagnostic dan intervensional
g. Bekerjasama dengan BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) dalam hal penyediaan
dan evaluasi TLD Badge untuk masing-masing pekerja radiasi di unit radiologi
h. Bekerjasama dengan BPFK (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan) dalam hal
kalibrasi dan uji kesesuaian pesawat sinar x-ray yang dilakukan secara berkala.
5. Tantangan Terberat
a. Menjamin kelancaran kegiatan Radiologi secara baik, lancar dan berkesinambungan.
b. Memastikan hasil expertise Radiologi sesuai dengan standar kompetensi profesi.
c. Menyediakan kebutuhan layanan Radiologi sesuai standar yang telah ditetapkan
pemerintah.
d. Memastikan keamanan informasi medis pasien terjaga kerahasiaannya.
61
6. Wewenang
a. Mengadakan penilaian kinerja karyawan dibawah jajarannya atas prestasi kerja yang
telah dilakukan.
b. Mengusulkan mutasi, rotasi dan promosi karyawan di bawah jajarannya
c. Memeriksa, menolak dan menandatangani segala bentuk dokumen-dokumen yang
menjadi kewenangannya.
d. Membimbing staf baru, kemudian menilai dan melalaporkan hasil penilaiannya pada
Kepala Bidang Penunjang Medis
e. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian bawahannya kepada Kepala Bidang
Penunjang Medis
7. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan Dokter Spesialis Radiologi
b. Mempunyai pengalaman di bidang Radiologi min 3 tahun
c. Mempunyai kemampuan Manajemen Radiologi dan Kepeminpinan
d. Berkepribadian sebagai pemimpin

5.2.2 RADIOGRAFER
1. Tujuan Jabatan
Melaksanakan kegiatan pelayanan radiography dengan pola pengembangan pelayanan
Radiologi yang tepat, akurat dan berkualitas.
2. Tanggung Jawab dan Tugas
a. Melaksanakan prosedur-prosedur pemeriksaan Radiologi dan administrasi yang sudah
ditetapkan oleh Kepala Unit Radiologi.
b. Melakukan persiapan-persiapan yang dibutuhkan sebelum proses pelayanan
diagnostik dilakukan.
c. Melaksanakan dan merawat baik-baik peralatan radiography yang menjadi tanggung
jawabnya.
d. Melaksanakan kegiatan administratif Radiologi berupa pengaturan pemakaian film,
kebutuhan material medis dan non medis
e. Melakukan, melaksanakan dan mentaati prosedur proteksi radiasi dalam setiap
penyelenggaran pelayanan Radiologi.
f. Membuat laporan dan evaluasi kegiatan Radiologi secara berkala tiap bulan
g. Meminimalkan faktor pengulangan radiography dan effisiensi segala bentuk
pengurangan yang tidak diperlukan

62
h. Melaporkan kepada Kepala Unit Radiologi bila terjadi kerusakan pesawat sinar x-ray
dan peralatan penunjang lain yang terdapat diunit Radiologi.
i. Memberikan kondisi penyinaran yang sesuai dengan kriteria kebutuhan layanan
radiodiagnostik.
j. Menghasilkan ketepatan (penegakan) diagnosis melalui pencitraan.
k. Menjaga sikap, tingkah laku, terampil dalam setiap menyelesaikan permasalahan.

3. Hubungan Kerja
a. Bekerjasama dengan unit rawat jalan dan rawat inap dalam proses layanan Radiologi
secara simultan.
b. Menjalin kerjasama dengan unit pengadaan dalam memenuhi kebutuhan barang barang
medis dan non medis radiologi
c. Melaporkan kerusakan barang barang dan peralatan Radiologi ke Unit Pemeliharaan
dalam upaya perbaikan dan penggantian barang apabila sudah tidak dapat
dipergunakan lagi.
4. Tantangan Terberat
a. Menjaga kualitas hasil radiography dapat dipertanggung jawabkan secara profesi.
b. Memastikan dosis radiasi yang diterima pasien tidak melampaui ambang batas NBD
yang telah ditentukan.
c. Menjamin proses layanan Radiologi tidak adanya kesalahan etik dan tuntutan hukum
dikemudian harinya.
5. Wewenang
a. Memberikan peringatan / keterangan dan informasi yang benar akan resiko dan bahaya
pemakaian radiasi kepada pengantar pasien agar tidak berada di dalam ruangan
pemeriksaan Radiologi.
b. Berwenang untuk tidak melaksanakan tindakan pemeriksaan apabila tugasnya itu dapat
membahayakan dirinya dan orang lain karena tidak adanya kelengkapan proteksi
radiasi atau persyaratan-persyaratan perijinan pemakaian radiasi lainnya belum atau
tidak memenuhi dalam keadaan darurat dengan seijin / perintah dari kepala unit kerja
Radiologi atau Direktur Rumah Sakit.
c. Berwenang melakukan tugas diluar batas wewenang yang telah ditentukan apabila
tempat dimana ia bekerja dibutuhkan, dengan seijin Direktur Rumah Sakit secara
tertulis.
6. Persyaratan dan Kualifikasi

63
a. Pendidikan DIII Radiologi / menguasai tehnik radiography
b. Menguasai quality control radiography
c. Dapat berkomunikasi dengan baik dan lancar
d. Menguasai dan dapat mengoperasikan komputer.

64
1.3 INSTALASI LABORATORIUM
5.3.1 KEPALA INSTALASI LABORATORIUM
1. Tujuan Jabatan
a. Mengelola Laboratorium secara profesional untuk memberi hasil pemeriksaan
penderita dari dalam rumah sakit maupun luar rumah sakit yang cepat dan akurat
dalam membantu menegakkan diagnosis, monitor perjalanan penyakit/pengobatan,
pemeliharaan kesehatan serta memberi kontribusi pemasukan rumah sakit yang
bermakna.
b. Mengelola Bank Darah secara profesional untuk membantu pengadaan darah
transfusi penderita Rawat Inap dalam waktu singkat.
2. Tanggung Jawab dan Tugas:
a. Pelayanan Laboratorium berjalan lancar, cepat, akurat dan tepat waktu
b. Tercapainya kualitas hasil Laboratorium yang baik
c. Tercapainya layanan Laboratorium 24 jam dengan performa Sumber Daya Manusia
yang profesional dan efisien
d. Melakukan pengendalian kontrol kualitas hasil pemeriksaan Laboratorium
e. Melakukan efisiensi dan pengendalian penggunaan bahan kerja di Laboratorium
f. Melayani keluhan yang timbul di pelayanan Laboratorium baik dari kastamer internal
maupun kastamer eksternal.
g. Memberi laporan data bulanan dan tahunan mengenai kegiatan pelayanan dan
pemantapan mutu
h. Melakukan pembinaan karyawan Laboratorium
i. Meneliti hasil dan memberi tanda tangan pada hasil pemeriksaan laboratorium di hari
kerja pukul 7.00 – 14.00
j. Membuat SPO di Laboratorium
k. Membuat anggaran tahunan untuk Laboratorium
l. Melakukan kerjasama dengan Laboratorium rekanan, pemasok peralatan
Laboratorium
m. Memimpin rapat rutin bulanan di Laboratorium
n. Melakukan pemeriksaan hapusan darah
o. Menentukan bentuk tampilan dan isi hasil Laboratorium serta form permintaan
pemeriksaan
p. Membuat laporan bulanan internal quality control dan external quality control
q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Manajer Penunjang Medik

