PENDENGARAN
OLEH KELOMPOK 1:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang yang telah memberikan kekuatan inspirasi kepada penulis dalam
menuangkan ide, gagasan, dan kata-kata sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul“Anatomi fisiologi system pendengaran”. Penulisan
makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas matakuliah system senori
persepsi program studi Ilmu Keperawatan Stikes Tri MandiriSakti Bengkulu Tahun
2021.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk salah satu standar penilaian matakuliah
system sensori persepsi khususnya tentang materi anatomi fisiologi system
pendengaran. Didalam makalah ini penulis akan menguraikan lebih lanjut tentang
Anatomi fisiologi system pendengaran.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak memperoleh bantuan serta
bimbingan dari Dosen Pembimbing dan Teman-Teman.Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dosen Pembimbing dan kepada teman-
teman yang telah mendukung sehingga tugas makalah ini terselesaikan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indera pendengaran merupakan salah satu indera manusia yang
berfungsi untuk mengenali berbagai macam bunyi menentukan lokasi sumber
bunyi. Indera pendengaran merupakan indera yang sangat penting bagi
manusia karena tidak hanya diperlukan untuk komunikasi antara sesama
manusia namun juga untuk mengenali kondisi sekitar tubuh. Bunyi itu sendiri
merupakan suatu getaran yang berasal oleh benda yang menimbulkan suatu
gelombang. Gelombang tersebut akan menghasilkan bunyi, baik yang bernada
tinggi ataupun bernada rendah. Manusia dapat mendengarkan bunyi antara 20
Hz sampai dengan 20 ribu Hz.
Organ yang berperan untuk fungsi pendengaran adalah telinga. Telinga
selain berfungsi untuk pendengaran juga berfungsi untuk keseimbangan.
Secara anatomis telinga terbagi menjadi telinga luar (auris externa), telinga
tengah (auris media) dan telinga dalam (auris interna). Telinga luar berperan
seperti mikrofon yaitu mengumpulkan bunyi dan meneruskannya melalui
saluran telinga (canalis acusticus externus) menuju telinga tengah dan telinga
dalam. Getaran yang sampai ke telinga dalam selanjutnya akan diubah
menjadi rangsang listrik yang selanjutnya akan dikirim ke pusat pendengaran
di otak.
Gangguan pada telinga dapat menyebabkan penurunan fungsi
pendengaran yaitu ketajaman pendengaran yang bersifat ringan yang bersifat
sementara sampai dengan terjadinya ketulian yang bersifat permanen. Ada 2
jenis ketulian yaitu tuli hantara dan tuli sensorineural. Tuli hantaran
disebabkan oleh kelainan pada telinga luar dan tengah, sedangkan tuli
sensorineural disebabkan oleh kelainan pada telinga dalam.
Adanya halangan masuknya bunyi dari luar menuju telinga tengah
dapat menyebabkan penurunan ketajaman pendengaran dan penentuan
lokalisasi bunyi. Penentuan lokalisasi bunyi merupakan salah fungsi indera
pendengaran yang sangat penting karena berkaitan dengan faktor keselamatan
diri.
Faktor yang menjadi penghalang masuknya bunyi dari luar untuk
masuk ke dalam telinga tengah dapat bersifat internal maupun eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari telinga sendiri, misalnya adalah
serumen. Serumen adalah hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar
seruminosa, epitel kulit yang terlepas dan partikel debu. Serumen dapat
menumpuk pada saluran telinga sehingga menimbulkan gangguan
pendengaran berupa tuli konduktif.
Selain faktor internal, dijumpai adanya faktor eksternal yang dapat
menyebabkan gangguan penghantaran bunyi ke telinga tengah, misalnya
pemakaian seperti topi, helm ataupun busana seperti jilbab yang menutupi
telinga.
B. Tujuan
Makalah ini menjabarkan secara rinci tentang anatomi fisiologi system
pendengaran dan serta pembaca diharapkan memahami lebih luas lagi tentang
anatomi fisiologi system pendengaran.
C. Manfaat
Mahasiswa mampu mengetahui tentang anatomi fisiologi system
pendengaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Telinga adalah organ pendengaran. Saraf yang melayani indra ini
adalah saraf kranial ke delapan atau nerfus auditorius. Telinga terdiri atas
3 bagian : telinga luar,telinga tengah,dan rongga telinga dalam.
2. Telinga Tengah
Telinga tengah atau rongga timpani adalah bilik kecil yang
mengandung udara.rongga itu terletak sebelah dalam membrane
timpani atau gendang telinga.yang memisahkan rongga itu dari meatus
auditorius eksterna.rongga itu sempit serta memiliki dinding tulang
dan dinding membranosa,sementara pada bagian belakangnya
bersambung dengan antrum mastoid dalam prosesus mastoideus pada
tulang temporalis,melalui sebuah celah yang disebut aditus.
2. Keseimbangan
Nervus vestibularis yang tersebar hingga kanalis semi sirkularis
menghantarkan impuls-impuls menuju otak.impuls-impuls itu
dibangkitkan dalam kanal-kanal tadi,karena adanya perubahan kedudukan
cairan dalam kanal atau saluran-saluran itu.hal ini mempunyai hubungan
erat dengan kesadaran kedudukan kepala terhadap badan.apabila
seseorang sekonyong-konyong didorong ke satu sisi,kepala orang itu
cenderung miring kea rah lain ( berlawanan dengan arah badan yang
didorong),guna mempertahankan keseimbangan,mengatur berat
badan,mempertahakan posisi berdiri,dan dapat menghindarkan jatuhnya
badan.perubahan kedudukan cairan dalam saluran semi sirkular inilah
yang merangsang impuls yang segera dijawab badan berupa gerak
reflek,guna memindahkan berat badan serta mempertahankan
keseimbangan.
DAFTAR PUSTAKA