Disusun Oleh:
1. Meita Eka Fitrianingrum 15/389709/PMU/08668
2. Nasrudin
15/389710/PMU/08669
3. Sri Sujati
15/389713/PMU/08672
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
ii
iv
vi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................
GAMBARAN UMUM
2.1. Deskripsi Umum .................................................................
10
10
12
12
15
17
23
23
ii
24
24
25
26
29
42
vii
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
10
8.
9.
11
11
17
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
1.
Tabel 2.1. Jumlah Korban dari Kejadian Gempa Bumi dan Tsunami .
2.
3.
4.
12
5.
13
6.
14
7.
15
8.
18
9.
26
29
32
35
38
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang secara geografis dan struktur geologis
menjadi salah satu negara yang subur dan sangat berpotensi sekaligus rawan
bencana, baik banjir, tanah longsor, badai, kebakaran hutan dan lahan, serta
letusan gunungapi. Selain itu, Indonesia juga termasuk negara yang rawan
terhadap bencana gempa dan tsunami. Hal ini disebabkan karena wilayah
Indonesia terletak pada jalur gempa bumi paling aktif di dunia, akibat pertemuan
tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Samudera Indo-Australia, Lempeng Benua
Eurasia, dan Lempeng Samudera Pasifik.
Lempeng-lempeng tersebut senantiasa bergerak yaitu Lempeng Eurasia
senantiasa bergerak ke arah tenggara, Lempeng Indo-Australia bergerak ke arah
utara, dan Lempeng Pasifik bergerak ke arah barat. Pergerakan relatif ketiga
lempeng tersebut mengakibatkan terjadinya gempa bumi di daerah perbatasan
pertemuan antar lempeng dan mengakibatkan terjadinya sesar-sesar regional yang
menjadi daerah pusat sumber gempa bumi. Setiap daerah yang memiliki potensi
gempa yang tinggi, maka akan rawan terkena tsunami. Jenis gempa yang
menyebabkan tsunami yaitu gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan
dangkal (0 30 km), gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala
Ritcher, dan gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
(https://id.wikipedia.org).
1.2.
TUJUAN
Tujuan dibuatnya Standar Operasional Prosedur ini adalah:
a.
b.
c.
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1.
DESKRIPSI UMUM
Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten terluas di Jawa Tengah dengan
sebelah utara
b.
sebelah selatan
: Samudera Hindia;
c.
sebelah timur
d.
sebelah barat
2.2.
itu, kawasan wisata, sarana dan prasarana wisata, serta tempat aktifitas nelayan
mengalami kerusakan. (sumber: https://ammo093.wordpress.com)
Menurut informasi dari BMG pusat gempa berada di laut pada koordinasi
9,46 LS dan 107,19 BT, dengan magnitudo 6,8 SR, kedalaman 33 km, atau
berada pada jarak 286 km di selatan Bandung. Berdsarkan informasi automatic
BMG gempa susulan I terjadi pada pukul 16:05 WIB pada koordinat 10,40 LS
dan 107,97 BT, dengan magnitudo 5,3 SR pada kedalaman 33 km. Gempa
susulan II terjadi pada pukul 16:13 WIB pada koordinat 9,133 LS dan 107,653
BT
dengan
magnitudo
6,1
SR
pada
kedalaman
94
km.
(sumber:
http://www.esdm.go.id)
Berikut adalah rincian data korban Tsunami Kabupaten Cilacap yang
diperoleh dari Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI):
Tabel 2.1. Jumlah Korban dari Kejadian Gempa Bumi dan Tsunami
(Sumber: http://dibi.bnpb.go.id)
Pada kejadian tsunami tanggal 17 Juli 2006, total luas wilayah yang
terendam di Kabupaten Cilacap lebih dari 35 km2 yang terdampak pada 23 Desa
di 6 Kecamatan. Daerah paling rawan berada di Desa Bunton (Kecamatan
Adipala),
Widarapayung
(Kecamatan
Binangun),
dan
Jetis
(Kecamatan
Gambar 2.2. Rekaman Hidrogram (Tinggi Muka Air) di PLTU Cilacap saat Tsunami
17 Juli 2006 (sumber: https://www.google.co.id)
2.3.
Gambar 2.3. Posisi Kilang Minyak di Kabupaten Cilacap yang Langsung Menghadap ke
Samudera Hindia (http://radarpena.com)
(sumber: http://smslap.ditjenpas.go.id/)
(sumber: BNPB)
2.4.
sebelah utara
: Desa Binangun;
b.
sebelah timur
: Desa Sidaurip;
c.
sebelah selatan
: Samudera Indonesia;
d.
sebelah barat
: Desa Sidayu.
10
11
Jenis Pekerjaan
Petani
Nelayan
Buruh Industri
Buruh Bangunan
PNS
TNI/POLRI
Wiraswasta
Pensiunan
Jumlah (orang)
891
16
99
126
57
3
548
15
Ancaman
Desa Widarapayung mempunyai ancaman bencana berupa gempa bumi dan
tsunami. Saat terjadi gempa bumi dan tsunami pada tanggal 17 Juli 2006,
jumlah korban meninggal dunia di Desa Widarapayung Wetan sebanyak 15
jiwa dari total 138 korban jiwa di Kabupaten Cilacap (sumber: Badan
Kesbanglinmas, Kab. Cilacap).
12
b.
Kerentanan
Element at risk yang berada di Desa Widarapayung adalah sebagai berikut:
1) Sosial
Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat kerentanan di
masyarakat yaitu kepadatan penduduk, banyaknya anak-anak, ibu hamil,
orang tua (lansia), dan orang yang berkebutuhan khusus (penyandang
cacat). Kepadatan penduduk di Desa Widarapayung adalah 1.245
jiwa/km2. Menurut Perka BNPB No 2 Tahun 2012, kepadatan penduduk
>1000 jiwa/km2 termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti kepadatan
penduduk di Desa Widarapayung Wetan termasuk dalam kategori tinggi,
sedangkan banyaknya kelompok rentan yang ada di Desa Widarapayung
Wetan disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Kelompok Rentan
Anak-anak
Ibu Hamil *)
Lansia
Penyandang Cacat **)
- Tunanetra
- Tunarungu
- Tunawicara
- Tunarungu wicara
- Tunadaksa
- Tunagrahita
- Tunalaras (eks sakit jiwa)
- Cacat ganda (cacat fisik mental)
Jumlah
Total
Jumlah (orang)
516
29
384
8
3
4
3
6
1
2
2
29
958
*)
13
2) Ekonomi
Indikator yang digunakan untuk menentukan kerentanan ekonomi adalah
luas lahan produktif seperti sawah, perkebunan, lahan pertanian, tambak
dan lainnya. Data tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Penggunaan Lahan
Sawah
Perkebunan
Lain-lain
Jumlah
Luas (Ha)
153,62
41,38
15,23
210,23
3) Fisik
Indikator yang digunakan untuk kerentanan fisik adalah kepadatan rumah,
ketersediaan bangunan umum dan ketersediaan fasilitas kritis. Di Desa
Widarapayung Wetan tercatat terdapat 4 RT rawan tsunami, yaitu RT 1/1,
RT 23/6, RT 24/6, dan RT 25/7 dengan jumlah fasilitas umum sebanyak
12 bangunan dan fasilitas kritis berjumlah 1 bangunan.
4) Lingkungan
Pantai Widarapayung yang berada di wilayah Desa Widarapayung Wetan
memiliki kerentanan yang tinggi. Saat terjadi tsunami 2006, semua
bangunan gazebo, gardu pandang, dan puluhan kios termpat berjualan
luluh lantak hingga rata dengan tanah.
c.
Kapasitas
Kapasitas yang dimiliki oleh Desa Widarapayung Wetan adalah sebagai
berikut:
1) Desa Widarapayung Wetan mempunyai lapangan sepakbola yang bisa
digunakan sebagai titik kumpul karena hampir seluruh wilayah desa
tersebut berisiko terkena tsunami sehingga perlu diungsikan ke wilayah
yang lebih tinggi dan jangkauannya lebih jauh dari pesisir pantai selatan
(Samudera Indonesia).
2) Dari segi kapasitas masyarakat yang memiliki kesiapsiagaan, Desa
Widarapayung Wetan mempunyai 30 orang anggota linmas/hansip, 57
14
Jumlah
(unit)
18
21
71
56
1783
Jumlah
Jenis Kendaraan
Truk
Angkutan Desa
Mobil
Mobil Pick up
Motor
Kapasitas
(orang)
23
13
8
11
2
Total Kapasitas
(orang)
414
273
568
616
3566
5437
Strength (Kekuatan)
1) Terdapat tokoh masyarakat bernama Ashadi (Ketua Desa Sibat di
Widarapayung Wetan) yang telah mendapatkan banyak pelatihan seperti
dari LIPI Germain Red Cross sehingga dapat menjadi fasilitator apabila
terjadi bencana gempa bumi dan tsunami.
2) Adanya kearifan lokal dengan sistem peringatan dini melalui tradisi
kentongan.
3) Kabupaten Cilacap telah memiliki BPBD.
15
b.
Weakness (Kelemahan)
1) Desa Widarapayung Wetan memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.245
jiwa/km2 dan termasuk dalam kategori tinggi.
2) Tenaga medis dan infrastruktur yang berhubungan dengan fasilitas
kesehatan belum memadai.
3) Kurangnya sarana akomodasi/transportasi sebagai alat evakuasi apabila
terjadi bencana gempa bumi dan tsunami.
c.
Opportunity (Peluang)
1) Terdapat fasilitas pendidikan hingga tingkat SMP yang dapat digunakan
sebagai sarana pendidikan siaga bencana dengan bantuan PMI Kabupaten
Cilacap.
2) Terdapat lapangan sepak bola yang dapat digunakan sebagai titik kumpul
untuk melakukan evakuasi ke lokasi yang lebih aman.
3) Terdapat SMP N 1 Binangun, SD N 1 Widarapayung Wetan, dan Pondok
Pesantren Roudhotul Tholabah yang dapat digunakan sebagai tempat
pengungsian.
d.
Threat (Ancaman)
Terdapat objek wisata Pantai Widarapayung dan banyak dikunjungi oleh
wisatawan dari berbagai daerah sehingga apabila terjadi bencana tsunami
dapat memperbanyak korban yang terdampak.
16
BAB III
SISTEM PERINGATAN DINI TSUNAMI
3.1.
Masyarakat
Penanggulangan
Bencana
(KMPB)
adalah
organisasi yang terdiri dari anggota masyarakat manapun, baik laki-laki maupun
perempuan yang peduli pada penanggulangan bencana dalam bentuk dan nama
apapun sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dan dibentuk atas hasil
keputusan bersama. KMPB dapat menjadi bagian pemerintahan Desa yang
dibentuk oleh Pemerintah Desa atau Kepala Desa.
Koordinator Umum KMPB
Seksi
Seksi
Seksi
Seksi
Siaga
(SG)
Tanggap Darurat
(TD)
Komunikasi
(KM)
Kesejahteraan
(KS)
SG 1
Regu
Peringatan Dini
TD 1
Regu
Perintis
KM 1
Regu Administrasi
dan Dokumentasi
KS 1
Regu Pertolongan
Pertama
SG 2
Regu
Pemetaan
TD 2
Regu
Penyelamatan
KM 2
Regu Informasi
Hubungan Luar
KS 2
Regu
Dapur Umum
TD 3
Regu
Keamanan
KM 3
Regu
Relawan
TD 4
Regu
Pengungsian
TD 5
Regu
Kebakaran
TD 6
Regu
Logistik
17
Anggota
(Orang)
1
SG 2
Regu
Pemetaan
2
Koordinator
(TD) Seksi
Tanggap
Darurat
TD 1
Regu Perintis
10
TD 2
Regu
Penyelamatan
40
TD 3
Regu
Keamanan
10
Prabencana
(Kesiapsiagaan)
Saat Bencana
(Tanggap Darurat)
Pascabencana
(Pemulihan)
Memperbaiki sarana
jalan, jembatan, dan
rambu jalan
- Melatih diri;
- melatih warga
menyelamatkan diri;
- menyediakan dan
memelihara peralatan
Mencari,
menyelamatkan, dan
memindahkan korban ke
tempat yang aman
- Melatih diri;
- mengenali risiko
keamanan dan cara
pengamanan
- Mengamankan jalur
daerah bencana;
- menjamin keamanan
- Mengevaluasi tindakan
yang dilakukan oleh
Regu Penyelamatan
sebelum dan saat
bencana;
- membuat usulan untuk
perbaikan
- Menjaga tempat
penyimpanan
persediaan;
- menjaga keamanan
Dinas/Lembaga
Terkait
BPBD
BPBD
BMKG
BAPPEDA, PU,
PMI, Dinas Sosial
(DinSos)
BPBD
TAGANA,
TNI/POLRI,
SAR, TRC, PU,
Dinas
Perhubungan
SAR,
TNI/POLRI, PMI,
TRC
TNI/POLRI
18
Seksi/Regu
Anggota
(Orang)
10
TD 5
Regu
Kebakaran
10
TD 6
Regu Logistik
20
KM 2
Regu
Informasi dan
Saat Bencana
(Tanggap Darurat)
Pascabencana
(Pemulihan)
Dinas/Lembaga
Terkait
TD 4
Regu
Pengungsian
Koordinator
(KM) Seksi
Komunikasi
KM 1
Regu
Administrasi
dan
Dokumentasi
Prabencana
(Kesiapsiagaan)
- Melatih diri;
- Memimpin dan
- membuat rencana dan
mengawasi proses
jalur evakuasi;
pengungsian;
- memasang rambu
- membuat daftar
evakuasi;
pengungsi
- memimpin latihan
evakuasi masyarakat
atau warga:
- persiapan lokasi dan
sarana pengungsian,
misalnya air, jamban,
makanan cadangan dll.
- Melatih diri;
- Memadamkan
Memeriksa dan
- melatih warga
kebakaran apabila
mengendalikan bahan
memadamkan
terjadi korsleting
yang mudah terbakar,
kebakaran;
listrik;
misalnya bahan bakar,
- memantau faktor risiko - mematikan aliran
kompor, tabung gas,
kebakaran;
listrik;
sambungan listrik dll.
- menyediakan dan
- membantu Regu
merawat alat pemadam
Penyelamatan
kebakaran
- Melatih diri;
- Bekerjasama dengan
Menyalurkan bantuan
- mendaftar sumberRegu Dapur Umum
sumber cadangan
untuk mengelola Pos
masyarakat yang bisa
Kesejahteraan;
digunakan;
- mengumpulkan
- mencari tahu sumber
perkiraan kebutuhan
bantuan yang bisa
dasar dan darurat serta
diperoleh;
melaporkan
- menentukan tempat
penyimpanan barang
Di setiap tahap penanggulangan bencana bertanggungjawab atas seluruh kegiatan
Seksi Komunikasi. Penampung masalah, menjalin kerjasama yang baik,
memenuhi kebutuhan anggota Seksi, juru bicara masyarakat
- Melatih diri;
- POSKO KMPB;
- POSKO KMPB;
- menyalin,
- menyebarkan dan
- menerima bantuan;
menggandakan dan
mengisi formulir;
- menyalurkan bantuan
menyebarkan formulir; - menjalin komunikasi;
uang;
- menyimpan buku
- membuat laporan
- melaporkan kegiatan di
PBBM;
papan informasi Desa
- menjalin komunikasi
- Melatih diri;
- Menghubungi Instansi
- Meneliti sumber
- menjalin hubungan
gawat darurat;
dukungan;
baik dengan organisasi - meminta bantuan;
- menjaga hubungan
Dinas Pemadam
Kebakaran
(DamKar),
TNI/POLRI, PMI
PMI, DinSos
BPBD
PMI, DinSos,
LSM
Media Massa,
Kominfo, PMI,
LSM
19
Seksi/Regu
Prabencana
(Kesiapsiagaan)
Anggota
(Orang)
Hubungan
Luar
KM 3
Regu Relawan
10
Koordinator
(SJ) Seksi
Kesejahteraan
SJ 1
Regu
Pertolongan
Pertama
10
SJ 2
Regu Dapur
Umum
10
Saat Bencana
(Tanggap Darurat)
Pascabencana
(Pemulihan)
- hubungan luar;
- menyampaikan laporan
- Menghubungi Instansi
relawan;
- mengerahkan dan
menempatkan relawan
di Regu terkait
luar;
- laporan ke donor
- Melatih relawan;
- Merawat relawan;
- mengumpulkan
- memberikan
informasi tentang
penghargaan yang
relawan yang bisa
pantas;
membantu di dalam
- mencari dan
KMPB
mengerahkan relawan
bila dibutuhkan
Di setiap tahap penanggulangan bencana bertanggungjawab atas seluruh kegiatan
Seksi Kesejahteraan. Menampung dan menangani masalah/keluhan, menjalin
kerjasama yang baik, memenuhi kebutuhan anggota Seksi
- Melatih diri dalam
- Menilai kondisi korban - Memenuhi kebutuhan
pertolongan pertama;
dan melakukan PPGD;
kesehatan dasar
- menjalin relasi yang
- membuat laporan
masyarakat;
baik dengan lembaga- membuat laporan
lembaga kesehatan
kesehatan
- Melatih diri mengenai
- Menyediakan makanan Menyediakan makanan
dan minuman bagi orang
dapur umum;
dan minuman untuk
yang membutuhkan
- menyiapkan dan
masyarakat dan orang
memelihara peralatan
yang bertugas;
dapur umum;
- menyediakan
- menyiapkan dan
kebutuhan khusus
memeriksa kondisi
kelompok rentan: bayi,
bahan makanan
anak-anak, wanita
cadangan
hamil, menyusui, orang
lanjut usia, orang sakit
dan penyandang cacat
(warga yang punya
kebutuhan khusus:
bisu, buta, tuli,
lumpuh, dan mental)
Dinas/Lembaga
Terkait
PMI, SAR,
TNI/POLRI,
LSM, Karang
Taruna, Pramuka
BPBD
Dinas Kesehatan
(DinKes), PMI,
Puskesmas, RS
DinSos, DinKes,
PMI, TNI/POLRI
20
b.
c.
21
Peran Lembaga
1) Lembaga yang terlibat dalam Rantai Peringatan (sebelum dan selama
kejadian tsunami):
a) TNI/POLRI;
b) SAR;
c) Media Penyiaran Daerah.
Melakukan tindakan:
a) Berlindung;
b) menerima dan meneruskan pesan-pesan peringatan, konfirmasi dan
ancaman berakhir kepada jajarannya dan warga masyarakat;
2) Lembaga Pemerintah yang terlibat dalam respons kedaruratan (selama
kejadian tsunami):
a) TNI/POLRI;
b) Dinas Sosial (TAGANA);
c) Dinas Kesehatan;
d) PMI;
e) SAR;
f) TRC;
g) Dinas Pemadam Kebakaran;
h) Pramuka;
i) Rumah sakit, Puskesmas, dll.
Melakukan tindakan:
a) Melaksanakan koordinasi dan arahan respons dari BPBD;
22
b) menjalankan
mandat
dan
prosedur
lembaga
masing-masing
3.2.
3.2.1. Lokasi
Letak pos komando dan posko lapangan tanggap darurat bencana
sebaiknya menempati lokasi yang strategis dengan kriteria:
a.
Mudah diakses oleh berbagai pihak dan unit kerja yang terlibat dalam
keadaan tanggap darurat bencana;
b.
c.
d.
memiliki halaman yang memadai untuk area parkir kendaraan dan ruangan
yang cukup untuk gudang logistik.
Posko Lapangan Tanggap Darurat Bencana dibentuk oleh Ketua Pos
23
b.
sebagai
tempat
mengkoordinasikan,
mengintegrasikan
dan
Prasarana
Posko Lapangan didirikan untuk melaksanakan kegiatan pengendalian
operasi tanggap darurat bencana, dengan fasilitas atau fungsi ruangan sebagai
berikut:
1) Ruang komandan dan wakil komandan;
2) ruang koordinator bidang-bidang;
3) ruang perwakilan dan penghubung (LO);
4) ruang sekretariat;
5) ruang logistik;
6) ruang rapat;
7) ruang data, informasi, dan komunikasi (termasuk media center);
8) ruang/kamar tidur;
24
9) ruang dapur;
10) ruang kamar mandi, cuci dan kakus (MCK);
11) tempat ibadah.
b.
Sarana
1) Sarana komunikasi berupa : telepon, telepon satelit (visat), mesin fax,
radio komunikasi jarak dekat dan jarak jauh;
2) seperangkat komputer dan multimedia : website, e-mail, teleconference;
3) televisi, radio
4) pengeras suara
5) sarana transportasi;
6) alat-alat tulis kantor;
7) media presentasi: lcd projector
8) papan nama (plang)
9) papan data (daerah, data korban, kerusakan, kebutuhan mendesak,
mengacu pada hasil kaji cepat TRC PB);
10) peta induk (peta tentang semua kegiatan Posko)
11) peta lokasi;
12) peta/data logistik, personil, bantuan, kebutuhan, peralatan, NGO lokal dan
asing;
13) jam dinding;
14) buku jurnal.
3.2.4. Pembiayaan
Biaya operasional Pos Komando dan Posko Lapangan Darurat Bencana
bersumber dari:
a.
APBD Kabupaten/Kota;
b.
APBD Provinsi;
c.
APBN;
d.
25
BAB IV
MEKANISME SIMULASI PENANGGULANGAN BENCANA
4.1.
pagi hari. Gempa bumi tersebut dengan magnitude 6,9 berpusat di selatan perairan
Cilacap dan memicu terjadinya serangkaian gelombang tsunami. Kronologis
kejadian bencana sebagai berikut:
SUBJEK
WAKTU
Masyarakat
Sebelum
terjadi gempa
bumi dan
tsunami
Masyarakat
06.00 WIB
(terjadi gempa
bumi)
FUNGSI/ PERAN
YANG DILAKUKAN
PERALATAN/
ARMADA
26
NO
SUBJEK
WAKTU
FUNGSI/ PERAN
YANG DILAKUKAN
5.
Koordinator
Pusdalops /
KMPB
Menit ke -2-5
Koordinator
KMPB/
Pusdalops
Menit 7-9
Wakil
Koordinator
KMPB/
Pusdalops
Menginstruksikan
1.
untuk evakuasi segera
dengan berkoordinasi
dengan tokoh agama 2.
atau kepala desa
1. Menyebarkan
informasi
dasar
kejadian
gempa
(skala, pusat gempa,
potensi
tsunami/tidak).
2. Menginstruksikan
kepada
seluruh
warga untuk segera
mengungsi ke lokasi
pengungsian
yang
sudah ditetapkan
3. Koordinasi dengan
Bupati dan SKPD
terkait
4. Memantau
perkembangan
kejadian gempa dan
potensi tsunami
5. Meminta
bantuan
SAR,
TAGANA,
TNI,
POLRI,
LANAL untuk terjun
ke lapangan.
Menit ke 10 Komando melakukan
(09.10)
evakuasi dari area
berisiko
menuju
tempat-tempat
aman
yang telah ditentukan
1.
2.
3.
4.
5.
PERALATAN/
ARMADA
27
NO
SUBJEK
WAKTU
FUNGSI/ PERAN
YANG DILAKUKAN
dengan berkoordinasi
dengan tim bantuan
Wakil
Koordinator
KMPB/
Pusdalops
Menit 10-15
Regu
keamanan
Menit 15-20
Regu
Peringatan
Dini
Menit 15-20
Regu
Pengungsian
Menit +20
10
Regu Dapur
Umum
Menit +20
11
Regu
Kesehatan
Menit +20
PERALATAN/
ARMADA
Pelaksana
tanggap 1. Melakukan pertolongan pertama pada
darurat yang mengurusi
korban
bagian
kesehatan 2. Koordinator
Regu
Kesehatan
(dinkes, Pmi, dan Rs)
menghubungi puskesmas kecamatan agar
mengirimkan ambulans untuk segera
1. Kendaraan
Bermotor,
mobil, truk
(sesuai hasil
pendataan tim
KMPB/
pusdalops)
2. Koordinasi
menggunakan
HT per
Koordinator RT
3. Pengeras Suara
Masjid/Gereja
4. HP dan/atau
HT dan
pengeras suara
tangan (TOA)
Motor,Alat
Keamanan
HT
Perlengkapan
tenda
Peralatan dan
perlengkapan
memasak,
makanan, dan
minuman
Ambulans, obatobatan,
tandu/brankar, rs
lapangan
28
NO
SUBJEK
WAKTU
FUNGSI/ PERAN
12
Regu
Administrasi
Menit +20
Pelaksana
tanggap
darurat yang mengurusi
pendataan korban
13
Regu
Evakuasi
Menit +20
14
Menit 70
Pelaksana
tanggap
darurat yang mengurusi
evakuasi
SAR
15
Menit 80
SAR
4.2.
YANG DILAKUKAN
mengevakuasi korban luka patah tulang
dan luka parah ke rumah sakit
1. Pendataan kebutuhan korban
2. Mendata korban bencana yang mengalami
luka-luka, meninggal, dan hilang serta
pendataan kebutuhan bagi pengungsi.
Melakukan penyisiran untuk mencari korban
yang masih tertinggal di lokasi.
Pantai menginformasikan ke Pusdalops
melalui radio HT bahwa gelombang laut
telah berangsur kembali normal di pantai
Pantai yang memberitahukan kondisi di
pantai sudah aman
PERALATAN/
ARMADA
Alat tulis.
Kantong mayat,
tandu, ambulans.
HT
Pengeras Suara
berdasarkan kondisi waktu asumsi kejadian bencana yaitu pagi, siang, sore, dan
malam. Gempa bumi tersebut dengan magnitude 6,9 berpusat di selatan perairan
Cilacap dan memicu terjadinya serangkaian gelombang tsunami di Desa
Widarapayung Wetan.
SUBJEK
WAKTU
Masyarakat
Sebelum
terjadi
gempa bumi
dan tsunami
Masyarakat
06:00 WIB
Koordinator
KMPB & Regu
Peringatan Dini
06:01
FUNGSI/ PERAN
PERALATAN/
ARMADA
YANG DILAKUKAN
Pada pagi hari seluruh masyarakat di Desa
Widarapayung Wetan memulai kegiatankegiatan harian seperti biasanya untuk
bersiap-siang ke kantor, ladang, sawah,
pasar, berdagang di area pantai, anak sekolah
sedang bersiap-siap ke sekolah, dan kegiatan
lainnya.
Terjadi gempa bumi dengan magnitude 6,9
SR berpusat di selatan perairan Cilacap pada
kedalaman 30 km
1. Koordinator KMPB segera membunyikan
kentongan;
2. Warga yang mendengar bunyi kentongan
menindaklanjuti dengan mengabarkan
Kentongan,
Pengeras suara
masjid, HT
29
NO
SUBJEK
WAKTU
Koordinator
KMPB, Regu
Penyelamatan,
Regu
Kebakaran
06:02
Regu
Peringatan Dini
06:04
Koordinator
KMPB,
Koordinator
Seksi,
Penyelamatan,
Regu
Keamanan,
Regu
Pengungsian,
Regu
Kebakaran,
Regu Informasi
dan Hubungan
Luar
06:05
FUNGSI/ PERAN
Koordinator
KMPB
memerintah
Koordinator masingmasing Seksi untuk
mengaktifkan
regu
satuan tugas
1. Koordinator
Seksi
Tanggap
Darurat
memerintahkan
masing-masing Regu
untuk melaksanakan
tugas masing-masing
2. Koordinator
Seksi
Komunikasi
memerintahkan Regu
Regu Informasi dan
Hubungan Luar untuk
menghubungi
lembaga dan instansi
terkait
PERALATAN/
ARMADA
YANG DILAKUKAN
tanda bahaya melalui pengeras suara di
masjid dan memerintahkan segera menuju
titik kumpul;
3. Regu peringatan dini mengamati kondisi
pesisir Desa Widarapayung Wetan melalui
menara
yang
berada
di
Pantai
Widarapayung apakah terdapat tanda-tanda
akan terjadi tsunami atau tidak.
1. Semua warga dibantu arahan Regu
Penyelamatan menuju titik kumpul di
lapangan sepak bola Desa Widarapayung
Wetan;
2. Regu Penyelamatan membantu anak-anak,
wanita hamil, orang tua, dan penyandang
cacat untuk menuju titik kumpul.
3. Regu Kebakaran mematikan aliran listrik
dan membantu Regu Penyelamatan
Regu peringatan dini segera menghubungi
Koordinator KMPB dengan menggunakan
HT, menginformasikan bahwa di pesisir
Pantai Widarapayung berpotensi tsunami.
1. Regu
Pengungsian
menginformasikan
kepada Koordinator KMPB menggunakan
HT bahwa unit evakuasi masih kurang
untuk sekitar 138 orang, estimasi dapat
dievakuasi menggunakan 6 buah truk;
2. Koordinator KMPB segera menghubungi
Koordinator Seksi Informasi untuk meminta
bantuan;
3. Regu Informasi dan Hubungan Luar
menghubungi dinas dan lembaga terkait
untuk meminta bantuan;
4. Regu
penyelamatan
dibantu
Regu
Kebakaran segera menuntun warga ke
tempat pengungsian dengan menggunakan
kendaraan sesuai kapasitas yang telah
dipetakan sebelumnya;
5. Kelompok rentan sejumlah 958 (rincian
Tabel 2.5 hal. 13) dievakuasi menggunakan
21 angkutan desa (kapasitas 273 orang), 71
mobil (kapasitas 568 orang), 21 mobil pick
up (kapasitas 231 orang) perhitungan
tersebut sudah dengan sopir;
6. Dua truk digunakan untuk mengangkut
perlengkapan pengungsian, anggota Regu
Perintis, dan Regu Pengungsian;
Pengeras Suara
HT
HT, alat
transportasi (18
truk, 21 angkutan
desa, 71 mobil,
56 mobil pick up,
1783 motor)
30
NO
SUBJEK
WAKTU
Regu Perintis,
Regu
Pengungsian
06:10
Masing-masing
Seksi
6:20
Regu
Peringatan Dini
6:25
10
Regu Relawan,
Regu
Administrasi
dan
Dokumentasi
Regu
7:00
11
7:10
FUNGSI/ PERAN
PERALATAN/
ARMADA
YANG DILAKUKAN
7. Enam belas truk, 35 mobil pick up; dan
1783 motor digunakan untuk mengevakuasi
pengungsi lain dengan kapasitas total 4319
orang (diutamakan untuk perempuan dan
warga yang kondosi fisiknya lemah).
8. Regu Keamanan mengelilingi desa untuk
melakukan pengecekan kondisi dan mencari
korban apabila masih ada yang tertinggal di
lokasi.
1. Regu Perintis menyiapkan tempat
pengungsian di area Pondok Pesantren
Roudhotul
Tholabah,
SD
N
1
Widarapayung Wetan, dan SMP N 1
Binangun, kemudian membuat MCK
sementara;
2. Regu Pengungsian mendirikan tenda;
3. Regu logistik menyiapkan persediaan
kebutuhan pengungsi;
4. Asumsi Kebutuhan:
- Tenda Militer: 60 tenda kapasitas @10
KK (PonPes 35 unit, SD/MI 10 unit,
SMP/MTs 15 unit)
- Dapur Umum: Minyak, Beras, Air
Bersih, Bumbu dapur, lauk pauk,
makanan bayi
- Obat-obatan dan P3K
- Sandang: pakaian, selimut, pembalut
- MCK
1. Warga sampai di lokasi pengungsian;
2. Koordinator KMPB melapor kepada
Kepala BPBD Kabupaten Cilacap kondisi
di lapangan bahwa warga telah dievakuasi;
3. Regu Administrasi dan Dokumentasi
mendata jumlah pengungsi;
4. Regu Pertolongan Pertama melakukan
pertolangan kepada korban;
Regu Peringatan Dini melaporkan kepada
koordinator KMPB bahwa telah terjadi
tsunami dan mencapai kurang lebih 30 meter
dari garis pantai
1. Regu Adiministrasi dan Dokumentasi
mencatat bantuan dan relawan yang
datang;
2. Regu Relawan mengkoordinasi para
relawan yang telah datang;
1. Regu Peringatan Dini melaporkan bahwa
Tenda, peralatan
memasak,
makanan dan air
bersih, kebutuhan
sandang,
pengeras Suara,
HT
HT
Alat tulias,
Pengeras Suara
HT
31
NO
SUBJEK
WAKTU
Peringatan
Dini, Regu
Penyelamatan,
Regu
Keamanan
12
Regu Relawan,
Regu
Kesehatan,
Regu Dapur
Umum
YANG DILAKUKAN
PERALATAN/
ARMADA
Pengeras suara,
ambulans,
peralatan
memasak, bahan
makanan
FUNGSI/ PERAN
8:20
SUBJEK
WAKTU
Masyarakat
Sebelum
terjadi
gempa bumi
dan tsunami
Masyarakat
11:00 WIB
Koordinator
KMPB & Regu
Peringatan Dini
11:01
FUNGSI/ PERAN
PERALATAN/
ARMADA
YANG DILAKUKAN
Pada siang hari masyarakat di Desa
Widarapayung Wetan melakukan kegiatankegiatan harian seperti biasanya di kantor,
ladang, sawah, pasar, rumah-rumah warga,
berdagang di area pantai, anak sekolah
sedang melakukan kegiatan belajar mengajar,
masyarakat
berwisata
ke
Pantai
Widarapayung, dan kegiatan lainnya.
Terjadi gempa bumi dengan magnitude 6,9
SR berpusat di selatan perairan Cilacap pada
kedalaman 30 km
1. Penjaga pantai membunyikan sirine dan
memerintahkan masyarakat dan pedagang
untuk menuju titik kumpul kemudian
dievakuasi ke tempat yang lebih aman
(misalnya di lapangan sepakbola Desa
Widarapayung Wetan yang berjarak 1 km
dari Pantai Widarapayung);
2. Warga yang mendengar bunyi sirine
menindaklanjuti dengan mengabarkan
tanda bahaya melalui pengeras suara di
masjid dan memerintahkan segera menuju
Sirine, Pengeras
suara masjid, HT
32
NO
SUBJEK
WAKTU
Koordinator
KMPB, Regu
Penyelamatan,
Regu
Kebakaran
11:05
Regu
Peringatan Dini
11:07
Koordinator
KMPB,
Koordinator
Seksi,
Penyelamatan,
Regu
Keamanan,
Regu
Pengungsian,
Regu
Kebakaran,
Regu Informasi
dan Hubungan
Luar
11:10
FUNGSI/ PERAN
Koordinator
KMPB
memerintah
Koordinator masingmasing Seksi untuk
mengaktifkan
regu
satuan tugas
1. Koordinator Seksi
Tanggap
Darurat
memerintahkan
masing-masing
Regu
untuk
melaksanakan tugas
masing-masing
2. Koordinator Seksi
Komunikasi
memerintahkan
Regu
Regu
Informasi
dan
Hubungan
Luar
untuk menghubungi
lembaga dan instansi
terkait
PERALATAN/
ARMADA
YANG DILAKUKAN
titik kumpul;
3. Regu peringatan dini mengamati kondisi
pesisir Desa Widarapayung Wetan melalui
menara
yang
berada
di
Pantai
Widarapayung apakah terdapat tandatanda akan terjadi tsunami atau tidak.
1. Semua warga dibantu arahan Regu
Penyelamatan menuju titik kumpul di
lapangan sepak bola Desa Widarapayung
Wetan;
2. Regu Penyelamatan membantu anak-anak,
wanita hamil, orang tua, dan penyandang
cacat untuk menuju titik kumpul.
3. Masyarakat dan pedagang dari Pantai
Widarapayung sampai di lapangan sepak
bola;
4. Masing-masing guru sekolah melakukan
evakuasi kepada muridnya di lapangan
upacara;
5. Regu Kebakaran mematikan aliran listrik
dan membantu Regu Penyelamatan
Regu peringatan dini segera menghubungi
Koordinator KMPB dengan menggunakan
HT, menginformasikan bahwa di pesisir
Pantai Widarapayung berpotensi tsunami.
1. Koordinator KMPB segera menghubungi
Koordinator Seksi Informasi untuk
meminta bantuan;
2. Regu Informasi dan Hubungan Luar
menghubungi dinas dan lembaga terkait
untuk meminta bantuan;
3. Regu penyelamatan dibantu Regu
Kebakaran segera menuntun warga ke
tempat pengungsian dengan menggunakan
kendaraan sesuai kapasitas yang telah
dipetakan sebelumnya;
4. Regu Penyelamatan dibantu para guru
mengevakuasi para muridnya, 3 SD dan 1
MI dengan jumlah 625 murid dan 31 guru
dievakuasi di area sekolah, 1 SMP dan 1
MTS dengan jumlah 991 murid dan 58
guru dievakuasi di area sekolah karena
terletak di lokasi yang cukup aman;
5. Regu penyelamatan membantu kelompok
rentan yang masih ada di lingkungan
masyarakat, anak-anak (32 orang), orang
Pengeras Suara,
HT
HT
HT, alat
transportasi
33
NO
SUBJEK
WAKTU
Regu Perintis,
Regu
Pengungsian
11:15
Masing-masing
Seksi
11:20
Regu
Peringatan Dini
11:25
10
Regu
Peringatan
Dini, Regu
Penyelamatan,
12:20
FUNGSI/ PERAN
PERALATAN/
ARMADA
YANG DILAKUKAN
tua (384 orang), ibu hamil (21 orang), dan
penyandang cacat (29 orang);
6. Regu Keamanan mengelilingi desa untuk
melakukan pengecekan kondisi dan
mencari korban apabila masih ada yang
tertinggal di lokasi.
1. Regu Perintis menyiapkan tempat
pengungsian di area Pondok Pesantren
Roudhotul
Tholabah,
SD
N
1
Widarapayung Wetan, dan SMP N 1
Binangun, kemudian membuat MCK
sementara;
2. Regu Pengungsian mendirikan tenda;
3. Regu logistik menyiapkan persediaan
kebutuhan pengungsi;
4. Asumsi Kebutuhan:
- Tenda Militer: 60 tenda kapasitas @10
KK (PonPes 35 unit, SD/MI 10 unit,
SMP/MTs 15 unit)
- Dapur Umum: Minyak, Beras, Air
Bersih, Bumbu dapur, lauk pauk,
makanan bayi
- Obat-obatan dan P3K
- Sandang: pakaian, selimut, pembalut
- MCK
1. Warga dan masyarakat dari Pantai
Widarapayung
sampai
di
lokasi
pengungsian terdekat;
2. Koordinator KMPB melapor kepada
Kepala BPBD Kabupaten Cilacap kondisi
di lapangan bahwa warga telah
dievakuasi;
3. Regu Administrasi dan Dokumentasi
mendata jumlah pengungsi yang berada di
Pondok Pesantren Roudhotul Tholabah,
SD/MI dan SMP/MTs;
4. Regu Pertolongan Pertama melakukan
pertolangan kepada korban;
Regu Peringatan Dini melaporkan kepada
koordinator KMPB bahwa telah terjadi
tsunami dan mencapai kurang lebih 20 meter
dari garis pantai
1. Regu Peringatan Dini melaporkan bahwa
tsunami telah surut;
2. Regu Penyelamatan, Keamanan, dan
Kebakaran kembali ke lokasi Desa
Tenda, peralatan
memasak,
makanan dan air
bersih, kebutuhan
sandang,
pengeras Suara,
HT
HT
HT
34
NO
SUBJEK
WAKTU
FUNGSI/ PERAN
Regu
Keamanan
11
Regu Relawan,
Regu
Kesehatan,
Regu
Administrasi
dan
Dokumentasi,
Regu Dapur
Umum
12:30
PERALATAN/
ARMADA
YANG DILAKUKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Alat tulis,
Pengeras Suara,
Ambulans,
Peralatan
memasak, bahan
makanan
SUBJEK
WAKTU
Masyarakat
Sebelum
terjadi
gempa bumi
dan tsunami
Masyarakat
17:00 WIB
Koordinator
KMPB & Regu
Peringatan Dini
17:01
FUNGSI/ PERAN
PERALATAN/
ARMADA
YANG DILAKUKAN
Pada sore hari masyarakat di Desa
Widarapayung Wetan baru pulang dan
beristirahat dari melakukan kegiatankegiatan harian seperti biasanya di kantor,
ladang, sawah, pasar, rumah-rumah warga,
berdagang di area pantai, masih terdapat
masyarakat yang berwisata ke Pantai
Widarapayung, dan kegiatan lainnya.
Terjadi gempa bumi dengan magnitude 6,9
SR berpusat di selatan perairan Cilacap pada
kedalaman 30 km
1. Koordinator KMPB segera membunyikan
kentongan;
2. Warga yang mendengar bunyi kentongan
menindaklanjuti dengan mengabarkan
tanda bahaya melalui pengeras suara di
masjid dan memerintahkan segera menuju
Kentongan,
Pengeras suara
masjid, sirine, HT
35
NO
SUBJEK
WAKTU
Koordinator
KMPB, Regu
Penyelamatan,
Regu
Kebakaran
17:05
Regu
Peringatan Dini
17:07
Koordinator
KMPB,
Koordinator
Seksi,
Penyelamatan,
Regu
Keamanan,
Regu
Pengungsian,
Regu
Kebakaran,
Regu Informasi
dan Hubungan
Luar
17:10
FUNGSI/ PERAN
Koordinator
KMPB
memerintah
Koordinator masingmasing Seksi untuk
mengaktifkan
regu
satuan tugas
1. Koordinator Seksi
Tanggap
Darurat
memerintahkan
masing-masing
Regu
untuk
melaksanakan tugas
masing-masing
2. Koordinator Seksi
Komunikasi
memerintahkan
Regu
Regu
Informasi
dan
Hubungan
Luar
untuk menghubungi
lembaga dan instansi
terkait
PERALATAN/
ARMADA
YANG DILAKUKAN
titik kumpul;
3. Penjaga pantai membunyikan sirine dan
memerintahkan masyarakat dan pedagang
untuk menuju titik kumpul kemudian
dievakuasi ke tempat yang lebih aman
(misalnya di lapangan sepakbola Desa
Widarapayung Wetan yang berjarak 1 km
dari Pantai Widarapayung);
4. Regu peringatan dini mengamati kondisi
pesisir Desa Widarapayung Wetan melalui
menara
yang
berada
di
Pantai
Widarapayung apakah terdapat tandatanda akan terjadi tsunami atau tidak.
1. Semua warga dibantu arahan Regu
Penyelamatan menuju titik kumpul di
lapangan sepak bola Desa Widarapayung
Wetan;
2. Regu Penyelamatan membantu anak-anak,
wanita hamil, orang tua, dan penyandang
cacat untuk menuju titik kumpul.
3. Masyarakat dan pedagang dari Pantai
Widarapayung sampai di lapangan sepak
bola;
4. Regu Kebakaran mematikan aliran listrik
dan membantu Regu Penyelamatan
Regu peringatan dini segera menghubungi
Koordinator KMPB dengan menggunakan
HT, menginformasikan bahwa di pesisir
Pantai Widarapayung berpotensi tsunami.
1. Regu Pengungsian menginformasikan
kepada Koordinator KMPB menggunakan
HT bahwa unit evakuasi masih kurang
untuk sekitar 138 orang, estimasi dapat
dievakuasi menggunakan 6 buah truk;
2. Koordinator KMPB segera menghubungi
Koordinator Seksi Informasi untuk
meminta bantuan;
3. Regu Informasi dan Hubungan Luar
menghubungi dinas dan lembaga terkait
untuk meminta bantuan;
4. Regu penyelamatan dibantu Regu
Kebakaran segera menuntun warga ke
tempat pengungsian dengan menggunakan
kendaraan sesuai kapasitas yang telah
dipetakan sebelumnya;
5. Kelompok rentan sejumlah 958 (rincian
Pengeras Suara,
HT
HT
HT, alat
transportasi
36
NO
SUBJEK
WAKTU
FUNGSI/ PERAN
6.
7.
8.
Regu Perintis,
Regu
Pengungsian
17:15
1.
2.
3.
4.
Masing-masing
Seksi
17:20
PERALATAN/
ARMADA
YANG DILAKUKAN
1.
2.
3.
Tabel
2.5
hal.
13)
dievakuasi
menggunakan 21 angkutan desa (kapasitas
273 orang), 71 mobil (kapasitas 568
orang), 21 mobil pick up (kapasitas 231
orang) perhitungan tersebut sudah dengan
sopir;
Dua truk digunakan untuk mengangkut
perlengkapan pengungsian, anggota Regu
Perintis, dan Regu Pengungsian;
Enam belas truk, 35 mobil pick up; dan
1783
motor
digunakan
untuk
mengevakuasi pengungsi lain dengan
kapasitas total 4319 orang (diutamakan
untuk perempuan dan warga yang kondosi
fisiknya lemah).
Regu Keamanan mengelilingi desa untuk
melakukan pengecekan kondisi dan
mencari korban apabila masih ada yang
tertinggal di lokasi.
Regu Perintis menyiapkan tempat
pengungsian di area Pondok Pesantren
Roudhotul
Tholabah,
SD
N
1
Widarapayung Wetan, dan SMP N 1
Binangun, kemudian membuat MCK
sementara;
Regu Pengungsian mendirikan tenda;
Regu logistik menyiapkan persediaan
kebutuhan pengungsi;
Asumsi Kebutuhan:
- Tenda Militer: 60 tenda kapasitas @10
KK (PonPes 35 unit, SD/MI 10 unit,
SMP/MTs 15 unit)
- Dapur Umum: Minyak, Beras, Air
Bersih, Bumbu dapur, lauk pauk,
makanan bayi
- Obat-obatan dan P3K
- Sandang: pakaian, selimut, pembalut
- MCK
Warga dan masyarakat dari Pantai
Widarapayung
sampai
di
lokasi
pengungsian terdekat;
Koordinator KMPB melapor kepada
Kepala BPBD Kabupaten Cilacap kondisi
di lapangan bahwa warga telah
dievakuasi;
Regu Administrasi dan Dokumentasi
Tenda, peralatan
memasak,
makanan dan air
bersih, kebutuhan
sandang,
pengeras Suara,
HT
37
NO
SUBJEK
WAKTU
Regu
Peringatan Dini
17:25
10
Regu
Peringatan
Dini, Regu
Penyelamatan,
Regu
Keamanan
18:10
11
Regu Relawan,
Regu
Kesehatan,
Regu
Administrasi
dan
Dokumentasi,
Regu Dapur
Umum
18:20
FUNGSI/ PERAN
PERALATAN/
ARMADA
YANG DILAKUKAN
mendata jumlah pengungsi yang berada di
Pondok Pesantren Roudhotul Tholabah,
SD/MI dan SMP/MTs;
4. Regu Pertolongan Pertama melakukan
pertolangan kepada korban;
Regu Peringatan Dini melaporkan kepada
koordinator KMPB bahwa telah terjadi
tsunami dan mencapai kurang lebih 35 meter
dari garis pantai
1. Regu Peringatan Dini melaporkan bahwa
tsunami telah surut;
2. Regu Penyelamatan, Keamanan, dan
Kebakaran kembali ke lokasi Desa
Widarapayung Wetan untuk melakukan
pengecekan kondisi kerusakan serta
mencari korban.
1. Regu Adiministrasi dan Dokumentasi
mencatat bantuan dan relawan yang
datang;
2. Regu Relawan mengkoordinasi para
relawan yang telah datang;
3. Regu Kesehatan menghubungi rumah
sakit dan puskesmas terdekat untuk segera
mengevakuasi korban yang membutuhkan
pertolongan lanjutan;
4. Regu dapur umum mulai mempersiapkan
makanan dan minuman untuk para
pengungsi dan anggota regu.
5. Para pengungsi beristirahat dan relaksasi
di dampingi oleh Regu Relawan dan Regu
Kesehatan untuk mengurangi shock dan
trauma.
6. Bagi umat muslim menjalankan sholat
maghrib berjamaah dan berdoa agar tidak
terjadi gempa bumi dan tsunami susulan.
HT
HT
Alat tulis,
Pengeras Suara,
Ambulans,
Peralatan
memasak, bahan
makanan
SUBJEK
Masyarakat
WAKTU
Sebelum
terjadi
gempa bumi
dan tsunami
FUNGSI/ PERAN
PERALATAN/
ARMADA
YANG DILAKUKAN
Pada malam hari seluruh masyarakat di Desa
Widarapayung Wetan dalam kondisi tidur
dan terlelap, kecuali beberapa warga yang
begadang untuk kegiatan siskamling.
38
NO
SUBJEK
WAKTU
FUNGSI/ PERAN
Masyarakat
01:00 WIB
Warga
Siskamling &
Regu
Peringatan Dini
01:02
Regu
Peringatan Dini
01:07
Koordinator
KMPB, Regu
Penyelamatan,
Regu
Kebakaran
01:10
Koordinator
KMPB
memerintah
Koordinator masingmasing Seksi untuk
mengaktifkan
regu
satuan tugas
Koordinator
KMPB,
Koordinator
Seksi,
Penyelamatan,
Regu
Keamanan,
Regu
Pengungsian,
Regu
Kebakaran,
Regu Informasi
dan Hubungan
Luar
01:15
1. Koordinator Seksi
Tanggap
Darurat
memerintahkan
masing-masing
Regu
untuk
melaksanakan tugas
masing-masing
2. Koordinator Seksi
Komunikasi
memerintahkan
Regu
Regu
Informasi
dan
Hubungan
Luar
untuk menghubungi
lembaga dan instansi
terkait
PERALATAN/
ARMADA
YANG DILAKUKAN
Terjadi gempa bumi dengan magnitude 6,9
SR berpusat di selatan perairan Cilacap pada
kedalaman 30 km
1. Warga
yang
sedang
siskamling
membunyikan suara kentongan;
2. Warga yang mendengar bunyi kentongan
menindaklanjuti dengan mengabarkan
tanda bahaya melalui pengeras suara di
masjid dan memerintahkan segera menuju
titik kumpul;
3. Regu peringatan dini mengamati kondisi
pesisir Desa Widarapayung Wetan melalui
menara
yang
berada
di
Pantai
Widarapayung apakah terdapat tandatanda akan terjadi tsunami atau tidak.
Regu peringatan dini segera menghubungi
Koordinator KMPB dengan menggunakan
HT, menginformasikan bahwa di pesisir
Pantai Widarapayung berpotensi tsunami.
1. Semua warga dibantu arahan Regu
Penyelamatan menuju titik kumpul di
lapangan sepak bola Desa Widarapayung
Wetan;
2. Regu Penyelamatan membantu anak-anak,
wanita hamil, orang tua, dan penyandang
cacat untuk menuju titik kumpul.
3. Regu Kebakaran mematikan aliran listrik
dan membantu Regu Penyelamatan
1. Regu Pengungsian menginformasikan
kepada Koordinator KMPB menggunakan
HT bahwa unit evakuasi masih kurang
untuk sekitar 138 orang, estimasi dapat
dievakuasi menggunakan 6 buah truk;
2. Koordinator KMPB segera menghubungi
Koordinator Seksi Informasi untuk
meminta bantuan;
3. Regu Informasi dan Hubungan Luar
menghubungi dinas dan lembaga terkait
untuk meminta bantuan;
4. Regu penyelamatan dibantu Regu
Kebakaran segera menuntun warga ke
tempat pengungsian dengan menggunakan
kendaraan sesuai kapasitas yang telah
dipetakan sebelumnya;
5. Kelompok rentan sejumlah 958 (rincian
Tabel
2.5
hal.
13)
dievakuasi
Kentongan,
Pengeras suara
masjid, HT
HT
Pengeras Suara,
HT
HT, alat
transportasi
39
NO
SUBJEK
WAKTU
FUNGSI/ PERAN
6.
7.
8.
Regu Perintis,
Regu
Pengungsian
01:25
1.
2.
3.
4.
Masing-masing
Seksi
01:27
PERALATAN/
ARMADA
YANG DILAKUKAN
1.
2.
3.
Tenda, peralatan
memasak,
makanan dan air
bersih, kebutuhan
sandang,
pengeras Suara,
HT
40
NO
SUBJEK
WAKTU
Regu
Peringatan Dini
01:32
10
Regu
Peringatan
Dini, Regu
Penyelamatan,
Regu
Keamanan
02:20
11
Regu Relawan,
Regu
Kesehatan,
Regu
Administrasi
dan
Dokumentasi,
Regu Dapur
Umum
02:30
FUNGSI/ PERAN
PERALATAN/
ARMADA
YANG DILAKUKAN
SD/MI dan SMP/MTs;
4. Regu Pertolongan Pertama melakukan
pertolangan kepada korban;
Regu Peringatan Dini melaporkan kepada
koordinator KMPB bahwa telah terjadi
tsunami dan mencapai kurang lebih 40 meter
dari garis pantai
1. Regu Peringatan Dini melaporkan bahwa
tsunami telah surut;
2. Regu Penyelamatan, Keamanan, dan
Kebakaran kembali ke lokasi Desa
Widarapayung Wetan untuk melakukan
pengecekan kondisi kerusakan serta
mencari korban.
1. Regu Adiministrasi dan Dokumentasi
mencatat bantuan dan relawan yang
datang;
2. Regu Relawan mengkoordinasi para
relawan yang telah datang;
3. Regu Kesehatan menghubungi rumah
sakit dan puskesmas terdekat untuk segera
mengevakuasi korban yang membutuhkan
pertolongan lanjutan;
4. Regu dapur umum mulai mempersiapkan
makanan dan minuman untuk para
pengungsi dan anggota regu.
5. Para pengungsi beristirahat dan relaksasi
di dampingi oleh Regu Relawan dan Regu
Kesehatan untuk mengurangi shock dan
trauma.
6. Bagi umat muslim menjalankan sholat
malam/tahajud dan berdoa agar tidak
terjadi gempa bumi dan tsunami susulan.
HT
HT
Alat tulis,
Pengeras Suara,
Ambulans,
Peralatan
memasak, bahan
makanan
41
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
Dari pelaksanaan skenario di atas, perlu diadakan monitoring dan evaluasi
kegiatan agar pelaksanaan simulasi penanggulangan bencana berikutnya menjadi
lebih baik. Hal yang perlu dilakukan antara lain:
a.
b.
c.
42
d.
43
L-1
L-2
L-3
Lokasi LP Klas 1 Batu Nusakambangan tampak dari atas, terletak pada GCS
74319,91S 1085644,46 dengan elevasi rata-rata 16 m. Lokasi tersebut
dekat dengan daerah teluk, sehingga mempunyai potensi bahaya tsunami.
L-4
TPA
TPS
Apabila potensi tsunami berasal dari arah timur, maka kemungkinan LP Klas 1
Batu Nusa Kambangan akan terdampak oleh tsunami karena tsunami dapat masuk
ke Teluk Penyu tanpa adanya penghalang. Saat masuk ke Teluk Penyu,
gelombang yang terjadi dapat semakin tinggi karena jalurnya yang sempit
sehingga perlu dilakukan tindakan evakuasi terhadap tahanan dan napi.
L-5
L-6
DAFTAR PUSTAKA
Buku/Katalog
Rahayu, H, Wahdini, I, Mariani, A, 2007, Pedoman Pelaksanaan Latihan
Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Tsunami untuk Kota dan Kabupaten,
Jakarta: Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Usdianto, B, 2010, Pedoman Pelaksanaan Gladi Tsunami Kabupaten Cilacap,
Jakarta: Gitews.
Produk Hukum
Perka BNPB No 14 Tahun 2010 tentang Pedoman Pembentukan Pos Komando
Tanggap Darurat Bencana
Publikasi
Kecamatan Binangun Dalam Angka 2015, BPS Kab. Cilacap
Potensi Desa Kabupaten Cilacap, BPS Kab. Cilacap
Situs Internet
Gempa
Bumi
Jawa
2006
Cilacap
Diduga
Terpicu
Gempa
Pangandaran
2006
Gografis
Daerah
<http://www.cilacapkab.go.id/v2/index.php?pilih=hal&id=3>
(diakses
Bencana
<http://dibi.bnpb.go.id/data-bencana>
(diakses
tanggal
31
Desember 2015)
vii
Database
Pemasyarakatan
<http://smslap.ditjenpas.go.id/public/grl/current/monthly/kanwil/db5f3920
-6bd1-1bd1-b847-313134333039> (diakses tanggal 31 Desember 2015)
Cilacap
di
Bawah
Bayang-Bayang
Bencana
Tsunami
<
viii