Anda di halaman 1dari 13

SINDROM CHUSSING

KELOMPOK 6

CHAIRISKA PUTRI M.S (1826010056)


RESI PURNAMA SARI (1826010040)
RIA FRADILA (1826010045)
TRI SUSANTI (1826010066)
DEFINISI
Sindrom cushing adalah suatu keadaan yang
diakibatkan oleh efek metabolik gabungan dari
peninggian kadar glukokortikoid dalam darah yang
menetap. Kadar yang tinggi ini dapat terjadi secara
spontan atau karena pemberian dosis farmakologik
senyawa-senyawa glukokortikoid.(Sylvia A. Price;
Patofisiolgi, Hal. 1088).
ETIOLOGI
Sindroma Cushing terjadi akibat adanya hormon
kortisol yang sangat tinggi di dalam tubuh. Kortisol
berperan dalam berbagai fungsi tubuh, misalnya dalam
pengaturan tekanan darah, respon tubuh terhadap
stress, dan metabolisme protein, karbohidrat, dan
lemak dalam makanan.
Pada bayi, sindrom cushing paling sering
disebabkan oleh tumor adrenokorteks yang sedang
berfungsi, biasanya karsinoma maligna tetapi kadang-
kadang adenoma benigna.
PATOFISIOLOGI
Penyakit ini terjadi akibat patologi kelenjar
hipofisis dimana lup umpan balik negatif
mengalami kegagalan dan hipofisis terus
mensekresi ACTH dalam mengahadapi kortisol
plasma yang tinggi ; efek pada metabolisme
protein, karbohidrat, dan lemak pada keduanya
adalah karena pemajanan lama pada tingkat
hormon glukokortikoid yang tinggi.
MENIFESTASI KLINIS

1. Amenorea
2. Jerawat
3. Nyeri punggung
4. Penurunan konsentrasi
5. Kelemahan otot
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Stimulasi CRF (Corticotrophin-Releasing Faktor) :
Untuk membedakan tumor hipofisis dengan tempat-
tempat ektopik produksi ACTH sebagai penyebab.
2. Pemeriksaan Radioimmunoassay ACTH Plasma : untuk
mengenali penyebab Sindrom Cushing
3. CT, USG, dan MRI : dapat dilakukan untuk
menentukan lokasi jaringan adrenal dan mendeteksi
tumor pada kelenjar adrenal.
PENATALAKSANAAN
a. Jika dijumpai tumor hipofisis. Sebaiknya diusahakan
reseksi tumor tranfenoida.
b. Jika terdapat bukti hiperfungsi hipofisis namun tumor
tidak dapat ditemukan maka sebagai gantinya dapat
dilakukan radiasi kobait pada kelenjar hipofisis.
c. Kelebihan kortisol juga dapat ditanggulangi dengan
adrenolektomi total dan diikuti pemberian kortisol dosis
fisiologik.
d. Bila kelebihan kortisol disebabkan oleh neoplasma
disusul kemoterapi pada penderita dengan karsinoma/
terapi pembedahan
ASUHAN KEPERAWATAN
A. pengkajian
a. Identitas Meliputi : nama, umur (mempunyai insiden
puncak antara usia 20 dan 40 tahun) , jenis kelamin( lebih
lazim sering terjadi pada wanita dari pada laki-laki),
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal
dan jam MRS, nomor register, diagnose medis.
b. Keluhan Utama : adanya memar pada kulit, pasien.Mengeluh
lemah, terjadi kenaikan berat badan.
c. Riwayat penyakit sekarang : pasien mengatakan ada memar
pada kulit.
d. Riwayat penyakit dahulu : kaji apakah pasien pernah
mengkonsumsi obat-obatan kartekosteroid dalam jangka
waktu yang lama, kaji apakah klien sebelumnya pernah
menderita osteoprosis, hipertensi.
e. Riwayat penyakit keluarga : Kaji apakah keluarga pernah
menderita penyakit sindrom cushing
F. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum lemah


2. Tanda vital : suhu meningkat, tensi meningkat, nadi
cepat dan lemah
3. Sistem Integumen : Kaji kulit klien terhadap trauma,
infeksi, lecet-lecet, memar dan edema.
4. Sistem Pernapasan : Kaji apakah terdapat pernapasan
tachipneu dan pernapasan cuping hidung.
5. Sistem Kardiovaskuler : Kaji pasien terhadap hipertesi
dan hipertensi cairan dengan pitting edema
B. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan citra tubuh b.d perubahan stuktur/
bentuk tubuh (perubahan penampilan D.0083
(SDKI hal : 186)
2. Gangguan integritas kulit/jaringan b.d
perubahan hormonal D.0129 (SDKI hal : 282 )
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan D.0056
(SDKI hal. 128)
C. Intervensi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai