ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN FRAKTUR FEMUR SINISTRA
OLEH:
Ria Fradila
1826010045
1.Pengkajian
Biodata pasien
Nama : Nur Aini
TTL : Bengkulu,12 Maret 2000
Umur : 20 th
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Alamat: Bengkulu
Jenis kelamin: Perempuan
Keluhan utama: Sulit bergerak karena fraktur
B. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan terdahulu
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat maupun makanan, pasien juga
tidak pernah menderita penyakit hepatitis, TBC, dan lain-lain dan Pasien
tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan dirinya jatuh pada tanggal
15 April 2020 karena dirinya terserempet mobil dan kaki pasien tertimpa
motor. Setelah itu pasien dilarikan ke rumah sakit (UGD) dan langsung
digips dan setelah dilakukan rontgen, dokter mengatakan pasien menderita
fraktur kominutif pada 1/3 distal os. Femur sinistra. Pasien mengatakan
dirinya dilakukan operasi pemasangan pen pada area frakturnya tanggal 16
April 2020, dan jenis operasinya tertutup (close-surgery). Di rumah sakit,
pasien mendapat perawatan luka post-op. Pasien rawat inap selama tiga
hari dan pulang tanggal 19 April, pasien mengatakan setelah pulang dari
rawat inap di rumah sakit tanggal 27 april 2020, pasien sangat sulit
bergerak, pasien hanya bisa tiduran dan duduk karena balutan luka jahitan
bekas operasi pada femur kanannya belum dibuka. Pada tanggal 3 Mei
2020 setelah balutan luka jahitannya dibuka, pasien lebih bisa bergerak
namun tetap sulit, karena kakinya belum bisa menapak dan harus
menggunakan alat bantu krug. Pasien mengatakan dia hanya bergerak
menggunakan krug di saat mendesak saja, seperti BAB dan mandi. Pasien
juga mengeluh nyeri saat kakinya ditekuk atau diregangkan.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga tidak mempunyai penyakit menurun ataupun penyakit menular,
tidak ada keturunan kanker tulang, bahkan osteoporosis dan tidak ada yang
mempunyai riwayat DM
4. Riwayat alergi
Pasien tidak mempunyai alergi terhadap makanan, minuman, ataupun
obat-obatan
3. Pola Eliminasi
a. Eliminasi Alvi
Pasien BAB sekali dalam sehari biasanya pada saat pagi, konsistensi
lunak berbentuk dengan bau khas dan warna kuning kecoklatan,
pasien agak susah dalam BAB karena kesulitan menekuk kakinya saat
BAB.
b. Eliminasi Urin
Dalam memenuhi kebutuhan BAK nya, pasien akan BAK jika sudah
terasa sangat mendesak dikarenakan pergerakannya yang terbatas dan
susah, namun warna, bau dan jumlahnya normal (warna kuning pucat,
bau khas amoniak, jumlah ±1000-2000 cc/hari). Pasien tidak
mengalami nyeri saat BAK maupun kesulitan posisi saat BAK.
Mandir
Aktivitas Dibantu Keterangan
i
Pasien berjalan
Berpindah/berjalan √ - menggunakan alat bantu
jalan krug
Tingkat
E
ketergantungan
Keterangan Penilaian :
A : Mandiri untuk 6 fungsi E : Mandiri untuk 2 fungsi
B : Mandiri untuk 5 fungsi F : Mandiri untuk 1 fungsi
C : Mandiri untuk 4 fungsi G : Tergantung untuk 6 fungsi
D : Mandiri untuk 3 fungsi
Saat dikaji, klien mengatakan setelah pulang dari rumah sakit, klien tidak
memiliki masalah berarti saat tidur. Klien tidak mengalami perubahan
pola tidur. Namun saat dirawat di rumah sakit, klien mengatakan sering
terganggu tidurnya karena nyeri post-op yang dirasakan. Saat dikaji, klien
tiap harinya tidur selama 6-7 jam, klien tidak terbiasa tidur siang. Klien
tidak mengalami gangguan tidur dan klien merasa nyaman saat bangun.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Penampilan/keadaan umum : Tampak lemah / compos mentis
2. Tanda-Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 130/100 mmHg
b. Nadi : 90 x/menit (teratur dan kuat)
c. RR : 18 x/menit (teratur dan kuat)
d. Suhu : 38 ⁰C
5. Dada dan Thorak : Bentuk simetris, pergerakan simetris dan sama kanan-
kiri, tidak ada luka, dan tidak menggunakan otot bantu pernapasan
a. Paru-Paru
1. Inspeksi : Bentuk dan pergerakan simetris, tidak ada luka, tidak
ada jejas, nafas teratur
2. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, taktil
fremitus kanan dan kiri simetris
3. Perkusi : Bunyi sonor
4. Auskultasi : Tidak ada suara nafas tambahan, suara vesikuler
b. Jantung
1. Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak ada memar
2. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, ictus cordis
teraba di SIC ke-5, midclavicula sinistra
3. Perkusi : Bunyi redup, tidak ada pelebaran dinding jantung
4. Auskultasi : Suara irama jantung teratur, terdengar S1 & S2
normal, tidak ada bunyi jantung tambahan.
c. Abdomen
1. Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada asites
2. Auskultasi : Terdengar bunyi peristaltik usus 10x/menit
3. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak teraba
massa
4. Perkusi : Terdengar bunyi timpani
6. Genital : Bersih, tidak ada luka, tidak ada tanda infeksi, tidak terpasang
kateter dan tidak ada hemoroid
7. Ekstremitas
a. Inspeksi Kuku : Warna merah muda pucat, bersih, utuh
b. Capillary Refill : Cepat (< 2 detik)
c. Kemampuan berfungsi : (mobilitas dan keamanan) untuk semua
ekstremitas
1) Pada tangan kanan dan kiri, kekuatan otot klien berada pada skala
5, gerakan normal penuh, menentang gravitasi, dengan penahanan
penuh, dibuktikan dengan klien mampu menggenggam dengan erat
dan mengangkat kedua tangannya keatas.
2) Kekuatan otot pada kaki kiri pasien berada pada skala 2, gerakan
otot penuh menentang gravitasi dengan sokongan, terbukti dengan
klien tidak mampu menggerakkan kaki kanannya secara mandiri
dan harus disokong dengan alat bantu jalan (krug). Klien
mengatakan belum bisa menapakkan telapak kaki kanannya
8. Kulit : Kulit bersih, warna sawo matang, lembab, turgor elastis, tidak ada
edema. Terdapat luka bekas jahitan sepanjang ±20 cm di femur kanan
superior, luka sudah mulai kering, tidak ada tanda infeksi, balutan luka
sudah dibuka.
E. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboraterium
Pemeriksaan Klien Nilai Normal
Laboratorium Tanggal 16 April 2020
Hemoglobin 7,9 gr/ dL 13,5-17,5 gr/ dL
Leukosit 6,6 109 /L 4,5-11 109 /L
Hematokrit 21,9 % 41-53%
Trombosit 109 109 /L 150-450 109 /L
Glukosa sewaktu 156 mg/ dL <200 mg/ dL
Kreatinin serum 1,1 mg/ dL 0,6-1,3 mg/ dL
BUN 13 mg/dL 6-20 mg/dL
Natrium 134,1 mmol/L 135-155 mmool/L
Kalium 3,52 mmol/L 3,5-5,0 mmol/L
Chloride 100,3 mmol/L 90-110 mmol/L
PPT penderita 9,4 –
Beda dengan kontrol<2
PPT kontrol 11,0
detik
APPT penderita 30,0 –
Beda dengan kontrol<7
APPT kontrol 28,7
detik
F. Analisa Data
TGL/JAM Data Fokus Masalah Etiologi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Diagnosa 1 : Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
muskuloskeletal dibuktikan dengan klien kesulitan bergerak (00085)
b. Diagnosa 2 : Resiko jatuh berhubungan dengan penggunaan alat bantu
(krug) (00155)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
Tujuan &
keperawata Intervensi Rasional Paraf
Kriteria Hasil
n