65
3. Hubungan Kerja:
a. bersama dengan Pj Rawat Inap, Pj Rawat Jalan, Pj Instalasi Gawat Darurat, Pj
Asuransi Kesehatan mengadakan koordinasi dalam meningkatkan pelayanan intern
terpadu di Laboratorium
b. melakukan pertanggung jawaban pekerjaan dengan Kepala Bidang Penunjang Medik
c. melakukan kerjasama dengan PMI dalam pelayanan Bank Darah
d. melakukan kerjasama dengan pihak pemasok dari luar untuk pengadaan peralatan dan
reagen Laboratorium
e. melakukan kerja sama dengan Kepala Pemeliharaan Sipil dan Listrik untuk
pemeliharaan fasilitas di Laboratorium
f. melakukan kerja sama dengan Kepala Pembelian Medik dan Non Medik untuk
pengadaan bahan kerja di Laboratorium
4. Persyaratan dan Kualifikasi
a. berkepribadian sebagai pemimpin
b. pendidikan Dokter Umum dengan pelatihan tentang Patologi Klinik
c. Pengalaman kerja 1 tahun di Laboratorium
d. Pendidikan formal: dokter spesialis yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana,
memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) dan SIP (Surat Izin Praktik)
e. Usia antara 35 – 55 tahun,
f. Berbadan sehat jasmani dan rohani

1.3.3 Koordinator Analis


1. Tujuan Jabatan
Mengkoordinasi semua teknis pemeriksaan di Bagian Kimia Klinik, Hematologi Klinik

2. Tanggung Jawab dan Tugas:


a. Mengatur pelayanan teknis pemeriksaan di laboratorium berjalan dengan baik lancar,
akurat dan tepat waktu.
b. Mengawasi dan mensupervisi teknis pemeriksaan laboratorium secara kontinu pada
analis medis di laboratorium
c. Melakukan interpretasi hasil tes untuk dapat dilaporkan atau tidak.
d. Mengawasi pengambilan, pengumpulan dan pengolahan spesimen termasuk
distribusinya.
e. Mengatur pembuatan, pembakuan, pemanfaatan reagen, media, bahan standard dan
kontrol

66
f. Mengatur pelaksanaan pemeriksaan percobaan
g. Mengawasi / melaksanakan analisan dan pengecekan peralatan
h. Mengawasi tehnis pemeriksaan sesuai dengan metode pilihan
i. Melaksanakan pemantapan mutu internal dan eksternal
j. Mengawasi pelaksanaan pengiriman bahan rujukan sesuai dengan persyaratan
k. Membantu menyusun rencana pengadaan sarana dan material medis sesuai
kebutuhan
l. Membantu terlaksananya pemeriksaan yang canggih
m. Meneliti hasil pemeriksaan dari Rawat Inap serta mencocokan dengan permintaan
n. Melaksanakan orientasi dan pembinaan teknis pada petugas laboratorium baru
o. Tiap bulan membuat daftar jaga malam dan hari libur
p. Mengkoordinasi pelaksanaan pertemuan secara berkala
q. Mengatur alat-alat medik siap pakai dalam keadaan baik
r. Berkoordinasi dengan koordinator Pelayanan Administrasi untuk kelancaran
pelayanan pemeriksaan Laboratorium secara menyeluruh
s. Melaksanakan tugas khusus lain dari Kepala Instalasi.
3. Hubungan Kerja:
a. Melakukan kerja sama dengan bagian lain di laboratorium
b. Melakukan kerja sama dengan Poliklinik dan Ruang Rawat Inap
4. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Lulusan D III Analis Medis
b. Pengalaman kerja  5 tahun sebagai analis medis
c. memiliki kemampuan sebagai pembimbing dan tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas
d. mampu melakukan komunikasi antar teman dan pada pemakai jasa laboratorium
secara baik
e. bisa bekerjasama dengan baik antar teman kerja di Laboratorium maupun di bagian
lain.

5.3.4 ANALIS HEMATOLOGI


1. Tujuan Jabatan
Mengerjakan pemeriksaan hematologi di Laboratorium dengan benar, tepat dan cepat.

2. Tanggung Jawab dan Tugas:

67
Tercapainya hasil pemeriksaan hematologi yang cepat, akurat dan tepat waktu dalam
pelayanan 24 jam

Teknis:

a. melakukan pemeriksaan hematologi secara manual dan secara otomatisasi


b. melakukan pemeriksaan kontrol kualitas hematologi
c. melakukan pemeriksaan mikroskopis hematologi dan cairan tubuh lain
d. melakukan analisan rutin peralatan di Bagian Hematologi
e. menyiapkan reagen pemeriksaan hematologi
f. konsul ke Staf Medik Fungsional (SMF) bila menemui kesulitan / keraguan hasil
pemeriksaan
g. mengumpulkan bahan pemeriksaan yang belum selesai pada akhir shift dan
mengalihkan tugas tersebut kepada analis yang bertugas pada shift berikutnya
h. membersihkan alat-alat khusus dan meja kerja setelah selesai shift tugas.
i. melaksanakan tugas lain yang ditentukan oleh Koordinator Pelayanan Teknis Medik
j. mencocokan hasil pemeriksaan di Bagian Hematologi dan disesuaikan dengan
permintaan
k. mencatat hasil pemeriksaan khusus di Bagian Hematologi pada buku khusus
3. Hubungan Kerja:
a. Melakukan kerja sama dengan bagian lain di laboratorium
b. Melakukan kerja sama dengan Rawat Inap, Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat.
4. Wewenang:
a. Melakukan pengulangan pada pemeriksaan yang dicurigai terjadi kesalahan sesuai
dengan SPO yang berlaku;
b. Segera melaporkan hasil yang kritis ke petugas Rawat Inap, Rawat Jalan, Instalasi
Gawat Darurat.
5. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Minimal lulusan SMAK
b. memiliki ketrampilan, ketelitian dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
c. mampu melakukan komunikasi antar teman dan pada pemakai jasa laboratorium secara
baik
d. bisa bekerjasama dengan baik antar teman kerja di Laboratorium maupun di bagian
lain.

68
5.3.5 ANALIS KIMIA KLINIK
1. Tujuan Jabatan
Mengerjakan pemeriksaan kimia klinik di Laboratorium dengan benar, tepat dan cepat.

2. Tanggung Jawab dan Tugas:


Teknis:

a. melakukan pemeriksaan kimia klinik secara manual dan secara otomatisasi


b. melakukan pemeriksaan kontrol kualitas kimia klinik
c. membuat catatan / distribusi jenis-jenis pemeriksaan rutin pasien rawat inap pada hari
kerja, untuk masing-masing unit kerja
d. melakukan analisan rutin peralatan di Bagian Kimia Klinik
e. menyiapkan bahan pemeriksaan, surat permintaan pemeriksaan rujukan dan
menyerahkan kepada petugas kurir rujukan
f. menyiapkan dan membuat reagen
g. konsul ke Staf Medis Fungsional (SMF) bila menemui kesulitan/keraguan hasil
pemeriksaan
h. melakukan pengambilan sampel penderita rawat jalan atau rawat inap sesuai dengan
jadualnya
i. mengumpulkan bahan pemeriksaan yang belum selesai pada akhir shift dan
mengalihkan tugas tersebut kepada analis yang bertugas pada shift berikutnya
j. melaksanakan tugas lain yang ditentukan oleh Koordinator Pelayanan Teknis Medik
k. membersihkan alat-alat khusus dan meja kerja setelah selesai shift tugas.
l. meminta kebutuhan reagen dan peralatan di Bagian Kimia Klinik kepada Koordinator
Pelayanan Administrasi sebelum persediaan habis
m. memeriksa ulang hasil pemeriksaan di Bagian Kimia Klinik sesuai dengan permintaan
n. menerima hasil rujukan dan mencatat pada buku eskpedisi
o. membantu mengumpulkan dan menyatukan hasil-hasil pemeriksaan unit rawat inap
yang berasal dari semua unit kerja dan menyesuaikan dengan semua jenis pemeriksaan
yang diminta
3. Hubungan Kerja:
a. Melakukan kerja sama dengan bagian lain di laboratorium
b. Melakukan kerja sama dengan Rawat Inap, Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat..
4. Wewenang:

