0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan7 halaman
1. Analisis data mengenai 4 pasien dengan masalah kesehatan berbeda yaitu penurunan curah jantung, pola napas tidak efektif, nyeri dada, dan defisit nutrisi.
2. Diagnosa keperawatan mencakup penurunan curah jantung, pola napas tidak efektif, nyeri akut, dan defisit nutrisi.
3. Rencana intervensi mencakup perawatan jantung, manajemen jalan napas, manajemen nyeri
1. Analisis data mengenai 4 pasien dengan masalah kesehatan berbeda yaitu penurunan curah jantung, pola napas tidak efektif, nyeri dada, dan defisit nutrisi.
2. Diagnosa keperawatan mencakup penurunan curah jantung, pola napas tidak efektif, nyeri akut, dan defisit nutrisi.
3. Rencana intervensi mencakup perawatan jantung, manajemen jalan napas, manajemen nyeri
1. Analisis data mengenai 4 pasien dengan masalah kesehatan berbeda yaitu penurunan curah jantung, pola napas tidak efektif, nyeri dada, dan defisit nutrisi.
2. Diagnosa keperawatan mencakup penurunan curah jantung, pola napas tidak efektif, nyeri akut, dan defisit nutrisi.
3. Rencana intervensi mencakup perawatan jantung, manajemen jalan napas, manajemen nyeri
1. DS: Penurunan Afterload Penurunan Curah - Pasien mengatakan merasa Jantung sesak - Pasien mengatakan Lelah dan lemas DO : - KU lemah - Kesadaran Composmentis - Irama jantung Ireguler - Pasien tampak sesak - Nadi perifer teraba lemah - CRT >3 detik - Warna kulit pucat - Akral teraba dingin - Tampak adanya Edema Grade + 3 - Observasi TTV : TD : 80/50 mmHg N : 112x/menit R : 29x/menit 2. DS : Penurunan energi Pola Napas Tidak Pasien mengatakan sesak Efektif napas DO : Tampak terpasang alat bantu napas : NRM 15 lpm Tampak pasien terbaring lemah Tampak pasien menggunakan alat bantu napas perut Observasi : RR : 29 x/menit SPO2 : 92% 3. DS : Agen Pencedera Nyeri Akut Pasien mengatakan nyeri Fisiologis dada kiri menjalar ke bahu kanan P : Ketika beraktivitas Q : nyeri seperti ditekan R : Nyeri dada sebelah Kiri S : skala Nyeri 5 (sedang) T : Hilang Timbul DO : KU lemah Wajah pasien tampak meringis Pasien tampak gelisah Observasi TTV : TD : 80/50 mmHG N : 112x/menit RR : 29x/menit 4. DS : Faktor psikologis Defisif Nutrisi Keluarga pasien mengatakan (keengganan untuk pasien malas makan makan) Pasien mengatakan merasa cepat kenyang Keluarga pasien mengatakan berat badan pasien sebelum sakit 45 kg DO : Pasien tampak tidak menghabiskan makanannya Mukosa bibir pasien tampak kering dan kadang berdarah Pasien tampak kurus BB pasien 40 kg dan IMT 16 Penurunan berat badan pasien sebelum sakit sampai saat sakit dari 45 kg ke 40 kg adalah 5 kg
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload dibuktikan dengan
tekanan darah menurun, nadi perifer teraba lemah, CRT> 3 detik, warna kulit pucat dispnea (D.0008) 2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energi, di buktikan dengan penggunaan alat bantu pernapasan (D.0005) 3. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen pencedera fisiologis dibuktikan dengantampak meringis, gelisah, frekuensi nadi meningkat (D.0077) 4. Deficit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis ( keengganan untuk makan dibuktikan dengan berat bada menurun minimal 10% dibawah rentang ideal, cepat kenyang setelah makan, membrane mukosa [ucat dan serum albumin menurun (D.0019)
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN HASIL YANG INTERVENSI
