Disusun Oleh :
Nama NPM
Adzkiya Natasya Khairi 18.156.01.11.00
Rizkiya 4
Havif Feby Excel 18.156.01.11.01
4
Indah Veronica 18.156.01.11.01
6
Melati Kusuma 18.156.01.11.02
Anggraeni 1
Mia Dewi Aminah 18.156.01.11.02
3
Nadieva Nailunar. J 18.156.01.11.02
6
Ribka Sulastri 18.156.01.11.02
8
Salma Salsabilla 18.156.01.11.03
1
Sisilia oktaviani 18.156.01.11.06
6
3A KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKES MEDISTRA INDONESIA
2021
Konsep Keperawatan Kritis
Ilmu perawatan kritis adalah bidang keperawatan dengan suatu fokus pada penyakit
yang kritis atau pasien yang tidak stabil. Perawat kritis dapat ditemukan bekerja pada
lingkungan yang luas dan khusus, seperti departemen keadaan darurat dan unit gawat darurat
(Wikipedia, 2013)
Keperawatan kritis adalah keahlian khusus di dalam ilmu perawatan yang menghadapi
secara rinci dengan manusia yang bertanggung jawab atas masalah yang mengancam jiwa.
Perawat kritis adalah perawat profesional yang resmi yang bertanggung jawab untuk
memastikan pasien dengan sakit kritis dan keluargakeluarga mereka menerima kepedulian
optimal (American Association of Critical Care Nurses).
Pasien kritis adalah pasien dengan perburukan patofisiologi yang cepat yang dapat
menyebabkan kematian. Ruangan untuk mengatasi pasien kritis di rumah sakit terdiri dari:
Unit Gawat Darurat (UGD) dimana pasien diatasi untuk pertama kali, unit perawatan intensif
(ICU) adalah bagian untuk mengatasi keadaan kritis sedangkan bagian yang lebih
memusatkan perhatian pada penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah koroner yang
disebut unit perawatan intensif koroner Intensive Care Coronary Unit (ICCU). Baik UGD,
ICU, maupun ICCU adalah unit perawatan pasien kritis dimana perburukan patofisiologi
dapat terjadi secara cepat yang dapat berakhir dengan kematian.
1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan pada pasien kritis merupakan tahap awal yang sangat penting untuk
menentukan rencana keperawatan berikutnya mengingat kondisi pasien yang belum stabil.
Ada beberapa model pengkajian yang telah dikembangkan, antara lain model pengkajian dari
the Nort Coast Area Health Service yang mengelompokkan menurut sistim tubuh, Functional
Health Pattern yang dikembangkan oleh Lewis (2000), Pengkajian kritis yang dikembangkan
oleh Bemis (2001) dan model pengkajian lainnya.
Pengkajian dia area kritis berdasarkan American Association of Critical Care Nurse (2008),
meliputi:
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan atau masalah area keperawatan kritis difokuskan pada kondisi
fisiologis yang menjadi alasan aktual pasien dirawat atau mengancam. Kondisi yang
membutuhkan perawatan kritis adalah gangguan (patologi) pernapasan, sistem
kardiovaskular, sistem neurologis, calit, sistem perkemihan, nutrisi. Contoh diagnose
keperawatan yang sering muncul pada intensif care adalah:
3. Perencanaan
Perencanaan tindakan keperawatan dibuat apabila diagnose telah diproritaskan. Langkah awal
adalah :
a. Merumuskan tujuan :
Berfokus pada pasien
Jelas dan singkat
Dapat diukur dan diobservasi
Realistis
Ada target waktu
Melibatkan peran serta masyarakat
b. Rencana tindakan:
Tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan
Mengarah pada tujuan yang akan dicapai
Realistis
Disusun berurutan dan ada rasionalnya
c. Kriteria hasil:
Menggunakan kata kerja yang tepat
Dapat dimodifikasi
Spesifik
4. Implementasi
5. Evaluasi
Evaluasi adalah langkah kelima dalam proses keperawatan dan merupakan dasar
pertimbangan yang sistematis untuk menilai keberhasilan tindakan keperawatan dan
sekaligus merupakan alat untuk melakukan pengkajian ulang dalam upaya melakukan
modifikasi/revisi diagnose dan tindakan. Evaluasi dapat dilakukan setiap akhir tindakan
peberian asuhan yang disebut sebagai evaluasi proses dan evaluasi hasil yang dilakukan
untuk menilai keadaan kesehatan klien selama dan pada akhir perawatan. Evaluasi dicatat
pada catatan perkembangan klien. Proses evaluasi terdiri atas 3 jenis:
Evaluasi progres
Evaluasi intermitten
Evaluasi terminal
1. Pemberi asuhan
2. Pembuat keputusan
3. Manager Kasus
4. Pelindung dan Advokat pasien
5. Rehabilitator
6. Pembuat Kenyamanan
7. Pemberi keyakinan
8. Edukator
9. Kolaborator
10. Konsultan
11. Pembaharu
Perawatan end of life merupakan perawatan yg bertujuan utk meningkatkan kualitas hidup
pasien dan keluarga dengan membantu mengatasi masalah penderitaan fisik, psikologis,
sosial dan spiritual pada pasien yang tidak lagi responsif terhadap tindakan kuratif.
End of life atau kematian terjadi apabila fungsi pernapasan dan jantung berhenti. Pada
umumnya, kematian disebabkan oleh penyakit atau trauma yang mengakibatkan mekanisme
kompensasi tubuh berlebihan. Penyebab langsung kematian adalah:
1. Gagal napas dan syok yang mengakibatkan berkurangnya aliran darah untuk
memenuhi kebutuhan organ vital seperti otak, ginjal, jantung.
2. Multiple organ dysfunction syndrome (MODS) merupakan problem patologis di unit
kep kritis yang menjadi penyebab kematian.
3. Tidak adekuatnya aliran darah pada jaringan tubuh menjadikan sel kekurangan
oksigen. Pada keadaan hipoksia tubuh melakukan metabolisme tanpa menggunakan
oksigen (anaerob) disertai asidosis, hiperkalemia, dan iskemia jaringan.
4. Perubahan secara dramatis pada organ vital menunjukkan pelepasan dari toxin hasil
metabolisme dan kerusakan enzim. Ini adalah proses yang menjelaskan bahwa sudah
terjadinya MODS.
Kematian klinis adalah kematian yang terjadi setelah berhentinya denyut jantung dan
pernapasan berirama, tidak ada gangguan fungsi otak atau kematian batang otak. Pada situasi
ini dengan tindakan CPR masih mungkin berhasil memulihkan organ. Bagaimanapun, CPR
akan sia2 bila pasien menderita penyakit termina dan sudah mengalami MODS. American
Association of Critical Nursing mempublikasikan. 10 kompetensi dasar untuk meningkatkan
kualitas askep end of life:
Tahap I
1. Perawat mengenali kematian yang tidak bisa dihindari sebelum dokter dan
keluarganya
2. Mendorong dokter untuk mengkomunikasikan dan mendiskusikan beberapa pilihan
secara langsung dengan keluarga tentang tindakan penghentian dukungan hidup dan
peyampaian berita buruk.
Tahap 2
1. Merencanakan pertemuan dengan keluarga untuk membantu keluarga membuat
keputusan sendiri dan siap menghadapi tindakan penghentian dukungan hidup pasien.
Tahap 3
1. Ketika keluarga telah menentukan keputusan untuk penghentian dukungan hidup
dimana pasien dan keluarga butuh waktu untuk bersama.
Refensi:
https://pdfcoffee.com/makalah-keperawatan-kritis-proses-keperawatan-pada-area-
keperawatan-kritis-pdf-free.html
https://id.scribd.com/document/467212369/Tugas-keperawatan-kritis-docx
https://id.scribd.com/document/428353737/MAKALAH-KONSEP-KEPERAWATAN-
KRITIS
Romli, Leo Yosdimyati. Indrawati, Ucik. 2018. Modul Pembelajaran Kep.Kritis. Jombang.
Icme Press