Anda di halaman 1dari 10

Kasus :

Tn. I berusia 65 tahun, berjenis kelamin laki-laki, beragama islam, pendidikan terakhir
SMP, dan bekerja sebagai kuli bangunan. Pasien dilarikan ke IGD dengan keluhan nyeri
dada seperti ditusuk-tusuk, nyeri pada bagian dada sebelah kiri dan menjalar ke lengan
kiri dan rahang sehingga membuat Tn. I sulit untuk beraktivitas. Pasien mengatakan
nyerinya berkurang apabila pasien duduk dengan posisi condong kedepan. Pasien
mengeluhkan sesak nafas sejak 1 hari SMRS. Sesak muncul saat pasien bekerja dan
tidak hilang saat istirahat. Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit dahulu
dan riwayat penyakit keluarga. Saat dilakukan pengkajian didapatkan data : TD:
180/120 mmHg, N: 120 x/m, RR: 30 x/m, S: 39oC dan SPo2 : 88 %. Pada pengkajian
skala nyeri didapat : P: saat beraktivitas Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk R: bagian dada
sebelah kiri dan menjalar ke rahang dan lengan kiri, S: 7 (berat) T: hilang timbul. Pada
pemeriksaan lab didapatkan hasil, pasien mengalami peningktan leukosit (16000
sel/mm) dan pemeriksaan EKG didapatkan hasil, pasien mengalami takikardi dan
hipertrofi ventrikel kiri. pasien di diagnosis mengalami endokarditis Pasien menanyakan
kepada ners ika mengenai penyakit yang dirasakan pasien. Ners ika melakukan asuhan
keperawatan kepada Tn. A.
Pengkajian:

Identitas Pasien:
Nama : Tn. I
Umur : 65 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. melati
Pendidikan terakhir : SMP
Suku : Banjar
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Kuli Bangunan
No.Rekam Medik : 34.43xx
Diagnosa : Infeksi Jantung
Keadaan Umum : Pasien tampak merasa nyeri pada bagian dada kiri
Keluhan Utama : Nyeri pada dada kiri seperti ditusuk-tusuk dan sesak nafas
Alasan masuk rumah sakit:
Pasien mengeluhkan nyeri pada dada kiri yang menjalar ke lengan dan rahang
Riwayat penyakit sekarang: Nyeri
Riwayat penyakit dulu: -
Riwayat penyakit keluarga: -
Pengkajian Pola Gordon

1. Pola Persepsi Kesehatan dan Penanganan Kesehatan : -


2. Pola Nutrisi-Metabolik : Suhu Tubuh = 49 C ; Lab : Leukosit 16000 sel/mm
3. Pola Eliminasi : -
4. Pola Aktivitas-Latihan : Pengkajian nyeri skala 7;TD : 180/120 ; N : 120x ; EKG :
Takikardi + Hipertropi Ventrikel Kiri ; Pasien tampak sesak.
5. Pola Istirahat & Tidur : -
6. Pola Kognitif-Persepsi : -
7. Pola Persepsi Diri-Konsep Diri : Pasien menanyakan tentang penyakitnya kepada Ns.
Ika
8. Pola Seksualitas-Reproduksi : -
9. Pola Koping-Toleransi Stress : -
10.Pola Peran-Hubungan : -
11.Pola Nilai-Kepercayaan : -
No Data Etiologi Masalah
1 DS: Pasien mengatakan nyeri pada bagian dada Agen cedera biologis Nyeri akut
seperti di tusuk dan sulit untuk beraktivitas.
P : saat beraktivitas
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : dada sebelah kiri dan menjalar kelengan kiri
dan rahang
S : 7 (berat) (1-10)
T : hilang saat duduk condong kedepan

DO: pasein tampak meringis tampak sesak dan


sesekali memegang dada sebelah kiri N: 120
x/menit

2 DS : - Proses penyakit Hipertermia


DO: Adanya peningkatan suhu diatas normal
(39oC) badan pasien teraba panas saat dilakukan
palpasi
3 DS : Pasien mengatakan sesak nafas Perubahan irama jantung Penurunan curah
saat beraktivitas jantung

DO : TD: 180/120 mmHg, pasien


tampak sesak, didapatkan N : 120x/
menit
EKG: Takikardi dan hipertrofi ventrikel kiri

4 DS : pasien menanyakan tentang Kurang sumber pengetahuan Defisiensi


penyakit yang dirasakan pengetahuan

DO : Pasien tampak bingung


mengenai penyakitnya
5 DS : - Risiko infeksi

DO : faktor risiko Supresi respons


inflamasi dengan hasil lab terjadi
peningkatan leukosit (16000 sel/mm)

Diagnosa Prioritas

1. Nyeri akut b.d Agen cedera biologis, inflamasi miokardium, efek-efek sistemik dari
infeksi, iskemia jaringan
2. Hipertermia b.d proses penyakit
3. Penurunan curah jantung b.d Perubahan kontraktilitas, afterload dan irama
4. Defisiensi pengetahuan b.d kurang sumber pengetahuan
5. Risiko infeksi b.d Supresi respons inflamasi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1 Nyeri akut 1. Pain level Pain Management
2. Pain control
3. Comfort level
2 Hipertermia Thermoregulation 1. Monitor suhu sesering mungkin
2. Kompres pasien pada lipatan paha
dan aksila
3. Kolaborasi pemberian cairan
intravena
4. Kolaborasikan pemberian obat untuk
mengatasi penyebab demam
5. Monitor IWL
6. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
3 Penurunan curah jantung 1. Cardiac pump effectiveness Cardiac Care
2. Circulation status
3. Vital sign status
4 Defisiensi pengetahuan 1. Knowledge : disease process Teaching : disease process
2. Knowledge : health behavior

5 Risiko Infeksi Keparahan infeksi Manajemen obat


Prinsip Legal Etik

1. Otonomi, memberikan kebebasan kepada pasien mengambil keputusan untuk


tindakan yang akan diberikan pada dirinya misal klien meminta untuk melakukan
pengobatan kampung, perawat tidak boleh memaksakan klien untuk dirawat di RS
tetapi menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa dirawat di RS dapat
menyembuhkan dan mengurangi tanda dan gejala yang dialami pasien.
2. Beneficience (berbuat baik), memberikan penjelasan mengenai pentingnya dirawat
di RS untuk pasien infeksi jantung .
3. Kejujuran (Veracity), memberikan informasi yang sesungguhnya tentang penyakitnya
kepada pasien jika pasien bertanya-tanya
4. Akuntabilitas (Accountability), perawat memberikan pelayanan secara professional
kepada pasien sehingga klien merasa lebih nyaman.
TERIMAKASIH UNTUK KLEAN SEMUA

Anda mungkin juga menyukai