Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA CUSHING SYNDROME

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Endokrin

Disusun Oleh :

1. Apriliani Yuva Kusuma S.D. (1401036)


2. Cindy Indra Merry (1401038)
3. Suratmi (1401059)
4. Surya Hardiyana (1401060)

Dosen:
Daryani, S.Kep., Ns., M.Kep.

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Prodi SI Keperawatan

Tahun Ajaran 2016/2017


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cushing syndrome merupakan gangguan korteks adrenal mengeluarkan
glukokortiroid secara berlebihan atau kelenjar pituitary mengeluarkan ACTH
berlebihan akibat tumor pituitary, tumor anak ginjal, atau karena terapi
glukokortiroid jangka panjang. Cushing syndrome disebabkan karena konsumsi obat
kortikosteroid, adenoma atau karsinoma adrenal, hiperplasia adrenal, tumor kelenjar
hipofise, dan tumor ektopik.
Manifestasi klinis yang ditemukan pada penderita cushing syndrome yaitu alopesia,
rambut kepala menjadi tipis, gangguan emosional, moon face/ wajah bulat, buffalo
hump/ benjolan dipunggung, hirsutisme (bulu halus yang banyak pada wajah dan
seluruh tubuh), akne, osteoporosis, hipertensi, striae pada abdominal, obesitas
sentral, nyeri.
Prevalensi sindroma cushing ini pada laki-laki sebesar 1:30.000 dan pada
perempuan 1: 10.000. Angka kematian ibu yang tinggi pada sindrom cushing
desebabkan oleh hipertensi berat sebesar 67%, diabetes gestasional sebesar 30%.
Kematian ibu telah dilaporkan sebanyak 3 kasus dari 65 kehamilan dengan sindrom
cushing.
Oleh karena itu, perawat perlu memberikan penatalaksanaan yang tepat pada
penderita cushing syndrome dan asuhan keperawatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan cushing syndrome?
2. Apa sajakah penyebab dari cushing syndrome?
3. Bagaimanakah patofisologi dari cushing syndrome?
4. Apa sajakah tanda gejala pada cushing syndrome?
5. Bagaimanakah penatalaksanaan medis pada cushing syndrome?
6. Bagaimanakah asuhan keperawatan pada cushing syndrome?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi cushing syndrome
2. Untuk mengetahui dan memahami penyebab cushing syndrome
3. Untuk mengetahui dan memahami patofisiologi cushing syndrome
4. Untuk mengetahui dan memahami tanda gejala cushing syndrome
5. Untuk mengetahui dan memahami penatalaksanaan medis cushing syndrome
6. Untuk mengetahui dan memahami asuhan keperawatan cushing syndrome
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Cushing Syndrome


1. Sindrom cushing adalah kadar glukokortikoid yang terlalu banyak yang ditandai
dengan gejala yang khas yaitu moon face.
2. Cushing syndrome adalah gangguan hormonal yang diakibatkan kelebihan
hormon kortisol yang biasa terjadi pada umur 20-50 tahun.
3. Cushing syndrome merupakan gangguan korteks adrenal mengeluarkan
glukokortiroid secara berlebihan atau kelenjar pituitary mengeluarkan ACTH
berlebihan akibat tumor pituitary, tumor anak ginjal, atau karena terapi
glukokortiroid jangka panjang.
4. Cushing sindrome adalah hiperaktivitas atau hiperfungsi kelenjar adrenal
sehingga mengakibatkan hipersekresi hormon glukokortikoid (kortisol).

B. Penyebab Cushing Syndrome


1. Penyebab sindrom cushing dari luar tubuh akibat konsumsi obat kortikosteroid
(seperti prednison) dosis tinggi dan terapi glukokortikoid dalam waktu lama.
2. Penyebab sindrom cushing dari dalam tubuh yaitu akibat produksi kortisol di
dalamtubuh yang berlebihan, yang disebabkan oleh;
1) Adenoma atau karsinoma adrenal, dimana kelenjar adrenal memproduksi
kortisol yang terlalu banyak.
2) Hiperplasia adrenal yaitu jumlah sel adrenal yang bertambah, akibat terlalu
banyak ACTH.
3) Tumor kelenjar hipofise, yaitu sebuah tumor jinak dari kelenjar hipofise
yang menghasilkan ACTH dalam jumlah yang berlebihan, sehingga
menstimulasi kelenjar adrenal untuk membuat kortisol lebih banyak.
4) Tumor ektopik yang menghasilkan hormon ACTH (Syndome ACTH
ektopik). Tumor ini jarang terjadi, dimana tumor terbentuk pada organ yang
tidak memproduksi ACTH, kemudian tumor menghasilkan ACTH dalam
jumlah berlebihan. Tumor ini bisa jinak atau ganas, dan biasanya ditemukan
pada paru-paru seperti oat cell carcinoma dari paru dan tumor karsinoid dari
paru, pankreas (tumor pankreas), kelenjar tiroid (karsinoma moduler tiroid),
atau thymus (tumor thymus).
5) Sindrom chusing alkoholik yaitu produksi alkohol berlebih, dimana akohol
mampu menaikkan kadar kortisol.

C. Patofisiologi
Terjadi gangguan inhibisi umpan balik oleh kortisol. Peningkatan kadar kortisol
tidak menyupresi hipotalamus dan hipofisis anterior yang menyekresi hormon yang
melepaskan kortikotropin dan adrenocorticotropic hormone (ACTH). Akibatnya
berlebihannya kadar kortisol yang beredar. Sehingga, dengan adanya hal tersebut
dapat menganggu katabolisme protein, metabolisme lemak, metabolisme
karbonhidrat, sistem imun, dan gangguan metabolisme air dan mineral.
D. Pathway

Faktor luar (Obat-obatan, stres) Faktor dalam (Adenoma adrenal, hiperplasia adrenal,
tumor kelenjar hipofisis, syndome ACTH ektopik)
Menekan kemampuan aksis hipofisis dan hipotalamus

Melepas CRH dan ACTH yang berlebih Produksi ACTH berlebih

Korteks adrena memproduksi kortisol/ glukokortikoid terus menerus

Kortisol/ glukokortikoid

Katabolisme protein Perubahan metabolisme lemak Retensi natrium Perubahan respon imun
m

Kehilangan simpanan protein Distribusi jaringan lemak abnormal Penumpukan cairan Limfosit T , neutrofil

Atrofi otot Protein matriks Hilang kolagen kulit Edema

Moon face, bufallo hump, obesitas Resiko Infeksi


Intoleransi
Osteoporosis Kulit tipis, striae Kelebihan
Aktivitas Volume Cairan

Gangguan
Citra Tubuh
E. Tanda dan Gejala
1. Alopesia
2. Rambut kepala menjadi tipis
3. Gangguan emosional
1. Moon face/ wajah bulat
4. Buffalo hump/ benjolan dipunggung
5. Hirsutisme (bulu halus yang banyak pada wajah dan seluruh tubuh)
6. Akne
7. Osteoporosis
8. Hipertensi
9. Striae pada abdominal
10. Obesitas sentral
11. Nyeri
12. Kulit tipis dan mudah memar
13. Penyembuhan luka sulit
14. Lengan dan kaki kurus dengan atrofi otot
15. Menstruasi yang tidak teratur pada perempuan
16. Disfungsi ereksi pada laki-laki

F. Penatalaksanaan Medis
1. Medikasi
Ada 2 kelompok obat yang dipakai, yaitu obat yang bisa mencegah produksi
kortisol (Mitotante) dan antogonis serotonin yang bisa mencegah keluarnya
ACTH (Cyporheptadine). Selain itu obat seperti antihipertensi, seperti atenolol,
gens antihormon, seperti ketokonazol, aminoglutimid, dan mitotan, hormon
hipofisis, seperti pitresin.
2. Tindakan bedah/ operasi
Prosedur bedah ataupun dapat dilakukan pada pasien yang disebabkan oleh
hiposisis adenoma, syndrome ACTH ektopik, dan tumor adrenal.
3. Terapi radiasi
Terapi radiasi dilakukan apabila pembedahan atau operasi tidak berhasil ataupun
tidak dianjurkan.
4. Diet
Kalori, lipit, natrium, dan kolestol harus dibatasi. Modifikasi diet untuk pasien
dengan diabetes melitus disesuaikan dengan kadar gula dalam darah.
5. Aktivitas
Pasien cushing syndrome adalah obese, cepat merasa lelah, mengalami nyeri
tulang, kelemahan otot. Oleh karena itu, kegiatan perlu disesuaikan pada
keadaan patologis yang sedang dialami pasien.

G. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Identitas klien meliputi nama, jenis kelamin, tempat/tgl lahir, umur,
pendidikan, pekerjaan, agama, alamat. Lebih lazim sering terjadi pada
wanita dari pada laki-laki dan mempunyai insiden puncak antara usia 20 dan
30 tahun.
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
Adanya memar pada kulit, klien mengeluh lemah, terjadi kenaikan berat
badan.
2) Riwayat penyakit dahulu
Kaji apakah klien pernah mengkonsumsi obat-obatan kartekosteroid
dalam jangka waktu yang lama.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Kaji apakah keluarga pernah menderita penyakit cushing sindrom atau
kelainan kelenjar adrenal lainnya.
c. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
Pernapasan cuping hidung kadang terlihat oergerakan dada simetris
2) Palpasi
Vocal premitus teraba rate, tidak dapat nyeri tekan
3) Perkusi, suara sonor
Auskultasi, terdengar bunyi napas normal, tidak terdengar bunyi napas
tambahan
4) Tingkat kesadaran, composmentis, kelabilan alam perasaan hingga
depresi
5) Poliuri, kadang terbentuk batu ginjal dan retensi natrium
6) Terdapat peningkatan berat badan, nyeri pada daerah lambung terdapat
striae di daerah abdomen, mukosa bibir kering dan suara redup.
7) Muskuloskeletal dan integumen
Kulit tipis, peningkatan pigmentasi, mudah memar, atropi otot,
penyembuhan luka lambat, kelemahan otot, osteoporosis.
d. Pemeriksaan diagnostik
1) Laboratorium
a) Peningkatan kadar kortisol bebas di saliya
b) Penurunan ACTH pada penyakit adrenal dan kelebihan sekresi
ACTH pada hipofisis atau ektopik meningkat
c) Kimia darah dapat menunjukkan hipernatremia, hipokalemia,
hipokalsemia dan peningkatan kadar glukosa darah
d) Peningkatan kadar kortisol bebas dalam urine
e) Peningkatan kadar kortisol serum di pagi hari
f) Terjadi glikosuria
2) Pencitraan
Ultrasonografi, CT Scan, dan MRI dapat menunjukkan lokasi tumor
hipofisis atau adrenal
3) Prosedur diagnostik
Uji supresi deksametason dosis rendah menunjukkan kegagalan kadar
kortisol plasma untuk disupresi

2. Diagnosa keperawatan
a. Kelebihan volume cairan
b. Intoleransi aktivitas
c. Ganguan citra tubuh
d. Resiko infeksi
3. Intervensi

No. Diagnosa NOC NIC

1. Kelebihan volume cairan NOC : Fluide managemant


- Electrolit and acid base balance - Pertahankan catatan intake dan output yang
- Fluid balance akurat
- Hydration - Monitor vital sign
Kriteria Hasil : - Monitor indikasi retensi/ kelebihan cairan
- Terbebas dari edema (edema, asites)
- Memelihara tekanan vena - Kaji lokasi dan luas edema
central,tekanan kapiler paru, output - Kolaborasi pemberian diuretik sesuai intruksi
jantung dan vital sign dalam batas - Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih
normal. muncul memburuk
- Menjelaskan indikator kelebihan cairan Fluid Monitoring
- Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan
dan eliminasi.
- Tentukan kemungkinan faktor resiko dari
ketidakseimbangan cairan.
- Monitor berat badan
- Monitor serum dan elektrolit urine.
- Catat secara akurat intake dan output
- Monitor adanya penambahan BB
- Monitor tanda dan gejala dari edema
2. Intoleransi aktivitas NOC : Activity Therapy
- Energy Conversation - Bantu klien untuk mengidentifikasi aktifitas
- Activity Tolerance yang mampu dilakukan
- Self Care: ADLs - Bantu untuk memilih aktifitas konsisiten yang
Kriteria Hasil : sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan
- Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa sosial
disertai peningkatan tekanan darah, nadi, - Bantu untuk mengidentifikasi aktifitas yang
dan RR disukai
- Mampu melakukan aktivitas secara - Bantu pasien atau keluarga untuk
mandiri mengidentifikasikan kekurangan dalam
- Tanda- tanda vital normal beraktifitas
- Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi
diri dan penguatan
- Monitor respon fisik, emosi, sosial dan
spiritual.
3. Gangguan citra tubuh NOC : Body Image Enhancement
- Body image - Kaji secara verbal dan non verbal respon pasien
- Self esteem terhadap tubuhnya
Kriteria Hasil: - Monitor frekuensi mengkritik dirinya
- Body image positif - Jelaskan tentang pengobatan, perawatan,
- Mampu mengindentifikasi kekuatan kemajuan dan prognosis penyakit
personal - Dorong klien mengungkapkan perasaannya
- Mendiskripsikan secara faktual - Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam
perubahan fungsi tubuh kelompok kecil
- Mempertahankan interaksi sosial
4. Resiko infeksi NOC : Infection control
- Immune status - Bersihkan lingkungan
- Knowledge : infection control - Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
- Risk control tindakan keperawatan
Kriteria Hasil : - Pertahankan lingkungan antiseptik selama
- Klien bebas dari tanda dan gejala pemasangan alat
infeksi - Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
- Menunjukkan kemampuan untuk lokal
mencegah timbulnya infeksi - Tingkatkan intake nutrisi
- Menunjukan perilaku hidup sehat - Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda dan
gejala infeksi
- Ajarkan cara menghindari infeksi
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Cushing syndrome adalah gangguan hormonal yang diakibatkan kelebihan
hormon kortisol.
2. Penyebab sindrom cushing dari luar tubuh akibat konsumsi obat kortikosteroid
dan dalam tubuh yaitu adenoma atau karsinoma adrenal, hiperplasia adrenal,
tumor kelenjar hipofise, tumor ektopik.
3. Terjadi gangguan inhibisi umpan balik oleh kortisol. Peningkatan kadar kortisol
tidak menyupresi hipotalamus dan hipofisis anterior yang menyekresi hormon
yang melepaskan kortikotropin dan adrenocorticotropic hormone (ACTH).
4. Tanda-tanda cushing syndrome yaitu alopesia, moon face/ wajah bulat, buffalo
hump/ benjolan dipunggung, hirsutisme, akne, osteoporosis, striae pada
abdominal, hipertensi, atrofi otot, penyembuhan luka sulit, gangguan emosional.
5. Penatalaksanaa pada cushing syndrome medikasi yaitu mitotante dan
cyporheptadine, indakan bedah/ operasi, terapi radiasi, diet kalori, lipit, natrium,
dan kolestol harus dibatasi.
6. Diagnosa keperawatan yang ditegakkan pada cushing syndrome adalah
intoleransi aktivitas, kelebihan volume cairan, gangguan citra tubuh, resiko
infeksi.

B. Saran
Makalah ini masih terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran sangat membantu
bagi kami.
DAFTAR PUSTAKA
Mary Baradero, Mary Ester, Anastasia Onny. 2009. Klien Gangguan Endokrin. Jakarta:
EGC.

Kimberly A. J. 2011. Kapita Selekta Penyakit : dengan implikasi keperawatan. Jakarta:


EGC.

Mary DiGiulio, Donna Jackson, Jim Keogh. 2014. Keperawatan Medikal Bedah.
Yogyakarta: Rapha Publishing.

Huda, Nurarif Amin. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa


Medis dan Nanda NIC NOC. Yogyakarta: Penerbit Mediaction Jogja.

Anda mungkin juga menyukai