69
a. Melakukan pengulangan pada pemeriksaan yang dicurigai terjadi kesalahan sesuai
dengan SPO yang berlaku;
b. Segera melaporkan hasil yang kritis ke petugas Rawat Inap, Rawat Jalan, Instalasi
Gawat Darurat.
5. Persyaratan dan Kualifikasi
a. minimal lulusan SMAK
b. memiliki ketrampilan, ketelitian dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
c. mampu melakukan komunikasi antar teman dan pada pemakai jasa laboratorium secara
baik
d. bisa bekerjasama dengan baik antar teman kerja di Laboratorium

5.4 INSTALASI FARMASI


5.4.1 PENANGGUNG JAWAB INSTALASI FARMASI
1. Tujuan Jabatan
Mengelola Instalasi Farmasi secara profesional untuk melayani kebutuhan perbekalan
pasien dan unit lain di rumah sakit.

2. Tanggung Jawab dan Tugas:


a. Tercapainya pelayanan kefarmasian yang profesional dalam pengelolaan logistik obat,
b. Tercapainya pelayanan optimal terhadap kebutuhan obat pasien, baik dalam daftar
umum maupun Daftar Obat Standar (DOS) Rumah sakit,
c. Tercapainya pelayanan/pembelian obat secepat-cepatnya.
d. Bertanggungjawab terhadap aspek hukum/legalitas di Instalasi Farmasi yang berkaitan
dengan obat-obat daftar “G”
e. Tercapainya perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan
pelimpahan tugas dari Manajer Jang-Medis
f. Mengelola tenaga Apoteker, Asisten Apoteker serta tenaga penunjang dengan rasio
kebutuhan yang memadai sesuai dengan Pola Ketenagaan yang telah ditetapkan dalam
kebijakan rumah sakit,
g. Terselenggaranya metode dan sistim prosedur kefarmasian,
h. Terjaganya keamanan dan keselamatan pasien (Patient Safety) dalam pemberian obat
sesuai dengan resep dokter.
i. Terselenggaranya pelayanan kefarmasian yang berstandar mutu dan sesuai dengan
SPO yang diwajibkan,

70
j. Tersedianya peralatan yang akurat dapat dipertanggungjawabkan dan terawasi dengan
baik, melalui standarisasi dari semua alat ukur yang digunakan untuk penyimpanan
obat,
k. Terselenggaranya pelayanan administrasi kefarmasian yang cepat dan efisien,
l. Membuat sistem dan prosedur tentang permintaan sediaan, penyimpanan dan
pendistribusian obat/Alkes
m. Monitoring sediaan obat dan Alkes
n. Melakukan Kerjasama dengan Apotek rekanan
o. Melakukan monitoring pemberian obat pada kastamer
p. Memonitoring prosedur pembelian, penyimpanan, pemberian dan penghapusan obat
yang berkategore “G” /Khusus.
q. Mencatat kegiatan pelayanan Farmasi
r. Mengatur komposisi ketenagaan Apoteker, Asisten Apoteker di seluruh Kamar Obat
s. Mengevaluasi kinerja individu maupun Tim dari semua staf Kefarmasian.
t. Mengadakan rapat koordinasi dengan semua staf kefarmasian.
u. Merencanakan, memantau dan mengevaluasi semua SPO Instalasi Farmasi.
v. Melakukan perbaikan kendala-kendala di pelayanan Kamar Obat
w. Mengevaluasi Sasaran Mutu Instalasi Farmasi
3. Hubungan Kerja:
a. Lintas sektor dengan pelayanan medik meliputi Unit Rawat Inap, Unit Rawat Intensif,
Unit Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat, Unit Kamar Operasi,
b. Lintas sektor dengan Departemen Penunjang Medik meliputi Radiologi, USG, CT
Scan dan Laboratorium untuk keperluan bahan kerja
c. Dengan Unit Logistik untuk permintaan pengadaan bahan habis pakai dan alat-alat
medis dan non medis
d. Dengan Unit Pemeliharaan, untuk permintaan perbaikan, pembuatan dan pemeliharaan
Alat-alat
e. Penyediaan makanan untuk karyawan
f. Keamanan
4. Tantangan Terberat:
a. Response time obat jadi 15 menit
b. Response time obat racikan 20 menit
5. Wewenang:
a. Mengatur stok farmasi

71
b. Mengadakan perbekalan farmasi non fomularium yang dibutuhkan untuk kepentingan
penyelamatan jiwa
6. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Apoteker
b. pendidikan sarjana S-I Farmasi
c. Pengalaman kerja minimal 2 tahun di kefarmasian
d. Pendidikan formal: Apoteker memiliki STRA (Surat Tanda Registrasi Apoteker) dan
SIPA (Surat Izin Praktik Apoteker)
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani

5.4.2 APOTEKER
1. Tujuan Jabatan
Pelayanan Farmasi bermutu

2. Tanggung Jawab dan Tugas:


a. Skrining resep
b. Penyerahan obat dengan pemberian informasi
c. Segera mengkonfirmasikan kepada dokter penulis resep apabila ditemukan keraguan
atau kesulitan dalam pelayanan kefarmasian
d. Menerima konsultasi kefarmasian dari dokter
e. Melakukan rekonsiliasi obat
f. Monitoring penyimpanan perbekalan farmasi
g. Monitoring efek samping obat
h. Monitoring interaksi obat tidak dilaksanakan di RSUD Tuan Rondahaim Pamatang
Raya
i. Melakukan konseling kefarmasian
j. Penyiapan obat kemoterapi tidak dilaksanakan di RSUD Tuan Rondahaim Pamatang
Raya
k. Membuat laporan Narkotika dan Psikotropika
l. Melakukan pemusnahan perbekalan farmasi
m. Berperan dalam Tim Farmasi dan Terapi
n. Melakukan konsultasi informasi dan edukasi bidang kefarmasian
o. Evaluasi penggunaan obat
p. Mengikuti ronde visite dokter
q. Membuat SPO yang diperlukan dalam pelayanan farmasi

72
3. Hubungan Kerja:
a. Melakukan kerja sama dengan bagian lain di Instalasi Farmasi
b. Melakukan kerja sama dengan Poliklinik, Unit Rawat Inap, Unit Rawat Intensif,
Instalasi Gawat Darurat
4. Tantangan Terberat:
a. Hasil pelayanan farmasi 90% selesai tepat waktu sesuai dengan target untuk resep tanpa
racikan adalah 20 menit.
b. Sistem pelayanan dan administrasi berjalan lancar sesuai dengan prosedur dan
kesepakatan yang berlaku.
c. Ketidaksesuaian  0.5% dari resep yang masuk.
5. Wewenang:
a. Menghubungi dokter apabila obat dalam resep ada yang tidak tersedia di farmasi dan
mengingatkan untuk diganti yang sesuai formularium
b. Mengganti obat yang tidak termasuk dalam formularium dengan obat isi sama dengan
merk lain yang termasuk dalam formularium atau dengan obat generik apabila tidak
berhasil menghubungi dokter penulis resep.
6. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Sarjana farmasi yang memiliki Surat Izin Kerja
b. Memiliki jiwa kepemimpinan, tegas, jujur, teliti dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas
c. Mampu mengkoordinasi, berkomunikasi dan bekerja sama antar teman, atasan, para
dokter, dan karyawan bagian lain serta pemakai jasa Farmasi dengan baik.

5.4.3 KOORDINATOR ASISTEN APOTEKER


1. Tujuan Jabatan
Mengkoordinasi dan mengontrol pelayanan kefarmasian di Kamar Obat

2. Tanggung Jawab dan Tugas:


a. Mengkoordinir dan mengawasi secara langsung proses pelayanan kefarmasian secara
optimal (cepat, tepat, dan aman) sesuai dengan kesepakatan/ketentuan, dan prosedur
yang berlaku.
b. Membantu mengatur dan bertanggungjawab atas pembagian kerja dan semua petugas
Kamar Obat dibawah koordinasinya.
c. Menyediakan perbekalan farmasi Sediaan dan Non Sediaan di masing-masing Kamar
Obat sesuai dengan kebutuhan.

73
d. Mencatat dan melaporkan semua permasalahan yang mungkin timbul selama
pelayanan.
e. Mengawasi administrasi pelayanan perbekalan farmasi kepada pasien secara baik,
lengkap dan teratur.
f. Menggantikan posisi Asisten Apoteker yang bertugas apabila berhalangan atau saat
diperlukan.
g. Senantiasa memeriksa kesiapan pelayanan farmasi (tersedianya perbekalan farmasi
dalam jumlah yang cukup, saat yang tepat, tidak rusak, dan tidak kadaluarsa).
h. Mencatat dan merekap waktu kadaluarsa perbekalan farmasi pada buku kadaluarsa
sesuai pembagian masing-masing Kamar Obat.
i. Mengatur penyimpanan dan kelengkapan obat sesuai syarat-syarat teknis kefarmasian.
j. Mengajukan dan melayani permintaan perbekalan farmasi bagian pelayanan farmasi
lainnya beserta pencatatan administrasinya
k. Selalu memeriksa kebenaran/kesesuaian stok perbekalan farmasi antara fisik dan data
pada komputer sesuai pembagian masing-masing Kamar Obat.
l. Selalu mencatat dan melaporkan semua permasalahan yang mungkin timbul selama
pelayanan kepada Apoteker Penanggungjawab .
m. Melakukan usaha-usaha keselamatan kerja dalam hal penggunaan bahan/zat kimia
yang berbahaya.
n. Membantu Apoteker dalam mengelola obat narkotika.
o. Mencatat dan menyediakan perbekalan farmasi untuk pemesanan ruangan.
3. Hubungan Kerja:
a. Melakukan kerja sama dengan bagian lain di Instalasi Farmasi
b. Melakukan kerja sama dengan Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Kamar Intensif
dan Instalasi Gawat Darurat
4. Tantangan Terberat:
a. Hasil pelayanan farmasi 90% selesai tepat waktu sesuai dengan target untuk resep tanpa
racikan adalah 20 menit.
b. Sistem pelayanan dan administrasi berjalan lancar sesuai dengan prosedur dan
kesepakatan yang berlaku.
c. Ketidaksesuaian  0.5% dari resep yang masuk.
5. Wewenang:
a. Mengkoordinasikan jadwal petugas pelayanan farmasi
b. Memberikan rekomendasi terhadap obat-obat yang sejenis sesuai dengan Formularium
Rumah Sakit
74
c. Segera mengkonfirmasikan kepada dokter penulis resep apabila ditemukan keraguan
atau kesulitan dalam pelayanan kefarmasian
d. Melaporkan kepada Atasan apabila ditemukan kesalahan/kecurigaan untuk segera
ditindaklanjuti
6. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Minimal Lulusan Sekolah Menengah Farmasi (SMF) yang memiliki Surat Izin Kerja
b. Berpengalaman lebih dari 3 tahun sebagai AA di rumah sakit
c. Memiliki jiwa kepemimpinan, tegas, jujur, teliti dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas
d. Mampu mengkoordinasi, berkomunikasi dan bekerja sama antar teman, atasan, para
dokter, dan karyawan bagian lain serta pemakai jasa Farmasi dengan baik.

5.4.4 PETUGAS GUDANG FARMASI


1. Tujuan Jabatan
Membantu Apoteker mengkoordinasi dan mengontrol pelayanan kefarmasian di Gudang
Obat

2. Tanggung Jawab dan Tugas:


a. Mengkoordinir dan mengawasi secara langsung proses penyimpanan dan distribusi
seluruh perbekalan farmasi secara efektif dan benar sesuai dengan
kesepakatan/ketentuan dan prosedur yang berlaku
b. Mengatur dan bertanggungjawab atas pembagian semua petugas Gudang Obat dibawah
koordinasinya.
c. Mengusulkan rencana perbekalan farmasi khusus perbekalan farmasi sediaan (Sesuai
Formularium rumah sakit).
d. Melakukan distribusi perbekalan farmasi ke ruangan, poli, kamar obat dan unit-unit
penunjang medis sesuai dengan jadwal dan jenis perbekalan farmasi yang ditentukan.
e. Menyetujui dan menolak perbekalan farmasi yang sesuai/tidak sesuai dengan pesanan.
f. Mengatur dan menjadwalkan produksi sediaan-sediaan Rumah Sakit atau sesuai
permintaan tidak dilaksanakan di RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya
g. Mengawasi dan memeriksa stok Gudang Obat dan mengupayakan berjalannya sistem
FIFO dan FEFO demi keamanan konsumen
h. Memeriksa dan melaporkan secara berkala waktu kadaluarsa perbekalan farmasi
(terutama yang sudah dekat).

75
i. Mengawasi administrasi dan sistem, serta mencatat dan melaporkan semua
permasalahan yang mungkin timbul selama pelayanan penyimpanan dan
pendistribusian perbekalan farmasi.
j. Melakukan usaha-usaha keselamatan kerja dalam hal penggunaan bahan/zat kimia
yang berbahaya.
3. Hubungan Kerja:
a. Melakukan kerja sama dengan bagian lain di Instalasi Farmasi
b. Melakukan kerja sama dengan Poliklinik, Unit Rawat Inap, Unit Kamar Intensif,
Instalasi Gawat Darurat
4. Tantangan:
a. Kehilangan barang gudang < 5% dari jumlah barang
b. Kebutuhan perbekalan farmasi rutin > 95%
5. Wewenang:
a. Mengusulkan rencana perbekalan farmasi khusus perbekalan farmasi sediaan.
b. Menyetujui dan menolak perbekalan farmasi yang sesuai/tidak sesuai pesanan.
c. Mengembalikan perbekalan farmasi yang mendekati kadaluarsa ke pemasok
6. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Minimal lulusan Sekolah Menengah Farmasi (SMF) yang memiliki Surat Izin Kerja
b. Berpengalaman di rumah sakit minimal 3 tahun.
c. Memahami peraturan perundangan yang berlaku di bidangnya.
d. Memiliki ketrampilan, ketelitian dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
e. Mampu melakukan komunikasi dan bekerja sama antar teman, atasan, para dokter, dan
karyawan bagian lain serta pemakai jasa Farmasi dengan baik.