(SDKI) DIHARAPKAN KEPERAWATAN (SLKI) (SIKI) 1. Penurunan curah jantung Curah jantung Perawatan jantung berhubungan dengan perubahan (L.02008) (I.02075) afterload dibuktikan dengan Setelah dilakukan Observasi : tekanan darah menurun, nadi Tindakan keperawatan 1. Identifikasi tanda/ perifer teraba lemah, CRT> 3 selama 4 x 24 jam gejala primer curah detik, warna kulit pucat dispnea maka diharapkan curah jantung (dispnea, (D.0008) jantung meningkat kelelahan & edema) dengan kriteria hasil : 2. Monitor tekanan 1. Kekuatan nadi darah perifer meningkat 3. Monitor intake & 2. Takikardia output cairan menurun 4. Monitor siturasi 3. Lelah menurun oksigen 4. Edema menurun Terapeutik : 5. Dispnea menurun 1. Posisikan pasien 6. Pucat/sianonsis semifowler/fowler menurun dengan kaki dibawah 7. Tekanan darah atau posisi nyaman membaik 2. Berikan terapi relaksasi 8. CRT membaik untuk mengurangi stress 3. Berikan dukungan emosional &spiritualitas 4. Berikan untuk mempertahankan siturasi oksigen >94% Edukasi : 1. Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi 2. Ajarkan mengukur intake &output cairan Kolaborasi 1. Kolaborasikan pemberian antiaritmia, jika perlu 2. Pola napas tidak efektif Pola napas (L.01004) Manajemen jalan napas berhubungan dengan penurunan Setelah dilakukan (I.01011) energi, di buktikan dengan tindakan keperawatan Observasi penggunaan alat bantu pernapasan selama 4 x 24 jam 1. Monitor pola napas (D.0005) diharapkan pola napas 2. Monitor bunyi napas membaik dengan tambahan kriteria hasil : 3. Monitor sputum 1. Dispnea Terapeutik menurun 1. Pertahankan jalan napas 2. Penggunaan dengan head-flit dan otot bantu napas chin-lift menurun 2. Posisikan 3. Pemanjangan semifowler/fowler fase ekspirasi 3. Lakukan penghisapan menurun lendir >15 detik 4. Frekuensi napas 4. Berikan oksigen jika membaik perlu 5. Kedalaman Edukasi : napas membaik 1. Ajarkan Teknik batuk efektif Kolaborasi : 1. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,mukolitik, jika perlu 3. Nyeri Akut berhubungan dengan Tingkat Nyeri Manajemen nyeri ( I.08238) Agen pencedera fisiologis (L.08066) Observasi : dibuktikan dengantampak Setelah dilakukan 1. Identifikasi meringis, gelisah, frekuensi nadi tindakan keperawatan lokasi,karakteristik, meningkat (D.0077) selama 4 x 24 jam durasi,frekuensi,kualitas, diharapkan Tingkat intensitas nyeri Nyeri menurun dengan 2. Identifikasi skala nyeri kriteria hasil : 3. Identifikasi respon nyeri 1. Kemampuan Non verbal menuntaskan Terapeutik : aktivitas meningkat 1. Berikan Teknik 2. Keluhan nyeri nonfarmakologi untuk menurun mengurangi rasa nyeri 3. Meringis menurun ( mis. Terapi pijat 4. Gelisah menurun kompres hangat/dingin ) 2. Control lingkungan yang memperbesar rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) Edukasi : 1. Jelaskan penyebab,periode, dan pemicu nyeri 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri 3. Ajarkan Teknik non farmakologi unuk meredakan rasa nyeri Kolaborasi : 1. Kolaborasi pemberian analgetic, jika perlu 4. Deficit nutrisi berhubungan dengan Setelah dilakukan Manajemen nutrisi faktor psikologis ( keengganan tindakan keperawatan ( I.00118) untuk makan dibuktikan dengan selama 4 x 24 jam Observasi : berat bada menurun minimal 10% diharapkan status 1. Identifikasi status nutrisi dibawah rentang ideal, cepat nutrisi membaik 2. Identifikasi makanan kenyang setelah makan, membrane dengan kriteria hasil : yang disukai mukosa [ucat dan serum albumin 1. Porsi makan yang 3. Monitor asupan menurun (D.0019) dihabiskan makanan meningkat 4. Monitor hasil 2. Verbalisasi keingian pemeriksaan lab untuk makan Terapeutik : meningkat 1. Sajikan makanan yang 3. Perasaan cepat menarikdan suhu yang kenyang menurun sesuai 4. Berat badan 2. Berikan suplemen meningkat makanan jika perlu 5. Indeks massa tubuh Edukasi : (IMT) membaik 1. Ajarkan program diet 6. Nafsu makan yang diprogramkan membaik Kolaborasi: 7. Membrane mukosa 1. Kolaborasi dengan ahli membaik gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan