Anda di halaman 1dari 2

Skenario Simulasi Banjir Bandang Kota Bima

Sabtu, 23 Desember 2017

Pada hari Sabtu tanggal 23 Desember 2017 sejak dini hari kota Bima dan sebagian besar
wilayah Nusa Tenggara Barat diguyur hujan dengan intensitas tinggi dengan disertai angin
yang cukup kencang. Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejak pagi berpotensi
menyebabkan terjadinya banjir. BMKG memberikan informasi melalui pesan whats up
kepada BPBD Kota Bima tentang kondisi cuaca dan potensi terjadinya banjir.
BPBD Kota Bima yang mendapatkan informasi cuaca dari BMKG kemudian menindak lanjuti
dengan menginstruksikan kepada semua pihak terkait (SAR, Dinkes, FPRB, TSBK, ORARI,
RAPI, PMI, MDMC) untuk siaga dengan potensi banjir yang mungkin terjadi.
Pada pukul 11.00 apa yang dikhawatirkan benar-benar terjadi, banjir bandang yang disertai
material lumpur dan sampah mulai datang dengan arus yang sangat kuat, dalam waktu yang
cukup singkat air sudah mencapai setinggi pinggang orang dewasa. Masyarakat yang tidak
menyangka datangnya banjir begitu cepat menjadi panik dan berusaha untuk
menyelematkan diri, namun kuatnya arus membuat tidak semua orang berani untuk melalui.
TSBK Monggonao, Pane dan Nae kemudian melaporkan telah bahwa telah terjadi banjir
bandang kepada BPBD. Mendapat laporan tersebut BPBD Kota Bima segera
menginstruksikan kepada seluruh anggota dan tim SAR untuk menuju ke lokasi untuk
membantu evakuasi warga yang terdampak.
Beberapa saat kemudian tim SAR sudah tiba di lokasi air sudah semakin tinggi dan sudah
mencapai dada orang dewasa dan arus masih sangat kuat. Ada 3 orang warga yang berusaha
berusaha untuk menyelamatkan diri justru terseret arus, semua orang yang melihat
berteriak histeris. Tim SAR yang melihat kejadian itu langsung berusaha melakukan upaya
penyelamatan dengan menggunakan peralu LCR yang sudah dibawa, namun karena
derasnya arus warga yang terseret banjir sulit untuk diselamatkan. Tim SAR terus berupaya
untuk menolong hingga akhirnya 2 orang berhasil di selamatkan namun dengan kondisi luka
yang cukup berat karena terbentur pepohonan dan material yang dibawa banjir. Sementara
1 orang yang terseret baru ditemukan 15 menit setelahnya namun nyawanya tidak tertolong
(meninggal dunia).
Melihat perkembangan di lokasi yang cukup parah BPBD Kota Bima menghubungi Dinkes
untuk meinta batuan tim medis, dan Kodim serta Polisi untuk segera medirikan posko
tanggap darurat. Mendapat instruksi tersebut, Dinkes Kota Bima segera menghubungi RS
PKU Muhammadiyah, RSUD Bima dan Puskesmas Mpunda dan Asakota untuk membantu
pelayanan kesehatan di lokasi.
BPBD Kota Bima kemudian menetapkan status tanggap darurat bencana banjir bandang di
kota Bima. Beberapa saat kemudian TNI bersama dengan Relawan MDMC Kota Bima dan
Kab. Bima dibantu TSBK mendirikan tenda. Ada 3 tenda yang didirikan antara lain tenda
untuk pengungsi, tenda komando dan tenda untuk sekolah darurat.
Tim Medis yang tiba di lokasi segera menangani korban yang sudah dibawa ke darat. Hasil
pendataan awal yang dilakukan oleh petugas medis dari Puskesmas Mpunda dan Asakota,
terdapat 50 orang penyintas dalam kondisi normal, 1 orang dinyatakan meninggal dunia, 2
orang korban dalam kondisi luka berat. Selain itu juga terdapat beberapa kelompok rentan
antara lain 2 bayi, 3 Ibu hamil, 1 orang menderita gangguan jiwa, dan 10 Lansia, serta 7
penyandang disabilitas.
Dengan jumlah pasien yang cukup banyak tersebut, maka korban segera ditangani
berdasarkan skala prioritas penanganan oleh RSUD Bima dan RS PKU Muhammadiyah Bima
dibantu oleh Puskesmas Mpunda dan Puskesmas Asakota serta PMI. Korban dengan luka
berat segera di larikan ke rumah sakit dengan menggunakan ambulance.
Disisi lain Dapur Umum Lapangan sedang menyiapkan makanan dan minuman untuk semua
pengungsi. Mereka merebus air dan membuat teh untuk menghangatkan badan para
pengungsi dan menyiapkan makan siang.
Sementara BPBD Kota Bima memberikan istruksi kepada ORARI dan RAPI untuk segera
mendirikan Pos Bantuan Komunikasi agar bisa digunakan untuk berkoordinasi dengan semua
pihak terkait.
Menjelang malam, BPBD mengumpulkan semua pihak untuk berkoordinasi menentukan
langkah yang akan dilakukan dan pembagian tugas dari masing-masing stake holder. Polres
dan MDMC Kota Bima serta MDMC Kab. Bima diberikan tugas untuk menjaga keamanan pos
pengungsi dan lalu lintas. Saat sedang berkoordinasi tiba-tiba terdengar kegaduhan dari
warga, semua segera keluar untuk memastikan apa yang terjadi. Ternyata ada 2 orang yang
ditangkap warga karena hendak melakukan pencurian memanfaatkan situasi. Polres segera
mengamankan 2 orang tersebut dari amukan warga dan membawa ke Polres Kota Bima.
Esok hari sesuai dengan pembagian tugas masing-masing. Dapur umum menyiapkan
kebutuhan makan pengungsi, sektor kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan, dan
disisi yang lain anak-anak sedang belajar di tenda Sekolah darurat yang sudah disediakan.
Nampak pula beberapa relawan dari Ponpes yang sedang melakukan kegiatan untuk
membantu memulihkan warga dari trauma akibat banjir bandang yang melanda kota Bima.
Setelah 5 hari kondisi sudah mulai normal, warga sudah selesai membersihkan rumah dan
lingkungan masing-masing dari material sampah dan lumpur. BPBD kemudian menyatakan
Tanggap Darurat Banjir Bandang di Kota Bima selesai.

_Simulasi Selesai_

Anda mungkin juga menyukai