Tn.A 46 Tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan utama nyeri di area dada. Pasien
mengatakan nyeri dirasakan memberat ketika sedang batuk atau menarik napas. Pasien juga
mengeluh sering merasa sesak napas terutama di malam hari. Pasien mengaku sejak sakit dia
dibantu oleh keluarganya untuk melakukan aktivitas karena sering merasa lelah setelah
beraktivitas.. Setelah dilakukan pengkajian didapatkan data pasien terlihat pucat, TTV: RR:
28x/mnt, TD: 100/60 mmHg, N: 88x/mnt, S: 37,5°, sianosis (+) dan ekstremitas dingin.
PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. Data Demografi
Nama : Tn A
Usia : 46 tahun
Jenis Kelamin :L
Alamat : Bekasi
Suku : Sunda
Status Pernikahan : Kawin
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Diagnosa Medis : Miokarditis
Tanggal Masuk : 06 April 2021
Tanggal Pengkajian : 06 April 2021
Nomor RM : 009
Therapy Medik :
2. Penanggung jawab
Nama : Ny. B
Usia : 44 tahun
Pekerjaan :-
Hubungan dengan Pasien : Istri
B. KELUHAN UTAMA
Tn.A 46 Tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan utama nyeri di area dada. Pasien
mengatakan nyeri dirasakan memberat ketika sedang batuk atau menarik napas. Pasien
juga mengeluh sering merasa sesak napas terutama di malam hari. Pasien mengaku sejak
sakit dia dibantu oleh keluarganya untuk melakukan aktivitas karena sering merasa lelah
setelah beraktivitas.
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan nyeri dirasakan memberat ketika sedang batuk atau menarik
napas. Pasien juga mengeluh sering merasa sesak napas terutama di malam hari.
Pasien mengaku sejak sakit dia dibantu oleh keluarganya untuk memenuhi
kebutuhan diri karena sering merasa lelah setelah beraktivitas.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan pernah mengalami sesak napas.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit serupa dengan
pasien serta tidak ada yang mengalami penyakit yang menular dan menurun
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum pasien : Compos mentis
Tanda-tanda vital
Suhu : 37,5℃
Nadi : 88x/menit
Pernapasan : 28x/menit
TD : 100/60 mmHg
2. Sistem pernapasan
Hidung : Bentuk simetris, kondisi bersih, tidak terdapat gangguan
pada indra penciuman
Leher : Tidak ada peningkatan JVP
Dada : - Inspeksi : Pengembangan dada kanan=kiri frekuensi
pernapasan cepat
- Palpasi : Fremitus, teraba kanan dan kiri sama
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi : Vesikuler
3. Sistem kardiovaskuler
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba di Ics 5
Perkusi : Redup, tidak ada hipertrofi ventrikel
Auskultasi : Bunyi jantung III gallop
4. Sistem indra
Mata : Mata simetris ka/ki, konjungtiva anemis
Hidung : Hidung tampak simetris, tidak ada massa atau benjolan,
dan fungsi penghidungan normal
Mulut : Mukosa bibir pucat, gigi rapih, bersih, tidak berbau
Telinga : Telinga simetris ka/ki, fungsi pendengaran baik tidak
terdapat penumpukan srumen
5. Sistem moskoloskeletal
Kepala : Muka simetris, kulit kepala bersih, wajah meringis
menahan nyeri
Ekstremitas Atas : Simetris kanan kiri, gerakan lemah, tidak ada nyeri
tekan
Ekstremitas bawah : Simetris kanan kiri, tidak ada varises, gerakan lemah,
tidak ada nyeri tekan, reflek patela (+)
6. Sistem integumen
Kulit : Warna kulit sawo matang, tampak pucat, turgor kulit normal
E. AKTIVITAS SEHARI-HARI
Nutrisi : Pasien mengatakan sebelum sakit makan 3-4 x sehari. Sejak sakit pasien
tidak bisa makan seperti biasa.
Caira : Pasien minum ± 1000cc/hari
Eliminasi : Pasien mengatakan sebelum sakit BAB hanya 1x/hari, konsistensi
lembek warna kuning bau khas dan BAK 4-6x/hari warna jernih kekuningan. Sejak
sakit BAB dan BAK masih sama seperti sebelum sakit.
Istirahat dan tidur : Pasien mengatakan sebelum sakit tidur 6-7 jam/hari namun
sejak sakit pasien mengatakan sulit tidur akibat nyeri yang dirasakan.
Pola Aktivitas: Pasien mengatakan sebelum sakit melakukan aktifitas secara
mandiri dan berkerja selama 8 jam/hari. Sejak sakit pasien mengatakan melakukan
aktivitas dibantu oleh keluarganya karena sering merasa lelah setelah beraktivitas.
F. TEST DIAGNOSTIK
1. EKG : Gambaran EKG menunjukan adanya Miokarditis
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisiologis
2. Penurunan curah jantung b.d Perubahan afterload
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
K. INTERVENSI
Nama Klien : Tn. A
Tanggal Pengkajian : 06 April 2021
Dx Medis : Miokarditis
L. IMPLEMENTASI
Hari/Tangga DX kep Tindakan Respon Pasien TTD
l
Senin 6 April Nyeri Akut b.d 1. Mengidentifikasi S:
2021 Agen pencedera lokasi, karakteristik, - Pasien
11.30 fisiologis durasi, frekuensi, mengatakan
kualitas dan nyeri yang
intensitas nyeri dirasakan
2. Mengidentifikasi sudah membaik
skala nyeri O:
3. Mengobservasi - Pasien terlihat
faktor yang tenang
memperberat dan S :
memperingan nyeri - Pasien
4. Mengontrol mengatakan
lingkungan yang sudah tidak
memperberat rasa terlalu nyeri
nyeri O:
5. Mengajarkan teknik - Skala nyeri
non farmakologis pasien
untuk mengurangi berkurang
rasa nyeri menjadi 2
6. Berkolaborasi S:
pemberian analgetik - Pasien
mengatakan
saat batuk
sudah tidak
nyeri
O:
- Pasien tampak
tenang
S:
- Pasien
mengatakan
lingkungan
sekitarnya
aman
O:-
S:
- Pasien
mengatakan
mengikuti apa
yg diajarkan
O:
- Pasien tampak
mengikuti apa
yg sudah
diajarkan
S:
- Pasien
mengatakan
nyerinya sudah
berkurang
O:
- Skala nyeri 2
M. EVALUASI
Dx.Kep Waktu Tindakan TTD
Nyeri Akut b.d Agen S:
pencedera fisiologis - Pasien mengatakan nyeri yang
dirasakan sudah membaik
- Pasien mengatakan sudah tidak
terlalu nyeri
- Pasien mengatakan saat batuk
sudah tidak nyeri
- Pasien mengatakan lingkungan
sekitarnya aman
- Pasien mengatakan mengikuti
apa yg diajarkan
- Pasien mengatakan nyerinya
sudah berkurang
O:
- Pasien terlihat tenang
- Skala nyeri pasien berkurang
menjadi 2
- Pasien tampak mengikuti apa
yg sudah diajarkan
A : Masalah Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1 dan 5
Penurunan curah S:
jantung b.d Perubahan - Pasien mengatakan sesak nafas
frekuensi jantung berkurang
- Pasien mengatakan nyaman
dengan posisi yang dianjurkan
- Pasien mengatakan mau
dipasang oksigen
-
O:
- TD : 100/70 mmHg
- RR : 22x/menit
- N : 80x/menit
- Pasien merasa lebih nyaman
- Terpasang Nasal kanul oksigen
A : Masalah Teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1,2 dan 4
Intoleransi aktivitas b.d S:
kelemahan - Pasien mengatakan lemas
karena sesak nafas
- Pasien mengatakan tidur pukul
21.00 dan bangun pukul 06.00
- Pasien mengatakan nyaman
- Pasien mengatakan mengikuti
anjuran
- Pasien mengatakan sudah bisa
melakukan aktivitas sendiri
O:
- Aktivitas dibantu keluarga
- Pasien terpasang oksigen
- Pasien terlihat berbaring
ditempat tidur
- Pasien berbaring di tempat tidur
- Pasien melakukan aktivitas
sendiri
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi dihentikan