Anda di halaman 1dari 3

HIPOPARATIROID

A. ANALISA DATA

No Tanggal/ jam Data Fokus Masalah Etiologi


1 DS: Pola nafas tidak Gangguan Neorologis
-Pasien mengatakan sesak efektif (D.0005)
setelah kejang
DO:
-RR 30X/M
-Pernafasan cuping hidung
2 DS: Resiko cidera Resiko kejang yang
-Pasien mengatakan sering (D.0136) diakibatkan
kesemutan pada area kaki Penurunan kadar
DO: kalsium(Hipokalsemia)
-Hasil lab kadar kalsium dalam
darah rendah 7mg/dl
3 DS: Intoleransi Kelemahan
-Pasien mengatakan lemah aktivitas
dan pusing (D.0056)
DO:
-Pasien terlihat lemah
-Aritmia

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan neorologis
2. Resiko cidera berhubungan dengan resiko kejang yang diakibatkan penurunan kadar kalsium
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

C. RENCANA KEPERAWATAN

NO SDKI SLKI SIKI


1 Pola nafas Setelah dilakukan intervensi Manajemen jalan napas (I.01011)
tidak efektif keperawatan selama 1x24 jam maka Observasi
(D.0005) pola nafas membaik (L.01004) -Monitor pola napas
dengan kriteria hasil: Terapeutik
-Frekuensi napas membaik -Pertahankan kepatenan jalan napas
-kedalaman napas membaik dengan head-tilt dan chin-lift
-pernapasan cuping hidung menurun Edukasi
-Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari
jika tidak kontraindikasi
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian bronkodilator

2 Resiko cedera Setelah dilakukan intervensi Pencegahan cedera (I.14537)


(D.0136) keperawatan selama 1x24 jam maka Observasi
tingkat cedera menurun (L.14136) -Identifikasi area lingkungan yang
Dengan kriteria hasil: berpotensi menyebabkan cidera
-kejadian cedera menurun
-luka/lecet menurun
-ketegangan otot menurun Terapeutik
-Diskusikan bersama anggota keluarga
yang dapat mendampingi pasien
Edukasi
-Jelaskan alasan intervensi pencegahan
jatuh ke pasien dan kelurga
Kolaborasi
-
3 Intoleransi Setelah dilakukan intervensi Manajemen energi (I.05178)
aktivitas keperawatan selama 1x24 jam maka Observasi
(D.0056) toleransi aktivitas meningkat (L.03032) -identifikasi gangguan pungsi tubuh
Dengan kriteria hasil: yang mengakibatkan kelelahan
-keluhan lelah menurun Terapeutik
-dispnea saat aktivitas menurun -sediakan lingkungan yang nyaman dan
-dispnea setelah aktivitas menurun rendah stimulus
Edukasi
-Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
Kolaborasi
-Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan

HIPERPARATIROID

A. ANALISA DATA

No Tanggal/jam Data fokus Masalah Etiologi


1 DS: Gangguan Hiperkalsemia
-Pasien mengatakan sakit saat eliminasi
BAK urin
DO: (D.0040)
-Volume urine kurang dari
400ml/hari
2 DS: Defisit Ketidak mampuan
-pasien mengatakan mual dan nutrisi mencerna
nyeri pada area perut (D.0019) makanan(Anoreksia/mual)
DO:
-pasien terlihat kurus
3 DS: Konstipasi Penurunan motilitas
-Pasien mengatakan pengeluaran (D.0049) gastrointestinal akibat
feses lama dan sulit dari hiperkalsemia
DO:
-Feses keras
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan hiperkalsemia
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidak mampuan mencerna makanan
3. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas gastrointestinal

C. RENCANA KEPERAWATAN

No SDKI SLKI SIKI


1 Gangguan Setelah dilakukan intervensi Manajemen elminasi urine (I.04152)
eliminasi urin keperawatan selama 1x24 jam maka Observasi
(D.0040) eliminasi urine membaik (L.04034) -identifikasi faktor yang
Dengan kriteria hasil: menyebabkan retensi atau
-berkemih tidak tuntas menurun inkontinensia urine
-urine menetes menurun Terapeutik
-frekuensi BAK membaik -ambil sempel urine tengah
Edukasi
-anjurkan mengurangi minum
menjelang tidur
Kolaborasi
-kolaborasi pemberian obat
supositoria uretra, jika perlu
2 Defisit nutrisi Setelah dilakukan intervensi Manajemen nutrisi (I.03119)
(D.0019) keperawatan selama 1x24 jam maka Observasi
status nutrisi mebaik (L.03030) -Identifikasi status nutrisi
Dengan kriteria hasil: Terapeutik
-porsi makan yang dihabiskan -Berikan makanan tinggi serat untuk
meningkat mencegah konstipasi
-nyeri abdomen menurun Edukasi
-berat badan membaik -Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan
3 Konstipasi Setelah dilakukan intervensi Manajemen eliminasi fekal (I.04151)
(D.0049) keperawatan selama 1x24 jam maka Observasi
eliminasi fekal membaik (L.04033) -identifikasi masalah usus dan
Dengan kriteria hasil: penggunaan obat pencahar
-kontrol pengeluaran feses meningkat Terapeutik
-keluhan defekasi lama dan sulit -berikan air hangat setelah makan
menurun Edukasi
-konsistensi feses mebaik -jelaskan jenis makanan yang
membantu meningktkan keteraturan
peristaltik usus
Kolaborasi
-kolaborasi pemberian obat
supositoria anal, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai