PASIEN
DENGAN ACS
KELOMPOK:
HENDRY
FEBRIAN HAVIS SYAPUTRA
AHMAD MAULIDINA NOOR
JAINUDIN
KASUS
Ny. A usia 64 tahun berjenis kelamin perempuan, pendidikan
terakhir SMA, beragama islam, pekerjaan swasta. Pasien datang ke
Rumah Sakit dengan keluhan nyeri dada hilang timbul seperti
ditusuk-tusuk timbul setelah melakukan aktivitas seperti menyapu,
memasak dan hilang setelah istirahat. Nyeri timbul 5 menit dalam 1
hari. Pasien mengeluhkan nyeri pada daerah ulu hati mrnyebar ke
dada, pundak, dan punggung. Pasien mengatakan merasa sesak
saat melakukan aktivitas. Keadaan umum pasien baik, kesadaran
composmentis GCS: E4 V5 M6. Pada pengkajian nyeri didapatkan
P : saat beraktivitas Q : seperti ditusuk-tusuk R : nyeri pada daerah
ulu hati mrnyebar ke dada, pundak, dan punggung S : 5 (sedang) T
: hilang timbul. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital TD : 170/110
mmHg, N : 120x/menit, RR : 29x/menit, S : 36,5oC spO2: 98%. Saat ini
ners ika melakukan perawat kepada Ny. A.
PENGKAJIAN
Identitas Pasien:
Nama : Ny. A
Umur : 64 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Tanda-tanda vital
TD: 170/110
Nadi: 120x/ menit
Pernafasan: 29x/ menit
Suhu: 36,5oC
PENGKAJIAN NYERI PQRST
P
Nyeri didapat saat melakukan aktivitas
Q
Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R
Nyeri terjadi pada daerah ulu hati menyebar ke
dada, pundak, dan punggung
S
Skala nyeri yaitu 5 atau sedang
T
Nyeri hilang timbul
No. Data Etiologi Masalah
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DS: Pasien mengatakan nyeri Agen cedera biologis Nyeri akut
pada bagian dada seperti di
(iskemik, penurunan
tusuk, sulit untuk beraktivitas.
suplai oksigen ke otot
P: saat beraktivitas
jaringan miokard)
Q: nyeri seperti ditusuk
R: nyeri pada daerah ulu hati
INTERVENSI
1.
Nyeri akut 1. Pain Pain
Definisi: Pengalaman sensori level Management
dan emosional yang tidak 2. Pain
menyenangkan yang control
Analgesic
muncul akibat kerusakan 3.Comfort
administration
jaringan yang actual atau level
potensial atau digambarkan
dalam hal kerusakan
sedemikian rupa.
Batasan karakteristik:
Perubahan selera makan
Perubahan tekanan darah
Perubahan frekuensi jantung
Perubahan frekuensi
pernafasan
Faktor yang berhubungan :
Agen cedera (mis: biologis, zat
kimia, fisik, psikologis)
Penurunan Curah Tujuan: 1. Aukskultasi nadi, kaji
Jantung Setelah dilakukan tindakan frekuensi jantung,
keperawatan curah jantung
Definisi: Ketidak adekuatan kembali normal.
irama jantung.
darah yang dipompa oleh Tujuan jangka pendek : 2. Catat bunyi jantung
jantung untuk memenuhi Setelah dilakukan tindakan 3. Pantau Tekanan Darah
kebutuhan metabolik tubuh
keperawatan selama 3 x 24 4. Kaji kulit terhadap
jam :
Batasan Karakteristik: pucat dan sianosis.
1. Perubahan TTV dalam batas normal.
5. Tinggikan kaki, hindari
frekuensi/irama jantung Suhu : 36 0C-372 0C
Bradikardi TD: 90/120 mmHg tekanan pada bawah
Perubahan EKG (aritmia) N : 85-110 x/menit lutut.
Takikardi 6. Berikan oksigen
RR : 16 - 26 x/menit
2. Perubahan Preload
Edema
Bunyi jantung normal tambahan dengan
Keletihan (redup). nasal kanul atau
Murmur Jantung masker sesuai indikasi.
Peningkatan BB Kriteria hasil:
3. Perubahan Afterload Melaporkan penurunan
Dispnea episode dispnea,
Oliguria angina. Ikut serta dalam
Penurunan nadi perifer
aktivitas yang
Faktor yang berhubungan: mengurangi beban kerja
Perubahan aferload jantung
Perubahan frekuensi
jantung
Intoleransi Tujuan: 1. Periksa tanda 1. Hipotensi
ortostatik dapa
Aktifitas Setelah dilakukan vital sebelumdan terjadi karena
tindakan segera setelah akibat dari obat
Definisi: keperawatan selama aktifitas, vasodilator dan
Ketidakcukupan 2 minggu intoleransi khususnya bila
diuretic.
energi psikologis atau teratasi. 2. Penurunan
fisiologis untuk klien ketidakmampuan,
Tujuan jangka miokardium untuk
melanjutkan atau menggunakan
pendek : meningkatkan
menyelesaikan vasodilator
aktivitas kehidupan Setelah dilakukan volume sekuncup
tindakan diuretik penyekat selama
sehari-hari.
beta peningkatan
keperawatan selama segera frekuensi
Batasan Karakteristik: 3 x 24 jam : 2. Catat respon jantung dan
Dispnea Berpartisipasi karasopulmonat kebutuhan O2.
Keletihan terhadap aktifitas 3. Dapat
pada aktifitas.
Ketidaknyamanan menunjukan
Memenuhi catat takikardia, dekompensasi
setelah beraktifitas
kebutuhan dipnea jantung dari pada
Respon tekanan
berkeringat, kelebihan aktivitas.
darah abnormal perawatan diri
4. Pemenuhan
terhadap aktivitas. sendiri. (minum, pucat. kebutuhan
makan, mandi 3. Evaluasi perawatan diri klien
Fator yang peningkatan tanpa
eliminasi)
berhubungan: mempengaruhi
RR dalam rentang intoleran aktifitas. stressmiokardial/keb
Gaya hidup
normal (16- 4. Berikan utuhan oksigen
Imobilitas
bantuan dalam berlebihan.
Ketidakseimbang 24x/menit)
an antara suplay aktifitas
dan kebutuhan perawatan dini
PRINSIP LEGAL ETIK
1. Otonomi
memberikan kebebasan kepada pasien
mengambil keputusan untuk tindakan yang
akan diberikan pada dirinya misal klien
meminta untuk melakukan pengobatan
kampung, perawat tidak boleh
memaksakan klien untuk dirawat di RS
tetapi menjelaskan kepada pasien dan
keluarga bahwa dirawat di RS dapat
menyembuhkan dan mengurangi tanda
dan gejala yang dialami pasien.
2. beneficience (berbuat baik)
memberikan penjelasan mengenai
pentingnya dirawat di RS untuk pasien
penyakit jantung .
3. Kejujuran (veracity)
memberikan informasi yang sesungguhnya
tentang penyakitnya kepada pasien jika
pasien bertanya-tanya
4. Akuntabilitas (accountability)
perawat memberikan pelayanan secara
professional kepada pasien sehingga klien
merasa lebih nyaman.
TERIMAKASIH