5.4.5 ASISTEN APOTEKER DI PELAYANAN FARMASI


1. Tujuan Jabatan
Membantu Apoteker dalam mengerjakan pelayanan kefarmasian di Kamar Obat

2. Tanggung Jawab dan Tugas:


a. Melaksanakan pelayanan kefarmasian secara optimal (cepat, tepat,dan aman) sesuai
dengan kesepakatan /ketentuan, dan prosedur yang berlaku.
b. Senantiasa memeriksa kesiapan pelayanan farmasi (tersedianya perbekalan farmasi
dalam jumlah yang cukup, saat yang tepat, tidak rusak, dan tidak kadaluarsa).
c. Memeriksa keabsahan resep masuk (nama dan paraf dokter, nama dan alamat pasien
dan tanggal resep)

76
d. Mengkonfirmasikan dengan dokter penulis resep atau perawat yang berwenang apabila
didapati keraguan atau masalah dalam pembacaan resep dan penyediaan perbekalan
farmasi.
e. Melayani, menginput, dan menyediakan perbekalan farmasi sesuai resep yang diminta
secara cepat, tepat, dan aman
f. Membuat sediaan racikan dengan menghitung dan menentukan jumlah bahan sesuai
dengan resep permintaan dokter dan sesuai dengan SPO yang berlaku.
g. Mengecek/mencocokkan serta memberi etiket perbekalan farmasi yang disediakan
secara cepat, tepat dan aman.
h. Menyiapkan copy resep untuk pasien jika diperlukan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
i. Mengecek/mencocokkan dan menyerahkan obat kepada pasien secara cepat, tepat dan
aman.
j. Memberikan informasi tentang perbekalan farmasi dan hal-hal umum tentang
kesehatan dan prosedur rumah sakit dengan benar dan aman.
k. Memesan, memeriksa perbekalan farmasi dan menyiapkan turunan resep untuk
rekanan
l. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan syarat-syarat penerimaan perbekalan
farmasi dari rekanan atau distributor.
m. Mencatat waktu kadaluarsa perbekalan farmasi pada buku kadaluarsa.
n. Mengatur penyimpanan dan kelengkapan obat sesuai syarat-syarat teknis farmasi.
o. Mengajukan dan melayani permintaan perbekalan farmasi dari bagian pelayanan
farmasi lainnya beserta pencatatan administrasinya.
p. Menginput arsip resep rawat jalan dan rawat inap.
q. Mengambil dan memeriksa perbekalan farmasi dari gudang dan mencatat pada kartu
stok.
r. Selalu memeriksa kebenaran/kesesuaian stok perbekalan farmasi atara fisik dan data
pada komputer sesuai dengan pembagiannya masing-masing.
s. Selalu mencatat dan melaporkan semua permasalahan yang mungkin timbul selama
pelayanan kepada Apoteker Penanggung jawab.
t. Monitoring suhu penyimpanan
u. Melakukan usaha-usaha keselamatan kerja dalam hal penggunaan bahan/zat kimia
yang berbahaya.
3. Hubungan Kerja:
a. Melakukan kerja sama dengan bagian lain di laboratorium
77
b. Melakukan kerja sama dengan Poliklinik dan Unit-unit Rawat Inap
4. Tantangan Terberat:
A) hasil pelayanan farmasi 90% selesai tepat waktu sesuai dengan target untuk resep tanpa
racikan adalah 20 menit.
b) ketidaksesuaian  0.5% dari resep yang masuk.
5. Wewenang:
a. Menentukan jumlah bahan untuk peracikan obat sesuai dengan resep permintaan dokter
sesuai dengan SPO yang berlaku.
b. Memberikan rekomendasi terhadap obat-obat yang sejenis sesuai dengan Formularium.
c. Segera mengkonfirmasikan kepada dokter penulis resep apabila ditemukan keraguan
atau kesulitan dalam pelayanan kefarmasian
d. Melaporkan kepada Atasan apabila ditemukan ada kesalahan/kecurigaan untuk segera
ditindaklanjuti.
6. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Lulusan Diploma 3 Kefarmasian yang memiliki Surat Izin Kerja
b. Memiliki ketrampilan, ketelitian, kejujuran dan tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas
c. Mampu melakukan komunikasi dan bekerja sama antar teman, atasan, para dokter, dan
karyawan bagian lain serta pemakai jasa Farmasi dengan baik.

5.4.6 PETUGAS JURU RESEP


1. Tujuan Jabatan
Membantu Asisten Apoteker dalam mengerjakan pelayanan farmasi di Instalasi Farmasi

2. Tanggung Jawab dan Tugas:


a. Bertanggung jawab membantu Asisten Apoteker dalam melaksanakan pelayanan
kefarmasian dan adminstrasinya secara optimal (cepat, tepat, dan aman) sesuai dengan
kesepakatan/ketentuan dan prosedur yang berlaku
b. Membantu Asisten Apoteker dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian, pembuatan
sediaan dan peracikan obat yang telah disiapkan oleh Asisten Apoteker.
c. Membantu mangambil resep dan proses pelayanan resep sampai mengirim ke ruangan
sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Mengatur penyimpanan dan kelengkapan perbekalan farmasi sesuai syarat-syarat
teknis farmasi sesuai petunjuk Asisten Apoteker.
e. Membantu menyiapkan permintaan ruangan, poli klinik, unit lain dan kamar obat
sesuai dengan permintaan.
78
f. Menjaga kerapian peralatan peracikan, dan area Kamar Obat dan Guang Obat.
g. Mengambil, menyiapkan dan mengantar perbekalan farmasi dan peralatan administrasi
dari dan ke Kamar Obat/Gudang Obat/Gudang Umum.
h. Menyusun dan mengarsip resep sesuai ketentuan /petunjuk Asisten Apoteker.
i. Mencatat waktu kadaluarsa perbekalan farmasi dan melaporkannya kepada
Koordinator Kamar Obat masing-masing atau Koordinator Gudang Obat.
j. Selalu membantu memeriksa kebenaran/kesesuaian stok perbekalan farmasi antara
fisik dan data pada komputer sesuai dengan pembagiannya masing-masing dengan
petunjuk Koordinator.
3. Hubungan Kerja:
Melakukan kerja sama dengan Poliklinik dan Unit-unit Rawat Inap

4. Tantangan Terberat:
A. Hasil pelayanan farmasi 90% selesai tepat waktu sesuai dengan target yang ditentukan.
b. Ketidaksesuaian  0.5% dari resep yang masuk.
5. Wewenang:
a. Segera melaporkan kepada Koordinator dan mencatat semua permasalahan yang
ditemukan atau kecurigaan kesalahan selama pelayanan baik untuk pasien rawat jalan
maupun rawat inap.
b. Mengatur pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan oleh Asisten Apoteker, Koordinator,
dan Apoteker dalam pelayanan kefarmasian.
6. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Minimal lulusan SMA
b. Memiliki ketrampilan, kejujuran, ketelitian dan tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas sebagai juru resep.
c. Mampu melakukan komunikasi dan bekerja sama antar teman, atasan, dan karyawan
bagian lain serta pemakai jasa Farmasi dengan baik.

5.4.7 PETUGAS ADMINISTRASI


1. Tujuan Jabatan

79
Membantu terlaksananya pekerjaan administrasi dan pelayanan farmasi di Instalasi
Farmasi.

2. Tanggung Jawab dan Tugas:


a. Menerima dan menginput permintaan ruangan.
b. Menerima dan menginput arsip resep ruangan dan poli.
c. Melakukan permintaan sediaan non medik ke gudang umum.
d. Mengatur dan memasukkan jadwal cuti, absensi, dan presensi seluruh staf Instalasi
Farmasi.
e. Membantu kebutuhan/aktivitas seluruh staf Instalasi Farmasi mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan bagian SDM (Sumber Daya Manusia).
f. Membantu Apoteker dalam administrasi pengerjaan Laporan Narkotika dan
Psikotropika.
g. Filling, mengatur dan menjaga kerapihan arsip administrasi Instalasi Farmasi.
3. Hubungan Kerja:
a. Melakukan kerja sama dengan bagian lain di laboratorium
b. Melakukan kerja sama dengan Poliklinik dan Unit-unit Rawat Inap
c. Melakukan kerja sama dengan personil laboratorium
4. Tantangan Terberat:
Hasil administrasi pelayanan farmasi 90% selesai tepat waktu.

5. Wewenang:
Menyetujui atau menolak pengembalian obat sesuai prosedur yang berlaku.

6. Persyaratan dan Kualifikasi


a. Minimal lulusan SMA.
b. Mempunyai pengalaman kerja minimal 1 tahun.
c. Mempunyai ketrampilan mengetik, komputer, dan pekerjaan administrasi lainnya.
d. Memiliki ketelitian, kejujuran, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
e. Mampu melakukan komunikasi dan bekerja sama antar teman, atasan, dan karyawan
bagian lain serta pemakai jasa Farmasi dengan baik.

80
2.3. VISI
Visi adalah suatu keadaan yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh
instansi pemerintah, dengan memperhatikan situasi dan kondisi pada saat ini dan
mengantisipasi perubahana di masa yang akan datang. Visi yang dibuat di Rumah Sakit Umum
Daerah Tuan Rondahaim Pamatang Raya disusun dengan mendukung Visi Pemerintah
Kabupaten Simalungun 5 (lima) tahun ke depan yakni Terwujudnya Masyarakat dan
Kabupaten Simalungun Yang Mandiri, Tentram, dan Berseri. Visi pemerintah ini didukung
oleh visi RSUD Tuan Rondahaim adalah “Menjadi Rumah Sakit Terdepan Di Kabupaten
Simalungun“.

2.4. MISI
Untuk mencapai Visi RSUD Tuan Rondahaiam Pamatang Raya maka disusun beberapa misi
diantaranya:
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat.
2. Menjadi Rumah Sakit Pusat Rujukan di Kabupaten Simalungun.
3. Memberikan pelayanan yang profesional, sepenuh hati dan terjangkau.
4. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan harmonis.
5. Mewujudkan RSUD Tuan Rondahaim menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
yang mampu mandiri untuk membiayai sendiri operasional dan mensejahterakan
karyawannya.

2.5. Tujuan
Tujuan berdirinya Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya yaitu:
1. Memenuhi pelayanan kesehatan dasar di bidang kesehatan di Ibukota Kabupaten
Simalungun.
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Simalungun yang optimal melalui
upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang professional.

2.6. Motto Rumah Sakit


“KESEMBUHAN ANDA KEBANGGAAN KAMI”

2.7. Nilai- Nilai Dasar rumah Sakit


81
Rumah Sakit telah membangun budaya kerja yang harus dihayati dan dilaksanakan oleh setiap
insan rumah sakit agar pelayanan kesehatan yang dilakukan dapat memuaskan pasien sebagai
konsumen. Budaya kerja rumah sakit dapat dilaksanakan dengan memegang nilai-nilai dasar
sebagai acuan bagi RSUD Tuan Rondahaim dalam berperilaku yang menunjang tercapainya
Visi dan Misi nilai dasar tersebut, nantinya diharapkan dapat menjadi budaya organisasi di
RSUD Tuan Rondahaim. Nilai dasar tersebut adalah:
2.7.1. Profesionalisme: Keyakinan terhadap tatanan dalam mmberikan pelayanan yang
berdasarkan pada kaidah ilmiah dan kaidah profesi serta tidak bertentangan dengan
norma-norma yang berlaku di masyarakat, dengan ciri-ciri: bertanggungjawab,
inovatif, kreatif, dan optimis.
2.7.2. Integritas: Berperilaku sebagai insan yang beriman, jujur, kerja keras, disiplin,
berkomitmen, mendahulukan, kepentingan organisasi, serta mampu menjaga
keseimbangan Emotional Quotion (EQ), Intelectual Quotion (IQ), dan SpiritualQuotion
(SQ).
2.7.3. Kemitraan: Penuh empati, berfikir positif, ikhlas, terbuka untuk pembaharuan dalam
mewujudkan keberhasilan bersama.
2.7.4. Keadilan: menjungjung tinggi keseimbangan antara kewajiban dan hak dalam
menjalankan tugas sesuai beban tugas dan kinerjanya.
2.7.5. Kemandirian: mampu mengoptimalkan kapabilitas yang memiliki, untuk
mewujudkan jati diri yang terpercaya, baik sebagai individu, tim maupun organisasi.

Bab 3
Pelayanan, Sumberdaya Manusia, Peralatan, dan Sarana dan Bangunan

3.1. Pelayanan
Dalam upaya merespon tuntutan masyarakat akan pelayanan yang bermutu, maka RSUD Tuan
Rondahaim berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dan terjangkau serta profesional
sehingga memuaskan semua pihak yaitu masyarakat dan RSUD Tuan Rondahaim sendiri. Agar
dapat memberikan pelayanan yang terbaik, terjangkau, dan profesional maka RSUD Tuan
Rondahaim harus pula dikelola secara profesional. Prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi,

82
optimalisasi, cost and benefit dijadikan indikator dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan yang
diberikan.

Pemanfaatan Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim Pamatang Raya Kabupaten
Simalungun Sudah memberikan Pelayanan yang baik terhadap Masyarakat yang mana RSUD
Tuan Rondahaim Pamatang Raya kabupaten Simalungun sudah melayani pasien Umum, BPJS
dan JAMKESMAS dan RSUD Tuan Rondahaiam Pamatang Raya Kabupaten Simalungun
Sudah ditetapkan Kelas C oleh Menteri kesehatan sesuai dengan keputusan Menteri kesehatan
Republik Indonesia Nomor: HK.02.03/I/0440/2015 tanggal 26 Pebruari 2015 dan pada tahun
ini akan berbenah menuju Akreditas dan BLUD

Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaiam Pamatang Raya juga
merujuk kepada Peraturan Menteri Kesehatan nomor 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan
perizinan rumah sakit meliputi:
a. Pelayanan medik.
Pelayanan medik yang ada di Rumah Sakit Tuan Rondahaim Pamatang Raya terdiri dari:
 Pelayanan gawat darurat di Ruamh Sakit Tuan Rondahaiam Pamatang Raya
diselenggarakan 24 (dua puluh empat) jam sehari dan secara terus menerus selama 7 hari.
 Pelayanan medik umum: pelayanan medik umum diselenggarakan pelayana medik oleh
dokter umum, kesehatan ibu dan anak, dan keluarga berencana. Jumlah dokter umum yang
memberikan pelayanan medik umum di Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang
Raya sebanyak 8 orang.
 Pelayanan medik gigi dan mulut: pelayanan medik gigi dan mulut diselenggrakan di
poliklinik gigi dan mulut dengan pelayanan dimulai jam 08.00 WIB sampai dengan jam
16.00 WIB. Jumlah dokter gigi yang memberikan pelayanan medik gigi dan mulut sebanyak
1 orang.
 Pelayanan medik spesialis dasar: pelayanan medik spesialis dasar yang diselenggarakan di
Ruamh Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya yaitu Spesialis penyakit Dalam
seanyak 2 orangg, Spesialis Obstetri dan Ginekologi sebanyak 2 orang, Spesialis Bedah
sebanyak 1 orang, dan Spesialis Anak sebanyak 2 orang. Jam pelayanan di poliklinik
spesialis dasar diselenggarakan hari senin sampai jumat dengan jam pelayanan jam 08.00-
16.00 WIB. Dokter spesialis juga stand by 24 jam dengan cara on call.

83
 Pelayanan medik spesialis penunjang: pelayanan medik spesialis penunjang yang
diselenggarakan Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya yaitu Spesialis
Anastesi dan Reanimasi yang diselenggarakan 2 orang spesialis anastesi, Spesialis Patologi
Klinik 1 orang, dan Spesialis Radiologi 1 orang.
 Pelayanan medik spesialis lain: Pelayanan medik spesialis lain yang diselenggarakan oleh
Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya diantaranya Spesialis Paru oleh 1
orang dokter spesialis, Spesialis Jiwa oleh satu orang dokter spesialis.

Kinerja Pelayanan

Pemanfaatan Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim Pamatang Raya Kabupaten
Simalungun Sudah memberikan Pelayanan yang baik terhadap Masyarakat yang mana RSUD
Tuan Rondahaim Pamatang Raya kabupaten Simalungun sudah melayani pasien Umum, BPJS
dan RSUD Tuan Rondahaiam Pamatang Raya Kabupaten Simalungun Sudah ditetapkan Kelas
C oleh Menteri kesehatan sesuai dengan keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor: HK.02.03/I/0440/2015 tanggal 26 Pebruari 2015 dan pada tahun ini akan berbenah
menuju Akreditas dan BLUD.

Pemanfaatan Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim Pamatang Raya


Kabupaten Simalungun mulai dari tahun 2016 sampai 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5. Pemanfaatan Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim Pamatang Raya
Kabupaten Simalungun Tahun 2016 sampai Tahun 2018
No Pemanfaatan Rumah Sakit Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

1 BOR 13 % 24 % 49,3 %

2 LOS 4 hari 4 hari 4,7 hari

3 Rata-rata kunjungan rawat jalan 10 15 24


sehari

4 Rujukan Rawat Jalan 20 % 23 % 30 %

84
5 Persentase rujukan rawat inap 1,5 % 1,7 % 1,9 %

6 NDR 0 0 0,11

7 GDR 5,3 % 8,5 % 14,7 %

8 BTO 1X 1,5 X 3,1 X

9 TOI 4,1 hari 2,5 hari 2,9 hari

b. Pelayanan kefarmasian
Persyaratan kefarmasian di RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya menjamin ketersediaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan yang bermutu, bermanfaat, aman dan terjangkau. Pelayanan
sediaan farmasi di Rumah Sakit harus mengikuti standar pelayanan kefarmasian. Pengelolaan
alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai di Rumah Sakit Umum Daerah Tuan
Rondahaim Pamatang Raya dilakukan oleh Instalasi farmasi sistem satu pintu. Besaran harga
perbekalan farmasi pada instalasi farmasi RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya berpatokan
kepada harga patokan yang ditetapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Simalungun.

Pelayanan kefarmasian yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Tuan
Rondahaiam Pamatang Raya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56
tahun 2014. Saat ini pelayanan kefarmasian di kepalai oleh seorang apoteker. Kepala
kefarmasian dibantu oleh satu orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi, dan
produksi pelayanan farmasi di rawat inap dan rawat jalan. Tenaga teknis kefarmasian yang
membantu apoteker berjumlah 4 orang.

c. Pelayanan keperawatan dan kebidanan


Pelayanan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang
Raya Kabupaten Simalungun disesuiakan dengan jumlah tempat tidur dan kebutuhan tenaga
perawat dan bidan. Pelayanan Keperawatan di RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya terdiri
dari Ners Spesialis, Magister Keperawatan, Ners, dan Diploma III Keperawatan dan
Kebidanan, serta Keperawatan Gigi. Pelayanan keperawatan dan kefarmasian
bertanggungjawab dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien rawat inap dan rawat
jalan.

85
d. Pelayanan penunjang klinik
Pelayanan Penunjang klinik yang diselenggarakan di rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim
Pamatang Raya meliputi pelayanan bank darah, perawatan intensif untuk semua golongan
umur dan jenis penyakit, gizi, sterilisasi instrumen dan rekam medik. Jumlah tenaga
disesuaikan dengan kebutuhan yang dianalisis berdasarkan kebutuhan masng-masing
pelayanan.

e. Pelayanan penunjang nonklinik


Pelayanan penunjang nonklinik yang diselenggarakan Rumah Sakit Umum Daerah Tuan
Rondahaim Pamatang Raya diantaranya pelayanan laundry/linen, jasa boga/dapur, teknik dan
pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah, gudang, ambulans, sistem informasi dan
komunikasi, pemulasaraan jenazah, sistem penanggulangan kebakaran, pengelolaan gas medik,
dan pengelolaan air bersih.

f. Pelayanan rawat inap.


Pelayanan rawat inap yang diselenggarakan RSUD Tuan Rondahaiam pamatang raya
diantaranya: kelas 3 sebanyak 15 tempat tidur, kelas 2 sebanyak 14 tempat tidur, kelas 1
sebanyak 14 tempat tidur, VIP sebanyak 8 tempat tidur, Kamar nifas kelas 7 tempat tidur, ruang
anak kelas 3 7 tempat tidur.

Tabel. Jumlah tempat tidur pada pelayanan rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Tuan
Rondahaim Pamatang Raya tahun 2019.
Jumlah Tempat Tidur
Nomor Nama Ruangan
Kelas 3 Kelas 2 Kelas 1
1 Rawat Bedah Pria 3 2 2
Wanita 3 2 2
2 Penyakit Dalam Pria 3 2 2
Wanita 6 4 4
3 Ruang Nifas 7 2 2
4 Perinatologi 6
5 Anak 7 2 2

86
6 ICU 3
7 IGD 5
8 Isolasi Pria 3
Wanita 3
9 VIP 8

3.2. Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim Pamatang Raya
disesuaikan dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 56 tahun 2014 terdiri atas:
a. Tenaga medis: tenaga medis yang tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim
Pamatang Raya yaitu 8 (delapan) orang dokter umum untuk pelayanan medik dasar, 1 (satu)
dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut, 2 (dua) dokter spesialis untuk setiap
jenis pelayanan medik spesialis dasar, 1 (satu) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan
medik spesialis penunjang; dan dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik
spesialis gigi mulu belum tersedia.

Tabel. Tenaga medis yang tersedia di Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya
tahun 2018
Nomor Jenis Tenaga Medis Jumlah PNS Non PNS Ket
1 Dokter Umum 8 4 4
2 Spesialis Penyakit Dalam 2 - 2 WKDS=1
PPDS=1
3 Spesialis Bedah 1 1 WKDS
4 Spesialis Anak 2 1 1 PPDS = 1
5 Spesialis Obstetri dan Ginekologi 2 2 WKDS = 1
PPDS=1
6 Spesialis anastesi 2 1 1 PKS =1
7 Spesialis Patologi Klinik 1 - 1 PKS=1
8 Spesialis Radiologi 1 1 -
9 Spesialis Paru 1 1 -
10 Spesialis Jiwa 1 1 -
11 Dokter gigi 1 1 -
12 Dokter spesialis gigi - - -

b. Tenaga kefarmasian

87
Tenaga kefarmasian yang tersedia di RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya terdiri dari 1
(satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit, 1 (satu) orang apoteker
sebagai koordinator penerimaan, distribusi dan produksi yang dapat merangkap melakukan
pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis
kefarmasian pada pelayanan kefarmasian Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim
Pamatang Raya sebanyak 2 (dua) orang.

Tabel tenaga kefarmasian RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya tahun 2018
Nomor Jenis Ketenagaan Jumlah Keterangan
1 Apoteker 2 orang PNS 1, Honor =1
2 Assiten Apoteker 2 orang Honor = 2
3 Bidan 2 -
4 SMK Farmasi 2 -

c. Tenaga keperawatan;
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1)
Permenkes 56 tahun 2014 dihitung dengan perbandingan 2 (dua) perawat untuk 3 (tiga) tempat
tidur. Kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat
tersebut diuraikan pada tabel berikut:.

Tabel. Tenaga keperawatan RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya


Nomor Jenis Tenaga Keperawatan Jumlah Keterangan
1 Perawat 47 PNS= 4, Honor =43
2 D3 Kebidanan 55 PNS = 3, HONOR=52
3 D3 Keperawatan Gigi 3 PNS=3

d. tenaga kesehatan lain;


Jumlah dan kualifikasi tenaga nonkesehatan yang ada di pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah Tuan Rondahaim terdiri dari: kesehatan masyarakat analis laboratorium, kesehatan
lingkungan, radiografer, rekam medik, fisitoterapi, dan akademi gizi
Nomor Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah Keterangan
1 Analisis Laboratorium 6 PNS=4, Honor=2
2 Kesehatan Lingkungan 1 PNS

88
3 Radiografer 4 PNS=2, Honor =2
4 Rekam Medik - -
5 Fisioterapi - -
6 Akademi Gizi 5 PNS=2, Honor =3
7 Kesehatan Masyarakat - -

e. Tenaga nonkesehatan.
Jumlah dan kualifikasi tenaga nonkesehatan yang ada di pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah Tuan Rondahaim terdiri dari: satpam, teknisi, petugas kebersihan, petugas taman, supir
ambulan, petugas IPAL, petugas Laundry, juru masak, juru saji.

Tabel Jenis tenaga nonkesehatan RSUD Tuan Rondahaim Pamatang Raya tahun 2018
Nomor Jenis tenaga nonkesehatan Jumlah Keterangan
1 Tenaga non profesi 50 PNS=10, honor=40
2 Struktural 14 PNS
Keterangan
3 Teknisi 4
4 Petugas Kebersihan 7
5 Petugas Taman 1
6 Supir Ambulan 4
7 Petugas IPAL 1
8 Petugas Laundry 2
9 Juru Masak 2
10 Juru Saji 1
11 Petugas Administrasi 8
12 Petugas BPJS 4
13 Petugas RM 8 PNS=1 Honor= 7
14 Security 5
15 Petugas Kamar Jenajah 1

3.3. Peralatan

89
Peralatan Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya terus menerus dibenahi agar
memenuhi standar kelas C yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2)
Peralatan Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondaham terdiri dari peralatan medis untuk
instalasi gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, rawat intensif, rawat operasi, persalinan,
radiologi, laboratorium klinik, pelayanan darah, rehabilitasi medik, farmasi, instalasi gizi, dan
kamar jenazah. Jenis peralatan tersebut kami susun dalam lampiran profil ini.

Prasarana Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya meliputi: instalasi air,
instalasi mekanikal dan elektrikal, instalasi gas medik, instalasi uap, instalasi pengelolaan
limbah, pencegahan dan penanggulangan kebakaran, petunjuk, standar dan sarana evakuasi
saat terjadi keadaan darurat, instalasi tata udara, sistem informasi dan komunikasi, dan
ambulan.

Peralatan yang terdapat di Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya meliputi
peralatan medis dan nonmedis yang memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu,
keamanan, keselamatan dan laik pakai. Peralatan medis sebagaimana diuji dan dikalibrasi
secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi pengujian fasilitas
kesehatan yang berwenang. Peralatan yang menggunakan sinar pengion harus memenuhi
ketentuan dan harus diawasi oleh lembaga yang berwenang. Penggunaan peralatan medis dan
nonmedis di Rumah Sakit harus dilakukan sesuai dengan indikasi medis pasien. Pengoperasian
dan pemeliharaan peralatan Rumah Sakit dilakukan oleh petugas yang mempunyai kompetensi
di bidangnya. Pemeliharaan peralatan didokumentasi dan dievaluasi secara berkala dan
berkesinambungan.

3.4. Sarana dan Bangunan


Bangunan dan prasarana Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya diupayakan
memenuhi persyaratan tata bangunan dan lingkungan serta persyaratan keandalan bangunan
dan prasarana Rumah Sakit. Rumah Sakit memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana,
sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan. Ketentuan mengenai kesehatan dan
keselamatan lingkungan menyangkut Upaya Pemantauan Lingkungan, Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan/atau dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

90
Bangunan Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim Pamatang Raya terdiri atas ruang: rawat
jalan, ruang rawat inap, ruang gawat darurat, ruang operasi, ruang tenaga kesehatan, ruang
radiologi, ruang laboratorium, ruang sterilisasi, ruang farmasi, ruang pendidikan dan latihan,
ruang kantor dan administrasi, ruang tunggu, ruang dapur, laundry, kamar jenazah, taman,
pengolahan sampah, dan pelataran parkir. Luas Tanah Rumah Sakit Umum Tuan Rondahaim
Pamatang Raya 7042 M2, , dan luas bangunan 6300 M2.

4.1. PROGRAM SKPD

Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan maka disusunlah program
Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Simalungun untuk kurun waktu 2016- 2021 yang
mengacu pada kebijakan Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
yang selanjutnya disinergiskan dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor : 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.

Adapun Program dan kegiatan RSUD Tuan Rondahaim Pamtang Raya kabupaten Simalungun
tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :
I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
b Penyediaan alat tulis kantor
c Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
d Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
e Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
f Penyediaan peralatan Rumah Tangga
g Penyediaan bahan Bacaan dan peraturan perundang-undangan
h Penyediaan makanan dan minuman
i Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
j Penyediaan jasa tenaga administrasi/teknis perkantoran
k Koordinasi pelaksanaan tugas dalam daerah
l Penyediaan jasa sewa menyewa
II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a Pengadaan kendaraan dinas /operasional

91
b Pemeliharaan rutin/berkala gedung kator
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor kendaraan dinas/ Operasional
c Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
d Kerjasama dengan pihak ketiga

III Program Peningkatan Disiplin Aparatur


a Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
IV Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a Pendidikan dan pelatihan formal
V Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kineja dan Keuangan
a Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
b Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
c Penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran SKPD
d Penyusunan rencana kerja anggaran SKPD

VI Program obat dan perbekalan kesehatan


a Pengadaan obat dan perbekalan Kesehatan
VII Program Upaya Kesehatan Masyarakat
a Peningkatan Kesehatan Masyarakat
b Jaminan kesehatan nasional (JKN)

VIII Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/


Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
a. Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit
b. Pengadaan obat-obatan rumah sakit
IX Pelaksanaan BLUD RSUD Tuan Rondahaim pamatang Raya

X Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana IPAL Rumah Sakit

XI Program Akreditasi Rumah Sakit

92
93

Anda mungkin juga menyukai